Presiden
Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Iran bertekad untuk memperluas
kekuatan militer dan program rudal balistiknya. Foto/Reuters
TEHERAN
- Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Iran bertekad untuk
memperluas kekuatan militer dan program rudal balistiknya. Langkah ini
diambil Iran, kendati ada tekanan dari negara-negara rival untuk
mengekang kerja defensif Iran.
"Kami tidak perlu meminta dan
tidak akan meminta izin untuk mengembangkan berbagai jenis rudal dan
akan melanjutkan jalur kami dan kekuatan militer kami," kata Rouhani
dalam sebuah pernyataan.
Rouhani juga bersumpah Iran akan
mengalahkan sanksi Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan kembali
setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir
Teheran dengan kekuatan dunia tahun lalu.
"Rakyat
Iran telah dan akan memiliki beberapa kesulitan ekonomi (karena
sanksi), tetapi kami akan mengatasi masalah dengan saling membantu,"
ungkapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (12/2).
Negara-negara
Barat, khususnya AS menilai program rudal Iran telah melanggar
perjanjian nuklir dan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang memperkuat
perjanjian itu. Namun, Iran selalu menegaskan bahwa program rudal mereka
bersifat defensif dan tidak di desain untuk membawa hulu ledak nuklir.
CB.CO, Jakarta - Komisi Uni Eropa menambahkan Arab Saudi,
Panama, Nigeria dan yurisdiksi lain ke daftar hitam negara-negara yang
dianggap sebagai ancaman karena lemahnya kontrol pada pendanaan
terorisme dan pencucian uang.
Ini adalah bagian dari penindakan
pencucian uang setelah beberapa skandal di bank-bank Uni Eropa, tetapi
telah dikritik oleh beberapa negara Uni Eropa termasuk Inggris khawatir
tentang hubungan ekonomi mereka dengan negara-negara yang terdaftar,
terutama Arab Saudi, menurut laporan Reuter, dikutip 14 Februari 2019.
Kantor
media pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar atas
daftar ini. Sementara Panama mengatakan negaranya harus dihapus dari
daftar karena baru-baru ini mengadopsi aturan yang lebih kuat terhadap
pencucian uang.
Meskipun ada tekanan untuk mengecualikan Arab Saudi dari daftar,
komisi UE memutuskan untuk memasukan kerajaan Saudi dalam daftar.
Terlepas
dari kerusakan reputasi, dimasukkannya dalam daftar mempersulit
hubungan keuangan dengan UE. Bank-bank Eropa harus melakukan pemeriksaan
tambahan pada pembayaran yang melibatkan entitas dari yurisdiksi yang
terdaftar.
Parlemen Uni Eropa. Anadolu
Daftar
ini sekarang mencakup 23 yurisdiksi, naik dari 16. Komisi mengatakan
menambahkan yurisdiksi dengan "kekurangan strategis dalam anti-pencucian
uang dan melawan rezim pendanaan teroris".
Yurisdiksi baru dalam
daftar itu adalah Libya, Botswana, Ghana, Samoa, Bahama, dan empat
wilayah Amerika Serikat di Samoa Amerika, Kepulauan Virgin AS, Puerto
Riko, dan Guam.
Negara-negara
lain yang terdaftar adalah Afganistan, Korea Utara, Ethiopia, Iran,
Irak, Pakistan, Sri Lanka, Suriah, Trinidad dan Tobago, Tunisia dan
Yaman.
Sementara Bosnia, Guyana, Laos, Uganda dan Vanuatu dikeluarkan dari daftar.
"Kami
telah menetapkan standar anti-pencucian uang terkuat di dunia, tetapi
kami harus memastikan bahwa uang kotor dari negara lain tidak menemukan
jalannya ke sistem keuangan kami," kata Vera Jourova, Komisaris Eropa
untuk Peradilan, dikutip dari Aljazeera.
"Uang kotor adalah urat
nadi kejahatan terorganisir dan terorisme," tambahnya, mendesak
negara-negara dalam daftar untuk dengan segera memperbaiki kekurangan
mereka.
Ke-28 negara Uni Eropa sekarang memiliki satu bulan, yang
dapat diperpanjang menjadi dua bulan, untuk mendukung daftar. Mereka
bisa menolaknya dengan mayoritas yang memenuhi syarat.
Inggris
telah memimpin tentangan terhadap daftar Uni Eropa dalam beberapa hari
terakhir, dan pada pertemuan tertutup mendesak agar Arab Saudi
dikecualikan, kata sumber Uni Eropa.
Kerajaan Arab Saudi
adalah importir utama barang dan senjata dari Uni Eropa. Beberapa bank
top Inggris beroperasi di sana. Royal Bank of Scotland adalah bank Eropa
dengan omset terbesar di Arab Saudi, dengan sekitar 150 juta euro atau
Rp 2,3 triliun pada 2015.
Pejabat Palestina menyebut pertemuan itu sebagai konferensi AS-Israel.
CB,
WARSAWA -- Kekuatan-kekuatan Eropa hanya menawarkan partisipasi
terbatas dalam pertemuan dengan pemerintah Donald Trump yang membahas
Timur Tengah di Warsawa, Polandia. Keengganan negara-negara besar Eropa
ini menandakan kemarahan mereka atas kebijakan unilateral AS di Iran dan
Suriah.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt akan meninggalkan pertemuan
Warsawa lebih awal karena ada urusan Brexit. Sementara Prancis hanya
mengirimkan pegawai sipil mereka dan Jerman mengirimkan menteri luar
negeri junior.
Kepala bidang luar negeri Uni Eropa
Federica Mogherini akan memboikot pertemuan tersebut. Awalnya dalam
pertemuan ini AS ingin menekan negara-negara Uni Eropa untuk bersedia
mengadopsi kebijakan yang lebih agresif terhadap Iran.
Sebenarnya
pertemuan ini dibatalkan ketika Eropa mengatakan kepada AS pertemuan
semacam ini 'bukan ide yang cerdas'. Sebab pertemuan tersebut hanya akan
menegaskan perbedaan Eropa dengan AS tentang Iran. Uni Eropa juga tidak
diberi tahu tentang adanya pertemuan ini sebelum Menteri Luar Negeri AS
Mike Pompeo mengumumkannya dengan tuan rumah Polandia.
Meskipun
menolak pertemuan yang fokus membahas perdamaian dan keamanan di Timur
Tengah ini diplomat-diplomat Eropa masih tidak yakin tokoh-tokoh seperti
Pompeo dan Wakil Presiden Mike Pence akan menurunkan retorika anti-Iran
mereka. Uni Eropa sangat mendukung perjanjian anti nuklir Iran 2015.
Walaupun mereka juga mengkritik program pengembangan rudal balistik
Iran.
Sementara
pemerintahan Trump menarik AS dari perjanjian tersebut dan
memberlakukan kembali sanksi ke Iran. Akhirnya Eropa membuat sebuah
kendaraan perdagangan yang dapat menghindari sanksi AS terhadap Iran.
Kehadiran
negara-negara Teluk Arab dan juga Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu menekankan permusuhan mereka terhadap Iran dapat menyatukan
negara-negara Arab dengan Israel. Salah satu diplomat mengatakan
pertemuan ini akan menjadi pertemuan pertama antara negara-negara Arab
dengan Israel sejak konferensi perdamaian Madrid tahun 1991.
Tapi
ada beberapa negara Arab yang tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.
Antara lain Qatar, Turki, Lebanon, Iran dan Otoritas Palestina.
"Kami
tidak akan memberikan keringanan atau pengecualian atas sanksi kami
terhadap rezim Iran di masa depan, entah itu sanksi minyak atau yang
lainnya," kata Utusan Khusus AS untuk Iran Brian Hook, seperti dilansir
di the Guardian, Rabu (13/2).
Pemerintah Trump membebaskan
delapan negara dari sanksi mereka kepada Iran. Membuat mereka tetap
mengimpor minyak mentah dari Iran selama enam bulan sampai bulan Mei.
Pejabat
Inggris skeptis dengan retorika yang datang dari Washington. Mungkin AS
akan memberlakukan sanksi kepada mekanisme yang dibuat oleh Uni Eropa
untuk membantu perdagangan mereka dengan Iran.
Permanent
Under-Secretary setara Direktur Jendral Kementerian Luar Negeri Inggris
Sir Simon McDonald akan menjadi salah satu orang yang mendapatkan sanksi
itu. Karena dia ketua dewan badan Uni Eropa mekanisme perdagangan
dengan Iran.
Sementara itu perbedaan AS dengan Eropa
terkait Suriah terlihat dalam sidang House of Common Inggris. Ketika
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengungkapkan keraguaan terhadap
keinginan Trump menarik 2.000 pasukan AS dari Suriah.
"Penting
bagi kami untuk tidak mendeklarasikan kemenangan terlalu cepat, jika
kami melakukannya, kami menciptakan resiko ISIS kembali menguasai
wilayah, memang, kekhawatiran itu sudah mulai terungkap di bagian Irak
sekarang, kami seharusnya tidak mengira kemenangan perebutan wilayah
sama dengan kemenangan seutuhnya," kata Hunt kepada anggota parlemen
Inggris.
Namun menurut Hunt masih ada yang menggembirakan.
Karena awalnya Trump menyatakan penarikan pasukan akan dilakukan dalam
waktu dekat tapi pada akhirnya AS tetap bertindak pragmatis dengan tidak
menarik pasukan mereka secepat mungkin.
Hunt
mengisyaratkan AS seharusnya tidak meninggalkan sekutu mereka yaitu
pasukan Kurdi sendirian di utara Suriah. Karena ada potensi pasukan
Kurdi di serang Turki di sana.
"Kami tidak akan membiarkan
mereka jatuh sekarang, hal itu akan mengirimkan sinyal yang sangat
buruk tentang komitmen kami dengan sekutu kami di konflik masa mendatang
yang mana mungkin akan terjadi," tambah Hunt kepada anggota parlemen
Inggris.
Selama perang di Suriah pasukan Kurdi yang
dipimpin Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) sudah menahan 900 orang pasukan
asing yang bergabung dengan ISIS. Hunt mengatakan pemerintah Inggris
sedang membahas apakah mereka akan memulangkan pasukan asing ISIS asal
Inggris jika pasukan Kurdi tidak bersedia lagi menahan mereka.
Pemerintah Prancis juga sedang membahas isu ini.
Aljazirah
juga melaporkan Rusia sebagai sekutu Iran menolak datang ke pertemuan
yang membahas Timur Tengah itu. Pada hari Senin (11/2) Menteri Luar
Negeri Lebanon Gebran Bassil mengatakan ia tidak akan datang dalam
pertemuan itu.
Sementara itu pejabat Palestina menyebut
pertemuan itu sebagai konferensi AS-Israel. "Konspirasi yang bertujuan
untuk menghilangkan Palestina," kata pejabat Palestina.
Polandia
pun kabarnya sudah menolak untuk mengadakan pertemuan yang bertujuan
menyebarkan propaganda anti-Iran tersebut. Karena mereka tetap ingin
mempertahankan dukung kepada perjanjian nuklir Iran 2015.
"(Tapi)
Polandia sudah kehilangan kendali atas pesan umum konferensi ini yang
diambil alih AS, Israel dan Arab Saudi," kata mantan duta besar Polandia
untuk Afghanistan Piotr Lukasiewicz. n Lintar Satria
Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
CB, Jakarta - PBB mengungkapkan kelompok teroris ISIS
masih memiliki dana tunai hingga US$ 300 juta (Rp 4,2 triliun) untuk
mempertahankan operasinya meskipun kehilangan banyak wilayah.
Wakil
Sekretaris Jenderal Kantor Kontra Terorisme (CTO) Vladimir Voronkov
mengatakan laporan ini kepada Dewan Keamanan pada Senin.
"Dalam
hal kekuatan keuangan ISIS, laporan itu mencatat bahwa meskipun ada
kehilangan pendapatan karena kemunduran teritorial, ISIS dapat
mempertahankan operasinya melalui cadangan yang dapat diakses dalam
bentuk tunai atau investasi dalam bisnis yang berkisar antara US$ 50
juta (RP 701 miliar) dan US$ 300 juta dolar Amerika (Rp 4,2 triliun),"
Kata Voronkov, dikutip dari Sputnik, 13 Februari 2019.
Voronko, yang memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai
laporan CTO baru, juga mengatakan ISIS tetap menjadi ancaman bagi
keamanan internasional.
"Memiliki pusat gravitasi di Irak dan
Republik Arab Suriah, di mana mereka dilaporkan mengendalikan antara
14.000 dan 18.000 militan, termasuk hingga 3.000 pejuang teroris asing,
ISIS terus berkembang menjadi jaringan rahasia yang beroperasi di
tingkat lokal dan mengorganisir diri di tingkat provinsi," kata
Voronkov.
Sejumlah
pekerja melihat kilang minyak yang dibakar oleh ISIS di Qayyara,
selatan Mosul, Irak, 23 November 2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Pendapatan
minyak telah menjadi salah satu sumber utama dari pendapatan teroris.
Namun, sejak 2015, kekayaan ISIS dalam sumber daya alam curian di Suriah
dan Irak telah menurun, menyusul kampanye militer yang dimulai oleh
kekuatan udara Rusia dan Suriah serta koalisi AS untuk menghancurkan
minyak yang diselundupkan menuju perbatasan Turki.
Pada
November 2015, Pasukan Angatan Udara Rusia meluncurkan serangan
terkonsentrasi yang menargetkan tanker minyak, menghancurkan sekitar
1.000 tanker minyak, serta kilang minyak dan fasilitas penyimpanan
minyak dalam kampanye militer lima hari di Suriah utara dan timur.
Koalisi pimpinan AS dilaporkan telah menghancurkan 280 lebih tanker lain
akhir bulan itu, dengan kedua belah pihak meluncurkan serangan lebih
lanjut.
Ketika ISIS
mulai secara dramatis kehilangan wilayah yang mereka rebut pada tahun
2016, analis AS memperkirakan bahwa para teroris ISIS menghasilkan
sekitar US$ 20 juta (Rp 280 miliar) per bulan dari minyak curian, turun
dari sebanyak US$ 3 juta (Rp 42 miliar) per hari pada 2014.
Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu perbaharui ancaman terhadap Iran,
dengan memperingatkan bahwa rudal Israel dapat mencapai jarak yang
sangat jauh. Foto/Reuters
TEL AVIV
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memperbaharui ancaman
terhadap Iran, dengan memperingatkan bahwa rudal yang dimiliki Israel
dapat mencapai jarak yang sangat jauh.
Berbicara saat melakukan
kunjungan ke pangkalan Angkatan Laut di pelabuhan utara Haifa, Netanyahu
mengatakan rudal Israel bisa mengenai target yang sangat jauh dan mampu
melawan musuh apa pun, termasuk proxy Iran di kawasan.
"Kami
terus bekerja sesuai dengan pemahaman kami dan kebutuhan untuk mencegah
Iran dan kuasanya untuk terus mengakar di bagian utara wilayah kami dan
di wilayah kami secara umum," ucap Netanyahu.
"Kami
melakukan semua yang diperlukan," kata Netanyahu, saat ia memeriksa
sistem pertahanan udara Iron Dome Israel, seperti dilansir Al Arabiya
pada Kamis (14/2).
Netanyahu telah berulang kali mengatakan
Israel tidak akan mengizinkan Iran dan sekutunya Hizbullah untuk
memperkuat posisi mereka di Suriah, di mana keduanya mereka mendukung
rezim Damaskus terhadap pemberontak dan gerilyawan.
Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah dalam beberapa tahun terakhir terhadap target Iran dan Hizbullah.
Salah satu rudal milik Iran dipamerkan dalam pameran senjata dan peralatan militer pada awal bulan ini di Teheran. Foto/Istimewa
TEHERAN - Seorang pejabat terkemuka Iran menegaskan bahwa Negeri Mullah itu tidak akan pernah "tergerak" untuk mengembangkan bom atom.
Ayatollah Ahmad Khatami sebelumnya mengatakan Iran memiliki kemampuan untuk membuat untuk membangun senjata nuklir. Namun ia kemudian mengklarifikasi komentarnya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita nasional negara itu, IRNA.
"Pernyataan
saya dalam upacara keagamaan adalah hal yang sama yang telah berulang
kali dikatakan oleh otoritas Iran," jelas Khatami seperti disitir dari
Newsweek, Rabu (13/2/2019).
"Iran memiliki formula untuk membuat
bom atom, tetapi apa yang kami setujui adalah fatwa (fatwa agama) yang
dikeluarkan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Sayyid Ali Khamenei,"
katanya, menunjukkan bahwa bom nuklir jelas-jelas bertentangan dengan
Islam.
Mengutip sebuah hadis, Khatami mengatakan bahwa dilarang menggunakan senjata pemusnah massal dalam bentuk apa pun.
Anggota
senior Majelis Pakar Iran itu kembali mengklarifikasi bahwa negaranya
tidak berniat membuat senjata seperti itu karena akan membahayakan warga
sipil, bertentangan dengan ajaran Islam. Selain itu hal tersebut juga
akan bertentangan dengan dekrit agama pemimpin tertinggi negara Teluk
Persia itu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat menentang Iran sejak duduk di Gedung Putih. Dia menarik AS dari perjanjian nuklir Iran
yang ditandatangani 2015. Perjanjian itu sepakat untuk mengurangi
sanksi dan memungkinkan investasi asing di negara Teluk Persia dengan
imbalan membatasi program nuklirnya.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Sumber: Tracey Nearmy/Getty Images/aljazeera.com
CB, Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott
Morrison akan mengaktifkan kembali ruang penahanan di Pulau Christmas.
Ruang-ruang tahanan di Pulau Christmas selama ini menjadi kontroversi
karena dinilai tak manusiawi.
Dikutip dari aljazeera.com, Rabu,
13 Februari 2019, keputusan Morrison itu menjadi tanda diambilnya
kebijakan keras terhadap para pencari suaka dan pengungsi. Morrison pada
Rabu, 13 Februari 2019, telah menyetujui pembukaan kembali fasilitas –
fasilitas penahanan di wilayah terpencil Pulau Christmas, yang sudah
tutup sebulan lalu.
Menanggapi
keputusan Morrison ini, David Manne Direktur Eksekutif Refugee Legal,
sebuah lembaga hukum independen yang menangani pengungsi dan hukum
keimigrasian, mengatakan pusat penahanan di Pulau Christmas itu sangat
tidak manusiawi dan seharusnya tidak dibuka lagi setelah beroperasi
hampir dua dekade. Pembukaan kembali tahanan di Pulau Christmas telah
menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bahaya terhadap orang-orang
yang melarikan diri dari tindak kejahatan.
Ruang – ruang penahanan di Pulau Christmas juga bukan tempat yang
baik bagi orang-orang yang mengalami penyakit serius dan membutuhkan
perawatan medis sebelum dibawa kembali ke Pulau Nauru dan Manus.
Keputusan
Morrison itu secara tak langsung diduga untuk menekuk parlemen
Australia yang meloloskan sebuah undang-undang agar para pengungsi dan
pencari suaka di kamp-kamp lepas pantai yang ada di Pulau Nauru dan
Pulau Manus Papua Nugini bisa melakukan perjalanan ke wilayah daratan
Australia untuk mendapat perawatan medis dengan diagnosis dokter.
Ini
adalah pertama kali dalam 80 tahun pemerintah Australia kalah suara di
tingkat majelis rendah. Rancangan undang-undang ini telah diloloskan di
majelis tinggi pada Rabu pagi, 13 Februari 2019.
“Sudah menjadi
tugas saya memastikan perahu-perahu para imigran itu tidak kembali lagi
ke Australia. Saya akan melakukan apapun untuk memastikan pemerintahan
kuat, namun Partai Buruh telah melemahkan wilayah perbatasan kita,” kata
Morrsion lewat Twitter.
Morrison menuding kubu oposisi yakni
Partai Buruh telah melakukan suatu upaya untuk melemahkan dan melakukan
kompromi soal perbatasan. Morrison meyakinkan pihaknya 100 persen
mengadopsi rekomendasi langkah-langkah keamanan guna mencegah datangnya
para imigran dan pencari suaka ke Australia melalui laut.
Polisi menahan aktivis saat protes atas
patung Jenderal Aung San, pahlawan kemerdekaan Myanmar dan ayah dari
pemimpin Aung San Suu Kyi di Loikaw, negara bagian Kayah, Myanmar, Kamis
(7/2/2019). Foto diambil tanggal 7 Februari 2019. (REUTERS/Stringer)
Yangon, (CB) - Myanmar akan membatalkan tuduhan-tuduhan
yang diajukan terhadap sejumlah pengunjuk rasa dari suku minoritas yang
berdemonstrasi menentang satu patung pahlawan kemerdekaan Jenderal Aung
San, kata media negara pada Rabu.
Para pejabat juga akan mengadakan pembicaraan dengan mereka dan menawarkan konsesi yang jarang terjadi.
Langkah pembatalan tersebut terjadi ketika Aung San Suu Kyi, pemimpin
Liga Nasional bagi Demokrasi yang berkuasa dan puteri dari jenderal itu.
Ketakpuasan di kawasan-kawasan minoritas suku meningkat menjelang
pemilihan yang disiapkan berlangsung tahun depan.
Pada Selasa, polisi menembakkan peluru-peluru karet, gas air mata dan
meriam air untuk membubarkan unjuk rasa yang diikuti sekitar 3.000 orang
di Loikaw, ibu kota negara bagian Kayah, yang juga dikenal dengan nama
Karenni, di bagian timur Myanmar.
Aung San memediasi pakta tahun 1947 di antara sejumlah kelompok-kelompok
etnis Myanmar yang ditandai dengan hari libur tahunan pada 12 Februari,
tetapi para pengunjuk rasa Karenni mengatakan janji-janjinya tidak
dilaksanakan setelah pembunuhan jenderal tersebut tahun itu.
Pada Rabu, surat kabar resmi "Global New Light of Myanmar" melaporkan
para pejabat negara telah berunding dengan pengunjuk rasa hari
sebelumnya dan sepakat mencabut dakwaan-dakwaan terhadap mereka.
Sebaliknya para pegiat setuju untuk menangguhkan protes-protes mereka,
katanya, dengan menambahkan perundingan-perundingan akan terjadi dalam
sebulan, mencakup isu-isu seperti tulisan di alas patung.
Patung tersebut mungkin dipindahkan dari posisinya di alun-alun Loikaw, kata harian itu, seperti disiarkan Reuters.
"Kelompok pengunjuk rasa membubarkan diri setelah kami capai
perjanjian," kata Khun Thomas, salah seorang pemimpin protes Loikaw. Dia
mengatakan para pegiat mengharapkan dakwaan-dakwaan mengenai
berkumpulnya mereka tak berizin, hasutan dan fitnah terhadap lebih 50
orang dicabut secara resmi ketika mereka pergi ke pengadilan pada Rabu.
Para pejabat mengungkap pembangunan patung itu di Loikaw bulan ini,
memicu protes paling belakangan dalam serangkaian unjuk rasa yang mulai
berlangsung ketika rencana-rencana bagi pembuatan monumen tersebut
pertama kali diumumkan pada pertengahan tahun 2018.
Para pegiat minoritas etnis yang mendesak pemberlakuan sistem
pemerintahan federal di Myanamar menentang patuing itu dan
monumen-monumen lain bagi seorang pemimpin dari mayoritas suku Burma di
negara itu.
Ketika naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2016, Suu Kyi menetapkan
prioritas utamanya mengusahakan perdamaian dengan kelompok-kelompok
etnis bersenjata, tetapi kemajuan telah berjalan lamban.
Negosiator Taliban akan bertemu dengan utusan AS di Islamabad, Pakistan, pada 18 Februari mendatang. Foto/Istimewa
KABUL - Negosiator Taliban akan bertemu dengan kolega mereka dari Amerika Serikat (AS) pada 18 Februari di Ibu Kota Pakistan, Islamabad. Pertemuan ini sebagai bagian dari percepatan diplomasi untuk mengakhiri perang selama 17 tahun di Afghanistan.
Hal
tersebut diungkapkan oleh juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid. Namun
seorang perwakilan Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan
mengatakan bahwa pihaknya tidak menerima undangan resmi untuk
pembicaraan apa pun.
Pembicaraan itu dilakukan seminggu sebelum
negosiasi yang dijadwalkan sebelumnya antara kedua pihak di Qatar pada
25 Februari. Dalam sebuah pernyataan, Mujahid mengatakan bahwa
pembicaraan Qatar masih akan berlangsung sesuai jadwal.
Mujahid
mengatakan pihaknya juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan
Imran Khan untuk mengadakan diskusi komprehensif tentang hubungan
Pakistan-Afghanistan, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (14/2/2019).
Sementara
dia mengatakan delegasi Taliban akan bertemu dengan tim AS, Mujahid
tidak menyebutkan pertemuan dengan ketua tim, utusan khusus AS Zalmay
Khalilzad.
Khalilzad dijadwalkan tiba di Pakistan menjelang
perundingan Qatar sebagai bagian dari perundingan enam negara Eropa dan
Timur Tengah untuk mendapatkan membangun dukungan bagi upaya mengakhiri
perang terpanjang Amerika.
Baik Taliban dan Amerika Serikat
memuji kemajuan setelah berakhirnya perundingan putaran terakhir di
Qatar bulan lalu. Namun para diplomat Barat yang akrab dengan negosiasi
tersebut mengatakan bahwa banyak rintangan sulit ada di depan.
AS
diperkirakan akan mendorong keras gencatan senjata antara gerilyawan
Taliban dan pasukan Afghanistan yang didukung asing sebelum kesepakatan
apa pun tentang penarikan pasukan asing pimpinan AS.
Namun
Taliban menginginkan semua pasukan asing keluar sebelum gencatan
senjata, tetapi masih akan menyambut bantuan asing non-militer untuk
membangun kembali negara itu.
"Washington
juga berusaha untuk mendapatkan secara terperinci tentang jaminan dari
Taliban bahwa mereka tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan oleh
kelompok-kelompok seperti al-Qaeda dan Negara Islam (ISIS) untuk
menyerang Amerika Serikat dan sekutunya," kata diplomat Barat.
AS
juga mendorong Taliban untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan,
yang sejauh ini telah ditutup pintu masuknya dari meja perundingan, dan
menyebutnya sebagai boneka dari Washington.
Presiden AS Donald
Trump menggunakan pidato kenegaraannya minggu lalu untuk mengatakan
kemajuan dalam negosiasi dengan Taliban akan memungkinkan pengurangan
sekitar 14.000 tentara AS yang saat ini berada di Afghanistan dan fokus
pada penanggulangan terorisme yang diperbarui.
Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido
memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela di Central
University of Venezuela di Caracas, Jumat (8/2).
Foto: AP Photo/Ariana Cubillos
Cina mencemaskan masa depan proyek minyaknya di Venezuela.
CB,
BEIJING -- Pemerintah Cina dilaporkan telah menjalin komunikasi dengan
kelompok oposisi Venezuela. Hal itu dilakukan Beijing untuk melindungi
investasinya di negara yang sedang dilanda krisis politik tersebut.
Wall Street Journal, mengutip sumber yang mengetahui tentang
pembicaraan tersebut melaporkan, Cina mencemaskan masa depan proyek
minyaknya di Venezuela. Beijing pun mengkhawatirkan tentang utang
Venezuela sebesar 20 miliar dolar AS terhadapnya.
Menurut
sumber tersebut, diplomat Cina melakukan pembicaraan dengan perwakilan
pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido di Washington, Amerika Serikat
(AS), dalam beberapa pekan terakhir. Tujuannya mencari jalan keluar atas
permasalahan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Beijing
belum memberikan komentar perihal laporan adanya pembicaraan dengan
oposisi Venezuela. Namun pada awal Februari lalu, juru bicara
Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan, negaranya menjalin
komunikasi dengan semua pihak yang berada di Venezuela.
Menurutnya
hal itu penting guna mempertahankan hubungan dan kerja sama yang telah
terjalin antara Beijing dan Caracas. "Tidak peduli bagaimana situasinya
berkembang, kerja sama Cina-Venezuela tidak boleh dirusak," ujar Geng.
Pakar
hubungan Cina di Amerika Latin dari US Army War College, R. Evan Ellis,
menilai wajar bila Beijing menjalin komunikasi dengan oposisi
Venezuela. Cina mengakui meningkatnya risiko perubahan rezim dan tidak
ingin berada di sisi oposisi rezim baru.
"Sementara mereka lebih
suka stabilitas, mereka menyadari bahwa mereka harus meletakkan telur di
keranjang lain," ujar Ellis menambahkan.
Selama hampir
dua dekade, kesepakatan pinjaman uang untuk minyak dengan Cina dan Rusia
telah memberikan dukungan vital bagi Venezuela. Hal itu berkembang pada
masa pemerintahan Hugo Chavez, yakni presiden Venezuela sebelum Nicolas
Maduro.
Kala itu, Chavez tidak hanya menjalin hubungan
erat dengan Rusia dan Cina. Dia pun membangun kerja sama dengan Kuba,
Iran, bahkan India, dalam upaya untuk memerangi kekuatan AS.
Namun
sejak Maduro memimpin, hubungan ekonomi dengan negara-negara tersebut
menegang. Perekonomian Venezuela mulai melemah diiringi dengan anjloknya
produksi minyak. Praktik korupsi pun menjalar di tubuh pemerintahan.
Sanksi
ekonomi yang dijatuhkan AS terhadap perusahaan minyak Venezuela, yakni
Petroleos de Venezuela S.A (PDVSA), pada bulan lalu, kian menggencet
Maduro. Sebab hal itu telah memotong satu-satunya sumber pendapatan
Venezuela. Dengan kata lain, produksi minyak negara tersebut juga
semakin tergerus.
Krisis politik di Venezuela telah
berlangsung sejak bulan lalu, tepatnya ketika ratusan ribu warga di sana
turun ke jalan dan menuntut Maduro mundur dari jabatannya. Saat itu,
Majelis Nasional Venezuela, yang juga dipimpin Juan Guaido, menyatakan
bahwa pemerintahan Maduro tidak sah.
Guaido kemudian
memproklamirkan dirinya sendiri sebagai presiden sementara. AS segera
mengakui kepemimpinannya. Israel dan Australia juga mengikuti langkah AS
mendukung Guaido. Saat ini negara-negara Eropa juga telah mengakui
kepemimpinan Guaido. Mereka antara lain Prancis, Spanyol, Jerman,
Inggris, Portugal, Swedia, Denmark, Austria, Albania, dan Belanda.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (kanan) dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri). Reuters
CB, Ankara – Pemerintah Turki melaporkan nilai ekspor ke Venezuela pada 2018 meningkat nyaris tiga kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.
Berdasarkan
data dari Asosiasi Eksportir Aegean, nilai ekspor Turki ke Venezuela
tercatat sebesar US$120.8 juta atau sekita Rp1.7 triliun.
Sementara ekspor pada 2017 hanya tercatat US$37.4 juta atau sekitar Rp526 miliar. Ini kenaikan sekitar 223 persen.
“Kita membantu Venezuela seperti yang kita lakukan terhadap Qatar
saat mengalami embargo oleh negara tetangga,” kata Mustafa Terci, kepala
sub divisi Sereal dan Minyak dari Asosiasi Eksportir Aegean seperti
dilansir Anadolu pada Rabu, 13 Februari 2019 waktu setempat.
Sejumlah
produk yang diekspor ke Venezuela seperti pasta, minyak bunga matahari,
tepung gandum, dan red lentil. Hubungan Presiden Turki, Recep Tayyip
Erdogan, dan mitranya dari Venezuela, Nicolas Maduro, cukup dekat dan
berimbas pada perdagangan kedua negara. Menurut Terci, kondisi ekonomi
Venezuela saat ini membuat negara itu membutuhkan banyak makanan.
Presiden
Venezuela Nicolas Maduro menyentuh batangan emas ketika dia berbicara
selama pertemuan dengan para menteri yang bertanggung jawab atas sektor
ekonomi di Istana Miraflores di Caracas, Venezuela 22 Maret
2018.[REUTERS / Marco Bello]
Tren
kenaikan ekspor Turki ini masih berlangsung pada awal 2019. Ekspor ke
Venezuela tercatat tumbuh 411 persen menjadi US$8.96 juta pada Januari
2019 dibandingkan periode sama 2018. Terci memprediksi ekspor ke
Venezuela bisa mencapai sekitar US$200 juta atau sekitar Rp2.8 triliun.
Secara terpisah, Reuters melansir hubungan dagang Venezuela
dan Turki meningkat sejak tahun lalu setelah Presiden Nicolas Maduro
bertemu dengan Erdogan di Ankara. Kedua negara bersepakat perusahaan
Turki bakal membeli banyak emas dari Venezuela, yang hasilnya akan
digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan pokoh masyarakat negara
sosialis yang sedang menderita krisis ekonomi ini.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (REUTERS/Chris Wattie)
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau,
terkejut setelah Menteri Urusan Veteran, Jody Wilson-Raybould (47),
mengundurkan diri. Kini pemerintahannya menghadapi krisis politik karena
mantan menterinya itu disebut menolak terlibat menyalahgunakan wewenang
ketika menjabat sebagai Menteri Kehakiman.
Seperti dilansir Reuters,
Rabu (13/2), Raybould mengirimkan sepucuk surat kepada Trudeau yang
berisi dia dengan berat hari mundur dari kabinet berat tanpa memberikan
alasan.
Jody dilaporkan membantu perusahaan konstruksi
SNC-Lavalin Group Inc., menghindari kasus dugaan korupsi yang melibatkan
sejumlah pejabat di Kanada.
Surat kabar Globe dan Mail melaporkan staf kepresidenan Trudeau
mencoba menekan Jody untuk mengatur kesepakatan agar perusahaan itu
lolos dari denda. Namun, Trudeau membantah laporan tersebut. Jody sempat
mengabaikan tekanan tersebut, dan menyebabkan dia digeser menjadi
Menteri Urusan Veteran pada Januari lalu.
Jody diangkat sebagai
Menteri Kehakiman ketika Trudeau berkuasa pada November 2015. Dia dan
menjadi salah satu politikus paling menonjol.
"Terus terang, saya terkejut dan kecewa dengan keputusannya untuk mundur," ucap Trudeau.
"Jika
ada yang merasa berbeda, mereka memiliki kewajiban untuk
menyampaikannya kepada saya. Tidak ada seorang pun, termasuk Jody,
melakukan hal tersebut," tambah Trudeau.
Pengunduran diri Jody tersebut dapat merusak citra kelompok liberal
yang akan bersaing dalam pemilihan umum pada Oktober mendatang. Hal ini
juga menjadi pukulan kedua bagi Trudeau. Hasil jajak pendapat
menunjukkan kelompok liberal yang dipimpin Trudeau unggul tipis dari
pihak oposisi konservatif.
Komisaris Etika Independen, Mario
Dion, mengatakan dia sedang menyelidiki dugaan penyalahgunaan wewenang
yang dilakukan oleh pejabat terkait kasus itu.
"Penyimpangan
etika Trudeau dan penanganannya terhadap skandal terbaru ini telah
membuat pemerintahannya kacau," kata pemimpin kelompok konservatif,
Andrew Scheer.
Pada 2017, Trudeau meminta maaf setelah Komisi Etika mengatakan dia
telah melanggar undang-undang konflik kepentingan karena menerima
liburan di pulau Bahama milik Aga Khan, seorang pemimpin agama Ismaili.
Ketegangan terjadi antara partai pemerintah dengan dengan nasionalis Catalan.
CB,
MADRID -- Pemerintah Spanyol harus mengumumkan pemilihan umum cepat
jika mereka gagal meloloskan rancangan anggaran yang mereka ajukan dalam
pemungutan suara di badan legislatif. Isu anggaran ini sudah
membahayakan pemerintah Spanyol sejak pekan lalu ketika partai
nasionalis Catalan mengumumkan tidak akan mendukung anggaran tersebut.
Penolakan partai nasionalis Catalan ini diumumkan setelah pemerintah
Spanyol menolak menegosiasikan kemerdekaan mereka. Ketegangan antara
partai berkuasa Spanish Socialist Party (PSOE) dan nasionalis Catalan
berdasarkan persidangan 12 pemimpin Catalan yang ditahan sejak 2017
lalu.
Para pemimpin Catalonia termasuk mantan Wakil
Presiden Wilayah Oriol Junqueras dan sembilan mantan menterinya
menghadapi tuntutan 25 tahun penjara atas tuduhan pemberontakan. Para
pemimpin separatis Catalan berharap dapat mengadakan negosiasi dengan
PSOE tentang memutuskan nasib mereka sendiri.
Salah
satunya kemungkinan mengadakan referendum. Tapi Menteri Keuangan
Spanyol Maria Jesus Montero sudah mengatakan tidak ada negosiasi tentang
hal tersebut. "Tidak mau atau mampu untuk bernegosiasi di luar tembok
konstitusi," kata Maria Dilansir di Aljazirah Rabu (13/2) .
Konstitusi
Spanyol melarang wilayah mana pun untuk memisahkan diri. Seorang
pramuniaga di sebuah restoran di dekat Stasiun Atocha di Madrid, Xose do
Covelo mengatakan ia mengetahui persidangan para pemimpin Catalan
tersebut akan berdampak sesuatu di masa depan.
Covelo
sendiri tidak memiliki pendapat pribadi tentang upaya Catalonia
memisahkan diri. "Bagi saya ini seperti permainan, kami tidak tahu jika
perdana menteri akan tetap bertahan atau harus pergi begitu juga
Katalonia," kata Covelo.
Pemerintah Spanyol menilai
referendum kemerdekaan yang digelar Catalonia pada tahun 2017 ilegal. Di
bulan yang sama wilayah yang bergejolak itu menyatakan memisahkan diri
dari Spanyol. Akhirnya otonomi mereka dicabut oleh pemerintah pusat dan
pemerintah Spanyol menggelar pemilihan umum pada bulan Desember 2017
dengan harapan dapat meletakkan pemimpin pro-Spanyol di pemerintahan
Catalonia.
Partai serikat buruh dari kelompok sayap kanan
memenangkan pemilihan umum itu. Tapi kelompok separatis berhasil
mempertahankan kekuasan mereka di pemerintahan Catalonia.
PSOE
memiliki 84 dari 350 kursi di badan legislatif Spanyol, Congress of
Deputies. Jumlah tersebut masih belum cukup menempatkan PSOE menjadi
partai mayoritas. Sementara partai kiri-tengah yang berkoalisi dengan
partai sayap kiri yang dipimpin Podemos memiliki 67 kursi.
Perdana
Menteri Spanyol Pedro Sanchez dari PSOE berkuasa sejak Juni 2018. Ia
menggantikan Mariano Rajoy yang diturunkan dalam mosi tidak percaya.
Suara mosi percaya PSOE datang dari partai-partai pro-kemerdekaan di
wilayah Basque dan Catalonia seperti Catalan Republic Left dan Catalan
European Democratic Party, yang memiliki 17 kursi.
Pada
hari Senin (11/2) lalu partai-partai pro-kemerdekaan mengancam tidak
akan mendukung anggaran yang diajukan pemerintah. Kecuali jika Sachez
memberikan Catalonia untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Media-media
Spanyol melaporkan jika anggaran ini tidak berhasil diloloskan Sanchez
akan mengadakan pemilihan umum pada pertengahan April. Dengan harapan
dapat memobilisir pemilih sayap-kanan.
Koalisi partai
yang berkuasa telah memperkuat sistem kesejahteraan Spanyol. Sesuatu
yang dihancurkan oleh langkah penghematan yang dilakukan People's Party
(PP), yang berkuasa dari tahun 2011 sampai 2018
Pemimpin separatis Catalonia di ruang sidang.[CNN]
CB, Jakarta - Setahun lalu parlemen regional Catalonia memilih untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol menyusul referendum yang memerdekan diri dari Spanyol.
Sejak
itu, politisi dan aktivis Catalan pro kemerdekaan telah ditahan dalam
penahanan pra persidangan atas tuduhan pemberontakan, ketidaktaatan, dan
penggelapan dana publik karena dugaan peran mereka dalam referendum dan
deklarasi kemerdekaan berikutnya dari Spanyol.
Yang
lainnya, seperti mantan Presiden Catalan Carles Puigdemont, telah
melarikan diri dari Spanyol untuk menghindari tuduhan dan melobi
kemerdekaan Catalonia di Uni Eropa.
Presiden Catalonia, Carles Puigdemont. REUTERS
Dua
belas terdakwa diadili di hadapan Mahkamah Agung Spanyol pada hari
Selasa di Madrid atas dugaan peran mereka dalam acara yang mengarah pada
deklarasi Oktober 2017.
Para terdakwa menghadapi total gabungan sekitar 200 tahun penjara jika mereka diberikan hukuman maksimal.
Sebagian
besar politisi yang diadili dari dua partai politik: Partai Kiri
Republik Catalan (ERC) dan Partai Demokrat Katalan Eropa (PDeCAT).
Para
pemimpin Majelis Nasional Catalan (ANC) dan Omnium Cultural (OC), dua
organisasi masyarakat sipil pro kemerdekaan, juga akan diadili, dan
berikut tokoh yang diadili, seperti dikutip dari Aljazeera, 13 Februari
2019.
Oriol Junqueras
Oriol Junqueras,
mantan wakil presiden, adalah anggota berpangkat tertinggi dari
pemerintahan Catalan sebelumnya yang diadili di hadapan Mahkamah Agung
Spanyol. Dia menghadapi tuduhan pemberontakan dan penggelapan dan
dituduh mendorong referendum meskipun memahami "risiko besar" kekerasan
yang terkait dengan itu.
Junqueras, mantan guru sejarah, wali
kota, dan anggota Parlemen Eropa, masih memimpin ERC dari penjara,
memberinya pengaruh politik yang cukup besar dalam politik nasional
Spanyol.
Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 25 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut 12 tahun.
Joaquim Forn
Joaquim
Forn, mantan menteri dalam negeri Catalan yang mengawasi pelaksanaan
perintah jaksa agung di Catalonia, juga didakwa dengan pemberontakan dan
penggelapan.
Dakwaannya juga menyatakan bahwa dia memahami risiko kekerasan yang terkait dengan referendum tetapi memilih untuk maju terus.
Forn
memiliki sejarah politik yang panjang di Barcelona, menjabat sebagai
anggota dewan kota sejak 1999 dan wakil wali kota pertama dari 2011
hingga 2015.
Kantor Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 16 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut hukuman 11 tahun.
Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart
Jordis bersaudara adalah pemimpin masyarakat sipil pro kemerdekaan.
Sanchez dari ANC dan Cuixart dari OC. Keduanya membantu mengorganisir
protes pro kemerdekaan besar pada hari-hari sebelum referendum 1 Oktober
2017, dan didakwa dengan hasutan dan pemberontakan.
Mereka pada
awalnya dituduh dihasut oleh jaksa agung pada bulan September, dan
hukuman penjara mereka diperintahkan pada 16 Oktober 2017 oleh hakim
Spanyol Carmen Lamela.
Mereka menghadapi tuduhan mendorong
kekerasan terhadap polisi nasional Spanyol selama protes, tetapi banyak
media melaporkan video dari dua pria yang naik di atas mobil untuk
meminta demonstran tetap damai.
Kelompok-kelompok HAM, termasuk Amnesty International, telah meminta pembebasan mereka.
Kantor
Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 17 tahun untuk
keduanya, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut delapan tahun.
Carme Forcadell
Carme
Forcadell, mantan presiden parlemen Catalan, didakwa dengan
pemberontakan dan dituduh memberikan suara untuk kemerdekaan sebelum
deklarasi kemerdekaan.
Kantor Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 17 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut 10 tahun.
Raul Romeva
Raul Romeva, seorang politisi Katalan, mantan MEP, ekonom dan analis, adalah kepala urusan luar negeri di bawah Puigdemont.
Hakim
Mahkamah Agung Pablo Llarena menuduh Romeva mencoba menciptakan
"struktur negara [Catalan]" yang independen dari Spanyol dan berusaha
mempromosikan penerimaan negara Catalan dalam perannya dalam Komite
Parlemen Eropa untuk Urusan Luar Negeri.
Romeva mengatakan kepada
kantor berita Reuters bahwa penjara "melihat persidangan sebagai
kesempatan untuk menyampaikan pendapat publik dan masyarakat di
Catalonia, Spanyol dan jelas di tingkat internasional."
Kantor
Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 16 tahun untuk Romeva,
sementara Jaksa Agung Spanyol menuntut hukuman 11 tahun.
Dolors Bassa
Dolors
Bassa adalah seorang pendidik dan anggota serikat pekerja yang memulai
karir politiknya pada 2007. Dia terpilih sebagai anggota parlemen
Catalonia pada 2015 dan menjabat sebagai penasihat tenaga kerja, urusan
sosial dan keluarga di bawah Puigdemont.
Bassa didakwa dengan
pemberontakan dan penggelapan karena menggunakan pelayanannya untuk
menanggung sebagian biaya yang berkaitan dengan referendum kemerdekaan.
Kantor Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 16 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut Bassa selama 11 tahun.
Carles Mundo
Carles Mundo, seorang pengacara, mantan penasihat hukum di bawah
Puigdemont dan anggota ERC, dipenjara bersama dengan Junqueras pada
November 2017 setelah deklarasi kemerdekaan. Dia didakwa dengan
penggelapan dan membelot.
Dia dibebaskan dengan jaminan pada bulan
Desember 2017 setelah memenangkan pemilihan kembali dalam pemungutan
suara regional yang disebut oleh pemerintah Spanyol. Mundo membuat
pengumuman mengejutkan bahwa ia akan meninggalkan politik pada Januari
2018, tak lama setelah ia dibebaskan.
Baik Kantor Jaksa Agung Spanyol dan Pengacara Umum Spanyol meminta 7 tahun untuk Mundo. Jordi Turull
Jordi
Turull, seorang pengacara dan anggota PDeCAT yang karier politiknya
dimulai pada 1987, telah menjadi wakil di parlemen Catalan sejak 2004
ketika ia terpilih sebagai penasihat dan juru bicara kepresidenan oleh
Puigdemont pada 2017.
Dia didakwa dengan pemberontakan dan penggelapan.
Llarena menuduh Turull mendorong mobilisasi mendukung referendum dan merancang dan mengelola iklan referendum.
Kantor Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 16 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut hukuman 11 tahun.
Josep Rull
Rull,
seorang anggota PDeCAT dan anggota parlemen selama 20 tahun, adalah
penasihat untuk wilayah dan keberlanjutan di bawah Puigdemont. Dia
dituduh melakukan pemberontakan dan penggelapan.
Rull dituduh
memainkan peran "signifikan" dalam gerakan kemerdekaan sejak 2015, serta
menghentikan polisi nasional Spanyol dari melakukan upaya untuk
menghentikan referendum kemerdekaan.
Dia telah berada dalam
penahanan pra persidangan sejak Maret 2018. Kantor Kejaksaan Agung
Spanyol meminta hukuman penjara 16 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol
menuntut 11 tahun.
Orang-orang
melambaikan bendera estelada di Barcelona, Spanyol, 27 Oktober 2017.
Parlemen daerah Catalonia mengeluarkan sebuah mosi untuk mendirikan
sebuah Republik Catalan yang independen. AP Meritxell Borras
Meritxell
Borras adalah tokoh terkemuka dalam politik Catalan. Dia telah aktif
dalam politik lokal sejak 1995 dan merupakan putri Jacint Borras, salah
satu pendiri Konvergensi Demokratik Catalonia (CDC) yang pro kemerdekaan
yang sekarang sudah tidak berfungsi.
CDC tengah adalah partai
separatis terkemuka sampai para anggotanya memilih untuk membubarkan dan
mereformasi pada tahun 2016, sebagian karena banyak skandal korupsi.
Banyak mantan anggotanya bergabung dengan PDeCAT
Borras, yang
adalah penasihat hubungan pemerintah dan kelembagaan di bawah
Puigdemont, telah didakwa dengan ketidaktaatan dan penggelapan. Kantor
Kejaksaan Agung Spanyol dan Pengacara Umum Spanyol telah meminta hukuman
tujuh tahun.
Santi Vila
Santi
Vila adalah anggota lama CDC dan kemudian PDeCAT. Dia adalah penasihat
bisnis dan budaya pada saat referendum kemerdekaan dan telah dituduh
melakukan penggelapan dan ketidaktaatan sehubungan dengan dugaan
keterlibatannya.
Vila membayar uang jaminan 50.000 euro (Rp 795
juta) pada November 2017 dan mengundurkan diri dari PDeCAT pada Juni
2018. Kantor Kejaksaan Agung Spanyol dan Pengacara Umum Spanyol telah
meminta hukuman tujuh tahun atas keterlibatannya dalam pro kemederdekaan
Catalonia.
CB, Jakarta - Rusia bersiap memisahkan diri dari platform
internet World Wide Web setelah Majelis Rendah Parlemen meloloskan
rancangan undang-undang yang menjamin keamanan internet Rusia.
Dikutip
dari Russia Today, 13 Februari 2019, RUU ini akan menggantikan WWW
dengan Runet, segmen internet Rusia yang dapat beroperasi secara
independen dari seluruh dunia jika terjadi kerusakan global atau
pemutusan internet yang disengaja.
Langkah-langkah
untuk memastikan stabilitas internet termasuk penciptaan sistem DNS
nasional yang menyimpan semua nama domain dan nomor IP yang sesuai.
Undang-undang itu, yang oleh beberapa media Rusia disamakan dengan
"tirai besi" online meloloskan tiga bacaan pertamanya di majelis rendah
dengan 450 kursi parlemen, menurut laporan Reuters.
RUU tersebut
berupaya untuk merutekan lalu lintas web Rusia dan data melalui
titik-titik yang dikendalikan oleh otoritas negara dan mengusulkan
pembangunan DNS nasional untuk memungkinkan Internet untuk terus
berfungsi bahkan jika negara itu terputus dari infrastruktur asing.
Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com
Kelompok
hak asasi manusia Agora mengatakan awal bulan ini bahwa undang-undang
tersebut adalah salah satu dari beberapa rancangan undang-undang baru
yang disusun pada bulan Desember yang berisiko mengancam kebebasan
internet.
Uni Rusia Industrialis dan Pengusaha mengatakan RUU itu
lebih berisiko terhadap berfungsinya segmen Internet Rusia daripada
dugaan ancaman dari negara-negara asing yang ingin ditentang oleh RUU
tersebut.
RUU itu juga mengusulkan pemasangan peralatan jaringan
yang akan dapat mengidentifikasi sumber lalu lintas web dan juga
memblokir konten yang dilarang.
Undang-undang, yang masih bisa
diamandemen, tetapi diyakini akan lolos, merupakan bagian dari upaya
para pejabat untuk meningkatkan "kedaulatan" Rusia atas sektor
Internetnya.
Rusia
melihat kembali pada tahun 2012, Presiden AS saat itu Barack Obama
menandatangani perintah eksekutif yang memungkinkan dia untuk
mengendalikan semua komunikasi di wilayah Amerika, termasuk yang penting
untuk operasi normal internet.
Badan
Keamanan Nasional AS pernah memadamkan internet selama tiga hari di
Suriah pada November 2012, kata pengungkap fakta Edward Snowden kepada
majalah Wired. Peretas NSA secara tidak sengaja 'memblokir' salah satu
router inti saat mencoba memasang spyware di atasnya.
Undang-undang
baru ini dirancang sebagai tanggapan terhadap strategi siber AS yang
menuduh Rusia, bersama dengan Cina, Iran dan Korea Utara, menggunakan
alat siber untuk merusak ekonomi dan demokrasi. Ini juga mengancam
konsekuensi mengerikan bagi siapa pun yang melakukan aktivitas siber
terhadap AS.
Sistem otonom akan memastikan bahwa Rusia
tidak menghadapi penghentian total internet jika hubungan dengan Barat
benar-benar runtuh dan AS melangkah lebih jauh dengan memotong alamat IP
Rusia dari World Wide Web.
Presiden
Venezuela Nicolas Maduro akan menyeret pemimpin oposisi Juan Guaido
karena dianggap telah melakukan kudeta. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian
CARACAS
- Para pemimpin kelompok oposisi Venezuela telah bertindak melawan
kepentingan rakyat dan menyebabkan kerusakan pada negara. Demikian
dikatakan Presiden Venezuela Nicolas Maduro kepada stasiun televisi
Lebanon, al Mayadeen.
"Juan Guaido dan para pendukungnya cepat
atau lambat akan dibawa ke pengadilan dan akan memikul tanggung jawab
atas upaya untuk merebut kekuasaan," kata Maduro seperti dilansir dari TASS, Kamis (14/2/2019).
Dia menambahkan bahwa krisis di Venezuela diorganisir oleh Amerika Serikat.
"Mereka
(pemimpin oposisi) adalah boneka yang melayani pemerintahan ekstremis
Donald Trump yang ingin menjajah Venezuela," kata presiden berusia 56
tahun itu.
"Apa yang disebut intervensi kemanusiaan yang
dibicarakan AS bertujuan menaklukkan negara kita dan merebut sumber daya
alamnya," imbuhnya.
Pada 23 Januari lalu Ketua Majelis Nasional
Venezuela, sebutan untuk parlemen negara itu, Juan Guaido menyatakan
dirinya sebagai penjabat presiden. Presiden Venezuela Nicolas Maduro
menggambarkannya sebagai upaya kudeta dan mengumumkan pemutusan hubungan
diplomatik dengan Amerika Serikat.
Guaido kemudian diakui
sebagai presiden sementara oleh negara-negara Grup Lima (kecuali
Meksiko), serta oleh Albania, Georgia, Amerika Serikat, dan Organisasi
Negara-negara Amerika. Beberapa negara Uni Eropa (UE) maju dengan
dukungan untuk parlemen Venezuela dan menyatakan harapan untuk pemilihan
baru guna menyelesaikan krisis.
Maduro
sendiri didukung oleh Rusia, Bolivia, Iran, Kuba, Nikaragua, El
Salvador, dan Turki. Sementara Belarus dan China menyerukan untuk
menyelesaikan semua masalah dengan cara damai dan menentang campur
tangan dari luar.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB menyerukan dialog untuk menyelesaikan krisis di negara yang kaya akan minyak itu.
Jakarta, CB -- Oposisi Venezuela
berupaya mengambil alih sumber pendapatan terbesar negara dengan
menunjuk dewan direksi baru Citgo, anak perusahaan minyak yang berbasis
di Amerika Serikat, PDVSA.
"Direksi
yang baru akan berisi warga Venezuela yang berkualifikasi, yang bebas
korupsi, dan tak memiliki afiliasi partisan," ujar pemimpin oposisi yang
mendeklarasikan diri sebagai presiden interim Venezuela, Juan Guaido,
Rabu (13/2).
Guaido kemudian menjelaskan bahwa ia sudah menunjuk
enam orang untuk mengisi posisi puncak direksi Citgo. Namun, ia tak
mengelaborasi lebih lanjut mengenai nasib anggota direksi sebelumnya.
"Dengan keputusan ini, kami hanya ingin melindungi aset kita. Kami
menghindari kehancuran dan kerugian bisnis," tutur Guaido sebagaimana
dikutip AFP.
Ekspor minyak menyumbang 96 persen
pendapatan Venezuela dengan pelanggan terbesar AS, yang membeli setengah
juta barel setiap harinya.
Sebelumnya, AS menjatuhkan sanksi
menyeluruh atas PDVSA sebagai cara untuk membendung aliran dana bagi
Presiden Nicolas Maduro yang didesak rakyat untuk mundur sejak Januari
lalu.
Selain
untuk menekan Maduro, AS menjatuhkan sanksi ini sebagai bentuk dukungan
mereka bagi Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim
pada 21 Januari lalu, saat demonstrasi anti-Maduro besar-besaran meluas
di Venezuela.
Rakyat mengaku muak dengan Maduro karena korup dan tak berhasil membawa Venezuela keluar dari keterpurukan.
Di
bawah kepemimpinan Maduro, warga Venezuela harus berjuang mati-matian
untuk mendapatkan kebutuhan dasar di tengah hiperinflasi yang membuat
gaji dan tabungan mereka tak berharga.
Presiden Donald Trump menyebut Presiden
Nicolas Maduro membuat kesalahan buruk dengan memblokade bantuan Amerika
Serikat ke Venezuela. (Reuters/Joshua Roberts)
Jakarta, CB -- Presiden Donald Trump menyebut Presiden Nicolas Maduro membuat kesalahan buruk dengan memblokade bantuan Amerika Serikat ke Venezuela.
"Saya
pikir dia membuat kesalahan yang buruk dengan tak mengizinkan
(bantuan). Kami mencoba memberikan makanan ke orang yang kelaparan. Ada
orang kelaparan di Venezuela," ujar Trump, Rabu (13/2).
Sebagaimana dilansir AFP, hingga kini bantuan yang dikirim AS melalui Kolombia masih menumpuk terbengkalai karena Maduro menutup perbatasan.
Maduro menolak bantuan kemanusiaan dari AS. Menurutnya, bantuan itu
hanya "pertunjukan politik" dan merupakan dalih untuk menginvasi.
Namun,
rakyat Venezuela sendiri kini sedang menderita. Di bawah kepemimpinan
Maduro, warga Venezuela harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan
kebutuhan dasar di tengah hiperinflasi yang membuat gaji dan tabungan
mereka tak berharga.
Pemimpin oposisi mendeklarasikan diri
sebagai presiden interim Venezuela, Juan Guaido, memperkirakan ada
ratusan ribu warga yang kini kelaparan.
"Ada hampir 300 ribu
warga Venezuela akan meninggal jika bantuan tidak masuk. Ada sekitar dua
juta orang dalam risiko kesehatan," tuturnya.
Ia pun berjanji akan membawa masuk bantuan internasional ke Venezuela paling lambat pada 23 Februari.
Sebelumnya, Guaido juga sudah mengumumkan pusat penampungan bantuan baru setelah Maduro memblokade perbatasan negaranya.
Duta
Besar Guaido untuk Brasil, Maria Teresa Belandria, mengatakan bahwa
pusat bantuan itu akan dibangun di Roraima, di dekat perbatasan tenggara
Venezuela.
Namun,
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, mengumumkan bahwa
angkatan bersenjata akan dikerahkan "untuk menunjukkan kehadiran di
sepanjang perbatasan."
Guaido sendiri sudah memperingatkan militer, yang masih setia kepada Maduro, agar tidak memblokade bantuan kemanusiaan.
Ia
menyebut pemblokiran akses bantuan kemanusiaan ini "hampir seperti
genosida" dan militer kemungkinan bertanggung jawab atas kematian 40
demonstran dalam unjuk rasa anti-Maduro sejak 21 Januari lalu.
Presiden
Chili, Sebastian Pinera berspekulasi bahwa Nicolas Maduro, akan
digulingkan atau akan mundur dari jabatannya dalam waktu beberapa hari
ke depan. Foto/Reuters
SANTIAGO
- Presiden Chili, Sebastian Pinera berspekulasi bahwa mitranya dari
Venezuela, Nicolas Maduro, akan digulingkan atau akan mundur dari
jabatannya dalam waktu beberapa hari ke depan.
"Dalam beberapa
hari, kediktatoran Maduro akan lenyap. Rakyat Venezuela telah membuka
pintu menuju kebebasan dan demokrasi, dengan keberanian dan
kebahagiaan," kata Pinera dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
"Sekarang
mereka harus bergerak maju menuju negara yang bebas dan makmur yang
hidup dalam damai. Semua negara demokrasi di seluruh dunia berbagi
kebahagiaan ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis
(14/2).
Sebelum
Pinera, pada awal Februari, Presiden Kolombia, Ivan Duque menyuarakan
keyakinan bahwa Maduro, yang telah lama berselisih dengannya, akan
segera dicopot dari jabatannya.
Sementara itu, Perwakilan Khusus
Amerika Serikat (AS) untuk Venezuela, Elliott Abrams menyarankan bahwa
Maduro harus meninggalkan negara itu, dan teman-temannya seperti Kuba
atau Rusia akan dengan senang hati menerima dia.
Rusia siap menjadi fasilitator pembicaraan intra Venezuela dan mengingatkan AS untuk tidak ikut campur. Foto/Istimewa
MOSKOW - Rusia mengatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi dimulainya dialog antara pemerintah Venezuela dan oposisi. Rusia pun memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak campur tangan dalam urusan internal Caracas.
"Kami
telah mempertahankan kontak yang sangat penting dengan pemerintah
negara ini dan siap untuk menyediakan layanan yang baik untuk
memfasilitasi proses menemukan jalan keluar dari situasi ini," ujar
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti disitir Reuters dari kantor berita TASS, Rabu (13/2/2019).
Dia
juga mengatakan Rusia telah membuat beberapa proposal ke Venezuela
untuk menyelesaikan krisisnya tetapi tidak memberikan rincian.
Pada
hari Selasa, para pendukung oposisi kembali ke jalan-jalan nasional
untuk menjaga tekanan kepada Maduro dan menuntut agar ia mengizinkan
bantuan kemanusiaan ke Venezuela, di mana kekurangan makanan dan
obat-obatan banyak terjadi.
Sementara itu Menteri Luar Negeri
Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo
dalam panggilan telepon pada Selasa malam bahwa Washington tidak
melakukan intervensi, termasuk militer, dalam urusan internal Venezuela.
Lavrov juga mengatakan Rusia siap untuk konsultasi mengenai situasi di Venezuela sesuai dengan piagam PBB.
Di
PBB, AS mendorong Dewan Keamanan untuk secara resmi menyerukan
pemilihan presiden yang bebas, adil dan kredibel di Venezuela dengan
pengamat internasional, kata para diplomat pada hari Sabtu, sebuah
langkah yang mendorong Rusia untuk mengusulkan rancangan resolusi
saingan.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia
menggambarkan rancangan resolusi AS "sama sekali tidak seimbang." Ketika
ditanya apakah ia akan menempatkan rancangan resolusi Rusia untuk
pemungutan suara, ia berkata: "Kami baru saja membahasnya."
Juga
tidak jelas apakah atau kapan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB
dapat diberikan suara. Resolusi dewan membutuhkan sembilan suara dan
tidak ada veto oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia atau China
untuk disahkan.