Kamis, 06 Desember 2018

Presiden Baru Meksiko Ingin Hapus Impunitas Pemimpin Negara


Presiden Baru Meksiko Ingin Hapus Impunitas Pemimpin Negara
Presiden baru Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, ingin menghapus kekebalan hukum seorang presiden melalui draf undang-undang yang diserahkan ke Kongres. (AFP PHOTO/RONALDO SCHEMIDT)


Jakarta, CB -- Presiden baru Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, ingin menghapus kekebalan hukum seorang presiden melalui draf undang-undang yang diserahkan ke Kongres.

"Kami ingin mengakhiri kekebalan hukum yang ditetapkan konstitusi. Rancangan undang-undang ini memungkinkan mengadili seorang presiden seperti rakyat biasa," ucap Obrador, Selasa (4/12).

"Tentunya, itu berarti memungkinkan mengadili dia (presiden) karena kasus korupsi, terutama ketika dia masih menjabat."


Di dalam konstitusi Meksiko saat ini, seorang presiden hanya bisa dituntut atau diadili atas "kejahatan tinggi" dan tindakan pengkhianatan.


Obrador, yang baru resmi menjabat pada 1 Desember lalu, juga memotong gaji dirinya sendiri sebanyak 60 persen. Dia juga menjual sedikitnya 60 pesawat milik pemerintah, termasuk pesawat kepresidenan, dan 70 helikopter negara.

Pesawat kepresidenan yang dibeli 6 tahun silam senilai US$218 juta atau setara Rp3,1 triliun itu disebut Orbador sebagai simbol kemewahan yang tak sebanding dengan kondisi negara.

"Kami menjual seluruh pesawat dan helikopter yang selama ini digunakan politikus-politikus korup," ucap Obrador.


Selain menjual pesawat, Obrador juga berjanji akan mengakhiri skema tunjangan pensiun bagi mantan-mantan presiden. Dia juga berencana memotong gaji pejabat senior yang dianggap penabung uang signifikan.

"Rakyat memilih untuk sebuah perubahan dan kami akan menerapkan kebijakan penghematan," katanya dikutip AFP.

"Ketika seorang pejabat publik setuju untuk dibayar 600 ribu peso per bulan, itu adalah korupsi. Di negara dengan kemiskinan yang begitu dalam seperti ini, mendapatkan gaji sebesar itu bagi seorang pegawai negeri adalah tindakan tidak jujur."


Meski dinilai positif, rencana kontroversial Obrador tersebut ditolak banyak pihak, terutama pegawai publik senior termasuk di kalangan pengadilan, bank sentral, kementerian keuangan, hingga perusahaan minyak negara Pemex.

Obrador memenangkan pemilu presiden pada 1 Juli lalu. Sebelumnya, mantan Wali Kota Mexico City itu juga pernah mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu 2006 dan 2012.

Dikenal dengan gaya hidup sederhana, Obrador tidak mau tinggal di Los Pinos, kediaman presiden Meksiko yang mewah.




Credit  cnnindonesia.com





Wapres Ekuador mundur di tengah penyelidikan menerima uang


Wapres Ekuador mundur di tengah penyelidikan menerima uang
Lenin Moreno saat wawancara di Quito 6 Agustus 2009. (REUTERS / Guillermo Granja)



Quito (CB) - Wakil Presiden Ekuador Maria Vicuna mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa, satu hari setelah Presiden Lenin Moreno membebastugaskan Vicuna di tengah penyelidikan soal uang, yang ia terima sebagai anggota parlemen beberapa tahun lalu.

Vicuna adalah wakil presiden kedua mundur sejak Moreno mulai menjabat sebagai presiden pada Mei 2007.

Moreno pada Senin menugaskan Sekretaris Jenderal Jose Augusto Briones menjalankan tugas sebagai wakil presiden, tanpa merinci untuk berapa lama.

Tim jaksa menyelidiki dana yang diterima Vicuna dari mantan penasihat antara tahun 2011 hingga 2013, saat ia menjadi anggota parlemen dari Partai Aliansi Negara (AP) pimpinan mantan presiden berhaluan kiri, Rafael Correa.


Moreno mengatakan ia mengambil keputusan itu supaya Vicuna bisa berkonsentrasi membela diri.

"Presiden telah menekankan kekhawatirannya untuk saya. Saya mengerti bahwa dengan membebaskan saya dari tugas adalah upaya untuk memastikan bahwa saya memiliki hak yang sah untuk membeli diri," tulis Vicuna dalam surat terbuka.

Pada pekan lalu, Vicuna mengakui menerima uang, namun mengatakan bahwa dana itu merupakan sumbangan sukarela untuk sebuah organisasi politik yang terkait dengan AP.

Vicuna mengatakan dirinya menolak permintaan penasihat untuk ditunjuk sebagai pejabat pemerintahan dan hasilnya sekarang adalah bahwa ia menjadi "korban fitnah."

Vicuna, yang sebelumnya merupakan menteri pembangunan perkotaan, menggantikan mantan Wakil Presiden Jorge Glas tahun lalu ketika ia diselidiki dalam skandal korupsi yang terpusat pada perusahaan konstruksi Brazil, Odebrecht.

Odebrecht telah mengakui bahwa pihaknya melakukan penyuapan untuk memenangi kontrak-kontrak infrastruktur di berbagai negara Amerika Latin.

Glas, sekutu dekat Correa, kemudian dinyatakan bersalah dan dihukum penjara enam tahun atas dakwaan mengantungi uang suap sekitar 13,5 juta dolar AS (sekitar Rp194 miliar) dari Odebrecht.




Credit  antaranews.com



Pompeo Sebut Trump Sedang Bentuk Tatanan Dunia Baru


Pompeo Sebut Trump Sedang Bentuk Tatanan Dunia Baru
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyatakan, Presiden AS, Donald Trump sedang berusaha membentuk tatanan dunia baru yang demokratis. Foto/Reuters

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyatakan, Presiden AS, Donald Trump sedang berusaha membentuk tatanan dunia baru yang demokratis. Untuk mencapai itu, papar Pompeo, Washington akan memperkuat atau membuang perjanjian internasional yang dianggap perlu untuk menghentikan "aktor-aktor jahat" seperti Rusia, China dan Iran untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam sebuah twist pada kebijakan "Amerika Pertama" Trump, Pompeo mengatakan Trump tidak meninggalkan kepemimpinan globalnya, tetapi membentuk kembali sistem pasca Perang Dunia Kedua atas dasar negara berdaulat, bukan lembaga multilateral.

"Dalam tradisi terbaik demokrasi besar kami, kami mengerahkan negara-negara ningrat untuk membangun sebuah tatanan liberal baru yang mencegah perang dan mencapai kemakmuran yang lebih besar," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.

"Kami bertindak untuk melestarikan, melindungi, dan memajukan dunia yang terbuka, adil, transparan dan bebas dari negara-negara berdaulat," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (5/12).

Pompeo mengatakan, Trump sedang mereformasi ordo liberal, bukan menghancurkannya. Dia mengutip keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE) sebagai tanda organisasi supranasional tidak berfungsi.

Mantan bos CIA itu menambahkan Trump juga akan mendorong baik Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk menghentikan negara-negara pemberi dana seperti China. Dia mengatakan mereka sudah memiliki akses ke pasar keuangan untuk menaikkan modal. 



Credit  sindonews.com



Siapa Rompi Kuning dalam Unjuk Rasa Terburuk di Prancis?


Pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning sebagai simbol pengendara di Prancis, ditembak meriam air oleh polisi antihuru-hara selama saat berdemo di Arc de Triomphe, 1 Desember 2018.[REUTERS]
Pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning sebagai simbol pengendara di Prancis, ditembak meriam air oleh polisi antihuru-hara selama saat berdemo di Arc de Triomphe, 1 Desember 2018.[REUTERS]

CB.CO, Jakarta - Unjuk rasa terburuk dalam satu dekade pecah di sejumlah kota di Prancis yang dilakukan oleh kelompok rompi kuning. Siapa saja anggota kelompok rompi kuning dan mengapa mereka melakukan kekerasan saat berunjuk rasa?
Menurut NPR, 3 Desember 2018, kelompok rompi kuning beranggotakan orang-orang yang tinggal di pinggiran kota. Dalam unjuk rasa mereka melebur bersama kelompok kelas menengah dan kelas pekerja Prancis yang menyampaikan frustasi mereka mengenai standar hidup mereka yang menurun.

Mereka mengatakan pendapatan mereka tak mampu menjangkau kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Tidak ada pemimpin resmi dalam gerakan ini dan unjuk rasa ini diorganisasi mealui grup media sosial.
Para pengunjuk rasa fokus pada presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap sebagai sumber masalah mereka. Penyebabnya, Macron baru-baru ini melakukan reformasi untuk memperlemah peraturan-peraturan perburuhan dan memangkas pajak barang mewah, dan memberlakukan pajak pada BBM sehingga menaikkan harga BBM. Mereka menyebut Macron sebagai presiden kaum kaya raya Prancis.

Unjuk rasa di ibu kota Paris, Prancis, memprotes kenaikan pajak bahan bakar minyak berakhir rusuh pada Sabtu, 1 Desember 2018, waktu setempat. Press Tv
Para pengunjuk rasa kemudian menuntut pencabutan pajak hijau pada BBM jenis diesel. Yang lain menuntut peningkatan upah minimum kerja yang saat ini sekitar US$ 1,350 setelah potong pajak.
Mereka juga menuntut pembubaran parlemen dan mengadakan pemilu. Para pengunjuk rasa bahkan menuntut Macron mundur.

Awalnya, para pengunjuk rasa ini naik sepeda motor dari rumah mereka menuju lokasi protes. Sesuai peraturan berlalu lintas di Prancis, setiap pengendara sepeda motor wajib mengenakan rompi keselamatan yang berwarna kuning.
Mereka dengan mengenakan rompi kuning melakukan unjuk rasa memenuhi jalan-jalan di sejumlah kota di Prancis. Sekarnag, siapa saja yang ikut berunjuk rasa memilih untuk mengenakan rompi kuning tanpa peduli apakah mereka pengendara sepeda motor atau tidak.
Aksi unjuk rasa kelompok rompi hijau dirusak oleh tindakan merusak bahkan membakar gedung sekolah, dan melukai hingga menewaskan sedikitnya 3 orang. Prancis menyebut unjuk rasa ini terburuk dalam satu dekade terakhir.

Emmanuel Macron dan istrinya disambut "rompi kuning".[Screenshot Youtube / G20 ORG via RT.com]


Dari hasil survei Harrris Interactive untuk media Prancis pada hari Minggu lalu, unjuk rasa kelompok rompi kuning mendapat dukungan 72 persen dari warga Prancis. Namun, 85 persen peserta survei menolak tindak kekerasan dalam aksi rompi kuning.
Presiden Macron sepulang dari KTT G20 di Argentina mengecam aksi kekerasan dalam unjuk rasa di sejumlah kota di Prancis. Dia menuntut pertanggungjawaban hukum akibat kerusuhan oleh kelompok rompi kuning.
Unjuk rasa kelompok rompi kuning ini berakhir setelah pemerintah Prancis menunda kenaikan harga BBM. Pemerintah juga menempatkan jaminan keamanan warga Prancis dalam prioritas utama mereka. Unjuk rasa ini merupakan krisis politik terbesar yang dihadapi Macron dan menentukan akhir dari pemerintahannya yang sudah berusia 18 bulan.




Credit  tempo.co





Menlu: Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi Baik-baik Saja


Menlu Retno Marsudi bergegas untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Menlu Retno Marsudi bergegas untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Republika/Prayogi
Hubungan Indonesia dan Arab Saudi dikhawatirkan terganggu pascakicauan Dubes Arab.



CBD, NUSA DUA -- Pascacuitan kontroversial Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengenai Nahdlatul Ulama (NU) sempat dikhawatirkan mengganggu hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi. Namun kekhawatiran itu tidak terjadi, setelah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Arab Saudi baik-baik saja.

Kepastian itu didapat usai Retno melakukan komunikasi dengan Menlu Retno dan Menlu Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir. Menurut Retno, Adel bin Ahmed Al-Jubeir menyatakan bahwa Arab Saudi tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara.


"Mereka (Arab Saudi) tidak memiliki kebijakan dan tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara," tegas Retno kepada sejumlah media di Nusa Dua, Rabu (5/12).

Kendati hubungan diplomatik dengan Arab Saudi tidak terganggu tapi Retno menyesalkan tindakan Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Itu karena tidak tepat dan tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik.

"Arab Saudi tidak akan mentolerin, apalagi dilakukan di sebuah negara yang bersahabat dengan Arab Saudi seperti Indonesia," terang Menlu Retno.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan Dubes Osama telah  mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan di akun Twitternya. Dalam akun twitternya, Aqil Siradj, Osama melakukan pelanggaran keras diplomatik. "Sebab yaitu mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," kata Said. 



Credit  republika.co.id



Tentara Korea Utara Kembali Membelot ke Korea Selatan


Tentara Korea Utara Kembali Membelot ke Korea Selatan
Ilustrasi tentara Korea Utara. (REUTERS/Danish Siddiqui)


Jakarta, CB -- Seorang tentara Korea Utara dikabarkan kembali melarikan diri ke Korea Selatan melalui perbatasan timur pada Sabtu (1/12) pekan lalu. Insiden itu terjadi di tengah upaya rekonsiliasi yang dirintis oleh kedua belah pihak.

"Seorang tentara Korea Utara terdeteksi melintasi garis demarkasi militer," kata Kepala Staf Gabungan Militer (JCS) Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Asia One, pada Rabu (5/12).

"Prajurit tersebut aman di dalam tahanan kami. Agen-agen terkait insiden tersebut akan menyelidiki lebih lanjut mengenai detil bagaimana dia bisa memasuki Korea Selatan," katanya.


Umumnya area perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan dijaga ketat, sehingga pembelotan jarang terjadi. Namun, insiden ini luput dari perhatian karena kedua negara tengah sibuk menjalankan proses rekonsiliasi.


Lebih dari 30 ribu warga sipil Korea Utara tercatat melarikan diri dari tanah air mereka, tetapi kebanyakan kabur melintasi perbatasan Korea Utara dan Cina. Jarang di antara mereka yang melintasi perbatasan kedua Korea, karena dibentengi ladang ranjau dan kawat berduri.

Pada November tahun lalu, seorang tentara Korea Utara yang nekat menyeberangi perbatasan kedua Korea diberondong peluru. Namun, dia selamat. Pembelotan terakhir yang melibatkan warga Korea Utara terjadi pada Mei, ketika dua warga sipil menumpang perahu kecil ke Korea Selatan melintasi Laut Kuning.

Di awal tahun ini, Korea Selatan dan Korea Utara telah mengumumkan secara resmi akhir dari konflik militer antara keduanya. Sejak itu, langkah rekonsiliasi perlahan berlanjut dengan sejumlah langkah untuk meredakan ketegangan.

Dibukanya kembali jalan yang menghubungkan kedua negara di zona demiliterisasi (DMZ), hingga disahkannya gulat Korea sebagai kebudayaan gabungan kedua negara oleh UNESCO merupakan beberapa upaya merajut kembali persahabatan.


Serangkaian inisiatif kerja sama, termasuk menghubungkan jalan dan kereta api terus dilakukan. Bunker militer di beberapa bagian perbatasan dihancurkan dan ranjau darat dipindahkan.

Langkah-langkah menuju perdamaian ini terus berlanjut, meskipun pembicaraan mengenai denuklirisasi antara Washington dan Pyongyang gagal terlaksana.




Credit  cnnindonesia.com





Mantan kepala kepolisian Xiamen serahkan diri



Mantan kepala kepolisian Xiamen serahkan diri
Bo Xilai (tengah) ketika menghadapi pengadilan kasus korupsi, penyuapan, dan penyalahgunaan kekuasaan, di pengadilan Jinan, China. (reuters.com)




Beijing (CB) - Mantan Kepala Kepolisian Xiamen, China, Zheng Dongqiang, yang masuk dalam daftar pencarian orang akhirnya kembali ke negaranya untuk menyerahkan diri, Rabu.

Pria kelahiran 1953 itu, yang juga mantan Wakil Sekretaris Partai Komunis Xiamen, Provinsi Fujian, dituduh menerima suap.

Zheng meninggalkan negaranya pada Januari 2016, kata Komisi Pusat Partai Komunis China Bidang Penegakan Disiplin (CCDI).

CCDI berkali-kali menekankan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas pemulangan buron dan menyelamatkan harta negara, yang disalahgunakan.

CCDI juga meminta bekas pejabat yang melarikan diri ke luar negeri tidak ragu untuk menyerahkan diri secepatnya.


Sebelumnya, mantan wakil kepala Daerah Xinchang, Provinsi Zhejiang, Yao Jinqi, diekstradisi dari Bulgaria pada 30 November 2018.

Yao, yang melarikan diri pada Desember 2005, adalah mantan pejabat daerah pertama diekstradisi dari negara anggota Uni Eropa itu.

Sejak menduduki jabatan sebagai Presiden China pada 2012, Xi Jinping menyatakan perlawanan terhadap korupsi.

Kampanye Xi tersebut diikuti dengan penerbitan "red notice" sehingga ratusan mantan pejabat, yang berstatus buron di luar negeri, menyerahkan diri secara sukarela.




Credit  antaranews.com



Bisnis dengan Iran, Bos Huawei yang Diburu AS Ditangkap di Kanada


Bisnis dengan Iran, Bos Huawei yang Diburu AS Ditangkap di Kanada
Otoritas penegak hukum Kanada menangkap salah satu bos Huawei, China, Wanzhou Meng. Dia sedang diburu Amerika Serikat atas tuduhan berbisnis dengan Iran yang sedang dijatuhi sanksi. Foto/REUTERS/Hannibal Hanschke

OTTAWA - Aparat penegak hukum Kanada menangkap salah satu eksekutif Huawei, perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi China. Bos keuangan perusahaan itu, Wanzhou Meng, telah diburu Amerika Serikat (AS) atas tuduhan melakukan perdagangan dengan Iran yang sedang dijatuhi sanksi oleh Washington.

Wanzhou Meng tercatat sebagai kepala keuangan dan ketua dewan direktur Huawei. Menurut juru bicara Departemen Kehakiman Kanada Ian McLeod kepada The Globe and Mail, wanita itu ditangkap pada hari Sabtu dan sedang menunggu pemeriksaan yang dijadwalkan pada hari Jumat besok.

Dia menolak memberikan rincian tentang situasi penangkapan eksekutif China. "Dia dicari untuk diekstradisi, oleh Amerika Serikat," katanya, yang dilansir Kamis (6/12/2018).

Mcleod menolak untuk menguraikan tuduhan yang akan dihadapi oleh Meng di AS.

The Wall Street Journal (WSJ) pada April lalu melaporkan bahwa pihak berwenang AS telah menyelidiki raksasa telekomunikasi China setidaknya sejak tahun 2016 karena diduga mengakali sanksi terhadap Iran dan memasok produk asal AS ke Republik Islam.

Departemen Kehakiman, Perdagangan, dan Keuangan AS sejauh ini menolak untuk membocorkan informasi apa pun terkait investigasi kriminal terhadap Huawei.

Perusahaan China tersebut juga menahan diri untuk tidak berkomentar tentang masalah hukum di AS. Kasus ini berpotensi memperburuk posisi perusahaan tersebut di pasar Barat.

Tindakan keras AS terhadap perusahaan China, yang merupakan pemasok peralatan telekomunikasi terkemuka di dunia, diperparah oleh pengenalan jaringan nirkabel 5G yang menjulang. Washington dikabarkan khawatir bahwa pemerintah China akan menggunakan kekuatan teknis Huawei untuk memata-matai dan mengganggu sistem komunikasi.

Strategi Washington membuahkan hasil, di mana Selandia Baru memblokir perusahaan telekomunikasi utamanya dari menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 5G. Alasannya, karena berisiko terhadap keamanan nasional.

Australia juga melarang Huawei dari jaringan 5G-nya selama musim panas. Bos intelijen negara itu telah menyuarakan keprihatinan yang sama atas entitas asing yang membajak jaringan penting untuk kesehatan, energi dan sistem lainnya.

Huawei membantah telah dikendalikan oleh pemerintah Beijing, dan menuduh AS melakukan persaingan yang tidak sehat.

Sementara itu, China telah mengecam penangkapan Meng. Beijing mendesak AS dan Kanada untuk segera memperbaiki kesalahan. "Dan mengembalikan kebebasan pribadi dari eksekutif Huawei," kata pemerintah Beijing dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan China di Kanada.

"Bejiing protes keras atas tindakan semacam itu karena mereka secara serius membahayakan hak asasi manusia (HAM) korban. Penangkapan itu tidak beralasan karena Meng tidak melanggar hukum Amerika atau pun Kanada." 





Credit  sindonews.com




AS Desak DK PBB Kecam Uji Coba Rudal Iran


AS Desak DK PBB Kecam Uji Coba Rudal Iran
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mendesak DK PBB untuk mengutuk uji coba rudal balistik Iran, yang digambarkan sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB. Foto/Reuters

NEW YORK - Amerika Serikat (AS) mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengutuk uji coba rudal balistik Iran, yang digambarkan sebagai berbahaya, memprihatinkan dan pelanggaran terhadap resolusi PBB.

DK PBB semalam melakukan pertemuan terutup atas permintaan Prancis dan Inggris yang bersama dengan AS menuduh Iran melakukan uji coba rudal balistik pada Sabtu lalu.

Prancis dan Inggris menilai bahwa peluncuran rudal tidak sejalan dengan resolusi PBB yang terkait dengan perjanjian nuklir. Sedangkan AS telah mengambil sikap yang lebih keras dan menilainya sebagai pelanggaran langsung terhadap resolusi PBB.

"Uji coba rudal balistik baru-baru ini berbahaya dan memprihatinkan, tetapi tidak mengejutkan. Komunitas internasional tidak dapat terus menutup mata setiap kali Iran secara terang-terangan mengabaikan resolusi DK PBB," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.

"Jika DK serius tentang meminta pertanggungjawaban Iran dan menegakkan resolusi kami, maka setidaknya kami harus dapat memberikan kecaman bulat dari uji coba rudal yang provokatif ini," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (5/12).

Resolusi PBB menyerukan kepada Iran untuk menahan diri dari pengujian rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir, tetapi tidak secara khusus melarang Teheran dari melakukan peluncuran rudal.

Iran telah lama menyatakan bahwa program rudalnya bersifat defensif dan tidak ditujukan untuk membawa hulu ledak nuklir, sikap yang didukung oleh Rusia di DK PBB. 





Credit  sindonews.com




Gencarkan Diplomasi Positif, Paspor UEA Terkuat di Dunia


Gencarkan Diplomasi Positif, Paspor UEA Terkuat di Dunia
Gencarkan Diplomasi Positif, Paspor UEA Terkuat di Dunia. (Reuters).

JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) berhasil menyingkirkan Singapura dari posisi puncak peringkat paspor terkuat di dunia pada 2018 versi The Passport Index. Capaian itu tidak terlepas dari keberhasilan UEA meningkatkan akses visa-free dan visa-on-arrival menjadi menuju 167 negara, unggul 1 negara dengan Singapura.

Pemeringkatan yang didukung konsultan keuangan Arton Capital itu mengurutkan paspor berdasarkan jumlah negara yang dapat dikunjungi tanpa memerlukan visa. Di belakang UEA terdapat Singapura dan Jerman, dengan nilai visa-free mencapai 166 negara. Adapun posisi tiga diduduki 11 negara, mulai Denmark hingga AS.

Selandia Baru bergandengan dengan Malta dan Islandia di posisi keenam dengan nilai 162 negara. Disusul Australia dan enam negara lainnya dengan nilai 161 negara. Sementara itu, Afghanistan berada di urutan terakhir dengan nilai 29 negara. Irak, Pakistan, Suriah, Somalia, dan Yaman juga memiliki nilai di bawah 40.

"Predikat ini merupakan refleksi dari warisan Syekh Zayed, pendiri UEA. Hal ini juga menunjukkan upaya keras kami dalam menggencarkan diplomasi positif sekaligus memperlihatkan UEA sebagai negara yang percaya diri dan kekuatan di tingkat global,” kata Menlu UEA Abdullah bin Zayed Al Nahyan, dilansir stuff.co.nz.

Menurut The Passport Index, UEA berhasil naik ke posisi teratas dari posisi keempat hanya dalam kurun waktu sebulan. Beberapa daftar negara baru yang dapat diakses UEA tanpa visa ialah Belgia, Austria, Jepang, Yunani, Portugal, Swiss, Inggris, Irlandia, dan Kanada. Mereka dinilai sangat gencar melakukan diplomasi.

“Determinasi, fokus, dan diplomasi positif yang dicanangkan UEA membantu meningkatkan kekuatan paspor. Mereka dapat bergerak bebas di dunia,” ungkap The Passport Index, dilansir Khaleejtimes.com.

Namun, The Passport Index bukanlah satu-satunya lembaga yang mengeluarkan peringkat paspor terkuat di dunia. Pesaingnya, Henley Passport Index yang bermarkas di Inggris, memberikan hasil yang berbeda. Pada Oktober lalu, Henley Passport Index menempatkan Jepang sebagai negara dengan paspor terkuat di dunia.

Sama seperti di The Passport Index, Singapura juga tersingkir dari posisi puncak di Henley Passport Index setelah Jepang membuat kesepakatan istimewa dengan Myanmar. Peringkat ini bersifat cair dan dapat berubah sewaktu-waktu, bahkan terkadang dirilis setiap bulan. Jerman juga memuncaki peringkat pada Januari.

Henley Passport Index lebih sering dijadikan acuan para pemangku kepentingan karena didasarkan pada data eksklusif dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang memiliki basis data informasi traveling terbesar dan terakurat di dunia. Meski demikian, keduanya berupaya memberikan gambaran secara utuh.

Tahun lalu setelah Paraguay memberlakukan bebas visa bagi Singapura, paspor negara kota itu jadi yang paling kuat di dunia dengan nilai bebas visa mencapai 159. Adapun Indonesia berada di peringkat ke-64 dengan nilai bebas visa 63. Hal ini membuktikan Indonesia masih kurang dikenal dan kurang dipercaya.

Saat itu prestasi Singapura menandai sejarah baru. Mereka menjadi negara pertama Asia yang memiliki paspor paling kuat di dunia. “Ini merupakan hasil dari relasi diplomatik inklusif dan kebijakan luar negeri efektif Singapura,” ujar pemimpin tertinggi eksekutif Arton Singapura, Philippe May, dikutip The Straits Times.

Singapura juga untuk pertama kalinya menggeser Jerman dari posisi puncak, meski tipis. Di sepanjang sejarah, peringkat sepuluh besar selalu didominasi negara-negara Eropa. Jerman bahkan memimpin dalam dua tahun terakhir. Namun, Jerman harus turun ke posisi kedua dengan nilai bebas visa mencapai 158.

Berdasarkan pengamatan Arton yang memantau paspor seluruh negara di enam benua secara real time, Singapura merangkak naik secara konstan sejak merdeka pada 1965.

Capaian itu belum mampu diikuti Indonesia yang berada di peringkat ke-5 di antara 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Kendati begitu, tren Indonesia dalam peringkat paspor terkuat di dunia terus membaik. Tanah Air dilaporkan selalu naik tiga peringkat dalam dua tahun terakhir.

Namun, pengamat hubungan internasional Guspiabri Sumowigeno dari Par Indonesia Strategic Research menyimpulkan indeks ini menunjukkan Indonesia kurang dikenal dan dipercaya oleh negara-negara luar. Begitu pun sebaliknya, Indonesia juga tidak ingin memberikan bebas visa kepada negara yang belum stabil.

Dalam pandangan Guspiabri, penyebab utama kalahnya Indonesia dari Singapura dan Malaysia dalam peringkat paspor Arton ialah akibat sistem pencatatan kependudukan yang masih kurang kredibel. Di Indonesia, kasus pemalsuan dokumen masih marak sehingga banyak negara besar yang menjadi kurang percaya.

“Negara luar juga ingin mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Guspiabri.





Credit  sindonews.com


Rabu, 05 Desember 2018

Kelompok Egianus Kogoya Akui Dalangi Pembantaian di Nduga


Kelompok Egianus Kogoya Akui Dalangi Pembantaian di Nduga
Ilustrasi pembunuhan di Papua. (Istockphoto/PeopleImages).

Jakarta, CB -- Panglima Daerah Militer Markodap III Ndugama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan pekerja proyek jembatan Kali Yigi, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Pengakuan ini diklarifikasi langsung oleh juru bicara TPNPB Sebby Sambom.

"Betul itu," ujar Sebby singkat kepada CNNIndonesia.com yang dihubungi melalui telepon, Rabu (5/12).

Sebby juga membenarkan bahwa serangan yang terjadi di Pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua juga dilakukan oleh kelompok Egianus.


Sebby menjelaskan sedari awal kelompok mereka memang menyasar proyek jembatan tersebut. Setidaknya sudah tiga bulan kelompok Egianus memantau pekerja di proyek tersebut.

"Betul, semua kami yang lakukan," ujar Sebby.


Insiden di Kali Yigi terjadi pada Minggu (2/12) lalu. Aparat keamanan sebelumnya sudah menduga bahwa serangan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.

Humas Polda Papua menyebut korban yang jatuh di proyek jembatan itu adalah pekerja PT Istaka Karya (Persero). Sementara serangan di pos militer di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, berujung pada tewasnya seorang anggota TNI Yonif 755/Yalet.

Kelompok Egianus Kogoya Akui Dalangi Pembantaian di Nduga
TNI dibantu warga menyiapkan peti jenazah korban penembakan di Nduga, Papua. (Antara Foto)

Sebby menjelaskan bahwa serangan itu untuk mengusir pembangunan yang sedang berlangsung. Ia berkata segala macam pembangunan infrastruktur di tanah Papua merupakan bentuk lain penjajahan.

"Kami menolak kebijakan pembangunan jalan, jembatan, atau apapun. Kami hanya menuntut hak kemerdekaan," tegas Sebby.

TPNPB atau KKB pimpinan Egianus Kogoya selama ini punya riwayat 'gelap' di Papua. Dari catatan yang ada, kelompok ini selalu melancarkan aksinya di wilayah Nduga.

Sepanjang 2018 ini, sebelum pembantaian para pekerja proyek jembatan di Distrik Yigi dan serangan ke Pos Yonif 755/Yalet, setidaknya sudah ada beberapa serangan lain yang mereka lancarkan. Di antaranya penembakan di Bandara Kenyam, Nduga pada 25 Juni, serta penyekapan dan kekerasan seksual terhadap belasan guru dan paramedis di Distrik Mapenduma, Nduga pada 3-17 Oktober.




Credit  cnnindonesia.com




Sepak Terjang Kelompok Egianus Kogoya, Penebar Teror di Papua


Sepak Terjang Kelompok Egianus Kogoya, Penebar Teror di Papua
Ilustrasi pembunuhan di Papua. (Istockphoto/Marccophoto)


Jakarta, CB -- Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya punya riwayat gelap sebelum insiden penembakan di Distrik Mbuma, Kabupaten Nduga, Papua terjadi. Dari catatan yang ada, kelompok ini selalu melancarkan aksinya di wilayah Nduga.

Selama tahun ini, setidaknya sudah ada tiga serangan yang mereka lancarkan. Berikut adalah sepak terjang mereka.

1. Penembakan di Bandara Kenyam, Nduga


Insiden ini terjadi pada Senin (25/6) pagi. Sekelompok bersenjata menembaki pesawat Twin Otter Trigana Air yang saat itu sedang disewa Brimob Polri. Pasukan Brimob ini diketahui sedang bertugas untuk mengamankan pilkada.

Merespons serangan tersebut, pasukan gabungan TNI-Polri melepas tembakan balasan. Tiga warga sipil dilaporkan tewas dan dua lainnya terluka akibat tembakan pelaku. Salah satu yang terluka adalah pilot pesawat, Ahmad Abdillah Kamil.

2. Penyekapan dan Kekerasan Seksual

Kelompok Egianus menyekap belasan guru dan paramedis di Distrik Mapenduma, Nduga, pada 3-17 Oktober 2018. Guru dan tenaga medis itu bekerja di SD YPGRI 1, SMPN 1, dan Puskesmas Mapenduma.


Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan aksi kelompok Egianus disebabkan oleh kecurigaan mereka terhadap guru dan tenaga medis di sana sebagai intel yang sedang menyamar untuk mengawasi gerak-gerik mereka.

Sebanyak 16 orang berhasil diselamatkan dari kejadian ini, kendati ada satu korban luka serius dan satu korban diketahui telah diperkosa secara bergiliran oleh kelompok Egianus.

3. Pembunuhan 31 Pekerja Trans Papua

Aparat militer mengidentifikasi Egianus kembali menjadi dalang pembunuhan teranyar di Kabupupaten Nduga, tepatnya di proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aura, Distrik Yigi. Sebanyak 31 karyawan PT Istaka Karya dikabarkan tewas dibunuh.


"Iya [Egianus] kita identifikasi seperti itu dari kelompok yang sama, kita identifikasi dari Mapenduma," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi di Jakarta, Selasa (4/12).

4. Penembakan Pekerja Trans Papua Pernah Terjadi



Sebelum kasus pembunuhan pekerja di Distrik Yigi baru-baru ini, kelompok Egianus juga ditengarai menjadi otak penyerangan terhadap pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi pada 12 Desember 2017. Serangan dari belasan anggota KKB ini terjadi di sekitar SMP Mugi.

Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh tewas dan anggota Denzipur 10/KYD Prada Didimus Abidondifu yang berjaga di situs proyek luka berat akibat serangan tersebut.




Credit  cnnindonesia.com



Pembunuhan 31 Pekerja di Papua Pelanggaran HAM karena Alasan Ini


Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi

CB, Jayapura - Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits B Ramandey menilai pembunuhan para pekerja jalan dan jembatan di Kabupaten Nduga merupakan pelanggaran HAM karena memenuhi dua unsur pelanggaran HAM. Pertama, mengacu pada pasal 1 ayat 6 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM mengenai perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Kedua, akibat dari tindakan itu pelayanan publik untuk pemenuhan ekonomis sosial dan budaya masyarakat di Distrik Yall dan lainnya di Nduga terhambat. "Para pekerja itu sedang mengerjakan jalan dan jembatan yang sangat penting untuk mobilisasi dan menjawab kebutuhan warga di Nduga," kata Frits di Kota Jayapura, Selasa, 4 Desember 2018.

Sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata. Pembunuhan diduga terjadi pada Ahad malam, 2 Desember 2018. Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.
Menurut Frits, peristiwa ini layak disebut pelanggaran HAM serius karena merupakan perbuatan kriminal. "Kalau melihat kronologisnya, ada yang memberikan perintah atau komando kepada mereka sehingga terjadi paling tidak di tiga tempat sebagaimana laporan sementara."

Frits mendesak agar aparat penegak hukum segera turun ke lokasi untuk mencari pelaku dan aktor di balik pembunuhan. Aparat perlu segera hadir untuk memastikan masyarakat di Distrik Yall dan distrik lainnya terhindar dari intimidasi berkepanjangan.

Frits pun meminta kepala daerah, kepala distrik, kepala kampung, DPR, adat dan tokoh agama serta masyarakat Nduga, Papua  bekerjasama dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi persoalan ini. "Siapa saja yang telibat atau pelakunya guna mempertanggungjawabkan peristiwa itu."
Ia mengingatkan bahwa seluruh korban kekerasan itu harus dievakuasi jasadnya untuk diserahkan kepada keluarga dan dikebumikan secara baik. "Ini tanggung jawab aparat keamanan, pemerintah daerah dan masyarakat untuk penghormatan kepada para pekerja, penghormatan kepada hak hidup masyarakat yang sudah meninggal dunia," kata dia.


Credit  tempo.co




Pembunuhan Pekerja di Papua, Komnas HAM: Pelanggaran HAM Serius



Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma
Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma

CB, Jayapura - Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits B Ramandey menilai peristiwa pembunuhan para pekerja jalan dan jembatan di Kabupaten Nduga merupakan pelanggaran HAM serius.
"Nah, terkait dengan peristiwa ini, maka tidak ada pilihan lain kecuali tindakan kelompok kriminal bersenjata itu, dengan akibat dari tindakan mereka ini terjadi pelanggaran HAM yang serius," kata Frits di Kota Jayapura, Selasa, 4 Desember 2018.

Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata. Pembunuhan diduga terjadi pada Minggu malam, 2 Desember 2018. Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh kelompok bersenjata dan satu orang belum ditemukan.
Menurut Frits, peristiwa ini layak disebut pelanggaran HAM serius karena merupakan perbuatan kriminal. "Karena kalau kita melihat kronologisnya, ini ada yang memberikan perintah atau komando kepada mereka. Memerintahkan mereka, menyuruh mereka dan ada yang memimpin pengejaran itu sehingga terjadi tragedi ini di beberapa tempat, paling tidak di tiga tempat sebagaimana laporan sementara," kata dia.

Karena itu, menurut Frits, ada dua unsur pelanggaran HAM yang terpenuhi dalam peristiwa itu. Pertama, mengacu pada pasal 1 ayat 6 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM mengenai perbuatan seseorang atau sekolompok orang yang mengakibatkan hilang nyawa seseorang adalah perbuatan pelanggaran HAM.
Kedua, akibat dari tindakan tersebut, berujung terhambat pelayanan publik dalam rangka pemenuhan ekonomis sosial dan budaya masyarakat di Distrik Yall dan lainnya di Nduga. "Karena para pekerja itu sedang mengerjakan jalan dan jembatan yang sangat penting untuk mobilisasi dan menjawab kebutuhan warga di Nduga," kata Frits.

Karena itu, Frits mendesak agar aparat penegak hukum segera turun ke lokasi untuk mencari pelaku dan aktor di balik pembunuhan tersebut. Selain itu, aparat perlu segera hadir untuk memastikan masyarakat di Distrik Yall dan distrik lainnya terhindar dari intimidasi yang berkepanjangan.

Frits pun meminta kepala daerah, kepala distrik, kepala kampung, DPR, adat dan tokoh agama serta masyarakat untuk bekerjasama dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi persoalan ini. "Siapa saja yang telibat atau pelakunya guna mempertanggungjawabkan peristiwa tersebut," ujarnya.
Ia pun mengingatkan bahwa seluruh korban kekerasan tersebut harus dievakuasi jasadnya untuk kemudian diserahkan kepada keluarga dan dikebumikan secara baik. "Soal ini merupakan tanggung jawab aparat keamanan, pemerintah daerah dan masyarakat untuk penghormatan kepada para pekerja, penghormatan kepada hak hidup masyarakat yang sudah meninggal dunia," kata dia.





Credit  tempo.co


Pembunuhan 31 Pekerja Diduga karena Foto Upacara OPM


Pembunuhan (Ilustrasi)
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Kapolres mengatakan dugaan sementara anggota KKB marah karena pekerja mengambil foto.



CB, JAKARTA -- Kapolres Jaya Wijaya AKBP Yan Pieter Reba membenarkan terjadinya pembunuhan terhadap pekerja proyek pembangunan jembatan oleh kelompok kriminal bersenjata, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Kapolres mengatakan, kasus tersebut diduga dipicu karena pekerja tak sengaja mengambil foto kegiatan tentara Organisasi Papua Merdeka.

"Iya benar ada 31 orang yang menjadi korban (pembunuhan)," kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba melalui sambungan telepon, Selasa (4/12).

Menurut Yan Pieter, pembunuhan tersebut terjadi lantaran ada salah seorang pekerja proyek yang tidak sengaja mengambil foto kegiatan HUT Tentara pembebasan nasional organisasi Papua merdeka (TPN/OPM). Hal tersebut membuat mereka marah sehingga mencari para pekerja proyek tersebut dan berakhir dengan pembunuhan terhadap korban.

"Kronologinya waktu itu mereka (TPN/OPM) upacara dan salah satu pekerja tidak sengaja mengambil foto, akhirnya mereka (TPN/OPM) marah," ujarnya.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Musthofa Kamal menjelaskan informasi terjadinya pembunuhan terhadap puluhan pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan pertama kali didapat dari masyarakat. Berdasarkan informasi, kasus tersebut terjadi pada Ahad (2/12) di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

Kamal melanjutkan, pada Sabtu (1/12) sekitar pukul 20.30 WIT, Project Manager PT. Istika Karya paket pembangunan jembatan Habema- Mugi, Cahyo mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Koordinator lapangan PT. Istika Karya pengerjaan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi, Jhony.

Hanya saja saat itu Cahyo menyatakan tidak paham dengan maksud pembicaraan orang yang menghubunginya dengan menggunakan telepon Jhony tersebut. Sedangkan PPK Satker PJN IV PU Binamarga wilayah Habema-Kenyaan, Monang Tobing mengaku terakhir berkomunikasi dengan Jhony melalui pesan singkat  pada 30 November 2018.

Sementara itu, informasi dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena bahwa Tanggal 30 November 2018 pukul 04.00 WIT tercatat 1 mobil strada dengan muatan BBM Solar milik PT. Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi. Mobil tersebut membawa lima orang pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.

Selanjutnya pada 1 Desember 2018 pukul 02.00 WIT tercatat 2 mobil  menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya.

Namun pada 2 Desember 2018, pukul 20.00 WIT diketahui ada satu mobil Strada kembali ke wamena dan pada Senin 3 Desember 2018, satu mobil Strada tersebut kembali lajuran dari Wamena ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga.

Satu mobil strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena. Sehingga saat mendapatkan informasi tersebut, personil gabungan Polri dan TNI bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

"Namun saat tiba di kilo meter 46 , tim bertemu dengan salah 1 mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan di blokir oleh Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal.




Credit  republika.co.id





Kronologi Pembunuhan di Papua, Pekerja Disandera Sejak Sabtu Sore



Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma
Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma

CB, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan para pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua, telah disandera kelompok bersenjata sejak Sabtu, 1 Desember 2018. Hal tersebut diketahui dari keterangan seorang korban selamat, karyawan PT. Istaka Karya, Jimmy Aritonang.
Menurut keterangan Jimmy, kata Aidi, pada hari Sabtu itu seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan tidak bekerja. Sebab, ketika itu ada peringatan hari kemerdekaan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata). "Ada upacara peringatan 1 Desember yang diklaim sebagai hari kemerdekaan KKSB dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Rabu, 5 Desember 2018.

Aidi menuturkan sekitar pukul 15.00 waktu setempat, kelompok bersenjata mendatangi kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan yang berjumlah 25 orang untuk keluar. Para karyawan tersebut lalu digiring menuju Kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat. "Mereka dikawal sekitar 50 orang KKSB bersenjata campuran standar militer," kata dia.
Pada keesokan harinya, Ahad, 2 Desember 2018 pukul 07.00 WIT, para pekerja dibawa berjalan dengan tangan terikat menuju bukit puncak Kabo. Di tengah jalan, para pekerja disuruh berjalan jongkok dengan formasi lima shaf. Tak lama kemudian, kata Aidi, KKSB menembaki para pekerja tersebut.
"KKSB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan sura hutan khas pedalaman Papua, mereka secara sadis menembaki para pekerja," kata Aidi.

Dari keterangan Jimmy, kata Aidi, sebagian karyawan yang ditembaki tewas di tempat dan sebagian lagi terkapar berpura-pura mati. Setelah kelompok bersenjata meninggalkan para korban, 11 pekerja yang masih hidup mencoba melarikan diri. "Namun, korban terlihat oleh KKSB sehingga dikejar. 5 orang tertangkap dan digorok KKSB sehingga meninggal di tempat, 6 orang berhasil melarikan diri," ujarnya.
Aidi menuturkan enam orang yang berhasil kabur melarikan diri ke arah Distrik Mbua. Empat orang di antaranya diamankan anggota TNI di Pos Batalyon Infanteri 775/Yalet, namun dua orang lain hingga saat ini belum ditemukan.
Belakangan, pos TNI Yonif 775/Yalet tempat korban diselamatkan juga sempat diserang oleh kelompok bersenjata pada esok harinya, Senin, 3 Desember 2018 sekitar pukul 05.00 WIT. Mereka menyerang dengan senjata standar militer, panah serta tombak. Menurut Aidi, pos TNI ini turut diserang karena kelompok bersenjata masih mengejar korban selamat.

Penyerangan di pos TNI tersebut turut menewaskan seorang personel bernama Sersan Dua Handoko. Handoko tewas akibat tertembak senjata api. Selain itu, Prajurit Satu Sugeng terluka saat TNI baku tembak dengan kelompok bersenjata.
Sejauh ini, dilaporkan ada 24 orang pekerja yang meninggal akibat penembakan oleh kelompok bersenjata. Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua diserang oleh kelompok bersenjata. Belasan orang berhasil menyelamatkan diri namun ada juga yang belum diketahui keberadaannya.



Credit  tempo.co



31 Pekerja Dibantai KKSB, Menhan: Menyerah atau Diselesaikan



31 Pekerja Dibantai KKSB, Menhan: Menyerah atau Diselesaikan
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Foto/Dok/SINDOnews


JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang membantai 31 pekerja di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua, Minggu 2 Desember 2018 adalah kelompok pemberontak.Sehingga, mereka yang membantai para buruh bangunan dari PT Istaka Karya itu bukan kelompok kriminal. "Mereka itu bukan kelompok kriminal, tapi pemberontak," ujar Ryamizard Ryacudu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Sebab, kata dia, kelompok bersenjata itu ingin memisahkan Papua dari Indonesia. "Itu kan memberontak, bukan kriminal lagi. Penanganannya harus TNI, kalau kriminal iya polisi," kata dia.

Karena, kata dia, tugas pokok TNI adalah menjaga kedaulatan negara, menjaga keutuhan negara dan menjaga keselamatan bangsa. "Ya itu-itu juga orangnya (Kelompok bersenjatanya, red)," imbuhnya.

Ryamizard pun berpendapat, tidak perlu negosiasi untuk menyelesaikan kelompok bersenjata di Papua tersebut. "Bagi saya tidak ada negosiasi. Menyerah atau diselesaikan, itu saja," ujarnya. 



Credit  sindonews.com



Peneliti Ini Klaim Tabut Perjanjian Nabi Musa Ada di Ethiopia



Tabut Perjanjian 10 Perintah Allah.[universal.org]
Tabut Perjanjian 10 Perintah Allah.[universal.org]

CB, Jakarta - Insitut Pencarian Arkeologi Alkitab (BASE) yang berbasis di AS mengumumkan bahwa para penelitinya diduga menemukan lokasi peninggalan Alkitab legendaris yang dikenal sebagai Tabut Perjanjian yang berisi tablet 10 Perintah Allah yang diwahyukan melalui Nabi Musa.
Dilansir dari Sputniknews, 4 Desember 2018, menurut para arkeolog BASE, artefak adalah sebuah peti yang diyakini berisi dua tablet batu bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan, pertama dikirim ke Mesir dan kemudian dibawa ke Ethiopia.

"Tim BASE telah menemukan bukti yang meyakinkan bahwa peti mungkin telah diangkut melalui Sungai Nil ke tempat terakhir di dataran tinggi yang kini dikenal sebagai Ethiopia," kata BASE, mencatat bahwa sementara teori mereka belum sempurna 100 persen, namun berpotensi besar benar.


Tabut Perjanjian Nabi Musa.[mysteriousuniverse.org]
Dilansir dari jw.org, Tabut perjanjian adalah peti suci yang dibuat oleh orang Israel zaman dulu sesuai perintah Allah berisi "Kesaksian", yaitu Sepuluh Perintah yang ditulis pada dua lempengan batu.

Para peneliti mengklaim bahwa sekte Yahudi yang dipimpin oleh Raja Manasye dari Israel membawa Tabut bersama mereka dan membawanya ke Mesir dari tempat mereka, kemudian berlayar ke Nil sampai Ethiopia.
Para peneliti BASE yang mengejar raja ini akhirnya tiba di Gereja Bunda Maria dari Sion di kota Axum, yang para pendetanya mengklaim bahwa peti itu memang ada di dalamnya.

Tabut Perjanjian Nabi Musa.[mysteriousuniverse.org]
Dilansir dari Mysterious Universe, peneliti BASE baru-baru ini mengklaim artefak berada di Bukit Bait Suci di Yerusalem sampai 701 SM. Beberapa waktu setelah itu, pada masa pemerintahan Raja Manasye, patung itu dipindahkan dan dibawa ke Pulau Elephantine di Mesir di mana ada reruntuhan kuil yang dibangun pada 6540 SM yang cocok dengan dimensi kuil Salomo di Yerusalem.
Karena dimensi-dimensi dan fakta bahwa kuil tidak diizinkan di luar Yerusalem, ia percaya ini adalah kuil darurat yang dibangun hanya karena satu alasan: untuk menyimpan Bahtera. Bukti BASE menunjukkan bahwa kuil ini dihancurkan pada 410 SM, sehingga Tabut dipindahkan ke tempat lain.



Gereja Kuno Santa Maria Sion di Axsum, Tigray Region, Ethiopia.[wikipedia.org]
BASE kemudian mengarah ke Ethiopia ketika banyak yang menduga peti suci dibawa ke sana oleh Menelik I setelah dia mengunjungi ayahnya. Raja Salomo, menurut BASE, setelah meninggalkan Mesir, mula-mula berhenti di Pulau Tana Kirkos di Danau Tana, di mana biarawan Kristen Ethiopia menunjukkan mereka artefak yang mereka klaim berasal dari kuil Salomo.

BASE mengklaim bahwa Tabut Perjanjian kemudian dipindahkan ke Axum, di mana banyak yang percaya bahwa Tabut itu disimpan di Gereja Sion St Mary dan dijaga oleh seorang pendeta. Namun para peneliti tidak diizinkan untuk melihat langsung dan hanya pendeta penjaga yang bisa melihat Tabut Perjanjian Nabi Musa.


Credit  tempo.co



Langka, Raja Salman Undang Emir Qatar Hadiri KTT Teluk di Saudi




Langka, Raja Salman Undang Emir Qatar Hadiri KTT Teluk di Saudi
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi. Foto/REUTERS/Tomohiro Oshumi


DOHA - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saudi dari Arab Saudi mengundang Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk menghadiri Gulf Cooperation Summit atau KTT Kerja Sama Teluk yang akan diadakan di Riyadh pada 9 Desember 2018.Undangan ini merupakan hal langka mengingat kedua negara masih berseteru setelah hubungan diplomatik terputus tahun lalu.

Kantor berita negara Qatar, QNA, melaporkan adanya undangan Raja Salman untuk Sheikh Tamim tersebut, yang dikutip Reuters, Rabu (5/12/2018).

Laporan itu muncul pada hari Selasa atau sehari setelah Qatar memutuskan keluar diri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

QNA, dalam sebuah tweet, menulis; "Emir Qatar menerima undangan dari Raja Arab Saudi untuk pertemuan GCC". Namun, tidak apakah Sheikh Tamim akan melakukan perjalanan ke Kerajaan Saudi atau tidak.

Pada KTT Kerja Sama Teluk (GCC) yang diadakan di Kuwait tahun lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengirim menteri atau wakil perdana menteri, bukan kepala negara.

Kuwait, yang telah menengahi perseteruan Qatar dengab Saudi dan sekutuny, mengatakan pada bulan lalu enam negara anggota GCC diperkirakan akan menghadiri KTT Riyadh. Sampai saat ini, Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir masih melakukan blokade darat, laut dan udara terhadap Qatar sejak hubungan diplomatik terputus. Perseteruan dipicu oleh tuduhan bahwa Doha mmendukung terorisme, namun Qatar membantahnya.

Aliansi politik dan ekonomi yang dibentuk setelah Uni Eropa itu terpukul keras setelah kuartet Arab memutus hubungan diplomatik dengan Doha.

Amerika Serikat (AS), sekutu GCC, juga telah mencoba menengahi sengketa Teluk, yang dilihatnya sebagai risiko dalam upayanya untuk mengendalikan kekuatan regional Iran.

Qatar adalah rumah bagi pangkalan udara terbesar AS  di Timur Tengah.

Namun Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah berulang kali mengatakan menyelesaikan perselisihan bukanlah prioritas utama bagi mereka. 


Credit  sindonews.com


Qatar Keluar dari OPEC, Fokus Produksi Gas




Qatar Keluar dari OPEC, Fokus Produksi Gas
Qatar Keluar dari OPEC, Fokus Produksi Gas. (Reuters).


DOHA - Qatar menyatakan keluar dari OPEC mulai Januari mendatang untuk fokus pada industri gas. Qatar merupakan salah satu produsen minyak terkecil di OPEC namun menjadi eksportir gas alam cair (LNG) terbesar dunia.

Saat ini Qatar mengalami konflik diplomatik dengan Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya. Doha menjelaskan keputusannya tidak dilandasi politik.

“Kami tidak mengatakan kami keluar dari bisnis minyak tapi ini dikontrol oleh satu organisasi yang dikelola satu negara,” papar Menteri Energi Qatar Saad al-Kaabi, dilansir kantor berita Reuters.

Al-Kaabi menjelaskan, keputusan Qatar telah dikomunikasikan pada OPEC dan Qatar akan menghadiri pertemuan OPEC pada Kamis (6/12) dan Jumat (7/12). Qatar juga menyatakan akan mematuhi komitmennya pada OPEC.

Dia menyatakan, Doha akan fokus pada potensi gasnya. “Tidak praktis bagi Qatar untuk menempatkan upaya dan sumber daya serta waktu dalam organisasi yang kami merupakan pemain sangat kecil dan saya tidak memiliki pendapat untuk apa yang terjadi,” ungkap dia.

Para delegasi OPEC yang terdiri dari 15 negara anggota akan menepis dampak mundurnya Qatar dari kelompok itu. Meski demikian, mundurnya salah satu anggota lama merusak upaya OPEC menunjukkan persatuan sebelum pertemuan yang diperkirakan bertujuan memangkas suplai minyak untuk mengatasi penurunan harga minyak mentah yang sudah mencapai hampir 30% sejak Oktober lalu.

“Mereka bukan produsen besar tapi memiliki peran besar dalam sejarah OPEC,” papar seorang sumber di OPEC.

Mundurnya Qatar menunjukkan menguatnya dominasi pembuatan kebijakan di pasar minyak antara Arab Saudi, Rusia dan Amerika Serikat (AS), tiga produsen minyak terbesar dunia yang secara total mencakup sepertiga output global.

Riyadh dan Moskow terus menerapkan pengurangan output minyak mentah. Harga acuan Brent diperdagangkan sekitar USD62 per barel, turun dari lebih USD86 per barel pada Oktober.

“Ini dapat menunjukkan titik balik sejarah organisasi itu terhadap Rusia, Arab Saudi dan AS,” ungkap mantan Menteri Energi Aljazair dan Chairman OPEC Chakib Khelil mengomentari langkah Qatar tersebut.

Khelil menjelaskan, mundurnya Doha akan memiliki dampak psikologis karena perselisihan dengan Riyadh dan dapat menjadi contoh untuk diikuti anggota lain di tengah berbagai keputusan sepihak oleh Saudi dalam beberapa waktu terakhir.

Al-Kaabi menyatakan, Qatar telah menajdi anggota OPEC selama 57 tahun dengan output minyak hanya 600.000 barel per hari (bpd), dibandingkan dengan Saudi dengan output 11 juta bpd. Namun Doha menjadi pemain berpengaruh dalam pasar LNG global dengan produksi tahunan 77 juta ton per tahun, berdasarkan besarnya cadangan energi di Teluk.


Credit  sindonews.com