Senin, 06 Agustus 2018

Saudi dan Iran Dilaporkan Kembali Jalani Hubungan Diplomatik


Ilustrasi Saudi vs Iran.
Ilustrasi Saudi vs Iran.
Foto: Republika/Mardiah

Saudi disebut setuju untuk menerima diplomat Iran.




CB, RIYADH -- Arab Saudi dilaporkan setuju untuk menerima seorang diplomat Iran yang akan mewakili kepentingan Teheran di kerajaan itu.

Kantor berita resmi Iran IRNA melaporkan pada Ahad (5/8), Arab Saudi telah setuju untuk memberikan visa kepada diplomat Iran. Para pengamat melihat ini sebagai langkah diplomatik positif dalam hubungan Tehran-Riyadh.

Kantor diplomat itu diharapkan akan didirikan dalam misi diplomatik Swiss di Arab Saudi, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani di  2017. Tidak ada reaksi resmi dari Saudi terhadap laporan media Iran ini.

Riyadh memutuskan hubungan diplomatik menyusul demonstran di Iran menyerbu Kedutaan Besar Saudi di Teheran setelah eksekusi ulama Syiah di Arab Saudi pada Januari 2016.

Kedua negara menyetujui penawaran kebijakan umum di Swiss. Swiss bertindak sebagai saluran diplomatik antara kedua negara.



Dalam wawancara yang dipublikasikan di  web Kementerian Luar Negeri Iran, juru bicara kementerian mengatakan ada terobosan dalam hubungan antara Saudi dan Iran yang merupakan  rival regional.
"Hingga dua pekan yang lalu, tidak ada visa yang dikeluarkan untuk nama-nama yang kami ajukan sejak lama. Tetapi dalam satu atau dua pekan terakhir, telah ada terobosan dan saya pikir ada indikasi bahwa kantor untuk perlindungan kepentingan akan dibuka," kata juru bicara Bahram Qasemi.



Ketegangan antara kedua negara telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Arab Saudi dan Iran mendukung pihak yang berseberangan dalam perang di Suriah dan Yaman, Keduanya juga bersaing merebut pengaruh di Irak dan Lebanon.

Arab Saudi juga menyambut baik keputusan Presiden Donald Trump pada Mei lalu yang menarik diri dari perjanjian nuklir internasional dengan Iran. Dengan kebijakan itu, AS  menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran.





Credit  republika.co.id




Garda Revolusi Iran Benarkan Latihan Perang untuk Hadapi Musuh


Garda Revolusi Iran Benarkan Latihan Perang untuk Hadapi Musuh
Para pasukan Garda Revolusi Iran. Foto/REUTERS

TEHERAN - Garda Revolusi Iran membenarkan laporan di media bahwa mereka menggelar latihan perang di Teluk Persia selama beberapa hari terakhir. Mereka menegaskan bahwa latihan itu untuk menghadapi ancaman musuh.

Sebelumnya, para pejabat Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Washington percaya Iran telah mulai latihan angkatan laut di Teluk Persia. Laporan itu muncul di saat ketegangan antara Teheran dan Washington sedang memanas.

"Latihan ini dilakukan dengan tujuan mengendalikan dan menjaga keamanan jalur air internasional dan dalam kerangka program latihan militer tahunan Garda," kata juru bicara Garda Revolusi Iran, Ramezan Sharif, yang dilansir IRNA, Minggu (5/8/2018).

Komando Sentral Militer AS mengaku telah memantau peningkatan aktivitas angkatan laut Iran. Kegiatan ini diperluas hingga ke Selat Hormuz, jalur strategis untuk lalu lintas kapal minyak internasional yang telah diancam akan ditutup oleh Iran.

Sharif menyatakan kepuasan atas keberhasilan latihan perang Garda Revolusi Iran. "(Latihan) perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan pertahanan dan keamanan Teluk (Persia) dan Selat Hormuz serta untuk menghadapi ancaman dan aksi musuh yang berpotensi menjadi petualang," ujarnya.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan lebih dari 100 kapal terlibat dalam latihan perang Iran. Jumlah itu termasuk kapal-kapal kecil.

Iran telah marah atas keputusan Presiden Donald Trump yang menarik AS keluar dari perjanjian internasional mengenai program nuklir Iran dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran. Para pejabat senior Iran telah memperingatkan bahwa negara itu tidak akan dengan mudah menyerah pada tekanan baru AS yang ingin "mencekik" ekspor minyak Iran. 





Credit  sindonews.com




Balas Sanksi Washington, Turki Bekukan Aset Pejabat AS



Balas Sanksi Washington, Turki Bekukan Aset Pejabat AS
Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan akan membekukan aset dua pejabat AS. Foto/Istimewa

ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengatakan negaranya akan membekukan aset pejabat Amerika Serikat (AS) di Turki. Ini dilakukan sebagai pembalasan atas sanksi AS terhadap Ankara.

Erdogan mengatakan dia akan membekukan aset Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri AS di Turki. Hal itu dikatakan Erdogan dalam pidato di Kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa.

"Mereka yang berpikir bahwa mereka dapat membuat Turki mengambil langkah mundur dengan menggunakan bahasa yang mengancam dan sanksi yang tidak masuk akal menunjukkan bahwa mereka tidak tahu bangsa Turki," kata Erdogan seperti dikutip dari UPI, Minggu (5/8/2018).

Erdogan menambahkan bahwa kedua negara harus menyelesaikan sengketanya segera.

"Saluran diplomasi bekerja sangat keras," kata Erdogan.

"Kurasa kita akan meninggalkan sebagian besar perbedaan di antara kita segera," imbuhnya.

Sebelumnya AS mengumumkan sanksi terhadap Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Turki atas penangkapan pendeta Amerika Andrew Brunson. Negoasiasi selama berbulan-bulan tidak berhasil membebaskannya.

Brunson telah ditahan sejak 2016 atas tuduhan terorisme dan spionase terkait dengan kudeta militer yang gagal terhadap pemerintah Turki.

Dia dipindahkan ke tahanan rumah pada 25 Juli selama persidangan atas masalah kesehatan, tetapi para pejabat AS mengatakan hal itu tidak memuaskan.

"Kami tidak melihat bukti yang kredibel terhadap Brunson, dan meminta otoritas Turki untuk menyelesaikan kasusnya segera dengan cara yang transparan dan adil," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. 





Credit  sindonews.com




Armada Flotilla Kembali Berlayar Tantang Blokade Israel



Kapal angkatan laut Israel
Kapal angkatan laut Israel
Foto: ap
Palestina mempunyai hak atas teritorial lepas pantai Gaza.





CB, GAZA -- Armada kapal pembebasan 'flotilla' ketiga melakukan pelayaran dari Gaza ke Laut Tengah untuk menantang blokade Israel yang telah berlangsung selama satu dekade di beberapa daerah perang. Hal ini untuk menunjukkan Palestina juga memiliki hak atas perairan.

Juru Bicara Komite Nasional Gaza untuk Pengepungan, Bassam al-Manasra mengungkapkan, Palestina mempunyai hak atas perairan teritorial di lepas pantai Gaza. Bahkan, menurutnya dijamin oleh dunia internasional. "Pembangunan pelabuhan yang menghubungkan Palestina dengan dunia dijamin di bawah hukum internasional," kata dia seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (6/8).

Selain itu, Bassam juga menyebut langkah 'flotilla' ini merupakan demonstrasi maritim yang damai melawan "terorisme Zionis." Dia memang tidak menyebutkan rute kapalnya. Namun armada sebelumnya menetapkan tujuan untuk mencapai pulau Mediterania Timur Siprus.

Sebetulnya pada tahun ini Komite tersebut telah meluncurkan dua kapal pesiar, yakni pada 29 Mei sampai 10 Juli dalam upaya untuk mematahkan blokade Israel yang sedang berlangsung. Namun keduanya diadang oleh angkatan laut Israel.

Jalur Gaza telah merintih di bawah blokade Israel sejak 2007. Ini menghancurkan perekonomian daerah kantong itu dan merampas sekitar 2 juta penduduk dari banyak komoditas pokok.

Sejak Maret, lebih dari 157 orang telah menjadi martir dan ribuan lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel yang terjadi selama protes terhadap pendudukan Israel yang berlangsung selama puluhan tahun dan blokade 11 tahun di Jalur Gaza.



Sebelumnya Angkatan Laut Israel menyita kapal layar berbendera Swedia, yang berupaya menembus kepungan Jalur Gaza Palestina pada Sabtu (4/8).

Ke-12 penumpangnya sebagian besar berasal dari Swedia, tetapi ada juga dari Jerman, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Kanada. Mereka ditahan dan akan diterbangkan pulang.


Kapal itu membawa sebagian besar pasokan kesehatan dan dua penumpangnya adalah wartawan.


Israel menyatakan pengucilan lautnya di Gaza ditujukan untuk mencegah senjata mencapai kelompok keras, termasuk Hamas, gerakan Islam penguasa daerah kantong Palestina tersebut. Israel dan Amerika Serikat menyatakan Hamas kelompok teroris.


"IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menjelaskan kepada penumpang kapal itu bahwa mereka melanggar penutupan laut dan bahwa setiap barang kemanusiaan dapat dikirimkan ke Gaza melalui pelabuhan Ashdod," kata pernyataan tentara dengan menyebut pelabuhan Israel.





Credit republika.co.id




Hamas dan Israel Bahas Gencatan Senjata Secara Bertahap



Terminal Kerem Shalom, yang juga merupakan perbatasan Gaza dengan Israel
Terminal Kerem Shalom, yang juga merupakan perbatasan Gaza dengan Israel
Foto: Mina News
Tahap pertama pembicaraan yakni menghentikan peluncur balon pembakar dari Gaza.




CB, BEIRUT -- Harian Lebanon, Al-Akhbar, melaporkan akan ada gencatan senjata secara bertahap antara kelompok perlawanan Palestina Hamas dan Israel. Harian tersebut menyusun laporannya berdasarkan sumber yang dekat dengan Hamas.


Seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (6/8), sumber itu mengatakan, kedua belah pihak masih dalam proses pembicaraan melalui mediator. Tahap pertama dari gencatan senjata yang diusulkan akan diterapkan dalam satu pekan dengan menghentikan peluncuran balon pembakar dari Jalur Gaza ke Israel.

Sebagai imbalannya, Israel akan membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom, satu-satunya jalur akses komersial Gaza.


Balon-balon iatau layang-layang pembawa bahan bakar itu diterbangkan oleh aktivis Palestina dalam aksi unjuk rasa antipendudukan yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan Gaza.

Tahap kedua dari rencana itu, menurut sumber Al-Akhbar, termasuk pencabutan total 11 tahun blokade Israel di Gaza dan meningkatkan standar hidup. Sementara tahap ketiga dari rencana itu yakni termasuk melaksanakan janji PBB untuk menjalankan sejumlah proyek kemanusiaan.



Misalnya, membangun pelabuhan di kota kanal Mesir Ismailiyah, sebuah pembangkit listrik di Sinai dan pembangunan kembali Jalur Gaza.

photo
Layang-layang yang membawa bara api dan minyak di terbangkan oleh para remaja gaza untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.

Hamas pada awalnya setuju dengan peta jalan Mesir dan internasional untuk de-eskalasi di Gaza. Namun, keputusan akhir akan diambil setelah pertemuan biro politik Hamas.


"Pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas diperkirakan juga akan dibahas sehubungan dengan pembicaraan gencatan senjata," kata sumber tersebut.

Kamis lalu waktu setempat, wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri kembali ke Gaza setelah delapan tahun pengasingan. Kembalinya Arouri ke Gaza ini ditafsirkan di media Israel dan Palestina sebagai sinyal akan adanya perjanjian jangka panjang antara Hamas dan Israel lewat negosiasi pihak ketiga.






Credit  republika.co.id



Komunitas Druze Israel Protes UU Bangsa Yahudi


Komunitas Druze di Israel memprotes UU negara Yahudi di Tel Aviv, Israel, Sabtu (4/8).
Komunitas Druze di Israel memprotes UU negara Yahudi di Tel Aviv, Israel, Sabtu (4/8).
Foto: AP Photo/Sebastian Scheiner

Komunitas Druze merasa sebagai warga negara kelas dua.




CB, TEL AVIV -- Puluhan ribu orang berkumpul di Tel Aviv memprotes undang-undang baru Israel yang menyatakannya sebagai bangsa orang Yahudi, Sabtu (4/8). UU tersebut memicu kemurkaan di kalangan Druze, etnis minoritas yang paling terintegrasi di negara itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membela UU tersebut. UU itu menyatakan hanya orang-orang Yahudi yang memiliki hak penentuan nasib sendiri di negara itu. UU juga menurunkan status Bahasa Arab sebagai bahasa resmi.

Tetapi pemerintah sayap kanannya telah dibutakan oleh reaksi dari komunitas Druze Israel, yang telah menyuarakan rasa pengkhianatan yang dalam mengenai UU. Banyak warga Druze merasa mereka adalah warga negara kelas dua.

Druze merupakan anggota etnis Arab dan minoritas agama yang memiliki kepercayaan berdasarkan Islam campur dengan unsur-unsur keyakinan lain. Komunitas-komunitas terbesar mereka berada di Lebanon dan Suriah.

Di Israel, mereka berjumlah sekitar 120 ribu atau kurang dari dua persen dari total warga negara. Akan tetapi tak seperti orang-orang Israel keturunan Arab, yang tak diperbolehkan berdinas militer, orang Druze turut dalam militer dan banyak yang aktif di pemerintahan dan media. Sebagian bahkan menempati posisi tinggi di bidang politik dan militer.

Para pemerotes berkumpul di Alun-alun Rabin di Tel Aviv. Banyak orang Yahudi Israel juga bergabung dengan mengibarkan bendera-bendera Israel dan Druze, dan banyak memegang poster-poster yang menuntut UU tersebut dicabut.

"Tak seorang pun dapat memberi petuah kepada kami mengenai kesetiaan dan makam-makam militer merupakan saksi atas hal ini. Kendati sudah menunjukkan kesetiaan, negara tidak melihat kami sejajar," kata pemimpin spiritual Druze Syekh Muwafaq Tarif, dalam pidatonya di depan pengunjuk rasa.

"Seperti halnya kami bertempur untuk eksistensi dan keamanan negara, maka kami bertekad untuk bertempur bersama bagi karakter dan hak untuk hidup di dalamnya atas dasar kesejajaran dan martabat," kata Tarif.

Yat Salamy (53 tahun), seorang guru, mengatakan UU tersebut mempengaruhi karakter Israel sebagai negara kosmopolitan. "Apa yang membuat Israel khusus ialah jalinan sosialnya yang unik: Yahudi, Arab, Druze, Muslim, Kristen, dan Badui. Circassia -- bersama kami semua orang Israel," ujarnya.

Orang-orang Arab Israel berjumlah sekitar 20 persen dari sembilan juta jiwa penduduknya. UU Israel menjamin mereka memiliki hak sejajar penuh, tetapi banyak mengatakan mereka menghadapi diskriminasi dalam sektor layanan dan alokasi untuk pendidikan yang tak adil, kesehatan dan perumahan.

Kelompok sayap kiri Israel dan para pemimpin komunitas Arab Israel juga mengutuk UU itu. Tetapi kritik dari Druze lebih bergema, walaupun jumlah mereka relatif kecil, karena reputasi mereka sebagai pendukung setia kepada negara.




Credit  republika.co.id





50 Ribu Orang Demo Protes UU Rasis Negara Yahudi


Unjuk rasa yang menentang adanya rencana UU Negara Bangsa Yahudi yang digelar di Tel Aviv beberapa waktu lalu
Unjuk rasa yang menentang adanya rencana UU Negara Bangsa Yahudi yang digelar di Tel Aviv beberapa waktu lalu
Foto: Al Monitor

UU dikhawatirkan makin memarginalkan 20 persen warga Israel keturunan Palestina





CB, TEL AVIV -- Lebih dari 50 ribu orang menggelar demonstrasi di Tel Aviv's Rabin Square, Israel, pada Sabtu (4/8) malam waktu setempat. Aksi itu digelar dalam rangka memprotes Undang-Undang (UU) Negara Bangsa Yahudi.

Massa dalam aksi tersebut didominasi oleh anggota komunitas minoritas Druze. Druze adalah kelompok keagamaan yang muncul dari Islam dan dipengaruhi oleh agama serta aliran filsafat lain, termasuk filsafat Yunani.



Dalam aksinya, massa melambai-lambaikan bendera Israel dan bendera komunitas Druze yang berlambang bintang dengan warna hijau, merah, kuning, biru, dan putih di setiap sisinya. Mereka memprotes UU Negara Bangsa Yahudi karena dinilai rasis dan membuat mereka menjadi warga negara kelas dua.

"Meskipun kesetiaan kami kepada negara tanpa batas, (tapi) negara tidak menganggap kami setara," kata pemimpin spiritual Druze Israel Sheikh Muafak Tarif ketika berorasi dalam aksi tersebut, dikutip laman the Times of Israel.



Anggota komunitas Druze memang banyak yang bekerja di lembaga pemerintah, termasuk mengabdi sebagai tentara Israel. Hal itu menjadi salah satu faktor yang mendorong mereka menentang UU Negara Bangsa Yahudi.

Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai turut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Ia menilai, UU Negara Bangsa Yahudi adalah noktah noda pada demokrasi Israel. "UU Negara Bangsa dalam versi saat ini tidak mengakui semua warga Israel sederajat," katanya ketika berpidato dalam demonstrasi tersebut.


Huldai menyerukan agara UU Negara Bangsa Yahudi segera dibatalkan atau direvisi. "Atas nama cinta untuk bangsa, saya berdiri di hadapan kalian hari ini, dan meminta kami untuk menghapus atau mengubah hukum dasar yang meninggalkan orang lain di pinggiran, dan menghilangkan noda kotor ini dari wajah negara Israel kami," ucap Huldai.



Sementara itu Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan menduga terdapat pihak yang memiliki agenda politik anti-pemerintah dan berupaya menyulut perpecahan di antara masyarakat Israel atas terbitnya UU Negara Bangsa Yahudi. Erdan menegaskan pemerintah sangat menghargai kontribusi komunitas Druze.

Kendati demikian, ia menolak anggapan bahwa UU Negara Bangsa Yahudi telah mendiskreditkan komunitas Druze atau komunitas lainnya. "Tidak ada kata dalam UU ini yang menyakiti komunitas Druze dan komunitss lainnya," ujar Erdan.


UU Negara Bangsa Yahudi disahkan Knesset (parlemen Israel) pada 19 Juli. UU itu menuai kecaman karena dianggap rasis dan mempromosikan kebijakan apartheid. Sebab dengan UU tersebut, Israel mendefinisikan diri sebagai negara Yahudi.


UU yang memiliki kedudukan mirip konstitusi itu dikhawatirkan akan memperluas aneksasi Israel atas tanah Palestina di wilayah pendudukan, yakni di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Hal ini karena UU itu menyebut perluasan permukiman Yahudi merupakan nilai nasional.


Dengan kata lain, UU Negara Bangsa mendorong dan mempromosikan kegiatan pembangunan mereka, termasuk di wilayah pendudukan. Padahal PBB telah menyatakan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur ilegal menurut hukum internasional.


UU Negara Bangsa Yahudi juga dikhawatirkan akan semakin memarginalkan masyarakat Palestina berkewarganegaraan Israel yang mencapai 1,8 juta orang atau sekitar 20 persen dari total populasi masyarakat Israel.





Credit  republika.co.id






Venezuela Tangkap 6 Orang Terkait Percobaan Pembunuhan Maduro



Venezuela Tangkap 6 Orang Terkait Percobaan Pembunuhan Maduro
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)


Jakarta, CB -- Kepolisian Venezuela pada Minggu (5/8) menangkap enam "teroris dan pembunuh bayaran" yang diduga terkait dengan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Nicolas Maduro.

Dikutip dari AFP, Menteri Dalam Negeri dan Keadilan Nestor Reverol mengumumkan penangkapan itu melalui televisi pemerintah dan menyatakan akan ada kemungkinan orang lain yang ditangkap dalam waktu dekat.

Tiga prajurit dalam kondisi kritis dan empat lainnya terluka dalam sebuah serangan terhadap Maduro yang melibatkan dua pesawat tanpa awak (drone) pada Sabtu (4/6). Percobaan pembunuhan itu terjadi saat Maduro berpidato di acara militer di Caracas.



Reverol menggambarkan itu sebagai 'kejahatan terorisme dan pembunuhan" serta menyatakan bahwa dalang di balik serangan itu telah berhasil diidentifikasi.

Maduro bersumpah akan memberikan hukuman maksimal kepada pihak yang mencoba membunuhnya. Dia menuding Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dan kelompok "sayap kanan" yang merujuk pada kelompok oposisi.

Tudingan itu disampaikan Maduro meski kelompok pemberontak telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Tak ada maaf untuk kejadian yang disebut militer sebagai aksi barbar dan upaya putus asa untuk tujuan destabilisasi" kata Maduro.

Nicmer Evans, mantan loyalis pemerintah yang kini menjadi pemimpin partai oposisi mengatakan dirinya khawatir langkah yang ditempuh pemerintah pasca percobaan pembunuhan terhadap Maduro akan membuka pintu bagi gelombang persekusi dan represi.


Kekhawatiran itu dikatakan Evans setelah Menteri Pertahanan Venezuela Padrino Lopez menyatakan bahwa militer memiliki loyalitas tak bersyarat terhadap Maduro.

Percobaan pembunuhan terhadap Maduro terjadi pada Sabtu lalu saat Maduro sedang berpidato di podium dan disiarkan oleh televisi. Percobaan pembunuhan dilakukan dengan menggunakan dua drone yang masing-masing membawa satu kilogram bahan peledak plastik C4.

Reverol mengatakan saat serangan terjadi, satu drone terbang di atas tribun di mana Maduro memberikan pidato tetapi drone tersebut mengalami disorientasi karena ada alat penghambat sinyal.

Drone kedua kehilangan kontrol dan menabrak gedung di dekatnya.


Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodriguez menyebut tujuh tentara terluka akibat insiden tersebut.

Kelompok pemberontak yang menamakan diri National Movement of Soldiers in Shirts mengklaim bertanggung jawab atas aksi tersebut. Sementara Presiden Kolombia yang dituduh Maduro berada di balik serangan itu membantah terlibat dan menyebut tuduhan Maduro "absurd".

Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton menyatakan pada Minggu bahwa tidak ada keterlibatan pemerintah Amerika dalam insiden itu. Ia bahkan mengatakan kepada Fox News Sunday bahwa bisa saja insiden itu dibuat oleh rezim Maduro.



Credit  cnnindonesia.com





Presiden Venezuela Diserang Ledakan Drone saat Pidato



Presiden Venezuela Diserang Ledakan Drone saat Pidato
Presiden Venezuela. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)



Jakarta, CB -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro berhasil selamat dari serangan ledakan drone saat tengah membawakan pidato dalam acara militer di Caracas pada Sabtu (4/8).

Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodriguez menyebut tujuh tentara terluka akibat insiden tersebut.

Dikutip dari Reuters, seorang saksi di dekat lokasi menyebut mendengar dua ledakan. Foto-foto yang muncul di media sosial menunjukkan pengawal melindungi Maduro dengan panel antipeluru hitam. Sebuah foto juga menunjukkan seorang pejabat militer yang terluka mencengkeram kepalanya yang berdarah saat tengah dipapah oleh rekan-rekannya.





Para pejabat pemerintah Venezuela mengutuk apa yang mereka sebut dengan serangan "teroris" tersebut. Dalam siaran langsung, gambar yang menayangkan Maduro tengan membacakan pidato dalam acara militer di luar ruangan di Caracas itu terpotong. Para tentara terlihat menghampirinya sebelum transmisi televisi itu terputus.

Saat itu, Maduro tengah berbicara tentang ekonomi Venezuela, sebelum kemudian audio tiba-tiba mati dan semua orang di podium mendongak, kaget. Kamera kemudian menyorot ke sejumlah prajurit yang mulai berlari.


Venezuela menderita di bawah tahun kelima krisis ekonomi yang parah dan menimbulkan malnutrisi pada penduduknya, hiperinflasi, serta imigrasi massal.

Perekonomian negara anggota OPEC mulai runtuh sejak jatuhnya harga minyak tahun 2014.

Maduro mengatakan dia sedang berjuang melawan sebuah rencana "imperialis" untuk menghancurkan sosialisme dan mengambil alih minyak Venezuela. Para penentang menuduhnya otoritarianisme dan mengatakan ia telah menghancurkan ekonomi yang dulu kaya dan tanpa ampun menghancurkan perbedaan pendapat.

Tahun lalu, perwira polisi nakal Oscar Perez membajak sebuah helikopter dan menembaki gedung-gedung pemerintah dalam apa yang dia katakan adalah tindakan melawan seorang diktator. Perez diburu dan dibunuh oleh pasukan Venezuela. 



Credit  cnnindonesia.com





Meteor Meledak di Atas Pangkalan AS Nyaris Picu Serangan Nuklir



Meteor Meledak di Atas Pangkalan AS Nyaris Picu Serangan Nuklir
Pangkalan rudal Thule milik Angkatan Udara Amerika Serikat di Greenland. Foto/US Air Force


WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengakui ada meteor yang meledak saat memasuki atmosfer bumi di atas pangkalan rudal Thule di Greenland. Pihak Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika menyatakan, insiden itu hampir memicu serangan nuklir.

Sekadar diketahui, pangkalan Thule merupakan rumah untuk sistem deteksi dini rudal musuh yang masuk ke wilayah AS. Sistem tersebut dilengkapi rudal berhulu ledak nuklir yang setiap saat siap diluncurkan jika terjadi perang nuklir.

Menurut Angkatan Udara AS dalam situsnya, lokasi pangkalan Thule berada di wilayah 750 mil sebelah utara Lingkaran Arktik. Serangan nuklir bisa saja tak terlekkan jika meteor berhasil menembus atmofer bumi yang memicu respons kilat dari sistem deteksi rudal pangkalan Thule.

Angkatan Udara AS awalnya merahasiakan ledakan meteor tersebut. Namun, mereka akhirnya mengonfirmasi bahwa insiden itu terjadi sesaat sebelum tengah malam pada 25 Juli 2018.

"(Pangkalan) Thule baik-baik saja," kata pihak Angkatan Udara AS kepada Military Times, yang dilansir semalam (4/8/2018).

Masuknya meteor ke atmosfer bumi itu menyebabkan ledakan 2,1 kiloton. Beruntung, fasilitas pangkalan rudal AS tidak mengalami kerugian atau kerusakan.

Menurut laporan Military Times, pangkalan Thule masih melakukan fungsi lain secara normal termasuk pengawasan ruang angkasa dan kontrol ruang untuk Komando Pertahanan Udara Amerika Utara dan Komando Ruang Angkasa Angkatan Udara.

Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA pertama kali mengonfirmasi bahwa objek yang tidak diketahui sedang melakukan perjalanan pada kecepatan 24,4 kilometer per detik (54.000 mph) ketika meledak di area udara 43 kilometer (27 mil) di atas sistem deteksi rudal Thule.

Hans M. Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, yang merupakan salah satu orang pertama yang men-tweet tentang ledakan meteor tersebut, mengatakan; "Kami masih di sini, jadi mereka dengan benar menyimpulkan bahwa itu bukan serangan pertama Rusia."

"Ada hampir 2.000 nuklir yang siap siaga, siap diluncurkan," katanya lagi, mengacu pada rudal-rudal berhulu ledak nuklir.

Steve Brady, seorang juru bicara di pangkalan Angkatan Udara Peterson di Colarado, juga menegaskan bahwa tidak ada kerusakan terkait ledakan meteor di atas Pangkalan Thule."Tidak, kami tidak memiliki laporan kerusakan apa pun, mengapa kami mendapat panggilan untuk ini sekarang?," ujarnya.

Pangkalan Peterson dimintai konfirmasi oleh wartawan tentang insiden di sekitar Pangkalan Thule, meskipun jaraknya lebih dari 3.000 mil dari Greenland. 




Credit  sindonews.com




Meteor Meledak Dekat Pangkalan Udara, Militer AS Bungkam


Meteor Meledak Dekat Pangkalan Udara, Militer AS Bungkam
Foto/Ilustrasi/Istimewa

WASHINGTON - Sebuah meteor dilaporkan telah menghantam bumi dan meledak dengan kekuatan mencapai 2,1 kiloton bulan lalu. Namun Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) tidak mengungkapkan kejadian tersebut.

Laboratorium Propulsi Jet NASA mengkonfirmasi sebuah objek dengan ukuran yang tidak diketahui melintasi bumi dengan kecepatan 24,4 kilometer per detik di Greenland, hanya 43 km sebelah utara dari peringatan dini serangan rudal Pangkalan Udara Thule pada 25 Juli 2018.

Direktur Proyek Informasi Nuklir untuk Federasi Ilmuwan Amerika, Hans Kristensen, men-tweet tentang dampaknya, tetapi Angkatan Udara Amerika belum melaporkan kejadian tersebut.

Kristensen berpendapat bahwa tidak ada peringatan dari pemerintah AS tentang insiden tersebut.

"Jika meteor itu memasuki bumi pada sudut yang lebih tegak lurus, meteor tersebut akan memukul bumi dengan kekuatan yang secara signifikan lebih besar," tulisnya pada Business Insider seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (4/8/2018).

Kristensen menunjuk ke contoh meteor Chelyabinsk, sebuah batu antariksa 20 meter yang meledak di udara di atas Rusia tanpa peringatan pada tanggal 15 Februari 2013.

Meteor itu mempunyai ukuran sebuah rumah, lebih terang dari matahari dan terlihat hingga 100 kilometer jauhnya.

Sekitar 1.500 orang terluka oleh kaca dari jendela yang pecah atau efek lain dari dampak meteor ketika jatuh ke bumi, korban manusia terbesar yang diketahui akibat jatuhnya batuan luar angkasa.

"Insiden Chelyabinsk menarik perhatian luas pada apa yang lebih perlu dilakukan untuk mendeteksi asteroid yang lebih besar sebelum mereka menyerang planet kita," kata Pejabat Pertahanan NASA, Lindley Johnson.

"Ini adalah tanda peringatan kosmik," imbuhnya.

Menyusul insiden tahun 2013, Jaringan Peringatan Asteroid Internasional didirikan untuk membantu pemerintah mendeteksi dan menanggapi Objek Dekat Bumi.

Tetapi asteroid yang memasuki atmosfer bumi bukanlah hal yang tidak biasa.

Menurut sebuah penelitian yang direferensikan oleh Kristensen, sebuah meteor menghantam bumi setiap 13 hari selama periode 20 tahun. Kebanyakan pecah ketika memasuki atmosfer dan "tidak berbahaya." 



Credit  sindonews.com





Rusia Kecewa AS Bocorkan Proposal Kerja Sama Militer di Suriah


Rusia Kecewa AS Bocorkan Proposal Kerja Sama Militer di Suriah
Seorang tentara Rusia siaga di wilayah Deraa, Suriah, di dekat perbatasan Yordania. Foto/REUTERS/Omar Sanadiki

MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengecam Washington karena membocorkan proposal rahasia dari Moskow tentang cara-cara memperluas kerja sama militer di Suriah. Bocornya propsal rahasia itu membuat Moskow kecewa.

Selain kerja sama militer, proposal yang bocor itu juga mencakup kerja sama terkait penanganan masalah-masalah kemanusiaan di negeri Bashar al-Assad.

Tawaran dari Rusia yang diteruskan melalui saluran komunikasi rahasia antara militer dari kedua negara, pada awalnya dilaporkan oleh Reuters. Kantor berita itu mengklaim memperoleh bocoran memo proposal tersebut pemerintah AS.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa proposal kerja sama militer dikirim  oleh Kepala Staf Umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, kepada ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Dunford, pada pertengahan tahun Juli 2018.

"Ketidakmampuan pihak AS untuk mematuhi kesepakatan dalam memublikasikan kontak (antara dua militer) hanya dengan persetujuan kedua belah pihak telah mengecewakan," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Russia Today, Minggu (5/8/2018).

"Kami berharap bahwa pihak AS akan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut dari kesepakatan bersama di masa depan," lanjut kementerian itu.

"Moskow terbuka untuk bekerja dengan pihak berwenang Suriah dalam memberikan jaminan keamanan kepada para pengungsi dari kamp Rukban di daerah al-Tanf yang dikendalikan AS dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk kepulangan mereka," imbuh kementerian itu.


Kementerian Pertahanan Rusia juga siap untuk mengkoordinasikan masalah ranjau kemanusiaan, termasuk di Raqqa, serta menangani masalah kemanusiaan lainnya. Kerja sama akan berfungsi untuk membangun kembali kehidupan damai di Suriah serta membatasi upaya teroris untuk mencari rekrutan.

Moskow sekali lagi menggarisbawahi pentingnya saluran komunikasi yang aman dengan Washington di Suriah."Itu membantu dalam mencegah insiden antara angkatan bersenjata kita dan menemukan solusi yang dapat diterima bersama (untuk masalah yang mendesak), dengan mempertimbangkan kepentingan kedua negara," papar Kementerian Pertahanan Rusia.

Namun, proposal dari Rusia seperti diberitakan Reuters, mendapat respons dingin di Washington. Juru bicara Kepala Staf Gabungan AS Paula Dunn mengatakan; "Sesuai dengan praktik di masa lalu, kedua jenderal telah sepakat untuk merahasiakan percakapan mereka secara pribadi."

PBB sebelumnya memperkirakan bahwa membangun kembali Suriah setelah tujuh tahun konflik akan membutuhkan setidaknya USD250 miliar. 







Credit  sindonews.com






Gara-gara Cuaca Panas, 4 Reaktor Nuklir Prancis Ditutup


Gara-gara Cuaca Panas, 4 Reaktor Nuklir Prancis Ditutup
Prancis terpaksa menutup empat reaktor nuklirnya akibat gelombang panas. Foto/Ilustrasi

PARIS - Perusahaan energi Prancis, EDF mengatakan, telah menutup empat reaktor nuklirnya di tengah gelombang panas yang melanda Eropa. Terbaru, EDF menutup pabrik nuklir tertua di Fessenheim di timur Perancis.

Dalam sebuah pernyataan, EDF mengatakan reaktor nuklir Fessenheim untuk sementara ditutup pada Sabtu, seperti dikutip dari Washington Post, Minggu (5/8/2018).

Sejak Kamis, empat reaktor nuklir Prancis di tiga pembangkit listrik dekat Rhine dan Sungai Rhone, termasuk Fessenheim, harus ditutup sementara. EDF mengatakan keputusan dibuat untuk menghindari pemanasan berlebih pada sungai.

Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan air dari sungai untuk mendinginkan suhu reaktor mereka sebelum mengirim air kembali ke sungai. Sungai-sungai yang luar biasa hangat dapat memicu kematian ikan massal, seperti yang telah terjadi di Jerman dalam seminggu terakhir.

Eropa saat ini tengah berjuang menghadapi gelombang panas. Prakiraan cuaca UK Met Office mengatakan temperatur di Semenanjung Iberia akhir pekan ini bisa mengalahkan rekor benua Eropa yaitu 48C.

Bagian lain Eropa juga telah mengalami cuaca panas yang luar biasa kering di musim panas ini, membawa kondisi kekeringan ke beberapa daerah.

Menurut UK Met Office, suhu panas baru-baru ini di Skandinavia telah menyebabkan suhu permukaan laut di Laut Baltik meningkat jauh di atas 20 Celcius, sebanyak 5 atau 6 derajat di atas rata-rata.

Inggris juga mengalami cuaca panas berkepanjangan dengan sedikit hujan. Suhu mencapai 33 Celcius di London barat pada hari Jumat tetapi diperkirakan akan turun pada minggu depan.





Credit  sindonews.com





Bocoran Laporan PBB Sebut Korut Belum Hentikan Program Nuklir


Bocoran Laporan PBB Sebut Korut Belum Hentikan Program Nuklir
Sebuah laporan PBB yang bocor ke media menyebutkan bahwa Korea Utara (Korut) sampai saat ini belum menghentikan program nuklir dan rudal mereka. Foto/Istimewa

NEW YORK - Sebuah laporan PBB yang bocor ke media menyebutkan bahwa Korea Utara (Korut) sampai saat ini belum menghentikan program nuklir dan rudal mereka. Menurut laporan itu, tindakan Korut itu adalah pelanggaran terhadap resolusi PBB.

Laporan enam bulanan setebal 149 halaman itu dibuat oleh para ahli independen yang memantau pelaksanaan sanksi PBB. Laporan itu diketahui telah diserahkan ke komite sanksi Korut, semalam.

"Korut belum menghentikan program nuklir dan rudalnya dan terus menentang resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB melalui peningkatan besar-besaran pengiriman kapal ke kapal secara ilegal, serta melalui transfer batubara di laut selama 2018," bunyi laporan itu, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (4/8).

Para ahli dalam laporannya mengatakan, pengalihan produk minyak yang tidak sah dari kapal ke kapal di perairan internasional telah meningkat dalam lingkup, skala dan kecanggihan. Mereka mengatakan teknik utama Korut adalah untuk mematikan sistem pelacakan kapal, tetapi mereka juga menyamarkan fisik kapal dan menggunakan kapal yang lebih kecil.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa Korut bekerja sama secara militer dengan Suriah dan telah berusaha menjual senjata ke kelompok pemberontak di Yaman, Houthi.

"Kerja sama militer terlarang dengan Suriah terus berlanjut," ungkapnya dan menyebutkan teknisi Korut telah mengunjungi Suriah pada pada tahun 2011, 2016 dan 2017, serta dan terlibat dalam program rudal balistik dan kegiatan terlarang lainya di Suriah.

"Pyongyang juga melanggar larangan tekstil dengan mengekspor lebih dari USD 100 juta barang antara Oktober 2017 dan Maret 2018 ke Cina, Ghana, India, Meksiko, Sri Lanka, Thailand, Turki dan Uruguay," sambungnya.

Sejauh ini Perwakilan Tetap Korut di PBB belum memberikan respon apapun mengenai laporan tersebut. Bila menilik kebelakang, Korut biasanya akan menolak dan mengecam laporan semacam ini.

Laporan itu sendiri muncul ketika Rusia dan China menyarankan DK PBB membahas pengurangan sanksi setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan pemimpin Kout, Kim Jong Un bertemu untuk pertama kalinya pada Juni lalu, di mana dalam pertemuan itu Jong-un berjanji untuk melakukan denuklirisasi secara penuh. 




Credit  sindonews.com





Warga lihat cahaya hijau saat gempa 7 SR


Warga lihat cahaya hijau saat gempa 7 SR
Arsip: Warga memerhatikan salah satu bangunan Pura Penataran Agung Rinjani yang rubuh akibat gempa di Desa Trengilut, Senaru, Lombok Utara, NTB, Rabu (1/8/2018). Sejumlah rumah ibadah tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan akibat gempa bumi. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)



Mataram (CB) - Warga melihat kilauan cahaya berwarna hijau dari langit arah utara Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat terjadi gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter pada pukul 19.46 Wita.

"Saya lihat langit di arah utara keluar cahaya hijau, seperti petir menyambar," kata Mallias, warga Perumnas Mataram yang ketika gempa bumi terjadi berada di Perumahan Lingkar Asri Kota Mataram, Minggu malam.

Begitu juga disampaikan Slamet Prabowo, bapak satu anak yang berhasil menyelamatkan anaknya yang sedang tidur lelap di kamar lantai dua rumahnya itu, melihat kilauan hijau dari langit arah utara.

"Apa mungkin itu, hijau terang bercahaya dari arah utara, Wallahu a`lam," kata Slamet.

Mallias dan Slamet bersama warga lainnya di Perumahan Lingkar Asri Kota Mataram berhamburan keluar rumah ketika terjadi guncangan hebat tersebut. Bahkan, pascagempa terjadi, listrik dengan seketika padam.

Wartawan Antara yang baru tiba melakukan peliputan di lokasi gempa bumi sebelumnya, yakni di Kabupaten Lombok Timur, keluar mengamati kondisi Kota Mataram.

Terlihat hiruk pikuk masyarakat Kota Mataram yang berhamburan keluar rumah yang ditambah dengan padamnya listrik sebagian besar di wilayah Kota Mataram.

Hingga berita ini dibuat, terlihat masyarakat berkumpul di lapangan terbuka maupun pinggiran jalan raya. Mungkin, karena takut untuk kembali ke rumahnya, mereka bertahan di luar rumah.

Untuk wilayah Kecamatan Ampenan, seluruh masyarakat mulai berbondong-bondong ke arah timur Kota Mataram, bergegas meninggalkan rumahnya untuk mencari lokasi yang lebih aman.

Kepanikan masyarakat terlihat akibat muncul informasi dari laman web BMKG yang menyatakan bahwa gempa bumi berkekuatan 7 SR tersebut berpotenai tsunami dengan posisi 8,37 LS-116,48 BT yang berlokasi 18 km arah barat laut Kabupaten Lombok Timur.

Namun, dari informasi yang tersiar dari patroli lapangan kepolisian, tidak ada tanda-tanda yang mengarah munculnya tsunami.

Hingga berita ini dibuat, getaran gempa bumi masih terus terjadi. Namun gempa bumi yang dirasakan tidak sebesar yang terjadi pada pukil 19.46 Wita.




Credit  antaranews.com



Dampak Gempa Merata di Seluruh Lombok



Pasien dievakuasi ke parkiran rumah sakit Kota Mataram pascagempa bumi berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Mataram, NTB, (5/8).
Pasien dievakuasi ke parkiran rumah sakit Kota Mataram pascagempa bumi berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Mataram, NTB, (5/8).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara

Korban gempa diperkirakan terus bertambah.



CB, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Rum mengatakan, dampak gempa berkekuatan magnitudo tujuh skala richter (SR) pada Ahad (5/8) malam bisa dirasakan di seluruh wilayah di Pulau Lombok, mulai Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan yang paling parah di Lombok Utara. Data sementara, kata Rum, korban meninggal mencapai 82 orang.


Dia mengatakan angka ini masih berkemungkinan meningkat mengingat besarnya guncangan gempa semalam. "Sementara 82 (korban meninggal), tapi sepertinya mau bergerak ke atas (bertambah)," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (6/8).

Rum mengatakan, saat ini BPBD NTB sedang melakukan distribusi bantuan seperti nasi bungkus, mie instan, dan air mineral kepada korban terdampak di Lombok Utara. Bantuan ini diambil dari Kota Mataram, mengingat kondisi di Lombok Utara yang rusak parah sehingga tak ada warung yang buka.

"Kami lagi droping nasi bungkus dari Mataram karena lokasi di sini (Lombok Utara) semua terdampak enggak ada yang buka, warung tutup semua," kata dia.

Dia menyampaikan, droping bantuan ini sementara akan dipusatkan di Tanjung, Lombok Utara, yang menjadi pusat kota dan pusat pemerintahan di Lombok Utara.


Sementara, data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi KESDM menyebut pusat gempa bumi berada di laut. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api berumur tersier hingga kuarter, sedimen dan metamorf tersier sampai pra tersier dan sebagian besar endapan tersebut telah tersesarkan dan terlapukkan.


Pada endapan yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi. Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan penyisiran.





Credit  republika.co.id




Lombok diguncang gempa lagi, kini 7.0 skala Richter


Lombok diguncang gempa lagi, kini 7.0 skala Richter
Sebelumnya Lombok juga diguncang gempa berkekuatan 6,4 SR pada 29 Juli 2018. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)



Jakarta (CB) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan bahwa telah terjadi gempa berkekuatan 7.0 skala Richter di dekat Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Minggu petang.

Gempa bumi yang terjadi pukul 18:46:35 WIB itu berpusat pada kedalaman 15 kilometer dan berlokasi pada 8.37 Lintang Selatan dan 116.48 Bujur Timur.

Dalam pemutakhiran peringatan dini, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk daerah di sekitar Lombok Utara, NTB.

Sebelum mengeluarkan pemutakhiran peringatan, sebelumnya BMKG telah mengumumkan terjadi gempa di lokasi yang sama dengan kekuatan 6.8 skala Richter, dengan pusat gempa pada kedalaman 10 km.

Pusat gempa berada pada lokasi sekittar 27 km timurlaut Lombok Utara.




Credit  antaranews.com




Jumat, 03 Agustus 2018

Ilmuwan Klaim Berhasil Pecahkan Misteri Segitiga Bermuda



Ilmuwan Klaim Berhasil Pecahkan Misteri Segitiga Bermuda
Foto/Ilustrasi/Istimewa

LONDON - Sejumlah ilmuwan Inggris mengajukan sebuah teori baru terkait hilangnya sejumlah kapal di Segitiga Bermuda. Menurut penelitian baru-baru ini, kapal-kapal tersebut hilang ditelah sebuah gelombang "jahat" setinggi 100 kaki.

Setidaknya 1.000 jiwa telah hilang di wilayah itu dalam 100 tahun terakhir, dan rata-rata, empat pesawat terbang dan lebih dari selusin yacht hilang setiap tahun di sana. Wilayah segitiga misterius yang terkenal itu terletak di bagian barat Samudra Atlantik Utara dan membentang 270.271 mil persegi antara Florida, Bermuda dan Puerto Rico.

Para ahli di Universitas Southampton, Inggris, mengatakan misteri Segitiga Bermuda dapat dijelaskan oleh fenomena alam yang dikenal sebagai "gelombang jahat" - yang hanya berlangsung selama beberapa menit.

Menurut para ilmuwan, penelitian ini pertama kali diamati oleh satelit pada 1997 di lepas pantai Afrika Selatan. Tim peneliti dilaporkan membangun model USS Cyclops, kapal kargo Angkatan Laut sepanjang 542 kaki yang hilang pada tahun 1918, mengklaim 300 jiwa. Kapten kapal tidak pernah mengirim panggilan darurat SOS, dan pencarian ekstensif tidak menemukan bangkai kapal.

Menurut The Sun, yang pertama kali melaporkan tentang teori baru ini, para ilmuwan menggunakan simulator dalam ruangan untuk menciptakan kembali gelombang air monster.

Dr. Simon Boxall, seorang ilmuwan laut dan bumi, mengatakan tiga badai besar yang datang bersama dari berbagai arah di wilayah itu bisa menjadi kondisi yang sempurna untuk gelombang yang jahat. Lonjakan dalam air seperti itu bisa menelan kapal, seperti Cyclops.

"Ada badai di selatan dan utara, yang datang bersama-sama," katanya.

"Dan jika ada badai tambahan dari Florida, itu bisa berpotensi menjadi formasi mematikan dari gelombang jahat. Mereka curam, mereka tinggi - kita telah mengukur gelombang lebih dari 30 meter (98 kaki)," terangnya seperti dikutip dari IBT, Jumat (3/8/2018).

Peristiwa yang tidak biasa di wilayah ini berasal dari tahun 1493 dan pelayaran pertama Christopher Columbus (1451–1506) ke Dunia Baru. Penjelajah tersebut tercatat memiliki malfungsi kompas dan melihat lampu aneh.

Setelah hilangnya USS Cyclops, misteri lain terjadi pada 5 Desember 1945, ketika lima pembom torpedo Angkatan Laut AS - Flight 19 - membawa 14 orang terbang dari Fort Lauderdale, Florida, pada latihan rutin. Komandan Skuadron Letnan Charles C. Taylor melaporkan dia hilang karena cuaca dan kondisi laut memburuk. Dua pesawat penyelamat dikirim tidak lama setelah itu, tetapi hanya satu yang kembali. Bangkai pesawat Flight 19 dan pesawat penyelamat belum pernah ditemukan.

Beberapa kapal dan pesawat lain diyakini telah hilang di wilayah tersebut, yang juga disebut sebagai Segitiga Setan.

Sejumlah teori mulai dari alien hingga lorong waktu sampai kantong gas metana telah muncul selama bertahun-tahun terkait misteri Segitiga Bermuda. Namun, sebagian besar penyelidikan menunjukkan cuaca buruk dan kesalahan manusia sebagai penyebab yang paling masuk akal. 




Credit  sindonews.com





Indonesia Dianggap Bukan Prioritas Politik Luar Negeri Trump


Indonesia Dianggap Bukan Prioritas Politik Luar Negeri Trump
Direktur Pusat Studi Asia Tenggara Center for Strategic and International Studies (CSIS) Washington DC, Brian Harding, menganggap AS lebih fokus pada kawasan Asia Timur. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)




Jakarta, CB -- Negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia secara khusus, dianggap tidak begitu menjadi prioritas kebijakan luar negeri Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump saat ini.

Hal ini diakui oleh Direktur Pusat Studi Asia Tenggara Center for Strategic and International Studies (CSIS) Washington DC, Brian Harding.

"Hubungan Indonesia dan AS tidak ke mana-mana bahkan tidak mendekati potensi yang seharusnya di bawah pemerintahan Trump karena secara lebih luas Asia Tenggara bahkan bukan menjadi prioritas Trump saat ini," ujar Harding dalam diskusi di Jakarta, Kamis (2/8).



Menurut Harding, di bawah komando Trump, AS memusatkan perhatiannya pada kawasan Asia Timur, terutama karena persaingan dengan China dan isu nuklir Korea Utara.



Harding mengatakan sejak hari pertama Trump menjabat di Gedung Putih, presiden ke-45 itu telah memfokuskan kebijakan untuk membendung kebangkitan China yang dianggap ancaman utama AS tak hanya dalam masalah ekonomi, tapi juga politik dan keamanan.

Selain itu, isu nuklir Korea Utara juga menjadi salah satu fokus politik luar negeri AS selama setidaknya sembilan bulan terakhir.

"Karena itu untuk saat ini Asia Tenggara termasuk Indonesia bukan jadi prioritas. Meski begitu, pejabat di Washington tetap melihat ASEAN dan Indonesia sebagai mitra penting AS. Tapi sayangnya perhatian itu belum diimplementasikan dalam kebijakan politik luar negeri yang konkret," ujar Harding.

Kekurangan prioritas AS terhadap Indonesia, kata Harding, terlihat dari ketiadaan rencana Trump untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Jakarta.



Harding mengatakan bahwa lawatan seorang presiden AS ke suatu tempat mencerminkan bahwa negara itu masuk dalam prioritas kebijakan luar negeri Washington.

"Menurut saya lawatan Jokowi ke Washington atau Trump ke Jakarta ini penting untuk menunjukkan sinyal bahwa RI-AS berkomitmen memperkuat kerja sama bilateral. Kedua pemimpin diharapkan bisa merealisasikan rencana ini untuk memberi sinyal bahwa hubungan kedua negara signifikan," kata mantan pejabat di Kementerian Pertahanan AS itu.

Walau tak sepenuhnya menjadi prioritas, AS masih menganggap Indonesia salah satu mitra terpenting di kawasan. Ini terlihat dari Trump sudah beberapa kali meminta sejumlah tangan kanannya melawat ke Jakarta.

Pada Januari lalu, Menteri Pertahanan James Mattis berkunjung ke Indonesia. Tak berselang lama, Wakil Presiden Mike Pence juga melakukan lawatan ke Jakarta.



Akhir pekan ini, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga direncanakan berkunjung ke Indonesia setelah menghadiri serangkaian pertemuan menteri negara ASEAN dan negara mitra di Singapura.

Harding menilai rencana kunjungan mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) itu ke Jakarta menegaskan pendekatan AS di kawasan.

"Saya pikir isu panas saat ini antara AS-RI adalah mengenai isu perdagangan, ini kemungkinan dibahas Pompeo saat berkunjung ke Jakarta nanti. Namun, saya juga berharap akan ada pengumuman dari Pompeo terkait rencana lawatan presiden Trump ke Jakarta atau Presiden Jokowi ke Washington," tutur Harding.

"Saya berasumsi bahwa seluruh pemimpin negara di Asia Tenggara tengah merencanakan lawatan ke Gedung Putih. Namun, saya belum melihat ini pada Presiden Jokowi." 





Credit  cnnindonesia.com




Malaysia: Dari 28 Jet Tempur Buatan Rusia, Hanya 4 Bisa Terbang


Malaysia: Dari 28 Jet Tempur Buatan Rusia, Hanya 4 Bisa Terbang
Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu berdiri di dekat pesawat jet tempur Su-30MKM. Foto/The Star

KUALA LUMPUR - Hanya empat dari 28 pesawat jet tempur buatan Rusia yang dimiliki Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) yang dapat terbang. Demikian diungkap Menteri Pertahanan Mohamad Sabu.

Menteri tersebut mengatakan bahwa RMAF memiliki 18 pesawat Sukhoi Su-30MKM dan sepuluh pesawat jet tempur MiG-29, yang semuanya buatan Rusia.

"Hanya empat dari Sukhoi yang dapat terbang dengan baik," katanya, seperti dikutip The Star, kemarin. Menurutnya, 14 pesawat lainnya sedang diperbaiki.

Dalam sebuah paparan di Parlemen hari Selasa lalu, Mohamed Sabu mengatakan RMAF tidak dapat mempertahankan kelaikan pesawat jet tempur.

Dia mengatakan Kementerian Pertahanan telah menghentikan kontraktor yang dikontrak oleh pemerintah sebelumnya dan sedang mempertimbangkan untuk mengganti mereka dengan kontraktor lokal.

Keputusan ini secara tidak langsung akan memengaruhi hubungan Malaysia dan Rusia.

Mohamad Sabu juga memberitahu Parlemen bahwa sepuluh jet multi-peran MiG-29 mulai beroperasi pada tahun 1995. Sedangkan enam pesawat Sukhoi Su-30MKM Air-Superiority Fighter dikirim pada tahun 2007 dan sisanya pada tahun 2009.

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa kementerian akan berhenti memberikan posisi kehormatan kepada politisi untuk menghindari hal-hal untuk "menarik peringkat" dan menyalahgunakan posisi mereka. 




Credit  sindonews.com