Tahap pertama pembicaraan yakni menghentikan peluncur balon pembakar dari Gaza.
CB, BEIRUT -- Harian Lebanon,
Al-Akhbar,
melaporkan akan ada gencatan senjata secara bertahap antara kelompok
perlawanan Palestina Hamas dan Israel. Harian tersebut menyusun
laporannya berdasarkan sumber yang dekat dengan Hamas.
Seperti dilansir
Anadolu Agency, Senin (6/8), sumber itu
mengatakan, kedua belah pihak masih dalam proses pembicaraan melalui
mediator. Tahap pertama dari gencatan senjata yang diusulkan akan
diterapkan dalam satu pekan dengan menghentikan peluncuran balon
pembakar dari Jalur Gaza ke Israel.
Sebagai imbalannya, Israel akan membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom, satu-satunya jalur akses komersial Gaza.
Balon-balon
iatau layang-layang pembawa bahan bakar itu diterbangkan oleh aktivis
Palestina dalam aksi unjuk rasa antipendudukan yang sedang berlangsung
di sepanjang perbatasan Gaza.
Tahap kedua dari rencana itu, menurut sumber
Al-Akhbar,
termasuk pencabutan total 11 tahun blokade Israel di Gaza dan
meningkatkan standar hidup. Sementara tahap ketiga dari rencana itu
yakni termasuk melaksanakan janji PBB untuk menjalankan sejumlah proyek
kemanusiaan.
Misalnya,
membangun pelabuhan di kota kanal Mesir Ismailiyah, sebuah pembangkit
listrik di Sinai dan pembangunan kembali Jalur Gaza.
Layang-layang yang membawa bara api dan minyak di terbangkan oleh para remaja gaza untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.
Hamas
pada awalnya setuju dengan peta jalan Mesir dan internasional untuk
de-eskalasi di Gaza. Namun, keputusan akhir akan diambil setelah
pertemuan biro politik Hamas.
"Pertukaran tahanan
antara Israel dan Hamas diperkirakan juga akan dibahas sehubungan dengan
pembicaraan gencatan senjata," kata sumber tersebut.
Kamis
lalu waktu setempat, wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri kembali ke
Gaza setelah delapan tahun pengasingan. Kembalinya Arouri ke Gaza ini
ditafsirkan di media Israel dan Palestina sebagai sinyal akan adanya
perjanjian jangka panjang antara Hamas dan Israel lewat negosiasi pihak
ketiga.