Rabu, 24 Agustus 2016

Kesiapan Militer untuk Bertempur di Timur Ukraina

 Kesiapan Militer untuk Bertempur di Timur Ukraina
Sebuah tank T-62 Ukraina menembakan meriamnya dalam latihan taktis militer di wilayah Kharkiv, Ukraina, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

 Kesiapan Militer untuk Bertempur di Timur Ukraina
Sejumlah tank T-62 Ukraina berjaga-jaga saat mengikuti latihan taktis militer di wilayah Kharkiv, Ukraina, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

 Kesiapan Militer untuk Bertempur di Timur Ukraina
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

 Kesiapan Militer untuk Bertempur di Timur Ukraina
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memberikan pidato saat menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

 Kesiapan Militer untuk Bertempur di Timur Ukraina
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memantau latihan militer yang dilakukan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

 Kesiapan Militer untuk Bertempur di Timur Ukraina
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, berjalan didepan kendaraan militer yang dipersiapkan untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service





Credit  Tempo.co

Inilah Kapal Perusak Korea Selatan untuk Hadapi Korea Utara dan Tiongkok

 Inilah Kapal Perusak Korea Selatan untuk Hadapi Korea Utara dan Tiongkok
Korea Selatan membangun tiga kelas kapal perusak sejak dekade 1990-an sampai sekarang. Ketiga kelas perusak dikenal dengan sebutan KDX (Korean Destroyer eXperimental), yaitu KDX I (3.800 ton), KDX II (5.500 ton), dan KDX III (10.000 ton). Saat ini, Angkatan Laut Korea Selatan diperkuat oleh tiga KDX I, enam KDX II, dan tiga KDX III. military-today.com


 Inilah Kapal Perusak Korea Selatan untuk Hadapi Korea Utara dan Tiongkok
Perangkat sensor, persenjataan, kendali penembakan dan mesin KDX-I memakai buatan Amerika Serikat dan Eropa. Rudal permukaan ke udara Sea Sparrow, rudal anti kapal Harpoon, torpedo, dan radar pencari target di udara, diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat. Meriam 127 mm, CIWS, helikopter Super, radar permukaan, radar pengendali tembakan, dan sonar, merupakan produk dari negara-negara Eropa. wikiwand.com

 Inilah Kapal Perusak Korea Selatan untuk Hadapi Korea Utara dan Tiongkok
Korea Selatan kemudian mengembangkan dan membangun KDX-II, yang memiliki panjang 150 m, dan lebar 17,4 m. KDX-II dapat melaju hingga kecepatan 29 knots (54 km/jam). Desain lambung kapal perusak KDX-II merupakan pengembangan sea-keeping hull, lisensi dari IABG, Jerman. Desain lambung menggabungkan teknologi siluman untuk mengurangi penampang inframerah dan radar. Kapal ini memiliki daya tahan tinggi dan dapat melindungi kru dari serangan biokimia. naval.com.br


 Inilah Kapal Perusak Korea Selatan untuk Hadapi Korea Utara dan Tiongkok
Perangkat sensor menggunakan radar pencari jarak jauh Raytheon AN/SPS-49(V)5 dua dimensi (2D) buatan Raytheon, radar indentifikasi target MW08 G-band 3D buatan Thales Belanda, dua radar pengendali tembakan STIR240, sonar hull-mounted DSQs-21, dan sonar pasif towed array buatan Daewoo. KDX-II dipersenjatai dengan rudal anti pesawat RIM-116 RAM, rudal anti kapal Harpoon, rudal permukaan ke udara SM-2 Block IIIB, meriam 127 mm Mk 45 mod 4, dan Goalkeeper 30 mm sebagai CIWS. globalsecurity.org

 Inilah Kapal Perusak Korea Selatan untuk Hadapi Korea Utara dan Tiongkok
Kapal perusak KDX-III memiliki panjang 165 m, lebar 21 m, dan mampu menjelajah hingga 5.500 mil laut atau 10.186 km dengan kecepatan jelajah 20 knots (37 km/jam). Kecepatan maksimum mencapai 30 knots (56 km/jam). KDX-III dilengkapi dengan sistem tempur Aegis yang dikembangkan oleh Lockheed Martin. Sistem ini terdiri dari radar AN/SPY-1D(V) , pemancar SPY-1D (V) dan sistem kontrol penembakan AN/SPG-62. Perusak KDX III juga dilengkapi dengan hull mounted sonar DSQS-21BZ , sistem towed array sonar MTeQ, dan sistem Infrared Search & Track (IRST) Sagem. wikipedia.org


 Inilah Kapal Perusak Korea Selatan untuk Hadapi Korea Utara dan Tiongkok
Kapal perusak KDX-III memiliki panjang 165 m, lebar 21 m, dan mampu menjelajah hingga 5.500 mil laut atau 10.186 km, dan kecepatan maksimum mencapai 30 knots (56 km/jam). KDX-III dilengkapi dengan sistem tempur Aegis yang dikembangkan oleh Lockheed Martin. Sistem ini terdiri dari radar AN/SPY-1D(V) , pemancar SPY-1D (V) dan sistem kontrol penembakan AN/SPG-62. Perusak KDX III juga dilengkapi dengan hull mounted sonar DSQS-21BZ , sistem towed array sonar MTeQ, dan sistem Infrared Search & Track (IRST) Sagem. wikipedia.org



Credit  Tempo.co

Armada Kapal Selam Rusia: Warisan Kekuatan Soviet dari Era Perang Dunia II

 
Armada kapal selam modern Rusia merupakan salah satu yang terkuat di dunia. Hal itu terbukti dalam operasi Suriah pada 2015 lalu. Namun, di balik segala kesuksesan tersebut, ada usaha puluhan tahun yang telah dimulai sejak Perang Dunia II.
 
M-98
Di balik kesuksesan armada kapal selam Rusia kini, ada usaha puluhan tahun yang telah dimulai sejak PD II. Sumber: Foto arsip
Dalam Perang Dunia II, armada kapal selam Soviet merupakan armada terbesar di dunia. Dari segi jumlah, kapal selam Soviet dua kali lipat lebih banyak dibanding AS, dan hampir empat kali lipat lebih besar dari Kriegsmarine (Angkatan Laut Nazi Jerman). 
Namun, tantangan yang ia hadapi terbilang ketat. Karena posisi geografisnya, Uni Soviet tak bisa memperjuangkan supremasinya di samudra. Mereka hanya punya dua jalur masuk ke samudra. Baik Kutub Utara maupun Timur Jauh tak memungkinkan bagi penyusunan infrastruktur marinir skala penuh. Dengan begitu, yang tersisa hanyalah laut tertutup: Laut Hitam dan Laut Baltik. Setelah perang pecah, ada keyakinan bahwa marinir Soviet dapat menyerang fasilitas komunikasi musuh yang terletak di wilayah ini. 
Uni Soviet hanya punya dua jalur masuk ke samudra. Namun, baik Kutub Utara maupun Timur Jauh tak memungkinkan bagi penyusunan infrastruktur marinir skala penuh.Uni Soviet hanya punya dua jalur masuk ke samudra. Namun, baik Kutub Utara maupun Timur Jauh tak memungkinkan bagi penyusunan infrastruktur marinir skala penuh.
 
Namun, kapal selam Rusia tak bisa menandingi kapal selam Jerman, sementara armada terbesar di dunia milik Inggris tak yakin hendak terlibat dalam perang untuk membantu Uni Soviet. Karena itu, keputusan untuk membangun armada kapal selam sendiri sangat logis: biaya produksi yang terbilang rendah membantu menciptakan pasukan tangguh yang memainkan peran penting dalam pertempuran laut.
Sebuah kapal selam Shchuka selama Perang Dunia II. Museum Pusat Kemaritiman Sankt Peterburg. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA NovostiSebuah kapal selam Shchuka selama Perang Dunia II. Museum Pusat Kemaritiman Sankt Peterburg. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA Novosti

Senjata Bawah Air Uni Soviet

Kapal selam Soviet beraksi dengan cepat dan efektif dalam pertempuran Perang Dunia II. Kapal selam seri Malyutka (Bayi) tak bisa dibilang senjata yang serius. Kapal ini terbilang mungil dan bisa dikirim menggunakan kereta, tapi tidak nyaman bagi para kru sekalipun mereka bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Hal yang paling perlu diperhatikan, kapal ini tak aman, karena hanya punya satu instalasi penembakan, tak cukup tangguh untuk menyelam cukup dalam untuk bertempur, dan dengan mudah bisa terbelah oleh badai. 
Namun anehnya, kapal Malyutka menjadi kapal selam Soviet yang paling efekif pada PD II. Kapal ini berhasil menghancurkan lebih dari 60 kapal transportasi musuh dan 8 kapal tempur. Meski kru kurang terlatih, mereka berhasil mencapai hasil yang mengesankan.
Armada Laut Hitam. Kapal selam Malyutka di muara Sungai Kopi. Sumber: Alexei Mezhuyev / TASS 
Armada Laut Hitam. Kapal selam Malyutka di muara Sungai Kopi. Sumber: Alexei Mezhuyev / TASS
 
Sementara kapal selam Soviet seri Srednyaya (S) adalah barang canggih pada eranya. Secara tak terduga, ia tak bisa menampilkan potensi tempurnya dalam skala penuh di Laut Baltik yang penuh ranjau. Kapal ini merupakan tiruan kapal Jerman, namun ternyata bisa melampaui kehebatan versi aslinya karena disesuaikan dengan perlengkapan dan persenjataan Soviet. Hasilnya, kapal selam universal ini tahan banting meski diserang ratusan kali, tak pernah rusak sekalipun.

Perang di Bawah Laut

Para sejarawan menuturkan fakta penting yang tak banyak dikenal. AL Soviet berhasil menghancurkan empat dari sembilan kapal selam milik Jerman. Pertempuran tersebut berlangsung di perairan Baltik dan Barents.
Armada Laut Hitam Uni Soviet, Perang Patriotik Raya (1941 – 1945). Kapal dan kapal selam Uni Soviet dalam sebuah misi, 1942. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA NovostiArmada Laut Hitam Uni Soviet, Perang Patriotik Raya (1941 – 1945). Kapal dan kapal selam Uni Soviet dalam sebuah misi, 1942. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA Novosti
AL Soviet menang dari ‘segi jumlah’. Mereka berhasil menghancurkan empat kapal selam milik Jerman meski di sisi lain harus mengorbankan tiga milik mereka. 
Sehari setelah Jerman menginvasi Uni Soviet, kapal U-144 Jerman yang memiliki persenjataan unggul menenggelamkan kapal selam Soviet M-98. Lalu 1,5 bulan kemudian, situasi berbalik. Di pesisir Estonia, kapal selam Soviet kelas Schuka menembakkan dua torpedo dan berhasil mengenai kapal utama Jerman tersebut. Dua tahun kemudian, pertempuran lain berakhir dengan kemenangan Soviet: tiga torpedo Soviet secara tak terduga mengenai kapal selam Jerman U-639 yang tengah menyebar ranjau di permukaan air Laut Barents.




Credit  RBTH Indonesia




Mirip, Sistem Rudal Bavar-373 Iran Pesaing S-300 Rusia?

 
Mirip Sistem Rudal Bavar 373 Iran Pesaing S 300 Rusia
Sistem rudal pertahanan Bavarian-373 Iran yang resmi diluncurkan. | (Facebook Iran Military)
 
TEHERAN - Iran baru-baru ini memamerkan sistem rudal pertahanan udara terbarunya, Bavar-373 yang karakteristiknya mirip dengan sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia. Lantaran mirip, kini muncul spekulasi bahwa Bavar-373 Iran menjadi pesaing S-300 Rusia.

Rusia sejatinya masih terikat kontrak dengan Iran untuk mengirim S-300, sebagai pengganti pembelian paket senjata yang dibatalkan Moskow di masa lalu. Namun Iran, terkesan enggan melanjutkan pembelian senjata itu.

Sistem rudal pertahanan Bavar-373 Iran diluncurkan secara resmi oleh Presiden Iran Hassan Rouhani hari Minggu lalu. Bavar-373 merupakan sistem rudal pertahanan buatan sendiri yang sudah lama dinantikan Iran.

Bavar-373 berhasil diuji coba pada bulan Agustus 2014. Hasilnya mirip dengan Rusia S-300 dan mampu menghantam target di ketinggian.

Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, mengumumkan bahwa Teheran sudah bersiap memproduksi massal sistem rudal pertahanan udra Bavar-373 setelah uji coba lanjutan dilakukan pada Maret 2017.

Spekulasi bahwa Bavar-373 Iran menjadi pesaiang S-300 Rusia tak dipungkiri Mahmud Shoori, Direktur Eurasia Research Group di Center for Strategic Research (CSR), sebuah kelompok think tank terkemuka di Iran.

Menurutnya, secara teknologi, sangat sulit untuk membedakan dua sistem rudal pertahanan S-300 Rusia dan Bavar-373 Iran.Keduanya memiliki kesamaan dan sulit dibedakan jika digunakan secara bersamaan.

Shoori mengatakan, yang lebih penting adalah perkembangan sistem rudal domestik Iran ditujukan untuk memuaskan semua kebutuhan militer secara mandiri.

”Secara keseluruhan, saya tidak melihat ada masalah bagi Iran melanjutkan pembelian dari S-300 di bawah kontrak yang ada (dengan) Rusia, sementara secara bersamaan (Iran) mengembangkan dan menampilkan prestasi industri pertahanan militer,” ujar Mahmud Shoori kepada Sputnik, yang dikutip Rabu (24/8/2016).

Menurutnya, prioritas utama untuk kompleks pertahanan militer Iran adalah memaksimalkan produksi persenjataan strategisnya secara mandiri.

Meski demikian, Shoori yakin kerjasama militer-teknis antara Rusia dan Iran akan terus berlanjut.

”Sejauh yang saya tahu, menteri pertahanan kami telah mengatakan bahwa Iran memiliki (kerjasama). Saat ini tidak ada kebutuhan pengiriman sistem rudal pertahanan canggih. Apa yang sudah kita miliki dalam pelayanan dan apa yang sekarang sedang disampaikan oleh Rusia cukup untuk memenuhi tuntutan industri pertahanan kami,” imbuh dia.

“Saya pribadi berpikir bahwa kerjasama militer-teknis antara dua negara pasti akan terus berlanjut," katanya.





Credit  Sindonews





Milisi Syiah Irak juga banyak siksa warga sipil Sunni

 
Milisi Syiah Irak juga banyak siksa warga sipil Sunni
Seorang ibu dan dua anaknya diungsikan melalui helikopter oleh militer Irak dari kota Amerli yang sedang dikepung ISIS (Reuters)
 
Jakarta (CB) - Milisi Syiah di Irak telah menahan, menyiksa dan melecehkan warga sipil Sunni yang jumlahnya jauh lebih banyak dari yang diperkirakan Amerika Serikat ketika kota Falluja direbut kembali dari tangan ISIS Juni lalu, kutip dokumen yang didapatkan Reuters.

Sekitar 700 pria dan bocah laki-laki Sunni hilang dalam dua bulan terakhir setelah benteng ISIS itu jatuh.

Penyiksaan itu terjadi kendati AS telah membatasi peran milisi Syiah dalam operasi ke Falluja, termasuk dengan mengancam menarik dukungan serangan udara dalam operasi militer Irak.

Ternyata ancaman itu tidak efektif karena milisi Syiah tidak menarik diri dari Falluja dengan malah berpartisipasi dalam penjarahan di sana dan kini mengabaikan upaya AS dalam membatasi peran mereka dalam operasi-operasi berikutnya ke sarang-sarang ISIS di Irak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 20 penyintas, pemimpin suku, politisi Irak dan diplomat Barat, milisi Syiah membunuh paling sedikit 66 pria Sunni dan melecehkan paling sedikit 1.500 orang yang kabur dari Falluja.

Orang-orang Sunni Irak ini ditembak, dipukuli dengan pipa karet dan beberapa di antara mereka dipenggal. Pengakuan para penyintas, pemimpin suku, politisi Irak dan diplomat Barat itu sesuai dengan sebuah investigasi pihak berwenang setempat Irak dan testimoni video dan foto para penyintas yang diambil setelah mereka dibebaskan.

Perang melawan ISIS dalam babak terakhir dari konflik antara mayoritas Syiah melawan minoritas Sunni di Irak yang merebak setelah invasi pimpinan AS pada 2003.

Perang yang dilancarkan AS itu mengakhiri dominasi beberapa dekade Sunni di bawah kepemimpinan Saddam Hussein dan mengantarkan terbentuknya pemerintahan yang didominasi partai-partai islamis Syiah yang dipatronase oleh Iran.

Ketidakmampuan Washington mencegah kekerasan sektarian kini menjadi keprihatinan besar para pejabat pemerintahan Presiden Barack Obama di tengah upaya mereka merebut kembali kota Irak yang jauh lebih besar, Mosul, yang telah menjadi ibu kota ISIS di Irak, demikian Reuters.






Credit  ANTARA News




Gencatan senjata harus dilakukan semua pasukan perang Suriah


 
Gencatan senjata harus dilakukan semua pasukan perang Suriah
Dokumentasi seorang wanita membawa walkie-talkie menuju lokasi kerusakan setelah terjadi serangan udara di kawasan dikendalikan pemberontak, kota Maaret al-Numan, provinsi Idlib, Suriah, Selasa (31/5/2016). (REUTERS/Khalil Ashawi)
 
Markas Besar PBB, New York (CB) - PBB meminta jaminan semua pasukan perang Suriah --bukan hanya Rusia-- mematuhi kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan 48 jam, kata kepala gerakan tersebut, Senin.

Ia mengatakan, PBB siap mengantarkan bantuan ke Aleppo, Suriah, dengan menunjukkan kekecewaan atas kurang perhatian banyak pihak terhadap warga.

Aleppo pernah menjadi kota terpadat dan pusat ekonomi, tetapi kini menjadi tempat utama perang saudara, yang telah berlangsung lima tahun.

Lebih dari dua juta orang dari kedua pihak tidak mempunyai jaminan ke air bersih setelah bom menghancurkan banyak bangunan.

Rusia, yang mendukung pemerintah Suriah dengan menjatuhkan banyak bom, mengatakan pada Kamis akan memenuhi permintaan gencatan senjata itu.

PBB meminta gencatan senjata dilakukan selama dua hari per minggunya guna membuka akses ke wilayah pemberontak di timur, dan pemerintah di barat Aleppo.

"Pernyataan Rusia cukup positif, tetapi permintaan ini tak hanya untuk satu pihak," kata kepala misi bantuan PBB, Stephen O'Brien, di depan negara anggota Dewan Keamanan PBB.

"Saat kami mendapatkan lampu hijau, bantuan itu dapat segera dikirim dalam waktu 48 sampai 72 jam," katanya.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengingatkan pada pekan lalu, "bencana kemanusiaan" semacam itu belum pernah terjadi di Aleppo. Ia mendesak Rusia dan Amerika Serikat secepatnya membuat gencatan senjata di kota itu dan wilayah lai di Suriah.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, telah membahas masalah tersebut.

Amerika Serikat mendukung sejumlah kelompok oposisi pemerintah Suriah dan ikut mengebom pegaris keras ISIS di sana.

Perang saudara itu dipicu upaya Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menindak pengunjuk rasa pendukung demokrasi pada lima tahun lalu.

Pegaris keras ISIS memanfaatkan kerusuhan itu dengan mengambil alih wilayah di Suriah dan Irak.

O'Brien mengatakan tak ada bantuan yang dikirim ke satu juta warga yang terisolir dan sulit dijangkau pada Agustus akibat perang dan birokrasi berbelit pemerintah Suriah.

"Saya marah, dan sangat kesal," kata O'Brien, "Pembantaian massal ini jelas aksi penuh dosa."

Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari, mengatakan di depan anggota Dewan Keamanan PBB, pemerintahnya tak bertanggung jawab atas serangan udara di wilayah pemberontak di al Qaterji pekan lalu.

Sebelumnya, video yang menayangkan anak laki-laki bernama Omran Daqneesh, ia tampak berdarah dan penuh luka saat ditarik dari puing akibat serangan udara di pemukiman itu, Rabu, sempat mengejutkan banyak orang di seluruh dunia.

"Serangan itu pasti dilakukan pihak lain," kata Ja'afari.



Credit  ANTARA News





Turki tarik duta besarnya dari Austria

 
Turki tarik duta besarnya dari Austria
Presiden Turki Tayyip Erdogan saat memberikan pidato di hadapan hadirin dalam pertemuan di Ankara, Turki, Selasa (12/1). (REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Palace Press Office/Handout via Reuters )
 
Ankara (CB) - Turki menarik duta besarnya untuk Austria guna meninjau kembali hubungan setelah serangkaian sengketa dengan negara anggota Uni Eropa tersebut menurut Menteri Luar Negeri Turki, Senin (22/08).

"Kami sudah memanggil ke Ankara duta besar untuk Wina untuk konsultasi dan peninjauan kembali hubungan kita," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu seperti dilansir Anadolu, kantor berita negara itu.

Penarikan duta besar itu dilakukan setelah media menyiarkan kabar bahwa pihak berwenang Austria mengizinkan para pendukung kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) berunjuk rasa di Wina.

Dalam konferensi pers bersama timpalannya dari Moldova, Cavusoglu menuding Austria "mendukung terorisme".

"Sayangnya, alasan-alasan untuk mempertahankan hubungan bilateral dan kerja sama dengan Austria seperti sebelumnya sudah tidak ada lagi," katanya.

Pada Senin, Ankara juga memanggil kuasa usaha kedutaan besar Austria ke Kementerian Luar Negeri Turki. Ini merupakan kali kedua bagi diplomat tersebut dipanggil terkait sengketa di Turki.

Sengketa dipicu oleh berita yang disiarkan di layar bandara Wina yang menyatakan bahwa pemerintah Turki mengizinkan hubungan seks dengan anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Cavusoglu mengatakan Turki akan mengambil "kebijakan-kebijakan lain" mengenai hubungan bilateral kedua negara.

Austria juga membuat geram Turki dengan mengklaim perundingan keanggotaan Uni Eropa (UE) dengan Ankara harus dihentikan karena upaya pembersihan tiada henti yang dilancarkan usai upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli.

"Kita harus menghadapi kenyataan: perundingan keanggotaan kini tidak lebih dari fiksi," kata Kanselir Christian Kern kepada media Austria awal bulan ini.

Menteri Pertahanan Austria Hans-Peter Doskozil menyebut Turki membandingkan Turki dengan "kediktatoran", menambahkan bahwa "negara semacam itu tidak punya tempat di UE".

Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz kemudian mengatakan bahwa Wina menolak langkah apa pun yang akan membawa Turki mendekati bergabung dengan Uni Eropa, demikian menurut warta kantor berita AFP.




Credit  ANTARA News




Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Waspada Penuh

 
Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Waspada Penuh  
Korut meluncurkan rudal dari kapal selam setelah memprotes latihan militer gabungan Korsel dan AS. (Reuters/KCNA/file photo)
 
Jakarta, CB -- Korea Utara kembali membuat negara tetangganya, Korea Selatan, bersiaga setelah meluncurkan rudal balistik dari kapal selam pada Rabu dini hari (24/8). Peluncuran ini disinyalir sebagai bentuk protes atas latihan militer gabungan Korsel-AS.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel kepada Reuters mengatakan rudal itu ditembakkan sekitar pukul 5.30 waktu setempat dari dekat kota pesisir Sinpo, sesuai dengan tangkapan citra satelit. Kota ini juga merupakan pangkalan kapal selam Korut.

Rudal tersebut melesat hingga 500 kilometer di udara dan proyektilnya jatuh di zona identifikasi pertahanan udara Jepang, ADIZ, sebuah wilayah yang ditetapkan sebagai zona kendali keamanan udara.

Pejabat militer Korsel mengakui, peluncuran kali ini menunjukkan adanya kemajuan dalam teknologi rudal balistik kapal selam atau SLBM milik Korut.

Peluncuran ini terjadi selang dua hari setelah Korsel dan AS memulai latihan militer gabungan yang rutin digelar setiap tahun. Korut mengecam latihan yang melibatkan 25 ribu tentara itu, dengan mengatakan bahwa AS dan Korsel tengah mempersiapkan invasi.

Rezim Kim Jong Un telah melancarkan ancaman terkait latihan tersebut. Pyongyang bahkan mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB, mengeluhkan provokasi oleh AS yang mengancam stabilitas perdamaian kawasan.

Rudal balistik juga diluncurkan setelah dua pekan lalu diplomat senior Korut yang bertugas di Inggris membelot ke Seoul.

Korut dan Korsel sejatinya masih dalam status berperang setelah Perang Korea berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata, bukan perdamaian.

Menyusul peluncuran ini, Korsel siaga penuh dan akan menggelar rapat dewan keamanan nasional di Seoul hari ini untuk membahas ancaman Korut.

Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan membendung pengembangan senjata nuklir Korut, Pyongyang dilarang meluncurkan rudal balistik. Pelanggaran resolusi ini berbuah embargo dan sanksi internasional, yang semakin membuat perekonomian Korut babak belur.

Namun ancaman sanksi tidak menghentikan Korut. Pejabat pertahanan Korsel awal bulan ini mengatakan Korut telah meluncurkan lebih dari 30 rudal dalam berbagai pengujian sejak Kim Jong un naik takhta menggantikan ayahnya Kim Jong Il pada 2011.




Credit  CNN Indonesia




Korut Ancam Jadikan Washington 'Tumpukan Debu'

 
Korut Ancam Jadikan Washington 'Tumpukan Debu'  
Korea Utara mengancam akan meluncurkan serangan nuklir ke Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan menghancurkan ibu kota Seoul dan Washington. (Reuters/KCNA)
 
Jakarta, CB -- Korea Utara mengancam akan meluncurkan serangan nuklir ke Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan menghancurkan ibu kota Seoul dan Washington, D.C., menjadi tumpukan debu. Ancaman Korut ini dilontarkan menyusul latihan militer bersama tahunan antara AS dan Korsel awal pekan ini.

Militer Korut menyatakan siap menjadikan Seoul dan Washington "tumpukan debu melalui serangan pencegahan bergaya Korea" jika AS dan Korsel menunjukkan tanda-tanda agresi terhadap wilayah Korut.

Retorika ekstrem dari Pyongyang tersebut semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Semenanjung Korea, di tengah rencana pengerahan sistem rudal pertahanan berteknologi tinggi AS ke Korea Selatan dan pembelotan wakil dubes Korut untuk Inggris, Thae Yong Ho, ke Korsel.

Media pemerintah di Pyongyang memperingatkan "serangan pertama" itu telah siap diarahkan ke pasukan Korsel dan AS ytang tengah menjalani latihan militer, menurut laporan dari The Independent, Senin (22/8).

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyesalkan ancaman yang diluncurkan Korut dan menyatakan bahwa latihan militer dengan AS merupakan latihan rutin yang terjadwal. Seoul dan Washington kerap menegaskan bahwa latihan militer gabungan tidak bertujuan menyerang Pyongyang.

Latihan militer tahun ini disebut Ulchi Freedom Guardian dan mulai dijalankan sejak Senin selama 12 hari. Sebagian besar latihan militer ini dijalankan melalui simulasi komputer. Latihan ini melibatkan 25 ribu tentara AS dan 50 ribu tentara Korsel.

Presiden Korea Selatan mengatakan pada Senin bahwa terdapat tanda-tanda "keretakan serius" di kelas elite penguasa Korut. Korsel menilai Korut akan melakukan beberapa tindakan kontroversial untuk mengalihkan perhatian publik dari masalah dalam negeri tersebut.

Sementara itu, para pakar menilai pembelotan Thae merupakan tindakan yang mencoreng nama pemimpin Korut Kim Jong Un, namun tidak mampu untuk melemahkan persatuan kelas elite negara yang terisolasi itu.

Korea Utara kerap meningkatkan retorika perang terhadap AS dan Korsel, utamanya setelah AS mengerahkan sistem pertahanan anti rudal (THAAD) di Korsel bulan lalu. Pengerahan THAAD bertujuan untuk menghalau kemungkinan tembakan rudal balistik dan nuklir dari Korea Utara.




Credit  CNN Indonesia





Burkini Dilarang di Prancis, Tapi Disayang Desainer

 
Burkini Dilarang di Prancis, Tapi Disayang Desainer 
Burkini boleh saja dilarang di Prancis. Kenyataannya, burkini keluaran desainer dan butik retail ternama malah laris manis. (Thinkstock/kzenon)
 
Jakarta, CB -- Pelarangan burkini—busana renang yang menutup sekujur tubuh kecuali wajah, telapak tangan dan telapak kaki—di sejumlah kota di Prancis, membuat desainer busana asal Australia, Aheda Zanetti, prihatin.

"Reaksi pertama saya adalah … Ya Tuhan, itu hanya baju renang, demi Tuhan," kata Zanetti, dikutip laman ABC, saat ditanya tentang kehebohan burkini. Menurutnya, pelarangan burkini adalah penindasan terhadap perempuan.

Padahal, diakui wanita keturunan Lebanon ini, tidak semua pelanggannya adalah muslim. Banyak wanita memilih burkini agar kulitnya terhindari dari efek buruk paparan sinar Matahari. Banyak juga ibu-ibu yang risih mengenakan bikini.

“[Burkini] melambangkan kebebasan, gaya hidup sehat, percaya diri,” kata Zanetti, dikutip SMH, seraya mencontohkan seorang pelanggannya, survivor kanker kulit, yang tentu tidak bisa memakai baju renang biasa di bawah sinar Matahari.

Zanetti memproduksi burkini berlabel Ahiida sejak belasan tahun lalu, di Villawood, Sydney Barat. Penjualan burkininya tak sebatas Negeri Kanguru, melainkan meluas ke berbagai negara, dari Norwegia sampai Israel, dengan harga US$80-200.

Ribut-ribut burkini membuat Zanetti kebanjiran e-mail, baik berisi pujian maupun cacian. “Seorang pria Italia mengatakan, ‘Saya senang melihat wanita berbikini, apa yang kamu lakukan terhadap kami?’ Lalu, saya jawab, ‘Gunakan imajinasimu.’”

Diakui Zanetti, ribut-ribut soal burkini malah membuat kreasinya laris manis, dan keuntungannya berlipat ganda, termasuk di Eropa. Tapi daripada burkini ‘mubazir’ di Paris, ia pun mengajak para wanita berlibur di pantai-pantai Australia saja.

Senada dengan Zanetti, aktris Prancis, Isabelle Adjani, juga menyayangkan pelarangan burkini di 23 resor di Prancis. "Kita tidak bisa melarang perempuan pergi ke pantai hanya gara-gara kostumnya,” kata wanita 61 tahun ini, dikutip Telegraph.

Adjani menilai pelarangan burkini tak terlepas dari perdebatan politik. Padahal burkini bukan hanya dikenakan dan dikreasikan oleh muslim. Terbukti butik retail Marks and Spencer (M & S) juga menjual burkini di cabangnya di 58 negara.

Laman Newsweek mengabarkan, burkini Marks and Spencer laris manis. Juru bicara M & S, Emily Dimmock, menyatakan, “Ini pertama kali kami menawarkan burkini di Inggris Raya, juga secara global melalui website, dan langsung ludes.”



Credit  CNN Indonesia


Pengusaha Perancis Siap Bayar Denda Pemakai Burkini


Pengusaha Perancis Siap Bayar Denda Pemakai Burkini  
Ilustrasi burkini (Matt King/Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Seorang pengusaha Perancis keturunan Aljazair menyatakan siap membayar seluruh denda yang dijatuhkan pemerintah Perancis terhadap wanita Muslim yang memakai burkini, baju renang yang menutup seluruh tubuh dan kepala.

Rachid Nekkaz, pengusaha kaya yang juga aktivis HAM di Perancis, telah menyiapkan buku cek untuk membayar denda-denda tersebut. Nekkaz mengatakan, tindakan ini dilakukan demi mendukung kebebasan berpakaian wanita Muslim di Perancis.

"Saya memutuskan membayar seluruh denda para pemakai burkini demi menjamin kebebasan wanita dalam berpakaian, dan lebih dari itu, untuk menetralisir penerapan hukum yang tidak adil dan menindas ini," ujar Nekkaz, dikutip CNN, Selasa (23/8).

Larangan burkini diterapkan di beberapa kota di Perancis, salah satunya Cannes. Di kota ini, Muslimah yang memakai burkini terancam didenda hingga 38 euro atau hampir Rp600 ribu.

Larangan ini diberlakukan oleh wali kota Cannes mulai dari 28 Juli hingga 31 Agustus.

Pelarangan burkini kali ini diterapkan di tengah ketakutan pada Islam di Eropa, menyusul serangan di Paris, Nice dan Brussels yang total menewaskan ratusan orang. Nekkaz mengaku tidak terima jika negara-negara Eropa memanfaatkan Islamofobia untuk menekan kebebasan umat Islam.

"Tugas saya adalah mengingatkan negara-negara demokrasi di Eropa bahwa apa yang membuat demokrasi mereka luar biasa adalah penghormatan terhadap hak-hak fundamental," tutur Nekkaz.

"Kebebasan yang direnggut dari wanita yang memilih memakai pakaian tradisional Islam," lanjut pengusaha real estate ini.

Hingga saat ini sudah 15 wanita yang menghubungi Nekkaz untuk dibayarkan dendanya. "Saya kira hingga akhir bulan ini akan ada sekitar 100 denda," ujar Nekkaz.

Bukan kali ini saja Perancis menerapkan hukum yang mengatur pakaian Muslimah. Sebelumnya tahun 2011 saat pemerintahan Nicolas Sarcozy, Perancis adalah negara pertama di Eropa yang menerapkan larangan memakai cadar bagi wanita Muslim dengan denda hingga 150 euro atau lebih dari Rp2,2 juta.

Saat itu, Nekkaz juga membayarkan setiap denda wanita yang memakai cadar. Bahkan dia berhasil menggalang dana hingga setara Rp10 miliar untuk membayarkan denda-denda tersebut.


Credit  CNN Indonesia

Iran Buka Babak Baru Hubungan dengan Kuba

 
Iran Buka Babak Baru Hubungan dengan Kuba  
Iran dan Kuba sama-sama pernah menderita akibat dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat. Kini setelah sanksi dicabut, perekonomian kedua negara mulai bangkit. (Reuters/Stringer)
 
Jakarta, CB -- Kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Zavad Zarif ke Havana, Kuba, menandai dibukanya kembali babak baru hubungan kedua negara.

Diberitakan Reuters, Iran dan Kuba berkomitmen meningkatkan kerja sama dagang usai sanksi Amerika Serikat atas kedua negara dicabut.

"Kita akan memulai babak baru hubungan luar negeri dengan Kuba didasari oleh delegasi [pengusaha] besar yang menemani saya dalam kunjungan ini," kata Zarif saat bertemu Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez, Senin (22/8).

Kuba dan Iran sama-sama pernah merasakan menjadi "musuh AS" dan dihujani sanksi dan embargo yang membuat perekonomian mereka terpuruk. Keduanya pernah berada dalam daftar negara pendukung terorisme.

AS mencabut Kuba dari daftar tersebut tahun lalu. Pemerintah Havana juga mulai membuka hubungan dengan Washington dan membenahi perekonomian.

Sementara Iran mulai mendapat angin segar setelah perundingan nuklir tahun lalu berbuah pencabutan sanksi dan embargo internasional.

Rodriguez mengucapkan selamat atas kesuksesan Iran dalam perundingan tersebut sembari menyampaikan dukungan Kuba bagi "semua negara yang mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai."

Zarif menyatakan dukungan terhadap Kuba sebagai negara yang sama-sama pernah merasakan sanksi yang menurutnya "tidak adil."

"Pemerintah dan rakyat Kuba selalu menunjukkan solidaritas terkait kekejian yang dilakukan oleh kekaisaran [AS]," ujar Zarif.

Zarif akan melakukan kunjungan selama enam hari di negara-negara Amerika Latin. Selain Kuba, dia juga dijadwalkan mengunjungi Chile, Nikaragua, Bolivia dan Venezuela.

Pekan lalu, Menteri Perekonomian baru Kuba, Ricardo Cabrisas, mengunjungi Teheran dan bertemu Presiden Hassan Rouhani.



Credit CNN Indonesia





Selasa, 23 Agustus 2016

Akhir Persahabatan Kartosoewirjo dan Sukarno

 Akhir Persahabatan Kartosoewirjo dan Sukarno
Seorang pengunjung mengamati foto eksekusi Imam DI/TII, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. (FOTO ANTARA/Andika Wahyu) 
CB, Jakarta: Tahun 1923 Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo melanjutkan kuliah di Nederlands Indische Artsen School (Pendidikan Tinggi Kedokteran) di Surabaya. Tahun inilah dimulai masa perkenalannya dengan Sarekat Islam (SI) dan Haji Oemar Said Tjokroaminoto.


Hubungan antara Tjokroaminoto dan Kartosoewirjo, adalah antara guru dan murid. Berkat kecerdasan dan keberpihakannya yang kuat terhadap Islam, Tjokroaminoto meminta Kartosoewirjo menjadi sekretaris pribadinya. Kartosoewijo pun berkesempatan tinggal di rumah Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII No. 29–31 Surabaya. Interaksi seperti yang pernah dilakukan Tjokroaminto kepada Sukarno, berulang pada diri Kartosoewirjo. Ya. Sukarno dan Kartosoewirjo sama-sama berguru kepada Tjokroaminoto. Keduanya pernah menjadi anak kos di rumah Tjokroaminoto.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang juga salah satu pendiri Center for Islamic Studies in Finance, Economics, and Development (CISFED) Aji Dedi Mulawarman, mengisahkan bahwa Sukarno menyebut Rumah Peneleh sebagai dapur nasionalisme. Julukan ini memang tak berlebihan, karena di tempat itulah Tjokroaminoto melakukan pengkaderan untuk menggodok putra-putra terbaik bangsa, baik langsung maupun tak langsung. Beberapa muridnya antara lain seperti Sukarno (Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia), Kartosoewirjo (tokoh Pendiri Negara Islam Indonesia), Semaoen, Alimin, Moeso (tokoh-tokoh utama PKI), dan masih banyak lagi.

Boleh dibilang Rumah Peneleh saat itu bagaikan "rumah bernyawa". Karena di rumah itu Tjokroaminoto melakukan aktivitas sehari-hari, menerima tamu dari kalangan biasa sampai tokoh-tokoh utama negeri yang nantinya bernama Indonesia, hingga menjadi tempat diskursus ideologi, diskursus masalah kontekstual negeri, bahkan menjadi tempat di mana rencana-rencana besar Sarekat Islam digerakkan.

"Tak dapat disangkal, Rumah Peneleh juga menjadi simbol bagi lahirnya guru bangsa," ujar Aji dalam buku Jang Oetama: Jejak H.O.S Tjokroaminoto.

Pertemanan Sukarno dan Kartosoewirjo juga terungkap melalui kisah dalam buku yang ditulis Roso Daras. Ceritanya bermula dari pesan Tjokroaminoto yang menyatakan, "Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan, dan bicaralah seperti orator".

Pesan itu sangat diingat Soekarno, hingga setiap malam dia selalu belajar pidato.  Setiap Sukarno belajar berpidato, suaranya yang lantang terdengar sangat mengganggu kawan-kawannya yang juga tinggal di rumah Tjokroaminoto, seperti Moeso, Alimin, Kartosoewirjo, dan Darsono. Tidak jarang, mereka yang mendengar tertawa.

Bahkan, sering kali saat Sukarno sedang belajar berpidato, kawan-kawannya memintanya untuk berhenti, karena merasa terganggu.  Tetapi Soekarno tak mau peduli, ia tetap melanjutkan pidatonya di depan kaca, di dalam kamarnya yang gelap.

Menurut Roso Daras, Kartosoewirjo pernah melontarkan ejekan kepada Sukarno saat latihan pidato. Ia menuliskan mengenai karibnya hubungan keduanya kala itu di buku Bung Karno Vs Kartosuwiryo, Serpihan Sejarah Yang Tercecer.

“Hei Karno, buat apa berpidato di depan kaca? Seperti orang gila saja,” kata Kartosoewirjo.

Mendengar celetukan itu, Sukarno diam saja terus melanjutkan pidatonya. Setelah pidatonya selesai, dia baru membalas ejekan Kartosoewirjo. Kalimat pertamanya adalah penjelasan kenapa dia belajar berpidato sebagai persiapan untuk menjadi orang besar. Pada kalimat kedua, Soekarno baru membalas ejekan kawannya itu.

"Tidak seperti kamu, sudah kurus, kecil, pendek, keriting, mana bisa jadi orang besar!.” ucap Sukarno dibarengi oleh tawa keduanya.

Peristiwa itu terjadi di rumah Tjokroaminoto, hingga keduanya tumbuh dewasa. Roso Daras menceritakan, Kartosoewirjo memang paling dekat dengan Sukarno dibandingkan dengan pemuda lain yang "mondok" di Rumah Peneleh. "Mungkin karena yang lain (Semaoen, Alimin dan Moeso) lebih senior," kata Roso kepada metrotvnews.com, Kamis (18/8/2016).

Ia menambahkan, di rumah itu memang nuansa politik dan suasana pergerakan sangat kental. Namun, mereka yang kos di rumah tersebut bergaul layaknya anak muda pada zamannya. Saling ledek, saling ejek, juga penuh canda tawa.

Kader Tjokroaminoto

Meski lahir dari kalangan bangsawan, Tjokroaminoto terkenal konsisten menyuarakan persamaan hak untuk kaum pribumi. SI pun menjadi mesin perjuangan pribumi yang masif kala itu, anggotanya lebih dari dua juta orang dan tersebar di berbagai daerah.

Kondisi inilah yang mengundang sejumlah tokoh pergerakan kerap mendatangi Tjokroaminoto, berkumpul dan diskusi di rumahnya. Sebut saja tokoh Islam Agus Salim, tokoh nasionalis Ki Hajar Dewantara hingga tokoh sosialis "kiri" Hendrikus Sneevliet.

Sebagai "bangsawan pikir" yang sanggup menggerakkan jutaan orang dan berpengaruh di kalangan pergerakan saat itu, pemerintah kolonial menjuluki Tjokroaminoto sebagai “Raja Jawa tanpa Mahkota”, atau De Ongekroonde van Java.


Karisma Tjokroaminoto dalam memimpin, mengagitasi, pidato, hingga pemikiran ”zelfbestuur”-nya (kemandirian bangsa dengan pemerintahan sendiri), kian mempesona anak semangnya di rumah. "Rumah Cokroaminoto menjadi “surga pengetahuan” bagi anak-anak muda pada jaman itu untuk lebih mengerti keadaan bangsanya. Cokroaminoto memposiskan diri sebagai mentor bagi anak-anak muda," ucap Sukarno dalam biografi Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams.

Dari sederet nama pemuda yang dikader Tjokroaminoto, Sukarno yang paling mampu merebut hati sang guru. Selain karena sering diajak Tjokro dalam aktivitas politiknya, Sukarno kerap memperlihatkan kecerdasannya dalam berdiskusi.

Sukarno juga dipercaya Tjokro untuk menggantikan posisinya dalam rapat-rapat SI bila ia berhalangan hadir. "Sejarah menyebutkan, di manapun ketika Tjokro berhalangan, microphone diberikan ke Sukarno," tutur Roso.

Sejarawan Peter Kasenda, dalam tulisannya seputar pergerakan SI, menduga Sukarno telah dipersiapkan Tjokro sebagai pewaris kepemimpinan Sarekat Islam. “Alasan itu juga yang membuat Tjokro mengangkat Sukarno sebagai menantu,” katanya.

Sukarno pernah menikah dengan putri sulung Tjokroaminoto bernama Siti Utari. Saat itu usia Sukarno masih 21 tahun, sementara usia Utari belum genap 16 tahun.

Dalam biografi yang ditulis Cindy Adam, Sukarno mengungkap alasan pernikahan itu. Yakni, ingin membahagiakan Tjokro yang saat itu terpukul setelah isterinya meninggal dunia. Tjokro tampak khawatir terhadap hari depan anaknya, siapa yang akan menjaganya, sementara ia harus mengurus Sarekat Islam yang kerap direpresi Belanda. Ditengarai adik Tjokro atau paman dari Utari yang melobi Sukarno untuk menikahi Utari.

Sukarno menikahi Utari dengan status "kawin gantung. Lantaran ia belum bisa memberi nafkah dan Utari masih tinggal di rumah Tjokroaminoto. Pengakuan Sukarno kepada Cindy Adams, meski statusnya menikah, tetapi ia tidak bercampur dengan Utari karena usianya yang masih belia. "Boleh jadi aku seorang yang pencinta, akan tetapi aku bukanlah seorang pembunuh anak gadis remaja. Itulah sebabnya, mengapa kami melakukan kawin gantung. Pesta kawinnya pun digantung,” kata Sukarno.

Namun, pernikahan dengan Utari itu tidak berlangsung lama. Setelah menamatkan pendidikan menengah pada HBS (Hogere Burger School), Sukarno meninggalkan Surabaya, pindah ke Bandung untuk kuliah di THS (Technice Hogere School/Sekolah Teknik Tinggi - sekarang Institut Teknologi Bandung). Lantaran itu, Sukarno menceraikan Utari secara baik-baik.  Pada titik ini, interaksi “Keislaman” dengan Tjokroaminoto, terutama menyangkut penyelaman ideologi Islam, baik secara personal maupun organisatoris tidak lagi dirasakan oleh Sukarno.

Sementara itu, interaksi Tjokroaminoto dengan Kartosoewirjo berjalan intens. Pada saat itu, keduanya sedang berada pada situasi perlawanan Sarekat Islam yang makin keras terhadap Belanda dan Komunis. Tjokroaminoto pun sedang getol-getolnya menulis dan mendesain Sosialisme Islam, tafsir program Asas dan program tandhim, serta memperkuat pengkaderan di lingkungan Sarekat Islam. Kedekatan ini memberi pengaruh Islam yang sangat kental pada Kartosoewirjo.

"Diskursus yang berkembang pada masa kedekatan mereka berdua, Kartosoewirjo dan Tjokroaminoto, adalah Islam sebagai kata kunci penyelesaian masalah negeri, bukan lagi zelfbestuur," kata Aji saat berbincang dengan metrotvnews.com di Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Berbeda dengan Kartosoewirjo yang harus mendampingi Tjokroaminoto sehari-hari. Sukarno juga banyak melakukan interaksi dengan tokoh-tokoh tua lain di luar Tjokroaminoto, yang banyak dari kalangan Nasionalis Sekuler.

Menurut Aji, inilah yang menjadikan Sukarno percaya Islam sekaligus juga percaya Sosialisme. Meski begitu, ketika melihat keduanya, Sukarno sangat moderat. Sehingga hasilnya adalah Pidato Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang memiliki jiwa nasionalis dan sosialis yang beragama. "Nah, nantinya juga ketika pada masa Orde Lama, beliau malah mendekatkan Islam sebagai ideologi yang sejajar dengan Nasionalis dan Komunis, yang kemudian disebutnya dengan Nasakom, Nasionalis-Agama-Komunis," kata Aji.




Kritikan

Nasionalisme mengental dalam diri Sukarno setelah mengenal Tjipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, pentolan Indische Partij. Lebih dari itu, pada 1922, Sukarno, yang saat itu mengetuai Algemeene Studie Club (ASC), turut bergabung dengan organisasi politik ini.

Kepada Cindy Adams, Sukarno bercerita pernah bertemu dengan Kartosoewirjo dalam sebuah kesempatan di Bandung. Namun, pertemuan dua sahabat itu tidak mempengaruhi pilihan politik masing-masing. Kartosoewirjo, yang saat itu menjadi asisten pribadi Tjokroaminoto dan memimpin keredaksian koran Fadjar Asia milik Tjokroaminoto, tetap yakin bahwa diperlukan persatuan umat Islam untuk mencapai kemerdekaan Indonesia sejati, dan mendirikan pemerintahan pribumi yang mandiri dalam masyarakat Islami.

Peneliti dan antropolog dari Universitas Malikussaleh, Al Chaidar, menyatakan perdebatan Kartosoewirjo dengan Sukarno soal ideologi sering muncul. Meski begitu, saling ejek antara dua karib itu pun masih terjadi. Dengan nada kritik, Kartosoewirjo mengatakan kepada Sukarno agar lebih banyak belajar agama.

"Ejekan itu dibalas Sukarno. Katanya, Kartosoewirjo hanya bisa menulis pamlet, artikel, tulisan pendek-pendek, tidak bisa menulis buku," tutur Chaidar, yang mengaku sebagai pengagum Kartosoewirjo, saat dihubungi metrotvnews.com pada Kamis (18/8/2016).

Di Bandung, Sukarno bersama kawan-kawannya di ASC memperlihatkan kemajuan dalam gerakannya. Sukarno mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia, yang kelak menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).

Sementara itu, Sarekat Islam - yang sudah menjadi Partai Sarekat Islam - justru alami perpecahan. Perpecahan itu antara kelompok Cokroaminoto dengan kelompok muda yang terpengaruh pola perjuangan "kiri" ala komunisme pimpinan Semaoen.

SI di bawah Semaoen, yang dijuluki SI Merah, kemudian bermetamorfosa menjadi Sarekat Rakyat (SR), selanjutnya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI), dan melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Hindia Belanda pada 1926.

Nahas, gerakan Semaoen berhasil dipatahkan, dan pemerintah Belanda mulai represif. Tokoh-tokoh pergerakan, mulai dari "kiri" hingga "kanan", hampir semua ditangkap, dihukum, dipenjara dan diasingkan.

Di kala pergerakan mencapai titik lesu, gagasan nasionalisme dari Bandung semakin diterima di akar rumput. Belajar dari gagalnya aksi PKI dan ditangkapnya aktivis-aktivis pergerakan, Sukarno kampanyekan perjuangan bersama lintas ideologi.

Sejarawan Anhar Gonggong mengatakan, Sukarno adalah modifikasi sang guru, si "singa podium" Tjokroaminoto. Karisma, keberanian dan gaya agitasi Sukarno mirip Tjokro, termasuk pidato-pidatonya. Lumrah bila nasionalisme di tangan Sukarno disambut gempita kala itu.

Meski begitu, aktivis Islam menunjukkan kekhawatirannya terhadap nasionalisme "sekuler" Sukarno yang pengaruhnya semakin besar.

M. C. Ricklefs, dalam buku Sejarah Indonesia Modern, menulis, sejak 1925 saja Agus Salim yang merupakan salah satu rekan perjuangan Tjokroaminoto di Sarekat Islam sudah memperingatkan kaum muslim bahwa ide Sukarno tentang 'ibu pertiwi Indonesia' membahayakan kesetiaan tunggal mereka kepada Tuhan.

Ahmad Hasan dari Persatuan Islam juga mengecam ide-ide kaum nasionalis. Termasuk Mohammad Natsir, yang kala itu tampil sebagai ahli politik Islam, menulis artikel-artikel yang menyatakan bahwa hanya Islam yang dapat menjadi dasar bagi suatu kebangsaan Indonesia.

Tiga proklamasi

Chaidar bercerita, pada zaman pendudukan Jepang, tepatnya menjelang kekalahan Jepang terhadap sekutu, Kartosoewirjo sempat bertemu kembali dengan Sukarno. Ia menyarankan agar Sukarno, yang saat itu Ketua PPKI, segera proklamasikan kemerdekaan Indonesia sebagai negara Islam.

"Setelah peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki, pada 11 Agustus Kartosoewirjo berangkat dari Malangbong (Jawa Barat) ke Jakarta melalui Bandung, ingin proklamasikan negara Islam," kata Chaidar.

Saat itu kiprah politik kaum nasionalis sedang di atas angin. Sukarno dan Hatta menentang keinginan Kartosoewirjo. Selang beberapa hari, Sukarno dan Hatta pun diculik kelompok pemuda ke Rengasdengklok, dan pada 17 Agustus 1945 memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Setelah itu, keduanya diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Sayangnya, Belanda yang didukung sekutu kembali datang, belum mau mengakui kedaulatan Indonesia. Revolusi Indonesia pun pecah, perang fisik dan diplomasi dilancarkan demi memperoleh pengakuan de jure sebagai negara berdaulat.

Saat itu politik ideologi kembali mewarnai perjuangan bangsa Indonesia. Dari sinilah dimulainya pertentangan serius antara kalangan Islam dan kaum nasionalis sekuler.

"Karena kaum nasionalis sekuler mulai secara efektif memegang kekuasaan negara, maka pertentangan ini untuk selanjutnya dapat disebut sebagai pertentangan antara Islam dan negara," kata Chaidar, seperti yang pernah ia tulis dalam bukunya berjudul Negara Islam Indonesia: Antara Fitnah dan Realita.

Situasi yang kacau akibat agresi militer kedua Belanda, semakin kacau dengan ditandatanganinya Perjanjian Renville antara pemerintah Republik dengan Belanda, tentang pengakuan garis demarkasi Van Mook.

Di Madiun, pada 1948, Moeso yang baru saja pulang dari Uni Soviet memproklamasikan negara Soviet Indonesia bersama PKI-nya. Namun, Sukarno, melalui tentara Republik pimpinan A.H Nasution berhasil menumpasnya. Dalam operasi penumpasan ini, Moeso, yang juga alumni Rumah Peneleh, tewas.

Sementara itu, Jawa Barat, yang saat itu diputuskan sebagai wilayah kekuasaan Belanda, memaksa pasukan Republik harus mundur ke Jawa Tengah. Mulai dari sini, Kartosoewirjo memimpin gerakan perlawanan dengan menolak perintah mundur ke Jawa Tengah. Didukung laskar Hizbullah dan Sabilillah Jawa Barat, Kartosoewirjo mendirikan Tentara Islam Indonesia (TII) untuk melawan Negara Pasundan yang merupakan Boneka Belanda.

Bahkan, di saat kekosongan kekuasaan itu, pada 7 Agustus 1949 Kartosoewirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) dengan wilayah de facto Jawa Barat, atau disebut Darul Islam (DI). Tak hanya itu, ia mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala negara atau Imam NII.

Chaidar mengatakan, Kartosoewirjo menganggap proklamasi NII merupakan kelanjutan proklamasi 17 Agustus 1945. Republik dianggap telah runtuh, maka NII akan melindungi warga Jawa Barat, yang menurutnya telah ditinggal pimpinan Republik setelah perjanjian Renville.

"Pemikiran gurunya, Tjokro, soal pribumi dan kebangsaan masih melekat pada Karto. Boleh jadi ini sebabnya negara Islam yang didirikan tak lepas dari nama Indonesia sebagai identitas kebangsaan. Bahkan benderanya saja didasari merah-putih, bukan hitam atau warna lainnya," kata Chaidar.

Dalang upaya pembunuhan

Bagi pihak Republik, agresi Belanda yang menyerang ibukota Yogyakarta saat itu, telah membatalkan perjanjian Renville. Pemimpin pasukan Republik, Panglima Sudirman, menginstruksikan divisi Siliwangi kembali ke posnya, Jawa Barat.

Di sinilah terjadi pertempuran segitiga antara tentara DI/TII, Belanda, dan pasukan Republik. Kartosoewirjo menganggap proklamasi dan kedaulatan NII diganggu Belanda dan pasukan divisi Siliwangi.

Usai ditandatanganinya pengakuan kedaulatan Belanda atas wilayah Indonesia di Konferensi Meja Bundar, termasuk wilayah Jawa Barat, Sukarno memerintahkan penangkapan Kartosoewirjo. Perlawanan pun terjadi.
Situasinya, TII cukup kuat mempertahankan wilayah-wilayah yang dianggap kedaulatan NII. Sebaliknya, Republik tidak terlalu fokus akibat tajamnya krisis politik saat itu, ditambah pemberontakan-pemberontakan lain di luar Jawa.

"Perlawanan Kartosoewirjo juga semakin runcing karena kedekatan (koalisi pemerintah) Sukarno dengan komunis (PKI), tidak disukai kelompok Islam saat itu," ujar Chaidar.

Bahkan, pergerakan NII di Jawa Barat - yang meluas ke Aceh dan Sulawesi, dikaitkan dengan usaha-usaha pembunuhan terhadap Sukarno. Pihak ekstrem kanan dituding sebagai dalangnya. Antara lain peristiwa pengeboman Cikini terhadap Presiden (1957), juga penembakan Idul Adha (1962).

"Secara terang, sejarah mengungkap peristiwa itu dilakukan oleh anasir-anasir NII," kata Roso Daras.

Baratayudha

Pada 1960, Operasi Baratayudha, yang merupakan sandi penumpasan gerakan DI/TII di Jawa Barat dimulai. Upaya penangkapan Kartosuwiryo dimaksimalkan melalui operasi militer ini.

"Ada satu yang menarik. Interpretasi saya, penamaan Baratayudha ini sarat makna," kata Roso.

Menurut dia, operasi mencerminkan pergolakan batin Sukarno yang dijuluki "Bung Besar" dalam menghadapi si Kartosoewirjo yang mengklaim sebagai "Imam Besar".

Legenda perang saudara dalam epos karya sastra kuno yang berasal dari India, Mahabharata, menceritakan
Pandawa dan Kurawa, yang sama-sama keturunan Bharata, bersengketa mengenai hak pemerintahan kerajaan Astina. Puncak perselisihannya adalah perang Bharata Yuddha, yaitu Pandawa dan Kurawa bertempur di padang Kurusetra untuk memperebutkan singgasana dan kekuasaan di Astina.

Dalam konteks ini, Sukarno dan Kartosoewirjo, meski keduanya sama-sama putra terbaik dalam perjuangan kemerdekaan Tanah Air, hubungan mereka berubah menjadi permusuhan dan berakhir dengan perang. Jika Pandawa dan Kurawa sama-sama berguru kepada Resi Drona, maka Sukarno dan Kartosoewirjo sama-sama berguru kepada HOS Tjokroaminoto.

"Tentu ada konflik batin yang menyelimuti peperangan ini. Konteks penumpasan NII ini soal bela negara. Bagaimana ketika seorang kakak harus menghabisi nyawa adiknya," kata Roso.

Konflik Batin

Dalam perang gerilya yang panjang itu, akhirnya TNI berhasil mendesak TII dan menangkap Kartosoewirjo dan pengawalnya pada 4 Juni 1962 di Gunung Geber. Pada tahun itu juga, pengadilan di gelar. Kartosoewirjo bersikukuh terhadap idealismenya, menolak meminta maaf dan tidak mengakui pemerintahan RI di bawah Sukarno. Alhasil, hukuman mati pun dijatuhkan untuk Kartosoewirjo.

"Saya tidak akan pernah meminta ampun kepada manusia yang bernama Soekarno,” ucap Kartosuwiryo di muka mahkamah angkatan darat untuk darurat perang (Mahadper), seperti dikisahkan Chaidar.

Soal tawaran untuk mengajukan permohonan grasi dari Mahadper ini, Roso Daras mengatakan, bila saja Kartosoewirjo saat itu mau, dirinya sangat yakin Kartosuwiryo tidak akan di hukum. Sukarno pasti memberikan ampunan, seperti tokoh-tokoh Premesta dan PRRI saat itu.

Mau tidak mau, sesuai hukum yang berlaku, Sukarno pun harus menandatangani surat eksekusi mati kepada Kartosoewirjo. Inilah surat eksekusi mati pertama di Republik yang baru berusia seumur jagung itu.

Menurut Roso, saat itu pergolakan batin Sukarno cukup hebat. Sejarah mengungkapkan bahwa surat eksekusi yang di antar pimpinan militer kepada Sukarno, berkali-kali ditolak olehnya.

"Tiga bulan lamanya, Sukarno selalu marah setiap diminta tanda tangan. Pernah kertas vonis itu dilempar, hingga tercecer di ruang kerjanya," kata Roso.

Sang Presiden juga berkali-kali bertanya kepada pimpinan militer soal Kartosoewirjo. Salah satunya Mayjen S. Parman, Asisten I/Menpangad, yang saat itu datang untuk meminta tandatangan. Sambil menangis, Sukarno bertanya mengenai sorot mata Kartosoewirjo.

"Jawabannya selalu sama, para pimpinan militer mengatakan sorot mata Kartosuwiryo masih memperlihatkan perlawanan. Masih ganas, setajam mata harimau, nggak ada jiwa lemah atau menyerah," ucap Roso.

Dari Megawati, putri Presiden Sukarno, Roso mendapat cerita bahwa pimpinan militer saat itu melobi Megawati. Selanjutnya, Megawati yang saat itu sedang di Bandung, secara khusus datang ke Jakarta dan meminta Bapaknya untuk menandatangani surat vonis itu.

"Luhurnya hakikat pertemanan sejati jangan dicampur-aduk dengan dharma sebagai kepala negara," tutur Roso meniru ucapan Megawati ke Sukarno.

September 1962, lama Sukarno terpekur di meja kerja, mengenang masa muda bersama Kartosoewirjo. Hingga akhirnya Sukarno mau menandatangani surat vonis itu.

Pada 5 September 1962, Kartosoewiryo pun dieksekusi di depan regu tembak di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Setelah eksekusi pun Sukarno masih bertanya kepada komandan regu tembak, lagi-lagi tentang sorot mata karibnya itu. Tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan sang Presiden, karena saat dieksekusi mata Kartosoewirjo ditutup.

Namun, keesokannya petugas kembali datang dan menyodorkan foto Kartosuwiryo sebelum dieksekusi. Sukarno pun tersenyum dan berkata, "Sorot matanya masih tetap. Sorot matanya masih sama. Sorot matanya masih menyinarkan sorot mata seorang pejuang."

Kepada Cindy Adams, Sukarno juga menggambarkan beratnya menandatangani surat vonis itu. "Menandatangani hukuman mati tidaklah memberikan kesenangan kepadaku. Ambillah, misalnya, Kartosoewirjo. Di tahun 1918, dia kawanku yang baik. Di tahun 20-an, di Bandung, kami tinggal bersama, makan bersama, dan bermimpi bersama-sama," tutur Sukarno.

Namun, putusan harus diambil. "Seorang pemimpin harus bertindak, tanpa memikirkan betapapun getir jalan yang ditempuh," kata Soekarno.





Credit  Metrotvnews.com




Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, mobil hybrid dua tempat duduk dan girokopter merupakan mobil konsep masa depan yang mampu terbang sehingga dapat mengatasi berbagai macam hambatan ketika ingin berpergian. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, mampu pergi dengan kecepatan 0 hingga 60 mph dalam waktu kurang dari delapan detik dan mampu terbang dengan ketinggian dibawah 4.000 kaki. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, miliki tangki bensin sebesar 27 galon yang mampu dengan jarak tempu untuk terbang sejauh 220 mil jarak dan 750 mil untuk kerjalan di darta. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, terbuat dari serat karbon, titanium, dan aluminium yang hanya memiliki berat 1,500lbs. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, dilengkapi fitur mesin 230hp empat silinder bertenaga kuda dengan bahan bakar bensin. dailymail.co.uk


 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, saat di darat seperti mobil sport yang ekornya dapat dilipat ketika melintas di aspal. dailymail.co.uk







Credit  Tempo.co

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal permukaan ke permukaan RBS15 Mk3 merupakan varian tercanggih dari keluarga rudal RBS15 yang dikembangkan oleh Saab Bofors Dynamics, Swedia dan Diehl BGT Defence, Jerman. RBS15 Mk3 merupakan pengembangan dari RBS15 Mk2, dan lulus uji coba, pada Oktober 2008. Pada Desember 2008, Jerman mulai memproduksi RSB15 Mk3. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
RBS15 Mk3 dapat ditempatkan pada kapal-kapal berukuran kecil, kapal patroli, kapal cepat rudal, korvet, hingga kapal perang berukuran besar, seperti kapal perang tipe frigate. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan target di perairan dalam dan menyerang target di daratan dari kapal-kapal perang penjaga pantai. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal RBS15 Mk3 menggunakan teknologi "tembak dan lupakan". Rudal dapat ditembakan di berbagai daerah dan cuaca, seperti kawasan gurun pasir yang panas, di Artik dan di Laut Utara yang sangat dingin, berkat teknologi pemrograman sebelum penembakan dengan radar pencari aktif yang maju. Perencanaan penembakan menggunakan Missile Engagement Planning System (MEPS) yang canggih. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal RBS15 Mk3 memiliki probabilitas yang tinggi dalam menghancurkan target, karena terbang rendah di atas permukaan laut atau sea skimming, memiliki lintasan yang fleksibel, kemampuan bermanuver untuk mengelak hadangan rudal atau peluru dari CWIS, memiliki jejak radar dan infra merah yang kecil, dan kemampuan menembus pertahanan yang canggih. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
RBS15 Mk3 merupakan rudal multiplatform, dapat diluncurkan dari kapal, truk, dan pesawat. Rudal ini memiliki jangkauan 200 km, melaju hingga kecepatan 0,9 mach atau 1111 km/jam. Sistem pemandu dan kontrol RBS15 Mk3 mencakup sistem navigasi inersia dan GPS penerima, radar altimeter dan radar pencari target Ku-band. Rudal ini juga mempunyai ketahanan perang elektronik atau anti jamming. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal RBS15 Mk3 kemudian dikembangkan menjadi varia RBS15 F ER, yang ditembakan dari pesawat tempur. Dua atau lebih rudal RBS15 Mk3 dapat diprogram mencapai sasaran secara bersamaan dari berbagai arah untuk menembus sistem pertahanan udara kapal perang musuh. Beberapa negara di luar Swedia dan Jerman, seperti Finlandia, dan Polandia, telah menggunakan RBS15 Mk3. wikipedia.org






 Credit Tempo.co



Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat Kawasaki P-1 MPA (Maritime patrol aircraft) dibuat untuk menggantikan P-3 Orion yang selama ini menjaga maritim Jepang. Pesawat patroli laut ini pertama kali terbang, pada 2009, dan resmi masuk Angkatan Laut Pasukan Bela Jepang, pada 2013. Jepang memesan sekitar 90 pesawat patroli ini. Angkatan Udara Kerajaan Inggris juga tertarik untuk membeli Kawasaki P-1, menggantikan Nimrods yang akan dipensiunkan. reddit.com

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Kawasaki P-1 merupakan pesawat patroli maritim yang menggunakan empat mesin turbofan yang menggantung di sayap. Pesawat ini menggunakan sayap rendah agar dapat stabil pada saat terbang dengan kecepatan rendah dan ketinggian rendah. Penggunaan empat mesin memungkinan pesawat melanjutkan misinya walaupun salau satu mesin mengalami kerusakan. wikipedia.org

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat patroli maritim Kawasaki XP-1 memiliki panjang 38 m, rentang sayap 35,4 m dan tinggi ekor 12,1 m. Berat maksimum lepas landas mencapai 79,7 ton. Pesawat yang diawaki 13 kru ini menggunakan teknologi yang maju, sehingga dapat terbang lebih tinggi, jangkauan lebih jauh, dan membawa beban lebih banyak, dibanding P-3C Orion. Pesawat ini menggabungkan sistem fly-by-light (FBL) sehingga memiliki ketahanan terhadap gangguan elektromagnetik tinggi. wikipedia.org
 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat patroli maritim Kawasaki P-1 dilengkapi dengan sistem radar phased array dan akustik yang terbaru dengan kemapuan melacak kapal selam dan kapal kecil. Perangkat sensor menggabungkan HPS-106 Active Electronically Scanned Array (AESA), sistem magnetic anomaly detection (MAD), dan sistem deteksi Infrared/Light. Sistem MAD mendeteksi kapal selam dengan mencari variasi magnetik yang dibuat oleh kapal selam pada medan magnet bumi. wikipedia.org

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Kawasaki P-1 juga dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan untuk mendukung misi Tacco (Tactical Coordinator ) atau komando taktis. Sistem tempur yang maju yang disediakan akan mengarahkan pesawat ke jalur penerbangan terbaik untuk menyerang kapal selam. Pesawat ini dapat diintegrasikan dengan radar peringatan, sistem peringatan rudal, dukungan tindakan elektronik, dan penanggulangan perang elektronik. wikipedia.org

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat Kawasaki P-1 sering dibandingkan dengan P-8 Poseidon, buatan Boeing, perusahaan terkenal asal Amerika Serikat. P-1 dairancang dapat beroperasi pada ketinggian rendah, sementara P-8 beroperasi pada ketinggian 35.000-42.000 kaki. Untuk memburu kapal selam, Kawasaki P-1 membawa 107 sonobuoy, sementara P-8 Poseidon membawa 120 sonobuoys. Kedua kapal ini dipersenjatai dengan rudal anti kapal, terpedo, dan ranjau. wikipedia.org





Credit  Tempo.co


Utang Luar Negeri RI Naik 6,2% Jadi US$ 323,8 M

 
Utang Luar Negeri RI Naik 6,2% Jadi US$ 323,8 M  
Foto: Rachman Haryanto
 
Jakarta -Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar US$ 323,8 miliar atau tumbuh 6,2% (yoy). Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka panjang tumbuh 7,7% (yoy), sementara ULN jangka pendek turun 3,1% (yoy).

Demikian disampaikan Bank Indonesia (BI) dalam keterangan resminya seperti dikutip detikFinance, Selasa (23/8/2016).

Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor publik meningkat, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor swasta menurun. Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar 36,8%, sedikit meningkat dari 36,6% pada akhir triwulan I-2016.

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN jangka panjang. Posisi ULN berjangka panjang pada akhir triwulan II-2016 mencapai US$ 282,3 miliar (87,2% dari total ULN) dan meningkat 7,7% (yoy), lebih lambat dari pertumbuhan triwulan I-2016 sebesar 8,4% (yoy).

Di sisi lain, posisi ULN berjangka pendek pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar US$ 41,5 miliar (12,8% dari total ULN) dan menurun 3,1% (yoy), lebih kecil dibandingkan dengan penurunan pertumbuhan triwulan I-2016 sebesar 9,1% (yoy).

Meski secara tahunan menurun, posisi ULN jangka pendek pada akhir triwulan II tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa tercatat sebesar 37,8% pada triwulan II-2016.

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN sektor swasta. Pada akhir triwulan II-2016, posisi ULN sektor publik sebesar US$ 158,7 miliar (49,0% dari total ULN), sementara ULN sektor swasta mencapai US$ 165,1 miliar (51,0% dari total ULN).

ULN sektor publik tumbuh meningkat menjadi 17,9% (yoy) pada triwulan II-2016 dari triwulan sebelumnya sebesar 14,0% (yoy), sementara ULN sektor swasta turun 3,1% (yoy) lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada triwulan sebelumnya sebesar 0,5% (yoy).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir triwulan II-2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih.

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 75,9%. Bila dibandingkan dengan triwulan I-2016, pertumbuhan tahunan ULN sektor listrik, gas & air bersih tercatat meningkat sedangkan pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan tercatat melambat. Sementara itu, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan mengalami kontraksi yang lebih dalam.

Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada triwulan II-2016 masih cukup sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.



Credit  detikfinance


Temui Wiranto, Xanana Sampaikan Sengketa Timor Leste-Australia

 
Temui Wiranto Xanana Sampaikan Sengketa Timor Leste Australia
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto. (Dok. Sindo).
 
JAKARTA - Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung Timor Leste dalam sengketa batas laut dengan Australia. Komitmen ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto usai melakukan pertemuan dengan Mantan Perdana Menteri Timor Leste Xanan Gusmao, Minggu, 21 Agustus 2016 malam.

Wiranto menyampaikan dalam pertemuannya dengan Xanana Gusmao juga membahas berbagai persoalan, termasuk menyangkut batas kedua negara dan perekonomian.

"Beliau (Xanana) datang membincangkan hal-hal penting diantara kedua negara," ujar Wiranto, Jakarta, Senin (22/8 2016).

Sementara Xanana menyampaikan rencananya Pemerintah Timor Leste untuk datang ke Pangadilan Internasional Den Hag Belanda terkait sengketa batas maritim dengan Australia tersebut. "Minggu depan saya akan ke Belanda berunding disana," jelas Xanana. 

Sengketa batas maritim Timor Leste dengan Australia sudah terjadi sejak lama. Sengketa ini dianggap menimbulkan kerugian miliaran dolar dari keuntungan eksplorasi kilang minyak dan lapangan gas lepas pantai di Laut Timor.


Credit  Sindonews



Tegang dengan Rusia dan China, AS Bersiap Jajal Drone Selam

 
Tegang dengan Rusia dan China AS Bersiap Jajal Drone Selam
Angkatan Laut AS bersiap menguji coba drone selam. | (DARPA)
 
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berencana menguji coba drone selam sebagai upaya Pentagon untuk mempertahankan kehadirannya di Pasifik di saat terlibat ketegangan dengan Rusia dan China.

Rencana uji coba itu sekaligus jadi pembuktian bahwa drone tidak lagi jadi moda yang didominasi Angkatan Udara.

Drone selam yang akan diuji coba Angkatan Laut AS sebenarnya karya kontraktor pertahanan Boeing yang pada bulan Maret lalu meluncurkan drone submersible 51 kaki bernama Echo Voyager. Kendaraan ini dirancang khusus untuk misi pengintaian atau mata-mata.

”Echo Voyager adalah pendekatan baru bagaimana kendaraan bawah laut tanpa awak akan beroperasi dan digunakan di masa depan,” kata Presiden Boeing Phantom Works, Darryl Davis, dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Sputniknews, Selasa (23/8/2016).

Drone selam AS rencananya akan diuji coba pada musim gugur tahun ini.

”Saat ketegangan terus meningkat dengan China dan Rusia—kedua militer yang memiliki Angkatan Laut yang canggih dan sangat besar—ada minat yang meningkat dalam memanfaatkan teknologi tanpa awak di bidang maritim,” kata Arthur Holland Michel, co-direktur Pusat untuk Studi Drone di Bard College, seperti dikutip Stars and Stripes.

Angkatan Laut AS telah mengusulkan dana USD319 juta untuk tahun fiskal mendatang guna mengembangkan drone submersible. Selain Echo Voyager, Pentagon sedang menyempurnakan Sea Hunter, kapal selam tak berawak yang dirancang untuk mengidentifikasi dan melacak kapal musuh.

Tantangan dari pengembang kendaraan selam nirawak ini adalah harus mengatasi rintangan unik di bawah laut.

Echo Voyager mengandalkan baterai listrik-diesel dan listrik-diesel sistem hybrid, sehingga dapat tetap terendam di bawah laut selama berbulan-bulan dan menghindari cuaca buruk.



Credit  Sindonews






Hadapi China, Jepang Ingin 200 F-15 Muat Rudal 2 Kali Lipat

 
Hadapi China Jepang Ingin 200 F 15 Muat Rudal 2 Kali Lipat
Pesawat jet tempur F-15 Angkatan Udara Bela Diri Jepang. | (Reuters)
 
TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang menginginkan 200 pesawat jet tempur F-15 di-upgrade untuk bisa memuat rudal udara dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Keinginan militer Jepang itu untuk mengantisipasi kemungkinan konfrontasi dengan China setelah bersitegang terkait sengketa kawasan Laut China Timur.

Untuk meng-upgrade ratusan jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) yang akan dioperasikan Angkatan Udara Bela Diri Jepang (ASDF) itu, Departemen Pertahanan Jepang akan meminta alokasi dana lebih besar. Demikian laporan Nikkei Asian Review.

Saat ini, setiap unit pesawat jet tempur F-15 bisa memuat delapan rudal udara. Dengan di-upgrade, militer Jepang menghendaki setiap jet tempur F-15 bisa memuat 16 rudal.

Selain itu, sayap rusak dan bagian lain akan diperbaiki untuk memperpanjang umur jet-jet tempur tersebut.

Jepang saat mampu mengoperasikan 200 jet tempuyr F-15 jika pertempuran pecah. Jepang juga memiliki sekitar 90 pesawat tempur F-2 multirole Mitsubishi yang merupakan pengembangan dari F-16.

Anggaran militer Jepang pada 2017 dilaporkan mencapai USD51 miliar, yang mencakup pembelian terpisah pesawar jet tempur siluman generasi kelima AS F-35 yang kontroversial. Pesawat jet tempur tercanggih AS itu rencananya akan dikerahkan di Pangkalan Udara Misawa di ujung utara Honshu.

Jepang dan China terlibat sengketa kepulauan di Laut China Timur yang beberapa pekan ini terus memanas. Kepulauan itu diklaim Tokyo  dengan nama Senkaku dan juga diklaim Beijing dengan nama Diaoyu.

“Daya jelajah pesawat militer China telah bertambah lagi, mereka datang semakin dekat menuju  wilayah kami,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip Nikkei Asian Review, kemarin (22/8/2016).

Kementerian Pertahanan Jepang menambahkan, bahwa ASDF telah mencegat jet tempur China 199 kali dari bulan April sampai Juni 2016 di kawasan Laut China Timur. Jumlah itu meningkat 75 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

Sebelumnya, Jepang mengungkap langkah China yang sudah membangun infrastruktur yang disebut media Tokyo sebagai “dermaga kapal perang” di Pulau Nanji, wilayah China di kawasan Laut China Timur.



Credit  Sindonews





Eks Presiden Singapura S R Nathan Meninggal usai Stroke 3 Pekan

 
Eks Presiden Singapura S R Nathan Meninggal usai Stroke 3 Pekan
Mantan Presiden Singapura S R Nathan meninggal di usia 92 tahun. | (Reuters)
 
SINGAPURA - Mantan Presiden Singapura S R Nathan meninggal dunia pada hari Senin (22/8/2016) di usia 92 tahun. Nathan meninggal setelah tiga pekan menderita stroke.

Kantor Perdana Menteri (PMO) Singapura dalam sebuah pernyataan beberapa menit lalu mengkonfirmasi meninggalnya eks presiden Singapura keturunan India yang menjabat era 1999-2011 ini.

“Perdana Menteri dan rekan kabinetnya sedih atas berlalunya SR Nathan dan ingin menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarganya mendiang Nathan yang meninggal dengan damai di Singapore General Hospital pada Senin pukul 21.48,” bunyi pernyataan PMO.

PMO mengatakan layanan pemakaman secara kenegaraan akan diselenggarakan pada hari Jumat di University Cultural Centre.

Jenzah Nathan akan disemayamkan di Gedung Parlemen pada Kamis. Hal itu untuk memberikan kesempatan pada para warga Singapura yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Nathan telah dirawat di Singapore General Hosiptal sejak serangan stroke pada 31 Juli 2016. Dia meninggalkan istri, dua anak dan tiga cucu.

Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dan istri mengaku sedih atas meninggalnya mantan presiden Nathan.

”Sebagai Presiden Singapura, Nathan memperjuangkan masalah sosial dengan memulai ‘Presiden Challenge’ di tahun 2000. Presiden Challenge memperoleh banyak dukungan dari masyarakat,” tulis dia di Facebook.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, juga mengirim ucapan belasungkawa kepada istri Nathan dan keluarganya.

”Saya tahu Nathan selama 40 tahun, sejak saya masih seorang perwira muda di SAF (Angkatan Bersenjata Singapura). Saya ingat dia sebagai pria pemandu dalam tugas untuk bangsa. Dia menjalankan setiap tugas. Dia adalah putra sejati Singapura,” kata Lee, seperti dikutip Channel News Asia.



Credit  Sindonews


Indonesia imbau negara-negara ASEAN perjelas klaim Laut China Selatan

 
Indonesia imbau negara-negara ASEAN perjelas klaim Laut China Selatan
Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. China mengklaim secara sepihak hampir semua Laur China Selatan, dan menerapkan area udara pertahanan di atas wilayah itu. Sampai kini China tidak menetapkan koordinat pasti Sembilan Garis Putus-putus yang dijadikan dasar klaim sepihak mereka. (www,beforeitnews.com)
 
Jakarta (CB) - Setelah selama ini cenderung berkomentar normatif maka kali ini Indonesia mengimbau negara-negara anggota ASEAN yang memiliki klaim di Laut China Selatan untuk memperjelas klaim mereka berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional 1982 (UNCLOS 1982).

"Misalnya, Vietnam punya klaim ZEE, tapi Vietnam hanya menarik garis pangkal dari daratan utama ke salah satu pulau kecil yang terlalu jauh yang sebenarnya itu tidak sesuai konvensi hukum laut," kata Deputi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Arif Oegroseno, di Jakarta, Senin.

Ditemui usai menjadi pembicara kunci dalam Simposium Asia Internasional 2016, di Hotel Shangri La, Jakarta, dia menjelaskan, hal itu bukan hanya negara-negara pengklaim di ASEAN. 

Namun juga semua negara di kawasan Asia, termasuk China dan Taiwan, harus memperjelas jumlah, letak, dan titik koordinat wilayah yang diklaim. 

Sejak akhir dasawarsa '80-an China mengeluarkan klaim sepihak kepemilikan hampir semua Laut China Selatan. Mereka tidak pernah menyatakan secara resmi kepada internasional tentang koordinat pasti Sembilan Garis Putus-putus yang dijadikan "pijakan" klaim sepihak mereka itu.

Namun, sebagai anggota ASEAN dan negara yang tidak memiliki klaim di Laut China Selatan, Indonesia berkepentingan mendorong negara ASEAN pengklaim, yakni Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darusalam, untuk segera memperjelas klaim mereka.

"Jadi peraturan perundang-undangan itu tidak hanya untuk satu negara, tapi semuanya, karena konvensi hukum laut sudah jadi konvensi yang dihormati 88 persen dari seluruh negara di dunia, jadi harus kita hormati," kata diplomat karir Indonesia itu.

China juga menandatangani UNCLOS 1982 namun mereka mati-matian menolak ketetapan akhir Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, pertengahan Juli lalu. Mahkamah Arbitrase Internasional memenangkan pengaduan Filipina atas China.

Selain itu, dia juga menilai perlu Amerika Serikat segera meratifikasi UNCLOS 1982 karena sebagai negara besar di kawasan, Amerika Serikat punya peran yang signifikan untuk memberikan contoh bagi negara-negara lain. Amerika Serikat belum menandatangani UNCLOS 1982 hingga kini.

Dia menambahkan ratifikasi akan menunjukkan komitmen yang jelas dari Amerika Serikat untuk menghormati hukum laut internasional dengan menjadi bagian yang terikat di dalamnya.

"Kalau suatu negara bukan bagian dari konvensi hukum laut, kalau dia melanggar, dia tidak bisa kita gugat, tapi kalau dia bagian dari konvensi hukum laut, kalau dia tidak sesuai, ada suatu proses peradilan yang bisa dilakukan berdasarkan hukum laut," ujarnya.





Credit  ANTARA News