Senin, 22 Juni 2015

Bola Panas Blok Mahakam


 
KOMPAS/SUBUR TJAHJONO Anjungan Blok Mahakam di laut lepas Kalimantan Timur, Selasa (21/5/2013).



JAKARTA,CB -
Sesuai janji, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya mengumumkan pembagian porsi saham Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (19/6/2015). Namun, pembagian saham ini nampaknya bisa mengundang polemik karena tak diatur detail dan belum disetujui semua pihak terkait.
PT Pertamina mendapat jatah paling besar. Bersama, Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Kaltim, Pertamina mendapat 70 persen saham Blok Mahakam. Tetapi, belum jelas pembagian saham antara Pertamina dan Pemprov Kaltim.
Menteri ESDM Sudirman Said beralasan, pembagian saham antara Pertamina dan Pemprov Kaltim menunggu pembicaraan dengan Gubernur Kaltim Awang Faroek. "Pekan depan, kami ketemu di Balikpapan," kata dia, Jumat (19/6/2015). Adapun 30 persen saham Blok Mahakam lainnya akan diserahkan ke Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation.
Pembagian saham untuk kedua perusahaan ini juga belum jelas. Sudirman bilang, baru Inpex yang konfirmasi sedangkan Total masih mempertimbangkan. "Tapi ini keputusan, bukan lagi negosiasi," kata Sudirman.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto bilang, Pertamina tak menguasai 100 persen saham Blok Mahakam karena pertimbangan kelangsungan bisnis. Maka itu, Pertamina menyerahkan 30 persen saham ke Total dan Inpex selaku pengelola existing. “Yang penting kelangsungan produksi,” kata Dwi.
Adapun Wakil Gubernur Kaltim Muksin Iksyan belum bisa menyatakan sikap. Tapi, ia bilang, Pemda minta saham lebih dari 10persen lewat PT Migas Mandiri Pratama. "Ini BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) kami," katanya.
Direktur Utama PT Migas Mandiri Pratama Hazairin Adha menambahkan, perusahaannya ingin menguasai 19 persen saham Blok Mahakam. "Gubernur (Awang Faroek) minta 19 persen," kata dia.

Untuk mendapatkan saham Blok Mahakam, MMP butuh dana Rp 2 triliun - Rp 3 triliun yang berasal dari pinjaman perbankan.
Head Department of Media Relations Total EP Indonesie Kristanto Hartadi masih enggan menanggapi pembagian saham ini. Adapun Corporate Communications Manager Inpex Arie Nauvel Iskandar menolak wawancara soal Blok Mahakam. Hanya, Kontan tak menyaksikan ada perwakilan Total dan Inpex saat petinggi ESDM mengumumkan porsi saham di Blok Mahakam.
Kabarnya, Total dan Inpex tak sreg dengan pembagian saham yang telah diputuskan pemerintah itu. Yang pasti, peralihan kontraktor Blok Mahakam menjadi kesempatan pemerintah untuk memperbesar penerimaan negara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja bilang, pemerintah sedang menghitung cadangan migas Blok Mahakam untuk menghitung bagi hasil produksi atau equity to be split (EBTS). “Kalau bisa, bagian negara lebih banyak,” katanya.
Dalam kontrak awal, bagi hasil gas untuk negara sebesar 70 persen dan kontraktor 30 persen. Ke depan, kata Wiratmadja, pemerintah ingin porsi lebih besar. Begitu pun dengan produksi minyak bumi dan kondensat Blok Mahakam, pemerintah minta porsi lebih besar daripada sebelumnya, 85 persen untuk negara. “Angkanya belum bisa saya sebut sekarang,” kata Wiratmaja.
Selain itu, pemerintah akan menghitung ulang porsi kewajiban penyerahan hasil produksi migas awal atau first tranche petroleum (FTP) dari saat ini 20 persen.



Credit   KOMPAS.com



Ini Penjelasan Menteri Rini soal "Data Center" Telkom di Singapura


 
KOMPAS.com/Sri Lestari Menteri BUMN, Rini Soemarno


JAKARTA, CB -
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno akhirnya memberikan penjelasan mengenai proyek pembangunan data center milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di Singapura.
“Data itu akan dikelola oleh pihak yang meminta sistem itu dibangun,” ujar Rini, di rumah dinasnya, Jakarta, Sabtu (20/6/2015).

Mantan Menteri Perindustrian itu mengaku kaget kepulangannya dari rangkaian lawatan ke luar negeri justru berbuah kabar miring. “Saya baru pulang dari RRT dan Perancis mendapatkan oleh-oleh tulisan mengenai Telkom dan Pelindo II,” katanya.

Ia menegaskan, pusat data yang dibangun oleh perusahaan patungan Telkom Indonesia dengan Singtel tersebut untuk membangun sistem, dan bukannya pengelolaan data.

Misalnya, kata Rini, pembangunan sistem e-education memang dilakukan oleh perusahaan patungan tersebut. Pihak yang mengelola data adalah Kementerian Pendidikan. Begitu juga misalnya dengan sistem ICT untuk membenahi pengelolaan waktu inap barang (dwell time) di pelabuhan, yang masih dibutuhkan proses panjang sejak kontainer itu turun dari kapal ke lapangan timbun (Container Yard).

Proses panjang tersebut, sambung Rini, melibatkan banyak kementerian/lembaga. Rini menuturkan, proses inilah yang ingin dipercepat oleh Presiden Joko Widodo.  Oleh karenanya, one window system perlu dibangun.

“Ini adalah satu solusi yang mungkin akan ditawarkan oleh Telkom yang mungkin akan bekerjasama dengan Singtel. Tapi yang mengelola data itu bisa Pelindo II atau kementerian terkait,” kata Rini.

Tak tanggung-tanggung demi menjelaskan duduk persoalan itu, Menteri Rini juga turut menghadirkan beberapa jajaran direksi PT Telkomunikasi Indonesia Tbk. Menurut dia, hal ini perlu dilakukan untuk memberikan penjelasan ke masyarakat mengenai apa sebenarnya fungsi BUMN sehingga tidak terkecoh dengan berita yang meresahkan.
Dalam kesempatan itu,  Direktur IT dan Strategic Portfolio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Indra Utoyo, menegaskan proyek data center ketiga yang dibangunnya pada 5 Juni lalu itu bukan diperuntukkan untuk penyimpanan data milik negara.

Sama seperti dua data center  yang sebelumnya, proyeknya kali ini juga membidik pangsa pasar perusahaan di Singapura. Kata dia, pembangunan data center tersebut sebenarnya merupakan proyek yang diperoleh anak usahanya Telin Singapura Pte Ltd melalui tender yang cukup ketat.
“Yang jelas kalau data di Singapura bukan data dari Indonesia karena sudah ada permennya dari kominfo kalau data-data keuangan apalagi government itu harus di dalam negeri,” tegasnya.
Menurut dia sejak beberapa tahun lalu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memang sudah mengembangkan sayap bisnisnya ke Singapura dengan membentuk anak usaha sendiri. Selama ini Telin Singapura Pte Ltd telah menjadi kontributor terbesar pendapatan internasional perseroan. Bahkan kini pendapatannya tercatat sudah mencapai angka Rp 1 triliun.
Asal tahu saja, akibat peresmian yang dilakukannya Rini Soemarno telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Ia dilaporkan oleh elemen masyarakat yang menamanakan diri Indonesia Club dengan tuduhan telah menjual aset negara.


 Credit   KOMPAS.com




Proyek Gedung Tertinggi Milik Artha Graha Terus Berlanjut


 
SRSSA Signature Tower Jakarta

JAKARTA, CB - Signature Tower Jakarta yang merupakan proyek bakal calon gedung tertinggi di Indonesia akan terus berlanjut seiring proses sidang Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) Arsitektur dan Perkotaan atau TPAK yang memasuki tahap final.

Dengan demikian, proyek yang dirancang Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart and Associates Inc. (SRSSA), ini tidak dibatalkan sebagaimana rumor yang beredar di kalangan pecinta pencakar langit.

Managing Director Pandega Desain Weharima sebagai mitra lokal SRSSA, Prasetyoadi, memastikan hal tersebut kepada Kompas.com, di Jakarta, Ahad (21/6/2015).

"Sampai saat ini tidak dibatalkan, masih jalan terus proses perencanaannya. Sekarang sudah masuk tahap final sidang TPAK. Tinggal dua kali review  (kajian) lagi," ujar Prasetyoadi yang akrab disapa Tiyok.

Tiyok menjelaskan, kajian yang belum lolos penilaian adalah mengenai air tanah tambahan karena ada syarat recharge yang harus dipenuhi serta struktur tanah di lokasi pengembangan CBD Sudirman.

"Kajian tanah untuk mengetahui apakah tanahnya cukup porous (berpori sehingga mudah menyerap air secara langsung), atau perlu dibuat rekayasa khusus. Hal ini dibuat untuk mengurangi dampak luapan air hujan," buka Tiyok.

Sementara kajian mengenai arsitektur, aspek perencanaan kota, aksesibilitas pejalan kaki, sarana penyelamatan kebakaran, dan lalu lintas sudah dilewati.

Jika semua syarat terpenuhi dan izin proses perencanaannya diterbitkan, kata Tiyok, proyek akan dilanjutkan dengan piling test (uji tiang pancang) dan seremoni pelatakan batu pertama (ground breaking).

Tertunda
Masih menurut Tiyok, sejatinya proyek sebesar Signature Tower Jakarta, membutuhkan waktu panjang dalam proses perencanaan dan perizinannya. Terlebih nomenklatur berubah, saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggabungkan Dinas Tata Ruang dan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) jadi satu.

"Perubahan tersebut meembuat proses perencanaan dan perizinan menjadi lebih rumit, dan lama. Karena loket dijadikan satu, dipisahkan dengan dinas teknis terkait. Akibatnya pengambilan keputusan jadi lebih panjang," ungkap Tiyok.

Dia menambahkan, selain Signature Tower Jakarta, ada banyak proyek skala raksasa lainnya yang juga tertunda karena perubahan ini. Yang ditangani Pandega Desain Weharima saja ada 10 proyek tertunda.

"Mestinya dengan aturan dan penggabungan ini, proses perencanaan dan perizinan bisa langsung jadi dan transparan," tandas Tiyok.

Untuk diketahui, proyek Signature Tower Jakarta merupakan properti multifungsi yang dikembangkan PT Grahamas Adisentosa (Artha Graha Group). Ketinggiannya menjulang 638 meter dan mencakup 111 lantai. Di dalam bangunan ini, akan terdapat apartemen, perkantoran, hotel, dan juga pusat belanja.

Jika Signature Tower Jakarta terbangun, akan menempati posisi tertinggi ke-75 di dunia. Klasemen ini mengacu pada data terkini Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), yang mencakup proyek masa depan, dalam perencanaan, tahap konstruksi, dan sudah terbangun alias beroperasi.

Bakal gedung terjangkung di dunia nantinya ditempati oleh X-Seed 4000 di Tokyo, Jepang. Proyek multifungsi ini dirancang dengan ketinggian 4.000 meter dan berisi 800 lantai.



Credit   KOMPAS.com


ITU: jaringan 5G akan sediakan kecepatan hingga 20Gbps



Jakarta (CB) - Meskipun 4G LTE-A belum menjadi standar di tingkat global, International Telecommunication Union (ITU) telah mendefinisikan spesifikasi untuk langkah berikutnya dalam komunikasi mobile.

Phone Arena melaporkan, pada 10 hingga 18 Juni lalu, 12 delegasi ITU memperdebatkan mengenai spesifikasi yang akan ditetapkan untuk standar jaringan yang akan datang 5G.

ITU telah memutuskan bahwa jaringan 5G akan memiliki kecepatan puncak 20Gbps, atau 20 kali spesifikasi kecepatan puncak jaringan 4G LTE, yang memiliki kecepatan 1Gbps.

Meski demikian, perlu diingat bahwa kecepatan tersebut merupakan kecepatan maksimal secara teoritis. Oleh karena itu, jaringan 5G pertama diperkirakan akan mencapai kecepatan puncak lebih rendah.

Sebagai contoh, pada saat ini, standar LTE tercepat adalah LTE Cat 9, yang menyediakan kecepatan puncak hingga 300Mbps, jauh di bawah kecepatan 1Gbps yang menjadi spesifikasi jaringan 4G.

Jaringan 5G juga akan dibangun dengan memperhitungkan perangkat internet-of-things (IOT). ITU telah menetapkan bahwa jaringan 5G akan dapat memenuhi lebih dari 1 juta perangkat IOT di dalam radius 1 kilometer persegi pada kecepatan rata-rata atas 100Mbps.

Dalam skema penamaan formal, ITU mengusulkan 5G akan disebut dengan IMT-2020, di mana sebelumnya standar jaringan 4G dinamai IMT-Advanced, sedangkan standar 3G disebut dengan IMT-2000. Keputusan akhir mengenai hal itu akan ditetapkan pada Oktober.

ITU berharap jaringan 5G komersial pertama akan dapat dimulai pada 2020, meskipun uji coba sedang dipersiapkan untuk Olimpiade Musim Dingin 2018 di PyeongChang, Korea Selatan.


 Credit   ANTARA News


Obama: rasisme masih menjadi "kutukan" di Amerika Serikat


Obama: rasisme masih menjadi
Presiden Amerika Serikat Barack Obama (ANTARA FOTO/REUTERS/Doug Mills/Pool/)
 
 
San Fransisco (CB) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa penembakan di gereja masyarakat kulit hitam Carolina Selatan adalah contoh "kutukan" rasisme, yang belum hilang dari negaranya.

Obama pada Jumat malam, di depan pertemuan wali kota Amerika Serikat, juga membantah tuduhan bahwa dia mempolitikkan tragedi di Gereja Charleston untuk mewacanakan undang-undang anti-senjata.

"Dalih pelaku penembakan mengingatkan kita akan masih ada kutukan rasisme, yang harus diperangi bersama," kata Obama.

Di sisi lain, Obama menyebut sejumlah penembakan lain di Amerika Serikat, seperti, di sekolah kota Newtown, Connecticut, dan di bioskop kota Aurora, Colorado.

Menurut Obama, sejumlah penembakan itu menunjukkan pentingnya reformasi undang-undang pembatasan kepemilikan senjata. Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat merupakan negara yang menjamin hak warga untuk memiliki senjata.

"Kita harus terus memperdebatkan persoalan ini tanpa harus mencela semua pemilik senjata yang patuh terhadap hukum. Namun demikian, kita juga harus membuang jauh setiap perdebatan yang ingin mencabut semua hak kepemilikan senjata," kata dia.

Obama sendiri sudah mendesakkan agenda pembatasan penjualan senjata sejak insiden penembakan sekolah di Newtown pada 2012 lalu. Namun dia kalah oleh kekuatan lobi politik senjata dan gagal meyakinkan Kongres.

Dengan menyebut 11.000 warga Amerika Serikat yang tewas akibat kekerasan bersenjata sejak 2013, Obama berargumen bahwa reformasi yang pernah dia usulkan bisa mencegah sebagian dari kekerasan tersebut.

"Kita tidak menyaksikan pembunuhan dalam skala sebesar ini, dengan frekuensi sesering ini, di semua negara maju di atas bumi ini," kata dia.

"Setiap negara mempunyai warga dengan mental yang tidak stabil, suka kekerasan, ataupun penyebar kebencian. Yang membedakan negara satu dengan lainnya adalah, bahwa tidak setiap negara mengizinkan peredaran senjata dengan mudah," kata dia.

Obama sendiri tidak yakin bahwa Kongres akan mengagendakan undang-undang pembatasan senjata dalam waktu dekan ini. Namun demikian, dia percaya opini publik akan berubah dan memaksa para wakil rakyat untuk bertindak.

"Saya menolak untuk menilai bahwa (penembakan) adalah kenormalan baru, atau hanya bersedih atas insiden ini. Saya juga menolak tuduhan bahwa setiap tindakan untuk menghentikan ini merupakan politisasi persoalan," kata Obama dikutip Reuters.




Credit   ANTARA News



Jumat, 19 Juni 2015

Boeing akan Bantu Garuda Indonesia untuk Bisa Terbang Kembali ke AS


 
KOMPAS.com/ Bambang PJ Garuda Indonesia


PARIS,CB - Presiden dan CEO Pesawat Komersial Boeing Ray Conner mengatakan bahwa pihaknya akan membantu Garuda Indonesia untuk mendapatkan status Kategori 1 dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA), dengan demikian bisa terbang ke Amerika Serikat.

Garuda Indonesia mendapat larangan terbang ke Amerika Serikat (AS) karena rating Indonesia di Asesmen Keamanan Penerbangan Internasional (IASA) dari FAA belum mencapai Kategori 1.

Rating Kategori 1 adalah pencapaian penilaian yang menganggap otoritas penerbangan sipil suatu negara sudah sesuai dengan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

"Kami akan bekerja sama dengan FAA dan Garuda untuk (meraih) Kategori 1. Itu akan menjadi prioritas utama kami," ujar Conner sebagaimana dikutip dari Tribunnews, Kamis (18/6/2015).

Sebelumnya, Arif Wibowo, presiden dan CEO Garuda Indonesia, pada Pameran Penerbangan Paris, Senin (15/6/2015) lalu, pernah mengungkapkan keinginan Garuda untuk kembali terbang ke AS. Namun, pihaknya masih membutuhkan dukungan untuk mendapatkan status Kategori 1.

Sementara itu menurut situs Air Transport World (ATWOnline), operasi Garuda ke AS sudah dihentikan sejak penerbangan terakhir ke Los Angeles pada 1998 lalu.

Garuda Indonesia sejauh ini telah melayani rute penerbangan internasional ke Jepang, Korea, Tiongkok, dan Australia. Rencananya, Garuda akan menambah rute baru ke Eropa dan AS, jika FAA sudah mengizinkan.

Untuk penerbangan Eropa, Garuda mengoperasikan Boeing 777 yang melayani rute penerbangan ke London dan Amsterdam.




Credit   KOMPAS.com



Garuda Indonesia Borong 90 Pesawat Senilai Rp 266 Triliun


 
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Pesawat Garuda Indonesia


JAKARTA, CB -
PT Garuda Indonesia Tbk melakukan pemesanan pesawat  untuk memperkuat armadanya. Tidak tanggung-tanggung, maskapai pelat merah ini total memesan 90 pesawat.  Adapun nilai pesanannya mencapai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 266 triliun (kurs Rp 13.300 per dollar AS). Angka ini merupakan rekor pembelian pesawat terbesar oleh Garuda.

Adapun rinciannya, 60 unit pesawat baru dari Boeing senilai 10,9 miliar dollar AS  terdiri  30 unit B787-900 Dreamliners (7,7 miliar dollar AS) dan B373 MAX 8 (3,2 miliar dollar AS). Kemudian 30 unit pesawat baru A350 XWB dari Airbus senilai 9 miliar dollar AS.

Direktur PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, pembelian pesawat dengan transaksi jumbo ini untuk mengganti pesawat lama.  "Ini merupakan bagian dari program revitalisasi Garuda Indonesia  untuk mendukung rencana masa depan perusahaan penerbangan untuk memperluas jaringan global," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/6/2015)

Di sisi lain, pesawat baru diharapkan bisa menghemat bahan bakar, sekaligus mengangkut banyak penumpang, serta bisa menekan ongkos perawatan.

Dalam kalkulasi Garuda pesawat baru Boeing bisa menghemat 20 persen biaya operasional, sedang Airbus  25 persen.

Menurut Ariif,  pengembangan ini merupakan bagian dari revitalisasi dan pengembangan armada yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan kapasitas pada rute-rute jarak menengah dan jarak jauh. Kata Arif, pihaknya selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dengan mengoperasikan pesawat berusia rata-rata 5 tahun.
Pesawat B787-900 Dreamliners sendiri diklaim sebagai pesawat penumpang pertama yang menggunakan material komposit dalam proses konstruksinya. Alhasil dengan itu, badan pesawat menjadi lebih ringan dan dapat menghemat 20 persen penggunaan bahan bakar karena 20 persen emisinya lebih rendah.
Sementara itu, pesawat B737 MAX 8 adalah pengembangan dari B737-800NG menggabungkan teknologi mesin CFM International LEAP-1B terbaru, sayap Advanced Technology. Pesawat tersebut juga memiliki keunggulan teknologi terbaru yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan biaya operasional.
Pada kesempatan itu, Garuda Indonesia juga kembali memastikan pemesanan 50 pesawat berbadan sedang jenis serupa yang dilakukan pada Oktober 2014. Kata Arif, pemesanan tersebut akan digunakan untuk mengganti pesawat B737-800NG yang sudah berakhir masa sewanya. Rencananya pesawat pengganti itu akan tiba secara bertahap mulai 2017 hingga 2023.




Credit  KOMPAS.com


Wakil Panglima TNI Akan Punya Fungsi Komando


JAKARTA, CB - Pemerintah tengah mengkaji rancangan peraturan presiden mengenai struktur dan susunan organisasi TNI yang akan membentuk posisi baru, Wakil Panglima TNI. Posisi baru itu nantinya akan diberikan kewenangan layaknya Panglima TNI, yakni fungsi komando.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menjelaskan, posisi wakil panglima akan menggantikan posisi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Namun, Wakil Panglima TNI diberikan wewenang lebih, tak sekadar administratif. Kewenangan Wakil Panglima TNI akan mirip dengan posisi Panglima TNI.
"Yang sekarang diusulkan di rancangan perpres, wakil panglima itu memiliki fungsi komando, yang tidak dimiliki oleh kasum. Selama ini fungsi komando hanya dimiliki oleh jabatan panglima. Dengan adanya perpres ini, wakil panglima juga akan memiliki fungsi komando," ucap dia.
Sebelumnya, Andi sempat mengatakan alasan presiden memberikan penambahan kewenangan untuk wakil panglima. Dia menyebutkan, selama ini tak ada fungsi komando yang menggantikan panglima apabila bertugas ke luar negeri.
"Tapi dengan menggunakan nama wakil panglima seperti yang dulu pernah ada. Wakil panglima menggantikan panglima untuk fungsi komando itu," ujar dia.
Saat ini, draf rancangan perpres susunan dan organisasi TNI sudah diberikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada Presiden Jokowi. Andi mengatakan, pemerintah menargetkan perpres itu akan final pada akhir Juli 2015


Credit   KOMPAS.com

TNI AU Siap Hadapi Jet Penerobos: Identifikasi, Cegat, Tembak


TNI AU Siap Hadapi Jet Penerobos: Identifikasi, Cegat, Tembak  
Pesawat Sukhoi saat flying pass pada Perayaan HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, 7 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
 
 
Jakarta, CB -- Tentara Nasional Indonesia memperketat penjagaan di Ambalat menyusul insiden beruntun sepanjang Januari-Mei di mana pesawat tempur asing berkali-kali menerobos masuk wilayah udara RI.

 “Ada sembilan kali pelanggaran pesawat asing di Ambalat. Di wilayah itu, logikanya siapa lagi yang menerobos selain Malaysia?” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Dwi Badarmanto kepada CNN Indonesia, Kamis (17/6).



Ambalat yang terletak dekat perbatasan Kalimantan Timur dengan Sabah, Malaysia, merupakan blok laut kaya minyak seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Selat Makassar atau Laut Sulawesi.

Wilayah itu kerap menjadi biang keributan Indonesia dan Malaysia mulai dekade 1960-an. Apalagi sejak 1979 Malaysia membuat peta tapal batas kontinental dan maritim baru dengan memasukkan Blok Ambalat ke dalam wilayahnya sehingga memicu protes RI.

Perseteruan kedua negara memuncak pada 2002 ketika Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia atas sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan yang berada di perairan Ambalat.

TNI AU mengetahui pelanggaran pesawat tempur Malaysia itu dari radar. “Ditangkap radar kami, kemudian langsung kami laporkan ke satuan atas,” ujar Dwi.

Laporan radar inilah yang menjadi dasar permintaan Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan agar pemerintah RI segera melayangkan nota protes kepada Malaysia

Dwi menyatakan, ada sejumlah prosedur yang dilakukan TNI AU saat mengetahui ada pesawat asing menerobos masuk ke wilayah RI tanpa izin. “Pertama, kami identifikasi pesawat dari mana itu. Kedua, kami kontak pilot pesawat itu untuk memintanya mendarat dan menunjukkan izin terbangnya,” kata dia.

Jika pilot tak mau merespons kontak dan tau mau mendarat, maka TNI AU akan segera menerbangkan pesawat untuk melakukan intercept atau mencegat pesawat asing itu. Keempat merupakan langkah akhir bila pesawat tersebut terkejar namun pilotnya tetap tak mau merespons, ialah dengan melepas tembakan.

TNI AU pernah beberapa kali melakukan prosedur itu, namun tidak pernah sampai menembak karena biasanya pesawat asing mau menuruti permintaan untuk mendarat. Meski demikian, hal berbeda terjadi pada pesawat tempur Malaysia karena jet-jet itu menerobos wilayah udara RI ketika mereka tahu persis zona itu tak sedang dijaga oleh pesawat TNI AU.

“Jika pesawat TNI ada di Kalimantan dan Sulawesi, mereka tak mau melakukan itu. Namun jika mereka tahu tak ada pesawat di Tarakan, Kalimantan, mereka masuk. Kalau kami kejar (dengan menerbangkan pesawat) dari Jawa, mereka keburu hilang," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya.

Terkait Operasi Sakti yang digelar TNI AU dan Angkatan Laut di Blok Ambalat, Dwi mengatakan itu lumrah dan merupakan operasi rutin di wilayah perbatasan. Operasi Sakti di Ambalat saat ini menurunkan tiga kapal perang (KRI), dua pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30, dan tiga F-16 Fighting Falcon.


Credit  CNN Indonesia

Ukraina Bangun Pabrik Pesawat di Arab Saudi


Ukraina Bangun Pabrik Pesawat di Arab Saudi 
 Ukraina bertujuan mengembangkan kembali Antonov sebagai pemain utama dalam industri penerbangan global. (Ilustrasi/Pixabay/albert22278)
 
Ukraina, CB -- Ukraina telah menandatangani kesepakatan untuk membangun pabrik pembuat pesawat di Arab Saudi yang akan memproduksi unit angkut ringan AN-132.

Pesawat ini akan menjadi armada pertama yang diproduksi di kompleks industri penerbangan baru Arab Saudi.

Pesawat AN-132 ini adalah pesawat multi guna yang bisa mengangkut kargo seberat sembilan ton untuk rute jarak pendek dan jarak menengah.

Perusahaan Pesawat Ukraina, Antonov, akan berpartisipasi dalam merancang dan membangun pabrik ini, bersama dengan mitra Taqnia dari Saudi Arabia, Lembaga Penelitian Penerbangan Ukraina, Altis Holding Ukraina dan Broetje dari Jerman.

Pada April, Antonov dan perusahaan Arab Saudi bernama King Abdul Aziz City for Science and Technology, mencapai kesepakatan membuat satu versi modern pesawat pengangkut militer AN-32 buatan Antonov.

Direktur Penelitian Ruang dan Aeronautik KACST Khaled A. Alhussan, mengatakan purwarupa AN-32 ini akan selesai dibuat dalam waktu 18 bulan.

Pesawat ini dibuat untuk menggantikan pesawat generasi sebelumnya yakni AN-32 dan AN-26, yang sudah tidak diproduksi lagi.

Bulan lalu, Antonov, dipindahkan dari Kementerian Pembangunan Ekonomi Ukraina dan Perdagangan ke Industri Pertahanan Ukraina (Ukroboronprom).

Direktur Antonov yang baru, Mikhail Gvozdev, ditugaskan membangun kembali perusahaan Antonov ini sebagai perusahaan pembuat pesawat besar.





Credit  CNN Indonesia


Kemlu RI: Belum Ada Batas Wilayah yang Jelas dengan Malaysia


Kemlu RI: Belum Ada Batas Wilayah yang Jelas dengan Malaysia 
 Sebuah kapal melintas di antara pulau kecil di perairan Padang, Sumatera Barat, Minggu (19/10). (Antara/Iggoy el Fitra)
 
 
Jakarta,CB -- Kementerian Luar Negeri RI mengatakan isu pelanggaran wilayah teritorial Indonesia dengan Malaysia belum dapat diselesaikan. Pasalnya, belum ada kesepakatan terbaru dari kedua negara untuk memastikan batas wilayah masing-masing.

"Di satu pihak, kita punya posisi ini batas wilayah kita. Tapi di posisi lain, ini batas wilayah mereka," ujar juru bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (18/6).

Saat ini pemerintah Indonesia masih terus mengejar target untuk menyelesaikan pembahasan terkait batas wilayah negara. Diharapkan ke depan, tidak ada lagi pelanggaran dan saling klaim batas wilayah dari masing-masing negara.

"Kami harapkan secepatnya (selesai pembahasan). Ini prioritas politik luar negeri kita," ujar pria yang akrab disapa Tata ini.

Pada 12 Juni lalu, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Duta Besar Eddy Pratomo menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Penetapan Batas Maritim antara Indonesia dan Malaysia. Penunjukkan ini menindaklanjuti pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Kunjungan Kenegaraan Presiden ke Malaysia, pada 5-7 Februari 2015.

Sebelumnya, pertemuan tingkat menteri juga telah dilakukan oleh kedua negara pada 25-28 Januari 2015. Dari pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan membahas penetapan batas wilayah negara di lima titik.

Kelima titik ini di antaranya adalah Laut Sulawesi, Laut Tiongkok Selatan, Selat Singapura bagian Timur, Selat Malaka bagian Selatan dan Selat Malaka.

Dubes Eddy nantinya akan bertemu dengan Utusan Khusus Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Mohd Radzi Abdul Rahman, untuk membahas kesepakatan penetapan tersebut dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengklaim pesawat tempur milik Malaysia telah sembilan kali memasuki wilayah udara Indonesia tahun ini. Pesawat-pesawat tersebut masuk ke zona udara Indonesia di Kalimantan dan Sulawesi.

Atas dasar itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengirimkan surat kepada Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan untuk mengirimkan nota protes ke Malaysia melalui Kementerian Luar Negeri.

Terhitung sejak Januari 2015, Kementerian Luar Negeri mengaku telah mengirimkan tujuh nota protes ke Malaysia. Nota protes tersebut berisikan tiga hal penting, yaitu identitas jenis pesawat, koordinat wilayah yang dimasuki dan waktu kejadian.

"Kami baru menerima (permintaan) yang detil tiga tadi itu, baru tujuh. (Sebanyak) itu yang baru kami layangkan. Jadi, kalau kami terima hari ini juga, itu langsung kami sampaikan nota protes," ujar Tata.


Credit  CNN Indonesia


Malaysia Telah Tujuh Kali Langgar Batas Wilayah Indonesia

Malaysia Telah Tujuh Kali Langgar Batas Wilayah Indonesia (Foto: SINDOphoto)
Malaysia Telah Tujuh Kali Langgar Batas Wilayah Indonesia (Foto: SINDOphoto)
JAKARTA  (CB) - Kapal dan pesawat Malaysia tercatat sudah tujuh kali menerobos wilayah Indonesia sejak awal tahun ini. Pemerintah Indonesia pun sudah memprotes tujuh kali. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan, penyebab kasus tersebut adalah batas wilayah Indonesia dan Malaysia masih belum ditetapkan dengan tegas.
Namun, protes yang disampaikan Pemerintah Indonesia tidak disampaikan dalam bentuk nota protes resmi. Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nassir, mengakui pihaknya belum menyampaikan nota protes secara resmi kepada Malaysia, karena masih menunggu kelengkapan data.
“Untuk protes secara resmi, butuh informasi identifikasi pesawat, koordinat, dan waktu. Begitu kami terima informasi tersebut dari TNI atau Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), kami akan langsung mengirimkan nota protes diplomatik tersebut,” kata Arrmanatha.
“Hal ini menjadi permasalahan, sebab kami belum selesai merundingkan batas maritim Indonesia dengan Malaysia,” imbuh dia.
Indonesia sendiri, telah mengirimkan perwakilan khusus ke Malaysia untuk melakukan percepatan pembahasan batas maritim tersebut. Indonesia dan Malaysia berusaha menyelesaikan pembahasan batas maritim di lima titik, yakni di Laut Sulawesi, Laut China Selatan, Selat Singapura bagian Timur, Selat Malaka bagian Selatan dan Selat Malaka.



Credit  okezone





Ketiga Kalinya, Jet Tempur Inggris Cegat Pesawat Rusia

Jet tempur RAF. (Foto: AFP)
Jet tempur RAF. (Foto: AFP)
LONDON – Rusia berusaha mengganggu latihan militer yang diadakan militer NATO di wilayah Baltik. Jet tempur milik Royal Air Force (RAF) atau Angkatan Udara Inggris, mencegat pesawat milik Rusia sebanyak tiga kali dalam 24 jam.
Pesawat tempur itu diterbangkan dari Pangkalan Udara Estonia. Pemerintah Inggris memperingatkan pihak Rusia, latihan yang dilakukan NATO bukan sebuah permainan.
Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, mengatakan kepada Sky News, Kamis (17/6/2015), pihaknya akan berdiri tegak, dan bahu-membahu dengan anggota aliansi lainnya untuk mempertahankan perbatasan Eropa Timur itu.
Royal Navy Flagship memang mengambil bagian dalam latihan pendaratan amfibi di pantai di Polandia utara. Lokasi itu hanya berjarak 100 mil dari negara bagian Rusia, Kaliningrad. 17 militer milik anggota NATO, termasuk 5.600 pasukan dan 49 kapal terlibat dalam latihan tersebut.
Latihan itu dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas dengan Eropa Timur dalam menghadapi ancaman Rusia. Namun, latihan itu memang dikritik oleh Pemerintah Rusia karena NATO mengadakan pelatihan dekat perbatasan mereka.
Ketegangan di wilayah Timur-Barat tetap tinggi, mengingat Ukraina masih mengalami krisis, setelah pasukan separatis pro-Rusia merebut Krimea pada 2014.



Credit  Okezone

Rusia Minta Pendaratan Apollo 11 Diselidiki

ilustrasi (Foto: NASA/Reuters)
ilustrasi (Foto: NASA/Reuters)
MOSKOW - Pejabat Rusia meminta dilakukannya sebuah penyelidikan internasional mengenai pendaratan astronot Amerika Serikat (AS) dengan pesawat Apollo 11 di bulan pada 1969. Permintaan Rusia itu muncul sebagai reaksi atas keterlibatan AS di dalam penyelidikan lembaga sepakbola dunia FIFA yang ikut menimbulkan perdebatan atas peran Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
Merasa frustrasi dengan penyelidikan AS atas FIFA yang mengancam posisi tuan rumah Piala Dunia 2018 yang dipegang Rusia, Juru bicara Komite Investigasi Rusia Vladimir Markin mengusulkan penyelidik internasional untuk memeriksa elemen yang juga kabur dalam sejarah AS.
Markin mengatakan sebuah penyelidikan internasional dapat dilakukan untuk memecahkan misteri menghilangnya rekaman film dari pendaratan Apollo 11 di bulan pada 1969, atau menjelaskan kemana menghilangnya batuan bulan seberat 400 kilogram yang didapat dalam misi dari tahun 1969 sampai 1974.
“Kami tidak mempertanyakan bahwa mereka tidak terbang ke bulan, dan sekedar membuat film mengenai kejadian itu. Tapi semua bukti ilmiah atau mungkin budaya yang merupakan warisan umat manusia, hilangnya benda-benda itu tanpa jejak adalah kehilangan bagi kita semua. Sebuah penyelidikan akan mengungkap apa yang terjadi,” tulis Markin, sebagaimana dilansir Moscow Times, Kamis (18/6/2015).
Pada 2009 Badan Antariksa AS (NASA) mengakui bahwa rekaman asli pendaratan pertama di bulan telah terhapus. Namun, mereka menyatakan telah berhasil melakukan remastering dari rekaman televisi pendaratan itu.
Pendaratan Apollo 11 telah menimbulkan keraguan di kalangan penggemar teori konspirasi. Mereka mengklaim pendaratan tersebut adalah sebuah rekayasa dan astronot Neil Armstrong tidak mendarat di bulan pada saat itu.






Credit Okezone

Survei: Jokowi "Runner-up" Tokoh Paling Tak Disukai di Australia


 
KOMPAS.com/ICHA RASTIKA Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam pertemuan di Istana Merdeka, Senin (20/10/2014) malam.

CANBERRA, CB — Sebuah lembaga think tank Australia, Lowy Institute, baru saja menggelar survei terkait pendapat warga negeri itu terhadap Presiden Joko Widodo. Ternyata hasil jajak pendapat itu cukup mengejutkan.

Meski Indonesia adalah tetangga dekat Australia, tetapi menurut hasil survei itu, 42 persen warga Negeri Kanguru tak mengenal sosok Jokowi. Selain itu, survei tersebut mengungkap bahwa 29 persen warga Australia tidak mengagumi Jokowi dan hanya 25 persen yang mengaku kagum terhadap sosok mantan Wali Kota Surakarta itu.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo menduduki peringkat kedua pemimpin dunia yang tak disukai warga Australia setelah Presiden Vladimir Putin dari Rusia. Presiden Putin, menurut survei ini, tak disukai oleh 67 persen warga Australia.

Penyelenggara survei menanyai pendapat responden terhadap 10 pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Barack Obama, capres AS Hillary Clinton, Paus Fransiskus, Kanselir Jerman Angela Merkel, serta Presiden China Xi Jinping. Sementara Presiden Obama masih menjadi "idola" 86 persen warga Australia.

Lowy Institute juga menemukan bahwa hubungan Indonesia dan Australia tengah mencapai titik nadir. Berdasarkan survei ini, sentimen positif warga Australia terhadap Indonesia hanya mencapai 46 poin. Angka ini merupakan yang terendah sejak Schappelle Corby ditangkap pada 2007 karena memiliki obat-obatan terlarang.

Nilai 46 yang diperoleh menempatkan posisi Indonesia sama dengan Rusia dan Mesir di mata rakyat Australia. Hal lain yang terungkap dalam survei ini adalah hanya 34 persen warga Australia yang mengetahui bahwa Indonesia adalah sebuah negeri demokrasi, padahal sudah 16 tahun Indonesia mempraktikkan demokrasi.

Catatan lain yang diperoleh dari jajak pendapat ini, antara lain, pendapat warga Australia soal peran Indonesia mengatasi masalah imigran ilegal, penghapusan hukuman mati, dan upaya Indonesia memerangi terorisme.

Satu hal yang penting dicatat adalah meski warga Australia tidak mengagumi Presiden Joko Widodo, tetapi sekitar 76 persen warga negeri itu meyakini bahwa PM Tony Abbott harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.





Credit   KOMPAS.com




Polisi AS Rilis Identitas Tersangka Penembakan di Gereja Charleston


 
Facebook/Guardian Kepolisian AS merilis nama Dylan Roof (21) sebagai tersangka penembakan di sebuah gereja di Charleston yang menewaskan 9 orang.

CHARLESTON,CB - Kepolisian AS, Kamis (18/6/2015), akhirnya mengidentifikasi pelaku penembakan sebuah gereja di Charleston, Carolina Selatan, AS bernama Dylan Roof (21).

Saat ini Roof masih dalam pelarian dan polisi yang melakukan perburuan besar-besaran belum berhasil melacak jejak pemuda ini.

Kepolisian Berkeley, Carolina Selatan lewat akun Twitternya mengatakan  pemuda ini kemungkinan besar menggunakan sebuah mobil Hyundai berwarna hitam dan meminta warga yang melihatnya segera menghubungi FBI.

Dylan Roof berasal dari sebuah kawasan di dekat Columbia, ibu kota negara bagian Carolina Selatan, yang berjarak dua jam berkendara dari Charleston. Demikian dikabarkan harian The Post dan Couirer.

Dalam akun Facebook-nya Roof terlihat mengenakan sebuah jaket hitam yang dihiasi bendera Afrika Selatan di masa apartheid, bendera kulit putih Rhodesia yang kini menjadi bagian Zimbabwe.

Kantor berita Reuters mengabarkan paman Roof mengenali wajah kemenakannya itu dari foto yang dirilis kepolisian. "Semakin saya melihat foto itu, semakin saya yakin bahwa itulah dia (Dylan)," kata Carson Cowles (56).

Sebelumnya, kepolisian menggelar sebuah operasi untuk mengejar tersangka penembakan di sebuah gereja di kota Charleston, Carolina Selatan, yang menewaskan sembilan orang.

Pengejaran

Penembakan itu terjadi di gereja Episkopal Methodis Emmanuel Afrika di pusat kota Charleston pada pukul 21.00, Rabu malam waktu setempat. Gereja ini adalah sebuah gereja tua berusia 150 tahun yang sebagian besar umatnya adalah warga kulit hitam. Gereja ini adalah salah satu yang tertua di AS.

Kepala kepolisian Charleston Gregory Mullen mengatakan penembakan itu  diselidiki sebagai sebuah kejahanan dengan latar belakang kebencian.

"Kami berjanji akan menggunakan semua daya upaya dan energi untuk mencari pelaku kejahatan ini. Peristiwa ini adalah sebuah tragedi yang seharusnya tak dialami masyarakat di manapun," kata Mullen.

"Kejahatan ini sungguh keji dan tak terduga karena dilakukan seseorang yang memasuki gereja di saat orang-orang tengah berdoa lalu membunuh mereka," tambah Mullen.

Sementara itu, wali kota Charleston Joe Riley mengatakan tragedi yang terjadi di gereja itu dilakukan seseorang yang sangat keji dan dipenuhi kebencian karena membunuh sejumlah orang yang tengah menjalankan ibadah.

Seorang juru bicara kepolisian Charleston mengatakan, para petugas kini tengah mencari seorang pria kulit putih, bertubung ramping, berusia sekitar 21 tahun, berambut pirang kecoklatan. Tersangka diyakini mengenakan sweater berwarna abu-abu, celana jins biru dan sepatu bot merek Timberland.





 Credit   KOMPAS.com



Sebuah Gereja di AS Ditembaki, 9 Tewas



 
BBC Sebuah gereja di kota Charleston, South Carolina, AS ditembaki orang tak dikenal dan menewaskan sembilan orang.

CHARLESTON, CB - Sebanyak sembilan orang tewas ditembak di dalam sebuah gereja di negara bagian South Carolina, Amerika Serikat.
Kepolisian Kota Charleston, Gregory Mullen, mengatakan delapan dari sembilan korban tewas seketika saat seseorang melepaskan tembakan di dalam Gereja Emanuel, pada Kamis (18/6/2015) malam waktu setempat.
Adapun seorang korban lainnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Di antara kesembilan korban itu terdapat Pendeta Clementa Pinckney, yang juga menjabat sebagai senator negara bagian South Carolina.
Polisi kini tengah mencari seorang pria kulit putih berusia 20-an tahun yang diduga sebagai pelaku penembakan. “Saya meyakini ini adalah sebuah kejahatan yang bermotif kebencian,” kata Mullen.

Insiden bemula saat orang-orang di dalam gereja tengah mengadakan pertemuan pada pukul 21.00 waktu setempat. Secara tiba-tiba seseorang masuk dan menembaki mereka.
“Tidak habis pikir bagaimana seseorang masuk ke dalam gereja ketika orang-orang mengadakan pertemuan doa dan mencabut nyawa mereka,” ujar Mullen.
Gereja Emanuel, yang didirikan pada abad ke-19, merupakan salah satu gereja tertua di Amerika Serikat. Salah seorang pendirinya ialah Denmark Vesey, yang tersohor sebagai pemimpin pemberontakan budak pada 1822.


Credit  KOMPAS.com



Tahun Lalu, Konflik Global Habiskan Biaya 14 Triliun Dollar AS


 
AHMAD AL-RUBAYE / AFP Pasukan milisi syiah yang mendukung militer Irak menembakkan meriam howitzer dari sebuah desa di dekat kota Tikrit. Militer Irak menggelar operasi besar untuk merebut kota yang kini diduduki ISIS itu.

NEW YORK,CB - Sebuah lembaga think tank yang berbasis di New York, AS Institute for Economics and Peace (IEP) dalam laporan terbarunya menyebut sebanyak 14 triliun dolar AS dihamburkan dalam berbagai konflik dunia sepanjang 2014.

Uang yang dihamburkan untuk perang itu setara dengan GDP gabungan Inggris, Perancis, Jerman, Kanada, Spanyol dan Brasil.  Direktur Eksekutif IEP, Steve Kilelea mengatakan mengurangi konflik bersenjata adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki perekonomian dunia.

"Jika kekerasan global menurun 10 persen saja, maka uang sebesar 1,43 triliun dolar secara efektif bisa ditambahkan ke dalam perekonomian dunia," kata Kilelea.

Indeks Perdamaian Global yang sudah diterbitkan IEP sejak 2008 itu menggunakan 23 indikator dan tiga tema besar yaitu tingkat keamanan dan keselamatan dalam masyarakat, pengaruh konflik domestik dan internasional dan tingkat militerisasi.

Tahun ini level konflik di seluruh dunia relatif tak berubah. Di sisi lain, indeks perdamaian di 86 negara menurun sementara perdamaian di 76 negara meningkat. Penurunan indeks perdamaian itu sebagian besar terkonsentrasi di Timur Tengah dan Afrika. Suriah menjadi negara paling berbahaya diikuti Irak dan Afganistan.

Libya menjadi negara dengan indeks perdamaian yang merosot paling tajam dan kini menjadi negara paling tidak damai ke-14. Sedangkan Ukraina menjadi negara kedua yang indeks perdamaiannya paling merosot.

Laporan ini juga menyoroti jumlah korban tewas dalam berbagai konflik yang meningkat hingga 350 persen dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

Pada 2010 tercatat 49.000 orang tewas dalam berbagai konflik bersenjata di dunia. Hanya berselang empat tahun berselang jumlah korban tewas sudah menjadi 180.000 jiwa. Sebagian besar korban tewas itu jatuh hanya di lima negara yaitu Afganistan, Irak, Nigeria, Pakistan dan Suriah.

Di ujung lain laporan ini menampilkan Islandia dan Denmark menjadi negara paling damai di dunia. Bersamaan dengan itu secara umum benua Eropa melanjutkan tren perbaikan kedamaian dengan kecilnya angka pembunuhan dan kejahatan.

"Tahun 2014 ditandai dengan dua tren yang kontradiktif. Di satu sisi banyak negara  yang mencapai kedamaian namun di sisi lain negeri-negeri yang berkonflik khususnya di Timur Tengah menjadi semakin keras," kata Kilelea.

"Dan yang menjadi keprihatinan adalah di saat konflik-konflik ini tak teratasi mereka kemudian menyebar terorisme ke negara lain," tambah Kilelea.


Credit  KOMPAS.com

Rabu, 17 Juni 2015

Provokasi Mata-mata Malaysia di Langit Ambalat

Meski memiliki segudang keterbatasan, TNI tak pernah gentar.

Provokasi Mata-mata Malaysia di Langit Ambalat
Pesawat Tempur F-16 sedang berlatih.

CB - Sembilan pesawat asing tercatat memasuki wilayah Indonesia selama bulan Januari hingga Mei 2015.

Pesawat-pesawat itu bukan hanya pesawat penerbangan sipil tanpa identitas, tetapi juga pesawat-pesawat militer milik negara tetangga dan pesawat tanpa awak.

Seluruh aktivitas pelanggaran zona terbang itu terekam dalam pantauan radar milik TNI, yang terpasang di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di sebuah bukit di kawasan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

"Semua pesawat yang melintas itu masuk semua datanya, termasuk kode dan tujuannya," kata Komandan Satuan Radar 225 Tarakan, Mayor Elektronik Suwarna Hasal kepada VIVA.co.id, Kamis 11 Juni 2015..
"Sembilan pesawat yang melanggar itu tujuannya tidak jelas, maka simbol di monitor langsung berwarna merah, artinya asing," tambahnya.

Aktivitas pesawat-pesawat asing di langit Indonesia itu semua secara langsung dilaporkan ke Markas Besar TNI AU di Jakarta, dan markas pertahanan TNI AU di Makassar, Sulawesi Selatan.

Tak satu pun burung besi asing yang dapat lolos dari pantauan radar TNI, karena radar buatan Inggris tahun 1990 ini masih dalam kondisi baik dan bisa menangkap sinyal sejauh 450 kilometer dan dioperasikan selama 24 jam tanpa henti.

Radar yang dimiliki TNI di Tarakan ini, termasuk dalam golongan Kelas II. Artinya, kategori siaga, sebab masih dalam pengawasan Ambalat.

Lalu, pesawat asing dari negara mana saja yang berani masuk ke Indonesia itu?

"Dari data yang kami peroleh, kebanyakan memang pesawat Malaysia yang sering melanggar," ujar Suwarna.

Dari hasil evaluasi TNI, diduga memang ada unsur kesengajaan bagi pesawat asal Malaysia itu untuk masuk dan melihat wilayah Indonesia, sekaligus memantau wilayah sengketa Ambalat.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Tarakan, Letkol PNB, Tiopan Hutapea, mengatakan sembilan pesawat yang tertangkap radar itu mengeluarkan alasan dan modus yang beragam, saat dikonfirmasi TNI perihal pelanggaran terbang itu.

"Modusnya beragam. Ada yang sengaja melintas, dengan alasan patroli dan ada juga yang melenceng dari jalur seharusnya dan dibelokan ke Ambalat," ujar Tiopan di Lanud Tarakan, Kalimantan Utara.

 Upaya mengusir mata-mata

Selama ini, memang TNI, khususnya di perbatasan Indonesia dengan Malaysia menghadapi kendala besar, yakni ketiadaan skuadron tempur di Tarakan.

"Sekarang, pesawat tempur hanya ada di Madiun dan Makassar, dan itu jauh dari Ambalat. Butuh 20-30 menit hingga sampai di lokasi tempat pesawat asing itu berada. Kami tetap berkoordinasi dengan pimpinan untuk selanjutnya disiagakan pesawat intai di Tarakan, agar lebih mudah menyergap musuh," ujar Tiopan.

Meski memiliki segudang keterbatasan, TNI tak pernah gentar dan terus berupaya menangkal, agar pesawat-pesawat Malaysia dan asing tak lagi semaunya melintas di wilayah teritorial Indonesia.

Di beberapa kesempatan, memang TNI kerap menerbangkan pesawat tempur F-16 dan pesawat Sukhoi untuk berpatroli menjaga langit Ambalat. Terbukti, tak satu pun pesawat asing yang berani melintas, apalagi masuk ke wilayah udara NKRI.

Tetapi, hal itu tidak bisa dipertahankan secara berkesinambungan. Sebab, ketika pesawat TNI tak lagi bisa didatangkan untuk berpatroli, upaya penerobosan zona larangan terbang kembali berlangsung.

Pesawat tempur F-16 dan Sukhoi mulai berpatroli, ketika ada laporan dari Tarakan tentang mulai maraknya upaya penerobosan wilayah kedaulatan.




Provokasi dari Langit
Tiopan menganggap, ada sebuah upaya provokasi dari pesawat asing itu kepada TNI dan tentunya Indonesia.

Seolah tak menggubris hukum internasional, pesawat-pesawat asing itu dengan leluasa keluar masuk Indonesia, tanpa terhadang diplomasi yang telah disepakati di berbagai kesempatan.

Tiopan menjelaskan, haya ada dua tindakan yang dilakukan jika pesawat asing masuk ke Indonesia. Pertama, dengan mengirim surat melalui diplomatik. Kedua, menghancurkan.

"Selama ini, dengan cara diplomatik dinilai tidak ampuh, sebab akan diulang terus. Buktinya, masih ada yang melintas dengan sengaja, meski sudah tahu itu kawasan sengketa," jelas dia.

Cara kedua, yakni penghancuran pesawat asing dengan pesawat intai bisa saja dilakukan.

Namun, cara kedua itu tak mungkin terlaksana, jika di Tarakan tidak ada pesawat F-16, atau Sukhoi yang bersiaga guna memburu dan cepat menghantam pesawat-pesawat asing.

Jika pun TNI sudah memiliki pesawat tempur di Tarakan, tidak berarti TNI bisa dengan semena-mena melakukan tindakan penghancuran.
Sebab, ada tahapan yang harus dilalui seperti pemberitahuan secara langsung ke pilot dan proses-proses lainnya. "Istilahnya, ini cara terakhir," jelas Tiopan.

F-16 Siaga di Tarakan

"Cukup Timor-timor, Sipadan, Ligitan, jangan sampai Ambalat lepas," tegas Tiopan kepada VIVA.co.id.

Sengketa Ambalat bukan perkara kecil, karena di batas negara kaya minyak itulah harga diri bangsa ini dipertaruhkan.

"Kita ingin menunjukan TNI AU hadir dalam konflik ini. Butuh logistik, dana, dan sebagainya," ujar Tiopan.

Agar tak terjadi lagi pelanggaran zona terbang, TNI telah mendatangkan tiga pesawat tempur jenis F-16 Tiga ke Ambalat.

Tiga pesawat tempur itu disigakan di Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan. Ketiga pesawat itu didatangkan langsung dari Landu Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.

"Pesawat inti ini harus hadir setiap saat, sebab, agar ke depan sudah tidak ada lagi pesawat asing yang melanggar," kata Tiopan.

Dengan kehadiran tiga mesin perang TNI AU itu, TNI berencana menggelar operasi setiap hari di langit perbatasan, seperti di Tarakan dan Balikpapan.

"Radar kita bisa menjangkau hingga ujung Malaysia. Dengan F-16, kita akan mencegah mereka sebelum masuk. Jika sudah masuk, akan kita usir," tegas Tiopan.







Credit   VIVA.co.id

Mengenal Sosok di Balik Pengintai Mata-mata Malaysia

Ada sejumlah tahapan yang dilakukan pengintai.

Mengenal Sosok di Balik Pengintai Mata-mata Malaysia
Kapten Ferry Rahman pilot F16 yang akan mengawasi Ambalat melalui udara (VIVA.co.id / SIti Ruqoyah)
 
  CB - Suara mesin jet tempur menyala, tanda akan ditunggangi akan segera tiba. Tepat pukul 09.00 WITA, dua pilot F16 mulai melangkah keluar dari tower Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara menuju pesawat.

Sebelumnya, mereka melakukan sejumlah persiapan khusus, maklum, kendaraan yang mereka gunakan bukan kendaraan lazim. Namun sebagai pengintai kedaulatan negara di tapal batas.

Kapten Ferry Rahman, salah satu pilot F16 dari skuadron Udara III Iswayudi, Madiun, Jawa Timur mengatakan, hanya orang 'khusus' yang bisa mengendarai pesawat buatan Amerika ini.


Patroli Ambalat

Mengapai dibilang khusus, sebab harus benar-benar pilihan dan bukan orang sembarangan. Minimal masuk TNI Angkatan Udara dan belajar di sekolah penerbangan.

Meski terbatas, Ferry menjelaskan tahapan yang dilakukan sebelum menaiki F16. Pagi hari, sebelum terbang, semua pilot harus mengikuti aturan yang berlaku.

"Pertama, sebelum naik kita harus briefing flight. Ini bertujuan  misi apa yang akan dilaksanakan. Di briefing ini, kita bisa menentukan mulai dari menyalakan mesin hingga matikan mesin dan hal-hal apa saja yang dilakukan saat emergency," ujar Ferry saat berbincang pada VIVA.co.id usai mengawasi udara Ambalat di Tarakan, Kalimantan Utara.

Ferry menambahkan, setelah briefing, sang pilot harus mengetahui kondisi cuaca pada saat itu dan berkomunikasi dengan air traffic control (ATC) untuk mengetahui penerbangan apa saja yang berlangsung selama operasi.



 

Pilot F16


Koordinasi ini sangat penting agar tidak ada 'saling tabrak' di udara. Persiapan tak hanya sampai situ, pilot lanjut Ferry juga wajib menjalani tes kesehatan dokter.

"Jika dinyatakan sehat dan langsung boleh terbang. Selama ini, saya sudah 1.100 jam terbang menggunakan F16," kata Ferry.

Pilot F16 juga diwajibkan menggunakan pakaian khusus dan membawa pistol serta benda tajam berupa pisau. Saat tiba di pesawat, pilot juga dilarang langsung naik, tetpai diwajibkan mengecek kondisi pesawat setelah itu mengisi buku harian di pesawat yang ditanda tangani oleh crew.

"Saat naik pesawat juga kita harus periksa lagi kokpit terakhir, setelah itu menjalankan pesawat," tambah Ferry.

Patroli Ambalat
Pada misi kali ini, Ferry bersama dengan beberapa pilot lainnya memang sengaja ditugaskan untuk menjalankan operasi pengamanan kawasan sengketa Ambalat yang berada di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.

Tempat yang disasar juga sudah masuk dalam rute operasi yang sebelumnya dibuat oleh pimpinan.

"Intinya saat operasi tidak ditemukan pesawat asing diperairan dan udara Ambalat. Kita harapkan kondisi ini terus berlangsung," ujar Ferry.






Credit   VIVA.co.id



Rusia Kembangkan 40 Rudal Nuklir Tercanggih

Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: The Independent)
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: The Independent)
MOSKOW  (CB) – Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan bahwa negaranya akan menambahkan dan mengembangkan kekuatan nuklir mereka pada tahun ini. Presiden Putin berjanji akan memasukan puluhan rudal balistik antar benua ke dalam gudang senjata nuklir Rusia.
Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin Negeri Beruang Merah saat membuka Forum Teknik Militer (ARMY 2015) di Moskow. Putin mengatakan, rudal-rudal yang akan dikembangkan Rusia mampu menghancurkan setiap sistem pertahanan udara yang pernah ada, termasuk sistem pertahanan yang dimiliki oleh Amerika Serikat (AS).
“Ada lebih dari 40 rudal balistik antar benua baru yang akan menambah dan melengkapi amunisi nuklir kami tahun ini. Rudal itu bisa mengatasi apapun, bahkan bisa mengatasi sistem pertahanan udara tercanggih yang ada,” ungkap Presiden Putin, seperti dilansir The Independent, Rabu (17/6/2015).
Rusia memang terus berupaya memperkuat kekuatan militer mereka, baik untuk pertahanan ataupun penyerangan. Negeri Beruang Merah itu terus menerus mengembangkan senjata, alat tempur, dan sistem pertahanan baik udara maupun darat yang mereka miliki.
Sementara itu, pernyataan Putin ini muncul di tengah rencana AS untuk menempatkan sistem pertahanan rudal terbaru mereka di Eropa. AS berencana akan menempatkan sistem pertahanan rudal tersebut di Eropa Timur dan sekitarnya.
AS dan Rusia saat ini terlihat seperti saling unjuk gigi dalam pengembangan militer. Aksi pamer kedua negara itu mulai terjadi saat keduanya terlibat friksi soal konflik di Ukraina.
AS yang menuduh Rusia terlibat dalam konflik tersebut, terus mengirimkan senjata terbaru mereka ke Eropa dengan alasan untuk melindungi sekutu mereka agar tak bernasib sama dengan Ukraina. Sementara itu, Rusia turut menunjukan dan menempatkan senjata baru mereka di seluruh wilayah perbatasan, yang diduga sebagai bentuk upaya untuk mempertahankan kawasannya dari ancaman asing.



Credit   Okezone


Warga AS Tandatangani Petisi untuk Luncurkan Nuklir ke Rusia

Petisi palsu mengenai rencana AS untuk menembakan nuklir ke Rusia disetujui mayoritas respondennya. (Foto: Reuters)
Petisi palsu mengenai rencana AS untuk menembakan nuklir ke Rusia disetujui mayoritas respondennya.

SAN DIEGO (CB) – Sebagian besar warga Kota San Diego, California, Amerika Serikat (AS) yang diminta menandatangani sebuah petisi mengenai rencana Presiden AS Barack Obama untuk menembakkan nuklir ke Rusia menyatakan persetujuan mereka.
Untungnya, petisi tersebut adalah petisi palsu yang merupakan bagian dari sebuah eksperimen yang dilakukan oleh jurnalis AS Mark Dice. Dia mencoba melihat reaksi warga AS terhadap kemungkinan tindakan pre-emptive AS dengan menembakkan nuklir ke Rusia.
Laporan dari Russia Today, Rabu (17/6/2015) menyebutkan hasil dari eksperimen tersebut menunjukkan, sebagian besar warga San Diego yang diminta menandatangani petisi menyatakan setuju dengan rencana penembakan nuklir tersebut. Eksperimen serupa yang dilakukan oleh Russia Today di Moskow menunjukkan hanya sebagian kecil warga Rusia yang setuju dengan rencana untuk mengebom AS.
Meski kedua eksperimen ini tidak mencerminkan pendapat publik di Rusia dan AS, banyak orang termasuk Mark Dice sendiri merasa terganggu dengan hasil yang didapatkan.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Riset Pew mengungkapkan mayoritas warga Rusia, sebanyak 55 persen merasa negara mereka tidak akan menjadi negara pertama yang menggunakan senjata nuklir, bahkan jika perang dengan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terjadi. Sedangkan, di lain pihak 31 persen warga AS mengkhawatirkan terjadinya invasi militer AS di wilayah Rusia.


Credit   Okezone

Inikah Foto Tanda UFO Telah Mendarat di Bumi?

Inikah Foto Tanda UFO Telah Mendarat di Bumi?
Foto diduga UFO atau piring terbang di Antartika. Mirror.co.uk
 
CB, Apakah ini bukti fotografis bahwa alien telah mendarat di bumi? Ataukah ini hanya tanda hitam pada citra satelit yang orang tafsirkan sebagai piring terbang atau UFO yang jatuh?

Peneliti Rusia, Valetin Degterev, menulis di media sosial bahwa dia menemukan tanda hitam di Antartika ketika memakai Google Earth. Menurut dia, itu adalah tanda bahwa makhluk luar angkasa telah mendarat di bumi.

Dia mengklaim tanda itu menunjukkan sebuah piring terbang nyangkut di es setelah mendarat darurat tiga tahun lalu di sana. "Di antara padang es yang tak terhingga, inilah UFO paling asli dalam bentuknya yang paling klasik," katanya, seperti dikutip Mirror Online, Selasa, 16 Juni 2015.

Degterev memperkirakan UFO ini berukuran 20 x 70 meter dan berkukuh bahwa benda semacam itu tak mungkin alami di bumi. "Saya pikir ada sebuah mesin terbang berbentuk piring yang sangat besar di tengah es beku itu," ujarnya.

Degterev yakin benda itu bukan stasiun atau pesawat terbang, karena tahu tak pernah ada pesawat yang jatuh di kawasan tersebut.

Nigel Watson, pengarang buku UFO Investigations Manual, mengatakan kepada Mail Online bahwa sulit untuk mengatakan secara tepat gambar apa itu. Namun dia mengklaim bahwa kawasan itu punya "tradisi panjang" pendaratan pesawat makhluk luar angkasa.

Para ahli Antartika mengatakan bahwa tanda hitam itu adalah sebuah jurang yang dalam.


Credit   TEMPO.CO




Pentagon Terbitkan Buku Panduan Perang Militer AS

Pentagon Terbitkan Buku Panduan Perang Militer AS
AP/Charles Dharapak
 
CB, Washington - Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, pekan lalu menerbitkan buku yang sangat penting. Buku berjudul Panduan Hukum Perang Departemen Pertahanan AS setebal 1.204 halaman itu berisi manual hukum untuk perang. Buku panduan yang diterbitkan pada 12 Juni 2015 itu bisa diakses di sini.

Menurut Kelsey D. Atherton dalam situs Popular Science edisi 16 Juni 2015, sejak Perang Dunia II, berbagai cabang militer AS sudah biasa menerbitkan panduan untuk tugas khusus, dan beberapa panduan yang lebih baru yang menyebutkan ihwal pesawat tak berawak atau yang kerap dikenal sebagai drone.

Buku panduan terbaru ini membahas robot bawah air Angkatan Laut dan manual Angkatan Udara memasukkan drone sebagai pesawat militer. Buku panduan Pentagon ini, yang berlaku untuk seluruh militer Amerika, menyodorkan secara jelas visi yang cukup komprehensif ihwal bagaimana militer memahami drone dalam hukum perang.

Menggunakan nomenklatur yang disukai militer, mereka disebut "pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh" dan kadang-kadang juga dikenal sebagai "kendaraan udara tak berawak." (Kata "drone" sendiri tidak muncul dalam panduan itu, meskipun kata itu berasal dari militer.)

Militer sudah pasti memiliki pesawat "yang dikendalikan dari jarak jauh" tersebut di masa lalu. Saat ini serangan menggunakan pesawat tak berawak itu menjadi alat utama pemerintah Presiden Barack Obama dalam perang anti-terorisme dan anti-pemberontakan.

Pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh itu pertama muncul di panduan Pentagon itu dalam daftar "contoh senjata lain yang sah" bersama senapan dan senjata non-mematikan. Senjata ini dibedakan dengan senjata yang dilarang, seperti gas beracun atau laser menyilaukan.

Drone juga masuk dalam kategori yang berbeda dengan "jenis senjata tertentu dengan aturan khusus soal penggunaannya", seperti hulu ledak nuklir atau herbisida. Ini berarti Pentagon melihat drone sebagai alat yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Berikut ini kutipan dari buku panduan perang baru militer AS tentang drone. "... Pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh. Tidak ada larangan dalam hukum perang perihal penggunaan pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh (juga disebut "pesawat tak berawak "). Senjata tersebut menawarkan keunggulan dibanding sistem senjata lainnya."

Kemudian di panduan bagian 14.3.3 Status Pesawat Militer dikatakan bahwa drone dapat dikategorikan sebagai pesawat militer jika digunakan oleh militer suatu negara.

Tidak pernah ada keraguan bahwa Pentagon akan menyetujui penggunaan pesawat dalam perang. Tapi yang luar biasa adalah ada pembenaran cukup luas untuk mencakup serangan yang ditargetkan ala Central Intelligence Agency (CIA) dan pembunuhan terhadap orang yang tidak berada di medan perang.

Ada dua catatan kaki yang mendukung klasifikasi hukum drone sebagai senjata normal, dan keduanya datang dari John Brennan, Direktur CIA saat ini. Brennan diketahui sebagai arsitek utama program pembunuhan dengan drone dalam pemerintahan Barack Obama.



Credit  TEMPO.CO



TNI Geram, Pesawat Tempur Malaysia Masuk Ambalat 9 Kali


TNI Geram, Pesawat Tempur Malaysia Masuk Ambalat 9 Kali 
 Ilustrasi pesawat tempur F-16. (Purestock/Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Tentara Nasional Indonesia menyatakan sejak Januari 2015, sudah sembilan kali pesawat tempur Malaysia melakukan pelanggaran dengan terbang melintas di wilayah udara RI.

“Kami selalu evaluasi. Dari Januari hingga sekarang, ada sembilan pelanggaran yang dilakukan Malaysia,” ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya kepada CNN Indonesia, Selasa malam (16/6).


Sembilan pelanggaran yang dilakukan Malaysia itu dilakukan saat pesawat tempur Indonesia sedang tidak ada di Kalimantan atau Makassar, Sulawesi Selatan. Ketiadaan penjagaan membuat pesawat Malaysia dengan seenaknya masuk wilayah udara RI.

“Sembilan itu tidak kami intercept (cegat) karena tak ada di lokasi. Malaysia masuk saat tahu pesawat kita tak ada di Tarakan atau Pontianak," kata Fuad.

Namun, ujar Fuad, “Setiap pesawat kita ada di sana, mereka tidak mau masuk. Saat pesawat kita dari jauh mau melakukan intercept, mereka (pesawat Malaysia) sudah hilang duluan.”

Dari hasil evaluasi TNI, diduga terdapat unsur kesengajaan dari pesawat militer Malaysia itu ketika memasuki zona udara nusantara, khususnya di wilayah sengketa Ambalat, sisi timur pantai Kalimantan.

Meski demikian, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sebelumnya meyakini hubungan Indonesia dan Malaysia tak akan memanas akibat isu perselisihan di sekitar Ambalat yang luasnya mencapai 15 ribu kilometer itu.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu menegaskan TNI tidak sedang menggelar kekuatan di sekitar Blok Ambalat. "Tidak ada gelar kekuatan. Saya barusan dari sana. Tidak ada masalah," ujar Ryamizard di Garut, Jawa Barat, Jumat (12/6).

Pemerintah, menurut Ryamizard, mengedepankan dialog dalam menyelesaikan isu pertahanan dan keamanan. Apalagi, menurutnya, hal itu merupakan amanat yang tertuang dalam perjanjian di antara negara ASEAN.

Untuk diketahui, saat ini TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara sedang menggelar Operasi Sakti di sekitar Blok Ambalat. Kedua matra TNI itu menurunkan alat utama sistem persenjataan  mereka seperti tiga kapal perang (KRI), dua pesawat Sukhoi Su-27 dan Su-30, dan tiga F-16 Fighting Falcon.

Sementara itu, petugas Landasan Udara Tarakan, Kalimantan Timur, sejak Januari hingga Mei tahun ini juga mencatat terdapat sembilan pesawat berbendera Malaysia yang telah memasuki wilayah udara Indonesia, tepatnya di atas Blok Ambalat.

Sejak dekade 1960-an, Indonesia dan Malaysia kerap bersitegang terkait Blok Ambalat. Puncak perseteruan terjadi pada tahun 2002, ketika Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia atas sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan yang berada di Blok Ambalat.




Credit   CNN Indonesia




TNI akan Ingatkan Pesawat Malaysia untuk Tak Masuk Ambalat


TNI akan Ingatkan Pesawat Malaysia untuk Tak Masuk Ambalat  
TNI akan mengingatkan tentara Malaysia agar tak ada lagi pesawat militer Malaysia yang memasuki wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Ambalat. (Ilustrasi/Thinkstock/Stocktrek Images)
 
Jakarta, CB -- Pesawat militer Malaysia beberapa kali kedapatan melanggar dan masuk ke wilayah Indonesia. Dari hasil evaluasi TNI, diduga terdapat unsur kesengajaan bagi pesawat asal Negeri Jiran itu ketika memasuki dan melihat wilayah Nusantara, khususnya di wilayah sengketa Ambalat.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan dengan mengingatkan pimpinan tertinggi tentara Malaysia agar tak melakukan hal itu.

"Pasti nanti akan diingatkan ya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/6).

Moeldoko menyampaikan pihaknya sebenarnya telah bersepakat dengan panglima tentara Malaysia untuk tidak membuat hubungan antara kedua negara kembali memanas akibat isu perselisihan di sekitar Ambalat.

"Sebenarnya kami sudah bersepakat dengan panglima mereka (Malaysia) untuk masalah Ambalat jangan lagi. Kita ada di sana, kita saling menjaga saja. Kalian menjaga, saya juga menjaga. Kami sudah sepakat," kata dia.

Moeldoko mengaku belum tahu apakah akan memberikan teguran atau tidak. Pasalnya, menurut dia, dalam melakukan diplomasi harus diawali dengan peringatan halus.

"Dalam dunia diplomasi ada yang diawali dari soft dulu. Kenapa kalian mesti begitu? Kan begitu," ujar dia.


Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meyakini hubungan Indonesia dan Malaysia tidak akan memanas akibat isu perselisihan di sekitar Ambalat yang luasnya mencapai 15 ribu kilometer itu.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini menegaskan TNI tidak menggelar kekuatan di sekitar Blok Ambalat. "Tidak ada gelar kekuatan. Saya barusan dari sana. Tidak ada masalah," ujar Ryamizard di Garut, Jawa Barat, Jumat (12/6).

Pemerintah, menurut Ryamizard, mengedepankan dialog dalam menyelesaikan isu pertahanan dan keamanan. Apalagi, hal ini diamanatkan dalam perjanjian di antara negara ASEAN.

"Kita harus jaga persahabatan, kan sudah sepakat, 48 tahun lalu (saat pendirian ASEAN). Kalau ada perselisihan, selesaikan dengan dialog untuk mencari solusi. Tidak main tembak-tembak begitu," kata Ryamizard.

Saat ini TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara sedang menggelar Operasi Sakti di sekitar Blok Ambalat. Keduanya menurunkan alutsista mereka, seperti tiga KRI, dua pesawat Sukhoi 27/30, dan tiga F16 Fighting Falcon.

Sementara itu, petugas Landasan Udara Tarakan, Kalimantan Timur, sejak Januari hingga Mei tahun ini mencatat, terdapat sembilan pesawat berbendera Malaysia yang telah memasuki wilayah udara Indonesia, tepatnya di atas Blok Ambalat.

Sejak dekade 1960-an, Indonesia dan Malaysia memang kerap bersitegang terkait Blok Ambalat. Puncak perseteruan terjadi pada tahun 2002, ketika Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia pada sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan yang berada di Blok Ambalat.


 Credit   CNN Indonesia



Dibayangi Jet Malaysia, Ambalat Dicemaskan TNI Lepas dari RI


Dibayangi Jet Malaysia, Ambalat Dicemaskan TNI Lepas dari RI Perahu karet TNI merapat ke Pulao Rondo, Aceh, pulau terluar ujung barat wilayah Indonesia, menjelang kedatang Panglima TNI Jenderal Moeldoko ke pulau itu, Selasa (19/5). (Antara/Ampelsa)
 
Jakarta, CB -- Tentara Nasional Indonesia mendesak pemerintah RI segera mengajukan nota protes ke Malaysia terkait pelanggaran udara yang kerap dilakukan pesawat tempur negeri itu.

Pelanggaran wilayah udara khususnya terjadi di langit Ambalat, sisi timur pantai Kalimantan. Hal ini membuat TNI khawatir Blok Ambalat akan mengalami nasib serupa dengan Pulau Sipadan dan Ligitan yang lepas dari RI dan jatuh ke tangan Malaysia.


“Jika pemerintah tak melayangkan nota protes ke Malaysia, maka bisa terjadi seperti Sipadan dan Ligitan. Alasan Malaysia (dalam kasus Sipadan dan Ligitan) adalah karena mereka melintasi wilayah tersebut dan kita biarkan,” kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya kepada CNN Indonesia, Selasa malam (16/6).

“Saat itu mereka lewat (wilayah Sipadan-Ligitan) tapi kita tidak protes dan akhirnya mereka lewat lagi dan lagi," ujar Fuad.

Ia menegaskan TNI tak mau kasus serupa terulang pada Blok Ambalat. Fuad menyatakan kemungkinan Malaysia mengincar Ambalat untuk diambil alih dari Indonesia, tetap ada.

TNI yakin Angkatan Bersenjata Diraja Malaysia mencatat bagaimana dan berapa kali mereka melintas di wilayah Indonesia dan tak diprotes oleh pemerintah RI.

Menurut Fuad, bukan cuma zona udara Ambalat saja yang pernah dilintasi oleh pesawat tempur Malaysia, melainkan masih banyak lagi wilayah lain di Indonesia. Modus Malaysia, kata dia, ialah mencoba masuk dari tepi perbatasan Indonesia.

“Dia terbang di perbatasan Malaysia-Indonesia tapi berat (terbang masuk) ke Indonesia sedikit. Seperti itu motifnya,” kata dia.

Malaysia hanya berani masuk Indonesia jika wilayah udara Kalimantan dan Sulawesi tak dijaga. “Jika pesawat kita ada di sana, mereka tak mau melakukan itu. Namun jika mereka tahu tak ada pesawat di Tarakan, mereka masuk. Kalau kita kejar dari Jawa, mereka keburu hilang," ujar Fuad.

Tiap ada pelanggaran, TNI langsung mengirim surat ke Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dan Menteri Luar Negeri.

“Jika tak ada nota protes, peluang Malaysia untuk katakan ‘Ini daerah saya seperti pada kasus Sipadan dan Ligitan cukup besar. Mereka lalu bangun infrastruktur di sana, termasuk penduduknya," ujar jenderal bintang dua tersebut.

Untuk diketahui, sejak dekade 1960-an, Indonesia dan Malaysia kerap bersitegang terkait Blok Ambalat. Puncak perseteruan terjadi pada 2002 ketika Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia pada sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan yang berada di Blok Ambalat.

Blok Laut Ambalat memiliki luas wilayah sekitar 15 kilometer persegi dan terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar, dekat perbatasan antara Sabah, Malaysia, dengan Kalimantan Timor. Blok Ambalat menyimpan kekayaan tambang bawa laut, utamanya minyak, meski tidak semua wilayah di blok ini kaya akan minyak mentah.

Untuk mencegah jet tempur Malaysia 'gentayangan' di Ambalat, TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara kini menggelar Operasi Sakti di sekitar Blok Ambalat. Kedua matra TNI itu menurunkan alat utama sistem persenjataan  mereka seperti tiga kapal perang (KRI), dua pesawat Sukhoi Su-27 dan Su-30, dan tiga F-16 Fighting Falcon.


 Credit   CNN Indonesia




Indonesia-Malaysia sepakat tak turunkan pasukan di Ambalat


Indonesia-Malaysia sepakat tak turunkan pasukan di Ambalat
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Itu semua kami kelola tanpa pendekatan kekerasan,"
Jakarta (CB) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, menyebutkan, dirinya dan Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia telah sepakat untuk tidak lagi menurunkan pasukan di wilayah Ambalat, namun permasalahan itu akan diselesaikan secara diplomatik.

"Itu semua kami kelola tanpa pendekatan kekerasan. Secara hubungan baik, saya sering hubungi Panglima Angkatan Bersenjata di Malaysia agar sepakat tak ada lagi turunkan pasukan di sana dan tidak perlu ada yang diperebutkan. Masing-masing memahami tidak ada yang perlu diperebutkan di sana, cuma buang-buang energi," ujar Panglima TNI saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.

Ia juga membenarkan adanya pesawat dan kapal Malaysia yang memasuki wilayah Ambalat, dari data dan informasi personel TNI yang melakukan pengawasan. Namun, pelanggaran terkait batas-batas wilayah tersebut akan diselesaikan melalui hubungan diplomatik kedua negara.

"Akan kami kelola dengan konteks politik yang lebih santun, yaitu melalui protes secara diplomatik," katanya.

Laporan mengenai pelanggaran batas wilayah itu, sudah sering disampaikan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Moeldoko berharap, laporan yang disampaikan dapat ditindaklanjuti sebagai bentuk protes terhadap negara lain.

"Tak ada masalah sebenarnya. Selalu ada (pesawat tempur masuk Indonesia). Ada datanya, mulai dari pelanggaran udara hingga pelanggaran perlintasan laut. Saya sampaikan ke Kemlu melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan agar Menlu melakukan protes secara diplomatik," katanya.

Moeldoko enggan membeberkan data yang dia miliki terkait pelanggaran udara hingga perlintasan laut dimaksud. Dia hanya mengatakan masalah pelanggaran perlintasan tersebut harus tetap dikelola tanpa kekerasan.

Hingga Mei 2015, sudah sembilan kali pesawat perang milik militer Malaysia diduga masuk tanpa izin ke wilayah yang berbatasan dengan Kalimantan, yaitu Blok Ambalat. Keberadaan pesawat Malaysia terdeteksi oleh TNI Angkatan Udara.

Komandan Lanud Tarakan Letkol Penerbang Tiopan Hutapea mengatakan, penetrasi pesawat asing memasuki wilayah udara Ambalat ini terpantau oleh Satuan Radar 225 Kosek II Kohanudnas di Tarakan, Kalimantan Utara.

Menurut Mayor Lek M Suarna selaku komandan satuan radar, pesawat Malaysia sering kali melakukan penetrasi. Terpantau, sudah sembilan kali pesawat militer negeri jiran lepas landas dari Tawau dan memasuki wilayah Indonesia di atas perairan Ambalat.



Credit   ANTARA News


KSAL wisuda 99 calon perwira TNI AL


KSAL wisuda 99 calon perwira TNI AL
KSAL Laksamana Madya TNI Ade Supandi (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
 
Surabaya (CB) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mewisuda 99 calon perwira baru lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 60 yang bergelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.T.Han).

Dalam wisuda di Gedung Salahutu, Mako Akademi Angkatan Laut (AAL), Surabaya, Selasa, KSAL mengucapkan selamat kepada para Taruna AAL yang telah menyelesaikan tahap pendidikan Taruna dan program pendidikan kesarjanaan diploma empat dengan gelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan.

"Peristiwa itu merupakan keberhasilan para Taruna yang perlu disyukuri dan dijadikan sebagai titik tolak awal pengabdian kepada bangsa dan negara," katanya.

Selanjutnya, para Taruna Angkatan ke-60 akan dilantik menjadi Perwira dengan pangkat Letnan Dua dalam upacara Prasetya Perwira, sekaligus mengantarkan para taruna untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama di AAL ke berbagai Kotama dan Satuan Kerja TNI Angkatan Laut.

"Gunakan modal dasar yang kalian peroleh di akademi untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kalian dalam menghadapi penugasan yang penuh tantangan dan dinamika nantinya," kata KSAL kepada para Taruna AAL Angkatan 60 itu.

Selengkapnya terdapat 100 calon Perwira Remaja TNI AL yang akan diwisuda beberapa pekan mendatang oleh Presiden Joko Widodo di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang bersama rekan mereka dari Taruna matra Darat, Udara, dan Kepolisian.

Namun, kali ini baru 99 Taruna AAL yang menerima ijazah dan pengalungan medali dari KSAL, karena hanya 99 orang itulah yang murni merupakan hasil didikan AAL, sedangkan satu lainnya telah menjalani pendidikan di Jepang.

Bahkan, satu orang yang menjalani pendidikan itu setelah prosesi pelantikan menjadi Perwira TNI AL usai masih dituntut lagi untuk menambah waktu belajarnya di Jepang hingga satu tahun ke depan.

Ke-99 calon Perwira Remaja yang diwisuda adalah 41 orang merupakan Korps Pelaut, 21 orang Korps Marinir,17 orang Korps Teknik, 10 orang Korps Elektro, dan 10 orang Korps Suplai.


Lulusan Terbaik

Lulusan terbaik AAL Angkatan 60 diraih Sermatutar (P) Adyksa Yudistira S.S.T.Han yang telah berhasil menggondol nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,718, sehingga berhak atas medali "Adhimakayasa".

Selain nilai IPK, masih ada beberapa persyaratan lainnya untuk mendapatkan gelar Adhimakayasa. Para Taruna terbaik dari masing-masing Korps harus menjalani uji kelayakan yang terdiri dar: prestasi, kepemimpinan, intelegensia, penghargaan yang pernah diraih, serta figur.

Adhimakayasa merupakan penghargaan bagi siswa lulusan terbaik sekaligus lambang supremasi tertinggi yang diimpikan dan diperebutkan para Taruna setiap matra TNI dan Kepolisian, tak terkecuali Taruna AAL untuk meraih tahta tersebut.

"Perwira muda saat ini tidak cukup hanya sekadar tahu lingkungan penugasannya, namun juga harus mengikuti perkembangan lingkungan strategis yang dinamis dan sulit diprediksi, situasi kondisi nasional terkait perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga dapat cepat memahami dan beradaptasi," katanya.

Menurut KSAL, rencana pembangunan kekuatan yang perlu diketahui oleh para Taruna agar menjadi pemicu untuk menyiapkan diri dalam penugasan adalah pengembangan kekuatan TNI Angkatan Laut dalam kerangka "minimum essential force" (MEF). Beberapa program pengadaan alutsista yang telah dan sedang berlangsung antara lain pembangunan kapal selam, perusak kawal rudal, KCR-60, kapal BHO, kapal latih, kapal MRLF, BCM, AT, PC-40, tank amfibi BMP-3F, BTR-4, pesawat Patmar CN-235, heli AKS dan lain-lain.

Untuk tahap perencanaan 2015-2019 antara lain kapal selam, fregate, KCR-60, mine counter measure, offshore patrol vessel, pesud MPA, heli angkut, pesud latih, tank amfibi BMP-3F dan ranpur angkut personel.

Selain itu, rencana pembangunan kekuatan lainnya yakni adanya validasi organisasi baru yang sudah disetujui pemerintah adalah pada tingkat Kotama dan Kolaktama pembentukan Komando Armada RI (Koarmada RI) yang berpusat di Surabaya.

Koarmada RI di Surabaya itu membawahi tiga Komando Armada Bernomor (Komando Armada I/Wilayah Barat, Komando Armada II/Wilayah Tengah, dan Komando Armada III/Wilayah Timur), yang masing-masing armada bernomor membawahi dua Guspurla.

"Koarmada RI juga akan membawahi 14 lantamal (pembentukan baru Lantamal Pontianak, Tarakan, dan Sorong), serta tiga Pasmar," katanya.


 Credit  ANTARA News