Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Kamis, 11 April 2019
Pompeo: S-400 dan F-35 Tidak Kompatibel
WASHINGTON
- Pesawat tempur F-35 Amerika Serikat (AS) tidak dapat beroperasi di
wilayah udara yang sama dengan sistem pertahanan udara S-400 buatan
Rusia dan Turki mengatahui hal ini. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar
Negeri AS Mike Pompeo kepada anggota parlemen AS.
"Tidak mungkin
untuk menerbangkan F-35 di angkasa di mana S-400 beroperasi secara
signifikan," kata Pompeo, berbicara kepada anggota Komite Hubungan Luar
Negeri Senat.
"Washington telah menyampaikan peringatan ini
kepada pemerintah dan pejabat pertahanan Turki," ia menambahkan seperti
dikutip dari Sputnik, Kamis (11/4/2019).
Mengomentari
kemungkinan konsekuensi dari Turki yang bersikukuh dengan kesepakatan
S-400 dengan Rusia, Pompeo meminta Ankara untuk melihat kemungkinan
sanksi dalam undang-undang CAATSA. Lewat undang-undang ini AS mengancam
memberikan sanksi terhadap negara-negara yang melakukan pembelian
peralatan militer dari Rusia.
"S-400 adalah sistem senjata yang
signifikan, dan kami telah berbagi dengan mereka, kami telah meminta
mereka untuk melihat CAATSA, apa artinya itu bagi mereka," ujar Pompeo.
Pompeo
menekankan bahwa tawaran AS untuk menjual Turki sistem pertahanan udara
Patriot PAC masih di atas meja, dan mengakui investasi Turki dalam
pengembangan F-35.
"Kami telah menjelaskan kepada Turki sejelas
mungkin, mereka membangun komponen penting dari F-35. Tidak hanya mereka
pembeli dan pelanggan, tetapi mereka adalah bagian dari rantai pasokan
untuk F-35," ucapnya.
Pernyataan Pompeo mengomentari pernyataan
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu sebelumnya bahwa Ankara dapat
beralih ke Rusia untuk pesawat terbang canggih jika tidak mendapatkan
F-35.
"Ada F-35, tetapi ada juga pesawat yang diproduksi di
Rusia. Jika kami tidak dapat membeli F-35, Turki akan membeli pesawat
serupa dari negara lain," kata Cavusoglu.
Sehari sebelumnya,
Cavusoglu memperingatkan bahwa jika AS dan Turki tidak dapat mencapai
kesepakatan yang disepakati bersama mengenai penjualan sistem rudal
Patriot, Ankara hanya dapat membeli lebih banyak S-400 Rusia.
Baca juga: Turki: Jika AS Tolak Jual Rudal Patriot, Kami Beli S-400
Awal
pekan ini, Komite Layanan Bersenjata Senat AS mengancam akan memberikan
sanksi kepada Turki jika mereka bergerak maju dengan pembelian S-400,
dengan kelompok senator bipartisan menulis sebuah artikel di New York
Times di mana mereka memperingatkan bahwa selain sanksi, membeli S-400
dapat menghancurkan industri pertahanan Turki dan melihat negara
tersebut diusir dari NATO.
Moskow dan Ankara menandatangani
kontrak USD2,5 miliar untuk pengiriman empat set batalion S-400 ke Turki
pada akhir 2017. Setelah pengiriman dimulai pada Juli, Turki akan
menjadi negara keempat di dunia yang memiliki sistem setelah Rusia
sendiri , Belarus, dan China. Dirancang untuk menghentikan pesawat
musuh, drone, rudal jelajah dan balistik, S-400 saat ini merupakan
sistem pertahanan udara mobile paling canggih di gudang senjata Rusia.