Jumat, 14 Oktober 2016

UNESCO Putuskan Temple Mount Hanya Milik Muslim, Israel Marah

 
UNESCO Putuskan Temple Mount Hanya Milik Muslim, Israel Marah
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, marah dengan keputusan UNESCO yang menyatakan situs suci Temple Mount hanya untuk umat Muslim. Foto/Times of Israel/Yonatan Sindel
 
YERUSALEM - Pemerintah Israel marah dengan keputusan UNESCO yang menyatakan Temple Mount di Yerusalem merupakan situs suci hanya milik umat Muslim bukan milik Yahudi. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut keputusan UNESCO tak masuk akal.

Resolusi UNESCO soal hak ases Temple Mount diputuskan hari Kamis.  Pemerintah Israel menilai keputusan UNESCO mengampanyekan gerakan anti-semit.

”Untuk mengatakan bahwa Israel tidak memiliki koneksi ke Temple Mount adalah seperti mengatakan bahwa China tidak memiliki koneksi ke Tembok Besar atau Mesir tidak memiliki koneksi ke Piramida,” kata Netanyahu yang tak terima dengan keputusan UNESCO.

“Keputusan UNESCO yang tak masuk akal ini telah kehilangan sedikit legitimasi,” lanjut Netanyahu. Tak hanya PM Netanyahu yang marah dengan keputusan UNESCO, tapi Presiden Israel, Reuven Rivlin, serta banyak pejabat tinggi negara Yahudi itu juga kesal.

Presiden Rivlin menyebut keputusan UNESCO “memalukan”. Menteri Kebudayaan Israel, Miri Regev mengecam keputusan UNESCO dengan menyebutnya sebagai keputusan “memalukan dan anti-Semit”.

Keputusan UNESCO itu keluar setelah 24 negara memberikan suara yang mendukung resolusi soal hak akses ke Temple Mount pada Kamis sore. Enam negara menentang resolusi dan 26 negara lainnya memilih abstain.

Walikota Yerusalem, Nir Barkat, juga marah atas keputusan UNESCO yang menyangkal koneksi umat Yahudi atas situs Temple Mount di Yerusalem. Alasannya, sudah ribuan tahun umat Yahudi memiliki akses ke situs suci itu.

”Akankah UNESCO memilih untuk menolak koneksi Kristen untuk Vatikan? Atau koneksi Muslim untuk Makkah,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin oposisi Israel, Isaac Herzog menuduh UNESCO mengkhianati misinya. ”Siapapun yang ingin menulis ulang sejarah, untuk mendistorsi fakta, dan benar-benar ingin menciptakan fantasi bahwa Tembok Barat dan Temple Mount tidak memiliki kaitan ke orang-orang Yahudi, adalah mengatakan sebuah kebohongan besar yang hanya berfungsi untuk meningkatkan kebencian,” ujarnya, seperti dikutip Times of Israel, Jumat (14/10/2016).

Situs Temple Mount selama ini diyakini menjadi situs suci bagi umat Muslim dan Yahudi. Situs itu dianggap suci oleh umat Yahudi karena terdapat bangunan kuil-kuil kuno Yahudi. Sedangkan umat Muslim juga merasa memiliki hak atas situs suci itu karena di dalamnya mencakup Masjid Al-Aqsa.


Credit Sindonews