Tentara
Irak berkumpul setelah membebaskan sebuah desa dari militan ISIS di
selatan Mosul, dalam operasi penyerangan militan di Mosul, Irak, Jumat
(21/10/2016), sementara asap beracun terlihat di wilayah tersebut
setelah militan membakar pabrik sulfur. (REUTERS/Thaier
Al-Sudan/djo/16)
"Kami mengamati beberapa kali bahwa serangan-serangan mematikan ini... yang punya semua ciri kejahatan perang, praktis sudah menjadi rutinitas sehari-hari pesawat tempur koalisi internasional," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan.
"Sangat sering pernikahan, upacara pemakaman, rumah sakit, kantor polisi dan konvoi kemanusiaan menjadi sasaran koalisi," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Pernyataan itu muncul setelah Presiden Prancis Francois Hollande menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah, tempat pesawat-pesawat tempurnya melancarkan serangan udara guna mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Credit ANTARA News