Kamis, 13 Oktober 2016

Putin Marah, Perintahkan Warga Rusia di Luar Negeri Pulang

 Putin Marah, Perintahkan Warga Rusia di Luar Negeri Pulang    
Foto asli Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang bertemu disela-sela KTT G20 di Hangzhou, Cina, 5 September 2016. boredpanda.com
CBMoskow - Rusia memerintahkan semua pejabatnya memulangkan anggota keluarga yang saat ini berada di luar negeri. Perintah ini dipicu ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat yang semakin panas sehingga berpotensi pecahnya perang global.

Seorang pejabat top Rusia mengutip perintah Presiden Vladimir Putin agar seluruh pejabat Rusia membawa pulang orang-orang tercinta mereka secepatnya.



Peringatan ini muncul setelah Putin membatalkan rencananya berkunjung ke Prancis untuk meresmikan pusat spiritual di Gereja Ortodoks Rusia di dekat Menara Eiffel. Putin marah setelah Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pasukan Suriah melakukan kejahatan perang di Aleppo dengan dukungan pasukan udara Rusia.

Sebelumnya, di Dewan Keamanan PBB, Prancis, sekutu Amerika Serikat, mengajukan draf resolusi untuk menghukum Rusia sebagai penjahat perang di Suriah. Mengutip Daily Mail, 12 Oktober 2016, Rusia memerintahkan semua pejabat dan staf pada semua level untuk mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah-sekolah asing secepatnya.

Belum ada penjelasan resmi tentang alasan Putin memerintahkan warga Rusia di luar negeri pulang. Namun, menurut analis politik Rusia, Stanislav Belkovsky, perintah itu bermakna sebagai langkah untuk persiapan perang besar. "Ini semua sebagai langkah mempersiapkan para elite untuk perang besar," kata Belkovsky kepada Daily Star.

Hubungan Rusia dan Amerika Serikat saat ini mengalami titik terburuk sejak Perang Dingin setelah keduanya melibatkan diri dalam konflik bersenjata di Rusia. Dalam perang di Suriah, Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah dan Amerika Serikat mendukung pemberontak anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengingatkan dunia saat ini dalam titik berbahaya, dipicu permusuhan Rusia dan Amerika Serikat dalam perang di Suriah.





Credit  TEMPO.CO




Media Inggris: Waswas PD III, Putin Desak Warganya di Barat Pulang

Media Inggris: Waswas PD III, Putin Desak Warganya di Barat Pulang
Media Inggris, Daily Star, menerbitkan laporan yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak warganya di Barat untuk pulang terkait ancaman Perang Dunia III. Foto/Daily Star.co.uk

LONDON - Media Inggris, Daily Star, menerbitkan laporan yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak para pejabat dan kerabatnya di negara-negara Barat untuk pulang ke Rusia. Desakan itu terkait potensi pecahnya Perang Dunia III antara Rusia dan Barat.

Laporan yang belum dikonfirmasi itu mengklaim mengutip sumber-sumber anonim di lingkup Pemerintah Rusia. Namun, Kremlin dilaporkan membantah laporan media Inggris ini.

”Russia ‘urgently recalls officials’ families living abroad’ as WW3 threat looms (Rusia mendesak untuk menarik pejabat dan keluarganya yang tinggal di luar negeri,  mengingat ancaman Perang Dunia (PD) III),” demikian judul headline Daily Star, yang dikutip Kamis (13/10/2016).

Publikasi media Inggris ini disertai  gambar Presiden sedang melirik marah dengan latar belakang sebuah ledakan. Gambar lainnya menunjukkan Putin dan peta Eropa, di mana Rusia diwarnai cat merah dengan sabit dan palu simbol Uni Soviet hendak membombardir negara-negara Eropa dengan rudal nuklir.

Surat kabar itu juga mengutip analis politik Rusia; Stanislav Belkovsky, yang mengatakan bahwa laporan perintah evakuasi keluarga pejabat Rusia di Barat sebagai bagian dari Rusia untuk mempersiapkan perang besar dengan Barat.

Keputusan Rusia menangguhkan kesepakatan dengan AS soal pembuangan plutonium dari senjata nuklirnya juga dijadikan latar belakang laporan tersebut untuk mendukung asumsi Rusia mempersiapkan perang besar dengan Barat.

Klaim deskan Putin untuk warga Rusia di Barat agar eksodus awalnya dilaporkan znak.com, sebuah situs berita yang berbasis di Yekaterinburg di Ural. Laporan ini mengutip lima pejabat Rusia, namun bukan rekomendasi resmi dari Kremlin.

Menurut media itu, mahasiswa Rusia yang belajar di perguruan tinggi asing harus segera dipindahkan ke universitas-universitas Rusia untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Ketika ditanya tentang laporan itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya dia mendengar tentang adanya desakan penarikan pejabat Rusia dan keluarganya yang ada di negara-negara Barat.




Credit  Sindonews