Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi -
Dua kali ikut serta dan menyumbangkan medali di ajang Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) Sersan Dua (Serda) Dasep Iman Suherman menorehkan kebanggaan untuk Indonesia.
Betapa tidak, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) Yonif 300/Raider Banjar Kedaton, Kodam/III Siliwangi Ini berhasil mempertahankan Indonesia untuk tetap bertengger di posisi pertama di ajang tahunan lomba menembak internasional itu.
Serda Dasep bersama teman-temannya berhasil mengungguli negara lain membuat Indonesia berada jauh di atas 20 negara pesaing seperti Malaysia, Inggris, Amerika bahkan Australia sendiri sebagai tuan rumah.
Ditemui detikcom saat memimpin latihan menembak bersama anggota Yonif 310 Kidang Kancana (KK), Sukabumi, Selasa (4/10/2016) Serda Dasep mengaku dirinya hanya salah satu anggota tim dari 19 prajurit Kontingen TNI AD yang ikut serta dalam AASAM.
"Tahun 2015 lalu, Alhamdulillah meraih medali 4 perak, 1 perunggu sedangkan untuk nomor beregu 6 emas ,1 perak. Tahun 2016 ini untuk perorangan menyumbang 1 perak dan 2 perunggu sedang beregu menyumbangkan 7 emas, 1 Perak dan 2 Perunggu. Total medali yang diraih 7 emas, 2 perak dan 4 perunggu," tuturnya membuka perbincangan dengan detikcom.
Perkenalkan, Ini Serda Dasep Penembak Jitu yang 2 Kali Bikin Bangga Indonesia
|
"Kita bisa buktikan jika merah putih tidak kalah dengan tentara luar apalagi senjata yang digunakan asli buatan lokal milik PT Pindad," sambungnya seraya tersenyum.
Pada April lalu, Serda Dasep berangkat bersama 14 rekannya untuk mengikuti AASAM. Ia masuk ke dalam kategori tembak reaksi dengan senjata senapan bersama 8 anggota TNI lainnya.
"Selain senapan, ada dua rekan yang ikut di kategori Sniper dan empat lainnya di pistol. Di seluruh kategori hampir semua medali kita borong, tapi kan enggak enak sama negara lainnya," ujar Serda Dasep setengah bercanda.
Setiap AASAM digelar, Indonesia selalu langganan berada di posisi teratas. Tak aneh bagi Dasep ketika tentara negara lain sering menganggap ada kecurangan dengan senjata yang digunakan prajurit TNI.
"Wajar mereka heran, mereka menganggap jika negara mereka lebih maju begitu juga dengan persenjataannya. Masa bisa kalah dengan senjata yang dibawa prajurit TNI buatan lokal pula, malahan mereka ada yang bilang Indonesia pakai Magic," tandas Serda Dasep sambil tertawa.
Credit detikNews