GAZA (CB) – Kelompok militan ISIS menyatakan perang
terhadap Hamas dan Kelompok Fatah di Palestina. Melalui sebuah rekaman
video, ISIS menyatakan Hamas terlalu toleran terhadap pelanggaran aturan
agama dan kepada Israel. Sedangkan lawan politik Hamas, Fatah, dianggap
bekerja untuk kepentingan Amerika Serikat (AS).
“Kami akan menggulingkan Negeri Yahudi beserta Anda dan Fatah, serta semua sekularis. Anda akan kami lindas dengan jumlah kami yang semakin banyak,” demikian pernyataan pihak ISIS dalam video yang ditujukan kepada Hamas, sebagaimana dilansir Sputnik, Rabu (1/7/2015).
“Kami bersumpah apa yang terjadi di Levant (wilayah Mediterania Timur yang terdiri dari Irak, Suriah, Lebanon, Turki, dan beberapa negara lain), terutama di Kamp Yarmouk, pada hari ini, akan terjadi juga di Gaza,” lanjut pernyataan itu.
Persaingan antara Hamas dengan ISIS merupakan hubungan yang cukup rumit. Keduanya menginginkan sebuah negara Islam di Gaza, namun ISIS tampaknya tidak setuju dengan sikap lunak yang ditunjukkan Hamas terhadap Israel.
Sebelumnya, ISIS pernah melayangkan ancaman serupa pada 7 Mei 2015. Saat itu ancaman dilayangkan oleh ISIS karena Hamas menghancurkan sebuah masjid yang dijadikan markas kelompok pendukung ISIS dan menahan 40 anggotanya.
“Kami akan menggulingkan Negeri Yahudi beserta Anda dan Fatah, serta semua sekularis. Anda akan kami lindas dengan jumlah kami yang semakin banyak,” demikian pernyataan pihak ISIS dalam video yang ditujukan kepada Hamas, sebagaimana dilansir Sputnik, Rabu (1/7/2015).
“Kami bersumpah apa yang terjadi di Levant (wilayah Mediterania Timur yang terdiri dari Irak, Suriah, Lebanon, Turki, dan beberapa negara lain), terutama di Kamp Yarmouk, pada hari ini, akan terjadi juga di Gaza,” lanjut pernyataan itu.
Persaingan antara Hamas dengan ISIS merupakan hubungan yang cukup rumit. Keduanya menginginkan sebuah negara Islam di Gaza, namun ISIS tampaknya tidak setuju dengan sikap lunak yang ditunjukkan Hamas terhadap Israel.
Sebelumnya, ISIS pernah melayangkan ancaman serupa pada 7 Mei 2015. Saat itu ancaman dilayangkan oleh ISIS karena Hamas menghancurkan sebuah masjid yang dijadikan markas kelompok pendukung ISIS dan menahan 40 anggotanya.
Credit Okezone