YuMi, robot pekerja dari ABB (dok.ABB)
Jakarta, CB
--
Perusahaan teknologi asal Swiss, ABB mengumumkan
robot anyar produksinya yang bakal mendampingi pekerja manusia di
industri.
Bernama YuMi, robot ini diyakini bisa membantu pekerjaan pabrik yang sifatnya
repetitif
atau berulang kali. YuMi pun tak lama lagi akan hadir di Indonesia guna
menyebarkan 'virus' keberadaan teknologi robot otomisasi yang kian
menjamur.
Menurut Robotics LBU Manager ABB Indonesia, Lilik
Suharmawan, YuMi dirancang untuk berkolaborasi dengan manusia alias
menjadi mitra yang tugasnya memproduksi barang.
Robot yang diambil dari kata You and Me ini menurut Lilik, terbuat
dari bahan magnesium ringan dan dilapisi pelindung plastik pengambang,
lengkap dengan bantalan empuk yang bisa meredam benturan.
Dengan sensor khusus yang ditanamkan di tubuhnya, YuMi sengaja
diciptakan untuk mengikuti gerakan manusia. Walau tak memiliki kepala,
tangan YuMi bisa bergerak secara aktif untuk beroperasi.
YuMi dioperasikan masih dengan bantuan manusia dengan menekan tombol "Play" pada remote control.
Lilik
juga menjelaskan, YuMi diprogram terlebih dahulu dengan tiga metode
yang berbeda. Pertama dari remote control tersebut, kemudian
dioperasikan melalui aplikasi peranti lunak pada komputer, dan melalui
pelatihan secara manual oleh manusia.
YuMi akan ditargetkan untuk tiga pasar, yaitu industri UKM, produk konsumen, dan mainan.
YuMi
dirancang di Tiongkok dan rencananya akan dipamerkan di Indonesia pada
16-19 September di Jakarta International Expo, Kemayoran.
YuMi dibanderol mulai dari US$ 40 ribu atau sama dengan Rp 552 juta.
Credit
CNN Indonesia
Robot Pabrik, Pintar Tapi Belum Perlu Kecerdasan Buatan
YuMi, robot pekerja dari ABB (dok.ABB)
Jakarta, CB
--
Perusahaan teknologi asal Swiss, ABB baru saja
mengumumkan peluncuran robot anyar bernama YuMi yang bisa mendampingi
manusia. Walau pintar, YuMi tak memakai kecerdasan buatan atau
artificial intelligence (AI).
Head
of Discrete Automation and Motion Division ABB Indonesia, Steven Lim
mengatakan pendapatnya mengenai kehadiran AI yang diprediksi bakal
menggantikan peran manusia. "Saya tak melihat ada relevansi antara AI
dan robot pekerja pabrik. Menurut saya, belum ada kebutuhan besar dalam
industri untuk memakai AI saat ini, di negara manapun khususnya Asia,"
kata Lim saat berbincang dengan CNN Indonesia di Jakarta, baru-baru
ini.
Menurut Lim, kehadiran AI belum memiliki dampak signifikan di dalam
kinerja pabrik, karena sekitar 80 persen robot pabrik melakukan tugas
yang repetitif atau diulang-ulang. Kebanyakan robot pendamping manusia
di pabrik, kata Lim, memang sengaja dirancang untuk mengerjakan
pekerjaan yang sekiranya tak efektif dilakukan oleh manusia.
"Manusia
tidak mungkin disuruh mengerjakan bagian yang repetitif karena tak baik
untuk kondisi fisik dan mental. Maka kita butuh robot," katanya.
Lim
masih meyakini apabila AI ditanamkan pada robot yang melakukan
pekerjaan repetitif, maka nilai dari kecerdasan tersebut tak tampak.
Dia menyatakan setidaknya hingga tahun 2020 mendatang, ABB masih akan
tetap fokus pada robot pendamping manusia.
Robot YuMi yang
diambil dari kata You and Me itu terbuat dari bahan magnesium ringan dan
dilapisi pelindung plastik pengambang, lengkap dengan bantalan empuk
yang bisa meredam benturan.
Dengan sensor khusus yang ditanamkan
di tubuhnya, YuMi sengaja diciptakan untuk mengikuti gerakan manusia.
Walau tak memiliki kepala, tangan YuMi bisa bergerak secara aktif untuk
beroperasi.
YuMi diprogram terlebih dahulu dengan tiga metode yang berbeda. Pertama dari
remote control
tersebut, kemudian dioperasikan melalui aplikasi peranti lunak pada
komputer, dan melalui pelatihan secara manual oleh manusia.
Credit CNN Indonesia