Rabu, 18 Februari 2015

Kisah pasukan elit TNI ancam ledakkan tentara Australia pakai granat




Aksi latihan Yonko 464 Paskhas. ©Yonko 464 Paskhas


CB - Pemerintah Australia mengancam memboikot pariwisata Indonesia gara-gara dua warganya akan dihukum mati. Hubungan Indonesia dan Australia memang naik turun.

Ada cerita menarik saat Timor Timur hendak lepas dari Indonesia. Saat itu PBB mengirim The International Force for East Timor (INTERFET). Dari 11.000 anggota pasukan, Australia memimpin dan mengirim 5.500 personel. Pasukan ini tidak menimbulkan simpati karena sikap yang arogan.

Pasukan yang dipimpin Mayjen Peter Cosgrove datang dengan Kapal perang NRP Vasco Da Gama, HMS Glasgow, USS Belleau dan USS Mobile Bay. Pasukan Australia juga menyiapkan beberapa pesawat tempur dan pesawat pembom di provinsi ke-27 RI itu. Pasukan Interfet sering bergesekan dengan TNI karena sikap mereka yang arogan.

Pasukan Paskhas TNI AU yang saat itu dipimpin Kapten Eka Bagus Laksana menjadi pasukan terakhir TNI yang tersisa di Timtim setelah PBB dan negara-negara barat mendukung kemerdakaan Timtim. Saat itu keadaan Timtim belum sepenuhnya lepas dari Indonesia, untuk itu pasukan Paskhas hadir untuk mengamankan beberapa aset negara dan Aset TNI AU.

Kisah ditulis dalam buku biografi Marsma (purn) Nanok Soeratno, Kisah Sejati Prajurit Paskhas yang diterbitkan Majalah Angkasa tahun 2013.

Kedatangan Pasukan Interfet menimbulkan problematika tersendiri bagi Detasemen Paskhas. Pasukan Interfet mengeluarkan aturan akan menembak siapapun yang membawa senjata dengan identitas tidak jelas.

Kejadian ini hampir saja menimpa salah satu Personel Paskhas yang hendak buang air. Dia hanya mengenakan kaos dan membawa senjata. Saat akan kembali ke Markas dia dikejar oleh personel Interfet dengan senjata lengkap. Untung kejadian ini tidak sampai menimbulkan letusan senjata.

Peristiwa lainnya yang terjadi saat kedatangan Mayjen Cosgrove. Bandara Komoro di-jammed oleh Interfet hingga membuat komunikasi terputus sama sekali. Pasukan Interfet bermaksud menguasai sendiri bandara, namun caranya tidak etis dengan memacetkan jalur komunikasi.

Yang paling membuat pasukan Paskhas geram adalah saat insiden kedatangan Pangkoopsau II Marsda Ian Santoso untuk bertemu Jendral Interfet di ruang tunggu VIP bandara. Saat Itu Panglima yang turun dari pesawat Hercules mendapat ancaman dari pasukan Interfet. Pasukan Ini mengarahkan senjata ke depan Marsda Ian.

Sontak aksi kurang ajar ini membuat personel Paskhas berang. Kapten Eka dan 15 anak buahnya berteriak sambil menahan emosi.

"Hei ini Jenderal saya, Panglima saya, keamanan di sini tanggung jawab saya," teriak Kapten Eka.

Kondisi sangat tegang. Pasukan Paskhas dan Interfet saling todong-todongan senjata. Saat itu siapa pun bisa lepas kendali lalu melepaskan tembakan. Apalagi setiap Personel yang mengawal Marsda Ian mengantongi dua sampai lima granat.

"Panggil panglima kamu ke sini," bentak Kapten Eka kepada pasukan Interfet.

Walau siap tempur, Kapten Eka mewanti-wanti setiap personel bahwa jangan sampai ada tembakan sebelum ada komando darinya. "Letusan pertama pada saya," tegasnya.

Rencana Pengamanan Pangkoopsau ini terbilang menegangkan, Paskhas kalah jumlah personel, dan mereka sepakat menjadikan granat sebagai senjata mematikan jika terjadi kontak senjata. Pasukan Paskhas siap bertempur habis-habisan.

Saat-saat menegangkan di Timtim begitu membekas bagi Marsda Ian dan kapten Eka. Kenangan yang tidak bisa dilupakan, mereka harus berhadapan dengan pasukan Interfet walau kalah jumlah.



 Credit   Merdeka.com

TNI AL masukkan kapal buru ranjau dalam anggaran belanja


Kapal buru ranjau kita dari generasi ’80-an, sudah 30 tahunan
Jakarta (CB) - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, menyatakan revisi anggaran TNI AL untuk 2015 ini telah dilakukan yang digunakan untuk modernisasi sistem kesenjataan, di antaranya membeli kapal buru ranjau baru. 

Sekitar tambahan Rp4 triliun anggaran negara tersedia untuk TNI AL seusai APBN-P 2015 diberlakukan.

"Kapal buru ranjau kita dari generasi ’80-an, sudah 30 tahunan makanya kami perbarui dengan dua unit yang baru," katanya di Markas Komando Pusat PM TNI AL, Jakarta, Selasa. 

Secara umum, katanya, tidak ada revisi besar-besaran atas program kerja dan pengadaan peralatan perang pada 2015 ini.

"Patokannya adalah MEF. Tindak lanjut beberapa terkait pengadaan sejumlah alutsista, baik itu KRI, pesawat udara, dan kendaraan di satuan pangkalan," kata Supandi.

Termasuk juga pada aspek pembayaran, semisal pembuatan kapal perang TNI AL di Belanda, kapal selam, kapal hidrografi dari Prancis, kapal layar tiang tinggi pengganti KRI Dewaruci dari Spanyol, dan sebagainya. 

Khusus untuk kapal patroli pesisir trimaran dari galangan kapal Lundin, Banyuwangi, Jawa Timur, ia menyatakan, "pengganti yang tempo hari itu sedang dibangun, mungkin satu setengah tahun lagi selesai."


Credit   ANTARA News

Panglima TNI Siap Amankan KTT Asia-Afrika April di Bandung


Panglima TNI Siap Amankan KTT Asia-Afrika April di Bandung
RAKORTER TNI - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi Teritorial (Rakorter) TNI tahun 2015 di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (12/2/2015). Rakorter tersebut diikuti oleh 159 personel TNI, terdiri dari; 64 personel TNI AD, 46 personel TNI AL, 34 personel TNI AU, 1 personel Kohanudnas dan 14 personel Tim Peninjau. (Puspen TNI) 
 
CB, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan pihaknya siap mengamankan jalannya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang akan digelar pada tanggal 19 sampai 24 April 2015 mendatang.
"Saya pikir situasi pengamanan cukup baik. Kegiatan utama di Jakarta. Peringatan KTT nya di Bandung," ujar Moeldoko di kantor Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015).
Mengenai jumlah personel, Moeldoko mengungkapkan pihaknya akan menurunkan personel TNI sekitar 12 ribu personel yang akan ditempatkan di sejumlah titik di Kota Jakarta dan Bandung.

Dengan banyaknya personel yang diturunkan, Moeldoko yakin Konferensi tersebut bakal berjalan lancar.
"Pada saat APEC pengamanan kita sangat diapresiasi dari berbagai Kepala Negara dan menjadi contoh pada Saat APEC di China karena angkatan bersenjatanya belajar ke kita untuk melihat pengalaman kita di Bali (saat Bali Democracy Forum)," kata Moeldoko.

Mengenai keamanan terhadap sejumlah Kepala Negara yang akan hadir dalam KTT ini, Moeldoko mengatakan pihaknya telah membuat protap keamanan sendiri bagi para Kepala Negara.
"Kami ada protapnya dan kami akan komunikasikan mengenai ajudan yang dibawa, lalu kendaraan beratnya, apakah akan membawa pesawat pribadi untuk menentukan parkirnya dimana," ucap Moeldoko.


Credit   TRIBUNNEWS.COM

Panglima TNI Lepas 800 Prajurit ke Darfur


Prajurit yang akan diberangkatkan ke Darfur, Sudan--MTVN/Achmad Zulfikar Fazli
Prajurit yang akan diberangkatkan ke Darfur, Sudan--MTVN/Achmad Zulfikar Fazli
CB, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko melepas 800 prajurit TNI, yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/UNAMID (United Nations Mission In Darfur), di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).

Mereka dilepas sebagai pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah Darfur, Sudan. Ratusan prajurit itu terdiri dari, 650 dari TNI AD, 100 dari TNI AL dan 50 dari TNI AU.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan, pasukan pemelihara perdamaian ini akan dipimpin oleh Letkol Inf M. Herry Subagyo sebagai komandan satgas.

"Batalyon Komposit Konga XXXV/A merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi pasukan perdamaian PBB di darfur," kata Fuad di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).

Prajurit ini, kata dia, akan bertugas selama satu tahun di Darfur. Selama bertugas, mereka dilengkapi sejumlah kendaraan taktis yaitu 24 pabser Anoa 6X6, 30 truk dan 34 Jeep.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas akan ditempatkan pada dua UN Camp yaitu Markas Batalyon beserta kompi bantuan dan 3 kompi senapan yang berasa di Supervanp Secwest UNAMID di El Geneina, dan 1 kompi senapan yang berdiri sendiri di Masteri Camp dengan jarak kurang lebih 70 Km dari Supercamp El Geneina.

"Tugas pokok yang dilaksanakan melakukan patroli-patroli untuk mengamankan aset UN, melaksanakan perlindungan terhadap objek, personel UN serta warga sipil dan mendukung pelaksanaan kegiatan kemanusiaan termasuk didalamny melaksanakan pengawalan bagi konvoi bantuan kemanusiaan dan DDR," jelas dia.

Pemilihan pasukan kata Fuad, dilakukan dengan serangkaian tes dari tingkat daerah hingga pusat. Tes tersebut meliputi test kesehatan, kesehatan jiwa, kesamaptaan jasmani, mengemudi, bahasa inggris dan komputer. Kemudian, mereka pun diikutkan pelatihan selama 1 bulan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Bogor.

Dalam pelepasan pasukan ini, Panglima TNI akan didampingi sejumlah pejabat teras dari TNI yakni KASAU Marsekal TNI Agus Supriatna, KASAL Laksamana TNI Ade Supandi dan KASAD Jenderal TNI Gatot Nurmatyo.

Credit   Metrotvnews.com

Negara-negara Koalisi Anti-ISIS Akan Bertemu di Arab Saudi


BULENT KILIC / AFP
Beberapa pejuang Kurdi Suriah berjalan di salah satu sudut kota Kobani yang hancur lebur akibat pertempuran. Setelah empat bulan pertumpahan darah yang brutal, pejuang Kurdi yang dibantu serangan udara koalisi internasional berhasil


RIYADH, CB - Para panglima angkatan bersenjata dari seluruh dunia akan berkumpul di ibu kota Arab Saudi, Riyadh pada Rabu (18/2/2015), untuk membahas cara terbaik mengatasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pertemuan tingkat tinggi selama dua hari itu akan dihadiri semua negara yang terlibat dalam koalisi melawan ISIS pimpinan AS, termasuk negara-negara kawasan Teluk.

"Saya kira pertemuan itu akan menjadi sebuah evaluasi umum terkait sudah sejauh mana operasi ini dan hal-hal yang harus dilakukan," ujar seorang sumber diplomatik yang tidak mau disebutkan namanya.

Sumber lainnya mengatakan pertemuan itu merupakan ajang saling bertukar informasi dan kesempatan untuk bekerja sama dan bukan sebuah forum untuk mengambil sebuah keputusan besar.

Pembicaraan para petinggi negara-negara anti-ISIS ini bertepatan dengan mulai tumbuhnya kelompok militan itu di Libya yang semakin memanaskan situasi di Timur Tengah setelah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah.

Sementara itu, negara-negara Arab semakin meningkatkan serangan mereka terhadap ISIS sejak awal Februari setelah pembunuhan brutal pilot Jordania, Maaz al-Kassasbeh.

Dalam beberapa hari terakhir sejumlah serangan ditujukan ke berbagai posisi ISIS. Uni Emirat Arab menghancurkan sejumlah penyulingan minyak ISIS sementara Mesir tak ketinggalan menyerang posisi kelompok itu di Libya.

Sedangkan negara terkuat di Timur Tengah, Arab Saudi sejak September tahun lalu sudah bergabung dengan koalisi internasional untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah.

Bulan lalu, Pentagon mengumumkan hampir 1.000 personel militer AS akan dikirim ke Arab Saudi, Turki dan Qatar untuk melatih para pemberontak moderat SUriah untuk melawan ISIS.

Sedangkan Jerman menjanjikan akan mengirim 100 tentaranya ke wilayah utara Irak untuk melatih pasukan Peshmerga Kurdi yang selama ini melawan ISIS.



Credit   KOMPAS.com

Investor Asing Tertarik Bangun Smelter di Papua




JAYAPURA, CB – Gubernur Papua Lukas Enembe optimistis pihaknya dapat membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) emas dan tembaga di Kabupaten Mimika, walau tanpa dukungan pendanaan dari PT Freeport Indonesia. Menurut Gubernur Enembe, setelah mendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat usai kunjungan Menteri ESDM ke Kabupaten Mimika Sabtu (14/2/2015) lalu, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Mimika langsung membentuk tim untuk melakukan studi kelayakan.
“Sebagai langkah awal kami sudah membentuk tim yang akan melakukan studi kelayakan dan kajian menyeluruh mulai dari aspek lingkungan, legalitas hingga pendanaan. Kami berharap dapat merampungkan semuanya dalam 6 bulan sesuai batas waktu yang diberikan pemerintah pusat,” ungkap Enembe didampingi Bupati Mimika, Eltinus Omaleng di Kantor Gubernur Papua, Selasa (17/2/2015).
Dijelaskan Enembe, untuk pendanaan pembangunan smelter beserta prasarana pendukungnya, pihaknya akan bekerjasama dengan investor dari luar negeri dan akan dipadukan dengan penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi Papua. Enembe mengaku tak menutup kemungkinan jika investor yang ada di PT Freeport Indonesia turut serta dalam investasi pembangunan smelter tersebut.
“Ada sejumlah investor dari Tiongkok, Amerika Serikat dan Kanada yang tertarik untuk berinvestasi. Yang paling serius, perusahaan asal Tiongkok, tapi kami masih menjajaki dari segi kemampuan finasial dan teknologi yang ditawarkan,” jelas Enembe.
Dalam perencanaan, menurut Enembe, pabrik pengolahan dan pemurnian emas dan tembaga yang akan dibangun berkapasitas 900 ribu hingga satu juta ton pertahun. Selain itu turut dibangun pembangkit listrik tenaga gas dan pabrik pengolahan limbah ikutannya rencananya akan rampung dibangun dalam 4 hingga 5 tahun ke depan.
Terkait pembangunan smelter di Kabupaten Mimika, menurut Enembe merupakan rangkaian proyek pembangunan smelter nasional sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 yang mewajibkan perusahaan tambang melakukan pemurnian di dalam negeri.
“Walau tidak terlibat dalam pembangunan smelter ini, bersama pemerintah pusat, kami akan mendesak PT Freeport Indonesia agar mau menyepakati nota kesepahaman (MoU) menyuplai konsentrat emas dan tembaga untuk diolah di pabrik pengolahan dan pemurnian yang dibangun di Kabupaten Mimika,” tegas Enembe.
Selain berharap suplai konsentrat dari PT Freeport Indonesia, menurut Enembe Smelter yang dibangun di Kabupaten Mimika, bisa mendapat pasokan hasil tambang dari sejumlah daerah pertambangan emas di Papua. Enembe berharap dengan terealisasinya pembangunan smelter di Kabupaten Mimika, akan menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan industri baru di Papua dan Indonesia Timur, sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga Papua.




Credit   KOMPAS.com