TEHERAN
- Para petinggi tentara Rusia dan Iran bersumpah untuk melanjutkan
perang melawan 'teroris' dan pendukungnya di Suriah. Hal itu diungkapkan
melalui pembicaraan telepon seperti dilaporkan media Iran.
"Kepala staf angkatan bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dan Jenderal Valery Gerasimov mengutuk operasi Amerika Serikat (AS) terhadap pangkalan udara Suriah yang merupakan agresi terhadap negara yang merdeka," tulis kantor berita Iran, IRNA, dikutip dari Al Arabiya, Minggu (9/4/2017).
Dalam pernyataan bersama mereka menyebut serangan AS bertujuan memperlambat kemenangan tentara Suriah dan sekutunya, dan memperkuat kelompok teroris.
"Kedua pemimpin militer bersumpah untuk melanjutkan kerjasama militer mereka dalam mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad sampai kekalahan total teroris dan orang-orang yang mendukung mereka", menurut kantor berita Mehr.
Iran dan Rusia adalah sekutu terdekat Assad dan melabeli semua penentang rezim sebagai "teroris".
Kedua pemerintah telah membela Assad terhadap tuduhan Barat bahwa rezimnya melakukan serangan yang diduga senjata kimia di kota yang dikuasai pemberontak Khan Sheikhun. Serangan tersebut menewaskan puluhan warga sipil.
Presiden Hassan Rouhani sebelumnya mengkritik timpalannya dari AS Donald Trump untuk rudal ditembakkan Jumat pagi dalam menanggapi serangan kimia yang dicurigai.
"Orang ini yang kini di kantor di Amerika mengklaim bahwa ia ingin memerangi terorisme tapi hari ini semua teroris di Suriah merayakan serangan AS," katanya.
"Kepala staf angkatan bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dan Jenderal Valery Gerasimov mengutuk operasi Amerika Serikat (AS) terhadap pangkalan udara Suriah yang merupakan agresi terhadap negara yang merdeka," tulis kantor berita Iran, IRNA, dikutip dari Al Arabiya, Minggu (9/4/2017).
Dalam pernyataan bersama mereka menyebut serangan AS bertujuan memperlambat kemenangan tentara Suriah dan sekutunya, dan memperkuat kelompok teroris.
"Kedua pemimpin militer bersumpah untuk melanjutkan kerjasama militer mereka dalam mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad sampai kekalahan total teroris dan orang-orang yang mendukung mereka", menurut kantor berita Mehr.
Iran dan Rusia adalah sekutu terdekat Assad dan melabeli semua penentang rezim sebagai "teroris".
Kedua pemerintah telah membela Assad terhadap tuduhan Barat bahwa rezimnya melakukan serangan yang diduga senjata kimia di kota yang dikuasai pemberontak Khan Sheikhun. Serangan tersebut menewaskan puluhan warga sipil.
Presiden Hassan Rouhani sebelumnya mengkritik timpalannya dari AS Donald Trump untuk rudal ditembakkan Jumat pagi dalam menanggapi serangan kimia yang dicurigai.
"Orang ini yang kini di kantor di Amerika mengklaim bahwa ia ingin memerangi terorisme tapi hari ini semua teroris di Suriah merayakan serangan AS," katanya.
Credit sindonews.com