Reruntuhan bangunan di Jalur Gaza, Palestina selepas serangan udara Israel. (REUTERS/Mohammed Salem)
Pertempuran terjadi setelah militer Negeri Zionis itu menggelar operasi militer yang gagal pada Minggu pekan lalu di Jalur Gaza, Palestina. Israel malah membunuh tujuh pasukan Hamas dari Brigade Izzudin Al Qassam dalam kejadian itu.
Warga Israel itu ditemukan tewas di bawah reruntuhan bangunan di selatan Israel, setelah belasan roket Hamas menyerang wilayah itu sejak Senin (12/11) sore.
Petugas penyelamat mengatakan korban tewas itu adalah seorang pria berusia sekitar 40 tahun.
Seorang perempuan juga berhasil dievakuasi dari reruntuhan gedung di Ashkelon, yang juga diterjang roket Hamas. Dikutip AFP, perempuan itu kini dalam keadaan kritis.
Ketegangan di Jalur Gaza terus memanas setelah Hamas dan militer Israel saling serang.
Pertempuran ini bermula ketika pasukan khusus Israel menggelar operasi militer ke Khan Yunis, Gaza hingga menewaskan tujuh anggota Hamas, termasuk dua komandan Brigade Izzudin Al Qassam.
Tak terima prajuritnya dibunuh, Hamas bersumpah akan membalas serangan Israel itu.
Sejauh ini Israel mengatakan telah menggempur 70 basis pejuang Hamas, sebagai balasan atas 300 roket yang diluncurkan Hamas ke wilayah Negeri Zionis sejak Senin sore hingga Selasa (13/11) dini hari.
Militer Israel menyatakan berhasil mencegat puluhan roket Hamas yang sebagian besar jatuh di area terbuka, meski beberapa di antara jatuh menimpa rumah-rumah dan bangunan warga.
Petugas medis menuturkan sejauh ini 20 warga Israel terluka akibat bentrokan ini.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menuturkan tiga warganya tewas akibat serangan Israel tersebut, sementara sembilan lainnya terluka.
Kelompok militan Front Popular untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dua anggota mereka meninggal akibat serangan Israel. Sementara satu korban tewas lainnya merupakan anggota kelompok Jihad Islam.
Serangan Israel juga turut menghancurkan stasiun televisi Hamas. Al-Aqsa TV. Tidak ada korban dalam serangan itu, seluruh pegawai stasiun TV disebut segera dievakuasi tak lama setelah ada tembakan peringatan.
Tak hanya stasiun televisi, sebuah gedung bekas hotel yang kini dipakai Hamas sebagai kantor polisi juga dihantam rudal Israel.
Bentrokan terbaru di Gaza ini terjadi dua hari setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengizinkan Qatar mengirim bantuan kepada Hamas di Jalur Gaza.
Akibat ketegangan ini, Netanyahu terpaksa mempersingkat lawatannya ke Paris, Perancis, dalam rangka memperingati 100 tahun gencatan senjata Perang Dunia I demi pulang guna memimpin rapat darurat.
Ketegangan di Gaza dikhawatirkan bisa memicu perang baru antara Israel dan Hamas. Kedua belah pihak sudah terlibat tiga kali peperangan sejak 2008.
Credit cnnindonesia.com