VANDENBERG
- Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) berhasil meluncurkan rudal
balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III dari Vandenberg Air Force Base
di California. Misil yang membawa hulu ledak nuklir palsu itu menuju
target yang dirahasiakan di Samudra Pasifik.
Peluncuran ICBM ini bagian dari uji operasional terbaru Angkatan Udara AS.
Rudal balistik Minuteman III diluncurkan dari silo bawah tanah di Vandenberg Air Force Base pada pukul 11.01 siang pada hari Selasa, 6 November lalu. Meski merahasiakan lokasi target, Angkatan Udara AS mengklaim penempatan ICBM tersebut dilakukan untuk menentukan akurasi dan keandalan sistem.
"Uji peluncuran menyediakan data berharga bagi Komando Strategis AS dan Angkatan Udara AS," kata Komando Serangan Global Angkatan Udara dalam sebuah rilis yang dikutip surat kabar Lompoc Record, Jumat (9/11/2018).
"Peluncuran uji yang andal terjadi ketika uji coba rudal diluncurkan, menyelesaikan jalur penerbangannya dalam koridor keselamatan yang ditentukan, fungsi peralatan dengan benar, data sensor dikumpulkan, dan dampak kendaraan re-entry di mana ditargetkan," lanjut pernyatan komando tersebut.
"Meskipun kendaraan re-entry mencapai target yang dituju, tes dan data analisis tidak dapat dirilis ke publik," imbuh rilis itu, yang menekankan bahwa tes tidak terkait dengan peristiwa dunia nyata, yakni ketegangan militer antara Rusia dan AS.
Awal tahun ini, pada tanggal 31 Juli, Angkatan Udara AS dipaksa untuk menghentikan peluncuran tes ICBM Minuteman III yang tidak berhulu ledak karena anomali dalam penerbangan yang tidak terduga. Tes pada tanggal itu dinyatakan gagal.
Menurut situs web Air Force Technology, peluncuran pertama tahun 2018 dari ICBM Minuteman III mulai berlangsung di pangkalan Vandenberg pada bulan April. Angkatan udara melakukan sekitar empat tes di pangkalan setiap tahun.
Peluncuran ICBM ini bagian dari uji operasional terbaru Angkatan Udara AS.
Rudal balistik Minuteman III diluncurkan dari silo bawah tanah di Vandenberg Air Force Base pada pukul 11.01 siang pada hari Selasa, 6 November lalu. Meski merahasiakan lokasi target, Angkatan Udara AS mengklaim penempatan ICBM tersebut dilakukan untuk menentukan akurasi dan keandalan sistem.
"Uji peluncuran menyediakan data berharga bagi Komando Strategis AS dan Angkatan Udara AS," kata Komando Serangan Global Angkatan Udara dalam sebuah rilis yang dikutip surat kabar Lompoc Record, Jumat (9/11/2018).
"Peluncuran uji yang andal terjadi ketika uji coba rudal diluncurkan, menyelesaikan jalur penerbangannya dalam koridor keselamatan yang ditentukan, fungsi peralatan dengan benar, data sensor dikumpulkan, dan dampak kendaraan re-entry di mana ditargetkan," lanjut pernyatan komando tersebut.
"Meskipun kendaraan re-entry mencapai target yang dituju, tes dan data analisis tidak dapat dirilis ke publik," imbuh rilis itu, yang menekankan bahwa tes tidak terkait dengan peristiwa dunia nyata, yakni ketegangan militer antara Rusia dan AS.
Awal tahun ini, pada tanggal 31 Juli, Angkatan Udara AS dipaksa untuk menghentikan peluncuran tes ICBM Minuteman III yang tidak berhulu ledak karena anomali dalam penerbangan yang tidak terduga. Tes pada tanggal itu dinyatakan gagal.
Menurut situs web Air Force Technology, peluncuran pertama tahun 2018 dari ICBM Minuteman III mulai berlangsung di pangkalan Vandenberg pada bulan April. Angkatan udara melakukan sekitar empat tes di pangkalan setiap tahun.
Credit sindonews.com