Ilustrasi pengungsi Rohingya di Bangladesh. (REUTERS/Adnan Abidi)
Para pendatang baru ini pindah ke wilayah yang sebagian besar sudah "dibersihkan" dari penduduk Rohingya. Desa yang dulunya ditempati Rohingya itu telah dihancurkan hingga rata dengan tanah pertanian yang subur.
Imigran etnis Rakhine dari wilayah selatan yang miskin namun relatif stabil tersebut untuk saat ini jumlahnya masih sedikit.
Tetapi mereka berharap jadi pelopor rencana "Rakhinisasi" untuk meningkatkan demografi wilayah yang dulunya mayoritas Muslim itu.
Chit San Eain adalah seorang wanita 28 tahun yang pindah dengan suami dan anak balitanya ke sebuah pondok di Koe Tan Kauk.
"Tapi sekarang setelah mereka tidak ada lagi, kami memiliki kesempatan untuk bertemu kembali dengan keluarga yang tinggal di sini," kata dia.
Reruntuhan pemukiman Rohingya terbentang beberapa kilometer dari lokasi itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut operasi tentara itu sebagai pembersihan etnis yang menunjukkan semua "ciri genosida."
Ratusan ribu warga Rohingya mengungsi ke luar negeri setelah ditekan oleh militer Myanmar. (AFP Photo/Fred Dufour)
|
Namun sejauh ini mereka hanya mengizinkan 374 dari 8.000 pengungsi yang namanya telah diajukan untuk tahap awal repatriasi.
Dengan tidak adanya etnis Rohingya, banyak bermunculan proyek pembangunan, yang dibiayai pemerintah dan tentara atau disponsori swasta, mengubah Rakhine utara.
Warga Rohingya menjadia korban pembantaian pemerintah Myanmar. (Handout via REUTERS)
|
Chit San Ean adalah penerima bantuan dari Komite Penambahan untuk Rekonstruksi Teritori Nasional Rakhine di Perbatasan Barat (CRR), sebuah skema swasta yang dibentuk tak lama setelah krisis pengungsi dimulai.
Nasionalis Rakhine mengatakan CRR adalah benteng melawan Islam dan sebuah cara untuk memastikan kelompok etnis mereka memiliki suara dalam proyek pembangunan negara bagian yang didominasi oleh Birma, yang mereka tidak percaya.
"Siapa yang harus diprioritaskan selain warga Rakhine di wilayah Rakhine?" kata Than Tun, Sekretaris Jenderal CRR.
Credit cnnindonesia.com