Jumat, 13 Oktober 2017

Ilmuwan Pecahkan Rahasia Penyembuhan Penyakit Parkinson


Penyakit parkinson
Penyakit parkinson



CB, Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit Parkinson difokuskan untuk meredakan gejala yang muncul dan menjaga agar pasien bisa tetap beraktivitas sehari-hari semaksimal mungkin. Kini, ada obat untuk penyakit Parkinson tersebut, menurut hasil studi.

Seperti dilansir dari laman, Dailymail, para ahli percaya bahwa mereka akhirnya berhasil memecahkan rahasia di balik enzim otak yang dianggap bertanggung jawab atas kondisi saraf degeneratif. PINK1 ditandai sebagai pemain kunci dalam mencegah Parkinson pada 2004, dan beberapa percobaan telah menyelidiki peran sebenarnya dari tahun-tahun sebelumnya. Peneliti Universitas Dundee sekarang percaya bahwa mereka telah menyusun struktur 3D dan kerja dalam enzim.

Studi yang dijuluki 'vital' dan 'fantastis' oleh komunitas medis, bisa memberikan perawatan untuk gejala kondisinya, termasuk gemetar dan kaku. Penyakit Parkinson telah menyerang satu dari 500 orang dan sekitar 127 ribu orang di Inggris hidup dengan kondisi tersebut.

Dipercaya satu juta orang Amerika juga menderita penyakit tersebut. Termasuk aktor Michael J Fox, yang didiagnosis pada usia 29 tahun, dan legenda tinju Muhammad Ali. Profesor David Dexter, wakil direktur penelitian di Parkinson Inggris, mengatakan gen PINK1 diidentifikasi sebagai pemain kunci oleh para peneliti pada tahun 2004.

"Obat-obatan yang bisa mengganti jalur PINK1 atau parkin dimungkinkan bisa memperlambat, menghentikan atau bahkan membalikkan kematian sel syaraf, tidak hanya pada orang-orang yang memiliki bentuk kondisi warisan yang langka ini, tetapi juga mereka yang memiliki parkinson yang tidak diwariskan," ucapnya.

Penelitian ini, untuk pertama kalinya, memberi kita gambaran tentang seperti apa protein PINK1 dan bagaimana perubahan gen dapat mencegah protein PINK1 bekerja dengan baik. Pengetahuan ini juga sangat penting untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengaktifkan kembali PINK1, yang berpotensi memperlambat atau bahkan menghentikan.

Michael Dunn, kepala tim Ilmu Genetika dan Molekuler Wellcome Trust, mengatakan protein PINK1 telah menjadi fokus penelitian di seluruh dunia, jadi temuan dari tim Dundee ini merupakan langkah maju yang fantastis bagi masyarakat. "Jika kita memahami struktur protein ini, yang memegang begitu banyak petunjuk tentang apa yang salah di parkinson, mungkin akan membantu kita mengembangkan obat baru untuk melindungi dari penyakit yang menghancurkan tersebut," ungkap Dunn.

Studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah eLife, menawarkan harapan untuk menjelaskan secara tepat bagaimana enzim tersebut dapat digunakan dalam pengobatan. PINK1 mengkodekan sebuah kelas khusus enzim, yang dikenal sebagai kinase, yang memainkan peran penting dalam melindungi sel-sel otak melawan stres.

Para periset mengatakan bahwa PINK1 memiliki elemen kontrol unik yang tidak ditemukan di enzim lain kelasnya yang menjelaskan bagaimana target ubiquitin dan Parkin. Profesor Daan van Aalten, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan bahwa temuan tersebut adalah langkah transformatif dalam perjalanan menuju sebuah solusi.

"Ada ketertarikan besar untuk secara langsung menargetkan PINK1 sebagai terapi potensial namun tanpa pengetahuan tentang struktur enzim, ini merupakan penghalang utama," ucapnya.

"Pekerjaan kami sekarang menyediakan kerangka kerja untuk melakukan penelitian di masa depan yang diarahkan untuk menemukan obat baru seperti molekul yang dapat menargetkan dan mengaktifkan PINK1," ungkap dia.






Credit  republika.co.id





Ilmuwan Penemu Planet Nibiru Meninggal Misterius, Ada Konspirasi?



Ilmuwan Penemu Planet Nibiru Meninggal Misterius, Ada Konspirasi?
Apakah dunia akan segera kiamat?
CB, California - Dua stargazers (orang yang mempelajari bintang) yang diduga menemukan bukti mitos Planet Nibiru atau Planet X disebut meninggal dalam keadaan misterius. Teori mengejutkan mengatakan kematian tersebut adalah bagian dari perlindungan untuk mencegah kebenaran tentang sistem Planet X atau Nibiru keluar ke publik.
Sebelumnya, dari beberapa laporan media mengabarkan David Meade, penulis Planet X, mengklaim bahwa planet yang juga dikenal sebagai Nibiru itu akan datang pada 2017. Kedatangan ini diprediksi akan menyababkan kiamat.
NASA menegaskan bahwa Nibiru adalah tipuan online belaka dan tidak ada bukti yang nyata. Meski begitu, anggota gerakan Nibiru Cataclysm mengatakan bahwa NASA berusaha menutup fakta ini untuk mencegah kepanikan dan cadangan ruang di bunker bawah tanah hanya dipergunakan untuk elite dunia, menurut laporan dari laman express.co.uk, Selasa, 10 Oktober 2017.
Meade mengklaim bahwa setiap ilmuwan yang mengungkapkan Planet X telah menghilang secara misterius. Meade menjelaskan Robert Harrington yang mengawasi astronom US Naval Observatory yang mengaku menemukan bukti Planet X dan astrofisika Australia Rodney Marks yang bekerja di teleskop Kutub Selatan telah meninggal dalam keadaan misterius.

Harrington percaya bahwa Planet X adalah "planet penyusup" yang melewati tata surya kita. Ia juga mengatakan bahwa planet itu mampu mendukung kehidupan alien. Sebagai kepala Observatorium Angkatan Laut AS, Harrington adalah salah satu astronom terkemuka di Amerika.
Sebelumnya, Harrington mengatakan bahwa pergerakan Planet Uranus, Neptunus, dan bulan mereka menunjuk ke planet besar lain di luar Pluto. Ia kemudian diwawancarai Zecharia Sitchin, orang pertama yang mengklaim adanya Nibiru, pada 1990. Sitchin telah menerjemahkan tulisan yang ditulis oleh budaya Timur Tengah kuno Sumeria.
Sitchin mengatakan bahwa mereka menceritakan sebuah planet raksasa bernama Nibiru yang mengorbit matahari setiap 3.600 tahun. Orang Sumeria menyebut Nibiru yang dihuni oleh ras Anunnaki akan melewati tata surya dan menimbulkan malapetaka.
Dalam wawancaranya, Harrington mengatakan planet itu pastilah sebuah planet yang memiliki massa sekitar tiga sampai lima kali massa bumi. "Ini sangat mampu mendukung bentuk kehidupan dari satu jenis atau jenis lainnya," kata dia.

Data dari wahana Voyager 2 di Neptunus membantah perhitungan Harrington pada 1992. Enam bulan kemudian, pada bulan Januari 1993 Harrington meninggal dunia. Dugaan kematiannya karena kanker, namun banyak orang meragukan penyebab tersebut.
Blogger Marshall Masters mengatakan bahwa sebelum meninggal Harrington mengirimkan laporan tentang penemuannya, namun sayangnya sebelum laporan tersebut dipublikasikan, ia telah meninggal karena kanker esofagus. Penganut Nibiru mengklaim bahwa belahan bumi selatan khususnya sekitar Kutub Selatan adalah tempat terbaik melihat Nibiru.
Ilmuwan lain, Rodney Marks, meninggal di Kutub Selatan saat bekerja di Teleskop Submillimeter Antartika dan Observatorium Jarak Jauh di Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott. Pria berusia 32 tahun itu dikenal sangat sehat, tapi anehnya ia tiba-tiba sakit dalam 36 jam sebelum ia meninggal dunia.
National Science Foundation (NSF), yang mengelola stasiun, telah mengumumkan bahwa Marks meninggal secara alami. Namun, saat otopsi ditemukan bahwa Marks meninggal karena keracunan etanol dan tidak jelas bagaimana dia mengonsumsinya.

Polisi Selandia Baru mengatakan NSF tidak kooperatif, menolak memberikan rincian laporan internal atau mengatakan siapa yang berada di stasiun saat itu. Dokter stasiun tersebut, Robert Thompson, juga menghilang pada 2006.
Meade mengatakan, Marks menghabiskan sebagian besar waktunya mengumpulkan data tentang kondisi pengamatan dan operasi teleskop inframerah yang sangat besar. "Apakah ia meninggal karena tahu terlalu banyak?" kata Meade. Yang jelas, tak ada yang tahu apakah teori tersebut benar.




Credit  tempo.co









3 Kali Dekati Bumi, Asteroid Seukuran Rumah Masuk Daftar Risiko




3 Kali Dekati Bumi, Asteroid Seukuran Rumah Masuk Daftar Risiko
Asteroid 2012 TC4 akan berada pada titik terdekat dengan Bumi pada 12 Oktober 2017. Kredit: Denver Channel
CB, San Francisco - Sebuah asteroid seukuran rumah akan melintas di ketinggian kurang dari 44.000 km (27.300 mil), atau tepat di atas ketinggian 36.000 km di mana ratusan satelit geosynchronous mengorbit Bumi, besok. Jarak itu merupakan sekitar seperdelapan jarak antara Bumi dan bulan.

Pada orbit 609 hari mengelilingi Matahari, asteroid yang dijuluki TC4 itu akan kembali ke Bumi pada tahun 2050 dan 2079, menurut Rüdiger Jehn dari program Benda Dekat Bumi Badan Antariksa Eropa di Belanda.
"Kami tahu kini bahwa asteroid itu juga tidak akan menabrak bumi pada tahun 2050, namun pendekatan pada tahun 2050 dapat membelokkan asteroid sehingga bisa menabrak bumi pada tahun 2079," katanya.

Dengan kemungkinan satu dalam 750 menabrak planet ini, TC4 terdaftar di nomor 13 pada "daftar risiko" obyek. "Kami perlu melakukan pengamatan yang sangat tepat untuk bisa memprediksi kembalinya tahun 2050," kata Jehn.
Apa yang membuat TC4 spesial adalah bahwa ia telah dipilih untuk menguji sistem peringatan dini asteroid global, yang dipasok oleh jaringan observatorium, universitas dan laboratorium di seluruh dunia.
Pelintasan asteroid ini akan memungkinkan tim mengevaluasi seberapa akurat mereka dalam memprediksi orbit dan ukurannya, sambil menggunakan teleskop untuk mempelajari lebih lanjut tentang komposisinya. "Bagi kami ini adalah kasus uji coba," kata rekan Jehn, Detlef Koschny. "Kami sedang berlatih untuk kasus serius."
Banyak ilmuwan percaya Bumi sekali lagi akan terkena batu ruang angkasa seukuran yang melenyapkan dinosaurus, meski tidak diketahui kapan hal itu akan terjadi. Dan bahkan jika mereka menjadi lebih baik dalam memprediksi sebuah hantaman, hanya ada sedikit hal yang dapat dilakukan untuk saat ini.
Proyek futuristik untuk menangkis atau menghancurkan batuan angkasa yang masuk tidak menghasilkan apa-apa sejauh ini, dan satu-satunya strategi adalah mengevakuasi orang-orang di zona yang berisiko.
TC4 akan melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi sebelum pukul 05.41 GMT pada hari Kamis, di titik selatan Australia, menurut ESA dan NASA.

Asteroid itu tidak akan terlihat dengan mata telanjang atau dengan teropong biasa, "tapi bisa dilihat pada malam 11-12 Oktober sampai sekitar 4.00 pagi dari observatorium Eropa," kata Jehn.




Credit  TEMPO.CO












Teleskop Radio Terbesar Milik Cina Mendeteksi 2 Bintang Baru




Teleskop Radio Terbesar Milik Cina Mendeteksi 2 Bintang Baru
Teleskop FAST Cina. Kredit: Astronomy Now

CB, Beijing - Ilmuwan mengkonfirmasi bahwa teleskop radio terbesar di dunia milik Cina telah mendeteksi dua bintang baru yang mengirimkan gelombang radio selama uji coba.

The Five hundred meter Aperture Spherical Telescope (FAST), yang terletak di bagian pedesaan provinsi Guizhou, Cina, melakukan uji coba pertama pada bulan September 2016. Salah satu misi utamanya adalah mendeteksi sinyal komunikasi antarbintang, atau sederhananya, pesan dari peradaban alien.
Tujuan utama lainnya adalah mengamati pulsar atau bintang neutron yang berotasi. Ini merupakan sisa-sisa keruntuhan gravitasi bintang masif yang memenuhi sekitar 1,4 materi massa matahari ke bumi.
Misi mempelajari pulsar dari teleskop ini memberikan kesempatan kepada para ilmuwan untuk melihat beberapa kondisi paling ekstrem di alam semesta.
Para ilmuwan di National Astronomical Observatories of China (NAOC) mengatakan FAST menemukan dua pulsar baru pada tanggal 22 dan 25 Agustus. Pengamatan ini kemudian diverifikasi dengan teleskop radio Parkes di Australia.
Pulsar yang ditemukan diberi nama J1859-01 dan J1931-01, dan masing-masing terletak 16.000 dan 4.100 tahun cahaya dari Bumi. Menurut kantor berita Cina, Xinhua, pulsar yang letaknya lebih jauh berputar pada tingkat 1,83 rotasi per detik. Sementara yang lainnya, mendekati angka 0,59 rotasi per detik.
Peng Bo, wakil direktur proyek FAST, mengatakan, “Hasilnya cukup menjanjikan, karena teleskop ukuran ini biasanya memerlukan percobaan tiga sampai lima tahun sebelum bisa mendapatkan hasil seperti ini.”

Selama dua tahun ke depan, para ilmuwan yang bekerja di FAST akan melakukan penyesuaian terhadap teleskop ini untuk mengoptimalkan kinerjanya. Peng mengatakan bahwa setelah selesai, teleskop akan terbuka untuk ilmuwan dari seluruh dunia.



Credit  TEMPO.CO






Ilmuwan Temukan Tulisan Arab Allah di Kostum Kuburan Viking


Ilmuwan Temukan Tulisan Arab Allah di Kostum Kuburan Viking


Ilmuwan menemukan tulisan Arab Allah di pita kostum penguburan di kuburan Viking. Kredit: Annika Larsson/Daily Mail


CB, Stockholm - Ilmuwan menemukan kostum penguburan dari kuburan Viking telah memberikan lebih banyak bukti kontak antara suku Nordik dan Islam kuno.
Studi tentang pakaian yang ditemukan di kuburan abad 9 dan 10 itu, telah mengungkapkan adanya tulisan Arab dari Allah.
Ilmuwan: Ilmuwan Sebut Kehidupan di Bumi Bermula dari Meteorit
Kehadiran artefak Islam di lokasi Viking pernah dijelaskan sebagai bukti penjarahan dan perdagangan, namun temuan baru terus mengungkapkan hubungan yang lebih erat antara budaya tersebut.
Ilmuwan percaya penemuan terbaru menunjukkan kemiripan antara pandangan Viking dan Muslim tentang kehidupan akhirat.
Pakar dari Universitas Uppsala di Swedia membuat penemuan tersebut setelah berupaya menciptakan kembali pola tekstil yang ditemukan di pita anyaman Viking.
Mereka menemukan bahwa benda-benda itu, yang digunakan sebagai inspirasi untuk pameran Viking Couture di Museum Enköping, berisi karakter Kufik, bukan pola Viking tradisional seperti yang telah diasumsikan.
Seperti halnya Allah, Ali, sepupu dan menantu Muhammad, Nabi Islam, juga disebutkan dalam teks.


Tulisan kaligrafi Kufic Allah (kiri) dan baraka Muhammad yang menjadi inspirasi tulisan di pita penguburan Viking. Kredit: Annika Larsson/Daily Mail
Karakter Kufik biasanya ditemukan pada Era Viking pada mosaik di monumen pemakaman dan mausoleum, terutama di Asia Tengah.
Teks serupa ditemukan di pita tenunan, yang merupakan bagian dari kostum kuburan yang terbongkar di situs seperti Birka di Mälardalen dan di kuburan kapal di daerah Gamla Uppsala.
Annika Larsson, peneliti arkeologi tekstil di Departemen Arkeologi dan Sejarah Kuno di Universitas Uppsala, mengatakan: "Ini adalah sesuatu yang mengejutkan bahwa pita-pita, seperti kostumnya, dibuat di sebelah barat jantung Muslim.
"Agaknya, kebiasaan pemakaman Era Viking dipengaruhi oleh Islam dan gagasan tentang kehidupan kekal di surga setelah kematian," ujarnya.
Dalam penelitiannya sebelumnya, Larsson melihat kemunculan sutra Timur di kuburan Era Viking Skandinavia.
Di kuburan kapal Valsgärde, tepat di sebelah utara situs Zaman Besi awal Gamla Uppsala, sutra ditemukan dalam pakaian orang-orang yang dikuburkan jauh lebih sering daripada kain wol dan linen.
Analisis bahan, teknik dan desain tenun menyarankan asalnya dari Persia dan Asia Tengah kuno.
"Benda-benda kubur seperti pakaian yang indah, dijahit halus dengan kain eksotis, hampir tidak mencerminkan kehidupan sehari-hari almarhum," tambahnya.
"Benda kubur yang kaya material agaknya dipandang sebagai ungkapan nyata dari nilai-nilai yang mendasarinya. Di dalam Al-Quran, ada tertulis bahwa penghuni surga akan mengenakan pakaian sutra. Prasasti pita teks itu bisa menjelaskan kemunculan sutra di kuburan Era Viking. Temuan ini sama lazimnya di kuburan laki-laki dan perempuan."
Ini bukan pertama kalinya sebuah artefak Viking yang memiliki hubungan dengan Islam telah digali.
Sebuah cincin, dibuat lebih dari 1.000 tahun yang lalu, mengkonfirmasi kontak antara bangsa Viking dan dunia Muslim kuno. Ditemukan di Swedia pada tahun 2015, prasasti Arab kuno itu bertuliskan 'untuk Allah' atau 'kepada Allah'.



Temuan cincin berusia 1.000 tahun yang bertuliskan Allah di Swedia pada 2015 mengkonfirmasi hubungan antara Viking dan dunia Islam. Kredit: Christer Ahlin/The Swedish History Museum




Credit  tempo.co





BATAN: Listrik dari Tenaga Nuklir Menghemat Pembayaran 50 Persen



BATAN: Listrik dari Tenaga Nuklir Menghemat Pembayaran 50 Persen
Peneliti memantau reaksi nuklir di ruang kontrol reaktor berkapasitas 2.000 kW Triga 2000 di Badan Tenaga Nuklir Nasional, Bandung, Jawa Barat, pada peringatan 50 tahun beroperasinya reaktor nuklir pertama di Indonesia tersebut, 2 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia
CB, Makassar - Kepala  Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Wisnusubroto mengatakan penggunaan aliran listrik dengan tenaga nuklir bakal menghemat pembayaran listrik hingga 50 persen jika dibandingkan tenaga uap. "Tenaga uap itu biayanya 12 sen per kwh, sedangkan nuklir bisa mencapai 6-8 sen per kwh," ujarnya di Makassar, Kamis 12 Oktober.

Hasil survei, menurutnya, juga menunjukkan dukungan atas PLTN yang semakin meningkat. Dengan alasan untuk meningkatkan dukungan PLTN yang tidak ada pemadaman listrik.
Bahkan dukungan masyarakat meningkat mencapai 75,3 persen pada 2015 menjadi 77,53 persen pada 2016, dengan penyebaran kuesioner kepada 4.000 responden dari 34 provinsi di Indoneisa.
BATAN, tambah Djarot, akan terus mewacanakan pembangunan pembangkit listrik dengan tenaga nuklir di Indonesia. Hal itu demi pembangunan nasional tenaga nuklir. "Ini tujuannya baik," ujarnya.
Menurut dia, setiap tahun BATAN keliling ke universitas-universitas untuk memperkenalkan energi nuklir. Namun, lanjut dia, yang dilakukannya bukan ingin mengimbangi kerja dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Kita perkenalkan ke anak bangsa dari sisi sainsnya saja. Dan menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir juga terbilang aman, apalagi kalau bisa gambar merah putih," tutur Djarot.
Kendati demikian, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang belum menerima hal tersebut. Sebab mereka khawatir bahaya yang akan ditimbulkan. "Itulah kita memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama akademisi dan mahasiswa karena banyak yang salah kaprah," ujarnya.
Djarot menambahkan jika nuklir merupakan salah satu Energi Baru Terbarukan (EBT) yang digunakan hingga bisa menghasilkan 5.000 megawatt aliran listrik pada tahun 2025. "Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut eksekusi dari pemerintah," tambah Kepala BATAN tersebut.





Credit  TEMPO.CO






Kongres Peringatkan Bom EMP Nuklir Korut Bisa Bunuh 90% Orang AS


Kongres Peringatkan Bom EMP Nuklir Korut Bisa Bunuh 90% Orang AS
Komisi EMP Kongres memperingatkan bahaya dari serangan bom EMP nuklir Korut terhadap Amerika Serikat. Foto/Ilustrasi/KCNA/REUTERS


WASHINGTON - Kongres Washington memperingatkan bahwa Korea Utara (Korut) mampu menyerang Amerika Serikat (AS) dengan bom electromagnetic pulse (EMP) nuklir. Menurut Kongres, senjata itu dapat mematikan grid listrik tanpa batas waktu dan membunuh 90 persen dari total orang Amerika dalam waktu satu tahun.

Dalam sebuah rapat dengar pendapat di Kongres, para ahli mengatakan bahwa Korut dapat dengan mudah menggunakan skenario ”kiamat” untuk mengubah bagian AS menjadi abu.

Pentagon dan Presiden Donald Trump diminta untuk bergerak cepat guna melindungi grid tersebut. Para ahli dalam kesaksiannya di Kongres menjelaskan bahwa ledakan bom nuklir tingkat tinggi yang dikirim oleh rudal atau satelit dapat mematikan jaringan listrik AS untuk waktu yang tidak terbatas.

”Dengan pengembangan persenjataan nuklir kecil dan rudal jarak jauh oleh musuh baru AS yang radikal, dimulai dengan Korea Utara, ancaman serangan EMP nuklir terhadap AS menjadi satu dari sedikit cara bahwa negara tersebut dapat menimbulkan kerusakan parah terhadap Amerika Serikat,” bunyi pernyataan Komisi EMP Kongres yang menyimpulkan penjelasan para ahli.

“Secara kritis, oleh karena itu, sangat penting bahwa pimpinan menangani ancaman EMP sebagai isu kritis dan eksistensial, dan memberikan prioritas tinggi untuk memastikan pimpinan terlibat dan langkah-langkah yang diperlukan diambil untuk melindungi negara dari EMP,” lanjut pernyataan komisi tersebut, seperti dilansir dari Washington Examiner, Jumat (13/10/2017).

William R. Graham, ketua komisi EMP sebelumnya dan mantan kepala stafnya, Peter Vincent Pry, mengatakan bahwa AS telah mengabaikan tanda peringatan tersebut selama bertahun-tahun. Menurut mereka, langkah militer Korea Utara tahun ini harus dilihat sebagai panggilan untuk bangun.

Pentagon belum merespons peringatan dari Komisi EMP Kongres. Pentagon saat ini masih menanti opsi apa yang akan diambil Presiden Donald Trump terhadap Korut. Kepala Pentagon James Norman Mattis sebelumnya menginstruksikan kepada semua tentara untuk siap jika Presiden Trump pada akhirnya mengambil opsi militer. 



Credit  sindonews.com





AS Yakin Bisa Tangani Ancaman Nuklir Korut



AS Yakin Bisa Tangani Ancaman Nuklir Korut
Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian


WASHINGTON - Kepala Staf Gedung Putih John Kelly mengatakan pemerintah Trump menganggap bahwa ancaman yang ditunjukkan oleh kemampuan senjata nuklir Korea Utara (Korut) saat ini dapat ditangani. Namun ia menegaskan Pyongyang tidak bisa dibiarkan mempunyai kemampuan untuk menyerang Amerika Serikat (AS).

"Sebuah negara yang telah mengembangkan kemampuan ICBM (rudal balistik antar benua) yang cukup bagus dan sedang mengembangkan kendaraan re-entry nuklir yang cukup bagus, saya akan percaya bahwa negara tersebut tidak dapat memiliki kemampuan untuk mencapai tanah air," kata Kelly seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/10/2017).

"Saat ini kami pikir ancaman itu mudah ditangani namun seiring berjalannya waktu jika tumbuh di tempat yang jauh dari hari ini, nah,mari berharap diplomasi bisa bekerja," kata Kelly, seorang pensiunan jenderal Marinir.

Ketegangan meningkat pada bulan Juli setelah Korut melakukan dua uji coba rudal balistik antar benua (ICBM). Trump mengatakan bahwa kekuatan militer merupakan pilihan untuk mencegah Kim Jong-un mendapatkan ICBM yang bisa mengirimkan senjata nuklir ke AS.

Eskalasi terus berlangsung setelah AS memutuskan untuk tetap menggelar latihan perang tahunan bersama Korsel. Latihan militer Uli-Freedom Guardian memicu kecaman Korut. Selama latihan tahun lalu, Korut meluncurkan rudal balistik dari kapal selam dan menempatkan militernya pada tingkat siaga tertinggi. 




Credit  sindonews.com





Kunjungi Korut, Legislator Rusia: Jong-un Siap Jinakkan AS


Kunjungi Korut, Legislator Rusia: Jong-un Siap Jinakkan AS
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyaksikan langsung uji coba rudal. Foto/Istimewa


MOSKOW - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, sangat khawatir dengan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Saat ini, Pyongyang sedang mengembangkan sebuah rudal balistik baru yang mampu memberikan hulu ledak nuklir ke AS. Begitu yang dikatakan oleh seorang anggota parlemen partai nasionalis Rusia.

"Kim Jong-un telah mengatakan bahwa dia akan menjinakkan AS dengan 'api' dan sebagai bagian dari penjinakan ini, mereka sekarang bersiap untuk menguji rudal balistik antar benua baru," tutur Anton Morozov.

"Menurut perhitungan mereka, rudal itu harus mampu menghantam Pantai Barat AS," sambung anggota parlemen Partai Demokrat Liberal dan anggota Komite Hubungan Internasional majelis rendah ini menurut sebuah sumber partai yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Interfax.



Morozov mengunjungi Korea Utara bersama dua rekan partainya pada 2-6 Oktober lalu. Pada sesi tersebut, dia menekankan bahwa perjalanannya telah dikoordinasikan dengan Kementerian Luar Negeri Rusia dan kepala Komite Hubungan Internasional Leonid Slutsky sebagai bagian dari konsep politik umum Rusia.

Menurut sumber Interfax, Morozov juga mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa orang-orang Korut sangat kecewa dengan pidato Trump baru-baru ini di Majelis Umum PBB. Banyak dari mereka menganggapnya sebagai sebuah deklarasi perang dan mereka siap untuk menanggapi.

Morozov juga mengatakan kepada sesama anggota parlemen bahwa selama kunjungan delegasi parlemen Rusia dengan jelas menandai posisinya untuk tidak mendukung ketegangan agresif antara AS dan Korut. Mereka menyerukan untuk menciptakan kondisi guna penyelesaian krisis secara damai.

"Inilah yang kami sampaikan ke Semenanjung Korea: menemukan beberapa titik kontak dan menandai rangsangan untuk kedua belah pihak sehingga mereka bisa duduk di meja perundingan," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/10/2017).

Pada awal September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan bahwa dia memperkirakan Pyongyang tidak akan menyerahkan program nuklir dan misilnya di bawah tekanan sanksi dan ancaman militer. Apa yang terjadi pada Irak dan Libya telah meyakinkan Pyongyang bahwa pencegahan nuklir adalah satu-satunya cara yang dapat dipercaya untuk memastikan keamanannya

"Mereka akan makan rumput tapi tidak akan menghentikan program mereka asalkan tidak merasa aman. Apa yang bisa mengembalikan keamanan mereka? Pemulihan hukum internasional," kata Putin.





Credit  sindonews.com





UEA Akhiri Misi Diplomatik Korea Utara


UEA Akhiri Misi Diplomatik Korea Utara
UEA mengakhiri misi diplomatik Korut dan tidak akan mengeluarkan visa bagi warga negara itu. Foto/Istimewa


DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan pihaknya mengakhiri misi duta besar non-residen Korea Utara (Korut) dan mengakhiri layanan utusannya sendiri di Pyongyang. Demikian pernyataan kementerian luar negeri UEA dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita WAM.

WAM menambahkan UEA juga akan berhenti mengeluarkan visa baru atau lisensi perusahaan kepada warga Korut. Ribuan pekerja Korut yang tinggal di wilayah negara Teluk yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS), terutama bekerja di lokasi konstruksi.

"Langkah-langkahnya masuk dalam konteks kewajiban sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab untuk memperkuat keinginan internasional dan untuk menghentikan proliferasi program senjata nuklir dan rudal," kata kementerian tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/10/2017).

Presiden AS Donald Trump mendesak negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu untuk memberikan tekanan kepada Korut untuk mengakhiri senjata nuklirnya, dengan menggunakan pidato perdananya ke badan dunia untuk menjawab apa yang dia katakan adalah tantangan global utama.

Uji coba nuklir Korut dan peluncuran rudal telah menimbulkan ketegangan global dan mendorong beberapa putaran sanksi internasional di Dewan Keamanan PBB.

Pengumuman tersebut menyusul langkah serupa oleh tetangga UEA di Teluk Arab macam Qatar dan Kuwait, yang bulan lalu menurunkan hubungan mereka dengan Pyongyang dan berhenti mengeluarkan visa baru untuk warga Korut. 




Credit  sindonews.com







Rusia Nilai Perisai Rudal Canggih AS Memicu Perlombaan Senjata Baru


Rusia Nilai Perisai Rudal Canggih AS Memicu Perlombaan Senjata Baru
Sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat. Foto/REUTERS


MOSKOW - Rusia menilai sistem perisai atau anti-rudal canggih Amerika Serikat (AS) dirancang untuk memberi Washington kemampuan “serangan cepat global” tanpa takut pembalasan. Hal ini pada akhirnya memicu perlombaan senjata baru dunia.

Pemerintah Rusia melalui kementerian pertahanannya mengatakan, kemampuan dari perisai rudal Washington itu mendorong negara-negara lain untuk membangun dan meningkatkan persenjataan mereka sendiri.

”Pertahanan rudal AS berfungsi sebagai stimulus untuk peningkatan kemampuan rudal di dunia, sehingga secara efektif memprovokasi perlombaan senjata baru,” kata juru bicara kementerian tersebut, Kolonel Aleksandr Emelyanov.

Penilaian militer Rusia ini disampaikan dalam sebuah briefing militer gabungan antara Rusia dan China, yang diadakan di sela-sela pertemuan komite Majelis Umum PBB untuk Pemantauan Keamanan dan Pelucutan Senjata Internasional.

Menurut Emelyanov, sistem pertahanan rudal tersebut sebenarnya merupakan bagian penting dari kontroversi ”prompt global strike” atau “serangan cepat global” Washington yang direncanakan. Sistem itu dapat menargetkan rival AS manapun di dunia, termasuk Rusia atau China.

Penempatan tak terbatas dari elemen-elemen sistem pertahanan rudal global AS di seluruh dunia, sambung Emelyanov, merupakan ancaman bagi kemanusiaan dan merupakan tantangan besar bagi keamanan global.

”Sebuah hubungan antara penyebaran elemen pertahanan rudal dan pengembangan sistem serangan global yang cepat terbukti,” ujarnya, seperti dilansir Russia Today, Jumat (13/10/2017).

“Pengembangan sistem semacam itu hanyalah bukti lebih lanjut bahwa Washington berusaha mengganggu keseimbangan kekuatan yang ada dan mencapai dominasi strategis global.” 




Credit  sindonews.com






Rusia Bakal Kirim Lebih Banyak Rudal Iskandar ke Wilayah Baltik



Rusia Bakal Kirim Lebih Banyak Rudal Iskandar ke Wilayah Baltik
Rusia disebut akan menempatkan lebih banyak rudal Iskandar di Baltik sebagai respon penempatan pasukan AS di Polandia. Foto/Istimewa



MOSKOW - Rusia mungkin akana menanggapi pengerahan sebuah divisi persenjataan Amerika Serikat (AS) di Polandia dengan memperkuat sistem rudal Iskander di Wilayah Kaliningrad. Demikian pernyataan Kepala komite urusan pertahanan parlemen Rusia, Vladimir Shamanov.

"Ini menciptakan prasyarat yang pada akhirnya memungkinkan mereka menciptakan kubu tertentu Kami pasti tidak akan menutup mata terhadap hal ini Kami akan melakukan tindakan pembalasan," kata Shamanov seperti dinukil dari laman TASS, Jumat (13/10/2017).

Dia berspekulasi bahwa penempatan pasukan ekstra di wilayah barat Rusia merupakan respons yang mungkin terjadi. "Bukan hanya personil, tapi juga peralatan tempur. Misalnya, kelompok rudal Iskander, termasuk di Kaliningrad, dapat ditingkatkan," dia berspekulasi.

Rudal Iskander memiliki jangkauan hingga 500 kilometer (310 mil) dan presisi tinggi, memungkinkannya untuk menargetkan fasilitas di beberapa negara anggota NATO dengan akurasi yang tepat. Ini bisa dipasang dengan hulu ledak konvensional atau nuklir.

AS sepakat mengirim 2.700 tentara untuk beberapa gelombang dan rencananya akan mengirim total 3.500 tentaranya ke Eropa. Pengiriman ribuan tentara AS itu bagian dari operasi “Atlantic Resolve” di bawah operasi NATO.

Tujuan pengerahan ribuan tentara AS itu untuk menunjukkan komitmen Washington dalam melindungi sekutu-sekutu NATO di Eropa dari ancaman agresi Rusia.

Polandia dan negara-negara Baltik pecahan Soviet telah meminta pasukan AS dan NATO setelah Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada tahun 2014. Negara-negara sekutu NATO itu takut Rusia di bawah pemerintahan Presiden Vladmir Putin akan melakukan agresi terhadap mereka. 




Credit  sindonews.com










Ini Penjelasan AS Soal Hilangnya Bendera di Kantor Perwakilan Rusia


Ini Penjelasan AS Soal Hilangnya Bendera di Kantor Perwakilan Rusia
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) angkat bicara perihal hilangnya bendera Rusia di kantor konsulat Rusia di AS. Foto.Reuters


WASHINGTON -  Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) angkat bicara perihal hilangnya bendera Rusia di kantor konsulat Rusia di AS. Kemlu AS menyatakan, bendera tersebut tidak hilang atau dicuri, melainkan memang sengaja dipindahkan.

"Bendera di bekas properti konsuler Rusia di San Francisco diturunkan dengan hormat, dan disimpan dengan aman di dalam masing-masing bangunan. Bendera di bekas properti Rusia Washington DC juga diturunkan dan disimpan dengan aman di dalam gedung," kata kemlu AS.

"Sebuah properti pemerintah Rusia ketiga di New York adalah sebuah suite di gedung komersial dan tidak memiliki bendera," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (12/10).

Sebelumnya diwartakan, Rusia melayangkan protes ke Amerika Serikat (AS) setelah mengatakan bahwa bendera Rusia telah dicuri dari konsulatnya di San Francisco. "Kami meminta pemerintah Amerika mengembalikan simbol negara kami," kata Kedutaan Besar Rusia di Washington.

kedubes Rusia kemudian mengatakan bahwa mereka telah mengajukan sebuah protes resmi atas insiden tersebut. Kedubes Rusia di Washington menilai hal ini sebagai tindakan yang tidak bersahabat. 




Credit  sindonews.com





Israel Akan Ikuti Jejak AS Keluar dari UNESCO


Israel Akan Ikuti Jejak AS Keluar dari UNESCO
Israel bakal mengikuti jejak AS keluar dari UNESCO. Foto/Istimewa


TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) menarik diri dari organisasi sosial budaya UNESCO, setelah pejabatnya menyebut organisasi itu bias anti Israel. Keputusan AS ini mendapat pujian dari Perdana Menteri Israel dan menyatakan negaranya akan mengkuti langkah sekutunya itu.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji keputusan AS tersebut sebagai keputusan berani dan bermoral.

Lewat akun Twitternya, Netanyahu mengaku telah menginstruksikan kementerian luar negerinya untuk mempersiapkan penarikan Israel sejalan dengan AS seperti dikutip dari BBC, Jumat (13/10/2017).

Keputusan tersebut menyusul serangkaian keputusan Unesco yang telah mendapat kritik dari AS dan Israel. Pada tahun 2011, AS mengurangi pendanaannya ke agensi tersebut untuk memprotes keputusannya memberikan keanggotaan penuh kepada orang-orang Palestina.

Dan tahun lalu, Israel menghentikan kerja sama dengan UNESCO setelah badan tersebut mengadopsi sebuah resolusi kontroversial yang tidak menyebut-nyebut hubungan Yahudi dengan sebuah situs suci di Yerusalem.

Resolusi tersebut juga mengkritik kegiatan Israel di tempat-tempat suci di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki.

Kemudian awal tahun ini, Netanyahu mengutuk UNESCO karena telah mengumumkan Kota Tua Hebron di Tepi Barat sebuah situs Warisan Dunia Palestina.

Dia menuduh UNESCO mengabaikan koneksi kuno Yudaisme ke kota, yang mencakup ruang bawah tanah di mana para matriark dan bapa leluhur dimakamkan.

Pemimpin Unesco Irina Bokova mengatakan penarikan diri tersebut merupakan kerugian bagi keluarga PBB dan multilateralisme pada umumnya.

Tapi dia mengakui bahwa politisasi telah "mengambil korban" pada organisasi tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Bokova mengatakan bahwa dia telah memberi tahu anggota Kongres berulang kali bahwa pembayaran langsung tunggakan AS ke UNESCO tidak menjadi masalah, dan keterlibatan Amerika dalam organisasi menjadi prioritas.

Tapi dia mempertanyakan waktu pengumuman tersebut, yaitu saat UNESCO memilih pemimpin baru. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan bahwa dia sangat menyesalkan keputusan AS tersebut. Namun PBB akan terus berinteraksi dengan AS dengan sangat produktif dalam berbagai isu melalui berbagai organisasi".

Komite Urusan Publik Israel Amerika (Aipac) bertepuk tangan, mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, UNESCO tersebut telah mengkhianati misi aslinya dan memilih untuk secara tidak adil menargetkan negara demokrasi satu-satunya di Timur Tengah, Israel.

Rusia mengatakan bahwa mereka menyesalkan keputusan tersebut, namun setuju UNESCO terlalu dipolitisasi. Ajudan Presiden Vladimir Putin untuk budaya Vladimir Tolstoy dilaporkan menyebut berita tersebut sangat mengherankan.




Credit  sindonews.com




Duterte Ancam Usir Diplomat Uni Eropa



Duterte Ancam Usir Diplomat Uni Eropa
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan mengusir diplomat asing. Foto/Istimewa


MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memperingatkan Uni Eropa (UE) dan negara-negara lain bahwa ia dapat mengusir diplomatnya. UE disebut telah melarang Filipina untuk menjadi anggota PBB karena kebijakan perang anti narkobanya. Namun UE membantah telah menyerukan hal tersebut.

"Anda berpikir bahwa kita adalah sekelompok orang bodoh di sini. Kita bisa memotong saluran diplomatik besok. Anda meninggalkan negara saya dalam 24 jam, kalian semua," kata Duterte seperti disitat dari Russia Today, Jumat (13/10/2017).

"Anda pasti sudah menganggap Filipina sebagai tidak biasa, dengan mengatakan bahwa kita dapat dikecualikan. Apakah keputusan Anda, Anda benar-benar berpikir bahwa Anda dapat melakukannya? Apa menurutmu Rusia dan China mengizinkannya?" sambungnya.

Kata-kata Duterte menanggapi tujuh anggota delegasi politisi dari Aliansi Progresif Internasional dan Partai Sosialis Eropa yang mengutuk perang obat bius selama kunjungan pada 8-9 Oktober lalu. Delegasi tersebut termasuk anggota dari Swedia, Jerman, Italia, Australia dan Amerika Serikat (AS).

UE telah menolak untuk dihubungkan dengan kunjungan tersebut atau bahwa delegasi tujuh anggota tersebut mewakili kebijakan UE.

"Uni Eropa bukan bagian dari organisasi atau perencanaan kunjungan tersebut - baik Delegasi Uni Eropa di Filipina maupun lembaga Uni Eropa di Brussels," kata kantor UE di Manila dalam sebuah pernyataan.

"Pernyataan yang dibuat oleh Aliansi Progresif selama kunjungannya ke Filipina dibuat semata-mata atas nama Aliansi Progresif dan tidak mewakili posisi Uni Eropa," tegas organisasi itu.

Aliansi Progresif memperingatkan bahwa Filipina berisiko kehilangan kesepakatan perdagangan eksklusif dengan UE jika tidak menghentikan pembunuhan ekstra-yudisial. Namun mereka tidak meminta negara itu dikeluarkan dari badan internasional manapun.

Sejak menjabat pada bulan Juni tahun lalu, Presiden Duterte telah menangani masalah narkoba di Filipina sebagai prioritas utamanya.

Kampanye tersebut mendapat kecaman keras dari badan-badan hak asasi manusia karena ribuan orang telah ditembak mati dalam pembunuhan terkait narkoba. Tidak jelas berapa banyak yang terjadi selama operasi polisi yang sah dan berapa banyak yang telah terjadi di tangan kelompok-kelompok narkoba dan warga negara.  



Credit  sindonews.com





Duterte Incar 'Mangsa Besar' dalam Perang Narkoba Filipina


Duterte Incar 'Mangsa Besar' dalam Perang Narkoba Filipina 
Presiden Rodrigo Duterte mengincar target 'mangsa besar' dalam kampanye perang narkoba kontroversial yang sudah digencarkan sejak tahun lalu. (Reuters/Erik De Castro)


Jakarta, CB -- Presiden Rodrigo Duterte mengincar target "mangsa besar" dalam kampanye perang narkoba kontroversial yang sudah digencarkan sejak tahun lalu.

"Kini, kami menargetkan eselon lebih tinggi dari sindikat itu, juga orang yang melindungi mereka di lingkungan pemerintahan," ujar juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella, Kamis (12/10).

Namun menurut Abella, Duterte memerintahkan agar operasi ini diserahkan sepenuhnya ke badan pengawasan narkoba, tak lagi melibatkan kepolisian demi menghindari tuduhan liar.


Selama ini, Duterte dikecam karena sekitar 3.900 pengedar narkoba diduga tewas di tangan polisi tanpa proses peradilan yang jelas.



Kepolisian sendiri menampik bahwa mereka mengeksekusi para tersangka tersebut. Mereka juga menekankan, 2.300 orang yang tewas tersebut merupakan korban persaingan kartel narkoba.

Meski menampik, kepolisian mengklaim tetap akan melakukan penyelidikan internal terkait tudingan tersebut.

Dengan absennya kepolisian dari kampanye perang narkoba ini, personel yang dapat diandalkan oleh Duterte untuk menjalankan operasi ini pun berkurang.


Juru biara Badan Penanganan Narkoba Filipina (PDEA), Derreck Carreon, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya hanya dapat mengerahkan 2.000 personel tahun ini.

Pada tahun anggaran selanjutnya, PDEA juga hanya dapat membiayai 200 agen baru pada 2018. Meski demikian, Carreon menyatakan bahwa pihaknya tetap siap melaksanakan tugasnya.

Namun, banyak pihak meragukan PDEA dapat menjalankan tugasnya sesuai prosedur demi menghindari korban nyawa tanpa proses hukum yang jelas.

Menanggapi keraguan ini, Carreon berkata, "Kami akan mematuhi prosedur. Kami tidak mau melawan, tapi kami juga harus melindungi diri sendiri jika tersangka melawan."




Credit  cnnindonesia.com





Indonesia, Filipina, dan Malaysia Sepakat Bentuk Patroli Maritim


Indonesia, Filipina, dan Malaysia Sepakat Bentuk Patroli Maritim
Indonesia bersama Malaysia dan Filipina melaunching Trilateral Air Patrol yang merupakan kerja sama trilateral antara tiga negara tersebut. Foto/Istimewa/Dok


JAKARTA - Indonesia bersama Malaysia dan Filipina melaunching Trilateral Air Patrol yang merupakan kerja sama trilateral antara tiga negara tersebut dalam area yang menjadi perhatian bersama di Laut Sulu.

Pada akhirnya dicapai sebuah kesepakatan untuk memulai kerja sama patroli maritim ketiga negara. Kesepakatan tersebut diawali dengan peresmian penggunaan MCC (MARITIME Command Control) dan Launching TMP lndomalphi di Tarakan pada 19 Juni 2017.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, bentuk kerja sama ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan patroli dan latihan darat menggunakan mekanisme yang sudah dikoordinasikan serta disusun sebelumnya.

"Kerja sama ini juga pada awalnya meniru konsep yang telah lebih dahulu berhasil  mengurangi tindakan kejahatan laut secara dratis di Selat Malaka, yang didukung oleh tiga negara pantai lndonesia, Malaysia, dan Singapura," ujar Menhan dalam siaran pers, Kamis (12/10/2017).

Kegiatan ini kata Menhan, juga akan menjadi satu role model yang komprehensif guna memberikan jaminan keamanan bagi pengguna lalu lintas seperti nelayan, transportasi serta eksplorasi kekayaan  perairan di kawasan Laut Sulu.

Upaya tersebut jelas Menhan, juga sangat terbukti efektif dalam memberikan jaminan keamanan terhadap pengguna jalur pelayaran Selat Malaka serta mencegah adanya upaya internasionalisasi wilayah yang menjadi kepentingan bersama.

"Bagi Indonesia, permasalahan yang terjadi di wilayah teritorial harus diatasi oleh negara-negara yang berbatasan langsung. Diharapkan upaya  yang dilakukan oleh pemerintah baik dalam sub regional maupun regional Asia Tenggara dapat menjadi modalitas yang memberikan arti positif bagi terciptanya rasa aman bagi rakyat dan pengguna lintas laut yang berada dikawasan tersebut," tandas Menhan. 


Credit  sindonews.com



Malaysia-Indonesia-Filipina luncurkan patroli udara trilateral



Kuala Lumpur (CB) - Malaysia, Indonesia dan Filipina meluncurkan patroli udara trilateral (Trilateral Air Patrol/TAP) di Pangkalan Udara Subang, Malaysia, Rabu.

Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin Hussein, Sekertaris Pertahanan Nasional Filipina Delfin N. Lorenzana, dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu yang didampingi Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo menghadiri acara peluncuran itu.

Para pejabat militer Malaysia dan perwakilan dari Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam dan Singapura juga hadir dalam peluncuran TAP, yang merupakan tindak lanjut dari Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) antara Malaysia, Indonesia dan Filipina.

TAP akan melengkapi kegiatan patroli laut bersama Trilateral Maritime Patrol (TMP) yang telah diluncurkan Juni 2017 di Tarakan.

Patroli TAP juga akan meliputi kawasan perairan menjadi kepentingan bersama ketiga negara, termasuk perairan timur Sabah

"Implementasi TAP mengikuti peluncuran Patroli Maritim Trilateral Indomalphi (TMP) untuk memerangi kekerasan. TMP ditujukan untuk memastikan militan termasuk Negara Islam (ISIS) tidak akan menggunakan Laut Sulu untuk mengganggu ketiga negara dan juga untuk mengatasi pembajakan, penculikan dan perampokan bersenjata," kata Hishamuddin.




Credit  antaranews.com












Bertemu Menhan Vietnam, Wiranto Dorong Pembicaraan Batas ZEE


Bertemu Menhan Vietnam, Wiranto Dorong Pembicaraan Batas ZEE 
Menkopolhukam Wiranto membahas sejumlah isu saat bertemu dengan Menhan Vietnam Ngo Xuan Lich, termasuk dorongan untuk membicarakan masalah batas ZEE. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)


Jakarta, CB -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membahas sejumlah isu saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich, termasuk dorongan untuk membicarakan sengketa batas zona ekonomi eksklusif.

Wiranto mengatakan, kedua negara akan mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah ZEE ini pada November mendatang di Jakarta.

"Nanti tunggu tanggal 16-17 (November), tunggu saja. Saya kan hanya mendorong supaya pertemuan itu bisa sangat konstruktif dan menghasilkan sesuatu yang menyelesaikan masalah ZEE," ujar Wiranto usai pertemuan di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis (12/10).


Selama ini, Vietnam tak mengakui Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang merujuk pada Konvensi PBB mengenai Hukum Kelautan (UNCLOS) 1982. Karena masalah ini, sering terjadi insiden di ZEE Indonesia.



Isu batas ZEE ini pun menjadi pokok bahasan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vitenam, Nguyen Phu Trong, pada Agustus lalu.

Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Nguyen meneken Letter of Intent (LoI) antara Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) dan Vietnam Coast Guards.

Selain isu perbatasan, Wiranto dan Ngo Xuan Lich juga membahas sejumlah isu lain di bidang pertahanan, terutama kerja sama kedua negara setelah menyepakati nota kesepahaman pada 2010 silam.

Menurut Wiranto, Indonesia dan Vietnam memiliki kepentingan yang sama dalam sejumlah isu, salah satunya tentang keamanan kawasan.



Wiranto juga menyampaikan ada keinginan dari Vietnam untuk meningkatkan hubungan terkait industri pertahanan kedua negara.

"Mereka juga berkeinginan melihat produksi Indonesia apa yang bisa dipakai oleh Vietnam," ujarnya.

Wiranto pun menyarankan agar Menteri Pertahanan Vietnam juga melakukan pertemuan lebih instens dengan Menteri Pertahanan Indonesia maupun dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Harapannya, lanjut Wiranto, agar ada satu pemahaman yang sama antar kedua negara untuk mempertahankan keamanan di kawasan ASEAN.

"Kita mempunyai satu kepentingan yang sama, harapan yang sama, dan semangat yang sama untuk bersama-sama mempertahankan ASEAN menjadi kawasan yang damai yang sejuk yang kondusif," tutur mantan Panglima ABRI itu.




Credit  cnnindonesia.com







RI dan Laos Fokus Kerja Sama Investasi Pertahanan dan Keamanan


RI dan Laos Fokus Kerja Sama Investasi Pertahanan dan Keamanan
Presiden Jokowi dan PM Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongloun Sisoulith telah membahas kerja sama bilateral. Foto/Rakhmatulloh/SINDOnews.


BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongloun Sisoulith telah membahas kerja sama bilateral kedua negara.

Jokowi mengaku kedua negara fokus membahas kerja sama di berbagai bidang prioritas. "Yaitu investasi, pertahanan keamanan, serta sosial budaya," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/2017).

Jokowi menuturkan, dirinya menyambut baik kerja sama bisnis yang dibawa PM Thongloun. Dia yakin, kerja sama ini akan meningkatkan investasi dan perdagangan kedua negara.

Menurutnya, bidang investasi dan perdagangan yang akan terus didorong antara lain di sektor energi, perpangkalan dan pertanian.

"Investor Indonesia sangat tertarik menamkan modal di bidang pupuk dan pertambangan dan saya mengharapkan kiranya rencana ini dapat segera direalisasikan," ujar dia.

"Selain itu, industri statis Indonesia siap menyediakan produk-produk berkualitas seperti pesawat dan alutsista sesuai dengan yang diperlukan Laos," tandasnya. 



Credit  sindonews.com


RI-Laos Sepakati Kerja Sama Pemberantasan Perdagangan Narkoba

  
RI-Laos Sepakati Kerja Sama Pemberantasan Perdagangan Narkoba 
  Presiden Joko Widodo dan PM Laos Thongloun Sisoulith sepakat untuk memerangi penyalahgunaan obat-obatan dan perdagangan ilegal narkotika. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)


Jakarta, CB -- Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith sepakat untuk memerangi penyalahgunaan obat-obatan dan perdagangan ilegal narkotika.

Kesepakatan ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso, dan perwakilan dari Laos dalam rangka pertemuan bilateral kepala negara untuk merayakan 60 tahun relasi RI-Laos.

"Saya berharap MoU kerja sama pengawasan dan obat-obatan dapat segera ditindaklanjuti," ujar Jokowi di Istana Bogor, Kamis (12/10).


Selain itu, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan pendidikan tinggi. Jokowi menyatakan, ia berkomitmen terus mendukung laos dalam meningkatkan kapasitas pelajar yang akan datang ke Indonesia.



Jokowi juga menyambut baik kehadiran PM Sisoulith bersama delegasi bisnis Laos. Kehadiran itu diyakini meningkatkan kerja sama kedua negara dalam sektor perdagangan dan investasi. PM Sisoulith bahkan menghadiri Trade Expo Indonesia di ICE BSD City, kemarin.

Indonesia disebut tertarik menanamkan modal kepada Laos dalam bidang pupuk dan pertambangan. Sementara itu, Laos akan berinvestasi untuk pesawat dan alat utama sistem pertahanan.

"Saya mengharapkan kiranya rencana ini dapat segera direalisasikan. Kami akan terus meningkatkan kerja sama demi kemakmuran masyarakat kedua negara," tutur Jokowi.

PM Sisoulith berterima kasih kepada pemerintahan Jokowi atas dukungan dalam berbagai bidang, termasuk kontribusi untuk meningkatkan sosial dan ekonomi Laos. Ia juga mengapresiasi penyambutan yang dilakukan pagi tadi.

"Terima kasih banyak atas sambutan sangat hangat Pak Presiden yang diberikan kepada seluruh delegasi. Saya sangat merasa nyaman dan merasa di rumah," ucap Sisoulith.



Credit  cnnindonesia.com





Panglima militer Myanmar terang-terangan tak akui Rohingya


Panglima militer Myanmar terang-terangan tak akui Rohingya
Panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing (REUTERS/Soe Zeya Tun )



Yangon, Myanmar (CB) - Muslim Rohingya bukan warga asli Myanmar, kata panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing kepada duta besar Amerika Serikat dalam pertemuan di mana dia sama sekali tidak menanggapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan orang-orangnya.

Dalam halaman Facebook-nya, Min Aung Hlaing menuduh media telah melebih-lebihkan jumlah pengungsi yang melarikan diri. Sebaliknya Kantor HAM PBB menyebut pasukan Myanmar secara brutal mengusir setengah juta orang Rohingya dari negara bagian Rakhine di bagian utara Myanmar ke Bangladesh dalam beberapa pekan belakangan, membakar rumah-rumah, hasil panen dan desa-desa untuk mencegah mereka kembali.

Ribuan orang Rohingya meninggalkan negara bagian itu, Kamis, menuju Bangladesh menggunakana perahu. Mereka mengaku kekurangan makanan dan takut terhadap aksi represif.

Menurut seorang pejabat Myanmar, orang-orang pergi tetapi bukan karena kelaparan dan intimidasi.

Min Aung Hlaing memberikan laporannya tentang krisis pengungsi Rohingya, kepada delegasi berbagai negara dalam pertemuan dengan Dubes AS Scot Marciel.

Jenderal ini adalah orang paling kuat di Myanmar yang mayoritas penduduknya menganut Buddha dan sikapnya yang tak mengenal kompromi mengindikasi dia kurang sensitif terhadap citra militer dalam krisis yang menarik kutukan dunia dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai transisi  demokrasi di bawah Peraih Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.

Min Aung Hlaing yang menyebut Rohingya dengan "Bengali" mengatakan kolonialis Inggris bertanggung jawab atas masalah itu.

"Orang-orang Bengali tidak dibawa ke negeri ini oleh Myanmar, tetapi oleh kaum kolonialis," kata dia kepada Marciel. "Mereka bukan pribumi."

Serangan terkordinasi oleh pemberontak Rohingya ke 30 pos keamanan pada 25 Agustus memicu balasan brutal militer.

Kantor HAM PBB mengatakan, berdasarkan 65 wawancara dengan orang-orang Rohingya yang tiba di Bangladesh, operasi tak berperikemanusiaan oleh militer itu sudah berlangsung sebelum peristiwa 25 Agustus, yang mencakup pembunuhan, penyiksaan dan perkosaan anak-anak, demikian Reuters.




Credit  antaranews.com


Panglima Myanmar Sebut Rohingya Bukan Warga Asli


Panglima Myanmar Sebut Rohingya Bukan Warga Asli 
Pemimpin tertinggi militer Myanmar menyebut warga Rohingya bukan warga asli negara itu karena dibawa oleh penjajah Inggris. (Reuters/Danish Siddiqui)


Jakarta, CB -- Panglima Militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan bahwa warga Rohingya bukan penduduk asli negara itu.

Pernyataan ini dikemukakan Jenderal Min Aung Hlaing ketika bertemu dengan Duta Besar Amerika serikat untuk Myanmar Scot Marciel.

“Suku Bengali tidak dibawa masuk ke negara ini oleh Myanmar, tetapi oleh penjajah,” kata Jenderal Ming Aung Hlaing seperti dikutip oleh kantor berita Reuters dari laman Facebook Marciel.


“Mereka bukan penduduk asli.”

Jenderal ini mempergunakan istilah Bengali untuk menyebut warga Rohingya, istilah yang digunakan oleh warga Myanmar untuk merendahkan suku ini.

Myanmar adalah bekas negara jajahan Inggris.



Ucapan Jenderal Min Aung Hlaing ini adalah pernyataan paling lengkap yang pernah dikemukakannya terkait krisis pengungsi Rohingya, dan ditujukan untuk dunia internasional.

Min Aung Hlaing adalah tokoh paling berkuasa di Myanmar dan pandangannya yang tidak berkompromi ini menunjukkan bahwa dia tidak begitu peduli dengan citra militer akibat krisis yang dikutuk dunia internasional tersebut.

Ribuan warga Rohingya melarikan diri dari tempat tinggal mereka di negara bagian Rakhine, Myanmar, untuk menghindari aksi militer.



Operasi militer ini dipicu oleh serangan kelompok bersenjata kelompok Rohingya ke 30 pos keamanan Myanmar pada 25 Agustus.

Kantor hak asasi manusia PBB pada Rabu (10/9) menytakan bahwa pasukan Myanmar mengusir hampir 500 ribu warga Rohingya, membakar rumah, kebun dan desa-desa mereka agar tidak kembali.


Krisis ini juga menimbulkan pertanyaan dari dunia internasional mengenai transisi ke demokrasi di bawah kepemimpinan pemenang hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.

Aksi militer di Myanmar didukung luas di negara yang sebagian besar penduduknya tidak bersimpati kepada Rohingya. Myanmar sendiri dilanda kebangkitan kelompok nasionalis Buddha.

Kantor hak asasi manusia PBB melaporkan bahwa dari wawancara dengan 65 warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh ditemukan, aksi kekerasan terhadap mereka sudah terjadi sebelum serangan kelompok bersenjata Rohingya tersebut.

Laporan ini menyebut aksi kekerasan meliputi pembunuhan, penyiksaan, dan pemerkosaan anak-anak.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengecam aksi “brutal, terus menerus untuk mengusir satu etnis minoritas dari negara itu.”

Haley juga meminta negara-negara dunia menghentikan penjualan senjata ke Myanmar hingga militer negara itu membuat langkah-langkah dengan akuntabilitas tinggi.

Pemimpin de fakto Myanmar Aung San Suu Kyi mendapat kecaman luas karena tidak bertindak soal krisis Rohingya
Pemimpin de fakto Myanmar Aung San Suu Kyi mendapat kecaman luas karena tidak bertindak soal krisis Rohingya. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Uni Eropa dan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan sanksi terukur terhadap para pemimpin militer Myanmar.

Aung San Suu Kyi yang kini menjadi pemimpin de fakto Myanmar sendiri akan berpidato pada Kamis (12/10).

Pemenang Nobel perdamaian ini menjadi tokoh berpengaruh di pemerintah setelah partainya memenangkan pemilu, namun militer tetap memegang kekuasaan yang besar termasuk keputusan terkait keamanan.





Credit  cnnindonesia.com