Rabu, 23 Maret 2016

Mengenal Rudal Canggih Buatan Tiongkok Incaran Kemhan


Rudal PL-9C SHORAD buatan Tiongkok (foto: ausairpower.net)
Rudal PL-9C SHORAD buatan Tiongkok (foto: ausairpower.net)




Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dikabarkan tengah melirik alutsista canggih berupa rudal PL-9C SHORAD dan kanon twin gun Type 90/35 milimeter (mm) buatan Tiongkok.
Wacana pengadaan sistem pertahanan udara tersebut terintegrasi antara radar AF902 FCS dengan kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Twin 35 mm. Di mana paket integrasi itu juga berisi penawaran rudal SHORAD PL-9C.
Dikutip dari laman indomiliter.com, rudal PL-9C diproduksi oleh Luoyang Electro-Optics Technology, namun didesain oleh Dong Bingyin.
Rudal taktis dengan kemampuan menghamtam target low altitude ini pertama kali diperkenalkan pada ajang Paris Airshow 1989. PL-9C ditawarkan dalam versi towed (tarik) dan self propelled mengunakan rantis/ranpur.
Rudal PL-9C dilengkapi pemandu multi element infra red. Mekanisme detonasi peledakan rudal ini mengandalkan laser proximity fuse. Di mana sumber tenaga rudal berbobot (weight) 115 kilogram (kg) ini menggunakan solif fuel rocket, yang mampu melesat hingga lebih dari Mach 2.
Sedangkan jangkau minimum rudal ini ialah 500 meter dengan jarak maksimum efektif di angka 22–36 ribu meter. Ia memiliki time of flight lebih lama untuk menguber sasaran yang mencoba melarikan diri.

Adapun batas ketinggian luncur rudal PL-9C yaitu 6.500 meter. Rudal ini dilengkapi sistem pendingin dengan liquid nitrogen gas cooler agar kinerjanya maksimal. Dengan pola blast frag, rudal pabrikan negeri Tirai Bambu ini dapat memberi daya rusak maksimal tanpa harus benar-benar mengenai target.
"Penjajakan sistem senjata ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan TNI sesuai Rencana Strategis 2015-2019,” sebut Direktur Jenderal Perencanaan Kementerian Pertahanan RI, Marsekal Muda TNI M Syaugi dalam sebuah kunjungan kerja di Tiongkok belum lama ini sebagaimana dikutip dari Antara.
Berikut spesifiksi lengkap Rudal PL-9C SHORAD :
– Berat: 115 kg
– Berat hulu ledak: 11,8 kg
– Panjang: 2,9 meter
– Diameter: 0,157 meter
– Wingspan: 0,65 meter
– Engine: solid fuel rocket
– Ketinggian maksimum: 6.500 meter
– Jarak tembak maksimum: 36.000 meter
– Kecepatan: Mach 2.1
– Sistem pemandu: multi element infra red




Credit  Okezone













Mengintip Kecanggihan Skuter Tempur Bawah Air Kopaska



Seabob Black Shadow 730 (foto: strikehold.net)
Seabob Black Shadow 730 (foto: strikehold.net)


Menjadi andalan operasi bawah laut, menuntut pasukan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL memiliki alat tempur laut khusus guna menunjang operasinya.
Setidaknya ada beberapa koleksi wahana tempur bawah air modern milik Kopaska seperti kendaraan tempur bawah laut SEAL Carrier, Sub Skimmer, She Shadow maupun Diver Propulsion Device.
Selain itu, adapula wahana tempur bawah air modern milik Kopaska yang tak kalah canggih. Alat tersebut yaitu Seabob Black Shadow 730 buatan Jerman. Seperti dikutip dari laman indomiliter.com, berdimensi 1,766 x 474 x 402 mm, Seabob Black Shadow 730 (SBS 730) termasuk kategori skuter bawah air dengan ukuran paling kompak yang dioperasikan Kopaska.
Ia juga didesain ergomis dengan ciri khas menggunakan tenaga pendorong dari E-jet engine yang mengusung mekanisme torsi tinggi dengan kendali mikroprosesor yang dikendalikan tiga phase sinus power management system.
E-jet engine sendiri terbilang sangat efisien, minim perawatan, dan handal dalam pengoperasian. Hal tersebut telah dibuktikan dari uji ketahanan 10 jam jam operasi dengan full load, SBS 730 dan sama sekali tidak mengalami kerusakan dan penurunan kinerja.
Adapun tenaga pendorong E-jet engine berasal dari baterai high-energy Li-Ion accumulators yang biasa digunakan sebagai baterai pada satelit. Baterai tersebut benar-benra didesain untuk beroperasi optimal hingga 18 tahun. Charging time yang dibutuhkan untuk baterai memakan waktu 4,5 jam.
SBS 730 dengan bobot 110 kg ini dilengkapi 10 level tingka kecepatan (speed). Ia dapat membawa dua personel amfibi, punya kecepatan maksimum hingga 11,4 km per jam dan jarak maksimum 20 km. Sementara kemampuan menyelamnya sampai kedalaman 60 meter.


SBS 730 yang punya bobot 110 kg, dilengkapi 10 level tingkat kecepatan. Dalam kondisi normal, SBS 730 memiliki endurance tiga jam. Skuter ini juga dirancang untuk mudah diterjukan ke laut melalui parasut.
Mengenai sonar yang melekat pada SBS 730 yakni meliputi sonar head, sonar system, piezo sensor, underwater compass, dan digital operation display. Situs survitecgroup.com menyebutkan bahwa pengguna SBS 730 saat ini baru Indonesia dan Singapura.
Berikut spesifikasi lengkap SBS 730:
– Speed control: 10 power levels
– Speed up to: 11,4 km/hours
– Energy – without memory effect: High-Energy Li-Ion accumulators
– Total capacity: 4.5 kw/h; 60 V; 40 Ah
– Operating time- average: 3 hours
– Operating distance – average: 20 km
– Charging time: 4,5 hours
– Maximum diving depth: 60 meter
– Weight: 110 kg
– Dimensions in L x W x H: 1,766 x 474 x 402 (in mm)









Credit  Okezone







Nadiya Savchenko, Pahlawan Ukraina yang Jadi Tawanan Rusia



Nadiya atau Nadezhda Savchenko. (Foto: Joinfo)
Nadiya atau Nadezhda Savchenko. (Foto: Joinfo)



DUA tahun terkungkung dalam penjara, penangkapan Nadiya Savchenko (34) masih menuai polemik. Jaksa Rusia menjelaskan pilot perempuan pertama Ukraina itu berhak ditahan karena telah menyalahi aturan dengan menyamar menjadi pengungsi dan menyusup ke Negeri Beruang Merah untuk merencanakan penyerangan.
Di sisi yang berseberangan, perempuan militer yang dianugerahi gelar pahlawan Ukraina ini mengaku tidak terlibat sama sekali dalam pembunuhan dua jurnalis televisi Rusia, Igor Kornelyuk dan Anton Voloshin pada Juni 2014.
Dilansir dari BBC, Rabu (23/3/2016), rekaman telefon yang dibawa tim kuasa hukumnya ke persidangan membuktikan, Savchenko sudah diculik dengan mata tertutup dan diselundupkan ke Rusia sejam sebelum serangan mortir diluncurkan.
Meski begitu, pengadilan Rusia bersikukuh memutuskan Savchenko bersalah dan memvonisnya dengan 22 tahun hukuman penjara serta denda USD442 atau sekira Rp5,8 juta.
Nadiya Hope Savchenko
Foto: en.ua-today.com
Untuk menyelesaikan masalah ini, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyatakan bersedia menukar Jeanne d’Arc mereka dengan dua warga Rusia yang ditawan di Kiev.
Namun seperti diwartakan TASS, Ketua Dewan Presiden Rusia Untuk Pengembangan Masyarakat Sipil Dan Hak Asasi Manusia (HAM) Mikhail Fedotov menegaskan Rusia tidak akan bernegosiasi dalam bentuk apapun untuk menghukum Savchenko.
Penahanan Savchenko seolah begitu penting bagi Rusia. Demikian juga pembebasan atas perempuan kelahiran Kiev, 11 Mei 1981 tersebut. Sosoknya nampak begitu berpengaruh, sampai-sampai mendapat perhatian besar dari dunia internasional.

Menteri Uni Eropa beserta para perwakilannya bahkan menyebut penahanan politisi Ukraina itu sebagai tindakan ilegal dan menuding pengadilan Rusia tidak menghormati HAM, termasuk hak untuk menjalani proses hukum yang adil.
Sesuai namanya, Nadiya (atau Nadezhda, penulisan oleh media Rusia) Viktorivna Savchenko, berarti harapan. Lahir pada masa Uni Soviet masih utuh, perempuan berambut pendek ini tumbuh besar dalam keluarga yang berbicara dalam bahasa Ukraina dan mengenyam pendidikan di sekolah Ukraina.
A photograph of a monitor showing a live broadcast from Donetsk City Court room during a sentence hearing of former Ukrainian military pilot Nadiya Savchenko in Donetsk, Rostov Region, Russia, 22 March 2016
Ayahnya berprofesi sebagai insinyur pertanian, sementara ibunya adalah seorang perancang sekaligus manajer kargo. Ia hanya memiliki satu saudara perempuan bernama Vira.
“Sejak kecil dia berambisi menjadi pilot. Dia mendaftar jadi tentara dan dipekerjakan sebagai operator radio sebelum mengikuti pelatihan terjun payung. Ketika Ukraina mengirimkan 1.690 pasukannya untuk mendukung kampanye militer Amerika Serikat ke Irak pada 2004-2008, dia menjadi satu-satunya tentara perempuan yang andil,” ujar Vira, sebagaimana dikutip dari BBC, Rabu (23/3/2016).

Namun begitu, perempuan yang kini menjadi simbol pemberontakan Ukraina jauh lebih berambisi untuk menerbangkan pesawat terbang daripada hanya menjadi penerjun payung. Dalam suatu kesempatan wawancara, ia pernah mengatakan bahwa perasannya ketika terbang begitu menakjubkan, rasanya seperti di surga.
Pada 2009, ia lulus dari sekolah Universitas Angkatan Udara dan ditempatkan di resimen penerbangan militer. Awalnya ia hanya dilibatkan dalam navigasi helikopter militer, tetapi dirinya terus menerus mendesak ingin menerbangkan pesawat tempur.

Foto: Wikipedia
Karier militernya terus mengudara. Dia bahkan menjadi kaum feminis yang memperjuangkan kesetaraan gender di kalangan militer Ukraina. Namanya kemudian melejit di Ukraina pada 2011 dan mengundang perhatian media massa untuk membuat film dokumenter berdurasi 20 menit tentang dirinya.
Tiga tahun kemudian, Savchenko menawarkan diri sebagai instruktur di Batalion Aidar, pasukan pertahanan di perbatasan Ukraina. Menyusul terjadinya konfilk separatis yang bergejolak di timur Ukraina. Ia mengambil cuti dari angkatan udara dan bergabung dengan battalion itu sebagai relawan untuk melawan pemberontak yang pro-Moskva. Diwartakan The Guardian, divisi militer ini dikenal berafiliasi dengan kelompok sayap kanan dan persekutuan tentara yang mengagungkan kembali simbol Neo-Nazi.


Pada tahun yang sama, tepatnya 17 Juni 2014, ia diduga telah terlibat dalam serangan mortir yang menewaskan dua jurnalis Rusia. Ia segera ditahan, setelah seminggu menghilang di Kota Voronezh, selatan Rusia.
Ketika ditahan, ia bersaksi saat itu memang menuju ke lokasi yang dimaksud. Namun ia buru-buru ke sana karena mendengar para pemberontak telah memukul mundur dua kendaraan lapis baja dan tank mereka, sehingga ia ingin memeriksa situasi dan mengecek jumlah korban. Akan tetapi, ia diculik di tengah perjalanan dan mengaku diselundupkan melalui Luhansk, kota di timur Ukraina.
Selama masa penahanan, perempuan yang dianugerahi gelar tertinggi di negeri kelahirannya itu sempat menjalankan aksi mogok makan karena merasa proses hukum dirinya tidak adil. Berat badannya menurun drastis hingga 20 kilogram. Demikian juga dengan kesehatannya.

Foto: AFP
Akhirnya, ia meninggalkan aksi ekstremnya itu setelah 83 hari demi memenuhi banyaknya dukungan internasional yang datang bagi pembebasan dirinya. Selain karena sang ibu yang sudah berusia 78 tahun, menangis dan kesulitan tidur memikirkan nasib putrinya.
“Saya tidak bersalah dan saya tidak akan mengakui putusan pengadilan atau vonis apapun. Jika saya terbukti bersalah, saya tidak akan mengajukan banding. Saya ingin seluruh dunia yang menjunjung tinggi demokrasi memahami bahwa Rusia adalah negara Dunia Ketiga dengan rezim totaliter dan tiran kecil untuk seorang diktator dan telah meludahi hukum internasional dan hak asasi manusia," sergah dia.
Sokongan moril atas penahahannya datang tidak hanya dari Ukraina, melainkan juga dari composer Rusia Vladimir Nazarov. Dalam surat terbukanya kepada Presiden Vladimir Putin, ia menulis, “bahkan dalam mimpi terburuk saya, tak bisa dibayangkan bahwa saya harus meminta Anda untuk tidak membunuh seorang wanita.”














Credit  Okezone



Inilah Wajah Jawa, Bali, dan Lombok Ketika Dipotret dari Antariksa


NASA Potret kepulauan Indonesia dari Antariksa

  CB — Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis foto wajah kepulauan Indonesia dipotret dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada Minggu (20/3/2016).

Foto yang diambil dari jarak 1.600 kilometer dari permukaan bumi itu menunjukkan wajah Jawa, Bali, Lombok, Sumba, Timor, serta enam gunung, di antaranya Rinjani, Kelut, Semeru, dan Lawu.

Dalam rilisnya pada Minggu, NASA menyatakan bahwa foto itu diambil pada 25 Oktober 2015 oleh kru Ekspedisi 45 di ISS yang dikomando oleh astronot Scott Kelly.

Astronot mengambil foto tersebut saat cuaca di Jawa dan wilayah lain di timurnya cerah, sementara Sumatera tengah dilanda bencana kebakaran hutan.

Di bagian timur Jawa, tampak wilayah yang sangat terang karena paling merefleksikan cahaya matahari. Wilayah itu adalah Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia.

NASA Lima pulau dan enam gunung Indonesia dipotret oleh kru Ekspedisi 45 ke ISS.
Dalam foto tersebut, enam gunung yang terpotret tampak aktif. Lihat "uap" yang keluar dari gunung itu. Gunung-gunung itu menjadi tulang punggung kepulauan Indonesia yang terbentuk dari benturan antara lempeng Australia dan Asia.

Di luar keindahannya, foto yang memotret gunung-gunung yang aktif itu menunjukkan bahwa negeri kita adalah negeri yang rawan bencana. Sudah seharusnya kita membangun kewaspadaan.


Credit  KOMPAS.com



Gunung Ijen dan Alas Purwo Jadi Biosfer Dunia


 
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Petambang memikul belerang seberat lebih dari 70 kilogram. Mereka harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer dari kawah Gunung Ijen menuju Pos Paltuding di kawasan Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat sekitar Gunung Ijen kini sudah mengantisipasi gejala bencana dari kawah tersebut.

BANYUWANGI, CB - Gunung Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso serta Taman Nasional Alas Purwo masuk dalam jaringan Cagar Biosfer Dunia yang ditetapkan oleh organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO).

Cagar Biosfer (Biosphere Reserves) merupakan situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerja sama program MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.

Ijen dan Alas Purwo tergabung dalam Cagar Biosfer Blambangan bersama dengan TN Meru Betiri dan TN Baluran.

Penetapan ini dilakukan pada sidang International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO ke28 di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret 2016 lalu.

Saat dikonfirmasi Kompas.com Rabu (23/3/2016) Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membenarkan penetapan Cagar Biosfer Blambangan ke dalam jaringan Cagar Biosfer Dunia.

"Sebenarnya kami diundang tapi perjalanan cukup panjang ke Peru. Saya sudah dapat info tersebut termasuk foto penetapan yang di kirim langsung ke saya. Kita tunggu di sini saja," ujarnya.

Menurut dia, Cagar Biosfer Blambangan sebelumnya diusulkan menjadi bagian dari jaringan Cagar Biosfer dunia pada 2015 lalu karena memiliki keunikan keanekaragaman hayati dan juga budaya masyarakat lokal.

“Program Cagar Biosfer selaras dengan komitmen kami dalam mengusung konsep pengembangan wisata yang menyuguhkan keindahan lingkungan. Ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” jelas Bupati Anas.

Cagar Biosfer Blambangan meliputi kawasan seluas 678.947,36 Ha yang terbagi ke dalam 3 zona yaitu area inti seluas 127.855,62 Ha yang meliputi 4 kawasan konservasi terdiri atas 3 Taman Nasional (TN Alas Purwo, TN Baluran, dan TN Meru Betiri) dan satu Cagar Alam Kawah Ijen; zona penyangga seluas 230.277,4 Ha; dan area transisi (320.814.34 Ha).

Konsep cagar biosfer sendiri telah digagas oleh UNESCO sejak 1971 dan hingga saat ini jumlahnya mencapai 669 kawasan di 120 negara di dunia.



Credit  KOMPAS.com





Indonesia Bakal Punya "Shore Connection" Pertama di Dunia!



 
Thinkstock Dengan penerapan shore power connection, kapal-kapal yang sandar di pelabuhan bisa langsung mematikan mesin sekalipun masih butuh penerangan di dalam lambung kapal.

CB – Indonesia akan turut memulai babak baru penghematan energi global. Pelabuhan Kalibaru, disebut juga sebagai Terminal New Priok, di Jakarta Utara, bakal menjadi salah satu pelabuhan pertama di dunia yang menggunakan teknologi shore power connection.

Teknologi ini merupakan solusi penghematan energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor maritim. Dengan penerapan shore power connection, kapal-kapal yang sandar di pelabuhan bisa langsung mematikan mesin sekalipun masih butuh penerangan di dalam lambung kapal.

Selama ini, kapal besar bersandar di pelabuhan dan melakukan bongkar muat barang tetapi tidak langsung mematikan mesinnya. Mereka memakai genset sebagai pemasok listrik untuk menyalakan lampu dan pendingin suhu. Padahal, generator itu menghasilkan polusi, asap, serta gas lain.

“Dengan shore power connection, pasokan listrik akan diberikan lewat darat. Kalibaru memang telah didesain dengan konsep hijau sejak awal. Penghubung ini juga menjadi solusi green port untuk menghemat pemakaian bahan bakar kapal,” kata Country President PT Schneider Electric Indonesia, Riyanto Mashan, pada acara Solution World Schneider Electric, Rabu (16/3/2016).

Riyanto menjelaskan, dengan teknologi tersebut, listrik akan langsung dialirkan melalui sistem kisi-kisi (grid) di pelabuhan. Secara otomatis, sistem grid juga mengelola pengubahan frekuensi, pengaturan, dan IT automatization. Perancangan ini diyakini mampu mengurangi biaya operasional kapal sekaligus pelabuhan.

Sistem penghubung itu juga mencatat dan melaporkan seluruh data pemakaian energi, seperti waktu koneksi, metering, dan billing, baik pada pelabuhan maupun kapal. Selain itu, terpasang di sistem itu indikator kondisi lingkungan yang membuat penerapan koneksi lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Keberadaan shore power connection ini termasuk yang pertama di dunia. Juli nanti akan ada soft launching. Kalau sukses, negara tetangga siap mencontoh. Misalnya, Hongkong sudah melirik dan ada kemauan untuk mengaplikasikan,” ujar Riyanto.

 
Thinkstock Pelabuhan disarankan pula mengintegrasikan sistem teknologi informasi agar lebih efektif memantau kinerja serta memudahkan pengelolaan energinya.


Lebih hijau, lebih untung pula

Sistem shore power connection merupakan implementasi dari salah satu aturan International Maritime Organisation (IMO). Ada larangan bagi kapal besar menyalakan mesin untuk mengalirkan listrik saat bersandar di pelabuhan.

IMO telah mengimbau pembangunan pelabuhan hijau sejak pertemuan ASEAN Port Association Working Committee (APA WCM) pada 2011. Belanda, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan merupakan beberapa negara yang sudah mulai menerapkan green port terlebih dahulu.

Selain teknologi, gerakan membuat pelabuhan lebih hijau dilakukan dengan pemberian insentif bagi kapal yang tidak membuang sampah di laut dan yang mengurangi konsumsi minyak. Pelabuhan disarankan pula mengintegrasikan sistem teknologi informasi agar lebih efektif memantau kinerja serta memudahkan pengelolaan energinya.

Dari semua upaya tersebut, “hijau” saja bukanlah tujuan tunggal. Pada akhirnya, sistem yang efektif akan membuat waktu sandar kapal di pelabuhan pun lebih singkat. Artinya, akan ada peluang bagi lebih banyak kapal berlabuh, menaik-turunkan penumpang maupun melakukan bongkar muat di satu pelabuhan.

Sudah hijau, ekonomi bergerak lebih kencang pula, siapa mau menolak?


Credit  KOMPAS.com



Berkat Muhandis Shiddiq, Komputer Kuantum Lebih Dekat dengan Kenyataan


 
Muhandis Shiddiq via Facebook Muhandis Shiddiq, ilmuwan Indonesia yang kini menjadi peneliti post-doktoral di Universitas Teknik Dortmund, Jerman.
 
CB — Bayangkan diri Anda berada dalam situasi ini. Anda tak punya waktu untuk membeli barang langsung ke toko. Anda lalu memutuskan untuk membeli secara daring menggunakan kartu kredit. Pembelian berhasil.
Namun, pada akhir bulan, Anda mengetahui bahwa tagihan kartu kredit bengkak. Ternyata, ada yang menyalahgunakan kartu kredit Anda. Itu bermula dari transaksi daring tak aman.
Bagaimana perasaan Anda? Kesal bukan?
Situasi itu menggambarkan apa yang mungkin kita hadapi di tengah teknologi saat ini. Satu sisi, kehidupan kita dipermudah karena ada pengetahuan dan teknologi untuk transaksi daring.
Namun, di sisi lain, aplikasi teknologi tersebut kadang masih kurang didukung dengan keamanan. Akhirnya, kita berada dalam situasi yang tetap waswas dan takut.
Situasi itu akan berubah ketika komputer kuantum menjadi kenyataan.
Komputer kuantum memudahkan menyelesaikan kombinasi terumit dengan lebih baik. Misalnya, kode enkripsi akan lebih cepat dibuka dan lebih aman. Transaksi daring tak akan lagi berujung pada bobolnya kartu kredit.
Kabar gembiranya, Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam upaya mewujudkan komputer kuantum menjadi kenyataan.
Muhandis Shiddiq, ilmuwan Indonesia yang kini menjadi peneliti post-doktoral di Universitas Teknik Dortmund di Jerman, berhasil membuat satu langkah maju menuju terwujudnya komputer kuantum.
Lewat penelitiannya, ia berhasil menciptakan kondisi yang memungkinkan komputer kuantum bekerja selama 8,4 mikrodetik.
Hasil risetnya dipublikasikan di jurnal Nature pada Jumat (18/3/2016) lalu.
Meniadakan gangguan
Muhandis mengatakan, komputer kuantum adalah aplikasi fisika modern yang paling dicari-cari.
Kerja komputer itu didasarkan pada mekanika kuantum. Tak seperti komputer klasik yang mendasarkan proses pengolahan informasi pada bit yang hanya bisa bernilai 0 atau 1, komputer kuantum mendasarkan pada qubits (quantum bit) yang bisa bernilai 0, 1, atau 0 dan 1 pada saat yang sama.
"Kondisi 0 dan 1 pada saat bersamaan ini disebut superposisi kuantum," kata Muhandis.
Salah satu kandidat qubits adalah molecular spin qubits. Sederhananya, qubits itu diciptakan dengan merakit molekul kimia tertentu sedemikian sehingga bisa mewujudkan kondisi kuantum, bebas dari gangguan magnetik. Ibaratnya, seperti membuat headset yang mampu menghapus suara sekitar.
Komputer kuantum membutuhkan banyak spin qubits yang bekerja serempak.
Sayangnya, dunia nyata tak bebas dari gangguan magnetik sehingga membuat qubits bekerja baik tak mudah. Gangguan magnetik bisa berasal dari interaksi antarmolekul itu sendiri.
Gangguan itu terasa seperti interupsi ketika kita sedang berusaha melakukan perhitungan kompleks. Akibat gangguan, kita harus mengulang dari awal lagi.
Proses itu disebut decoherence. Agar komputer kuantum bisa berjalan maksimal, decoherence itu harus ditiadakan.
Riset yang sering dilakukan selama ini untuk menekan decoherence adalah membuat molekul-molekul yang berinteraksi terpisah pada jarak yang cukup besar.
Namun, metode ini punya kelemahan karena dengan memisahkan molekul-molekul tersebut berarti juga membuat mereka susah untuk bekerja bersama-sama untuk melakukan perhitungan.
"Di sinilah letak kebaruan dan keunggulan metode yang dipaparkan dalam artikel di Nature," kata Muhandis.
"Kami dapat membuat molekul-molekul tersebut berdekatan satu sama lain dan pada saat yang sama menekan proses decoherence. Ini merupakan langkah ke depan yang penting untuk mewujudkan komputer kuantum," imbuhnya ketika dihubungi Kompas.com pada Minggu (21/3/2016) lewat surat elektronik.
Angka kecil, kemajuan Besar
Muhandis merakit qubits dengan memakai molekul tungsten oksida yang mengandung ion tunggal holmium.
Ion tersebut memiliki elektron-elektron yang berputar searah atau berlawanan arah dengan jarum jam.
Dalam hal ini, elektron-elektron itu dikatakan memiliki spin yang analog dengan keadaan 0 atau 1 bit komputer.
Karena ini kondisi kuantum, elektron itu tak terbatas pada kondisi 0 atau 1, atau searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam.
Muhandis berhasil mewujudkan komputer kuantum yang bekerja stabil selama 8,4 mikrodetik.
"Angka 8,4 mikrodetik mungkin terlihat sangat kecil, tetapi ini merupakan sesuatu yang luar biasa untuk molecular spin qubits dengan konsentrasi tinggi," kata Muhandis yang melakukan penelitian di MagLab saat menempuh studi doktoral di Florida State University.
LT Handoko, Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan, "Hasil riset ini adalah progres yang penting."
Perwujudan komputer kuantum saat ini adalah tantangan besar. Sementara itu, komputer berbasis elektron yang ada selama ini hampir mencapai titik batas. Riset Muhandis, kata Handoko, membuat komputer kuantum lebih dekat dengan kenyataan yang diimpikan.
Sementara itu, Danang Birowosuto, ilmuwan Indonesia di Center of Disruptive Photonics Technologies, Singapura, mengatakan hal serupa.
"Waktu koherensi untuk komputer kuantum ini bukan yang terlama, spin elektron tunggal dari berlian yang dapat mencapai 1,8 miliseconds. Tetapi, metode yang ditemukan mereka dapat diterapkan untuk sistem lainnya sehingga komputer kuantum yang stabil dalam jangkauan kita," katanya.
Di Dortmund, kini Muhandis melanjutkan penelitiannya.
"Penelitian saya di Dortmund mengembangkan alat yang dapat mendeteksi spin dalam jumlah yang sangat kecil. Pengetahuan tentang perilaku spin dalam berbagai sistem diharapkan dapat membantu realisasi komputer kuantum yang memakai spin qubit," ungkapnya.



Credit  KOMPAS.com






Demo Sopir Taksi dan Fenomena "Sharing Economy"


 
GrabBike Aplikasi pemesan ojek digital lewat ponsel pintar, tersedia untuk sistem iOS, Android, dan Blackberry.

Oleh: Rhenald Kasali

Karena sharing, maka menjadi murah. Selamat datang anak-anak muda pembaharu!
Mereka memang berbeda dengan orang-orang tua yang dibesarkan dalam peradapan “memiliki.” Orang-orang tua tahunya berbisnis itu harus membeli dan menguasai. Jadinya semua mahal. Mobil harus beli sendiri, tanah, gedung, pabrik, bahan baku, semua disatukan dengan nama pemilik yang jelas.
Akibatnya modal jadi besar. Mau buka mal urusannya banyak. Sedangkan generasi milenials cukup pergi ke dunia maya. Serahkan pada pada robot (digital technology), lalu berkumpullah para pemilik barang untuk membuka lapak di sana dan berbagi hasil.
Sama juga dengan membuka usaha transportasi. Yang mahal hanya ide, lalu buat aplikasinya. Siapapun yang punya kendaraan bisa bergabung, dan malam harinya kendaraan tersebut diparkir di rumah masing-masing. Tak perlu jasa keamanan atau pol taksi.
Akibatnya wajar, kalau sebagian generasi tua gagal paham menyaksikan ulah mereka yang memurahkan segala macam harga.
Kalau ini mewabah, gila! Indonesia bakal dilanda deflasi, bukan inflasi. Tapi kini mereka dituduh menerapkan strategi harga predator yang bisa diperkarakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Ongkos taksi yang harusnya Rp 150.000, cuma dihargai Rp 70.000.
Kamar penginapan yang permalamnya Rp 1 Juta ditawarkan Rp 200.000. Apa betul ini persaingan tak wajar?
Belum lagi gadget, tiket, atau perabotan sehari-hari. Milenials bukan saja pribumi di dunia digital, melainkan juga mempraktikkan sharing economy.
Kriminalisasi atau Legalisasi
Tapi gini ya, ini bukan prostitusi online yang bekerja sembunyi-sembunyi. Mereka hadir terang-terangan di depan mata kita. Bahkan kita sesekali mencicipinya. Tetapi sebagian orang sering menyamakan mereka dengan bisnis ilegal.
Persepsi ini diperburuk oleh ketidakmengertian kita tentang sharing economy yang gejalanya sudah marak di mana-mana. Kita bilang mereka menerapkan strategi “predatory pricing“. Kita juga bilang, aspek keamanan mereka tak terjamin.
Kedua isu itu sudah mereka diskusikan sejak 3 tahun yang lalu. Makanya mereka mengembangkan sistem komunal dan rating. Siapapun yang reputasinya buruk dari consumer experience, mereka drop dari komunitas berbagi itu. Sejarah hidup mereka di-review dari perilaku sehari-hari di dunia maya.
Maka, bagi para orang tua, cara kerja anak-anak muda ini sulit dipahami. Sebagian pengambil kebijakan dan para pelaku usaha lama yang sudah terikat dengan fixed cost yang besar, menuntut agar usaha mereka dihambat. Atau kata publik, dikriminalisasi. Ditangkap, dijebak, dibubarkan, diblokir, dan diusir dari republik ini.
Namun susahnya, dunia sharing ini adalah dunia yang tak mengenal batas-batas negara. Diusir dari sini, ia bisa dioperasikan dari luar negeri. Di luar negri, kriminalisasi, denda dan larangan sudah dilakukan berkali-kali, tetapi mereka kembali hidup lagi di tempat lain, bahkan dimodali Silicon Valley.
Saya sendiri memilih jalan perubahan. Anda tak akan mungkin melawan proses alamiah ini. Daripada terus bertengkar, lebih baik beradaptasi.
Sejak dulu, para ahli sudah mengingatkan, teknologi baru menuntut manusia-manusia berpikir dengan cara baru. Kata Peter Drucker, New Technology X Old Mindset hasilnya: Fail! Gagal! Jadi teknologi baru butuh mindset baru. Itu baru menjadi kesejahteraan.
Jadi, para pelaku usaha yang lama harus berubah seperti tukang-tukang ojek pangkalan yang kini sudah berjaket hijau atau biru.
Sebagian customer masih nyaman pakai taksi langganannya. Tetapi pasarnya tinggal sedikit. Tak sebesar dulu lagi. Nah sebagian lagi, harus disiapkan dengan platform baru: sharing economy. Dan ingat, sebentar lagi pemilik-pemilik hotel pun akan berdemo dan para pekerjanya menuntut airbnb.com, couchsurfing.com dan sejenisnya dibubarkan.
Harta-harta Yang Menganggur

Problem yang muncul dari peradaban owning economy adalah sampah menumpuk dimana-mana, karena semua manusia ingin memiliki sendiri-sendiri. Jalanan jadi super macet di seluruh dunia, air semakin kotor dan gap kaya-miskin begitu besar.
Semua ini disebabkan oleh tragedi kapitalisme yang menghargai penumpukan modal, hak-hak kekayaan individu “yang tak mau berbagi” secara adil dengan efek penguasaan aset-aset strategis.
Padahal dulu, orang-orang tua kita hidup dalam sistem berbagi. Mereka hidup di kampung dan bebas melintasi tanah milik orang lain atau tanah ulayat yang tak berpagar.
Suasananya berubah, begitu tanah-tanah itu dikuasai orang lain yang mampu mengubah status tanahnya. Mereka tak lagi berbagi bahkan untuk sekadar numpang lewat saja.
Peradaban owning economy membuat individu-individu tertentu cepat mengendus harta-harta strategis, dan memagarinya, walau untuk jangka waktu yang lama tak digunakan.
Akibatnya di abad 21 ini lebih dari 50 persen tanah-tanah itu menganggur. Termasuk lahan-lahan pertanian yang kelak akan dialihfungsikan. Maka ia hanya ditumbuhi ilalang dan dipagari tinggi. Para ekonom menyebut istilahnya sebagai underutilized atau idle capacity. Boros, menganggur, tak produktif.
Pabrik-pabrik, perkebunan, vila mewah, mobil-mobil keren, semua dikuasai, tetapi belum tentu dipakai sebulan sekali oleh pemiliknya. Menjadi rumah hantu atau pajangan tak bermanfaat. Nice to have, only!
Sampailah muncul teknologi baru, dengan generasi perubahan. Bagi kaum muda sharing economy dianggap sebagai penyelamat planet ini dari keserakahan manusia. Mereka menggagas ideologi-ideologi praktis tentang kesempatan berbagi. Setelah kewirausahaan sosial, lalu sharing economy.
Mereka bilang, “buat apa membeli yang baru, kalau barang-barang yang lama saja masih bisa dipakai orang lain.” Maka jutaan barang-barang bekas yang ada di garasi dan gudang rumah dijual kembali via e-Bay, OLX atau Kaskus. Gila, piringan hitam zaman dulu hidup lagi. Velg-velg mobil yang sudah langka kini bisa ditemui.
Setelah itu kebun-kebun yang menganggur ditawarkan kepada anak-anak muda yang mau bertani, hasilnya mereka bantu jualkan langsung ke konsumen via igrow.com. Lalu pemilik-pemilik rumah-rumah atau satu-dua kamar yang kosong ditawarkan. Bahkan ada tuan rumah yang menawarkan jasa plus sebagai guide buat jalan-jalan. Persis seperti menginap di rumah paman.
Di Perancis ada komunitas yang menawarkan mesin cuci pakaian, bahkan juga mesin cuci piring. Di Indonesia, ada yang menawarkan jasa pijet, yang pesertanya bahkan ada lulusan D3 fisioterapi untuk merawat pasien stroke. Prinsipnya, lebih baik jadi uang daripada rusak tak terawat; lebih baik murah tapi terpakai penuh ketimbang underutilized.
Ketika sharing economy menjadi gejala ekonomi yang marak, maka gelombang ini akan terjadi: Deflasi karena harga-harga akan turun, ledakan pariwisata dalam jumlah yang tak terduga karena banyak pilihan menginap yang murah, aset-aset milik masyarakat yang mengganggur menjadi produktif, dan kerusakan alam lebih terjaga.
Sebaliknya, ia juga menimbulkan dampak-dampak negatif: Pengangguran bagi yang tak lolos dalam seleksi alam (persaingan) dengan business model baru ini, kerugian-kerugian besar dari sektor-sektor usaha konvensional yang konsumennya shifting (berpindah), dan kriminalisasi oleh para penegak hukum atau pembuat kebijakan yang terlambat mengatur.
Sekarang negara punya dua pilihan. Pertama, tetap hidup dalam owning economy, dengan risiko pasar yang besar ini menjadi ilegal economy dengan operator pengendali dari luar Indonesia.

Kedua, melegalkan sharing economy dan mendorong pelaku-pelaku lama menyesuaikan diri.
Silahkan direnungkan!






Credit  Kompas.com


Radikalisme di Eropa, Ada Apa dengan Belgia?


 
AFP PHOTO / EMMANUEL DUNAND Aparat keamanan membuat barikade di dekat Stasiun Metro Maalbeek, Brussels, Belgia, setelah ledakan bom yang terjadi pada Selasa (22/3/2016).

  CB - Belgia, selama ini dianggap sebagai sebuah negeri yang tenang, dikenal dunia lewat kartu-kartu pos yang menampilkan kota-kotanya yang indah dan permen cokelatnya.

Namun, penangkapan Salah Abdeslam, tersangka pelaku serangan Paris tahun lalu yang menewaskan 130 orang, di distrik Molenbeek, Brussels, menggeser kesan indah negeri mungil ini.

Kini, Belgia dianggap sebagai salah satu lahan subur tumbuhnya paham radikalisme di Eropa.

Kesan itu semakin kuat setelah pada Selasa (22/3/2016), dua ledakan bom mengguncang bandara Brussels dan stasiun kereta bawah tanah, dengan korban puluhan orang tewas.

Apa yang menyebabkan Belgia menjadi lahan berkembangnya terorisme di Eropa?

Belgia adalah sebuah negara seluas 30.528 kilometer persegi dengan penduduk 11 juta jiwa.

Belgia, secara ekonomi, merupakan negara yang makmur dengan pendapatan per kapita mencapai lebih dari 43.000 dollar AS per tahun.

Dari sisi kebhinekaan, Belgia juga bukan negara yang homonim. Hingga tahun 2007, 92 persen penduduk adalah warga Belgia dan sisanya adalah warga negara Uni Eropa lainnya.

Selain itu sebagai sebuah negara, Belgia cukup terbuka untuk menerima warga negara baru.

Pada awal 2012, sekitar 25 persen warga Belgia adalah mereka yang memiliki latar belakang dan keturunan asing.

Jika dirinci  maka 1,2 juta orang adalah keturunan Eropa dan 1,35 juta adalah keturunan negara non-Eropa, sebagian besar berasal dari Maroko, Turki dan Republik Demokratik Kongo.

Sejak undang-undang kewarganegaraan Belgia direvisi pada 1983, hingga saat ini sudah 1,3 juta migran menerima status sebagai warga negara Belgia.

Kelompok terbesar imigran yang kini beranak pinak di Belgia berasal dari Maroko, dengan jumlah lebih dari 450.000 orang.

Dari sisi keagamaan, meski mayoritas penduduk Belgia memeluk Katolik, namun kerajaan ini adalah negara sekuler.

Semua agama bebas berkembang di negeri itu. Di Belgia kini 6 persen penduduknya atau sekitar 628 ribu jiwa memeluk Islam, mayoritas adalah warga keturunan Maroko.

Umat Muslim Belgia kebanyakan tinggal di kota-kota besar seperti Brussels, Antwerp, dan Charleroi.

Dari profil ringkas Belgia itu, maka secara kasat mata seharusnya negeri semakmur Belgia tidak menjadi ladang persemaian pemahaman radikal di Eropa.

Molenbeek dan radikalisme

Salah Abdeslam, tersangka penyerangan Paris, meski warga negara Perancis, dia lahir dan dibesarkan di distrik Molenbeek, Brussels.

Molenbeek adalah sebuah distrik kelas pekerja dan sejak lama distrik ini identik dengan kemiskinan dan kriminalitas di ibu kota Uni Eropa itu.

Bagi warga Brussels, bukan hal yang aneh jika warga distrik ini terlibat dalam berbagai kejahatan seperti penodongan, narkotika hingga perampokan.

Bahkan dua serangan teror terakhir di Paris yaitu penembakan kantor majalah Charlie Hebdo dan serangan yang gagal terhadap kereta cepat Thalys, juga melibatkan warga Molenbeek.

Seperti halnya kawasan miskin di berbagai belahan dunia, Molenbeek juga merupakan kawasan terpadat di Brussels yang disesaki 95.000 orang, atau dua kali lipat dari kawasan lain di Brussels.

Molenbeek dulu, pernah menjadi daerah yang makmur, tepatnya di akhir abad ke-18.

Revolusi industri dan pembangunan kanal Brusses-Charleroi membuat daerah ini makmur dari perdagangan dan manufaktur.

Kemunduran Molenbeek terjadi pada akhir abad ke-19, ketika pemerintah Brussels mereintegrasikan kanal dengan kawasan pelabuhan baru.

Kemunduran industri di Molenbeek sudah dimulai sebelum Perang Dunia I pecah, dan semakin cepat di masa Depresi Besar.

Sejak itu upaya untuk mengembalikan kejayaan Molenbeek selalu gagal. Alhasil sebagian besar penduduk distrik ini hidup dalam kondisi miskin.

Apalagi, hampir 30 persen warga Molenbeek adalah pengangguran. Sehingga mereka sangat mudah terjatuh dalam kriminalisme hingga radikalisme.

Ali, bukan nama sebenarnya, kepada CNN mengatakan diskriminasi dan kurangnya peluang di Belgia membuat para pemuda negeri itu memilih jalan pintas.

Dua saudara laki-laki Ali, sudah berangkat ke Suriah dan salah satunya telah tewas di garis depan pertempuran.

"Banyak dari kami merasa tak diterima di negara kami sendiri. Perasaan termarjinalisasi inilah yang dieksploitasi para perekrut," ujar Ali.

Dia menambahkan,  meski sebagian besar dari mereka lahir dan besar di Belgia namun negara selalu menganggap mereka sebagai orang asing.

"Negara menganggap kami orang asing sehingga kami sulit mencari pekerjaan. Negara memenuhi diri kami dengan kebencian dan mengatakan kami tak berguna," tambah Ali.

"Jadi para pemuda melihat apa yang tengah terjadi di Suriah akhirnya memutuskan berangkat agar menjadi berguna," lanjut Ali.

Situasi ini adalah hal yang sangat berbahaya dalam memupuk bibit-bibit radikalisme.

"Ini adalah kombinasi berbahaya antara kemiskinan dan kemunculan berbagai organisasi berhaluan radikal," kata Bilal Benyaich, peneliti senior di lembaga riset Itinera Institute seperti dikutip CNBC.

"Di Molenbeek, banyak anak muda yang belum pernah melihat pusat kota Brussels. Mereka berkutat di ruang-ruang chat dan Facebook, berhubungan dengan kelompok-kelompok paling radikal," tambah Benyaich.

Benyaich menegaskan, kelompok radikal jumlahnya sangat kecil dibanding jumlah seluruh umat muslim Belgia.

Namun, dia mendesak, agar para politisi segera menelurkan strategi tepat untuk memberantas radikalisme dengan layanan sosial, pendidikan, sistem hukum dan kepolisian ditambah kebijakan luar negeri yang realistis.

Politik, politik dan politik

Namun, usulan Benyaich itu nampaknya sulit diwujudkan dalam waktu dekat, dan penyebabnya adalah sistem politik Belgia yang unik jika tak mau disebut aneh.

Seorang politisi Belgia, Hans Bonte, seperti dikutip harian Jerman Spiegel, mengatakan, dia tak heran jika banyak tersangka kasus terorisme berasal dari Molenbeek.

Bonte menyebut dua hal yang menyebabkan masalah ini, yaitu politik Belgia yang terlalu lokal dan mininya pengawasan serta kontrol sosial terhadap mereka yang sudah teradikalisasi.

Brussels, sebuah kota dengan penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa, tak memiliki satu dinas kepolisian.

Kota ini, memiliki enam kepolisian yang bertanggung jawab terhadap 19 wali kota yang tak jarang adalah para rival politik.

Selain itu, konflik tak teratasi antara dua populasi terbesar Belgia yaitu warga Flemish yang berbahasa Belanda dan Waloons yang berbahasa Perancis juga membayangi.

Usai serangan Paris tahun lalu, Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Flambon, yang seorang Flemish, mengusulkan agar keenam kepolisian di Belgia melakukan merjer untuk mengantisipasi serangan serupa.

"Itu adalah mimpi orang Flemish," kata Ahmed El Kahnnouss, wakil wali kota Molenbeek.

Dia mengatakan, Molenbeek, sebagai kawasan dengan penduduk berbahasa Perancis harus memiliki kepolisian dengan bahasa yang sama.

Hal ini, lanjut Kahnnouss, terkait dengan prinsip tradisional Belgia soal otonomi komunal.

Selain itu, aparat kepolisian terutama di kawasan-kawasan "kurang makmur" seperti Molenbeek, tak memiliki fasilitas memadai.

Eksportir anggota kelompok radikal

Dengan berbagai kerumitan di lapangan itu, tak heran jika Belgia kini menjadi saah satu "eksportir" utama pemuda ke kancah perang di Suriah dan Irak.

Menurut data dari ICSR, Kings College London, hingga akhir tahun lalu sebanyak 500 warga Belgia berangkat ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dari sisi jumlah warga yang pergi ke Timur Tengah, Belgia menempati urutan ketiga setelah Perancis dan Inggris.

Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang hanya 11 juta jiwa, maka Belgia menjadi negara terbanyak yang mengirim pemudanya untuk berperang di Suriah dan Irak.

Di Suriah, ratusan warga Belgia yang sebagian besar masih berusia muda itu menjadi semakin teradikalisasi dan yang paling berbahaya adalah mendapat pelatihan militer.

Setelah kenyang pengalaman tempur mereka pulang dari Suriah dan setibanya di Belgia tak ada sistem apapun yang bisa memantau aktivitas para veteran perang ini.

"Untuk seorang pemuda yang teradikalisasi maka dibutuhkan sebuah solusi terbaik yang khusus dibuat untuk dia. Dan itu tak terjadi di Brussels dan sekitarnya," ujar Bonte.

Jadi yang diperlukan mungkin adalah pengawasan dan penanganan yang terukur dan bukan sekadar tindakan represif.

Sayangnya, Perdana Menteri Belgia Charles Michel memandang, tindakan represif menjadi yang utama.

"Hampir selalu terdapat kaitan dengan Molenbeek. Kami sudah mencoba mencegah. Kini kami harus represif. Kami selama ini tak ingin campur tangan dan lemah. Kini kami harus membayar mahal," ujar Michel.

Yang jelas, masalah radikalisme di Belgia adalah masalah bersama negara-negara Eropa. Apalagi Brussels, jaraknya hanya "sepelemparan batu" dari Paris, Perancis.

Brussels juga hanya berjarak beberapa jam dari kota-kota utama Eropa seperti Amsterdam, Koln, Strasbourg, Frankfurt atau Berlin.




Credit  KOMPAS.com



Intelijen Sebut ISIS Rancang Serangan di Brussels dari Raqqa



 
vesti24/instagram Ledakan di bagian pelaporan (check in) pesawat American Airlines di Bandara Brussels, Belgia, Selasa (22/3/2016) pagi. 
 
BAGHDAD, CB - Aparat intelijen di Irak mengungkapkan, berdasarkan informasi dari sumber-sumber di Kota Raqqa, Suriah, Kelompok Islam Iran dan Suriah sudah merancangkan serangan teror sejak bulan lalu.

Mereka memang menyasar bandar udara dan stasiun kereta dalam serangannya itu.

Pejabat intelijen itu mengungkapkan kepada Kantor Berita the Associated Press,  Selasa (22/3/2016), mengaku sudah mengirimkan peringatan kepada negara-negara di Eropa terkait ancaman itu.

"Tapi sebenarnya, Brussels awalnya bukan bagian dari semua rencana tersebut kala itu," ungkap pejabat tersebut. 

Dia menduga, ISIS mengubah target serangan mereka pada kesempatan terakhir ke Kota Brussels di Belgia. "Ini terkait dengan penangkapan Salah Abdeslam, pelaku serangan Paris yang dibekuk di Brussels, hari Jumat lalu," kata dia  lagi.

Senada dengan itu, pejabat senior intelijen di Irak lainnya mengatakan, ISIS memang berada di balik serangan mematikan di Brussels tersebut.

"Serangan itu dirancang di Raqqa sejak dua bulan lalu, dan ada tiga pelaku peledakan bom bunuh diri yang melakukan serangan," kata dia.

Pejabat tersebut meminta nama dan identitasnya dirahasiakan, karena seluruh informasi yang diungkap terkait penyelidikan yang masih bergulir. 

Hari berkabung
Sebelumnya, Belgia menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari menyusul serangan mematikan itu.

"Seluruh bendera di gedung-gedung pemerintahan dan umum akan dikibarkan setengah tiang hingga Kamis mendatang," ungkap juru bicara Perdana Menteri Belgia Charles Michel, Frederic Cauderlier, seperti dirilis Kantor Berita AFP.

Sementara, Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan kontak telepon dengan Charles Michel untuk menyampaikan ungkapan belasungkawa atas serangan bom di dua tempat di Kota Brussels.

Informasi itu diungkapkan pihak Gedung Putih seperti dilansir Kantor Berita Reuters. "Presiden menegaskan kembali dukungan AS untuk Belgia," ungkap pihak Gedung Putih.

Disebutkan, Obama pun menawarkan bantuan investigasi untuk mengungkap dalang di balik serangan mematikan itu. "Demi membawa mereka yang bertanggungjawab ke muka hukum," kata Obama seperti dikutip staf Gedung Putih.

Diberitakan sebelumnya, serangan kembar terjadi di bandara utama Zaventem dan satu ledakan di stasiun metro Maalbeek, melukai lebih dari 130 orang terluka.




Credit  KOMPAS.com





Inilah 6 Senjata Portabel Penghancur Helikopter dan Pesawat

Inilah 6 Senjata Portabel Penghancur Helikopter dan Pesawat
Startreak adalah sistem pertahanan udara jarak pendek potable yang dapat dibawa personil militer atau Man-portable air-defense system (MANPADS). MANPADS dirancang untuk menghancurkan pesawat yang terbang rendah, khususnya helikopter. Rudal Startreak dipandu laser dan memiliki kecepatan 4 Mach lebih, merupakan rudal pertahanan udara jarak pendek paling cepat di dunia. Startreak mampu merontokan helikopter sejauh 7 km dengan ketinggian maksimum 5 km. bbs.voc.com.cn


Inilah 6 Senjata Portabel Penghancur Helikopter dan Pesawat
Stinger (FIM-92) adalah MANPADS atau sistem pertahanan udara jarak pendek portabel yang dikembangkan oleh General Dynamics. Platform dasar Stinger menggunakan pencari analog IR atau infra merah. Stinger POST menggunakan detektor ganda IR/UV ganda detektor, scanning gambar, dan mikroprosesor pemroses sinyal berbasis digital. Rudal Stinger mampu melaju dengan kecepatan 2,54 mach dan terbukti menjadi senjata yang mematikan bagi helikopter dan pesawat Uni Soviet dalam perang di Afghanistan. wikipedia.org

Inilah 6 Senjata Portabel Penghancur Helikopter dan Pesawat
Verba merupakan MANPADS terbaru yang dikembangkan oleh Konstruktorskoye Byuro Mashinostroyeniya, Rusia, untuk menggantikan Igla. Sistem pertahanan udara portabel jarak pendek ini menggunakan pencari optik multispektral dan menggunakan tiga sensor, yaitu ultraviolet, near infrared, dan mid-infrared. Rudal Verba memiliki kecepatan maksimum 1,5 mach dan dapat menghacurkan target sejauh 6 km lebih dengan ketinggian hingga 4,5 km. defense-arab.com

Inilah 6 Senjata Portabel Penghancur Helikopter dan Pesawat
MANPADS Mistral dirancang dan dibuat Matra BAE Dynamics, Prancis (sekarang MBDA System). Mistral termasuk senjata tembak dan lupakan. Rudal dipandu Infra Merah dengan kecepatan maksimum 930 m/detik atau 2,7 Mach ini mampu merontokan target sejauh 6 km dengan ketinggian maksimum 3 km. Mistral diproduksi massal mulai 1988 dan digunakan oleh 25 negara, termasuk Indonesia. mbda-systems.com


Inilah 6 Senjata Portabel Penghancur Helikopter dan Pesawat
RBS-70 NG merupakan MANPADS terbaru buatan industri pertahanan asal Swedia, Saab. Sistem pengamatan RBS70 NG dikombinasi dengan pemandu laser yang tidak dapat dijamming sehingga menghasilkan presisi yang sangat tinggi. Rudal RBS70 NG, Mark II dan Bolide, mampu melaju hingga kecepatan 2 mach dan merontokan target sejauh 8 km dengan ketinggian maksimum 5 km. defesabr.com

Inilah 6 Senjata Portabel Penghancur Helikopter dan Pesawat
FN-6 atau FeiNu-6 merupakan MANPADS generasi ketiga pasif inframerah yang dikembangkan oleh Defense Company Poly Technologies, Tiongkok. Rudal FN-6 memiliki kecepatan maksimum 360 m/detik atau 1,07 Mach dan dapat menghancurkan target yang terbang rendah sejauh 5,5 km dengan ketinggian maksimum 3,8 km. FN-6 merupakan senjata tembak dan lupakan dan dilengkapi dengan sistem IFF (identification friend or foe) yang dapat mengindentifikasi teman atau musush. systems ausairpower.net














Credit  Tempo.co


Antisipasi Konflik, TNI AL Pantau Situasi Perairan Natuna



Antisipasi Konflik TNI AL Pantau Situasi Perairan Natuna
KSAL Laksamana TNI Ade Supandi. (Sindonews)

JAKARTA - Armada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengaku siap menjaga Perairan Natuna, pasca insiden manuver kapal China yang diduga melindungi pelaku illegal fishing asal China.

Bahkan TNI AL mengaku terus memantau kondisi terakhir di perairan tersebut untuk memastikan perkembangannya. "Kita nilai apakah konflik ini akan membesar atau tidak," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi di Skadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (22/3/2016).

Ade menilai, konflik di Perairan Natuna bukan tanpa sebab. Pasalnya, keberadaan kapal China dinilai sudah masuk terotorial perairan Indonesia.

Meski begitu, pihaknya akan tetap menunggu proses penyelidikan, termasuk sikap dari Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP). "Yang jelas kita mengenai keadaan tersebut kan udah mengirim nota protes kan, yang udah ditanggapi juga dari sana. Itu nanti diselesaikan dalam tingkat diplomatik," tandasnya.

Pada operasi akhir pekan lalu, KP Hiu 11 milik KKP menangkap kapal pelaku penangkapan ikan ilegal asal China, KM Kway Fey 10078, di perairan Natuna, Sabtu 19 Maret 2016.

Proses penangkapan tersebut tidak berjalan mulus, karena sebuah kapal coast guard China secara sengaja menabrak KM Kway Fey 10078, Minggu 20 Maret 2016 dini hari ketika operasi penggiringan kapal nelayan ilegal dilakukan. Manuver berbahaya itu diduga untuk mempersulit KP Hiu 11 menahan awak KM Kway Fey 10078.


Credit  Sindonews


KSAL: Kapal Perang AL Sudah Standby di Perairan Natuna


KSAL Kapal Perang AL Sudah Standby di Perairan Natuna
KSAL Laksamana TNI Ade Supandi. (SINDOphoto)

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta kepada armada Angkatan Laut (AL) mengarahkan kapal perangnya di Perairan Natuna.

Menanggapi itu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Ade Supandi mengaku pihaknya sudah menyiapkan kapal perangnya tersebut. "Kita kan ada kapal di sana udah standby," ujar Ade di Skuadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (22/3/2016).

Disiapkannya kapal perang milik TNI AL untuk menyikapi ulah kapal China yang diduga melindungi praktik 'illegal fishing' yang terjadi di Perairan Natuna beberapa hari ini.

Menurut Ade, kapal milik TNI AL sudah berada di perairan itu sejak peristiwa itu terjadi. Kapal itu menjaga perairan secara bergantian dengan Kapal milik KKP.

"Kita di sana ada lima kapal, Armada Barat, disiapkan untuk di Natuna, Laut Cina Selatan sampai dengan Karimata," katanya.

Ade sendiri masih enggan menjawab rencana penambahan pasukan di Wilayah tersebut. Menurutnya, soal penambahan akan diputuskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"Tapi ini kan semacam konflik mengenai perikanan ya, itu diselesaikan dulu dalam konteks diplomasi perikanan, gitu ya," tukasnya.

Pada operasi akhir pekan lalu, KP Hiu 11 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan menangkap kapal pelaku penangkapan ikan ilegal asal China, KM Kway Fey 10078, di Perairan Natuna, Sabtu 19 Maret 2016.

Proses penangkapan tersebut tidak berjalan mulus, karena sebuah kapal coast guard China secara sengaja menabrak KM Kway Fey 10078, Minggu 20 Maret 2016 dini hari ketika operasi penggiringan kapal nelayan ilegal dilakukan. Manuver berbahaya itu diduga untuk mempersulit KP Hiu 11 menahan awak KM Kway Fey 10078.






Credit  Sindonews







Soal Insiden Natuna, China Dinilai Tak Hargai Kedaulatan RI



Soal Insiden Natuna China Dinilai Tak Hargai Kedaulatan RI
Ilustrasi (Sindophoto)

JAKARTA - DPR meminta pemerintah meningkatkan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Permintaan itu menyikapi tindakan kapal penjaga pantai China di Laut Natuna, beberapa hari lalu.

Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya‎ berpendapat semangat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan TNI Angkatan Laut untuk menjaga setiap jengkal wilayah perairan Indonesia dari berbagai pencurian tidak boleh kendur.

‎"Kegiatan patroli di lautan ZEE harus ditingkatkan agar eksistensi kita kelihatan," kata Tantowi kepada wartawan melalui pesan singkat, Selasa (22/3/2016).

Dia mengatakan, insiden di laut Natuna yang melibatkan Kapal Hiu 11 milik KKP dengan kapal patroli pantai China mengisyaratkan dua hal penting.

Pertama, kata dia, aktivitas pencarian ikan yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan China ternyata di-back-up oleh pemerintahnya. Kedua, lanjut dia, Pemerintah China ternyata tidak begitu sreg dengan ketegasan pemerintah Indonesia dalam mengamankan perairan dari berbagai pencurian.

"Insiden tersebut hendaknya dijadikan kajian mendalam bagi pemerintah Jokowi bahwa pemerintah China yang katanya ingin menjadikan kita sahabat baik, ternyata tidak menghargai kedaulatan kita," ucap politikus Partai Golkar ini.

‎Dia mengungkapkan, pihak China awalnya mengklaim sebagian perairan Natuna masuk wilayahnya. "Namun setelah protes keras Indonesia, mereka akhirnya mengakui. Itu artinya, titik-titik kosong di lautan harus diantisipasi agar tidak diklaim negara lain," katanya.

Diketahui, pada operasi akhir pekan lalu, Kapal Hiu 11 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan upaya penangkapan KM Kway Fey 10078 di Perairan Natuna, Sabtu 19 Maret 2016.

Proses penangkapan oleh tim KKP dan TNI AL dari Kapal Hiu 11 tidak berjalan mulus lantaran sebuah kapal penjaga pantai China secara sengaja menabrak KM Kway Fey 10078, Minggu 20 Maret 2016 dini hari ketika operasi penggiringan kapal nelayan ilegal dilakukan.

Manuver berbahaya itu diduga untuk mempersulit Kapal Hiu 11 menahan awak KM Kway Fey 10078. Ada dua jenis pelanggaran yang dilakukan kapal penjaga pantai China dalam kacamata Kementerian Luar Negeri.

Pertama, pelanggaran coast guard tiongkok terhadap hak berdaulat dan juridiksi Indonesia di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontingen. Sedangkan pelanggaran kedua, kapal China menghalang-halangi proses penegakan hukum aparat Indonesia.

Sebenarnya, insiden masuknya kapal berbendera China ke Natuna sudah beberapa kali terjadi. Pada 22 November 2015, TNI AL dari Armada Barat pernah mengusir kapal yang masuk ke ZEE di sekitar Natuna.





Credit  Sindonews






ISIS Klaim Dalangi Serangan di Belgia, Polisi Buru Pelaku


ISIS Klaim Dalangi Serangan di Belgia, Polisi Buru Pelaku 
  Polisi saat ini masih memburu satu orang pelaku yang tertangkap kamera CCTV, memakai topi, berjalan bersama dua orang pengebom bunuh diri. (Reuters/CCTV)
 
Jakarta, CB -- Kelompok militan ISIS di Suriah dan Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan di bandara dan stasiun kereta Brussels, Belgia, yang  menewaskan 34 orang dan melukai ratusan lainnya.

Hal ini disampaikan ISIS melalui kantor berita mereka, Amaq Agency, dikutip Reuters, Selasa (22/3). Mereka mengatakan, para pelaku serangan adalah "tentara khalifah" yang menembaki warga dan kemudian meledakkan diri.

"Tentara khalifah, memakai rompi bunuh diri dan membawa bahan peledak serta senapan mesin, mengincar bandara dan stasiun kereta," ujar kantor berita itu.

Serangan di bandara dan stasiun Brussels terjadi di jam-jam sibuk penumpang. Serangan ini terjadi selang empat hari setelah polisi menangkap satu-satunya pelaku yang selamat dalam serangan di Paris tahun lalu, yang menewaskan 130 orang, Salah Abdeslam.

"Tentara ISIS melepaskan tembakan di dalam Bandara Zaventem, sebelum beberapa dari mereka meledakkan sabuk peledak, dan pengebom syahid meledakkan sabuk peledak di stasiun Maalbeek," lanjut laporan Amaq.

Polisi saat ini masih memburu satu orang pelaku yang tertangkap kamera CCTV, memakai topi, berjalan bersama dua orang pengebom bunuh diri.

Sebanyak 20 orang terbunuh dalam serangan di stasiun kereta, sementara 14 korban tewas lainnya jatuh dalam pengeboman di bandara. Lebih dari 230 orang terluka dalam insiden tersebut.

Kepolisian Belgia kini menutup seluruh akses keluar-masuk negara itu. Mereka tengah mencari kaitan antara para pelaku serangan kali ini dengan penangkapan Abdeslam.

Penyidik mengaku menemukan bom paku dan bendera ISIS di sebuah apartemen yang digeledah di Brussels.


Credit  CNN Indonesia


Santoso Masuk Daftar Teroris Amerika Serikat


Santoso Masuk Daftar Teroris Amerika Serikat  
Ilustrasi (Zabelin/Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Amerika Serikat memasukkan simpatisan ISIS, Santoso, ke dalam daftar teroris asal Indonesia yang harus diwaspadai dan diburu.

Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa (23/3) mengatakan, Santoso yang kini bersembunyi di Poso, Sulawesi, telah dimasukkan dalam daftar Specially Designated Global Terrorists (SDGT).

Semua orang yang masuk dalam SDGT akan dibekukan asetnya di AS. Selain itu, AS melarang warganya untuk berhubungan dengan orang-orang dalam daftar ini serta memberikan mandat bagi aparat untuk melakukan tindakan hukum.

"Sebagai hasil dari penetapan ini, semua properti dalam yurisdiksi AS yang memiliki kepentingan dengan Santoso diblokir dan warga AS secara umum dilarang bertransaksi dengan Santoso," ujar Kemlu AS dalam pernyataannya.

Santoso alias Abu Wardah adalah pemimpin dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, MIT, dan telah buron selama tiga tahun. MIT sendiri telah masuk dalam daftar kelompok teroris AS.

AS menyebut Santoso berada di belakang beberapa serangan teroris dan penculikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

"Tindakan hari ini sebagai pemberitahuan bagi publik AS dan komunitas internasional bahwa Santoso aktif terlibat dalam terorisme," lanjut pernyataan Kemlu AS.

Kemlu AS menambahkan, daftar SDGT memungkinkan "koordinasi antara pemerintah AS dengan mitra internasional untuk menghentikan aktivitas terorisme, termasuk mencegah akses mereka ke sistem keuangan AS."



Credit  CNN Indonesia






Pemerintah Suriah tolak bahas masa depan Presiden Bashar


Pemerintah Suriah tolak bahas masa depan Presiden Bashar
Presiden Suriah Bashar al-Assad diwawancara oleh BBC di Damascus, Suriah, Senin (9/2). Assad mengatakan bahwa pihak ketiga termasuk Irak menyampaikan informasi ke Damaskus mengenai serangan udara yang dipimpin oleh AS terhadap kelompok militan Negara Islam di Suriah. Dalam sebuah wawancara BBC yang ditayangkan Selasa (10/2/15) kemarin Assad mengatakan tidak ada kerja sama langsung dengan Amerika Serikat, yang angkatan udaranya telah membombardir Negara Islam di Suriah sejak September lalu. (REUTERS/SANA/Handout via Reuters)
 
Jenewa/Beirut (CB) - Masa depan Presiden Bashar al-Assad tidak akan dibahas dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang Suriah, kata kepala delegasi pemerintah, mendorong utusan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa penghentian permusuhan dapat terancam gagal karena kemajuan belum tercapai.

Delegasi Damaskus Bashar Jaafari mengatakan masa depan Bashar "tak ada hubungan" dengan negosiasi-negosiasi, yang memasuki pekan kedua Senin, dan menyatakan bahwa langkah-langkah kontra terorisme masih tetap menjadi prioritas bagi pemerintah, lapor Reuters.

"Kerangka acuan dari pembicaraan kita tidak memberikan indikasi apapun terkait dengan isu Presiden Republik Arab Suriah," kata dia ketika ditanya tentang kesediaan delegasi pemerintah untuk terlibat dalam pembicaraan serius mengenai transisi politik.

"Ini sesuatu yang sudah tak lagi dibicarakan."

Utusan PBB Staffan de Misstura - yang melukiskan transisi politik Suriah sebagai "induk dari semua isu" - menanggapi dengan menyatakan bahwa penolakan delegasi pemerintah untuk membahasnya dapat mengarah kepada memburuknya situasi di lapangan.

"Setiap orang lebih kurang setuju, penghentian permusuhan masih berlaku," kata dia. "Sama ... lebih kurang gerakan bantuan kemanusiaan. Tapi gerakan-gerakan itu tidak berlanjut jika kita tidak bergerak maju mengenai transisi politik."

Kerentanan penghentian permusuhan yang telah berjalan tiga pekan mendapat sorotan pada Senin ketika Moskow menyatakan pihaknya telah mencatat enam pelanggaran dalam 24 jam terakhir. Amerika Serikat dan Rusia mendukung gencatan senjata tersebut.

Oposisi Suriah menuduh delegasi pemerintah membuang-buang waktu dengan menolak membahas masa depan Bashar. "Tak mungkin menunggu seperti ini, sementara delegasi rezim membuang waktu tanpa mencapai apapun," kata Salim al-Muslat, juru bicara Komite Negosiasi Tinggi.

Credit  ANTARA News




Utusan Palestina surati Sekjen PBB, kutuk permukiman baru Yahudi


PBB, New York (CB) - Utusan Palestina di PBB pada Selasa (22/3) mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, untuk mengutuk kegiatan permukiman baru Yahudi.

Beberapa surat dengan isi yang sama tersebut juga dikirim kepada Presiden Dewan Keamanan PBB dan Presiden Sidang Majelis PBB.

Isi surat itu mengutuk keputusan pemerintah Israel pada Senin untuk mengambil-alih tanah milik orang Palestina seluas 1.200 dunum (1 dunum = 1.000 meter per segi) di luar Desa Sawiya, Lubban.

"Sudah kadaluarsa buat masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan, untuk menghadapi pembangunan permukiman tidak sah Israel," demikian antara lain isi surat tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Israel melaksanakan proyek tidak sah ini dalam pelanggaran nyata terhadap pendapat dunia dan penghinaan terhadap hukum internasional, termasuk Statuta Roma mengenai Mahkamah Pidana Internasional, yang mengklasifikasikan pembangunan permukiman sebagai kejahatan perang."

Pembangunan permukiman itu dilakukan setelah pengumuman Israel pada 15 Maret, yang menyatakan 579 acre, atau 234 hektare, lahan di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan yang disebutnya "tanah negara", kata surat tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon tetap berpendapat bahwa berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi adalah penghinaan buat rakyat Palestina dan masyarakat internasional.

Kegiatan permukiman Israel di Tepi Barat, yang dipandang oleh PBB sebagai tidak sah, menghambat proses perdamaian Timur Tengah.

Proses perdamaian Timur Tengah telah macet sejak April 2014 akibat perbedaan pendapat yang dalam mengenai perbatasan dan permukiman. Setakat ini, belum ada tindakan serius untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian antara orang Israel dan Palestina.

Beberapa bulan belakangan telah terjadi gelombang ketegangan dan kerusuhan antara orang Israel dan Palestina di Tepi Barat, Jerusalem Timur dan Jalur Gaza.


Credit  ANTARA News




Taiwan tolak tuduhan masuki wilayah Indonesia setelah insiden penembakan


... penembakan itu tidak dapat diterima dalam praktik-praktik internasional, namun mengapa Indonesia melindungi sektor perikanannya dengan cara seperti itu...
Taipei, Taiwan (CB) - Pemerintah Taiwan, Selasa, menolak penjelasan dari pihak berwenang Indonesia, bahwa dua kapal pencari ikan Taiwan ditembak di Selat Malaka sehari sebelumnya karena mereka memasuki wilayah dan mencoba menyerang kapal patroli Indonesia.

Dengan menimbang kecepatan kedua kapal itu sebagaimana terlihat dalam data posisi satelit yang diperoleh pihak Taiwan tidak dapat dipercaya kalau mereka melakukan berbagai aktivitas penangkapan ikan, demikian penjelasan Ditektur Jenderal Badan Perikanan Taiwan, Tsay Tzu-yaw.

"Kalau saja terbukti bahwa kedua kapal pencari ikan tidak terlibat dalam pencarian ikan secara tidak sah, maka kapal patroli Indonesia melanggar peraturan internasional atas penembakan terhadap mereka," tegas Tsay sebagaimana dikutip Kantor Berita Taiwan CNA, Selasa.

Dia menyatakan, kantor perwakilan Taiwan di Indonesia (TETO), akan berupaya mengumpulkan informasi lebih banyak dari pihak Indonesia dan kantor perwakilan Taiwan di Singapura juga akan berbicara dengan awak kedua kapal pencari ikan setelah mereka tiba di sana.

Dalam konferensi pers Selasa pagi di Taipei, juru bicara Deputi Menteri Luar Negeri Taiwan, Andrew Lee, menyatakan, masih terlalu dini bagi Taiwan untuk mengajukan protes resmi terhadap Indonesia karena masih belum ada penjelasan resmi mengapa kapal patroli Indonesia bertindak seperti itu.

Lee menyatakan, penembakan itu tidak dapat diterima dalam praktik-praktik internasional, namun mengapa Indonesia melindungi sektor perikanannya dengan cara seperti itu.

"Penjelasan tentang insiden tersebut, seperti halnya ketepatan lokasi kapal dan apakah kedua kapal tersebut mencari ikan butuh diklarifikasi sebelum pihak kementerian dapat mengambil tindakan pada langkah selanjutnya," ujarnya.

Pihak Badan Keamanan Laut Taiwan menerima laporan dari MV Sheng Te Tsai dan MV Lien I Hsing nomor 116 -- kedua kapal tersebut terdaftar di Kota Liouciou, Kabupaten Pingtung -- bahwa dua kapal patroli Indonesia masing-masing melakukan penembakan empat sampai lima kali terhadap kedua kapal tersebut, Senin (21/3) pada pukul 05.48 WIB.

Insiden itu dilaporkan terjadi di bagian utara pintu masuk Selat Malaka, kurang lebih 100 kilometer di pantai timurlaut Sumatra ketika kedua kapal Taiwan itu dalam perjalanan menuju Singapura.

Kedua kapal nelayan itu setidaknya menembakkan 10 peluru ke arah mereka selama insiden itu, namun tidak ada satu pun yang terluka, demikian menurut pihak kapal yang terlibat dalam insiden itu.

Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti, kepada CNA, Senin pagi (21/3), menyatakan, kedua kapal nelayan Taiwan itu ditemukan tengah melanggar memasuki wilayah perairan Indonesia dan mereka ditembak saat mereka mengabaikan tembakan peringatan kapal patroli Indonesia.

Selain itu, kedua kapal nelayan Taiwan tersebut berupaya menyerang satu dari dua kapal patroli Indonesia.

Menteri Susi menunjukkan video berdurasi 1 menit, 32 detik kepada CNA bahwa salah satu kapal patroli Indonesia membuntuti dari dekat kapal nelayan Taiwan, MV Sheng Te Tsai.

Kapal patroli Indonesia beberapa kali memberikan isyarat lampu kepada kedua kapal nelayan Taiwan dan memerintahkan untuk berhenti, namun tidak mendapat tanggapan sama sekali dari kapal nelayan Taiwan yang terus saja melanjutkan pelayaran.

Akan tetapi video tersebut tidak terdapat beberapa gambar serangan kapal nelayan Taiwan terhadap kapal patroli Indonesia atau tembakan yang dilakukan oleh kapal patroli.

Susi menyatakan bahwa rangkaian gambar dapat dilihat dalam video yang diambil dari sisi kanan belakang kapal nelayan Taiwan yang dia indikasikan tengah beroperasi melakukan pencarian ikan pada saat itu.

"Kapal tersebut tidak memasang bendera dari mana asal negaranya," kata Pudjiastuti.

Dia juga mengatakan, kedua kapal nelayan Taiwan itu diburu di dalam wilayah teritorial perairan Indonesia.

Berdasarkan asas peraturan Indonesia, kapal-kapal yang tidak menunjukkan negara asal memasuki wilayah teritorial perairan Indonesia akan ditangkap berikut awak kapalnya, demikian penjelasan Susi.

"Kapal-kapal itu akan ditenggelamkan setelah semua awak kapal dan orang-orang di dalamnya telah dievakuasi," kata Pudjiastuti.






Credit  ANTARA News





Selasa, 22 Maret 2016

Soal Natuna, Indonesia Pilih Selesaikan Tanpa Pihak Ketiga


Kemlu yakin, hubungan baik dengan China permudah selesaikan sengketa.

Soal Natuna, Indonesia Pilih Selesaikan Tanpa Pihak Ketiga
Juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir (ANTARA FOTO/Teresia May)
CB – Ketenangan hubungan Indonesia dan China terganggu akibat ulah coast guard China di Laut Natuna. China mengklaim nelayan mereka masih berada di wilayahnya, sedangkan menurut Indonesia, China melanggar batas wilayah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nassir, mengatakan, Indonesia dan China hingga saat ini memiliki hubungan yang sangat baik, walaupun sempat tersandung masalah di perairan zona ekonomi eksklusif Natuna pada Sabtu, 19 Maret 2016.
"Hubungan Indonesia dan China selama ini sangat baik. China adalah negara sahabat kita dan kita memiliki kerja sama yang sangat menguntungkan. Dalam tiap kunjungan pasti ada sesuatu yang berkembang dan kita selalu mengatasinya secara bijak, itu yang penting," kata Arrmanatha yang ditemui, Selasa, 22 Maret 2016 di BICC, Nusa Dua, Bali.
Ia menjelaskan, Indonesia bukan merupakan negara yang terlibat dalam konflik di Laut China Selatan dan hal itu sudah pula disampaikan berulang kali oleh pemerintah Indonesia. Oleh karenanya, kemarin Menlu Retno Marsudi memanggil pihak Kedubes China untuk meminta keterangan lebih lanjut.
"Ibu Menlu kemarin memanggil kuasa hukum sementara dari Kedubes China untuk meminta klarifikasi mengenai insiden tersebut. Sesuai dengan peraturan internasional, harus ada kesepakatan antara dua negara untuk menentukan batas wilayah," ujar Arrmanatha.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Tata itu juga menjelaskan, Indonesia tidak akan membawa permasalahan ini hingga ke ranah Mahkamah Internasional. "Sebagai negara sahabat, jika ada masalah maka diselesaikan antara dua negara sebelum memanggil pihak ketiga untuk membantu. Kita ingin selesaikan secara baik-baik," ucap dia.
Sebelumnya, pelanggaran terjadi ketika kapal KM Kway Fey 10078 berbendera China tertangkap sedang melakukan tindakan illegal fishing di Perairan Natuna, Kepulauan Riau, perairan Indonesia. Pihak Kapal Pengawas kemudian melakukan pengejaran terhadap kapal asing tersebut setelah mencoba melarikan diri.
Dalam perjalanan pengawalan untuk mengamankan kapal China tersebut, tiba-tiba satu kapal coast guard China ikut mengejar kapal pengawas Indonesia dan menabrak kapal tangkapan. Seluruh awak kapal selamat dan delapan ABK kapal ditangkap.



Credit  VIVA.co.id