Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Senin, 08 April 2019
Saudi Cs Bombardir Ibu Kota Yaman, Belasan Warga Sipil Terbunuh
SANAA
- Pesawat-pesawat jet tempur Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi
membombardir Ibu Kota Yaman, Sanaa. Kementerian Kesehatan setempat yang
dikontrol pemberontak Houthi melaporkan 11 warga sipil, termasuk
anak-anak, terbunuh dalam serangan udara tersebut.
Serangan udara
yang berlangsung pada hari Minggu menghantam perumahan di Sanaa. Juru
bicara Kementerian Kesehatan yang dikontrol pemberontak, Youssef
al-Hadrii, mengatakan lebih dari 39 orang terluka akibat pemboman udara.
Youssef al-Hadrii, sebagaimana dikutip DPA, Senin (8/4/2019), menambahkan sebagian besar yang tewas adalah siswa karena pemboman juga menghantam sebuah sekolah.
Laporan lain dari The Associated Press
yang mengutip sumber-sumber medis setempat, mengatakan jumlah korban
tewas mencapai 13 orang, termasuk tujuh anak. Lebih dari 100 orang
lainnya terluka.
"Semua orang histeris, ada yang menangis dan
berteriak panik," kata kepala sekolah Al Raei, Fatehiya Kahlani.
"Situasinya mengerikan karena populasi sekolah 2.100 jiwa."
"Beberapa
siswi tewas dan yang lainnya terluka, dan kini berada di rumah sakit
akibat serangan rudal. Bangunan sekolah juga hancur," imbuh dia.
"Kami
tiba-tiba mendengar jet tempur saat kami berada di sekolah. Kami
kemudian mendengar serangan pertama. Kami tetap tenang. Lalu datang
serangan kedua dan kemudian yang ketiga, yang merupakan yang terkuat
dari semuanya," kata Ali Ahmed, seorang siswa yang terluka.
"Bangunan itu rusak dan kami terluka oleh pecahan kaca. Ketika serangan udara keempat datang, kami panik dan berlari pulang."
Namun,
Koalisi Arab yang memerangi pemberontak Houthi mengatakan jet-jet
tempurnya menyerang sebuah kamp militer di pinggiran Sanaa di Sawan.
Koalisi tidak memberikan rincian jumlah korban.
Kantor berita
yang dikelola pemerintah di Aden yang pro-pemerintah Presiden Abd-Rabbo
Mansour Hadi mengatakan sebuah gudang yang digunakan oleh Houthi untuk
menyimpan senjata menjadi sasaran. Pemerintah Presiden Hadi adalah kubu
yang didukung Koalisi Arab.
Konflik terbaru di Yaman dimulai
dengan pengambilalihan Sanaa oleh pemberontak Houthi tahun 2014.
Pemberontak itu hendak menggulingkan pemerintah Hadi.
Sejak
invasi di Yaman tahun 2015, jet-jet tempur Koalisi Arab dilaporkan
menghantam sekolah, rumah sakit, dan pesta pernikahan. Data berbagai
laporan menyatakan ribuan orang tewas dalam konflik di negara tersebut.
Pemberontak Houthi terus melawan dengan menembakkan rudal jarak jauh ke Arab Saudi dan menargetkan kapal-kapal di Laut Merah.
Pertempuran
di negara termiskin di dunia Arab itu juga menyebabkan jutaan orang
menderita kekurangan makanan dan medis. Kondisi itu mendorong Yaman
menjadi negara di ambang kelaparan.
Kepala Kemanusiaan PBB Mark
Lowcock mengatakan sekitar 80 persen populasi Yaman, sekitar 24 juta
orang, membutuhkan bantuan kemanusiaan.