(Sumber University of Southampton/Dr. Rodrigo Pacheco-Ruiz)
CB, Southampton -
Di kedalaman Laut Hitam, terbentanglah dasar samudra yang gelap gulita,
tanpa cahaya dan tanpa oksigen. Dengan keadaan demikian, para ahli arkeologi telah lama menduga bahwa 'kawasan maut' itu menjadi kuburan sempurna bangkai-bangkai kapal.
Sekarang, suatu penjelajahan pemetaan membuktikan bahwa dugaan mereka
memang benar. Tanpa sengaja, penjelahan itu telah mengungkapkan
keberadaan lebih dari 40 bangkai kapal dari masa Ottoman dan Byzantine.
Dikutip dari Daily Mail pada Selasa (25/10/2016), ekspedisi itu mengintip air di kedalaman 1800 meter di bawah permukaan Laut Hitam menggunakan kapal yang dilengkapi dengan perangkat termaju untuk bawah air.
Kapal itu sebenarnya sedang melakukan ekspedisi pemetaan bentang alam purba yang dulu terbenam air setelah Zaman Es.
(Sumber MARIS via Facebook)
Proyek yang dikenal sebagai Black Sea Maritime Archaeology Project
(Black Sea MAP) melibatkan tim internasional di bawah pimpinan Centre
for Maritime Archaeology dari University of Southampton, Inggris.
Profesor Jon Adams, pimpinan investigasi proyek, mengatakan, "Kami
berupaya menjawab beberapa pertanyaan yang diperdebatkan sengit tentang
saat naiknya tinggi air, seberapa cepat, dan apa dampaknya pada populasi
manusia yang tinggal sepanjang pantai Laut Hitam di Bulgaria."
(Sumber MARIS via Facebook)
"Fokus utama proyek ini adalah untuk melakukan survei geofisika guna
mendeteksi bekas permukaan-permukaan daratan yang tertimbun di bawah
dasar laut sekarang ini, mengambil contoh inti, mencatat sifat dan
tarikhnya, dan menciptakan rekonstruksi lingkungan palaeo prasejarah di
Laut Hitam."
Kendaraan bawah air dengan beberapa perangkat termaju sedunia itu
parkir di Stril Explorer. Para peneliti menggunakan dua kendaraan
operasi jarak jauh (remotely operated vehicles, ROV) untuk melakukan survei dasar laut.
(Sumber University of Southampton)
Satu ROV dikhususkan agar optimal bagi fotografi 3D dengan resolusi
tinggi. Satu lagi, Surveyor Interceptor, 'melayang' pada 4 kali
kecepatan ROV biasa sambil membawa peralatan geofisika lengkap, disertai
lampu, kamera definisi tinggi, dan pemindai laser.
Sejak dimulainya proyek, Surveyor Interceptor telah meraih sejumlah
rekor untuk kedalaman 1.800 meteer, kecepatan yang lebih dari 6 knot,
serta cakupan sekitar 1.250 km.
(Sumber University of Southampton/Dr. Rodrigo Pacheco-Ruiz)
Di antara bangkai-bangkai kapal ada yang berasal dari Kesultanan
Ottoman dan Kerajaan Byzantine, sehingga memberikan informasi tentang
masyarakat-masyarakat yang ada di sepanjang pantai Laut Hitam.
Banyak kegiatan kolonial dan perdagangan Yunani dan Romawi Kuno, serta Kerajaan Byzantine, yang berpusat di Laut Hitam.
(Sumber University of Southampton/Dr. Rodrigo Pacheco-Ruiz)
Setelah 1453, ketika Turki Ottoman mencaplok Konstantinopel dan
mengganti namanya menjadi Istanbul, bisa dikatakan Laut Hitam tertutup
bagi perdagangan asing.
Hampir 400 tahun kemudian, Perjanjian Paris pada 1856 membuka lagi lautan itu bagi perdagangan segala bangsa.
Menurut Profesor Adams, "Bangkai-bangkai kapal itu benar-benar bonus,
tapi merupakan temuan yang menakjubkan ketika ditemukan dalam survei
geofisika yang berkepanjangan."
(Sumber University of Southampton/Dr. Rodrigo Pacheco-Ruiz)
"Bangkai-bangkai itu sangat terawetkan karena keadaan anoksik
(ketiadaan oksigen) di Laut Hitam pada kedalaman lebih dari 150 meter."
"Menggunakan teknik rekaman 3D teranyar untuk bangunan-bangunan bawah
air, kami berhasil merekam sejumlah gambar luar biasa tanpa mengganggu
dasar laut."
“Sekarang kami telah termasuk sebagai yang terbaik untuk metodologi
ini dan belum pernah ada yang mencapai model kelengkapan bangkai kapal
pada kedalaman ini.”
Kepala
Badan Meteorologi Jepang Sadayuki Kitagawa, menunjukan peta lokasi
gunung meletus di pulau Kuchinoerabujima, Jepang, 29 Mei 2015.
REUTERS/Thomas Peter
CB, Jakarta - Para ilmuwan
Jepang mempelajari dari dekat bagaimana pulau-pulau vulkanik terbentuk
setelah pekan lalu mereka mendarat di Nishinoshima di tengah Samudra
Pasifik.
Nishinoshima hanya merupakan gugusan bebatuan yang
timbul di tengah Samudra Pasifik hingga dua tahun lalu, ketika letusan
spektakuler terjadi dan memuntahkan lava dan abu vulkanik, memperluas
ukurannya hingga 12 kali lipat.
Rekaman udara pulau yang
terletak 1.000 kilometer (km) di selatan Tokyo tersebut, menunjukkan
bentuk kerucut di tengah pulau yang dikelilingi vegetasi di sekitarnya.
Para peneliti dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang yang berenang
dari sebuah perahu kecil dalam jarak terdekatnya untuk meminimalisasi
kontaminasi biologis, adalah orang-orang pertama yang menginjakkan kaki
di pulau tersebut pada 20 Oktober lalu.
Mereka mengumpulkan
batu, tanaman, dan sampel serangga serta mengamati kolonisasi pertama
pulau oleh gannet bertopeng (sejenis burung laut besar).
Pada
2013, letusan yang terjadi di sebelah Nishinoshima yang merupakan sebuah
gugusan bebatuan dengan panjang hampir 650 meter dan lebar 200 meter
menelan gugusan itu dan tumbuh menjadi 2,7 kilometer persegi, melebihi
negara-kota Monako.
Selain penelitian ekologi, tim berharap
untuk mengumpulkan sampel dari lava dan abu vulkanik untuk mempelajari
lebih lanjut tentang proses pertumbuhan dari sebuah pulau vulkanik.
Mereka juga memasang pengamat aktivitas seismik di sekitar pulau tak berpenghuni itu.
Mempelajari gunung berapi merupakan prioritas tinggi bagi Jepang yang
terletak di "Ring of Fire" yang berbentuk tapal kuda dari jalur patahan
dan gunung berapi di sekitar Samudra Pasifik, demikian Reuters melaporkan.
Perancang lokal tengah
mengerjakan proyek pecahan peluru dengan sebuah sistem ledakan pintar.
Perangkat ini bisa menciptakan ‘awan logam’ yang dapat menghacurkan
pengintai-pengintai mungil milik musuh dengan satu tembakan.
Amunisi baru ini akan
diadopsi oleh militer Rusia hingga 2020.
Sumber: Vladimir Ivanov / RIA Novosti
Kementerian Pertahanan Rusia mulai
menguji coba proyektil artileri baru berkaliber kecil dengan sistem
ledakan “pintar” di udara. Demikian hal itu dilaporkan harian Izvestiya.
Menurut
perancang, ia akan terpecah-belah saat mendekati target dan dapat
dengan mudah menghancurkan objek sekecil beberapa puluh sentimeter.
“Senjata
ini akan dilengkapi dengan sistem peledak pintar jarak jauh — sebuah
sekring kecil di dalam perangkat, yang waktu ledakannya bisa diatur oleh
komputer, tergantung pada jarak menuju target,” demikian dijelaskan
seorang narasumber dari kompleks industri militer pada RBTH.
Hasilnya, pecahan-pecahan proyektil akan membentuk ‘awan logam’, yang serupa dengan pecahan peluru, yang dapat menghancurkan drone taktis unit infanteri yang termekanisasi saat melakukan misi pengintaian jarak dekat.
“Terlalu
mahal menembak perangkat semacam itu dengan misil antipesawat,
sementara sangat sulit untuk menaklukannya menggunakan senapan karena
target bermanuver dengan cepat di udara,” kata Vadim Kozyulin, seorang
profesor di Akademi Ilmu Militer, pada RBTH. “Namun kini, kendaraan lapis baja cukup menembak satu proyektil, dan drone itu akan musnah.”
Awalnya, amunisi ini akan dipasang di kendaraan tempur infanteri berbasis platform Armata
dan tank pengangkut personel Boomerang, yang menggunakan sistem
‘Baikal’ AU-220M berkaliber 57 mm. Setelah itu, pengembang berencana
menciptakan amunisi berkaliber 30 mm bagi tank Rusia yang lebih tua —
seluruh modifikasi BMP-2, BMP-3, dan BTR-82.
Seperti yang disampaikan narasumber dari kompleks industri militer pada RBTH,
amunisi baru ini akan diadopsi oleh militer Rusia hingga 2020. Ini akan
membuat modul otomatis kendaraan lapis baja terbaru bisa memilih tipe
serangan yang berbeda saat menembakkan meriam. Kini mereka bisa
menggunakan peluru untuk menghancurkan kendaraan lapis baja ringan dan
‘pecahan peluru’ baru untuk target udara.
Angkatan Laut Rusia
akan segera mendapatkan pangkalan baru di pantai Laut Hitam. Rencananya,
sebanyak enam unit kapal selam diesel-elektrik Varshavyanka akan
ditempatkan di sana sebagai perlindungan terhadap aktivitas NATO di
kawasan itu.
Sebanyak enam unit kapal
selam Varshavyanka (Proyek 636.6) akan ditempatkan di pangkalan baru
Armada Laut Hitam di Novorossiysk.
Sumber: Vitaliy Ankov/RIA Novosti
Kementerian Pertahanan Rusia sedang
menyelesaikan pembangunan tahap final tiga dermaga untuk kapal selam
Rusia di kota Novorossiysk (1.500 km sebelah selatan dari Moskow).
Menurut paparan narasumber di kompleks industri militer kepada RBTH, sebanyak enam unit kapal selam Varshavyanka (Proyek 636.6) akan ditempatkan di pangkalan baru Armada Laut Hitam tersebut.
“Saat
ini, tiga di antaranya sudah ditempatkan pelabuhan kota —
Rostov-na-Donu, Novorossiysk, dan Stary Oskol. Setiap kapal selam
dilengkapi dengan torpedo bawah laut untuk menyerang kapal permukaan,
serta rudal ‘Kalibr’ yang kemampuan tempurnya telah didemonstrasikan di Suriah. Rudal ini mampu mencapai target pada jarak hingga 2.500 kilometer,” kata narasumber kepada RBTH.
Menurutnya,
keputusan untuk membuka pangkalan tambahan di Laut Hitam ini dilakukan
karena meningkatnya aktivitas kapal NATO dalam beberapa tahun terakhir.
“Penempatan
kapal selam Proyek 636.6 di Novorossiysk memungkinkan Rusia untuk
memantau potensi ancaman di Eropa dan Timur Tengah,” katanya.
Mengapa Perlu Pangkalan Baru?
Awalnya,
pangkalan laut baru di pesisir Laut Hitam dibangun karena adanya
perbedaan pendapat dalam hubungan Rusia-Ukraina pascaruntuhnya Uni
Soviet. Sejak 1991, pangkalan angkatan laut di Krimea diserahkan kepada
Moskow untuk disewakan. Namun, segala pembaruan armada (sampai pada
peluru terakhir) harus terlebih dulu dikoordinasikan dengan parlemen
Kiev.
Menurut ahli militer TASS Viktor Litovkin,
membatasi aktivitas Rusia di Krimea menjadi kebijakan Ukraina setelah
runtuhnya Uni Soviet. Namun, setelah Krimea bergabung dengan Rusia pada
2014, situasi berubah dan reformasi skala penuh armada Rusia pun
dimulai.
“Pangkalan Sevastopol kini menawarkan kesempatan unik
bagi Moskow. Bersama-sama dengan pangkalan baru di Novorossiysk, Rusia
sepenuhnya dapat mengawasi Selat Bosphorus, infrastruktur militer di
Bulgaria, serta menetralisasi ancaman sistem pertahanan rudal AS di
Rumania,” kata sang ahli.
Menurut Direktur Institut Politik
dan Analisis Militer Alexander Khramchikhin, kunci ancaman sistem
pertahanan rudal Amerika di Eropa Timur terhadap Rusia terletak pada
kemampuannya untuk mengubah markas pertahanan menjadi penyerang dengan
segera.
Ancaman Angin
Sejumlah analis menuturkan,
kekuatan lokasi pangkalan baru Armada Laut Hitam terletak pada
kemungkinan untuk membagi kapal dan kapal selam di beberapa pangkalan
angkatan laut di kawasan yang sama. Namun demikian, di pangkalan
Novorossiysk masih terdapat isu-isu kunci yang harus diselesaikan.
“Pertama-tama adalah kondisi iklim,” kata Litovkin pada RBTH.
“Wilayah maritim Novorossiysk sering diterjang angin utara yang bertiup
dari Pegunungan Kaukasus. Angin ini dapat menghantam sejumlah kapal dan
rumah yang terletak di sepanjang jalurnya.”
“Angin dapat
menghempaskan kapal hingga ke daratan dan menghancurkan infrastruktur
militer. Pangkalan angkatan laut di sana kini tengah dibangun sedemikian
rupa agar tiupan angin tidak menimbulkan bencana besar,” kata sang
pakar.
Menurutnya, Rusia sedang membangun sebuah terowongan
tambahan di Pegunungan Kaukasus untuk menghilangkan ancaman angin yang
dapat merusak.
Perancang Rusia sudah
mulai menciptakan kendaraan penyapu ranjau untuk menggantikan sistem
Zhuk yang telah usang dan kawan-kawanya yang lebih berat di masa depan.
Tank T-14 Rusia dengan
platform tempur universal Armata diparkir di lapangan sebelum latihan
untuk parade Hari Kemenangan, di Moskow, Rusia.
Sumber: Reuters
Sebagaimana yang disebutkan seorang nasumber dari kompleks industri militer Rusia pada RBTH, Kementerian Pertahanan Rusia telah menyusun target untuk mengurangi keterlibatan manusia dalam operasi kendaraan lapis baja.
“Kini
proyek tersebut dijalankan dengan nama sistem pengintai dan pembersih
ranjau otomatis tak berawak,” terang sang narasumber. Menurutnya,
kendaraan ini bisa mendeteksi dan menghancurkan ranjau dari jarak 200
meter.
Sistem baru ini diperkirakan akan dikoordinasikan menggunakan sistem kontrol tak berawak dan sebuah titik informasi otomatis.
Menurut para pakar militer, kendaraan baru ini juga akan memungkinkan infanteri menembus area pertahanan musuh.
“Masalah
utamanya ialah membuat sebuah pengangkut personel lapis baja beroda
untuk mendorong sebuah penyapu ranjau di depannya sendiri, untuk
melakukan operasi pembersihan ranjau skala penuh,” kata Viktor
Murakhovsky, Pemimpin Redaksi Arsenal Otechestva (Gudang Senjata Tanah Air), pada RBTH. “Ia haruslah berupa kendaraan serbu penyerang yang dibuat berdasarkan platform medan berat.”
Menurutnya,
mustahil membayangkan pengangkut personel lapis baja beroda, yang
menyerang ranjau antitank berulang-ulang, tapi tetap bisa terus bergerak
melewati ladang ranjau.
“Karena itulah, robot baru ini sepertinya akan dibuat berdasarkan platform tank canggih T-14 Armata,” terang Murakhovsky.
Para perancang bersiap memamerkan prototipe pertama mereka pada 2018.
Selain
Rusia, AS juga tengah aktif melakukan pengembangan serupa. Kendaraan
generasi terbarunya yang bertugas mengintai dan melakukan penyerbuan
kabarnya akan dibuat berdasarkan pengangkut personel lapis baja beroda
Stryker, yang telah membuktikan kemampuannya dalam operasi militer di
Irak.
Komponen Apa yang Akan Diambil dari Armata?
"Berdasarkan laporan
“Keseimbangan Militer 2016”, tank T-14 dan kendaraan lapis baja
berbasis Armata lain akan menjadi perangkat militer pertama dengan
sistem perlindungan aktif terintegrasi penuh, yang mampu mencegat baik
rudal jelajah maupun misil tanpa kendali.
Menurut pakar militer, sistem ini juga rencananya akan dipasang pada robot penyapu ranjau terbaru.
Robot Militer: Masa Depan Angkatan Bersenjata Rusia
“Platform
tempur terbaru Rusia akan memiliki dampak kuat terhadap dinamika
pertempuran itu sendiri,” terang Dmitry Safonov, seorang koresponden
militer untuk surat kabar Izvestiya, pada RBTH.
“Perang modern secara perlahan bertransformasi dari sebuah pertempuran
tentara menjadi konfrontasi antara sistem komputer, dan kemenangan akan
jatuh ke tangan mereka yang lebih unggul di bidang teknologi.”
Tank dengan ‘Kotak Hitam’
Pemasangan perangkat canggih akan membuat biaya produksi kendaraan semakin meroket dan memperumit basis teknisnya. Izvestiya melaporkan
bahwa teknologi mutakhir lainnya yang akan hadir pada robot baru ini
adalah beberapa alat perekam yang terpasang di atas badannya. Perekam
ini akan merekam segala sesuatu yang terjadi saat kendaraan beroperasi
pada moda darurat.
“Perekam biasanya dipasang hanya pada
tipe perangkat yang paling mahal dan kompleks, seperti pesawat, pesawat
luar angkasa, dan helikopter,” terang pakar militer Oleg Zheltonozhko
dalam wawancara bersama surat kabar tersebut. “Dan saat ini, biaya dan
kerumitan kendaraan lapis baja canggih mendekati harga produk-produk
tersebut.”
Hulu ledak tersebut meluncur dari Ural hingga ke Timur Jauh.
Objek 4202 rencananya akan
digunakan bersama misil strategis kelas berat Rusia generasi terbaru
RS-28 Sarmat yang direncanakan akan menggantikan RS-20V "Voyevoda" (kode
NATO: SS-18 "Satan").
Sumber: mil.ru
Pasukan Misil Strategis Rusia meluncurkan misil balistik RS-18 pada Selasa (25/10), demikian dilaporkan RT.
Peluncuran tersebut merupakan uji coba hulu ledak peluncur hipersonik
termutakhir, yang mampu mengalahkan sistem antimisil AS.
Uji
coba dilakukan pada siang hari dari area dekat kota Yasny, Orenburg
Oblast, di Ural selatan. Hulu ledak tersebut berhasil meluncur hingga
lapangan uji coba Kura di Kamchatka, Timur Jauh Rusia. Dua lokasi ini
berjarak sekitar 5.800 kilometer.
Sebagai perbandingan, jarak dari Sabang sampai Merauke jika ditarik garis lurus sekitar 5.100 kilometer.
"Uji coba berlangsung dengan sukses. Hulu ledak tiba di lapangan Kura sesuai rencana," terang Kementerian Pertahanan Rusia. Menurut
MilitaryRussia.ru, salah satu blog militer yang populer, peluncuran
tersebut bertujuan menguji coba hulu ledak peluncur hipersonik Rusia,
yang dijuluki sebagai ‘Objek 4202’, atau Hulu Ledak Hipersonik
Aerobalistik.
Sejumlah negara saat ini tengah mengembangkan
teknologi serupa. AS memiliki HTV-2, sebuah perangkat yang dikembangkan
oleh DARPA dan telah melewati dua uji coba yang berlangsung sukses.
Tiongkok memiliki teknologi hulu ledak yang sama bernama DF-ZF, yang
menurut Beijing pertama kali diuji pada 2014 lalu. India juga
mempelajari teknologi penerbangan hipersonik, tapi berbeda dengan
negara-negara lain, mereka belum mengembangkan hulu ledak misil
strategis.
Perangkat peluncur hipersonik (hypersonic glider vehicle/HGV)
berbeda dari hulu ledak misil balistik konvensional karena mereka
lintasan peluncuran mereka sebagian besar berada di lapisan stratosfer,
bukan luar angkasa. Hal ini membuat perangkat memiliki jangkauan lebih
jauh dan memungkinkan sistem antimisil lebih cepat bereaksi terhadap
serangan.
Selain itu, HGV dapat melakukan manuver saat
mendekati target dalam kecepatan tinggi, membuatnya sulit dicegat dan
mustahil bisa ditangkis dengan teknologi roket yang ada saat ini.
Objek
4202 rencananya akan digunakan bersama misil strategis kelas berat
Rusia generasi terbaru RS-28 Sarmat. Pakar militer memperkirakan bahwa
perangkat canggih terbaru ini dapat mengangkut tiga buah HGV.
Uji coba peluncuran ini sempat dikaitkan dengan fenomena kemunculan cahaya hijau
dan benda asing yang terbang di langit Siberia. Ada yang menduga hal
tersebut ialah pesawat alien, namun sebagian menduga kilatan cahaya
muncul dari peluncuran roket, meski belum ada bukti nyata terkait hal
ini.
Majalah
militer online terkenal IHS Janes menulis bahwa Helibras, pabrik
helikopter Brasil, meluncurkan helikopter H225M pertama yang dilengkapi
dengan rudal anti kapal Exocet, pada 25 Oktober 2016. Upacara rool-ut
dilakuakn di fasilitas Helibras di Itajuba, Brasil. Helikopter H225M,
dulu disebut EC 725, adalah heli buatan Airbus yang diproduksi Helibras.
janes.com
Helibras
mengembangkan helikopter H225M untuk Angkatan Laut Brasil dibawah
program H-XBR. Helikopter ini memiliki konfigurasi khusus untuk
menjalankan operasi Angkatan Laut Brasil, termasuk membawa dua rudal
anti kapal yang canggih, Exocet AM39 Block 2 Mod 2 buatan MBDA.
janes.com
Kepala
program H-XBR untuk helikopter Airbus, Didier Cormary menyebutkan bahwa
H225M menggunakan radar pencari permukaan APS-143 Telephonics, sensor
peringatan ancaman rudal atau Missile Approach Warning Sensors (MAWS),
kubah sensor elekto-optik/infra merah FLIR Systems Star SAFIRE III, dan
konsul stasiun kerja taktis di kabin utama. air-cosmos.com
Didier
Cormary menambahkan bahwa heli H225M dengan konfigurasi khusus ini
dapat menembakan satu atau dua Exocet, dan terbang asimetris dengan
sebuah rudal Exocet di salah satu sisi dan mengisi bahan bakar di sisi
lainnya. Menurut Cormary hal ini adalah sebuah presitasi. aereo.jor.br
Rudal
Exocet AM39 Block 2 Mod 2 memiliki berat 655 kg dan dapat menjangkau
sasarah sejauh 70 km. Rudal ini melaju pada ketinggian yang rendah di
atas permukaan laut (sea skimming) sehingga sulit terdeteksi radar kapal
perang musuh. Rudal ini membuat H225M Angkatan Laut Brasil menjadi
sangat menakutkan. Assuntos Militares
Helikopter
membawa rudal Exocet bukanlah yang pertama, heli Super Puma Chile dan
Arab Saudi telah melakukan 20 tahun yang lalu, melibatkan helikopter,
sistem, dan teknologi yang kurang canggih. Brasil juga pernah
melakukannya pada helikopter Sikorsky Sea King yang sudah dipensiunkan.
Sea King membawa rudal Exocet yang lebih tua, yaitu Blok 1 Mod. Scoop.it
CB, Seoul - Presiden Park
Geun-hye telah memerintahkan sepuluh pejabat senior mengundurkan diri
karena guncangan politik yang terus berlanjut di Korea Selatan. Hari
ini, Senin, 31 Oktober 2016, Park menerima pengunduran diri tiga
pembantu utamanya di pemerintahan, termasuk kepala stafnya.
Pengunduran diri tiga pembantu utama Presiden Park disampaikan juru
bicara Kantor Presiden, Jeong Yeon-guk, Minggu kemarin. Menurut Jeong,
tiga pembantunya itu telah bekerja lama bersama Presiden Park.
Adapun Choi Soon-sil, yang disebut teman dekat Park sejak 1970-an, tiba
dari Jerman kemarin dan hari ini menjalani pemeriksaan oleh jaksa
penuntut.
Choi merupakan anak perempuan mentor Park Chung-hee bernama Choi
Tae-min. Park Chung-hee merupakan mantan Presiden Korea Utara yang
dijuluki sebagai diktator. Presiden Park merupakan anak perempuan
diktator ini.
Choi, yang tidak menjabat satu posisi resmi apa
pun di pemerintahan, dipercaya Presiden Park merumuskan dan mengedit
pidato-pidatonya. Choi memanfaatkan kedekatannya dengan Park guna
mendapatkan dana dari lembaga nonprofit untuk kepentingan pribadinya.
Hal yang paling mengkhawatirkan dari peran Choi adalah ia ikut
mempengaruhi kebijakan yang diambil Park dan memiliki akses ke
dokumen-dokumen penting negara.
"Park telah kehilangan
otoritasnya sebagai presiden dan menunjukkan tidak memiliki kualitas
dasar untuk memimpin negara ini," kata Lee Jae-myung, anggota Partai
Minjoo—partai oposisi—sekaligus Wali Kota Seongnam, di hadapan ribuan
demonstran yang menuntut Park mundur dari jabatannya sebagai presiden.
Ribuan Orang Unjuk Rasa Tuntut Presiden Park Geun-hye Mundur
Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye. REUTERS/Kim Jae-Hwan
CB, Seoul - Ribuan orang
melakukan aksi turun ke jalan di sejumlah kota di Korea Selatan untuk
menuntut Park Geun-hye mundur dari jabatannya sebagai Presiden Korea
Selatan.
Demonstran yang berkumpul di Cheonggye Plaza, Seoul,
membawa lilin dan spanduk besar. Hal serupa juga dilakukan ribuan
demonstran di Kota Busan, Ulsan, Gwangju, Pulau Jeju, dan beberapa kota
lain.
Para demonstran marah mengetahui Presiden Park melakukan korupsi bersama kroni-kroninya, mengutip Chosun Ilbo, 31 Oktober 2016.
Sekalipun Presiden Park telah meminta maaf atas tindakannya, tapi
ribuan warga Korea Selatan tetap menuntut dia mundur dari jabatannya.
Presiden Park mengakui telah melibatkan Choi Soon-sil, teman lamanya,
dalam tugas-tugas kepresidenan seperti mengedit pidato-pidatonya dan
Choi memanfaatkan peluang itu untuk melakukan suap.
Bahkan diduga kuat Choi merupakan sosok yang sesungguhnya berkuasa dalam menjalankan pemerintahan Park.
Choi, hari ini, 31 Oktober, memenuhi panggilan jaksa penuntut yang
menuduhnya telah menyalahgunakan pertemanannya dengan Presiden Park.
Choi disebut terlibat langsung mempengaruhi urusan pemerintah dan
mengambil keuntungan dari keterlibatannya itu.
Choi di hadapan
para jurnalis dan para demonstran yang menuntut dia ditangkap dan
Presiden Park mundur, menyatakan permintaan maaf.
"Tolong maafkan saya," kata Choi, seperti dikutip dari Channel News Asia, 31 Oktober.
Ribuan orang di beberapa kota di Korea Selatan masih melakukan aksi
demonstrasi menuntut Presiden Park mundur. Aksi demonstrasi ini
dijadwalkan akan berlangsung hingga 12 November mendatang.
Presiden
Jokowi menyatakan demonstrasi pada 4 November mendatang adalah hak
demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk
merusak.Foto/SINDOphoto/Dok
JAKARTA
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan terkait unjuk
rasa pada, 4 November 2016 mendatang. Unjuk rasa ini dilakukan meminta
penegakan hukum kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Berdasarkan siaran pers
yang diterima SINNDOnews, Presiden Jokowi melalui Kepala Biro Pers,
Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan,
demonstrasi adalah hak demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan
kehendak dan bukan hak untuk merusak.
"Pemerintah akan menjamin
hak menyampaikan pendapat, tapi juga akan mengutamakan ketertiban umum,"
tulis siaran pers yang diterima SINDOnews pada Senin (31/10/2016).
Presiden
Jokowi juga meminta aparat keamanan bersiaga dan melakukan tugas
secara profesional jika ada tindakan anarkis oleh siapa pun.
Untuk
diketahui Jumat, 4 November mendatang jutaan warga akan menggelar aksi
unjuk rasa terkait penegakan hukum terhadap Ahok yang telah dinyatakan
melakukan penistaan Alquran oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ada Demo 4 November, Ketua MPR: Makanya Hati-hati Bicara
Zulkifli Hasan menyebut Ahok memang sudah melampui batas.
Ilustrasi/Demonstrasi Tolak Ahok di Jakarta (REUTERS/Beawiharta)
CB – Ketua
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku menyesalkan
munculnya aksi demo massa pada 4 November 2016, menyikapi pernyataan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok yang dianggap
melecehkan Alquran.
Zulkifli pun mengisyaratkan, munculnya aksi itu, agar menjadi
pelajaran bagi para pemimpin untuk menjaga sikap dan gaya berbicara
mereka.
"Bukan demonya yang mengancam, tetapi sikap. Sifat pemimpin, harus
menjaga tutur kata, karena kita ini bangsa yang beragam. Jangan
melampaui batas. Apalagi, membawa soal agama itu sensitif. Ini jadi
repotkan," kata Zulkifli, Senin 31 Oktober 2016. "Makanya hati-hati
berbicara."
Zulkifli mengaku tidak bisa menghalangi aspirasi warga untuk
berdemonstrasi dan menyampaikan pendapatnya. Sebab, itu merupakan hak
warga negara. Namun, ia berharap, aksi itu harus dilakukan dengan tertib
dan damai.
"Demo itu silakan. Itu hak. Tetapi, kita minta berlangsung aman,
damai, dan tenteram. Sehingga, tidak meresahkan masyarakat," katanya.
Ia pun juga mengingatkan kepada Kepolisian untuk bijak dan adil
menyikapi masalah yang kini sedang disampaikan publik tersebut. "Kalau
keadilan terasa, tentu kemarahan tidak akan timbul. Soal Ahok, silakan
diproses sesuai dengan hukum," katanya.
Demo 4 November, Panglima TNI Siap Turunkan Kekuatan Penuh
"Saya katakan TNI all out semua kekuatan saya siapkan, termasuk saya."
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Serang, Banten (VIVA.co.id/ Yandi Deslatama)
CB –
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengemukakan, pihaknya siap
menerjunkan kekuatan TNI secara penuh dan 24 jam terkait rencana demo
besar-besaran, pada 4 November 2016 mendatang. Bahkan, dia pun akan ikut
serta turun ke lapangan.
"Saya katakan TNI all out semua kekuatan saya siapkan,
termasuk saya. TNI setiap saat (siaga) 24 jam. Kami BKO (perbantukan)
kepada kepolisian," kata Gatot, saat ditemui di sela-sela konser Iwan
Fals di Group 1 Kopassus, Kota Serang, Banten, Minggu, 30 Oktober 2016.
Dia menegaskan, TNI bersama Polri bertugas menjaga keamanan,
persatuan dan kesatuan Indonesia sehingga setiap warga negara harus
tunduk pada hukum yang berlaku.
"Siapapun yang percaya, serahkan kepada aparat hukum kepolisian
Republik Indonesia. Tunggu hasilnya. Jangan semau-maunya sendiri, apapun
dia karena ada proses hukum," ujarnya.
Kabarnya, demonstrasi pada 4 November 2016 itu guna mendesak
Bareskrim Polri segera memproses kasus dugaan penistaan agama, dengan
terlapor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga calon gubernur petahana
DKI Jakarta.
Polri: Kasus Dugaan Penistaan Agama Ahok Tetap Diproses
"Mari kita bangun bangsa yang bermartabat," kata Boy.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
CB –
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dilaporkan ke
Badan Reserse Kriminal Kepolisian terkait kasus dugaan penistaan agama
Islam. Diketahui, Ahok memakai surat Al-Maidah saat kunjungan ke
Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Sejumlah saksi sudah diperiksa penyidik, termasuk Ahok. "Proses hukum
terhadap kasus tersebut sudah dilakukan sesuai prosedur," ujar Kepala
Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar saat
berbincang dengan tvOne, Senin, 31 Oktober 2016.
Boy menjelaskan, saksi yang turut diperiksa sudah berjumlah 13 orang,
lima di antaranya merupakan saksi ahli. Dia memastikan jika Polri tetap
mengusut kasus tersebut, meski Ahok kini menjadi calon Gubernur DKI
Jakarta.
"Masyarakat harus hormati. Jangan melakukan provokasi dan
ajakan-ajakan yang melanggar hukum. Mari kita bangun bangsa yang
bermartabat," kata Boy.
Sebelumnya, dua organisasi dari Muhammadiyah melaporkan dugaan
penistaan agama yang dilakukan Ahok ke Polda Metro Jaya. Mereka
melaporkan pada hari yang sama yaitu Jumat, 7 Oktober 2016. Ahok sendiri
telah meminta maaf terkait pernyataannya soal surat Al Maidah 51.
Demo 4 November, Kapolri Instruksikan Brimob tak Bawa Senjata
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau pasukan saat menjadi inspektur apel di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (12/10).
CB, DEPOK -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
menginstruksikan pasukan Brimob, terutama yang berhadapan langsung
dengan para pengunjuk rasa tidak membawa senjata.
"Instruksi saya untuk pasukan yang berhadapan dengan demonstran enggak
boleh bawa senjata apalagi peluru tajam karena ada tim dipersiapkan
khusus bila terjadi kontigensi," kata Jenderal Tito di Mako Brimob
Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Senin (31/10), saat mengecek kesiapan
Korps Brimob dalam mengamankan rencana aksi unjuk rasa pada 4 November
2016.
Menjelang aksi 4 November, ia mengatakan telah meminta Kapolda Metro
Jaya Irjen M Iriawan melakukan dialog dan koordinasi dengan berbagai
pihak. "Kami akan dialog terus, supaya bisa merekam situasi. Berkaitan
dengan Pilkada DKI akan ada mobilisasi massa. Demo itu bagian sah dalam
negara demokrasi dan diizinkan oleh undang-undang. Itu harus kami
amankan dan kawal," kata mantan Asrena Kapolri ini.
Tito juga mengingatkan Korps Brimob melindungi para pengunjuk rasa
selama mereka melakukan aksi secara damai dan aman. "Yang demo adalah
saudara kita, kami harus lindungi, layani, dan ayomi mereka sesuai
aturan UU. Koridor kami hanya satu, sistem hukum. Kami wajib memberikan
perlindungan," katanya.
Ia berharap jajaran Brimob mampu mengamankan jalannya aksi unjuk rasa
agar tidak berujung anarkis. "Waspadai jangan sampai demo jadi anarkis,
kacau. Kekacauan bisa terjadi karena beberapa faktor. Faktor pendemonya
sengaja lakukan aksi provokatif. Saya minta rekan-rekan enggak
terpancing, yang akan dimanfaatkan oknum-oknum sehingga terjadi
bentrok. Ini perlu kita waspadai. Rekan sekalian harus menyikapi
pengamanan demo dengan kepala dingin," katanya.
Ia berharap aksi unjuk rasa pada 4 November dapat berjalan aman dan
damai sehingga situasi di Ibu Kota Jakarta tetap kondusif. Beberapa
ormas Islam berencana mengadakan unjuk rasa besar-besaran menuntut
tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di Jakarta
Pusat, di antaranya di Balai Kota, Istana Presiden, Monumen Nasional,
dan beberapa daerah lain seperti Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi,
dan Tangerang.
Demo 4 November, Kapolri Minta Penggunaan Senjata Dibatasi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah).
CB, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian
mengingatkan korps Brimob tentang standar prosedur perasional (SOP)
dalam penggunaan senjata saat dalam mengamankan massa demonstrasi 4
November 2016. Tito ingin penggunaan senjata harus dibatasi dan bila pun
dilakukan seminimal mungkin.
"Penggunaan kekerasan dengan peluru tajam harus dibatasi hanya perintah tertentu saja. Enggak boleh main sendiri," katanya saat mengunjungi markas Brigade Mobil (Brimob) di Kelapa Dua, Depok pada Senin (31/10).
Dalam kunjungannya, Tito juga meminta kepada jajaran Brimob agar siap
sedia mengamankan demonstrasi. "Saya instruksikan korps Brimob
persiapkan fisik dan psikis untuk betul-betul siap hadapi waktu yang
mungkin bisa panjang dalam menghadapi demo," ujar Tito.
Dia mengingatkan, harus ada kerja sama yang kuat sehingga tidak mudah
untuk terpecah belah dalam pelaksaan nanti. Bila pun ada intruksi dari
komando, maka harus jelas dan hindari menterjemahkan secara pribadi.
Selain itu, tambah Tito, setiap personel Brimob harus berkoordinasi
dengan satuannya di wilayah masing-masing. Dengan begitu, di lapangan
tidak ada perebutan baik dengan rekan kerja maupun dengan komando.
"Koordinasi baik, jangan salah kordinasi dengan teman dan komandan.
Jangan antara kita saling ribut di Brimob, dengan satuan wilayah ribut,
jangan sampai terjadi itu," jelasnya.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Polda Metro Inventarisasi Pendemo 4 November Mendatang
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono
CB, JAKARTA -- Pihak Polda Metro Jaya masih
menginventarisasi jumlah massa yang akan berunjuk rasa terkait penolakan
penistaan agama yang dituduhkan terhadap petahana Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Jumat (4/11).
"Kita masih menginventarisasi pergerakan massa yang akan datang ke
Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar
Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Senin (31/10).
Awi mengatakan aparat Polda Metro Jaya akan mengamankan aksi unjuk
rasa dari organisasi keagamaan itu secara profesional dan proporsional.
Sejauh ini, Polda Metro Jaya juga menyusun sistem dan jumlah kekuatan
personil yang akan mengawal aksi demonstrasi tersebut.
Pada kesempatan itu, Awi mengimbau massa pengunjuk rasa tidak
termakan isi provokasi sehingga aksi menyampaikan pendapat di muka umum
berlangsung tanpa gangguan keamanan dan ketertiban umum.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan juga
menegaskan tidak ada perintah tembak di tempat terhadap pendemo. Bahkan
anggota kepolisian tidak diperbolehkan membawa senjata dengan peluru
tajam saat mengamankan aksi demo.
Polri bersama TNI akan berupaya maksimal mengamankan DKI Jakarta dan
kota lainnya di seluruh Indonesia agar tetap aman dan damai.
Rencananya, sirkuit tersebut akan dibangun tahun depan.
Rancangan sirkuit MotoGP di Indonesia. (VIVA.co.id/Aji YK Putra)
CB – Sirkuit
MotoGP di Palembang, Sumatera Selatan, akan dibangun pada 2017
mendatang. Pemerintah Provinsi Sumsel sudah mendapatkan lampu hijau dari
Dorna terkait rencana mereka membangun sirkuit.
Desain sirkuit yang ingin mereka bangun pun sudah disetujui oleh
Dorna. Menarik untuk disimak, bagaimana sebenarnya rancangan sirkuit di
Jakabaring Sports Center tersebut.
Herman Tilke Bmbh & Co menjadi konsultan dalam pembangunan
sirkuit. Rancangan Tilke menunjukkan bahwa sirkuit di Palembang nantinya
memiliki panjang 4,314 kilometer.
Ada sekitar 12 tribun penonton yang tersedia di sekitar sirkuit.
Tribun-tribun tersebut diharapkan mampu menampung penonton hingga 130
ribu orang.
Seperti sirkuit lainnya, tribun utama berada tepat di depan garis start dan finis.
Di sirkuit ini terdapat 14 tikungan. Itu sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak Dorna.
Ada pula danau kecil di dalam sirkuit. Danau tersebut dikepung tikungan lima, enam, tujuh, dan delapan.
MotoGP Indonesia di Palembang rencananya baru dilangsungkan pada
musim 2018 mendatang. Namun, hingga kini Dorna belum memberikan
keputusan secara resmi apakah Palembang benar-benar masuk ke dalam
kalender balap pada 2018 nanti atau tidak.
Expeditionary Fighting Vehicle (United States Marine Corps)
CB, Washington DC - Senjata modern
memang jauh dari kata murah. Sejumlah negara bahkan menetapkan anggaran
yang fantastis untuk meningkatkan sistem pertahanan negaranya.
Namun tak semua rencana pengembangan sistem senjata yang telah
dianggarkan dapat berjalan dengan baik. Terdapat sejumlah sistem yang
sudah menghabiskan biaya dengan jumlah tidak sedikit justru pada
akhirnya dibatalkan pengembangannya.
Seperti dikutip dari Listverse, Minggu (30/10/2016), berikut 5 sistem senjata berharga selangit yang pada akhirnya tak digunakan. 1. A-12 Avenger II (US$ 2,95 Miliar)
A-12 Avenger II (US Navy)
A-12 Avenger II merupakan pesawat tempur 'siluman' yang tahan dalam
segala kondisi cuaca dan dimaksudkan untuk menggantikan A-6 Intruder
milik Angkatan Laut Amerika Serikat dan Korps Marinir.
Pembuatan pesawat yang dimulai pada 1990 akhirnya dihentikan pada
1991 sebelum seluruh biaya yang ditaksir mencapai US$ 57 miliar itu
habis.
Padahal AS telah membayar hampir US$ 3 miliar dari kontrak sebesar
US$ 4,8 miliar tapi pesawat tak kunjung dibangun. Atas hal itu,
Departemen Pertahanan AS menggugat kontraktor untuk mengembalikan biaya
itu. Pada akhirnya, di tahun 2014, AS hanya mendapatkan kembali uangnya
sebesar US$ 400 juta. 2. Expeditionary Fighting Vehicle (US$ 3 Miliar)
Expeditionary Fighting Vehicle (United States Marine Corps)
Expeditionary Fighting Vehicle (EFV) merupakan kendaraan amfibi yang
dibangun untuk Korps Marinir Amerika Serikat untuk menggantikan Assault
Amphibious Vehicle yang telah digunakan sejak 1972. EFV dibangun untuk
menyaingi mobilitas dan manuver dari M1 Abrams Main Battle Tank.
Proyek tersebut diperkirakan menelan biaya US$ 15 miliar, namun
dibatalkan pada 2011 oleh Menteri Pertahanan Robert Gates karena
permintaan Korps Marinir untuk memperpanjang penggunaan Marine Personnel
Carrier dan Amphibious Combat Vehicle.
Biaya pembuatan yang mahal memaksa Korps untuk mengurangi pesanan
dari 1.013 menjadi 573 kendaraan. Hal itu menjadi salah satu alasan
utama poryek tersebut akhirnya dibatalkan setelah memakan biaya dengan
total US$ 3 miliar.
Pengembangan sistem senjata yang dihentikan
3. YAL-1 Airborne Laser (US$ 5 Miliar)
YAL-1 Airborne Laser (US Missile Defense Agency)
YAL-1 Airborne Laser merupakan senjata yang didesain untuk dipasang
pada Boeing 747-400F. Laser tersebut dapat menghadang dan menghancurkan
rudal balistik selama pesawat melakukan penerbangan.
Senjata laser itu berhasil dalam uji coba, tapi tak pernah digunakan
karena penggunaannya yang tak praktis dalam medan pertempuran. Proyek
tersebut dihentikan pada 2011 setelah 16 tahun dilakukan pembangunan
dengan memakan biaya total US$ 5 miliar. 4. Future Combat Systems (US$ 18,1 Miliar)
XM1203 Non Line of Sight-Cannon (NLOS-C) (US Army)
Selama tahun 2003 hingga 2009, Angkatan Darat Amerika Serikat memulai
program modernisasi Future Combat Systems (FCS) yang bertujuan membuat
kendaraan yang lebih cepat, bermanuver tinggi, dan mampu masuk ke zona
tempur dalam waktu singkat.
Namun FCS tidak pernah diterjunkan dan gagal memenuhi tenggat waktu
sebelum Menteri Pertahanan, Robert Gates menyerukan restrukturisasi dan
pembatalan akhir program pada 2009. Departemen Pertahanan menghabiskan
lebih dari US$ 18 miliar selama pengembangan program yang memakan waktu
enam tahun. 5. Trident Missile Program (US$ 40 Miliar)
Trident II (US Department of Defense)
Berbagai bentuk rudal Trident dikembangkan sebagai rudal balistik
kapal selam yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Rudal Trident
dijalankan oleh Angkatan Laut AS dan Inggris dengan total biaya US$ 40
miliar pada 2011 dengan estimasi biaya US$ 70 juta per misil.
Program Rudal Trident telah beroperasi dan terus dikembangkan sejak
1979 dan rencananya akan tetap digunakan hingga 2042. Diperkirakan total
biaya yang diperlukan sebesar US$ 170,2 miliar, tapi rudal tersebut tak
pernah digunakan.