BEIJING
- Di tengah kisruh sengketa Laut China Selatan yang terus memanas,
Beijing telah menginstal sistem rudal canggih untuk kapal perang perusak
Luhai-class (Type 051B) Shenzhen. Kapal perang Shenzhen ini akan jadi
unggulan armada Beijing di Laut China Selatan sebagai ancaman untuk
mempertahankan wilayah yang diklaim.
Situs analis pertahanan Barat, IHS Jane, melaporkan perkembangan instal peralatan tempur kapal perang jenis perusak Shenzhen.
“China
telah menyelesaikan senjata utama yang di-upgrade untuk (kapal) perusak
Shenzen mereka, yang akan kembali ke beroperasi dengan armada Angkatan
Laut Tentara Pembebasan Rakyat di Laut China Selatan di tengah
ketegangan atas wilayah yang disengketakan,” tulis IHS Jane, yang dikutip Kamis (11/8/2016).
Rudal
andalan dari kapal perusak Shenzen adalah rudal udara jarak menengah
HHQ-16 (SAM). Dengan di-upgrade, rudal itu bisa ditembakkan dengan
kecepatan maksimum 2.148 mph dan bisa melesat sejauh 19 mil laut.
Setelah diinstal, lanjut IHS Jane, sistem rudal pada kapal perang Shenzhen akan sebanding dengan Gollum/Shtil-2, sebuah sistem rudal kuat Rusia.
Kapal
perusak China seberat 6 ribu ton ini pertama kali ditugaskan pada tahun
1999. Kapal ini dianggap unik di antara kelas perusak modern, karena
menggunakan sistem propulsi uap dan berfungsi sebagai hanggar
helikopter, dengan ruang yang memungkinkan bagi pendaratan dan lepas
landas hingga dua helikopter.
Pemerintah maupun militer China
belum berkomentar atas laporan analis pertahanan itu. China dalam
beberapa pekan terakhir gencar menyuarakan ketegasannya atas klaim
wilayah Laut China Selatan, terlebih China baru saja mengalami kekalahan
atas gugatan Filipina di Pengadilan Tetap Arbitrase soal sengketa Laut
China Selatan yang digela di Den Haag.
Beijng telah menolak
putusan pengadilan arbitrase yang mereka anggap tidak sah. Pemerintah
China bahkan marah ketika didesak Amerika Serikat (AS), Jepang dan
Australia untuk mematuhi putusan Pengadilan Tetap Arbitrase.
Credit Sindonews