Selasa, 12 Januari 2016

Ilmuwan: Selama ini Kita Salah Tempat Mencari Alien


Ilmuwan: Selama ini Kita Salah Tempat Mencari Alien  
Ilustrasi (Thinkstock/fergregory)
 
Jakarta, CB -- Tim ilmuwan baru-baru ini menyimpulkan bahwa selama ini manusia salah tempat dalam pencarian makhluk asing di luar angkasa. Mereka kemudian meyakini, para alien 'bersembunyi' di wilayah yang belum terjamah.

Galaksi Bimasakti memiliki sekitar 150 globular cluster yang terdiri dari beberapa bintang tertua.

Berdasarkan penjelasan di laman Wikipedia, globular cluster adalah kumpulan bintang yang berbentuk bulat seperti bola yang mengorbit inti galaksi sebagai satelit. Globular cluster yang padat ini sangat terikat oleh gaya gravitasi sehingga bentuk mereka membulat menyerupai bola.


Nah, sebuah penelitian anyar yang dilansir dari laman Nature menyebutkan, globular cluster inilah kawasan yang dianggap berpotensi menopang peradaban luar angkasa.

Mereka sedari dulu sebetulnya sudah memikirkan mengenai wilayah yang sangat padat seperti globular cluster ini terkait kemampuannya yang diyakini bisa mengeluarkan planet ke antariksa. Terlebih di wilayah ini begitu banyak bintang bertaburan yang mampu mengembangbiakan kehidupan.

Isi penelitian ini juga menyebutkan, saking banyaknya sistem planet yang saling berdekatan, menurut para ilmuwan peradaban apapun bisa saja menyebar dan pergi untuk hidup selama miliaran tahun. Dari situ, "peradaban asing" tersebut diduga sudah mencapai tingkatan kompleks untuk berkomunikasi dengan manusia.

"Jika ada peradaban canggih seperti itu, maka sangat mudah untuk merancang tempat huni di luar sana karena kita sedang berhadapan dengan jarak yang lebih pendek," ungkap ahli astrofisika Rosanne Di Stefano.

Dari 150 globural cluster di Bimasakti, kebanyakan dari mereka memang diabaikan. Sejauh ini para ilmuwan mengaku baru menemukan satu planet di sana yang lantas diyakini bisa menopang kehidupan.

Menurut Di Stefano, ilmuwan harus terus mencari planet baru karena bisa saja menemukan temuan yang menarik dari sana.

Credit  CNN Indonesia

Jerman Khawatirkan Perang Rasial Pasca-insiden di Koln


 
REUTERS Demonstrasi kelompok anti pengungsi, Pegida di Köln, Sabtu (9/1/16). Mereka antara lain membawa spanduk bertuliskan "RapeFugees" yang menyudutkan pengungsi sebagai pelaku pemerkosaan

  CB — Kasus pelecehan seksual oleh terduga pengungsi Arab di Koln, Jerman,  memaksa Pemerintah Jerman mengambil langkah dramatis terhadap pengungsi. Ini dilakukan demi meredam sentimen anti-orang asing yang "dikompori" kaum ekstrem kanan.

Ancaman perang rasial sedang menghantui Jerman. Pasca-insiden pelecehan seksual massal malam Tahun Baru lalu, sentimen anti-pengungsi terus menguat. Hari Minggu (10/1/2016), sekelompok pria asal Pakistan dan seorang pengungsi Suriah diserang oleh orang tak dikenal di kota Koln.

Keenam warga Pakistan itu dipukuli oleh 20 orang. Dua di antaranya mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit. Pada hari yang sama, lima orang tak dikenal menyerang pria asal Suriah. Korban mengalami luka-luka.

Harian lokal Koln, Express, melaporkan, pelakunya kemungkinan adalah gabungan kelompok ekstrem kanan, preman, dan holigan. Mereka merencanakan itu via Facebook untuk memburu "orang asing". Polisi belum mampu mengungkap pelaku penyerangan.

 Dipicu pelecehan seksual massal

Eskalasi kekerasan di Jerman berlatar belakang serangan seksual massal oleh terduga pengungsi asal negara-negara Arab pada malam Tahun Baru. Hingga kini, kepolisian mencatat 515 aduan tindak kriminal di kota Koln dan 133 aduan di Hamburg.

Setidaknya, 40 persen aduan berupa kasus pelecehan seksual. Kepolisian Koln sejauh ini baru menangkap seorang remaja Maroko berusia 19 tahun sebagai tersangka. Sementara itu, puluhan atau ratusan pelaku lain masih berkeliaran bebas.

Peristiwa tersebut dimanfaatkan kaum ekstrem kanan buat membakar sentimen anti-orang asing, terutama kaum Muslim. Dewan Pusat Muslim Jerman (ZRM) mengeluhkan pihaknya mengalami "dimensi baru kebencian" sejak peristiwa di Koln. Demikian kata Presiden ZRM Aiman Mayzek.

Mayzek mengklaim, pihaknya sejauh ini telah menerima 50 ancaman via telepon serta ratusan surat elektronik bernada kebencian. ZRM sampai harus menutup layanan teleponnya untuk publik atas alasan keamanan.

Merkel mulai bersikap tegas

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel mulai mengambil sikap tegas perihal pengungsi yang terjerat kasus kriminal. Ia berencana mengubah Undang-Undang Keimigrasian untuk memudahkan proses deportasi buat pengungsi bermasalah.

"Jika konstitusi tidak mencukupi, kita harus mengubahnya," ujar Merkel. "Koln telah mengubah segalanya. Penduduk kini mulai ragu," kata Volker Bouffier, Wakil Ketua Partai Uni Kristen Demokrat pimpinan Merkel.

Namun, jajak pendapat teranyar mencatat pandangan warga Jerman terhadap orang asing pasca-insiden pelecehan seksual pada malam Tahun Baru tidak berubah. Sebanyak 60 persen responden mengaku tidak melihat keberadaan orang asing lebih kritis dibandingkan sebelumnya.

Pandangan negatif sebaliknya diutarakan 37 persen responden terhadap warga asing. Kebanyakan adalah simpatisan partai ultrakonservatif, AFD, yang anti-Uni Eropa. Sementara itu, sebagian lain merupakan pengikut partai pemerintah, CDU.


credit  KOMPAS.com

Jepang Beli Kapal Perang Desak Cina Pergi dari Senkaku

 Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu.

Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu.
 
CB, TOKYO -- Jepang menanggapi intrusi apa pun dengan kapal angkatan laut Cina ke perairan sekitar pulau-pulau Senkaku yang disengketakan. Untuk itu Jepang memesan kapal perang Self Defence Force (SDF) untuk patroli wilayah.

Surat kabar Yomiuri melaporkan, kapal SDF akan dikirim untuk mendesak kapal angkatan laut Cina pergi jika mendekat dalam radius 22 kilometer dari Senkaku atau yang dikenal Cina dengan Diayous. Jepang menginformasikan niat tersebut kepada Cina setelah kapal Cina berlayar di sekiar pulau-pulau sengketa November lalu.

Hukum internasional memberikan hak lintas kapal angkatan laut di perairan teritorial negara lain. Asalkan, kapal tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan negara tersebut.

Selain terlibat sengketa pulau dengan Jepang, Cina juga terlibat klaim tumpang tinding di Laut Cina Selatan. Cina dan beberapa negara Asia Tenggara mempermasalahkan jalur lintas air yang penting bagi perdagangan tersebut.


credit  REPUBLIKA.CO.ID

PLTN Dianggap Belum Mendesak, BATAN: Kita Sudah 40 Tahun Persiapan

PLTN Dianggap Belum Mendesak, BATAN: Kita Sudah 40 Tahun Persiapan 
 
Jakarta -Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) harus berlapang dada. Pasalnya,optimalisasi nuklir sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik belum dapat direalisasikan.

Padahal, upaya menyiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sudah berjalan sejak 40 tahun lalu.

"Kita sudah 40 tahun mempersiapkan diri tapi belum ada keputusan apa pun. Makanya saya katakan BATAN siap lho, kalau go nuklir atau tidak go nuklir," kata Kepala BATAN, Djarot S. Wisnubroto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/1/2016)

Ketidakpastian selama ini, menurut Djarot membuat para tenaga ahli di BATAN kebingungan. Selama ini segala persiapan, pengkajian dan hal lainnya terus dipersiapkan dengan matang.

"Para peneliti kita juga jadi maju mundur, tidak termotivasi, ini beneran atau tidak sih," imbuhnya.

Rencana PLTN masih harus dikaji lagi dan masuk dalam roadmap energi yang tengah disusun. Nuklir juga dinilai masih belum mendesak sebagai sumber energi listrik karena masih ada banyak energi baru dan terbarukan dengan potensi cukup besar. Contohnya angin, mikro hydro, angin, arus laut, matahari dan panas bumi.

"Beliau instruksinya kepada Menteri ESDM untuk dikaji secara seksama potensi-potensi yang ada, apakah perlu nuklir atau tidak," terang Djarot.

Djarot membandingkan dengan Vietnam yang sudah memulai kerjasama dengan berbagai negara maju, seperti Jepang dan Rusia.

"Bayangkan saja Vietnam yang di belakang kita sudah kontrak dengan Rusia dan Jepang. Tapi sekali lagi BATAN dalam posisi technical supporting organization. Jadi, ketika Pak Jokowi mengatakan ya atau tidak, itu kita ikuti saja," pungkasnya.

Credit  detikFinance

Top! RI Ekspor Kapal Perang Canggih Pertama ke Filipina Mulai Juni 2016

Top! RI Ekspor Kapal Perang Canggih Pertama ke Filipina Mulai Juni 2016 
 
Jakarta -PT PAL Indonesia (Persero) bakal mengekspor kapal perang perdana made in Surabaya pada Juni mendatang. Ekspor kapal perang ini untuk memenuhi pesanan 2 kapal jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) ke Filipina.

"Ini pertama dalam sejarah Indonesia ekspor kapal perang. Dari tender internasional terbuka yang kita ikuti, sebanyak 2 kapal SSV," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT PAL, Eko Prasetyanto, kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016).

Dibuat dalam kurun waktu 24 bulan, 2 kapal perang ini akan diluncurkan pada 18 Januari mendatang. Sementara, pengiriman kapal ke Filipina akan dilakukan pada Juni 2016, setelah proses penyelesaian akhir di galangan Surabaya rampung.

Eko mengungkapkan, kapal multipurposed SSV hampir sama dengan dengan jenis kapal perang lain produksi PT PAL yang saat ini dioperasikan TNI-AL.

“Hampir sama bentuknya dengan KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin, di mana SSV ini bisa mengangkut puluhan tank dan helikopter, saya lupa pastinya. Nilai masing-masing setiap kapal adalah US$ 45 juta,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kapal perang ini sendiri memiliki panjang 123 meter, lebar 21,5 meter, dan bobot 10.300 ton dengan berat yang bisa diangkut atau Gross Register Tonnage (GRT) sebesar 7.400 ton.

“Kapal perang ini memiliki kecepatan 16 knot dengan endurance (ketahanan berlayar tanpa mengisi BBM) selama 3 hari. Total personel yang bisa diangkut dihitung dari jumlah kamar personel ada 621. Kelengkapan senjata SSV pesanan Filipina ini dilengkapi dengan meriam kaliber 76. Soal senjata itu tergantung pemesan,” pungkas Eko.

Credit  detikFinance

Ini Spesifikasi Senjata Serbu Made In Bandung, Saingan AK 47



Ini Spesifikasi Senjata Serbu Made In Bandung, Saingan AK 47 
 
Jakarta -PT Pindad (Persero) akan meluncurkan senapan serbu varian terbaru (SSX) dengan kaliber 7.62X51 MM pada Maret 2016.

Senapan serbu ini merupakan senjata hasil pengembangan insinyur Pindad di Bandung, Jawa Barat.

Senapan serbu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan militer Indonesia dan global, karena tren pengembangan senapan serbu personel ke depannya adalah kaliber 7.62 mm.

Meski senapan varian baru ini memiliki kaliber serupa dengan senjata legendaris Uni Soviet, AK 47, namun Pindad merancang model terbarunya lebih andal daripada AK 47.

Pindad sendiri akan meluncurkan 2 varian senapan serbu pesaing AK 47 ini, yakni BR Long Barrel dan BR Standard Barrel. Senjata ini sekarang masih menjadi proses uji (sertifikasi).

Untuk Tipe BR Long Barrel, senjata varian ini memiliki berat 5,2 kg dengan panjang 1.050 milimeter.

Senapan varian ini bisa difungsikan sebagai senjata penembak jitu (sniper), karena bisa dilengkapi alat bantu penglihatan atau optik dan peredam tembakan. Varian BR Long Barrel ini memiliki jarak tembak efektif 950 meter.

Varian kedua adalah BR Standard Barrel. Senapan serbu ini memiliki berat lebih ringan yakni 3,6 kg dan panjang senapan 920 milimeter.

Senapan ini tidak dilengkapi alat bantu bidik jarak jauh (optik). Varian BR Standard Barrel ini dirancang mampu menembak dengan jarak efektif 800 meter.

Direktur Utama Pindad, Silmy Karim belum memberi nama khusus untuk senapan serbu terbaru yang dirancang oleh insinyur lokal ini.

"Kita belum memberi nama senjata ini," kata Silmy kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016).

Credit  detikFinance


Ini Dia Senjata Serbu Pesaing AK 47 Made in Bandung

 Ini Dia Senjata Serbu Pesaing AK 47 Made in Bandung
Jakarta -PT Pindad (Persero) akan meluncurkan senapan serbu varian terbaru (SSX) dengan kaliber 7.62X51 MM pada Maret 2016.

Senapan serbu yang dirancang di Bandung, Jawa Barat ini memiliki kehandalan di atas senjata serbu legendaris keluaran Uni Soviet, AK 47.


Credit  detikFinance

Keren! Pindad Bikin Senapan Serbu Untuk Perang Bawah Air



Keren! Pindad Bikin Senapan Serbu Untuk Perang Bawah Air 
 
Jakarta -PT Pindad (Persero), sebagai produsen senjata pelat merah, terus melakukan inovasi. Selain meluncurkan senjata varian terbaru kaliber 7.62 mm, Pindad juga sedang mengembangkan senapan serbu varian baru, yang didedikasikan kepada pasukan khusus TNI AL, seperti Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), hingga Pasukan Intai Amphibi (Taifib).

Senapan yang mirip bentuknya dengan AK 47 ini, dirancang untuk mendukung pertempuran jarak dekat di bawah air (combat diver).



"Kita sedang kembangkan senapan serbu bawah air," ujar salah seorang Engineer Development Pindad, kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016).

Untuk pengembangan Senapan Serbu Bawah Air (SSBA) ini, Pindad menggandeng Dislitbang TNI AL. Senjata baru varian Pindad ini tentunya bisa menjadi kebanggan, karena senapan ini dibuat sangat detil. Bahan senapan hingga amunisi disiapkan secara khusus dan anti karat, karena harus berfungsi di bawah air.



"Amunisi juga harus khusus karena dipakai di bawah laut," tambahnya.

Selama ini, senapan tipe ini harus diimpor dari luar negeri seperti Rusia, karena Pindad belum mampu memproduksi senapan serbu bawah air di dalam negeri. Senapan tipe tersebut, saat ini masih dalam tahap pengembangan atau prototype.

Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, membenarkan pihaknya sedang membangun SSBA, namun ia enggan menyebut tanggal peluncuran senapan serbu dalam air ini.

"Iya betul (ada senapan serbu bawah air)," Kata Silmy.

Credit  detikfinance

Liga Arab: Iran Putuskan Jadi Tetangga Baik atau Pengacau


Liga Arab Iran Putuskan Jadi Tetangga Baik atau Pengacau
Liga Arab saat rapat darurat di Kairo, Mesir. | (Reuters)

KAIRO - Negara-negara Liga Arab dalam pertemuan darurat di Kairo, Mesir, hari Minggu kompak mengutuk pembakaran dan penyerangan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, Iran. Liga Arab juga memberi opsi tegas pada Iran untuk jadi tetangga baik atau tetangga pengacau.

Dalam pertemuan darurat itu, Liga Arab juga mengecam laporan temuan dari Bahrain yang menyebut ada kelompok militan yang didukung Garda Revolusi Iran. Pertemuan darurat itu dihadiri para menteri luar negeri negara-negara Liga Arab.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir menuduh Iran mencampuri urusan negara-negara Arab dan merusak keamanan regional. Menlu Jubeir masih belum bisa menerima aksi massa yang menyerang kantor Kedubes dan Konsulat Saudi di Iran.

Serangan-serangan ini jelas mencerminkan pendekatan kebijakan yang diambil Iran di wilayah kami, Arab pada khususnya, dengan gangguan terhadap urusan negara dan dorongan terhadap perselisihan sektarian serta gangguan keamanan dan stabilitas,” kata Jubeir, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (11/1/2016).


Jubeir menegaskan, langkah pemutusan hubungan diplomatik dan komersial dengan Iran baru tindakan pertama. Dia mempertimbangkan tindakan tambahan jika Iran tidak mengubah kebijakannya.

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, menuduh Iran sengaja gagal melindungi pos diplomatik Saudi.Serangan berlangsung di bawah hidung dan dalam pendengaran pasukan keamanan,” sindir Sheikh Abdullah.”Uni Emirat Arab mendukung penuh upaya Saudi untuk melindungi kedaulatannya,” lanjut dia.

“Iran harus memutuskan menjadi tetangga seperti apa, tetangga yang baik atau tetangga pengacau dan sejauh ini (Iran) berperilaku seperti yang terakhir,” imbuh dia. Ketua Liga Arab, Nabil al-Arabi menyerukan negara-negara Arab untuk mengambil sikap yang jelas terhadap campur tangan Iran dalam urusan Arab.


Versi Iran

Sebelumnya, Iran dalam suratnya kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon, justru menuduh Riyadh memprovokasi Teheran. Surat yang ditulis Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif itu menegaskan bahwa pemerintah Iran mengutuk amuk massa terhadap kantor diplomatik Saudi dengan memastikan menghukum para pelakunya.

Surat Menlu Zarif itu menyalahkan Saudi atas ketegangan kedua negara yang semakin memanas. ”Mereka (Saudi) terus mendukung teroris ekstremis dan mengobarkan kebencian sektarian atau memilih jalan bertetangga yang baik dan memainkan peran konstruktif dalam keamanan regional,” bunyi surat Zarif.

Credit  Sindonews

Militer Pakistan Bersumpah Merespon Kuat Jika Saudi Terancam


Militer Pakistan Bersumpah Merespon Kuat Jika Saudi Terancam
Menteri Pertahanan Saudi, Mohammed bin Salman (kiri) bertemu Kepala Staf Militer Pakistan, Jenderal Raheel Sharif. | (IB Times/ Pakistan Army)

ISLAMABAD - Militer Pakistan bersumpah untuk memberikan repon yang kuat jika integritas wilayah Arab Saudi terancam. Komitmen militer Pakistan itu muncul ketika Menteri Pertahanan Arab Saudi yang juga putra Raja Salman bin Abdulaziz, Mohammed bin Salman, berkunjung ke Islamabad, Senin (11/1/2016).

Dalam kunjungan selama tujuh jam, Pangeran Mohammed melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif dan Kepala Staf Militer Pakistan, Jenderal Raheel Sharif. Namun, Mohammed tidak melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Pakistan, Asif Khawaja, yang menyambutnya di bandara.

Komitmen Pakistan untuk terhadap Saudi itu disampaikan Jenderal Raheel Sharif. ”Pakistan yang memiliki hubungan pertahanan dengan Kerajaan (Arab Saudi) di harga tertinggi, kembali menegaskan bahwa setiap ancaman terhadap integritas teritorial Arab Saudi akan membangkitkan respon kuat dari Pakistan,” katanya, seperti dikutip IB Times.

Pakistan memiliki hubungan dekat dan hubungan persaudaraan dengan Arab Saudi serta negara-negara Teluk (GCC) lainnya dan menempatkan diri sangat penting untuk keamanan mereka,” lanjut Jenderal Raheel Sharif yang dikenal memiliki pengaruh politik yang kuat di Pakistan.

Hasil diskusi Jenderal Pakistan dengan Pangeran Mohammed belum dipublikasikan. Namun, ada spekulasi yang bermunculan di Islamabad bahwa pasukan Pakistan akan ditempatkan di Saudi.

Saudi saat ini masih terlibat ketegangan dengan Iran. Riyadh telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran setelah massa di Iran membakar kantor Kedutaan Besar Saudi di Teheran. Amuk massa itu dipicu eksekusi 47 orang termasuk ulama Syiah terkemuka, Nimr Baqir Al-Nimr oleh otoritas Saudi.

Meski militer Pakistan komitmen untuk melindungi Saudi, namun Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, memilih untuk hati-hati. Dia bahkan mengajak Saudi dan Iran untuk menyelesaikan masalah melalui jalur diplomasi.

Pakistan secara historis mengejar kebijakan mempromosikan persaudaraan antara negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam). Pakistan juga selalu menyatakan kesiapannya untuk menawarkan jasa baik kepada negara-negara Muslim untuk resolusi atas perbedaan mereka,” kata PM Nawaz Sharif dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya.

Credit  sindonews

Tolak Tawaran Kapal Perang Pentagon, Hubungan Saudi-AS Retak?


Tolak Tawaran Kapal Perang Pentagon Hubungan Saudi AS Retak
Arab Saudi menolak tawaran proyek kapal perang AS. | (Flickr)

WASHINGTON - Arab Saudi menolak tawaran dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) untuk membangun empat kapal perang frigat. Di saat yang sama, para ahli mengamati hubungan Saudi dan AS memburuk ketika Riyadh mengalami kondisi ketidakstabilan.

Kapal-kapal yang dikenal sebagai Multi-Mission Surface Combatant (MMSC) adalah bagian terbesar dari proyek alutsista Arab Saudi senilai US16 miliar. Kapal-kapal perang yang ditawarkan untuk dibangun itu sejatinya bisa untuk mengganti dan memodernisasi armada timur Kerajaan Arab Saudi di Teluk Persia.

Rencana awal modernisasi peralatan pertahanan Saudi itu meliputi empat kapal frigat, bersama dengan enam kapal korvet berukuran lebih kecil dan helikopter Lockheed Martin Sikorsky MH-60R. Sejumlah kapal dan pesawat yang lebih kecil juga berada dalam rencana itu.

Negosiasi pun telah dijalani antara Washington dan Riyadh soal paket MMSC, yang meliputi senjata, logistik, pelatihan dan layanan lainnya. Namun, sumber yang mengetahui perihal tawaran proyek itu kepada Defense News mengatakan bahwa Saudi menolak tawaran itu pada pekan lalu.

Menurut sumber itu, selain masalah harga, Saudi tidak senang dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan desain detail dari kapal-kapal perang. Kapal pertama dalam proyek itu akan diselesaikan dalam waktu sekitar tujuh tahun, yang oleh Saudi dianggap berlebihan.

Hubungan Memburuk?

Hubungan Saudi dan AS, juga dinilai mulai ada kereganggangan. ”Kami telah melihat penurunan panjang dalam hubungan AS-Arab, dan itu dimulai jauh sebelum Obama,” kata mantan Duta Besar AS untuk Arab Saudi, Charles W. Freeman Jr, kepada Los Angeles Times.

Hubungan AS-Saudi didasarkan sepenuhnya pada kepentingan, bukan pada nilai-nilai,” lanjut dia, yang dilansir Selasa (12/1/2016).

Analis senior keamanan nasional AS, Juan Zarate, mengatakan kedua negara baru-baru ini telah melihat bahwa kepentingan mereka sudah menyimpang. Cadangan minyak dalam negeri AS telah membantu Washington menjadi produsen energi terbesar di dunia. Hal itu sekaligus mengakhiri dekade panjang ketergantungan AS pada minyak Saudi.

Pada saat yang sama, lanjut Zarate, AS telah kehilangan kredibilitas di Timur Tengah. ”Mereka tidak percaya AS seperti yang pernah mereka lakukan. Dan dalam arti, Saudi akan melangkah sendiri. Dan kami telah melihat bahwa di Yaman seperti yang kami lihat, dan kami dapat memberitahu mereka apa yang kami inginkan, dan kami dapat meminta mereka untuk melakukan apa yang kami inginkan,” katanya.

Mereka melihat diri mereka berada dalam pertempuran terkait pengaruh dengan Iran, dan mereka tidak yakin AS akan berada di sana bersama mereka (Saudi),” imbuh Zarate.

Di bidang ekonomi, harga minyak juga jatuh telah dan untuk pertama kalinya membuat Saudi mengalami defisit anggaran dalam jumlah besar.

Pemerintah AS belum merespons laporan soal hubungan dengan Saudi yang dianggap mengalami masalah. Pemerintah Saudi juga belum merespons laporan itu.

Namun, Presiden Barack Obama pernah berjanji bahwa AS akan "pasang badan" jika Saudi diserang musuh. Janji Obama itu muncul saat Riyadh mengeluh soal tercapainya kesepakatan nuklir Iran.


Credit  Sindonews

Jumat, 08 Januari 2016

2040, Robot Bisa Perangi Manusia

Robot makin canggih sampai bisa berperang.

2040, Robot Bisa Perangi Manusia
Ilustrasi pasukan robot dari sebuah film (Warner Bros)
 
CB - Seorang tokoh penulis fiksi ilmiah, Logan Streondj mengungkapkan awal tahun 2040, akan menjadi titik pemberontakan robot pada manusia. Sebab, jumlah robot cerdas akan melebihi populasi manusia dan balik mengendalikannya.

Melalui blognya, pria asal Kanada itu menuliskan, antara 2040 hingga 2055, robot yang diciptakan oleh manusia melebihi batas. Bahkan, ada robot yang mempunyai hasrat untuk menyatakan perang dengan manusia.

"Secara intuitif, tampaknya pada tahun itu, ketika ada banyak robot seperti homo sapien di planet ini, di mana itu merupakan titik robot semakin cerdas untuk menuntut ruang mereka sendiri," ujar dia dikutip Daily Mail, Kamis 7 Januari 2016.

Kegelisahan Streondj ini muncul, karena 15 tahun dari sekarang, banyak sekali robot yang tercipta untuk keperluan militer, atau dengan kata lain mesin yang dapat melakukan peperangan.

"Ini (robot militer) akan lebih banyak jadi pemicu api perang global yang mungkin terjadi di antara tahun 2040 atau 2050-an," ucapnya.

Diketahui, saat ini, robot militer yang ada di dunia yang tercatat sekitar 11 ribu robot, sesuai dengan data dari International Federation of Robotics.

"Dengan tingkat pertumbuhan 13 persen, kita bisa berpikir setidaknya ada 230 ribu robot militer yang akan diproduksi di 2040. Mungkin di 2053, akan hampir mencapai satu juta unit robot diproduksi setiap tahunnya. Itu setengahnya bila dibandingkan setengah juta anggota militer AS ‎yang aktif," tutur dia.

Fakta lainnya yang diungkap oleh Streondj ini, populasi robot akan melebihi manusia, dilihat dari jumlah bayi yang lahir itu ada 350 ribu anak setiap harinya.‎ Itu jauh lebih sedikit, dibandingkan banyaknya jenis-jenis robot yang diciptakan manusia, seperti pesawat tanpa awak (UAV), kendaraan darat tanpa awak (UGV), hingga robot laut (ROV).

"Jumlahnya tumbuh, mungkin akan jauh lebih mendominasi (dari populasi manusia). Ironi besar, itu manusia berusaha 'disaingi' oleh mesin pembantu manusia. Maka perlu kerja sama pemerintah global untuk mengendalikannya," ujarnya.



credit  VIVA.co.id

Gula Bikin Pesawat 'Siluman' Tak Terlacak Radar

Kunci untuk membuat pesawat tak terlihat radar adalah bahan gula.

Gula Bikin Pesawat 'Siluman' Tak Terlacak Radar
Pesawat tempur F-16
 
CB - Peneliti telah menemukan rahasia bahan yang bisa menjaga pesawat 'siluman' bisa terhindar dari pelacakan radar militer.
Ternyata kunci untuk membuat pesawat tak terlihat radar adalah bahan gula. Fakta ini diungkapkan ilmuwan The Research Institute for Nuclear Problems dari Belarusian State University, Belarusia. Tim tersebut mengembangkan lapisan antireflektif ringan dengan meniru pola yang ada pada mata hewan ngengat.

Dikutip dari Daily Mail, Kamis, 7 Januari 2016, kunci dari lapisan antireflektif itu menciptakan jutaan bidang bola tipis dari sisa gula yang dibakar. Kemudian, sisa gula itu diatur dalam sebuah lapisan dengan ketebalan satu molekul yang dikemas padat dalam bentuk segi enam. Lapisan antireflektif ini bisa diterapkan dalam banyak lapisan komputer, layar ponsel serta pesawat silumen dan perangkat militer lainnya.

Bidang yang telah dilapisi material gula dalam penelitian ini terbukti menyerap hampir semua radiasi pada pita frekuensi 26-37 Ghz, yang digunakan militer dalam menargetkan radar dan sasaran. Dalam pantauan radar, lapisan yang 100 persen dilapisi lapisan antireflektif ini hanya akan tampak sebagai massa hitam yang tak terbentuk.
Bidang bola berbasis bahan gula ini yang dilakukan dalam penelitian ini dirancang untuk menyerap radiasi dalam pita frekuensi militer, yang punya panjang gelombang sekitar 7,5 sampai 10 milimeter. "Lapisan dengan ketebalan satu molekul dibentuk oleh bola bidang dengan radius 6 milimeter dan ketebalan lapisan sekitar 5 mikrometer, memungkinkan koefisien penyerapan gelombang pendek tertinggi, yaitu lebih dari 95 persen pada 30 GHz," ujar Dzmitry Bychanok, penulis utama studi tersebut.

Peneliti mengatakan, susunan segi enam juga punya kontribusi. Segi enam ini meniru lensa senyawa dalam mata ngengat. Diketahui mata ngengat selama ini sangat baik dalam menyerap cahaya untuk memberi kesempatan melihat dan menghindari kelelawar predator.

Dalam praktiknya, peneliti melapisi manik-manik dari plastik biopolimer dengan sukrosa, bentuk umum gula yang mudah didapatkan dari sumber alami. Oleh peneliti, manik tersebut kemudian dibakar dalam proses khusus yang disebut pyrolys. Proses ini menghancurkan plastik dengan dorongan gas, dan arang gula menjadi karbon.

Usai proses ini, maka terciptalah bola karbon berongga yang kemudian melalui proses pyrolys kedua pada suhu 900 derajat celcius dalam aliran nitrogen. Selanjutnya peneliti mengembangkan lapisan dua dimensi menjadi bahan strtuktur tiga dimensi.

Penelitian bahan yang antipelacakan radar juga dilakukan peneliti China. Ilmuwan Negeri Tirai Bambu itu sudah mengklaim menemukan bahan baru yang membuat pesawat tempur bisa lebih sulit dideteksi dari sebelumnya.

Peneliti China menggunakan bahan penyerap gelombang pendek yang bisa bersembunyi dari radar dengan memantulkan gelombang pada frekuensi sangat tinggi. Penyerap gelombang pendek itu juga tipis dan cukup ringan untuk dipakai pada pesawat militer, kapal dan peralatan rahasia.


Credit  VIVA.co.id

KGPAA Paku Alam X Tebar Senyuman Dikirab Ageng

KGPAA Paku Alam X Tebar Senyuman Dikirab Ageng
Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati (KGPAA) Paku Alam X menyapa warga dari dalam kereta Kyai Manik Koemolo saat Kirab Ageng di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, 7 Januari 2015. Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo akhirnya secara resmi dinobatkan menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati (KGPAA) Paku Alam X. Proses jumenengan dilangsungkan di Bangsal Sewatama Kadipaten Pakualaman. TEMPO/Pius Erlangga

KGPAA Paku Alam X Tebar Senyuman Dikirab Ageng
Barisan kereta kuda keluar dari gerbang Regol Puro Pakualaman saat dimulainya acara Kirab Ageng pengukuhan KGPAA Paku Alam X di Yogyakarta, 7 Januari 2015. Penobatan tersebut ditandai dengan pelepasan keris yang dikenakan sebelumnya sebagai pangeran pati oleh sesepuh kerabat Pakualaman, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notoatmojo. Kemudian keris itu diganti dengan keris Kanjeng Kyai Bontit yang menjadi penanda Paku Alam yang bertakhta. TEMPO/Pius Erlangga

KGPAA Paku Alam X Tebar Senyuman Dikirab Ageng
Adik bungsu KGPAA Paku Alam X BPH Haryo Danardono menjadi Manggala Yudha pasukan Kirab Ageng dengan menggunakan kuda berkeliling kawasan Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, 7 Januari 2015. Setelah dinobatkan, Paku Alam X kemudian membacakan sabdanya di hadapan tamu undangan yang hadir. Sabda dalem dibacakan menggunakan bahasa Indonesia. TEMPO/Pius Erlangga

KGPAA Paku Alam X Tebar Senyuman Dikirab Ageng
Barisan prajurit Puro Pakualaman bernama Bergada Lombok Abang keluar dari gerbang Regol Puro Pakualaman tanda dimulainya acara Kirab Ageng pengukuhan KGPAA Paku Alam X di Yogyakarta, 7 Januari 2015. Berdasarkan biodata yang dimiliki Pakualaman, Suryodilogo lahir pada Sabtu Kliwon, 15 Desember 1962, atau 18 Rejeb 1894, di Yogyakarta. Dia anak tertua Paku Alam IX dengan Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GBRAy) Ambarkusumo. TEMPO/Pius Erlangga

KGPAA Paku Alam X Tebar Senyuman Dikirab Ageng
Barisan gajah dari kebun binatang Gembira Loka turut berpartisipasi pada Kirab Ageng pengukuhan KGPAA Paku Alam X, Yogyakarta, 7 Januari 2015. Penobatan Suryodilogo sebagai Paku Alam X ini ditentang Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo, yang merupakan paman Suryodilogo. TEMPO/Pius Erlangga

KGPAA Paku Alam X Tebar Senyuman Dikirab Ageng
Komedian Indro Warkop turut serta dalam Kirab Ageng penobatan KGPAA Paku Alam X dengan menjadi pemimpin pasukan kavaleri, di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, 7 Januari 2015. TEMPO/Pius Erlangga






Credit  Tempo.co

Indonesia Tegaskan Kepemilikan Kepulauan Natuna


Indonesia Tegaskan Kepemilikan Kepulauan Natuna  
Retno menekankan bahwa titik dasar wilayah terluar Indonesia telah didaftarkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2009 sesuai dengan Konvensi Hukum Laut 1982. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
 
Jakarta, CB -- Sengketa Laut China Selatan masih menjadi salah satu isu paling panas selama setahun belakangan. Indonesia sebagai negara yang memiliki wilayah berhadapan dengan perairan itu kembali menekankan bahwa kepemilikan atas Kepulauan Natuna sudah sangat jelas.

"Pulau-pulau terluar pada Gugusan Natuna yang dijadikan titik dasar terluar wilayah Indonesia telah ditetapkan dalam Deklarasi Juanda 1957," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, dalam pernyataan pers tahunannya yang disampaikan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (7/1).

Retno menekankan bahwa titik dasar ini telah didaftarkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2009 sesuai dengan Konvensi Hukum Laut 1982.

Masalah batas wilayah di sekitar Kepulauan Natuna ini sebelumnya  sempat membuat hubungan antara Indonesia dan China memanas. China menggambar sembilan garis putus-putus atau nine dashed line dalam peta wilayah mereka yang terlalu dekat dengan Kepulauan Natuna.


Dalam pernyataannya, Retno menegaskan bahwa berdasarkan garis pangkal terluar tersebut, Indonesia memiliki tumpang tindih landas kontinen hanya dengan dua negara, yaitu Malaysia dan Vietnam.

"Batas landas kontinen dengan kedua negara tersebut telah diselesaikan dan saat ini, batas ZEE juga sedang dirundingkan," tutur Retno menegaskan.

Retno pun menekankan kembali bahwa kini Indonesia merupakan negara yang tidak terlibat dalam sengketa LCS.

Indonesia mengimbau para pihak yang terlibat sengketa untuk menyelesaikannya secara damai demi tercapainya kestabilan kawasan.

Karena itu, Indonesia terus mendorong agar pembahasan Code of Conduct untuk mengatur regulasi LCS segera dirampungkan.

Hingga kini, pembahasan tersebut masih terus diupayakan oleh tim Declaration of Conduct (DoC) yang terdiri dari negara ASEAN dan China. Mereka sudah beberapa kali mengadakan pertemuan kelompok kerja guna menggodok COC.

Sementara itu, Indonesia sendiri masih memiliki beberapa masalah perbatasan negara. Selama setahun belakangan, Kemlu sudah mengupayakan percepatan penyelesaian batas wilayah secara damai.

"Roadmap telah selesai dibuat. Dengan roadmap ini, semua perundingan diaktifkan, termasuk perundingan batas wilayah yang sudah tidak dilakukan sejak tahun 2003," kata Retno.

Ia kemudian menjabarkan bahwa sepanjang 2015, Indonesia sudah melakukan 25 pertemuan mengenai batas wilayah, yaitu 9 perundingan batas maritim dengan 6 negara serta 16 perundingan batas darat dengan 3 negara.

Dari perundingan tersebut, sudah ada dua perjanjian perbatasan yang diratifikasi, yaitu Delimitasi Batas Zona Ekonomi Eksklusif antara Indonesia-Filipina dan Indonesia-Singapura mengenai Delimitation of the Territorial Seas in the Eastern Part of the Straits of Singapore antara Indonesia dan Singapura.

Menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memang merupakan satu dari empat prioritas politik luar negeri yang dicanangkan pemerintah Indonesia pada tahun lalu.

Selain menjaga kedaulatan, prioritas polugri Indonesia juga mencakup melindungi warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia di luar negeri, meningkatkan diplomasi ekonomi, dan meningkatkan peran Indonesia di kawasan dan dunia internasional.

"Secara keseluruhan, selama tahub 2015, diplomasi Indonesia terus memberi kontribusi nyata kepada pembangunan dan kepentingan nasional," kata Retno.


Credit  CNN Indonesia

Memanas, Pasukan Korsel di Perbatasan Siap Tempur


Memanas Pasukan Korsel di Perbatasan Siap Tempur
Pasukan Korsel bersiaga di daerah perbatasan pasca Korut melakukan uji coba bom hidrogen | (ABC News)

SEOUL - Wakil Kepala Keamanan Nasional Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Korsel), Cho Tae-yong mengatakan, uji coba bom hidrogen yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut) adalah pelanggaran berat dari kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak pada bulan Agustus lalu.

Menurut Cho, uji bom hidrogen yang dilakukan oleh negara tetangganya itu adalah tindakan perang. Karenanya, saat ini, pasukan Korsel yang berada di wilayah perbatasan dalam kondisi siap tempur. Mereka dengan tegas akan membalas setiap aksi provokasi yang dilakukan oleh Korut seperti dikutip dari USA Today, Kamis (6/1/2016).

Tidak hanya itu, Korsel juga akan melanjutkan siaran propaganda anti Korut di perbatasan sebagai balasan atas pelanggaran kesepakatan Agustus yang dilakukan oleh rezim Pyongyang.

Korsel dan Korut melakukan pertemuan pada bulan Agustus lalu untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea akibat ledakan ranjau darat di daerah perbatasan yang melukai dua tentara Korsel.

Salah satu butir kesepakatan bulan Agustus lalu itu adalah Korsel berjanji akan menghentikan siaran anti Pyongyang di sepanjang perbatasan.

Korsel dan Korut sendiri sejatinya masih berada dalam masa perang. Kedua negara belum menandatangani perjanjian perdamaian pasca perang Korea berakhir pada tahun 1953.


Credit  Sindonews

Garda Revolusi Iran Peringatkan Saudi Segera Runtuh


Garda Revolusi Iran Peringatkan Saudi Segera Runtuh
Para demonstran Iran menentang eksekusi Nimr Al-Nimr oleh Saudi. | (Reuters)

TEHERAN - Garda Revolusi Iran memperingatkan bahwa Arab Saudi akan segera runtuh jika terus mengejar kebijakan destabilisasi di kawasan regional. Peringatan itu disampaikan Wakil Kepala Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, di tengah memanasnya ketegangan kedua negara.

Keputusan Saudi mengeksekusi 47 orang termasuk ulama Syiah terkemuka, Nimr Baqir Al-Nimr, pada Sabtu lalu memicu kemarahan massa di Iran yang membakar dan menyerang kantor Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan Konsulat Saudi di Mashhad. Saudi merespon dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Langkah Saudi diikuti sekutunya, Bahrain, Sudan dan Djibouti.

Kebijakan rezim Saudi akan memiliki efek domino dan mereka akan terkubur di bawah longsoran salju yang mereka ciptakan,” kata Jenderal Salami. ”Jika Saudi tidak memperbaiki jalan mereka, rezim mereka akan runtuh di tahun-tahun mendatang,” katanya lagi.

Salami juga membandingkan kebijakan Riyadh dengan Baghdad di era kepemimpinan Saddam Hussein di masa lalu.

Jalan rezim Saudi adalah mengambil seperti yang diambil Saddam pada tahun 1980-an dan 1990-an. Dia memulai perang dengan Iran, mengeksekusi  ulama terkemuka dan para pejabat tinggi, pembangkang ditekan dan akhirnya memiliki nasib menyedihkan,” ujar Salami, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (8/1/2016).

Menurut Salami, keputusan Riyadh untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran tidak rasional dan penuh kebencian. Dia menuduh kekerasan di Irak dan Suriah adalah hasil dari kebijakan sektarian Saudi di wilayah tersebut.
Credit  Sindonews

Putra Raja Salman Tolak Perang dengan Iran


Putra Raja Salman Tolak Perang dengan Iran
Putra Raja Salman bin Abdulaziz, Mohammed bin Salman.| (AP)

RIYADH - Deputi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman yang merupakan Putra Raja Saudi Salman bin Abdulaziz, menolak jika Saudi harus berperang dengan Iran. Alasannya, perang dengan Iran akan menjadi awal dari bencana.

Menurut Menteri Pertahanan Saudi itu, Riyadh tidak akan membiarkan perang dengan Iran terjadi. Pernyataan Mohammed itu muncul dalam wawancaranya dengan majalah Inggris, The Economist pada hari Kamis.

Ini adalah sesuatu yang kita tidak ingin lihat sama sekali, dan siapa pun yang mendorong ke arah (perang dengan Iran) itu adalah seseorang yang tidak waras,” katanya.

Ini akan mencerminkan sikap sangat kuat pada seluruh dunia. Pasti kita tidak akan membiarkan hal seperti itu,” lanjut wakil pewaris takhta Kerajaan Arab Saudi itu.

Sementara itu, Garda Revolusi Iran memperingatkan bahwa Arab Saudi akan segera runtuh jika terus mengejar kebijakan destabilisasi di kawasan regional. Peringatan itu disampaikan Wakil Kepala Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, di tengah memanasnya ketegangan kedua negara.

Keputusan Saudi mengeksekusi 47 orang termasuk ulama Syiah terkemuka, Nimr Baqir Al-Nimr, pada Sabtu lalu memicu kemarahan massa di Iran yang membakar dan menyerang kantor Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan Konsulat Saudi di Mashhad. Saudi merespon dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Langkah Saudi diikuti sekutunya, Bahrain, Sudan dan Djibouti.

Kebijakan rezim Saudi akan memiliki efek domino dan mereka akan terkubur di bawah longsoran salju yang mereka ciptakan,” kata Jenderal Salami. ”Jika Saudi tidak memperbaiki jalan mereka, rezim mereka akan runtuh di tahun-tahun mendatang,” katanya lagi.

Credit  Sindonews

Kamis, 07 Januari 2016

PTDI Produksi 50 Unit Jet Tempur Made in Bandung



PTDI Produksi 50 Unit Jet Tempur Made in Bandung

Jakarta -PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Korea Aerospace Industries (KAI) menerima penugasan mengembangkan jet tempur generasi 4.5 bernama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).

Saat ini, kedua perusahaan itu sedang bekerja untuk melahirkan prototype atau purwarupa. Purwarupa baru diluncurkan tahun 2019, setelah itu dilanjutkan fase ujicoba hingga penyesuaian untuk kebutuhan masing-masing pihak.

Untuk varian Indonesia (IFX), PTDI akan memulai memproduksi pada 2025 di Bandung, Jawa Barat (Jabar). PTDI memperoleh jatah memproduksi 50 unit jet tempur untuk memenuhi kebutuhan TNI AU.

"Perencanaan sebanyak 50 unit Indonesia, kemudian 150 unit untuk Korea Selatan," Kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso usai acara penandatanganan pengembangan KFX/IFX di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Komponen pesawat akan dibuat secara bersama-sama. Indonesia akan andil memasok komponen seperti badan, ekor hingga sayap pesawat sedangkan KAI akan memasok radar hingga avionic.

Meski memperioritaskan untuk memenuhi kebutuhan kedua negara, PTDI dan KAI bisa menjual jet tempur ke negara lain namun dengan persetujuan kedua negara.

Indonesia melaui PTDI akan memperoleh bagian 20% dari penjualan karena Indonesia berkontribusi 20% dari total nilai pengembangan proyek KFX/IFX yang senilai US$ 8 miliar atau Rp 111,52 triliun (US$ 1 = Rp 13.940).

"Pesawat bila dijual di luar Korea dan Indonesia share Indonesia hanya 20% tapi kita menguasai 100% teknologinya," tambahnya.


Credit finance.detik.com


Bikin Jet Tempur, PTDI Kirim 300 Insinyur ke Korea Selatan


Bikin Jet Tempur, PTDI Kirim 300 Insinyur ke Korea Selatan

Jakarta -PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan mengirim bertahap sekitar 300 insinyur pesawat ke fasilitas milik Korea Aerospace Industries (KAI), Korea Selatan (Korsel). Para insinyur PTDI akan terlibat dalam proses pengembangan hingga melahirkan prototype jet tempur generasi 4.5 bernama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).

Insinyur berusia tua dan muda dari PTDI akan dikirim secara bergantian sampai 2019.

"Kita akan kirim 200-300 orang ke Korea untuk program ini," kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso usai acara penandatanganan pengembangan KFX/IFX di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Menurut Budi, proses pengembangan pesawat tempur itu sebetulnya akan dilakukan di Indonesia dan Korsel, namur akhirnya diputuskan di Korsel karena beberapa pertimbangan.

"Dari engineering sampai pekerjaan perencanaan awalnya akan dilakukan di Korsel dan Bandung. Tapi akhirnya, kita dikirim orang ke Korea. Kalau tempat terpisah nanti problem komunikasi. Apalagi, waktunya pendek yakni hanya 3 tahun (lahirkan prototype)," tambahnya.

Selain terlibat dalam proses perencanaan hingga pengujian, para insnyur akan berperan dalam aktivitas transfer of technology. Korsel sendiri telah memiliki penguasaan teknologi jet tempur.

"Insinyur kita dikasih kesempatan di semua hal. Kita ikut merancang, hingga menganalisa. Karena terlibat maka kita menguasai teknologi kalau nggak terlibat, kita nggak bisa. Yang penting itu, penguasaan teknologi," ujar Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Andi Alisjahbana.


Credit  finance.detik.com


RI Satu-satunya Negara di ASEAN Bikin Jet Tempur


RI Satu-satunya Negara di ASEAN Bikin Jet Tempur
 
Jakarta -Tak banyak negara di dunia bahkan di Asia yang mengembangkan dan menguasai teknologi jet tempur. Di Asia, hanya beberapa negara yang mengembangkan secara mandiri jet tempurnya. Untuk Asia Tenggara, baru Indonesia saja yang sedang masuk dalam tahap pengembangan jet tempur.

Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menggandeng Korea Aerospace Industries (KAI) untuk mengembangkan dan memproduksi jet tempur generasi 4.5 bernama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).

"Di Asia Tenggara baru kita. Kalau Asia sudah ada China yang kembangkan, Jepang belum. India juga belum tapi mereka baru mulai. Pakistan dia pakai lisensi China," kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso usai acara penandatanganan pengembangan KFX/IFX di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Korsel digandeng karena bersedia memberikan penguasaan teknologi sampai 100%. Indonesia juga dilibatkan dari awal pengembangan hingga produksi. Dari total proyek yang senilai US$ 8 miliar atau Rp 111,52 triliun (US$ 1 = Rp 13.940), Indonesia berkontribusi 20% dan sisanya yakni 80% ditanggung oleh Korsel.

Selain itu, Korsel memiliki pengalaman mengembangan jet tempur T-50 Golden Eagle yang merupakan kerjasama antara KAI dan Lockheed Martin, Amerika Serikat.

"Kita belajar ke Korea karena dia telah kembangkan T-50. Dia kerjasama dengan Amerika Serikat tapi nggak semua teknologi yang dikembangkan diberikan ke Korea. Akhirnya, mereka mau kembangkan sendiri, dan nggak mau gandeng negara maju karena nggak mau kasih teknologi. Ini kesempatan kita cari partner karena nggak setiap negara punya program pengembangan jet," tambahnya.

Di tempat yang sama, Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Andi Alisjahbana menjelaskan penguasaan teknologi dan produksi jet tempur memiliki pengaruh tinggi terhadap pertahanan sebuah negara. Pada perang modern, fasilitas udara bakal menjadi serangan utama. Begitu pangkalan udara lumpuh maka kekutan darat dan laut tidak akan berkutik sehingga pengembangan dan kepemilikan jet tempur secara mandiri sangat diperlukan.

"Pertahanan wilayah udara nomor satu. Ini sangat kritikal untuk pertahanan bangsa maka kita mesti punya sendiri (jet tempur). Alhasil, kita taruh insinyur terbaik untuk proyek KFX/IFX," kata Andi.

Credit  finance.detik.com

September, Produk Sel Punca Pertama Indonesia Diuji pada Manusia


 
Shutterstock Ilustrasi sel punca
 

CB- Calon produk sel punca pertama Indonesia untuk terapi osteoartritis siap masuk tahap uji praklinis, yakni diterapkan pada hewan coba. Targetnya, produk diujicobakan pada manusia pertama kali pada September mendatang.

"Sel punca ialah masa depan kita bidang kesehatan," ucap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir saat mengunjungi Stem Cell and Cancer Institute (SCI) milik PT Kalbe Farma, Rabu (6/1/2015), di Jakarta. Jika sel punca sebagai bahan obat diproduksi sendiri, ketergantungan Indonesia pada bahan baku obat impor berkurang sehingga terapi kian terjangkau masyarakat.

Acara itu dihadiri Ketua Dewan Riset Nasional Bambang Setiadi, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ratna Sitompul, pendiri Kalbe Boenjamin Setiawan, dan Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady.

Sel punca (stem cell) ialah sel tubuh yang bisa memperbaiki kerusakan jaringan tubuh. Sel punca antara lain untuk terapi osteoartritis (kerusakan tulang rawan pada sendi), diabetes melitus, dan penyakit jantung.

Peneliti utama pada SCI, Indra Bachtiar, memaparkan, SCI bekerja sama dengan sejumlah lembaga dalam mengembangkan sel punca untuk terapi osteoartritis di laboratorium SCI. Sel punca itu siap diuji praklinis.

Karena merupakan sel punca allogeneic atau bukan dari tubuh pasien, sel punca yang dikembangkan diwajibkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diuji praklinis dan klinis. Uji praklinis selama enam bulan itu akan dijalankan Institut Pertanian Bogor memakai tikus dan domba sebagai hewan coba.

Sel punca akan masuk tahap uji klinis atau uji coba pada manusia fase pertama September 2015. Itu bekerja sama dengan 11 rumah sakit nasional yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk melayani terapi sel punca, termasuk Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo.

Di sejumlah negara, terapi sel punca membantu penebalan tulang rawan lutut. Meski tak ada efek samping, terapi bisa tak berdampak. Padahal, harga sel punca di luar negeri Rp 3 per sel. Terapi osteoartritis, misalnya, butuh 10 juta sel per lutut sehingga biaya mencapai Rp 30 juta.

Karena melibatkan banyak pihak, hasil riset ini milik nasional. "Produk sel punca pertama Indonesia bisa terdaftar di BPOM dan dikomersialkan pada 2019," kata Indra.


Credit KOMPAS.com


Alam Semesta dalam Satu Foto, seperti Inilah Wajahnya


Pablo Carlos Budassi Alam semesta dalam satu foto. Citra dihasilkan dari data NASA dan peta logaritmik yang dikembangkan Princeton University
 

  CB — Bagaimana bila alam semesta kita digambarkan dalam satu foto saja? Seperti apa wajahnya?

Seorang musisi dan artis bernama Pablo Carloss Budassi mengombinasikan citra-citra yang diperoleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan mengolahnya dengan peta logaritmik yang dikembangkan astronom Princeton University.

Hasilnya adalah peta alam semesta yang tampak sederhana, tetapi mengagumkan.

Dalam peta itu, tata surya ada di pusat. Awan Oort yang merupakan gudang komet berada di dekat tata surya. Bimasakti yang menaungi tata surya tampak sebagai lingkaran dan galaksi Andromeda yang menjadi tetangga terdekat kita berada tak jauh.

Di dekat bagian tepi, terdapat struktur serupa jaring-jaring. Itulah yang disebut jejaring kosmos, jejaring rumit dengan galaksi tersusun. Di antaranya, terdapat ruang-ruang kosong yang disebut void.

Ada lingkaran di bagian tepi. Itu menunjukkan radiasi sinar kosmos yang merupakan radiasi dari awal masa alam semesta, jejak-jejak Bing Bang yang mengawali waktu.

Akhirnya, di bagian terluar, terdapat quark-gluon plasma. Ini adalah sup partikel purba yang dihasilkan oleh Big Bang. Sup partikel itulah yang mengisi alam semesta untuk pertama kalinya.

Dalam peta itu, semakin ke tepi, semakin kecil pula ukuran relatif obyek dilihat dari bumi atau tata surya.

Kepada situs IFLScience.com, Selasa (5/1/2016), Budassi mengatakan bahwa motivasi awal pembuatan peta itu sederhana. Dia hanya ingin membuat hexaflexagon untuk ulang tahun anak laki-lakinya. Dari sana, ia justru terinspirasi membuat peta alam semesta.


Credit  KOMPAS.com