Kamis, 23 April 2015

Besok Bandung Akan Didaulat jadi Ibu Kota Asia Afrika


Besok Bandung Akan Didaulat jadi Ibu Kota Asia Afrika  
Sebagai tempat berlangsungnya KAA pertama pada 1955, Bandung akan didaulat menjadi ibu kota Asia Afrika. (Antara/Paramayuda)
 
 
Jakarta, CB -- Besok Bandung akan menyedot perhatian dunia dengan bertandangnya para kepala negara Asia Afrika ke kota tersebut.

Sebagai kota tempat diadakannya Konferensi Asia Afrika pertama tahun 1955, Bandung besok akan didaulat secara simbolis sebagai ibu kota Asia Afrika yang merupakan satu dari rangkaian acara peringatan 60 tahun KAA. Hal ini disebut sebagai bentuk penghargaan terhadap Bandung yang menjadi tuan rumah KAA pertama.

"Ini merupakan cerminan pengakuan negara Asia Afrika terhadap bandung yang dianggap memberikan inspirasi dalam upaya perjuangan mereka tahun 1950-an dalam mendapatkan kemerdekaan," kata Yuri.

Konferensi Asia Afrika yang pertama kali diadakan di Gedung Merdeka, Bandung, dihadiri oleh 29 negara yang baru merdeka. KAA pertama itu menghasilkan Dasasila Bandung yang berisikan komitmen dan tekad menghentikan serta menentang penjajahan.

Selain dijadikan ibukota simbolis Asia-Afrika, Bandung yang mendeklarasikan diri sebagai kota hak asasi manusia juga dihargai oleh negara-negara Asia Afrika.

Yuri mengatakan, penghargaan itu akan diwujudkan dalam paragraf di salah satu dokumen yang akan disahkan di penghujung KAA.

"Kurang lebih ada komitmen untuk menghargai HAM, dokumen yang disusun melibatkan masyarakat, komunitas sipil dan perusahaan, menjadi benchmark untuk Bandung. Ini disambut hangat di pertemuan Asia Afrika, mereka minta ada satu paragraf khusus," ujar Yuri.

Selain itu, lanjut Yuri, 24 April akan diresmikan sebagai hari Asia Afrika untuk merayakan solidaritas negara dua benua.

Besok para negara peserta KAA akan berkunjung ke Bandung untuk memperingati 60 tahun Konferensi Asia Afrika.

Acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung akan diisi beberapa agenda. Di antaranya adalah napak tilas dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka via Jalan Asia Afrika, pidato Presiden Republik Indonesia dan kepala negara yang mewakili Asia dan Afrika serta penandatanganan Bandung Message.



Credit  CNN Indonesia

Indonesia Isyaratkan Tengahi Konflik Yaman


Indonesia Isyaratkan Tengahi Konflik Yaman
Wakil Menlu Indonesia, A.M. Fachir, mengisyaratkan Indonesia akan ikut menengahi konflik di Yaman.| (Sindonews/Victor Maulana)
JAKARTA  (CB) - Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M Fachir menyatakan, akan ada sebuah sebuah kelompok yang akan menengahi dan membantu menyelesaikan konflik di Yaman. Indonesia mengisyaratkan akan jadi salah satu negara dalam kelompok penengah itu.

"Kita harus konsultasi mengenai negara-negara mana yang dinilai berpotensi untuk mencarikan solusi. Ini kan Persoalannya ada dua pihak yang berkonflik. Jadi, kita cari kira-kira negara mana yang dinilai berpotensi memiliki kontribusi untuk mencarikan solusi," kata Fachir, Kamis (23/4/2015).

Ditanya, apakah Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan ikut menengahi konflik di Yaman, Fachir menjawab, kemungkinan masih terbuka. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara yang menggagas usulan ini.

"Kita yang memiliki inisiatif, ini gagasan kita. Kita mengimbau, untuk bagimana cari solusi konflik yang ada," ujar matan Duta Besar untuk Arab Saudi tersebut.

Konflik di Yaman sendiri sampai saat ini masih terus berkecamuk, terlebih setelah Arab Saudi dan sekutunya melanjutkan serangan ke wilayah Yaman untuk memerangi milisi Houthi. Padahal, sebelumnya Saudi telah menghentikan agresi militer di Yaman.



Credit  SINDOnews

China Bilang Saatnya Afrika Punya Wakil di DK PBB


China Bilang Saatnya Afrika Punya Wakil di DK PBB
Dalam momen KAA di Jakarta, China menilai sudah saatnya Afrika punya wakil di DK PBB. | (Reuters)
 
 
JAKARTA  (CB) - Presiden China, Xi Jinping menilai sudah saatnya Afrika memiliki wakil di Dewan Keamanan (DK) PBB. Pendapat Jinping itu dia kemukakan saat melakukan pertemuan dengan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA), Kamis (23/4/2015) di Jakarta.

"Secara umum, tidak ada perbedaan yang berarti antara China dan Afrika mengenai keharusan untuk melakukan reformasi di DK PBB. Dan fakta bahwa, negara-negara Afrika tidak terwakilkan dalam keanggotaan tidak tetap DK PBB," kata Menteri Luar Negeri Zimbabwe, Simbarashe S. Mumbengegwi, mengacu pada hasil pertemuan dua pemimpin dunia itu.

Mumbengegwi menyatakan, jika Afrika memiliki wakil di DK PBB maka, mereka bisa mewakili semua pihak yang ada di dunia. Terutama, dari negara-negara berkembang yang suaranya nyaris tidak didengar di PBB.

"Pada faktanya, jika kami menjadi anggota tetap DK PBB, Afrika akan merepresantikan semuanya, dan China percaya bahwa Afrika harus memiliki wakil (di DK PBB)," ucapnya.

"Jadi, kita tidak memiliki pandangan yang berbeda mengenai reformasi di DK PBB. Kami berdua percaya bahwa reformasi di DK PBB sudah lama tertunda. Bahwa DK PBB saat masih merefleksikan dunia di tahun 1955, bukan tahun 2015," ujar Mumberngegwi.


Credit  SINDOnews

AS: Rusia Bangun Sistem Pertahanan Udara di Ukraina


AS Rusia Bangun Sistem Pertahanan Udara di Ukraina
AS menuding Rusia membangun sistem pertahanan udara di Ukraina timur. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia membangun membangun sistem pertahanan udara di Ukraina timur. AS juga menuding Rusia melatih separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Dengan tudingan itu, AS menilai Rusia telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang tercapai di Minsk, Belarusia beberapa waktu lalu. ”Ini adalah jumlah tertinggi dari peralatan pertahanan udara Rusia di (Ukraina) bagian timur sejak Agustus (2014),” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Kamis (23/4/2015).

Menurutnya, pelatihan yang dilakukan Rusia terhadap separatis pro-Rusia di Ukraina timur semakin kompleks.”Tidak meninggalkan keraguan, bahwa Rusia terlibat,” lanjut Harf, mengacu para keterlibatan Rusia dalam konflik di Ukraina timur.

”Pelatihan ini juga telah memasukkan UAV (pesawat tak berawak) Rusia, jelas ini tanda keterlibatan Rusia,” ujar Harf.

Harf melanjutkan, Rusia juga menempatkan pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina. ”Setelah mempertahankan kehadiran (pasukan) di sepanjang perbatasan secara relatif stabil, Rusia mengirimkan unit tambahan,” imbuh Harf mengacu pada tambahan unit pasukan Rusia di pebatasan Ukraina.

Rusia belum menanggapi tuduhan terbaru dari AS ini. Namun, Moskow sudah berkali-kali membantah bahwa mereka terlibat dalam konflik di Ukraina timur dengan memberi dukungan kepada separatis.


Credit  SINDOnews


Kagumi Nabi Muhammad, Nenek Obama Umrah ke Makkah



Kagumi Nabi Muhammad Nenek Obama Umrah ke Makkah
Sara Omar, nenek Presiden Barak Obama, umrah ke Makkah. | (Arab News)
 
 
MAKKAH  (CB) - Sara Omar, nenek Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, yang menganggumi Nabi Muhammad menjalankan ibadah umrah ke Makkah, Arab Saudi.

Sara menekankan umat Muslim dunia untuk meniru perilaku Nabi Muhammad dalam menjalankan ajaran Islam yang moderat, toleransi dan menolak kekerasan.

Sara datang ke Makkah dengan putranya, Saeed Obama (paman dari Presiden Obama) dan cucunya, Mousa Obama, untuk menjalankan ibadah umrah.

Sara memuji upaya Pemerintah Saudi untuk memperluas dua masjid suci. Sara dan anggota keluarganya mengunjungi pameran terkait Nabi, yang terletak di Distrik Naseem, yang ditempuh dua jam dari Makkah.

“Saya sangat senang untuk mengunjungi pameran ini, yang merupakan contoh yang baik untuk penyebaran Islam dengan cara modern, yangdidukung oleh dokumen ilmiah dan otentik,” kata Sara, seperti dilansir Arab News, Kamis (23/4/2015).

Nenek Obama juga menyatakan harapannya bahwa, pameran ini akan memikat negara-negara lain untuk menghapus kesalahpahaman tentang agama samawi.



Credit  SINDOnews


Tanda Tangani Kesepakatan, Tiongkok Garap Proyek Kereta Cepat di Indonesia?


 
KOMPAS.com/Sabrina Asril Presiden Joko Widodo duduk diapit Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pembukaan sidang Konferensi Asia Afrika 2015, Rabu (22/4/2015).


JAKARTA, CB - Pertemuan antara Pemerintah Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Jepang mendiskusikan tentang kereta api cepat dengan rute Jakarta-Bandung. Proyek ini sebelumnya menjadi "rebutan" antara kedua negara tersebut.

"Ini sudah bukan kesepakatan lagi yang kita bicarakan. Karena kita bukan ketemu satu atau dua kali. Pertemuan tadi adalah menagih implementasi dari kesepakatan yang sudah kita lakukan yang lalu," ujar Presiden Joko Widodo, saat ditanya soal pembangunan kereta api cepat, dalam jumpa pers di area Konferensi Asia Afrika, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Jokowi mengatakan ingin melihat kesungguhan dari dua negara itu merealisasikan kereta api cepat dalam waktu lima tahun.

"Memang dikejar terus untuk kesepakatan-kesepakatan itu bisa langsung dilaksanakan Tiongkok maupun Jepang," kata dia.

Pada hari ini, Jokowi bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pertemuan tersebut dilanjutkan pertemuan empat mata antara Presiden Jokowi dengan Shinzo Abe dan Jokowi dengan Xi Jinping. Meski masih ingin melihat kesungguhan kedua negara, hari ini Pemerintah Indonesia menandatangani kerja sama dengan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Tiongkok terkait pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Jokowi.

Namun, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, penandatanganan memorandum of understanding itu bukan berarti Tiongkok akan menggarap proyek kereta api cepat. Kesepakatan ini masih harus melalui tahapan selanjutnya. Proyek kereta cepat ini, kata Sofyan, akan dilakukan antara pihak swasta Tiongkok dengan Indonesia.

"Ini adalah private to private. dan MoU antara menteri BUMN dengan NDRC (Bappenas Tiongkok), dan mereka akan bekerja untuk melakukan studi, dan lalu kita akan buat perusahaan joint venture karena kebanyakan ini digerakkan oleh privat," kata Sofyan.


Credit  KOMPAS.com

Menang Tender, BUMN Rusia Siap Bangun Reaktor Nuklir di Serpong


SHUTTERSTOCK Ilustrasi


JAKARTA, CB - Badan Tenaga Nuklir Indonesia (BATAN) mengumumkan, Konsorsium Rusia-Indonesia menjadi pemenang lelang untuk tahap pre-desain dalam proyek pembangunan reaktor daya nuklir multifungsi di kawasan Serpong, Banten.

Konsorsium tersebut terdiri dari beberapa perusahaan Indonesia yaitu PT Rekayasa Engineering dan PT Kogas Driyap Konsultan, dan perusahaan Rusia NUKEM Technologies GmbH, anak perusahaan BUMN nuklir Rusia yaitu Rosatom.

Berdasarkan siaran pers Rasatom yang diterima Kompas.com, Jakarta, Selasa (22/4/2015), konsorsium Rusia-Indonesia tersebut akan mengerjakan pembangunan reaktor gas-cooled multifungsi bersuhu tinggi dengan kapasitas 10 megawatt.

Nantinya konsorsium ini akan bertanggungjawab pada ruang lingkup pengerjaan yang telah ditentukan, termasuk persiapan studi kelayakan untuk desain konseptual dan paket desain dasar, selama 8 bulan.

Terkait kontrak, Rosatom menyatakan penandatanganan kontrak pengerjaan akan dilakukan pada akhir April ini. Sementara itu, untuk interaksi bea cukai, persiapan dokumen tender, dan koordinasi partisipasi Rosatom dalam proyek tersebut, akan dikerjakan oleh Private Institution RAIN, perusahaan pengelola Rosatom Asia yang berkedudukan di Singapura.

“Kami siap untuk mengembangkan desain yang efisien dan aman yang akan menjadi pemimpin dalam program nuklir masa depan di Indonesia,” kata Presiden Private Institution RAIN Alexander Marten.



Credit  KOMPAS.com

Ini pidato lengkap Jokowi di KAA, sindir PBB hingga Bank Dunia




CB - Pidato Presiden Joko Widodo saat membuka Konferensi Asia Afrika menyoroti kondisi global yang tidak seimbang. Jokowi menyinggung status Palestina yang hingga kini masih dijajah, peran Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang tidak berdaya, hingga ekonomi dunia yang dikuasai lembaga seperti Bank Dunia dan IMF.

Jokowi mengajak negara-negara di kawasan Asia dan Afrika mempererat kerja sama dan menciptakan tatanan dunia baru yang berdasarkan keadilan dan kesetaraan.

Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi di depan para pemimpin negara Asia Afrika saat membuka KAA di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).

60 Tahun lalu, bapak bangsa kami, Presiden Soekarno, Bung Karno mencetuskan gagasan tersebut demi membangkitkan kesadaran bangsa-bangsa Asia Afrika mendapatkan hak hidup yang menentang ketidakadilan, menentang imperialisme. 60 tahun lalu solidaritas kita perjuangkan untuk memberi keadilan bagi rakyat kita itulah semangat gelora KAA 1955. Itulah esensi dari semangat Dasa Sila Bandung

Kini 60 tahun kemudian kita bertemu kembali di negeri ini di Indonesia dengan suasana berbeda, bangsa-bangsa telah merdeka namun perjuangan kita belum selesai. Dunia yang kita warisi ini masih sarat dengan ketidakadilan dan kesenjangan. Cita-cita bersama mengenai tatanan dunia baru yang berdasarkan keadilan, kesetaraan masih jauh.

Ketidakseimbangan global masih terpampang. Ketika negara kaya yang hanya sekitar 20 persen penduduk dunia, mengkonsumsi sekitar 70 persen sumber daya dunia, maka ketidakseimbangan global tidak dapat dihindari.

Ketika banyak orang di belahan dunia sebelah utara (negara maju) menikmati hidup mewah, sementara 1,2 miliar negara di wilayah selatan (negara berkembang) hidup dalam kemiskinan dengan penghasilan kurang dari 2 dolar per hari, maka ketidakadilan global menjadi jelas.

Di saat sekelompok negara kaya mengatakan bisa mengubah dunia dengan niatnya sendiri, maka ketidakseimbangan global telah menghancurkan kita semua. semantara makin kuat terlihat bahwa PBB tidak bisa melakukan apa-apa.

Aksi-aksi kekerasan tanpa mandat PBB, telah memperlihatkan bahwa mengabaikan keberadaan organisasi internasional itu. Untuk itu kita sebagai negara Asia Afrika, mendesak dilakukannya reformasi PBB agar berfungsi sebagai organisasi dunia yang mendorong keadilan bagi sesemua bangsa.

Bagi saya ketidakseimbangan global semakin menyesakkan dada. Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Kita tidak boleh berpaling dari penderitan rakyat Palestina. Kita harus mendukung sebuah negara Palestina yang merdeka.

Ketidakadilan global juga tampak jelas ketika seklompok negara menolak perubahan realitas yang ada. Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang.

Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global. Saat ini butuh pimpinan global yang kolektif dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang bangkit sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di muka bumi dan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga di dunia siap memainkan peran global. Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai pihak mewujudkan cita-cita itu.

Hari ini dan hari esok kita hadir di Jakarta menjawab ketidakadilan dan ketidakseimbangan itu. Hari ini dan hari esok dunia menanti langkah-langkah kita berdiri sejajar sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, kita bisa melakukan itu semua dengan membumikan semangat Bandung dengan mengacu pada tiga cita-cita.

Pertama kesejahteraan, kita harus mempererat kerjasama menghapuskan kemiskinan, mengembangankan kesehatan dan memperluas lapangan kerja. Kedua, solidaritas, kita harus tumbuh dan maju bersama dengan membangun kerjasama ekonomi, membantu menghubungkan konektivitas.

Ketiga, stabilitas internal dan eksternal kepada hak-hak asasi manusia. Kita harus bertanya apa yang salah dengan kita. Kita harus bekerjasa sama atasi ancaman kekerasan, pertikaian dan radikalisme seperti ISIS. Kita harus nyatakan perang terhadap narkoba yang menghancurkan masa depan anak-anak kita. OKI dan Indonesia memprakarsai pertemuan informal organisasi kerjasama Islam. Kita juga harus bekerja keras menciptakan.

Kita menuntut sengketa antarnegara tidak diselesaikan dengan penggunaan kekuatan dan kita rumuskan cara penyelesaiannya dalam sidang KAA ini.

Melalui forum ini saya ingin sampaikan keyakinan saya bahwa masa depan dunia ada di sekitar equator, di tangan kita bangsa Asia Afrika yang ada di dua benua.

Dengan mengucap Bismilahirrahmanirrahim, Konferensi Asia Afrika tahun 2015 dibuka.


Credit  Merdeka.com

Sekjen PBB desak upaya terpadu perangi ekstremisme


Sekjen PBB desak upaya terpadu perangi ekstremisme
Sekjen PBB Ban Ki-moon (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Para pemimpin kepercayaan dapat memainkan peran yang sangat penting, dan peran inti, dalam mengobati perpecahan sektarian dan menangkal kekuatan radikal
PBB, New York (CB) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Rabu (22/4) mengatakan dunia harus bersatu melawan ekstremisme untuk mencapai akar penyebab masalah itu.

Ban mengeluarkan pernyataan itu dalam taklimat setelah debat Sidang Majelis Umum mengenai peningkatan toleransi dan strategi praktis guna menangkal ekstremisme.

Ia menyatakan meskipun pelaku teror dan kaum ekstrem mengaku agama menjadi panduan mereka, ideologi mereka bertentangan dengan ajaran kepercayaan apa pun, demikian laporan Xinhua, Kamis pagi. Ia mengatakan, "Agama tidak mengakibatkan kerusuhan; manusia yang menyebabkannya."

"Para pemimpin kepercayaan dapat memainkan peran yang sangat penting, dan peran inti, dalam mengobati perpecahan sektarian dan menangkal kekuatan radikal," kata Ban.

Ia mendesak semua pemimpin agama agar memanfaatkan pengaruh agama dan moral mereka untuk menangkal ideologi ekstrem dengan meningkatkan saling pengertian.

Ban juga mengatakan PBB pada penghujung tahun ini akan mengajukan rencana aksi yang menyeluruh guna mencegah kerusuhan ekstrem.

Debat dua-hari tersebut, yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan pemimpin agama, dimulai pada Selasa (21/4) di tengah tersebarnya ekstremisme di seluruh dunia dan serangan oleh Negara Islam, Boko Haram serta Ash-Shabaab terjadi dari waktu ke waktu.

Credit  ANTARA News

Spanyol tarik duta besar untuk Venezuela


Spanyol tarik duta besar untuk Venezuela
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (REUTERS)
 
 
Madrid (CB) - Spanyol, Rabu, memanggil pulang duta besarnya di Karakas setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro melancarkan tudingan bahwa Madrid melakukan "terorisme" sementara perselisihan antara kedua negara memanas.

"Mengingat tingkat gangguan kata-kata yang saya lihat dari presiden Maduro, saya telah memutuskan untuk memulangkan duta besar kami dari Karakas untuk berunding," kata Menteri Luar Negeri Jose Manuel Garcia-Margallo, lapor AFP.

"Kata-kata yang digunakan oleh penguasa --tidak pernah oleh rakyat Venezuela-- benar-benar tidak bisa diterima," tambahnya.

Maduro menuduh pemerintahan Spanyol pimpinan Perdana Menteri Mariano Rajoy "mendukung terorisme" di Venezuela dan berada di balik "sebuah persekongkolan internasional untuk menggulingkan pemerintah".

Ia mengatakan Rajoy merupakan bagian dari "kelompok (pemimpin-pemimpin) yang korup, bandit dan pencuri".

Spanyol dan Venezuela pada 15 April memanggil duta besar negara masig-masing di saat kedua negara saling melayangkan tuduhan-tuduhan seputar penindasan terhadap oposisi Venezuela serta "rasisme" dan "campur tangan" oleh Spanyol.

Perselisihan muncul setelah parlemen Spanyol mengesahkan sebuah langkah pada 14 April untuk mendesak Venezuela, bekas penguasa Spanyol, agar membebaskan pemimpin-pemimpin oposisi yang ditahannya.

Maduro mengecam langkah tersebut sebagai "tindakan penyerangan oleh kalangan elit Spanyol yang korup" dan menyebut Rajoy seorang "rasis".

Ketegangan meningkat terkait dukungan Spanyol terhadap tokoh-tokoh oposisi yang dipenjarakan, Antonio Ledezma, wali kota Karakas dan Leopoldo Lopez, seorang pemimpin politik.

Lopez dituduh memainkan peranan dalam aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa menentang pemerintah yang menewaskan 43 orang tahun lalu.


Credit  ANTARA News

Presiden Prancis ancam hubungan dengan Indonesia rusak


Presiden Prancis ancam hubungan dengan Indonesia rusak
Presiden Prancis Francois Hollande (REUTERS/Christian Hartmann )
Mengeksekusi Serge Atlaoui (51) akan merusak Indonesia, merusak hubungan yang ingin kita bina"
Paris (CB) - Presiden Prancis Francois Hollande, Rabu, mendesak Indonesia untuk tidak mengeksekusi seorang warganya yang terancam segera dihukum mati karena penyalahgunaan narkotika.

Desakan Hollande ini diikuti dengan ancaman bahwa jika Indonesi mengeksekusi warganya itu maka langkah tersebut akan merusak hubungan kedua negara.

"Mengeksekusi Serge Atlaoui (51) akan merusak Indonesia, merusak hubungan yang ingin kita bina," kata Hollande dalam jumpa pers hari ini seperti dikutip AFP.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius telah memanggil Duta Besar Indonesia di Paris untuk membahas eksekusi hukuman mati kepada Serge Atlaoui setelah kasasinya ditolak Mahkamah Agung sehari sebelumnya.

Ayah empat anak itu dipenjara satu dasawarsa dan selalu membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan ia memasang mesin industri dalam pabrik yang dia kira pabrik akrilik.

Keluarganya dalam beberapa hari belakangan mengeluarkan seruan kepada Presiden Prancis Francois Hollande dan Uni Eropa untuk menyelamatkannya.




Credit  ANTARA News

Rabu, 22 April 2015

FAO: 'Kapal Neraka' Digerakkan Perusahaan Pencuri Ikan


FAO: 'Kapal Neraka' Digerakkan Perusahaan Pencuri Ikan  
Dokumen FAO menyatakan Kwo Jeng Co Ltd, majikan yang melakukan perbudakan terhadap anak buah kapal asal Indonesia masuk daftar perusahaan yang melakukan pencurian ikan. (CNN Indonesia/Sandy Indra Pratama)
 
Jakarta, CB -- Bambang Suherman, pelaut asal Indonesia yang bekerja di kapal penangkap ikan milik Taiwan, terbelalak saat melihat tumpukan bendera berwarna-warni dari berbagai bangsa di tangan kapten kapal RICH 01. Kala itu sekitar akhir 2012, saat kapal hendak mendekati wilayah Senegal, Afrika Barat.

Dengan sejentik jari, sang kapten lantas meminta seorang anak buah kapal menurunkan bendera Trinidad Tobago yang sedang berkibar di pucuk tiang kapal. “Jumlahnya mungkin lebih dari dua puluh, setiap mendekati wilayah tertentu pasti benderanya diganti, begitu terus setiap kali,” kata Bambang saat ditemui CNN Indonesia, awal April lalu.

Awalnya Bambang tak tahu mengapa harus sebegitu banyak bendera yang disimpan kapten. Namun setelah ia bekerja nyaris tiga bulan lebih di atas kapal yang akhirnya menelantarkannya tanpa upah, Bambang mengerti bahwa selama ini dirinya bukan bekerja pada perusahaan normal. Melainkan perusahaan pencuri ikan yang wilayah operasinya membentang di seluruh dunia.

Pernah suatu kali ia melihat bagaimana sang kapten menyuap aparat penjaga pantai di perairan sekitar Uruguay untuk bisa lolos dari penyergapan akibat pencurian ikan. “Sogokannya banyak sekali dalam duit dolar,” katanya.

Berbekal nama perusahaan tempat Bambang bekerja, CNN Indonesia menelurusi eksistensi majikan "kapal neraka" yang banyak menyiksa anak buah kapal asal Indonesia. Dari sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh organisasi pangan dunia FAO, berdasarkan laporan dari Kementerian Perikanan Jepang, Kwo Jeng, masuk ke dalam daftar 155 kapal yang dinyatakan sebagai pencuri ikan dunia. Gilanya, nyaris 20 kapal miliknya yang tercatat di seluruh dunia dinyatakan sebagai pencuri ikan.

Perusahaan Kwo Jeng yang asal Taiwan itu, tercatat dalam dokumen memiliki izin pelayaran di berbagai negara. Dari dokumen terlihat Kwo Jeng memiliki beberapa kantor representatif mulai dari beberapa negara di Asia, Amerika Selatan, sampai Afrika.

“Semua kapal milik perusahaan Kwo Jeng tak pernah bersandar di pelabuhan-pelabuhan selama operasinya,” kata Imam Syafi’i, juru bicara Serikat Pekerja Indonesia di Luar Negeri (SPILN). Imam yang juga pernah bekerja di perusahaan yang sama dengan Bambang, mengatakan, “praktek itu dinamakan transhipment dan itu dilarang dalam skema penangkapan ikan di seluruh dunia. Sebab tangkapan tak akan bisa tercatat sehingga bisa mengarah kepada eksploitasi besar-besaran sumber daya ikan.” 

Diselamatkan Sea Seppherd

Senin dua pekan lalu, di perairan Afrika Barat, kelompok lingkungan hidup asal Australia, Sea Seppherd, menyelamatkan 15 orang anak buah kapal Indonesia yang menurut mereka terjebak perbudakan dalam sebuah kapal pencuri ikan bernama Thunder. Berdasarkan keterangan dari laman resmi organisasi itu, Thunder merupakan kapal buronan yang dicari 180 negara.

Kapal Thunder telah dicari oleh Interpol karena diduga melakukan aktivitas illegal fishing sejak 2013. Sebelum tenggelam dan diselamatkan, sebenarnya Sea Shepperd telah membuntuti kapal pencuri ikan Thunder itu. "Kami membuntutinya selama 110 hari. Kemarin, mereka tampaknya kehabisan bahan bakar," jelas Kapten kapal Sea Shepperd, Peter Hammerstedt pada laman resminya.

Sea Shepperd yakin, para anak buah kapal asal Indonesia adalah korban dari praktek perdagangan orang. Sebab begitu diselamatkan, reaksi para anak buah kapal yang hendak tenggelam itu riang bukan buatan. Sedangkan, kapten pemilik kapal menurut Hammerstedt nampak berontak dan enggan diselamatkan oleh Sea Shepperd. Organisasi itu nantinya akan menyerahkan bukti-bukti illegal fishing yang dilakukan Kapal Thunder kepada pihak Interpol.


Credit  CNN Indonesia



Cerita Para Budak Indonesia di Atas Kapal Neraka


Cerita Para Budak Indonesia di Atas Kapal Neraka Ilustrasi perbudakan. (Thinkstock/MagMos)
 
Jakarta, CB -- "Selamat datang di kapal neraka!"

Suara itu masih terngiang di telinga Bambang Suherman, seorang bekas makelar motor asal Tegal. Pada suatu pagi di bulan April lima tahun silam, hidupnya mendadak suram saat melaut bersama Rich 01, sebuah kapal milik warga Tiongkok.

Ia tak menyangka pada hari itu ia akan berkeliling dunia: melintasi samudera, dan melewati berbagai benua. Bambang yang tadinya hidup jauh dari laut—ia bahkan tak bisa berenang, tak menduga bakal bekerja di kapal itu. Kisahnya panjang dan memilukan, dan berawal dari tergiurnya ia bekerja di negeri asing.

Dari Jakarta ia pun terbang ke Amsterdam, lalu berlanjut ke Trinidad. Dari Trinidad ia menjangkau Port of Spain. Lalu dengan menumpang kapal kecil ia sampai ke Tobago. Dari sini, ia dijemput si pemberi kerja, dan dibawa ke tengah laut. Total perjalanannya 15 hari dari daratan Trinidad ke Tobago, Amerika Selatan, hingga sampai ke geladak kapal Rich 01 itu.

“Ucapan ‘selamat datang di neraka’ itu cukup mengagetkan saya,” ujar lelaki berusia 37 tahun itu kepada CNN Indonesia awal April lalu. Sapaan itu, kata Bambang, datang dari seorang warga Indonesia yang sudah lebih dulu bekerja di kapal penangkap ikan itu.

Kapal mulai bergerak. Ia masih cukup letih. Di perairan lepas samudera Atlantik, ombak ganas mengguncang keras. Ia bukan pelaut, perutnya seperti diaduk-aduk. Bambang akhirnya ambruk karena mabuk. Saat itu ia rasanya ingin pulang ke kampung. Tapi jaraknya begitu jauh.

Baru beristirahat dua jam, dan mencoba untuk tidur, sebuah tendangan membangunkannya. Mual dan pusing mendadak hilang. Tubuhnya kini perih dan sakit akibat pukulan dan lecutan tali pinggang. “Saya dihardik dalam bahasa China, yang saya tahu kala itu mungkin saya diperintahkan bekerja,” kata Bambang mengenang.


Beranjak dari dek tempat tidur para anak buah kapal, lelaki tak tamat SMP itu kembali bersua dengan para penyapanya di haluan kapal: Edi Siswanto, Sanang dan Dober. Mereka awak kapal asal Indonesia, dan sudah setahun lebih dulu bekerja. Lantaran belum pernah melaut, Bambang pun bingung. Di tengah puyengnya menahan mabuk, ia membantu sebisanya, menarik benang pancing sekuat tenaganya.

“Hari pertama saya bekerja dari jam 12 siang sampai besok paginya, hanya sempat dua jam tidur lalu ditendang untuk bekerja lagi,” katanya. “Saya rasa mungkin ini hanya hari awal bekerja di kapal neraka.”

Tapi pekerjaan itu memang cukup berat. Ia menarik benang pancing nyaris 20 jam sehari. Tangan mulusnya sebagai makelar motor kini luka serius tersayat senar. “Bangun setelah tidur dua jam, tangan saya tiba-tiba kaku. Untuk menyendok nasi putih pun tak sanggup. Saya cuma bisa menangis,” ujar lelaki berperawakan kekar itu.

Roda kekejaman itu terus bergulir. Hari demi hari, tak pernah berhenti. Hitungan 20 jam kerja rupanya dianggap lumrah. Mereka bekerja bagaikan budak di kapal neraka.

Bersama Bambang, di kapal Rich 01 milik Kwo Jeng Trading Co Ltd itu, ada 15 kru yang diperlakukan seperti budak.  Lima orang dari Indonesia, tujuh dari Tiongkok, empat orang Vietnam. Dua juragan kapal, masing-masing adalah juru mesin dan kapten, berasal dari Tiongkok.

Pada siang hari, mereka dipaksa menantang ombak ganas Atlantik di bawah matahari terik. Lalu pada malam hari, disergap angin laut yang ganas, tangannya yang luka dipaksa menarik senar pancing untuk mengangkat ikan yang terjerat kail itu.

Tak usah bicara perlindungan, pekerjaan itu bahkan tak dihargai. Para budak kapal menganggap semua itu hanya sebuah kewajiban. “Bahkan merenggut nyawa juga tak mereka tak pedulikan,” kata Bambang.


Mirip nasib Bambang, Imam Syafi’i punya cerita sama. Sebelum melaut dan diperbudak, pemuda asal Tegal itu bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan. Tapi seorang calo TKI di kampungnya bernama Birin membujuknya bekerja di luar negeri. “Saya tidak tahu bekerja apa, yang dia jelaskan pokoknya bekerja di luar negeri gajinya US$ 180 per bulan dan dijanjikan bonus dua kali lipat jika pekerjaan bagus,” kata lelaki 29 tahun itu saat ditemui CNN Indonesia.

Imam meninggalkan Indonesia pada Agustus 2011. Butuh dua hari tiga malam perjalanan udara, tentu dengan singgah di sejumlah bandara,  untuk mencapai Trinidad Tobago. Setidaknya itu yang diingat Imam. “Port of Spain itu nama pelabuhan tempat saya bertolak ke kapal penyiksa ABK bernama Rich 7. Istilah kapal penyiksa itu saya simpulkan setelah saya diperbudak selama dua tahun tanpa upah,” katanya kepada CNN Indonesia. 


 
Perusahaan tempat para anak buah kapal Indonesia bekerja dinyatakan organisasi dunia sebagai pelaku illegal fishing. (CNN Indonesia/Sandy Indra Pratama)


“Kok mau diajak masuk neraka?” ucapan itu meluncur dari seorang senior ABK yang bekerja lebih dulu tiga bulan dari Imam.

Setelah sepekan bekerja, Imam baru sadar. Di atas kapal, jam kerja tergantung pada kaptennya, seorang berkebangsaan Taiwan. Artinya bila kapten masih menyuruh bekerja, terutama saat di fishing ground, para ABK tak boleh berhenti sedetik pun. “Berhenti, maka pukulan dan tendangan bakal melayang,” ujar Imam. Ia menunjukkan bekas luka di tubuhnya, bawaan dari kapal neraka itu.

Ia terus bekerja, dan gilanya selama dua tahun kapal itu tak pernah bersandar di dermaga mana pun. Hasil tangkapan dijemput oleh kapal kecil, demikian juga kebutuhan logistik kapal diantarkan di tengah laut.

Selama dua tahun upah US$ 180 yang mestinya diterima Imam tak pernah ia dapatkan. Pemilik kapal lantas menelantarkan mereka mengapung di perairan Trinidad-Tobago pada 2013, hingga akhirnya diselamatkan setelah enam bulan mengapung di tengah lautan.  (Baca cerita selanjutnya: Rayuan Permen Bagi Budak Indonesia di Kapal Neraka)

Bambang dan Imam adalah sepenggal kisah muram dari nasib awak kapal yang bekerja di kapal asing penangkap ikan.  Ada sekitar 262 ribu anak buah kapal warga Indonesia bekerja di luar negeri berdasarkan data Kementerian Luar Negeri yang dicatat oleh Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN). Sekitar 77% bekerja di kapal penangkap ikan, dan mereka tersebar di Asia Pasifik, Amerika Selatan dan Afrika. Sisanya melaut bersama kapal kargo (6,57%), kapal pesiar (6,80%), kapal tanker (0,68%), dan tugboat (8,84%).

Bambang, Imam, dan sejumlah rekan mereka bekas ABK yang diberangkatkan oleh PT Karltigo pernah memperkarakan persoalan ini. Mereka menuntut perusahaan perantara itu dan kasusnya dibawa ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat.


 
Kondisi tempat tidur para anak buah kapal asal Indonesia saat terdampar di Trinidad dan Tobago (Dok.Istimewa)
Pengadilan digelar dari akhir 2013 hingga awal 2014. Di persidangan terungkap kalau perusahaan itu tak berizin untuk memberangkatkan pelaut. Bahkan, seorang saksi dari Kementerian Perhubungan dalam keterangannya di persidangan menyebutkan kalau buku pelaut yang dibawa para budak asal Indonesia itu palsu.

Sayangnya sang pemilik, Willy, hanya dihukum ringan. Ia dijerat soal pemalsuan dokumen. Atas kesalahannya ia hanya dihukum satu tahun bui dan denda sebesar Rp 40 juta subsidair lima bulan kurungan. Ia tak dihukum atas pasal tindak pidana perdagangan orang.

Kini, Imam tak tahu lagi harus mengeluh kepeda siapa soal upahnya yang tak pernah dibayarkan. Willy sendiri menurut Imam, sudah pergi ke luar negeri. CNN Indonesia menemui banyak cerita yang sama dari mereka yang pernah direkrut perusahaan itu. Mereka dijebak jadi pelaut, tanpa kompetensi cukup, dan dibekali dokumen palsu.

Cerita soal perbudakan di kapal penangkap ikan kembali mencuat setelah adanya pemberitaan soal para ABK asal Myanmar, Thailand dan Vietnam di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku. Bambang, Imam dan rekan-rekan anak buah kapal asal Indonesia di kapal asing juga sama terancam hidupnya.


 Credit  CNN Indonesia



Catatan Perjalanan Para Budak Kapal Neraka



 Credit  CNN Indonesia



 Tiris Fasilitas Bagi Budak Indonesia di Kapal Neraka


 Credit  CNN Indonesia




Rayuan Permen Bagi Budak Indonesia di Kapal Neraka


Rayuan Permen Bagi Budak Indonesia di Kapal Neraka Ilustrasi Perbudakan. (Getty Images/Mario Tama)
 
Jakarta, CNN Indonesia --
- “Kapan lebaran?”
- “Sudah lewat tiga hari lalu.”

2012.  Perairan Atlantik, pada suatu pagi. Serbuan ikan mereda di kapal Rich 7. Kapal itu tempat bekerja Imam Syafi’i, seorang satpam pabrik yang terjebak menjadi budak kapal asing penangkap ikan asal Taiwan. Mendengar kabar Lebaran sudah lewat tiga hari, dia langsung terpekur.
Sebagai muslim, Idul Fitri adalah hari istimewa. Tapi ia tak pernah tahu bagaimana menghitung hari itu tiba. “Tak ada sama sekali fasilitas penunjuk waktu di atas kapal,” ujar lelaki 29 tahun itu. Jangankan jam atau telepon satelit, kalender saja kata Imam disembunyikan kapten.

Sebagai budak, yang bekerja selama dua tahun di kapal itu dan tanpa dibayar upahnya, yang ia tahu hanya siang dan malam. “Mudah mengenalinya, terang sama gelap,” ujar lelaki itu berkelakar saat diwawancarai CNN Indonesia April lalu.

Ada hari yang dikenalinya sebagai hari besar. Itu adalah hari pergantian kalender lunar dalam tradisi Tionghoa, atau Imlek.  “Kapten merayakannya dengan memperbolehkan kami para ABK makan daging ayam dan babi,” ujarnya. Tapi bagi Imam dan rekan-rekannya yang muslim, babi adalah haram. “Betapa tersiksanya saya melihat daging babi dihidang istimewa saat itu,” kata Imam.

Selepas Imlek? Menu kembali kepada hal biasa: rebusan. Sayur, kacang hijau dan nasi putih polos hanya dihidangkan dua kali dalam 24 jam. Selebihnya adalah jam bekerja. Melempar umpan pada malam hari dan menarik ikan mulai dini hari hingga pagi. 

Berada di tengah samudera membuat dia didera kangen berat ke kampung halaman. Apalagi saat lebaran tiba. Tapi Imam tak bisa mengontak siapapun di daratan sana. Sebenarnya, ada telepon satelit milik kapten. Ia bisa saja meminjamnya.  “Tapi waktu itu setiap sepuluh menitnya dibanderol US$ 500. Harga yang mustahil dengan janji gaji US$ 180 per bulan,” kata Imam.

Selama bekerja, menurut Imam, tak sedikit pun fasilitas kapal yang ia nikmati. Bahkan untuk menghisap sebatang rokok saja, ia harus bersitegang dengan kapten. Belakangan ia diberi rokok pada saat istirahat yang harus ia tebus dengan pemotongan gajinya per bulan. “Kapten punya buku log untuk pengeluaran kami para budaknya,” katanya.

Di kapal Rich 07 milik Kwo Jeng Trading Co Ltd yang berbendera Taiwan itu, ada 13 budak, tujuh orang dari Indonesia, enam berasal dari China, tiga orang berkebangsaan Vietnam. Dua juragan kapal, masing-masing juru mesin dari China dan kapten berasal dari Taiwan. Rute pelayarannya di lautan Atlantik. Sesekali mereka merambah indahnya perairan Karibia tempat cerita kapten Jack Sparrow bermula.

Ditanya masalah kebersihan, Imam tergelak. Air bersih hanya diperuntukan bagi kapten, sang juragan kapal dengan tangan kanannya si penjaga mesin. Sedangkan ABK, selama dua tahun mandi mengunakan air laut. “Sabun sampo dipotong lagi dari gaji, jadi mending tak pakai sampo atau tak mandi sekalian,” katanya. Lagi pula, tambahnya bercanda, mau ganteng juga buat dilihat siapa, orang di tengah samudera begitu.” (Lihat Infografis: Buruknya fasilitas ABK di Kapal Neraka).

Persoalan kesehatan, juga minim. Setiap luka bekas siksaan tak pernah diberikan obat. Kebanyakan, kata Imam, luka para budak itu sembuh sendiri. Nyaris seperti mukjizat. “Pernah saya sakit, makan ikan mentah, mirip di restoran Jepang pikir saya, malah sembuh,” ujar Imam cengengesan. 
Salah satu kapal yang digunakan oleh ABK trinidad and tobago untuk berlayar (Dok Istimewa)


Lantas apa kesenangan kalau para budak diapresiasi kerja oleh Kapten? Imam pernah menangkap sebuah tuna besar. Sang kapten bangga padanya. Apa hadiahnya? “Saya diberi sebutir permen, itu saja,” katanya.

Pernah dia berpikir untuk berontak. Tapi apa daya, kapten punya senjata yang ia sembunyikan. Jadi, mana berani para budak kapal membangkang. “Ancaman akan dibunuh itu sepertinya setiap waktu, selain dari alam dengan ombak yang bergulung-gulung juga dari kapten yang punya senjata api,” ujarnya. 

Itu sepetik kesaksian awak kapal asa Indonesia yang bekerja di kapal penangkap ikan asing. Nasib mereka tak lebih baik dari para korban anak buah kapal yang terungkap di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.

Semua rekan Imam, bekas ABK yang diberangkatkan oleh PT Karltigo, akhirnya menuntut perusahaan perantara mereka bekerja. Di pengadilan yang digelar dari akhir 2013 hingga awal 2014, terungkap kalau perusahaan itu tak berizin memberangkatkan pelaut. Bahkan, seorang saksi dari Kementerian Perhubungan menyebutkan kalau buku pelaut yang dibawa para budak asal Indonesia itu palsu.



Credit  CNN Indonesia 



Ragam Profesi Para Budak Asal Indonesia


Ragam Profesi Para Budak Asal Indonesia 
 Mereka para budak kapal yang terlunta di Trinidad dan Tobago saat menunggu pertolongan dari pemerintah. (Dok Istimewa)
 
Jakarta, CNN Indonesia -- “Saya tak bisa berenang”

Pernyataan itu mengagetkan. Ternyata Bambang yang hampir dua tahun melaut bersama kapal Rich 01 di Samudera Atlantik dekat Afrika, adalah orang yang tak pandai berenang. Jangankan untuk berenang, kata Bambang yang cengengesan saat ditemui CNN Indonesia, “mengapung saja saya gak bisa.”

Bambang memang bukan pelaut. Ia mengaku sebagai makelar jual beli motor di kampungnya Tegal, sebelum berlayar dan diperbudak di atas kapal. Bayangannya saat ia berangkat dari kampung halamannya, April 2010, ia akan bekerja sebagai pekerja bangunan atau pelayan di restoran. “Setahu saya, tak ada orang Indonesia yang saya temui punya dasar pelaut,” katanya.


Dari cerita Bambang, nyaris semua rekan yang sama bernasib buntung dengan dirinya memiliki beragam profesi. Dari mulai tukang ojek hingga ada yang sebelumnya berprofesi guru bantu. Ini artinya, perusahan perekrut yang memberangkatkan mereka ke tengah laut tak peduli dengan uji kompetensi bagi para pelaut. Padahal pelaut merupakan sebuah profesi yang menuntut keahlian super spesifik. “Rata-rata kami baru tahu bahwa kami akan dibawa berlayar ketika sudah sampai kapal tujuan, sebelumnya mimpinya indah bekerja di luar negeri,” katanya.

Teman satu angkatan Bambang di Kapal Rich 01 ada tiga orang. Mereka berempat berasal dari beragam latar belakang. Dahuri, rekannya dari Pemalang sebelum berlayar dan diperbudak, dikenal sebagai penjual nasi goreng. Lantas, Johar asal Cirebon dan Sudin asal Brebes adalah seorang kuli bangunan. “Jadi kami semua kaget ketika harus menjadi anak buah kapal,” kata Bambang.

Setali tiga uang dengan Bambang, Imam Syafi’i yang juga korban perbudakan kapal asing, adalah seorang mantan satpam di sebuah perusahaan. Saat ditanya apakah ia punya pengalaman melaut, ia hanya menggelengkan kepala sembari tertawa. “Tahunya kerja di luar negeri itu saja,” kata Imam kepada CNN Indonesia.

Imam berangkat pada Agustus 2011. Bersama delapan orang ABK lainnya ia bekerja di Rich 07 selama dua tahun. “Dari delapan orang itu, tak ada yang sebelumnya berprofesi sebagai pelaut. Bahkan Arman teman saya dari Pemalang sebelumnya berprofesi sebagai guru honorer,” katanya. “Pokoknya semua tertipu.”

Cerita getir Imam adalah saat ia berangkat bersama rekannya menuju Trinidad Tobago. Lantaran Imam dan semua temannya tak bisa berbahasa Inggris, ia celingukan dan tersesat selama delapan jam di Bandar Udara Schipol, Amsterdam, Belanda. “Kami semua tak bisa berbahasa Inggris,” ujarnya. Dia menduga, karena kendala bahasa, mereka jadi ssaran empuk perbudakan.

Misalnya, Imam dua tahun bekerja di tengah laut. Kapalnya tak pernah bersandar selama itu. Begitu pula upah US$ 180 yang menjadi haknya, tak pernah ia dapatkan. Pemilik kapal lantas menelantarkan mereka mengapung di perairan Trinidad Tobago pada 2013. Mereka akhirnya diselamatkan setelah enam bulan mengapung di tengah lautan.

Ada sekitar 262 ribu anak buah kapal warga Indonesia bekerja di luar negeri berdasarkan data Kementerian Luar Negeri yang dicatat oleh Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN). Sekitar 77% bekerja di kapal penangkap ikan, dan mereka tersebar di Asia Pasifik, Amerika Selatan dan Afrika. Sisanya melaut bersama kapal kargo (6,57%), kapal pesiar (6,80%), kapal tanker (0,68%), dan tugboat (8,84%).
 
Salah satu kapal neraka yang menjalankan perbudakan terhadap abk asal Indonesia. (Dok Istimewa)


Imam, dan sejumlah rekan mereka bekas ABK yang diberangkatkan oleh PT Karltigo, pernah memperkarakan persoalan ini. Mereka menuntut perusahaan perantara itu dan kasusnya dibawa ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Pengadilan digelar dari akhir 2013 hingga awal 2014. Di persidangan terungkap kalau perusahaan itu tak berizin untuk memberangkatkan pelaut. Bahkan, seorang saksi dari Kementerian Perhubungan dalam keterangannya di persidangan menyebutkan kalau buku pelaut yang dibawa para budak asal Indonesia itu palsu.

Cerita soal perbudakan di kapal penangkap ikan kembali mencuat setelah adanya pemberitaan soal para ABK asal Myanmar, Thailand dan Vietnam di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku. Bambang, Imam dan rekan-rekan anak buah kapal asal Indonesia di kapal asing juga sama terancam hidupnya.

Credit CNN Indonesia

Bagian Tubuh Dianggap Keramat, Albino Afrika Diincar

Kepolisian setempat memberikan perlindungan bagi Albino.

Bagian Tubuh Dianggap Keramat, Albino Afrika Diincar
Albino di Afrika yang diburu manusia lain karena bagian tubuhnya dianggap keramat untuk sihir dan ilmu hitam. (Daily Mail)
 
  CB - Manusia yang memiliki kelainan genetik warna kulit, albino, menjadi mahluk yang dilindungi di Afrika. Polisi dan tentara berupaya melindungi albino karena bagian tubuh mereka menjadi bahan perdagangan di Afrika Timur.

Pemerintah Afrika memerintahkan Polisi Malawi menembak siapa pun yang tertangkap menyerang albino. Ancaman terhadap Albino ini karena orang-orang di Afrika percaya jika tubuh albino mengandung kekuatan gaib.

Dilansir Dailymail, Rabu 22 April 2015 dari laporan PBB, setidaknya 15 orang dengan albinisme, kebanyakan anak-anak, telah tewas, terluka, dan diculik di Afrika Timur dalam kurun enam bulan terakhir. Sementara itu Perdana Menteri Tanzania telah mendesak warga untuk membunuh siapa pun yang ditemukan membawa bagian tubuh albino.

Bagian tubuh albino ini dianggap berharga karena terkait ilmu hitam dan sihir. Diyakini bahwa bagian tubuh albino bisa membawa keberuntungan, cinta, dan kekayaan.

Upaya perlindungan terhadap anak-anak albino dari seluruh Afrika Timur dengan menempatkan mereka di tempat khusus, di bawah perlindungan tentara di Burundi untuk mencegah penyerang atau penculik.

Menurut laporan media lokal, Inspektur Jenderal Polisi Malawi, Lexen Kachama, menginstruksikan polisi untuk menembak tersangka penculik albinisme. Instruksi ini muncul sebulan setelah seorang pria Malawi ditangkap karena mencoba mencekik sampai mati seorang anak albino berusia 16 tahun.

“Tembak setiap kriminal yang kejam ketika tertangkap basah menculik albino. Kita tidak bisa hanya menonton sementara teman-teman kita (albino) dibunuh seperti binatang setiap hari. Kami menyadari bahwa orang-orang ini kejam, tidak memiliki belas kasihan, dan karena itu mereka harus diperlakukan seperti itu,” ujar Kachama. Ia juga memerintahkan polisi untuk menggunakan senjata yang sebanding dengan kejahatan.

Sementara itu, kelompok hak asasi albino telah menyerukan perlindungan yang lebih besar terhadap albino. Mereka mengatakan jik membunuh tersangka tidak akan mencegah penjahat yang menawarkan uang dalam jumlah besar untuk mengamankan bagian tubuh albino.

Menurut mereka, tersangka cenderung mengambil resiko atas hadiah yang dijanjikan. Menurut laporan Palang Merah Dunia, para pemburu akan membayar sebanyak US$75.000 untuk satu set lengkap bagian tubuh albino.

Direktur eksekutif Under The Same Sun, sebuah organisasi non-profit Kanada membela hak-hak albino, Vicky Ntetema mendesak polisi di Tanzania, Malawi dan Burundi untuk mendapatkan informasi tentang pemburu yang kerap menggunakan bagian tubuh albino.

Albino adalah suatu kelainan bawaan yang mempengaruhi sekitar satu dari 20.000 orang di seluruh dunia. Menurut pihak kesehatan yang berwenang, hal ini lebih sering terjadi di wilayah sub-Sahara Afrika dan mempengaruhi sekitar satu wilayah Tanzania.


Credit  VIVA.co.id