Senin, 12 Maret 2018

Intelijen, Diplomat, Pengusaha Rusia Tewas Misterius di Inggris



Mantan Intelijen Rusia dan MI6, Kolonel Sergei Skripal, sekarat di rumah sakit di Inggris karena terpapar zat misterius [SKY NEWS]
Mantan Intelijen Rusia dan MI6, Kolonel Sergei Skripal, sekarat di rumah sakit di Inggris karena terpapar zat misterius [SKY NEWS]

CB, Jakarta - Kasus mantan perwira intelijen militer Rusia, Sergei Skripal yang sekarat karena diracun di Inggris, pada 8 Maret 2018, mengingatkan publik pada serentetan orang-orang Rusia di Inggris yang tewas secara misterius. Penyerangan terhadap Skripal, membuat publik semakin penasaran siapa dalang dibalik deretan aksi keji ini.
Seperti dikutip dari www.businessinsider.sg pada 6 Maret 2018, kuat dugaan upaya pembunuhan terhadap Skripal ini dilakukan oleh orang suruhan dari Rusia. Jika kecurigaan ini benar, maka Skripal bukan orang Rusia pertama yang dihabisi di Inggris.


Ilustrasi penemuan mayat/pembunuhan. Shuttertoc
Kematian mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko pada 2006 telah menyita perhatian sangat besar. Litvinenko tewas setelah terpapar racun polonium. Hingga saat ini, dalang pembunuhnya masih belum diketahui, namun pengungkapan misteri pembunuhan ini telah menewaskan dua orang, yaitu Daniel McGrory dan Matthew Puncher.
McGrory tewas pada 2007 atau setahun setelah kematian Litvinenko. Dia adalah koresponden asing untuk surat kabar dari Inggris, The Times. Keluarga McGrory menyebut dia meninggal secara wajar, tetapi intelijen Inggris meminta Amerika Serikat menginvestigasi kematiannya karena kecurigaan atas berita-berita yang dibuatnya mengenai kematian Litvinenko.

Mantan intelijen Rusia yang kemudian bekerja untuk intelijen Inggris, MI6 , Alexander Litvinenko, sekarat karena terkena racun radioaktif polonium-210 dan dirawat di Inggris. [Novinky.cz]
Sedangkan Puncher tewas 10 tahun sejak kematian Litvinenko. Dia adalah ahli bidang radioaktif, yang mengungkap Litvinenko telah dicekoki racun polonium. Lima bulan setelah sebuah perjalanan ke Rusia, dia ditemukan tak bernyawa dengan puluhan luka tusukan, tetapi sebuah penyidikan menyebutnya tewas bunuh diri.
Pelaku pembunuhan Igor Ponomarev, diplomat berdarah Rusia, pada 2006, juga belum tertangkap. Beberapa saat sebelum dia kehilangan nyawa, Ponomarev berjumpa dengan seseorang yang sedang menginvestigasi aktivitas Rusia di Italia. Intelijen Amerika Serikat kemungkinan memiliki bukti diplomat itu dibunuh.

Pada 2006, publik dikejutkan dengan kematian Yuri Golubev, taipan minyak yang sangat kaya dan kawan politisi Mikhail Khodorkovsky, yang dipenjara karena berseberangan pendapat dengan pemerintah Rusia. Golubev meninggal di London. Intelijen Amerika Serikat curiga Golubev telah menjadi korban permainan kotor.
Terakhir, Boris Berezovsky, pengusaha papan atas dan pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia ditemukan tewas di rumahnya di Inggris, dalam kondisi gantung diri.





Credit  Tempo.co