Kamis, 09 Mei 2019

Serangan bom di dekat tempat suci di Lahore tewaskan 10 orang


Serangan bom di dekat tempat suci di Lahore tewaskan 10 orang
Ratusan pelajar membawa bendera Pakistan dan poster saat mengikuti aksi unjuk rasa anti-Amerika di Lahore, Kamis (1/12). Pakistan, yang marah akibat serangan udara lintas perbatasan NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan, dapat menarik dukungannya untuk perang terhadap militansi apabila kedaulatannya dilanggar lagi, komentar Menteri Luar Negeri Pakistan yang dirilis Kamis kemarin. (FOTO ANTARA/REUTERS/Mohsin Raz)




Lahore, Pakistan (CB) - Satu bom yang ditujukan kepada polisi di luar tempat suci utama Sufi di Kota Lahore, Pakistan, Rabu, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai lebih dari 20 orang lagi, kata beberapa pejabat.

Ledakan tersebut, yang terjadi sehari setelah dimulainya Bulan Suci Ramadhan, terjadi di satu pos pemeriksaan polisi di dekat Data Darbar, salah satu tempat suci terbesar kaum Sufi di Asia Selatan, yang menarik puluhan ribu pelancong setahun.

'Polisi adalah sasaran utama serangan ini. Kami sedang mengumpulkan bukti forensik untuk memastikan sifat ledakan tersebut," kata Ashfaq Khan, Wakil Inspektur Jenderal Operasi Polisi di Lahore, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu petang.

Seorang juru bicara polisi mengatakan jumlah korban jiwa naik jadi 10, enam di antara mereka warga sipil dan empat polisi, setelah seorang polisi meninggal akibat luka-lukanya. Para pejabat sebelumnya mengatakan delapan polisi telah meninggal. Sedikitnya 23 orang lagi cedera.

Muhammad Farooq, juru bicara dinas pertolongan di kota itu, mengatakan tujuh di antara orang yang cedera berada dalam kondisi kritis.

Polisi mendirikan pos pemeriksaan di jalan utama menuju tempat suci tersebut dan beberapa rumah sakit disiagakan, kata para pejabat.

"Serangan itu dilancarkan pada saat tak ada warga sipil di dekat polisi," kata Abdul Aziz Yousafzai, juru bicara kelompok garis keras.

Perdana Menteri Imran Khan mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan tersebut dan meminta pemerintah provinsi agar membantu korban.

Sufi, yang mengikuti ajaran kebatinan Islam dan telah dipraktekkan di Asia Selatan selama berabad-abad, telah sering diserang oleh gerilyawan garis keras pada masa lalu.

Pada 2010, dua pembom bunuh diri menyerang tempat suci Data Barbar sehingga menewaskan 42 orang dan melukai 175 orang lagi, dalam serangan yang dikatakan oleh banyak pejabat dilakukan oleh Taliban Pakistan.

Kekerasan oleh kelompok garis keras sejak itu telah merosot tajam di Pakistan, setelah pemerintah melakukan penindasan sesudah serangan paling mematikan pada 2014, yang menewaskan lebih dari 150 orang, banyak anak kecil, di satu sekolah di Peshawar, Pakisatan Barat.

Sejak satu serangan di satu taman di Lahore yang ditujukan kepada perayaan Paskah Kristen pada 2016 menewaskan lebih dari 70 orang, kebanyakan kota terbesar kedua di Pakistan telah tenang walaupun satu serangan tahun lalu menewaskan sembilan orang.

Namun, para pejabat memperingatkan bahwa ledakan pada Rabu memperlihatkan perlunya bagi kewaspadaan selama Ramadhan.

"Orang mesti tetap berhati-hati dengan keadaan di sekitar mereka ketika mereka beribadah," kata Menteri Provinsi Punjab Mian Aslam.

Polisi mengatakan kondisi siaga keamanan umum diberlakukan tapi tak ada peringatan khusus mengenai ancaman terhadap Data Barbar, yang dilindungi oleh berlapis keamanan ketat.

Kompleks itu berisi tempat suci Sayed Ali bin Osman Al-Hajvery, yang dikenal luas sebagai Data Ganj Bakhsh, tokoh Sufi Abad Ke-11 yang berasal dari Ghazni di wilayah yang sekarang termasuk di dalam wilayah Afghanistan.





Credit  antaranews.com




Rabu, 08 Mei 2019

Hacker Cina Diduga Gunakan Alat Peretas NSA Amerika



Ilustrasi Hacker. REUTERS
Ilustrasi Hacker. REUTERS

CBNew York – Peretas atau hacker asal Cina diduga memperoleh dan menggunakan peralatan peretas buatan Lembaga Keamanan Nasional AS atau National Security Agency - NSA pada 2016.


Perusahaan keamanan internet Symantec mengklaim sebuah grup peretas Cina, yang berasosiasi dengan lembaga intelijen pemerintah Cina, melakukan kampanye peretasan menggunakan alat yang diketahui hanya dimiliki NSA.
Symantec tidak menyebut nama-nama lembaga dalam laporannya itu. Tapi grup asal Cina yang menjadi sorotan adalah perpanjangan alat dari Kementerian Keamanan Cina di Guangzhou.

“Saat mereka beraksi, mereka cukup berisik. Mereka mengincar banyak target,” kata Eric Chien, seorang peneliti di Symantec kepada CNN pada Selasa, 7 Mei 2019.


Grup peretas binaan pemerintah Cina dikenal sebagai peretas yang andal secara global. Tapi tampaknya mereka jarang menggunakan alat peretas NSA itu.
Kelompok di Guanzhou tadi menghilang dari radar setelah kementerian Kehakiman AS mengenakan dakwaan hukum kepada anggotanya pada 2017.
“Jumlah target yang kami bisa temukan selama ini yang terkena serangan siber ini sangat jarang. Mereka melihatnya sebagai bernilai tinggi dan tidak ingin mengunakannya di mana pun,” kata Chien.

Temuan ini terkait dengan episode yang aneh dal sejarah NSA baru-baru ini. Pada 2016, sebuah kelompok yang menamakan dirinya Shadow Brokers tampil online pada 2016 dan mulai membocorkan peralatan atau piranti lunak milik NSA.
Pada April 2017, kelompok ini mengunggah peralatan NSA yang paling kuat. Ini termasuk exploit Windows, yang digunakan oleh lembaga intelijen Korea Utara dan Rusia untuk menciptakan program ransomware dalam sejarah dan menimbulkan kecaman dunia.
Tapi, Symantec menemukan varian lain dari peralatan NSA yang digunakan peretas Cina. “Belum jelas bagaimana alat itu sampai dimiliki peretas Cina,” begitu dilansir CNN. NSA tidak menanggapi permintaan konfirmasi soal ini.

“Kita berada di tempat yang suram. Laporan itu menimbulkan banyak pertanyaan tak terjawab,” kata John Huquist, direktur Intelijen FireEye, yang merupakan perusahaan yang melacak peretas Cina.
CBS melansir temuan Symantec ini juga menyatakan senjata siber digunakan setidaknya setahun sebelum kebocoran massal oleh kelompok Shadow Broker.
“Ini menunjukkan para peretas Cina mendapatkan akses ke senjata siber ini lebih awal dengan cara yang lain,” begitu dilansir CBS News.
Menanggapi tuduhan peretasnya menggunakan alat NSA, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, mengatakan,”Orang-orang yang mengkritik dan menuduh kami tidak pernah menunjukkan bukti kongkrit.”
Pada pekan lalu, Pentago merilis laporan ke Kongres yang menuding Cina menggunakan espionase peretasan untuk mencuri berbagai teknologi canggih untuk kepentingan militer.
“Cina menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan teknologi militer asing dan teknologi untuk dua manfaat, termasuk menarget investasi asing langsung, pencurian siber, eksploitasi warga negara Cina yang memiliki akses ke teknologi canggih, menggunakan jaringan intelijen, instrusi komputer, dan tindakan ilegal lainnya,” begitu isi laporan dari kementerian Pertahanan.




Credit tempo.co




Iran Langgar Kesepakatan Nuklir, Eropa Ancam Kembali Berlakukan Sanksi


Iran Langgar Kesepakatan Nuklir, Eropa Ancam Kembali Berlakukan Sanksi
Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian

PARIS - Negara-negara Eropa akan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran jika negara itu mengingkari komitmen berdasarkan kesepakatan nuklirnya. Hal itu diungkapkan sebuah sumber di kepresidenan Prancis setelah Teheran mengatakan akan mengurangi kepatuhannya terhadap kesepakatan nuklir setahun setelah Washington menarik diri.

Iran menolak pengumuman Amerika Serikat (AS) tentang penyebaran kapal induk ke Timur Tengah sebagai berita lama yang didaur ulang untuk perang psikologis. Teheran kemudian mengatakan akan segera mengumumkan rencana untuk menarik kembali beberapa komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir 2015.

Media Iran melaporkan bahwa Teheran akan menulis ke negara-negara yang menandatangani perjanjian - Inggris, Prancis dan Jerman serta Rusia dan China - pada hari Rabu untuk memberi mereka rincian tentang rencana untuk mengurangi komitmennya di bawah kesepakatan.

Laporan-laporan berita negara Iran mengatakan Teheran tidak berencana untuk menarik diri dari perjanjian itu, tetapi akan menghidupkan kembali beberapa kegiatan nuklir yang terhenti di bawahnya.

Sumber kepresidenan Prancis mengatakan negara-negara Eropa belum tahu persis langkah apa yang sekarang direncanakan Iran, tetapi mereka harus memberlakukan kembali sanksi terhadap Negeri Mullah itu jika langkah-langkah tersebut sama dengan mengingkari perjanjian.

"Kami tidak ingin Teheran mengumumkan tindakan besok yang akan melanggar perjanjian nuklir, karena dalam hal ini kami orang Eropa akan berkewajiban untuk memberlakukan kembali sanksi sesuai ketentuan perjanjian," kata sumber itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/5/2019).

"Kami mengirim pesan ke Teheran untuk mengatakan bahwa kami bertekad untuk mengimplementasikan perjanjian itu, bahwa kami benar-benar ingin mereka tetap dalam perjanjian ini meskipun kami mempertimbangkan kompleksitas situasi dan menyampaikan pesan yang sama kepada sekutu Amerika kami," sambung sumber itu.

Para pejabat AS telah berbicara dalam beberapa hari terakhir tentang intelijen yang menyarankan ancaman militer dari Iran, meskipun mereka belum memberikan rincian spesifik.

Penasihat keamanan nasional AS John Bolton mengatakan pada hari Minggu AS mengerahkan kelompok tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan satu gugus tugas pembom ke Timur Tengah dalam sebuah peringatan atas ancaman oleh pasukan Iran.

Tetapi Keyvan Khosravi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan USS Abraham Lincoln sudah tiba di Teluk dan menolak pengumuman itu sebagai upaya "canggung" untuk mendaur ulang berita lama untuk "perang psikologis".

Sejak menarik diri dari kesepakatan nuklir, Washington telah memberikan keringanan kepada beberapa negara, terutama di Asia, untuk tetap membeli minyak Iran untuk waktu yang terbatas. Tetapi minggu lalu mengatakan sekarang akan mengakhiri keringanan untuk mengurangi ekspor minyak mentah Iran menjadi nol.

Pemerintah juga memasukkan daftar hitam Garda Pengawal Revolusi Iran (IRGC) sebagai teroris. IRGC mengendalikan sejumlah besar industri Iran, sehingga memasukkan mereka ke daftar hitam bisa membuat lebih sulit perusahaan asing untuk melakukan bisnis dengan Iran.

Iran telah merespons dengan mendeklarasikan semua pasukan AS di Timur Tengah sebagai teroris. Iran juga membuat ancaman untuk menutup Selat Hormuz yang strategis di Teluk jika Teheran dilarang menggunakannya. Sekitar 30 persen dari ekspor minyak laut dunia melewati selat.





Credit  sindonews.com




Lawan Tekanan AS, Iran Ogah Jalankan Syarat Perjanjian Nuklir


Lawan Tekanan AS, Iran Ogah Jalankan Syarat Perjanjian Nuklir
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif. (REUTERS/Ahmed Saad)



Jakarta, CB -- Pemerintah Iran menyatakan mereka akan tidak lagi menaati komitmen sukarela di dalam kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat. Mereka melakukan itu sebagai tanggapan atas tekanan yang terus diberikan oleh Negeri Paman Sam.

"Uni Eropa dan pihak-pihak lainnya tidak berdaya untuk melawan tekanan AS, maka dari itu Iran tidak akan melaksanakan sejumlah komitmen sukarela," kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/5).

Zarif menyatakan akan memberitahu sejumlah negara yang masih menaati kesepakatan nuklir itu, yakni China, Inggris, Jerman, Prancis dan Rusia. Namun, dia memastikan Iran tidak akan membatalkan kesepakatan itu.


"Sikap Iran di masa mendatang masih tetap mematuhi kesepakatan itu dan tidak akan menarik diri," ujar Zarif.

Iran menganggap langkah Amerika Serikat keliru dengan memutuskan mengirim armada kapal induk dan pesawat pembom nuklir jarak jauh B-52 ke Timur Tengah. Mereka menyatakan alasan yang digunakan dengan menyatakan Iran seolah-olah mengancam keberadaan pasukan AS dan sekutunya di kawasan itu tidak tepat.

"Pernyataan Bolton sangat ceroboh karena menggunakan kejadian di masa lampau sebagai alasan melakukan perang mental," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Iran, Keyvan Khosravi kemarin.

Pernyataan Khosravi merujuk pada klaim Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton. Dia menyatakan hal itu dilakukan untuk menekan Iran supaya tidak macam-macam dengan pasukan dan sekutu AS di Timur Tengah, jika tidak ingin diserbu.

Khosravi menyatakan mereka sudah mengawasi keberadaan armada tempur dengan kapal induk USS Abraham Lincoln. Dia mengatakan gugus tugas itu sudah bercokol di Laut Mediterania sejak 21 hari lalu.

AS juga pernah mengirim USS Abraham Lincoln ke kawasan Teluk, saat menyerbu Irak pada 2003 silam.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, turut mendukung klaim Bolton soal potensi ancaman terhadap pasukan dan sekutu AS di Timur Tengah. Namun, dia tidak merinci bentuk ancaman itu dan alasan mengapa baru saat ini mereka mengirim armada tempur itu.

Presiden AS, Donald Trump, tahun lalu memutuskan membatalkan sepihak kesepakatan nuklir dengan Iran. Dia berdalih Iran tetap mengembangkan program persenjataan peluru kendali mereka.

Trump juga memasukkan Korps Garda Revolusi Iran ke dalam daftar kelompok teroris. Beberapa waktu lalu Trump juga menerapkan sanksi kepada negara-negara yang masih membeli minyak dari Iran.

Iran menyatakan tidak bersedia tunduk atas permintaan AS untuk menghentikan program pengembangan peluru kendali. Akan tetapi, diperkirakan perekonomian mereka akan kembali terpukul dengan penerapan sanksi pembelian minyak.






Credit  cnnindonesia.com


Kapal Induk dan Bomber Dikerahkan karena Iran Ingin Serang Pasukan AS


Kapal Induk dan Bomber Dikerahkan karena Iran Ingin Serang Pasukan AS
Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln. Foto/US Navy/Handout via REUTERS


WASHINGTON - Pentagon memperjelas alasan sebenarnya dari pengerahan kelompok tempur kapal induk dan pesawat-pesawat pengebom (bomber) ke Timur Tengah. Alasannya adalah karena Iran dan proksinya ingin menyerang pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.

Para pejabat AS mengatakan kepada ABC News bahwa pasukan Iran dan proksinya sedang mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap pasukan AS di darat—termasuk di Irak dan Suriah—, dan di laut.

Komando Pusat (CENTCOM) AS meminta persetujuan dari Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan Patrick Shanahan untuk memindahkan aset tambahan ke wilayah itu. Menurut seorang pejabat, permintaan itu disetujui Shanahan pada hari Minggu.

"Pergerakan kapal induk USS Abraham Lincoln ke wilayah itu dipercepat dan diperintahkan segera berlaku di sana," kata pejabat AS lainnya kepada ABC News, tanpa disebutkan namanya.

Shanahan juga mengonfirmasi laporan media itu dengan menuliskannya di Twitter. "Reposisi aset yang bijaksana dalam menanggapi indikasi ancaman yang dapat dipercaya oleh pasukan rezim Iran," tulis Shanahan via akun @ActingSecDef, Selasa (7/5/2019).

"Kami menyerukan rezim Iran untuk menghentikan semua provokasi," lanjut bos Pentagon ini. "Kami akan meminta pertanggungjawaban rezim Iran atas serangan terhadap pasukan AS atau kepentingan kami."

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo saat berada di Finlandia pada hari Senin mengatakan AS memiliki tanggung jawab untuk melindungi para diplomat Amerika di seluruh dunia. Dia secara spesifik menyebut para diplomat Amerika di Erbil dan Baghdad di Irak serta Amman di Yordania .

"Dan setiap kali kita menerima laporan ancaman, hal-hal yang menimbulkan kekhawatiran, kita melakukan semua yang kita berdua bisa—lakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa serangan yang direncanakan tidak terjadi dan untuk memastikan bahwa kami memiliki postur keamanan yang tepat," kata Pompeo.

Pengerahan kelompok tempur kapal induk dan pesawat-pesawat pengebom AS ke Timur Tengah awalnya disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton. Menurutnya, pengerahan itu untuk mengirim pesan yang jelas kepada Teheran.

"Menanggapi sejumlah indikasi dan peringatan yang merisaukan dan meningkat, Amerika Serikat mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan satuan tugas pengebom ke wilayah Komando Pusat AS untuk mengirim pesan yang jelas dan tidak salah kepada rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan AS atau sekutu kami akan ditanggapi dengan kekuatan yang tak ada henti-hentinya," bunyi pernyataan Bolton, kemarin.

USS Abraham Lincoln, kapal utama di Carrier Strike Group (Kelompok Tempur Kapal Induk), meninggalkan Norfolk, Virginia pada tanggal 1 April. Angkatan Laut AS tidak bersedia mengungkap tujuan untuk penyebarannya, tetapi kapal induk tersebut kemungkinan harus transit melalui Timur Tengah sebelum akhirnya menuju rumah barunya, pelabuhan San Diego, pada akhir penyebarannya. Kapal itu saat ini berada di Laut Mediterania.

Kapal induk USS John Stennis juga beroperasi di Teluk Persia dua kali selama penempatannya baru-baru ini, yakni selama tiga minggu awal tahun ini dan satu minggu pada awal April.




Credit sindonews.com




Palestina Minta Uni Eropa Ikut Jembatani Solusi Dua Negara


Asap tebal terlihat di Gaza, Palestina, Ahad (5/5), setelah dihantan roket Israel.
Asap tebal terlihat di Gaza, Palestina, Ahad (5/5), setelah dihantan roket Israel.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra

Palestina menolak rencana solusi yang diajukan Amerika Serikat




CB, NEW YORK — Palestina meminta Uni Eropa (UE) untuk terus bertindak meneguhkan solusi dua negara antara negara itu dan Israel. Hal itu menyusul rencana perdamaian AS yang dinilai bisa merugikan Palestina.


Seperti dilansir Arab News, Rabu (8/5), utusan Palestina dalam sidang Dewan Keamanan (DK) PBB di New York, Amerika Serikat (AS), menyampaikan usulan tersebut. Bagi Palestina, AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump bias dalam memandang persoalan antara Palestina dan Israel. Pada bulan depan, rencananya Washington DC akan mengajukan rencana jalannya perundingan damai antara kedua belah pihak itu.

Bagaimanapun, Palestina menolak proposal yang diajukan AS. Duta Besar Palestina Riyad Mansour mendesak pejabat Eropa mengambil langkah insiatif. Tidak perlu membiarkan AS menjadi pemain utama dalam proses perdamaian di Timur Tengah.


Palestina juga mendesak Uni Eropa untuk menyerukan konferensi internasional yang akan menegaskan kembali konsensus global solusi dua negara demi meredam konflik Palestina-Israel. “Kami melibatkan mereka (Uni Eropa --Red). Mereka harus bertindak. Kami sangat senang menunjukkan, ada lebih dari satu pemain di lapangan, mencoba menentukan bagaimana kami bergerak maju,” kata Riyad Mansour.


Palestina juga mendesak negara-negara Eropa, khususnya Prancis, Italia, Spanyol, Portugal, Irlandia, Belgia, dan Luksemburg, untuk mengakui kedaulatan negara Palestina.


Resolusi PBB telah mengadvokasi solusi dua negara, yakni Palestina menjadi negara merdeka yang berdaulat. Demikian pula dengan Israel, yang dalam skema solusi ini diakui juga sebagai negara berdaulat.


Mansour mengatakan Palestina juga ingin Rusia meningkatkan diplomasi Timur Tengahnya serta menyarankan PBB agar dapat menyelenggarakan kuartet perdamaian Timur Tengah.


Dalam kesempatan yang sama, Mansour menuding rencana AS hanya menjadi dalih bagi pemerintah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mencaplok lebih banyak lagi wilayah Palestina.


Sebagai informasi, dalam kampanye pemilu Israel belum lama ini, Netanyahu berjanji untuk mengakuisisi permukiman Tepi Barat. Langkah-langkah ini jelas mengabaikan harapan adanya solusi dua negara.


Mansour meyakini Palestina masih memiliki dukungan besar-besar di arena internasional. Namun, dia mengatakan jika diplomasi gagal, maka pertempuran dapat berubah menjadi demografi. “Jika ini yang mereka ingin paksakan pada kami, rakyat Palestina akan mempercepat mesin reproduksi mereka dan meningkatkan jumlah warga Palestina untuk menghadapi apartheid,” ujar dia.





Credit  republika.co.id



Menlu RI pimpin sidang terbuka DK PBB soal pasukan perdamaian


Menlu RI pimpin sidang terbuka DK PBB soal pasukan perdamaian
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin sidang terbuka Dewan Keamanan PBB yang membahas tentang pelatihan dan peningkatan kapasitas pasukan misi pemelihara perdamaian PBB di Markas PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa (7/5/2019). (Kemenlu RI)



New York, Amerika Serikat (CB) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin sidang terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas tentang pelatihan dan peningkatan kapasitas pasukan misi pemelihara perdamaian PBB di Markas PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa.

Sidang terbuka DK PBB bertema "Menabur Benih Perdamaian: Pelatihan dan Pembangunan Kapasitas untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kinerja Pasukan Perdamaian PBB" diadakan dalam rangka Kepemimpinan Indonesia di Dewan Keamanan sepanjang Mei 2019.

Tema itu memang sejalan dengan kiprah Indonesia di kancah internasional sebagai salah satu negara terbesar penyumbang pasukan untuk misi pemelihara perdamaian PBB.

Menlu Retno Marsudi menjelaskan bahwa sidang terbuka DK PBB dengan tema tersebut diadakan untuk mencari cara atau upaya bersama dalam meningkatkan keselamatan, kemampuan dan kinerja personel pasukan perdamaian melalui pelatihan dan pembangunan kapasitas yang memadai.

"Fokus dari 'training' dan 'capacity building' itu bagaimana dapat meningkatkan kinerja dan keselamatan para 'peacekeepers'," ujarnya.

Menlu RI dalam sidang terbuka DK PBB itu pun menekankan bahwa operasi penjaga perdamaian PBB merupakan alat paling efektif bagi upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

"Penelitian menunjukkan bahwa operasi misi pemeliharaan perdamaian PBB lebih efisien daripada misi unilateral ('unilateral mission'), dan delapan kali lebih murah. Operasi pemeliharaan perdamaian PBB alat efektif untuk menjaga perdamaian internasional," tutur Menlu Retno.

PBB sejauh ini telah melaksanakan sebanyak 71 misi pemeliharaan perdamaian. Saat ini ada 14 misi pemeliharaan perdamaian PBB, dan pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia ikut dalam delapan misi PBB.

Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB tentang operasi pemeliharaan perdamaian itu dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Pertemuan Debat Terbuka DK PBB dengan tema utama "Menabur Benih Perdamaian" itu merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.





Credit  antaranews.com



AS Mulai Proses Pengembalian Rp2,8 T Uang 1MDB ke Malaysia


AS Mulai Proses Pengembalian Rp2,8 T Uang 1MDB ke Malaysia
Ilustrasi. (Reuters/Olivia Harris)



Jakarta, CB -- Pemerintah Amerika Serikat mulai mengembalikan uang sekitar US$200 juta atau setara Rp2,8 triliun ke Malaysia yang diperoleh dari penyitaan aset terkait skandal 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Duta Besar AS untuk Malaysia, Kamala Shirin Lahkdhir, mengatakan bahwa negaranya akan mengembalikan US$196 juta, setara Rp2,7 triliun, kepada Malaysia dalam angsuran pertama.

"Kami sangat senang bahwa aset tahap pertama ini telah ditransfer kembali ke Malaysia. Hal ini menunjukkan komitmen AS untuk mengembalikan aset-aset tersebut demi kepentingan masyarakat Malaysia," katanya sebagaimana dikutip Reuters.

Pihak berwenang Malaysia dan AS menduga uang sejumlah US$4,5 miliar dialirkan secara ilegal dari 1MDB, lembaga investasi negara yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, pada 2009 lalu.


Najib sendiri sudah dituntut dengan lebih dari 40 dakwaan terkait skandal korupsi 1MDB sejak ia kalah pada pemilu tahun lalu. Namun, ia berkeras tidak bersalah.


Sebelumnya, AS sudah mengembalikan US$57 juta atau setara Rp815 miliar ke Malaysia dari perusahaan produksi film Hollywood, Red Granite Pictures.

Perusahaan itu didirikan oleh Riza Aziz, putra tiri mantan Najib Razak. Ia merupakan produser film berbasis di Los Angeles yang memproduksi sejumlah karya Hollywood seperti The Wolf Of Wall Street yang dibintangi Leonardo DiCaprio, Dumb And Dumber To, dan Daddy's Home.


Kementerian Kehakiman AS menuding Riza menggunakan lebih dari US$100 juta uang 1MDB untuk membiayai ketiga film tersebut.

Pada September 2017 lalu, Red Granite telah membayar US$60 juta kepada pemerintah AS guna menyelesaikan klaim penyitaan sipil terhadap hak atas film The Wolf of Wall Street.

Dilansir Reuters, Red Granite juga disebut terlibat pembelian sejumlah aset menggunakan uang 1MDB. Aset itu kemudian disita oleh AS.


Pengurangan sekitar US$3 juta dari tindak penyelesaian ini dilakukan untuk mengganti biaya yang dikeluarkan oleh pihak AS dalam menyelidiki dan mengamankan penyelesaian dana Red Granite.

Sejak 2016, Kementerian Kehakiman AS juga telah mengajukan tuntutan hukum perdata untuk menyita sekitar US$1,7 miliar aset yang diduga dibeli dengan dana curian dari 1MDB, termasuk jet pribadi, rumah mewah, karya seni, serta perhiasan.

Kementerian Kehakiman AS juga sedang dalam proses mengirimkan dana US$319 juta lagi sambil menunggu penjualan properti di Manhattan milik dalang skandal 1MDB yang berstatus buronan, Low Taek Jho.

Secara keseluruhan, AS sudah mengembalikan US$322 juta uang 1MDB. Dana ini termasuk US$126 juta dari penjualan kapal pesiar yang diduga dibeli Low dengan dana 1MDB.

Keseluruhan kasus ini pertama kali menjadi perhatian publik setelah pada 2015, Wall Street Journal melaporkan aliran dana sebesar US$700 juta dari 1MDB ke rekening pribadi Najib Razak.

Setidaknya ada enam negara, diantaranya AS, Singapura, dan Swiss yang sedang menyelidiki dugaan korupsi dan pencucian uang 1MDB. 




Credit  cnnindonesia.com


Mahathir Sindir Pangeran Johor Soal Tanah Proyek Kereta China


Mahathir Sindir Pangeran Johor Soal Tanah Proyek Kereta China
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. (REUTERS/Lai Seng Sin)




Jakarta, CB -- Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menyebut Putra Mahkota Kesultanan Johor, Pangeran Tunku Ismail Sultan Ibrahim atau kerap disapa Tunku Mahkota Johor (TMJ), "anak kecil" dan "bodoh" pada Senin (6/5).

Pernyataan itu diutarakan Mahathir menyusul perselisihan antara dia, pemimpin Kesultanan Johor yakni Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, dan TMJ dalam beberapa waktu terakhir terkait status tanah proyek kereta cepat.

Mahathir dan Sultan Ibrahim berdebat terkait siapakah di antara pemerintah federal atau keluarga kerajaan yang memiliki kewenangan tertinggi dalam mengelola pemerintahan negara bagian.


Kedua belah pihak juga berseteru terkait siapa yang lebih berwenang menunjuk pejabat tinggi di negara bagian itu.


Berbicara dengan media di Putrajaya, Mahathir mengatakan Tunku Ismail harus berhenti mengomentari hal-hal di luar pengetahuannya.

"Saya tidak ingin mengomentari sultan karena jika saya melakukannya itu sesuatu yang tidak baik. Itu tidak baik karena dia adalah seorang sultan," kata Mahathir seperti dikutip Malaysiakini.

"Tetapi TMJ (Tunku Ismail) adalah anak kecil. Dia orang yang bodoh karena dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jadi tidak usah bicara ketika Anda tidak tahu apa-apa, jangan bicara," lanjut lelaki berusia 93 tahun itu.

Pernyataan itu muncul ketika Mahathir diminta mengomentari pernyataan Tunku Ismail pada akhir pekan lalu yang menganggap perbuatan baik sang ayah tidak pernah disorot oleh pemerintah, termasuk pemberian tanah cuma-cuma yang kerap dilakukan Sultan Ibrahim.

Komentar Tunku Ismail muncul merespons kabar mengejutkan yang memaparkan sebidang tanah pemerintah yang semula disisihkan untuk pembangunan jalur kereta cepat Johor Baru-Singapura (RTS), diam-diam dialihkan kepemilikannya atas nama Sultan Ibrahim.


Sementara itu, Sultan Ibrahim telah membantah tuduhan tersebut dan mengaku tidak mengetahui perpindahan kepemilikan tersebut. Ia mengatakan siap mengembalikan kembali tanah tersebut kepada pemerintah tanpa biaya jika RTS segera dilaksanakan.

Dikutip The Strait Times, perdebatan antara Mahathir dan keluarga kesultanan Johor juga berlangsung di saat ketegangan antara koalisi pemerintah, Pakatan Harapan (PH) dan partai-partai utama bangsa Melayu seperti UMNO dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) meningkat.

UMNO dan PAS menuduh PH melemahkan hak-hak bangsa melayu asli dan umat Muslim di Negeri Jiran sejak memenangkan pemilihan umum setahun lalu.

Kedua partai itu juga menuding koalisi pemerintahan Mahathir mengikis kewenangan sembilan kesultanan dan institusi kerajaan Melayu.

Cekcok Mahathir dan Kesultanan Johor juga mengarah ke inti perseteruan antara PH dan partai oposisi pemerintah dalam meraup dukungan mayoritas bangsa Melayu yang saat ini berjumlah 60 persen dari total 32 juta penduduk Malaysia.


PH memenangkan sekitar 30 persen suara bangsa Melayu dan 95 persen suara dari kaum non-Melayu dalam pemilihan umum 5 Mei lalu.

Lembaga survei menilai popularitas PH di kalangan bangsa Melayu asli telah melemah lantaran kekhawatiran terkait pelemahan hak-hak mereka.

Selain itu kegagalan PH menyelesaikan masalah perekonomian dan pemenuhan janji kampanye turut mendorong pelemahan popularitas koalisi berkuasa itu di kalangan bangsa Melayu.



Credit  cnnindonesia.com



AS Ungkap Cina Bangun Kapal Induk Terbesar, Ini Rinciannya


Citra satelit CSIS menunjukkan Cina sedang membangun kapal induk ketiga dan terbesar yang mampu membawa pesawat tempur di galangan kapal Jiangnan. [Reuters]
Citra satelit CSIS menunjukkan Cina sedang membangun kapal induk ketiga dan terbesar yang mampu membawa pesawat tempur di galangan kapal Jiangnan. [Reuters]

CB, Jakarta - Citra satelit dari Center for Strategic and International Studies, CSIS, di Washington, Amerika Serikat menunjukkan Cina sedang membangun kapal induk yang dapat didarati pesawat tempur di galangan kapal Jiangnan.
Citra satelit yang dipublikasikan pada April lalu, mengutip Reuters, 7 Mei 2019, menujukkan aktivitas pembuatan kapal induk Cina yang ketiga dan terbesar berlangsung sekitar 6 bulan terakhir.

"Dari apa yang kami lihat adalah di sana banyak aktivitas berlangsung dalam enam bulan terakhir atau lebih. Tampaknya itu adalah kapal ketiga, dan jika tidak, sulit untuk membayangkan kapal besar apa itu," kata Matthew Funaiole, analis CSIS, yang menyebut citra satelit itu diambil tahun lalu tanpa kesimpulan. Namun sekarang jelas tentang apa yang sedang terjadi.
Kapal induk itu memiliki panjang lantai bagian depan 30 meter dan lebar bagian lambung 41 meter, dan gantry cranes yang menjulang ke atas.
Menurut CSIS, Cina memberi nama kapal induk ini sebagai Type 002. Ukurannya lebih kecil daripada kapal induk milik AS dengan berat 100 ribu ton, namun lebih besar dari kapal induk Prancis Charles de Gaulle yang bobotnya 42,500 ton.

Pentagon dalam laporan tahunannya mengenai modernisasi militer Cina yang terbit pada Jumat pekan lalu menunjukkan bahwa kapal induk ketiga Cina ini kemungkinan lebih besar daripada kapal induk pertama dan kedua. Kapal induk Type 002 memiliki kemampuan didarati pesawat tempur, pesawat pemberi peringatan bersayap tetap, dan pesawat operasi lainnya.
Namun belum ada informasi pasti apakah kapal induk Cina Type 002 bertenaga nuklir.
Cina sejauh ini sudah memiliki 10 kapal selam nuklir. Namun belum ada informasi tentang kapal perang atau kapal induk yang bertenaga nuklir. Beberapa analis memperkirakan Cina tidak siap untuk mengambil langkah itu.

Kapal induk pertama dan kedua Cina relatif kecil, hanya dapat menampung 25 pesawat tempur atau setengah dari jumlah pesawat tempur yang mampu didarati di kapal induk AS.
Kapal induk Cina pertama bernama Liaoning, dibuat di era Soviet milik Ukraina yang dibeli pada tahun 1998. Kapal induk bekas pakai ini diperbaiki di Cina.
Sedangkan kapal induk kedua Cina belum diketahui namanya diluncurkan pada tahun 2017, dan dibuat di Cina.
Media pemerintah Cina pernah mengutip pernyataan sejumlah ahli yang mengatakan Cina membutuhkan sedikitnya 6 kapal induk.




Credit  tempo.co



Foto Satelit Kapal Induk Cina di Galangan Beredar


Kapal induk Type 001A merupakan kapal induk pertama buatan domestik Cina. CGTN
Kapal induk Type 001A merupakan kapal induk pertama buatan domestik Cina. CGTN

CBHong Kong – Proses pembangunan kapal induk Cina yang dibuat penuh secara domestik terekam lewat gambar satelit.

Reuters mendapatkan gambar-gambar ekslusif ini dari lembaga Center for Strategic and International Studies atau CSIS, yang berbasis di Washington.
“Proses pembangunan kapal induk berlangsung di galangan kapal Jiangnan di luar kota Shanghai,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 6 Mei 2019.
Kapal ini, yang disebut sebagai Type 002, memiliki ukuran lebih kecil dari kapal induk AS, yang bisa mencapai 100 ribu ton. Namun, ini lebih besar dari kapal induk Prancis, yang berbobot 42.500 ton yaitu Charles de Gaulle.

Selain kapal ini, Cina dikabarkan telah memulai proses pembangunan kapal induk ketiga atau yang kedua hasil rancangan domestik. Kapal induk pertama merupakan kapal bekas dari Rusia.
“Waktu dan proses pengerjaan kapal induk ini merupakan rahasia negara,” begitu dilansir Reuters.
Upaya Cina membangun kapal induk dengan teknologi lokal merupakan bagian dari program modernisasi  ekstensif militer Cina.

Ini karena militer Cina bersiap untuk menantang superioritas militer AS di kawasan Asia Timur.

Secara terpisah, Pentagon telah melaporkan kepada Kongres AS mengenai persiapan militer Cina untuk membangun berbagai pangkalan militer di berbagai negara.
Cina juga menggunakan berbagai cara untuk mempercepat penguasaan teknologi militer sehingga bisa memproduksi peralatan tempur sendiri.
"Cina menggunakan metode bervariasi untuk memperoleh teknologi militer asing dan penggunaan ganda, termasuk menyasar investasi asing secara langsung, pencurian siber, dan mengeksploitasi akses privasi bagi warga Cina untuk teknologi ini, sama halnya dengan memanfaatkan intelijennya, intrusi komputer, dan pendekatan lainnya," ujar laporan yang dimandatkan kepada Kementerian Pertahanan, seperti dikutip dari CNN News, 3 Mei 2019.




Credit  tempo.co




Cina Hancurkan Puluhan Masjid di Xinjiang


Seorang lelaki Uighur memasuki Masjid Id Kah untuk melaksanakan shalat  di kota tua Khasgar, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China.
Seorang lelaki Uighur memasuki Masjid Id Kah untuk melaksanakan shalat di kota tua Khasgar, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China.
Foto: Thomas Peter/Reuters

Pemerintah Cina melakukan genosida budaya kepada Muslim di Xinjiang.




CB, BEIJING -- Menurut laporan terbaru, setidaknya 31 masjid dan dua tempat suci Islam utama di Xinjiang, Cina sebagian atau seluruhnya telah dihancurkan sejak 2016. Saat ini, Cina sedang meningkatkan tindakan keras yang menargetkan kaum Muslim di wilayah tersebut.

Sebuah investigasi oleh The Guardian dan situ investigasi Bellingcat, yang diterbitkan pada Selasa (7/5), berdasarkan analisis citra satelit, 15 masjid dan dua tempat suci tampaknya telah sepenuhnya atau hampir dihancurkan. Wisma, kubah, dan menara bangunan telah dihancurkan.

"Pembongkaran masjid hanyalah ibarat puncak gunung es ketika datang ke penumpasan brutal Cina terhadap 12 juta Muslim Uighur yang tinggal di Xinjiang," kata seorang jurnalis dan penulis yang telah mengumpulkan kesaksian dari puluhan pengungsi Uighur, CJ Werleman, dilansir di Aljazirah, Rabu (8/5).

"Laporan yang dapat dipercaya dan dikuatkan menunjukkan bukti pihak berwenang mengerahkan seluruh langkah-langkah represif untuk melakukan apa yang hanya dapat digambarkan sebagai genosida budaya, termasuk pembentukan jaringan kamp konsentrasi, laporan penyiksaan, pernikahan paksa, dan adopsi dan program sterilisasi," ujar Werleman.

Di antara situs yang hancur total adalah Imam Asim yang menarik ribuan peziarah Uighur setiap tahun. Masjid dan bangunan lainnya telah dirobohkan dan hanya makam yang tersisa.


photo

Muslim Uighur.



Seorang sejarawan Islam di Universitas Nottingham, Rian Thum menyebut gambar-gambar Imam Asim dalam reruntuhan sebagai sesuatu yang cukup mengejutkan.

"Tidak ada yang bisa mengatakan lebih jelas kepada orang Uighur bahwa Cina ingin mencabut budaya mereka dan memutuskan hubungan mereka dengan tanah dan menodai leluhur mereka, tempat suci yang menjadi pusat penting sejarah Uighur," kata Thum.

Panel hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan tahun lalu, telah menerima laporan yang kredibel Cina menahan lebih dari satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya. Cina menyebut tempat itu sebagai pusat pelatihan kejuruan, yang bertujuan membendung ancaman ekstremisme Islam.

Aktivis menyatakan mempraktikkan agama Islam dilarang di beberapa bagian Cina. Orang-orang yang shalat, puasa, menumbuhkan jenggot, atau mengenakan jilbab menghadapi ancaman penangkapan.

Menurut Human Rights Watch, Cina menyimpan sebuah basis data sampel DNA, sidik jari, pemindaian iris mata, dan golongan darah semua penduduk antara usia 12 dan 16 tahun di Xinjiang. Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet telah meminta akses ke Xinjiang untuk menyelidiki  penahanan sewenang-wenang di wilayah tersebut.





Credit  republika.co.id




PBB minta pembebasan ribuan tahanan migran di Yaman


PBB minta pembebasan ribuan tahanan migran di Yaman
Imigran Ethiopia, yang telantar di tengah perang Yaman, duduk di lokasi penahanan menunggu repatriasi ke negara mereka, di Aden, Yaman, Rabu (24/4/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Fawaz Salman (REUTERS/FAWAZ SALMAN)




Jenewa (CB) - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Selasa meminta pembebasan lebih dari 3.000 migran, terutama asal Ethiopia, yang katanya tetap ditahan dalam kondisi tidak manusiawi di dua pusat penahanan di Yaman selatan.

Penahanan dimulai sejak dua pekan lalu di Kota Aden dan Provisni Lahj, yang dikuasai pemerintah yang diakui internasional dukungan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Koalisi sedang memerangi pemberontak Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, yang mengendalikan ibu kota Sanaa dan pusat kota besar lainnya setelah lebih dari empat tahun perang.

"Sekitar 3.000 migran masih ditahan di dua lokasi penahanan sementara di Aden dan Abyan, Yaman," kata juru bicara IOM Joel Millman saat konferensi pers di Jenewa.

Mereka termasuk sekitar 2.500 orang yang ditahan di stadion Aden, tempat para petugas bantuan sedang memerangi wabah, kata dia.

"IOM masih merasa prihatin menyangkut orang-orang yang ditahan secara tidak manusiawi di Aden dan Abyan," kata Millman.

Menurutnya, IOM sedang berbicara kepada pihak berwenang agar para migran dibebaskan.

Badan migrasi PBB menerima sejumlah laporan bahwa dalam beberapa hari terakhir lebih dari 1.400 orang yang ditahan di kamp militer di Lahj telah dibebaskan, kata dia. Sedikitnya 14 migran meninggal akibat diare akut di Lahj, tempat IOM merawat sekitar 70 mantan tahanan.




Credit  antaranews.com



Mengenal Iron Dome, Tameng Israel saat Dihujani 700 Roket Gaza


Mengenal Iron Dome, Tameng Israel saat Dihujani 700 Roket Gaza
Sistem pertahanan Iron Dome saat meluncurkan rudal pencegat untuk mengintersepsi roket asal Gaza yang masuk ke wilayah Israel. Foto/REUTERS/Amir Cohen

TEL AVIV - Sistem pertahanan rudal Iron Dome menjadi tameng andalan Israel ketika sekitar 700 roket ditembakkan kelompok militan Jalur Gaza. Selama dua hari saling serang, 24 warga Palestina di Gaza dan empat warga Israel tewas.

Pertumpahan darah pada Sabtu dan Minggu itu menandai kematian pertama di pihak Israel dari tembakan roket sejak perang 2014. Pada hari Senin (6/5/2019), gencatan senjata diupayakan melalui mediator Mesir.

Pecahnya kekerasan tersebut sejatinya dimulai pada hari Jumat ketika seorang sniper Gaza melukai dua tentara Israel dan IDF membalas dengan membunuh tiga warga Gaza, satu ditembak mati tentara dan dua lainnya tewas oleh serangan udara.

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara mobile untuk segala cuaca yang dikembangkan oleh Israel untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak pendek.

Sistem anti-rudal itu memiliki kemampuan untuk mendeteksi roket musuh sejauh 4 hingga 70 km dan melakukan intersepsi untuk menghancurkan roket tersebut di udara. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum merinci berapa dari 700 roket militan Gaza yang berhasil dicegat dan berapa yang menghantam daratan Israel.

Iron Dome menyelesaikan serangkaian pengujian terakhir pada Juli 2010 dan diluncurkan serta dinyatakan beroperasi pada 2011. Menurut situs web Missile Threat—produk dari Missile Defense Project di Center for Strategic and International Studies (CSIS)—biaya lengkap sistem anti-rudal itu mencapai sekitar USD100 juta per baterai.

Pendanaan awal dan pengembangan sistem Iron Dome disediakan dan dilakukan oleh Israel. Menurut situs web tersebut, Amerika Serikat menyediakan dana untuk sistem itu mulai tahun 2011.

Menurut pabrikannya, Iron Dome mampu beroperasi siang dan malam termasuk dalam kondisi cuaca buruk. Senjata pertahanan ini dapat merespons berbagai ancaman secara bersamaan. Sistem itu memiliki tiga komponen utama, yakni pendeteksi dan radar pelacak, sistem kontrol senjata dan unit penembakan rudal.

Ada 10 baterai Iron Dome yang melindungi Israel. Menurut kontraktor pertahanan Raytheon, masing-masing baterai sistem itu mencakup tiga hingga empat peluncur stasioner dengan 20 rudal Tamir dan sebuah radar battlefield.

Raytheon yang berbasis di Amerika Serikat adalah salah satu kolaborator dalam proyek pembuatan senjata pertahanan militer Zionis tersebut. Rudal Tamir sendiri dilengkapi sensor elektro-optik dan sirip kemudi dengan hulu ledak yang meledak ketika kontak dengan rudal atau objek yang jadi target.

Menurut Raytheon, masing-masing baterai Iron Dome dapat diandalkan untuk area hingga hampir 60 mil persegi. Namun, sistem ditempatkan secara strategis di sekitar kota untuk mencegat ancaman yang mengarah ke daerah berpenduduk. Penempatan seperti itu diyakini sebagai pendekatan hemat biaya untuk meminimalkan peluncuran rudal pencegat yang tidak perlu mengingat biaya setiap rudal lumayan mahal.

Selama konflik dengan Hamas pada November 2012, para pejabat Israel mengklaim bahwa Iron Dome mencegat 85 persen dari 400 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza yang diproyeksikan mengenai wilayah penduduk sipil.

Militer Israel pada hari Minggu mengatakan pihaknya menyerang 250 sasaran di Gaza, termasuk tempat penyimpanan senjata, terowongan serangan, lokasi peluncuran roket dan fasilitas produksinya. Militer Israel juga mengerahkan tank-tank dan pasukan infantri ke perbatasan Gaza, dan membuat brigade lain siaga. 





Credit  sindonews.com




Brigade Izzudin al-Qassam Klaim Mengalahkan Iron Dome Israel



Brigade Izzudin al-Qassam Klaim Mengalahkan Iron Dome Israel
Sebuah mobil warga Israel hancur saat roket dan rudal anti-tank ditembakkan dari Gaza. Foto/Times of Israel/Noam Rivkin Fenton/Flash90

GAZA - Sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, mengklaim berhasil mengembangkan taktik peluncuran roket baru yang mengalahkan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. Buktinya, menurut kelompok tersebut, banyak roket yang lolos dari intersepsi dan menewaskan beberapa warga negara musuh Palestina tersebut.

Selama konflik dua hari pada Sabtu dan Minggu lalu, kelompok militan di Gaza menembakkan antara sekitar 600 hingga 700 roket ke wilayah Israel selatan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tak merinci berapa senjata militan Gaza yang berhasil diintersepsi Iron Dome dan yang menghantam daratan negara tersebut.

Dalam konflik sengkat itu, empat warga Israel tewas oleh serangan roket. Sedangkan di pihak Palestina, sebanyak 24 orang tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara IDF. Dari 24 orang itu, ibu hamil dan beberapa bayi termasuk di dalamnya.

Klaim keberhasilan Brigade Izzudin al-Qassam itu disampaikan juru bicaranya, Abu Obeida, yang dipublikasikan di media sosial. "Brigade al-Qassam berterima kasih kepada Tuhan, berhasil mengatasi apa yang disebut Iron Dome dengan mengadopsi taktik menembakkan puluhan rudal dalam satu letusan," katanya.

"Intensitas tembakan yang tinggi dan kemampuan merusak yang besar dari rudal diperkenalkan oleh (Brigade) al-Qassam...berhasil menyebabkan kerugian besar dan kehancuran musuh," ujarnya, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (7/5/2019).

Kelompok militan di Gaza memang berusaha membuat Iron Dome tak berdaya dengan berulang kali menembakkan roket secara besar-besaran di lokasi tertentu, di mana beberapa di antaranya benar-benar berhasil menembus sistem tameng rudal Zionis.

Media Israel meragukan klaim Brigade al-Qassam. Dalam satu kasus, selama satu jam pada hari Minggu malam, setidaknya 117 roket ditembakkan ke kota Ashdod, tetapi hanya satu dari proyektil yang ditujukan pada Ashdod yang berhasil melewati sistem pertahanan udara tersebut.

Roket-roket asal Gaza menewaskan Pinchas Menachem Prezuazman, 21, warga negara ganda Amerika-Israel, ketika ia berlari mencari perlindungan saat sirene peringatan berbunyi.

Tiga warga Israel lainnya yang tewas dalam serangan dari Jalur Gaza pada hari Minggu adalah Moshe Agadi, 58; Zaid al-Hamamdeh, 47; dan Moshe Feder, 68.

Laporan versi lain dari media Israel mengatakan Feder tidak terbunuh oleh tembakan roket balistik, tetapi oleh peluru kendali anti-tank yang menghantam mobilnya ketika ia melaju di jalan dekat perbatasan Gaza.

Dia menderita luka serius di kaki akibat pecahan peluru yang menyebabkan dirinya kehilangan banyak darah. Dia dinyatakan tewas di Pusat Medis Barzilai Ashkelon setelah upaya resusitasi gagal. Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Selama pertempuran, Hamas juga berusaha menggunakan roket gaya baru, yakni roket jarak pendek dengan hulu ledak yang berat. Hulu ledak itu penuh dengan puluhan hingga ratusan kilogram bahan peledak.


Kelompok militan di Gaza yakin roket-roket mereka saat ini akan melewati sistem pertahanan udara Israel, sama seperti selama perang Gaza 2014.

Namun, militer Israel mengaku telah meningkatkan teknologi pada Iron Dome yang memungkinkannya untuk menembak jatuh roket jarak pendek yang dimiliki kelompok militan Gaza saat ini.

Militer Zionis menggarisbawahi bahwa secara umum Iron Dome tidak mudah ditembus. Senjata pertahanan ini diklaim efektif dengan 240 intersepsi dan tingkat keberhasilannya 86 persen.

Radar Iron Dome, menurut militer Zionis, juga berhasil melihat setiap peluncuran roket dan mortir, yang memastikan bahwa Israel diperingatkan tentang proyektil yang masuk sebelumnya oleh sirene. 





Credit  sindonews.com


Detik-Detik Serangan Israel yang Tewaskan Komandan Hamas


Detik-Detik Serangan Israel yang Tewaskan Komandan Hamas
Ilustrasi. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)



Jakarta, CB -- Situasi Jalur Gaza hingga saat ini masih mencekam meski angkatan bersenjata Israel dan militan Palestina di wilayah itu sepakat untuk gencatan senjata setelah saling serang selama akhir pekan lalu.

Saling serang antara militer Israel dan kelompok militan Palestina ini dilaporkan menewaskan 23 orang, termasuk salah satu komandan Hamas-faksi Palestina yang dianggap Tel Aviv kelompok teroris.

Dikutip Reuters, komandan itu bernama Hamed Ahmed Abed Khudri yang selama ini bertanggung jawab mendistribusikan dana bantuan Iran ke angkatan bersenjata Hamas di Gaza.

Sejumlah warga Palestina yang menjadi saksi mata menuturkan Khudri tewas setelah mobil yang tengah ia kendarai terkena serangan udara Israel pada Minggu (5/5).


Dilansir The Jerusalem Post, angkatan bersenjata Israel (IDF) membenarkan serangan tersebut. Ia mengatakan angkatan udara Israel menerjang kendaraan pria 39 tahun tersebut. Selain Khudri, tiga orang lainnya ikut tewas dalam serangan itu.

Juru bicara IDF Brigadir Jenderal Ronen Manelis memaparkan Khudri menjadi target militer setelah pejabat menyetujui operasi tersebut.

Manelis menganggap kematian Khudri merupakan "pukulan signifikan terhadap transfer dana dari luar Gaza ke organisasi teror di wilayah itu."

Menurut Manelis, lebih dari 280 target Hamas dan kelompok militan lainnya seperti Jihad Islam menjadi target serangan jet tempur dan tank-tank Israel selama akhir pekan lalu.

Serangan itu, katanya, merupakan balasan atas 600 roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel. Sebanyak lebih dari 150 roket berhasil dicegat dan 35 lainnya jatuh di wilayah permukiman Israel.

Sementara itu, sebagian besar roket itu jatuh di area terbuka.






Credit  cnnindonesia.com




Hamas Bilang Tak Tertarik Perang Baru dengan Israel



Hamas Bilang Tak Tertarik Perang Baru dengan Israel
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Foto/REUTERS


GAZA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya tidak tertarik untuk perang baru dengan Israel. Pernyataan itu muncul setelah sekitar 600 roket asal Gaza menghujani wilayah Israel selatan selama dua hari sejak Sabtu yang memicu militer Zionis membombardir wilayah Palestina tersebut.

Haniyeh, dalam sebuah pernyataan Minggu malam, mengatakan bahwa kelompok militan siap untuk kembali ke keadaan tenang jika Israel menghentikan serangannya. "Dan segera mulai menerapkan pemahaman tentang kehidupan yang bermartabat," katanya, seperti dikutip AP, Senin (6/5/2019).

Israel telah berperang tiga kali dengan militan Gaza sejak 2008 dan telah memblokade wilayah itu selama lebih dari satu dekade.

Serangan ratusan roket dari kelompok militan di Gaza telah menyebabkan empat warga Israel tewas. Sistem pertahanan Iron Dome telah mengintersepsi lebih dari 250 roket.

Di pihak Gaza, Palestina, sebanyak 24 warga terbunuh oleh serangan militer Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menghantam 320 target di Gaza.

IDF juga mengumumkan bahwa seorang komandan Hamas di Jalur Gaza yang jadi target telah terbunuh. Saksi mata Palestina mengatakan komandan Hamas bernama Hamad al-Khodori, 34, terbunuh dalam serangan udara di mobilnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengimbau untuk "pengekangan maksimum" setelah eskalasi memanas di Gaza. "Dia mengutuk dalam kata terkuat terkait peluncuran roket dari Gaza ke Israel, khususnya penargetan pusat penduduk sipil," bunyi pernyataan PBB.

"Dia mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal, segera menurunkan eskalasi dan kembali ke pemahaman beberapa bulan terakhir," lanjut pernyataan tersebut.

"Utusan khusus Guterres, Nickolay Mladenov, bekerja erat dengan Mesir dan semua pihak terkait untuk memulihkan ketenangan," imbuh pernyataan PBB. 






Credit  sindonews.com



Bentrok Israel-Militan Jalur Gaza di Awal Ramadan, 23 Tewas


Bentrok Israel-Militan Jalur Gaza di Awal Ramadan, 23 Tewas
Saling serang antara militan di Jalur Gaza, Palestina dan militer Israel di awal Ramadan sudah merenggut nyawa 23 orang. (Mahmud Hams / AFP)


Jakarta, CB -- Situasi Jalur GazaPalestina sampai saat ini tetap mencekam karena kelompok militan dan Israel masih saling balas serangan. Jumlah korban meninggal akibat bentrokan itu dilaporkan sudah mencapai 23 orang.

Seperti dilansir AFP, Senin (6/5), dilaporkan sekitar empat warga Israel dan 19 penduduk Jalur Gaza meninggal dalam bentrokan itu.


Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, di antara korban meninggal itu ada seorang ibu hamil dan bayi berusia empat bulan. Ketika dikonfirmasi, Angkatan Bersenjata Israel menolak memberikan komentar.

Sembilan warga Palestina lainnya yang meninggal dalam bentrokan itu diyakini sebagai anggota Hamas atau Jihad Islam. Mereka menggelar serangan roket dan melepaskan sebuah peluru kendali anti-tank ke arah Israel.


Israel membalasnya dengan menggelar serangan udara ke Jalur Gaza. Mereka mengklaim menargetkan markas aparat keamanan di wilayah itu.


Hingga saat ini belum ada tanda-tanda serangan mereda. Saling serang di awal Ramadan ini menjadi kekhawatiran banyak pihak konflik akan menjurus ke arah peperangan besar seperti lima tahun silam.






Credit  cnnindonesia.com



AS Kirim Kapal Induk, Iran: AS Lakukan Perang Psikologis



Bendera Iran.
Bendera Iran.
Foto: Wikipedia
Ketegangan AS-Iran memanas setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir pada 2015.



CB, TEHERAN -- Iran mengatakan pengumuman Amerika Serikat (AS) mengirimkan kapal induk dan pesawat pengebom ke Timur Tengah adalah pesan untuk Iran. Kantor berita Tasnim melaporkan Iran melihat pengumuman itu sebagai perang psikologi.

Penasihat Pertahanan Gedung Putih John Bolton mengatakan AS sudah mengerahkan kapal induk Abraham Lincoln dan gugusan tugas khusus pengebom ke Iran. Ia mengatakan pengerahan kekuatan militer ini sebagai pesan kepada Iran.

"Pernyatan Bolton adalah cara yang ceroboh dalam kejenuhan perang psikologis," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Keyvan Khosravi kepada Tasnim, Selasa (7/5).

Khosravi menambahkan USS Abraham Lincoln (CVN-72) sudah tiba di Laut Mediterania beberapa pekan lalu. Kapal induk itu tergabung dalam formasi Carrier Strike Group (CSG) 12. Formasi ini biasanya membawa 7.500 personel, satu kapal induk, setidaknya satu cruiser (penjelajah), skuadron kapal penghancur, dan puluhan kapal tempur lainnya.

Ketegangan antara Washington dan Teheran semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan 2015. Trump lalu memberlakukan kembali sanksi ekonomi negara Timur Tengah itu.

Pada pekan lalu Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan keluar dari kesepakatan nuklir 2015 menjadi salah satu opsi dalam mengatasi sanksi ekonomi yang diberlakukan AS. Kesepakatan nuklir 2015 dirancang agar Iran tidak menyalahgunakan teknologi nuklir yang mereka miliki.

Pada awal bulan ini AS memasukkan Garda Revolusi Iran ke dalam daftar kelompok teroris. Mereka juga mencabut keringanan beberapa importir minyak Iran. Sehingga sejak awal Mei negara-negara yang sebelumnya masih diperbolehkan membeli minyak Iran tidak bisa lagi mendapatkan pasokan minyak dari negara itu atau mereka akan mendapatkan sanksi.

"Republik Islam (Iran) memiliki banyak pilihan, dan pihak berwenangan negara ini mempertimbangkannya, dan meninggalkan NPT (nuclear Non-Proliferation Treaty) menjadi salah satu diantaranya," kata Zarif di situs stasiun televisi IRIB pekan lalu.

Sebelumnya, Iran juga pernah mengancam akan meninggalkan NPT. Ketika Trump menarik AS dari kesepakatan 2015 yang ditandatangani enam kekuatan dunia: AS, Rusia, Cina, Jerman, Inggris, dan Prancis. 




Credit  republika.co.id




AS Kerahkan Kapal Induk dan Kelompok Tempurnya ke Dekat Iran



AS Kerahkan Kapal Induk dan Kelompok Tempurnya ke Dekat Iran
Sejumlah jet tempur dibawa kapal induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln. Foto/US Navy/Amber Smalley


WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal induk dan kelompok tempurnya ke dekat Iran. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan pengerahan kapal induk itu untuk mengirim pesan kepada Teheran.

Bolton mengatakan kelompok tempur itu menjadi pesan yang jelas kepada Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Washington atau sekutunya akan bertemu dengan kekuatan.

Bolton menekankan bahwa Washington tidak mencari perang dengan Teheran, tetapi siap untuk menanggapi setiap serangan dari negara para Mullah tersebut.

"Menanggapi sejumlah indikasi dan peringatan yang merisaukan dan meningkat, Amerika Serikat mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan satuan tugas pengebom ke wilayah Komando Pusat AS untuk mengirim pesan yang jelas dan tidak salah kepada rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan AS atau sekutu kami akan ditanggapi dengan kekuatan yang tak ada henti-hentinya," bunyi pernyataan Bolton, seperti dikutip Sputnik, Senin (6/5/2019).

Komando Pusat Amerika Serikat hadir di Timur Tengah. Komando Pusat itu juga hadir di Mesir, Afrika, dan Asia Tengah, terutama Afghanistan. Pasukan dari komando itu adalah tentara aktif yang terlibat dalam banyak kampanye militer di wilayah-wilayah tersebut.

Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat memburuk pada Mei 2018, setelah Washington secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Sejak itu, AS telah menampar Iran dengan beberapa putaran sanksi keras, termasuk pembatasan energi yang bertujuan untuk menurunkan ekspor minyak Iran ke angka nol guna melumpuhkan ekonomi negara itu.

Iran sendiri telah memperingatkan bahwa segala upaya langsung oleh AS atau negara lain dalam menghentikan Teheran untuk mengekspor minyaknya dapat menyebabkan penutupan Selat Hormuz. Selat itu merupakan jalur perairan strategis yang dilalui sekitar 20 persen dari total kapal yang memasok minyak dunia. 




Credit  sindonews.com