Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Rabu, 08 Mei 2019
AS Kerahkan Kapal Induk dan Kelompok Tempurnya ke Dekat Iran
WASHINGTON
- Militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal induk dan kelompok
tempurnya ke dekat Iran. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John
Bolton mengatakan pengerahan kapal induk itu untuk mengirim pesan kepada
Teheran.
Bolton mengatakan kelompok tempur itu menjadi pesan
yang jelas kepada Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan
Washington atau sekutunya akan bertemu dengan kekuatan.
Bolton
menekankan bahwa Washington tidak mencari perang dengan Teheran, tetapi
siap untuk menanggapi setiap serangan dari negara para Mullah tersebut.
"Menanggapi
sejumlah indikasi dan peringatan yang merisaukan dan meningkat, Amerika
Serikat mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan
satuan tugas pengebom ke wilayah Komando Pusat AS untuk mengirim pesan
yang jelas dan tidak salah kepada rezim Iran bahwa setiap serangan
terhadap kepentingan AS atau sekutu kami akan ditanggapi dengan kekuatan
yang tak ada henti-hentinya," bunyi pernyataan Bolton, seperti dikutip Sputnik, Senin (6/5/2019).
Komando
Pusat Amerika Serikat hadir di Timur Tengah. Komando Pusat itu juga
hadir di Mesir, Afrika, dan Asia Tengah, terutama Afghanistan. Pasukan
dari komando itu adalah tentara aktif yang terlibat dalam banyak
kampanye militer di wilayah-wilayah tersebut.
Hubungan antara
Iran dan Amerika Serikat memburuk pada Mei 2018, setelah Washington
secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Sejak
itu, AS telah menampar Iran dengan beberapa putaran sanksi keras,
termasuk pembatasan energi yang bertujuan untuk menurunkan ekspor minyak
Iran ke angka nol guna melumpuhkan ekonomi negara itu.
Iran
sendiri telah memperingatkan bahwa segala upaya langsung oleh AS atau
negara lain dalam menghentikan Teheran untuk mengekspor minyaknya dapat
menyebabkan penutupan Selat Hormuz. Selat itu merupakan jalur perairan
strategis yang dilalui sekitar 20 persen dari total kapal yang memasok
minyak dunia.