Selasa, 27 November 2018

Al-Shabaab Bunuh Ulama dan Pengikutnya karena Dianggap Sesat


Gerilyawan Ash-Shabaab, yang menguasai Somalia.
Gerilyawan Ash-Shabaab, yang menguasai Somalia.
Foto: Reuters
Setidaknya 10 orang tewas akibat serangan al-Shabaab.



CB, MOGADISHU -- Pemberontak Al-Shabaab  menyerang pusat keagamaan di Somalia tengah pada Senin (26/11). Serangan ini menewaskan ulama dan sedikit-dikitnya sembilan pengikutnya.
"Pegaris keras itu menewaskan 10 orang, termasuk ulama, remaja dan wanita, yang tinggal di sana," kata Mayor Polisi Abdirahman Abdullahi kepada Reuters melalui telepon dari pusat kota Galkayo.

"Pertempuran pasukan keamanan dengan Al-Shabaab masih berlangsung di pusat itu, jumlah korban tewas mungkin bisa bertambah," ujarnya menambahkan.

Shabaab yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Gerakan itu menyebut sang ulama sebagai penghina Nabi.  "Bom mobil melabrak pusat penghina Nabi. Gerilyawan kami sekarang berada di dalam dan pertempuran berlanjut," kata juru bicara Ash-Shabaab Abdiasis Abu Musab kepada Reuters.



Warga Galkayo dan pejabat daerah itu menyatakan, Abdiweli mungkin jadi sasaran karena sebagai tuan rumah kebanyakan pemuda memainkan musik dan menari.

Al-Shabaab pada tahun lalu menyatakan ulama itu mengaku dirinya sebagai Nabi. Namun hal tersebut telah dibantah Abdiweli. "Kami tidak tahu jumlah korban sekarang. Ash-Shabaab mengancamnya berkali-kali," kata Abdirashid Hashi, gubernur wilayah Mudug, kepada Reuters.

Ash-Shabaab berjuang menetapkan aturannya berdasarkan tafsir keras atas hukum Islam. Kelompok itu menguasai bagian kecil wilayah Mudug, tapi tidak termasuk Galkayo. "Galkayo utara sangat damai dan pertanyaannya adalah bagaimana petempur bersenjata dengan bom mobil jibaku memasuki kota itu," kata Kapten Polisi Nur Mohamed kepada Reuters dari Galkayo





Credit  republika.co.id



Ulama Somalia dan 9 Pengikut Tewas oleh Bom dan Penembakan al-Shabaab


Ulama Somalia dan 9 Pengikut Tewas oleh Bom dan Penembakan al-Shabaab
Peta wilayah Galkayo, Somalia, tempat ulama sufi dan sembilan pengikutnya tewas diserang kelompok al-Shabaab. Foto/Al Jazeera

GALKAYO - Seorang ulama sufi dan sembilan pengkutnya di Somalia tewas oleh serangan bom mobil dan penembakan kelompok ekstremis al-Shabaab, Senin (26/11/2018).

Orang-orang bersenjata dari kelompok itu menyerbu masuk pusat keagamaan milik ulama sufi Sheikh Abdiweli Ali Elmi Yare di Kota Galkayo di wilayah Mudug. Mereka menyerang ulama tersebut dan para pengikutnya.

"Para militan menewaskan 10 orang termasuk ulama, remaja dan wanita yang tinggal di dalam kamp," kata Abdirahman Abdullahi, seorang perwira polisi, kepada Reuters melalui telepon.

"Pertempuran antara pasukan keamanan dan al-Shabab masih berlangsung di pusat (keagamaan), korban mungkin bertambah," ujarnya.

Al-Shabaab, kelompok bersenjata yang berbasis di Somalia, terus mencoba  menggulingkan pemerintah setempat. Kelompok itu kepada Reuters mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat keagamaan.

"Sebuah bom mobil menghantam pusat orang yang menghina Nabi. Para militan kami sekarang berada di dalam dan pertempuran yang terus berlangsung," kata juru bicara al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab.

Warga Galkayo, di mana pusat itu keagamaan itu berada, dan seorang pejabat setempat mengatakan Abdiweli mungkin menjadi sasaran karena pusatnya menjadi tuan rumah bagi sebagian besar pemuda yang memainkan musik dan menari.

Al-Shabaab mengatakan pada tahun lalu bahwa ulama itu menyebut dirinya sebagai Nabi. Tuduhan itu dibantah Abdiweli.

"Kami tidak dapat mengetahui jumlah korban sekarang. Al-Shabaab telah mengancamnya berkali-kali," kata Abdirashid Hashi, gubernur wilayah Mudug, kepada Reuters.

Al-Shabaab, yang telah meluncurkan beberapa serangan di Somalia dan negara-negara tetangga, ingin menerapkan syariat Islam yang ketat versi kelompok itu di negara Tanduk Afrika.

Kelompok ekstremis ini mengontrol sebagian kecil dari wilayah Mudug, tetapi tidak termasuk Galkayo. 





Credit  sindonews.com



Trump Desak Meksiko Pulangkan Para Migran


Trump Desak Meksiko Pulangkan Para Migran
Para migran berlarian setelah aparat AS menembakkan gas air mata di perbatasan Meksiko-AS. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengatakan Meksiko harus mengirim para migran dari Amerika Tengah yang mencari suaka di Amerika Serikat (AS) kembali ke kampung halaman mereka. Hal itu dikatakan Trump sehari setelah pemerintah AS menutup perbatasan tersibuk di negara itu dan menembakkan gas air mata ke kerumunan migran.

Insiden hari Minggu terjadi setelah sekelompok migran di kota perbatasan Meksiko Tijuana bergegas ke pagar perbatasan. Ini adalah bab terbaru dari kebijakan keras Trump terhadap ribuan migran yang telah pergi ke utara melalui Meksiko dari negara-negara Amerika Tengah yang penuh kekerasan dan kemiskinan.

Ketegangan telah tumbuh di Tijuana, dan Trump mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa para migran harus menunggu di Meksiko sampai klaim suaka individu mereka diselesaikan di Amerika Serikat. Itu akan menjadi perubahan signifikan dalam kebijakan suaka yang dapat menjaga para migran dari Amerika Tengah di Meksiko selama lebih dari setahun.

Namun pada awal pekan ini, Trump mengatakan Meksiko harus mengirim para migran dari Amerika Tengah, kebanyakan orang Honduras, kembali ke rumah mereka.

“Meksiko harus menggerakkan bendera melambaikan para migran, banyak dari mereka adalah penjahat berdarah dingin, kembali ke negara mereka. Lakukan dengan pesawat, lakukan dengan bus, tetap lakukan yang Anda inginkan, tetapi mereka TIDAK datang ke AS. Kami akan menutup Perbatasan secara permanen jika perlu. Kongres, dana tembok!” tweet Trump seperti dilansir dari Reuters, Selasa (27/11/2018).

Pejabat pemerintah Meksiko tidak segera menanggapi pernyataan Trump.

Meksiko telah bernegosiasi dengan AS mengenai kemungkinan skema untuk menjaga migran di Meksiko sementara klaim suaka mereka diproses.

Tim Presiden Meksiko terpilih Andres Manuel Lopez Obrador, yang berkuasa Sabtu, mengatakan tidak ada kesepakatan yang disepakati para migran. Namun para pejabat mengisyaratkan mereka bisa tetap di Meksiko.

"Kami harus objektif, apa pun yang terjadi mereka akan tetap di Meksiko," kata Alejandro Encinas, deputi menteri dalam negeri.

"Para migran memiliki hak dan kami akan menghormati mereka," imbuhnya. 





Credit  sindonews.com




Meksiko Deportasi Migran Asal Amerika Tengah


Meksiko Deportasi Migran Asal Amerika Tengah
Meksiko Deportasi Migran Asal Amerika Tengah. (AP).

MEXICO CITY - Kementerian Dalam Negeri Meksiko akan mendeportasi sekitar 500 migran yang mencoba masuk ke perbatasan Amerika Serikat (AS) secara “ilegal” dan menyulut kekerasan.

Penegasan itu setelah otoritas keamanan Meksiko terlibat bentrok dengan pengungsi yang menggelar aksi di perlintasan Tijuana dan San Diego. Meskipun terjadi ketegangan di sana, Meksiko tidak akan mengirimkan tentaranya untuk mengendalikan 7.417 migran yang memadati perbatasan AS-Meksiko.

Dalam rekaman video menunjukkan puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, menerobos kawat berduri yang memisahkan kedua negara di dekat Tijuana. Pasukan perbatasan AS menghalau mereka dengan menembakkan gas air mata.

“Sekitar 500 migran mencoba melintasi batas dengan cara kekerasan,” demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Meksiko dilansir Reuters.

Mereka yang teridentifikasi terlibat dalam aksi kekerasan akan segera dideportasi secepatnya. “Tindakan migran itu melanggar kerangka migrasi legal dan bisa menjadi insiden serius,” ucap mereka.

Ketegangan di Tijuana kini semakin memanas setelah kedatangan ribuan pengungsi pada awal bulan ini. Mereka tiba di Tijuana setelah menempuh perjalanan lebih dari 4.350 km dari Amerika Tengah. Mereka ingin memperbaiki nasib di AS untuk menghindari kemiskinan dan kekerasan di negara asalnya, Honduras, Guatemala, dan El Salvador.

Namun, mereka harus menunggu lama jika aplikasi suakanya diterima oleh Pemerintah AS. Apalagi Presiden AS Donald Trump tidak akan menerima para pengungsi. Pengadilan juga sudah membatalkan perintah Trump tersebut. Nasib pengungsi akan tidak jelas dalam beberapa bulan ke depan.

Di tengah keputusasaan tersebut, pada Minggu (25/11) waktu setempat, sekitar 500 migran ikut berdemonstrasi dalam menuntut hak mencari suaka di AS. “Kita bukan penjahat! Kita adalah pekerja keras!” demikian teriak para pengungsi.

Para pengungsi ingin suara mereka didengar. “Mungkin Donald Trump bisa memberikan kita kesempatan,” kata Roberto, warga Honduras yang ingin mencari suaka di AS.

“Kita datang ke sini untuk bekerja. Kita tidak mencari masalah atau kejahatan,” katanya.

Menteri Dalam Negeri Meksiko Alfonso Navarrete mengatakan migran memang menggelar aksi. Saat bersamaan, sebagian pengungsi berpisah dari demonstran dan berlari menuju perbatasan untuk melintas ke AS. Aksi itu yang disayangkan Pemerintah Meksiko.

Aksi ketegangan, perlintasan batas antara Tijuana dan San Diego pun ditutup. Itu merugikan banyak pihak. Penduduk Meksiko, Jose Fajardo, tidak bisa bekerja di San Diego karena ditutup perlintasan batas. “Ini sungguh buruk,” kata Fajardo mengacu pada ketegangan polisi dan pengungsi. Dia mengaku harus bekerja di restoran di San Diego setiap hari, tetapi kini tidak lagi melintas dan tidak ada penghasilan.

Sekitar 70.000 kendaraan dan 20.000 orang melintas dari Meksiko ke AS di perlintasan San Ysidro setiap hari. Direktur Mexico Institute di Pusat Peneltian Wilson Center di Washington, Duncan Wood, mengungkapkan penutupan tersebut merupakan respons drastis. “Itu akan merugikan jutaan dolar,” katanya.





Credit  sindonews.com



Senin, 26 November 2018

Bentrok dengan Rusia, Ukraina Bersiap Umumkan Darurat Militer


Bentrok dengan Rusia, Ukraina Bersiap Umumkan Darurat Militer
Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan para pejabat keamanannya saat menggelar pertemuan. Foto/REUTERS/Mykhailo Markiv/Layanan Pers Kepresidenan Ukraina

KIEV - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan pihaknya akan mengumumkan darurat militer setelah kapal-kapal militernya bentrok dengan militer Rusia di Laut Hitam hari Minggu. Dalam bentrok di pantai Crimea, pasukan Moskow menembaki dan menangkap tiga kapal Angkatan Laut Kiev.

Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) Ukraina telah mendukung deklarasi darurat militer selama 60 hari. Usulan Presiden Poroshenko ini sedang diajukan ke parlemen Ukraina, Verkhovna Rada, untuk mendapat persetujuan akhir.

Pemimpin Ukraina mengatakan Kiev tidak berencana untuk melakukan operasi penyerangan jika darurat militer diberlakukan.

Berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan, Poroshenko mengatakan bahwa Kiev telah meminta NATO dan Uni Eropa untuk mengkoordinasikan tindakan militer Kiev untuk memastikan perlindungan Ukraina.

"Kami menyerukan kepada seluruh koalisi internasional pro-Ukraina; kita harus menyatukan upaya," kata Poroshenko.

Dia akan membahas langkah-langkah lebih lanjut dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Senin (26/11/2018). Menurutnya, pembicaraan dengan para pemimpin negara-negara sekutu Ukraina juga telah direncanakan digelar hari Senin.

Poroshenko berusaha meyakinkan publik bahwa keputusan Kiev untuk memberlakukan darurat militer tidak akan melanggar hak dan kebebasan warganya. Menurutnya, militer Kiev hanya akan melakukan tindakan defensif untuk melindungi wilayah dan rakyatnya.

Dia mengklaim bahwa penerapan darurat militer tidak akan memengaruhi kebuntuan di Lugansk dan Republik Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina.

Darurat militer memungkinkan pemerintah Ukraina untuk membatasi berbagai kebebasan sipil yang dilindungi oleh konstitusi, seperti kebebasan pers, kebebasan bergerak dan kebebasan berkumpul.

Di bawah undang-undang darurat militer, Kiev dapat, misalnya, memperkenalkan pembatasan perjalanan untuk melarang warga meninggalkan negara itu sama sekali.

Undang-undang darurat militer juga mempertimbangkan kendali ketat di pos pemeriksaan perbatasan, yang memungkinkan pencarian menyeluruh atas kendaraan, kargo dan barang-barang lainnya.

Langkah ini juga memungkinkan untuk meningkatkan kontrol atas media. Publikasi, televisi, dan saluran radio dapat ditutup jika dianggap menjadi ancaman bagi keamanan nasional Ukraina.


Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan Rusia menembaki kapal-kapal Ukraina setelah dianggap menerobos wilayah Crimea yang dinyatakan sebagai wilayah kedaulatannya. Selama ketegangan berlangsung, tiga kapal Ukraina ditangkap.

Angkatan Laut Ukraina mengatakan tiga pelautnya terluka dan dua kapal artileri mereka terkena tembakan Rusia di pantai Crimea, Laut Hitam. Angkatan Laut Ukraina bersikeras Rusia telah diberitahu sebelumnya tentang perjalanan kapal-kapalnya yang direncanakan.

"Kapal penjaga pantai Rusia melakukan tindakan agresif secara terbuka terhadap kapal angkatan laut Ukraina," kata Angkatan Laut Ukraina. 

Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia mengatakan, pihaknya menggunakan senjata setelah kapal-kapal Ukraina mengabaikan desakan untuk menghentikan operasinya. FSB membenarkan bahwa tiga kapal Kiev disita karena menerobos perbatasan secara ilegal.

Menurut FSB, tiga pelaut yang terluka menerima perawatan medis dan hidup mereka tidak dalam bahaya.

"Peristiwa berbahaya hari ini di Laut Azov menunjukkan bahwa sebuah front baru agresi Rusia secara terbuka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Mariana Betsa, seperti dikutip Sky News.

"Ukraina kini menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujar Betsa.

Sebaliknya, FSB mengklaim apa yang terjadi di pantai Crimea itu adalah hasil provokasi Kiev. "FSB memiliki bukti tak terbantahkan bahwa Kiev mempersiapkan dan mengatur provokasi di Laut Hitam," kata FSB dalam sebuah pernyataan.

"Bahan-bahan (bukti) ini akan segera dipublikasikan," imbuh FSB.

Uni Eropa menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menahan diri untuk mengurangi ketegangan di Laut Hitam.

"Mendesak Rusia untuk mengembalikan kebebasan navigasi melalui Selat Kerch setelah Moskow memblokadenya," kata pihak Uni Eropa.

Sekedar diketahui, Crimea melalui referendum melepaskan diri dari Ukraina tahun 2014 saat negara itu dilanda krisis ekonomi dan politik. Setelah melepaskan diri, Crimea menyatakan bergabung dengan Rusia.

Namun, Ukraina dan negara-negara Barat tak mengakui referendum dan menuduh Moskow menganeksasi wilayah tersebut. Setelah Crimea bergabung dengan Rusia, Presiden Vladimir Putin menerbitkan peta yang menyatakan Crimea bagian dari wilayah Rusia.


Credit  sindonews.com



Rusia Umbar Tembakan dan Tangkap 3 Kapal Militer Ukraina


Rusia Umbar Tembakan dan Tangkap 3 Kapal Militer Ukraina
Sejumlah jet tempur Rusia terbang di atas jembatan penghubung Rusia dan Semenanjung Crimea. Foto/Sky News

CRIMEA - Pasukan Rusia menembaki kapal-kapal Angkatan Laut Ukraina setelah dianggap menerobos wilayah Crimea yang dinyatakan sebagai wilayah kedaulatannya. Selama ketegangan berlangsung hari Minggu petang, tiga kapal militer Ukraina ditangkap.

Angkatan Laut Ukraina mengatakan tiga pelautnya terluka dan dua kapal artileri mereka terkena tembakan Rusia di pantai Crimea, Laut Hitam. Angkatan Laut Ukraina bersikeras Rusia telah diberitahu sebelumnya tentang perjalanan kapal-kapalnya yang direncanakan.

"Kapal penjaga pantai Rusia melakukan tindakan agresif secara terbuka terhadap kapal angkatan laut Ukraina," katanya.

Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia mengatakan, pihaknya menggunakan senjata setelah kapal-kapal Ukraina mengabaikan desakan untuk menghentikan operasinya. FSB membenarkan bahwa tiga kapal Kiev disita karena menerobos perbatasan secara ilegal.

Menurut FSB, tiga pelaut yang terluka menerima perawatan medis dan hidup mereka tidak dalam bahaya.

"Peristiwa berbahaya hari ini di Laut Azov menunjukkan bahwa sebuah front baru agresi Rusia secara terbuka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Mariana Betsa, seperti dikutip Sky News, Senin (26/11/2018).

"Ukraina kini menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujar Betsa.

Sebaliknya, FSB mengklaim apa yang terjadi di pantai Crimea itu adalah hasil provokasi Kiev. "FSB memiliki bukti tak terbantahkan bahwa Kiev mempersiapkan dan mengatur provokasi di Laut Hitam," kata FSB dalam sebuah pernyataan.

"Bahan-bahan (bukti) ini akan segera dipublikasikan," imbuh FSB.

Uni Eropa menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menahan diri untuk mengurangi ketegangan di Laut Hitam.

"Mendesak Rusia untuk mengembalikan kebebasan navigasi melalui Selat Kerch setelah Moskow memblokadenya," kata pihak Uni Eropa.

Sekedar diketahui, Crimea melalui referendum melepaskan diri dari Ukraina tahun 2014 saat negara itu dilanda krisis ekonomi dan politik. Setelah melepaskan diri, Crimea menyatakan bergabung dengan Rusia.

Namun, Ukraina dan negara-negara Barat tak mengakui referendum dan menuduh Moskow menganeksasi wilayah tersebut. Setelah Crimea bergabung dengan Rusia, Presiden Vladimir Putin menerbitkan peta yang menyatakan Crimea bagian dari wilayah Rusia. 






Credit  sindonews.com




Konflik di Laut Hitam, Rusia Tahan 3 Kapal Ukraina


Konflik di Laut Hitam, Rusia Tahan 3 Kapal Ukraina
Ilustrasi Angkatan Laut Rusia di Semenanjung Krimea. (CNN)



Jakarta, CB -- Angkatan bersenjata Rusia dikabarkan menahan 3 buah kapal milik Angkatan Laut Ukraina pada Minggu waktu setempat. Hal itu membuat hubungan kedua negara tetangga itu kembali tegang dan membuka peluang terjadinya konflik baru, selepas Negeri Beruang Merah mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina empat tahun lalu.

Menurut Badan Intelijen Rusia (FSB), insiden itu terjadi ketika dua kapal AL Ukraina berukuran kecil dilengkapi meriam yang mengawal sebuah kapal tunda melintas di Laut Hitam dekat Semenanjung Krimea. AL Rusia lantas siaga dan memblokir perairan dengan menempatkan kapal tanker dan kapal penjaga pantai di perairan itu.


Hanya saja, Rusia beralasan kapal AL Ukraina tetap melintas dan mengabaikan peringatan. Mereka lantas terlibat duel dengan masing-masing melancarkan manuver. Alhasil, penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan ke arah kapal AL Ukraina dan melukai sejumlah pelaut.

"Kami terpaksa menggunakan senjata untuk menghentikan kapal perang Ukraina. Hasilnya, kami menyita tiga kapal Ukraina yang disita," demikian pernyataan FSB, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (26/11).


Angkatan Udara Rusia juga mengirim sebuah helikopter dan dua jet tempur untuk berpatroli di Laut Hitam. Mereka menyatakan kapal perang Ukraina dan helikopter tempur itu bahkan sudah dalam keadaan saling kunci dan siap melepaskan tembakan.

Menurut versi Ukraina, Rusia justru menyerang dan menyita kapal setelah menjauh dan hendak kembali Pelabuhan Laut Hitam di Odessa. Mereka mengaku Rusia bertindak agresif dengan menabrak dan menembaki kapal itu.

"Setelah kami pergi sejauh 12 mil laut, FSB menembaki armada kecil AL Ukraina," demikian pernyataan angkatan bersenjata Rusia.


Karena hal itu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menggelar rapat darurat dengan petinggi militer dan penasihat keamanannya. Dia juga mendesak parlemen supaya menetapkan status darurat militer atas sikap Rusia.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan akan menggelar rapat darurat pada pukul 11.00 waktu New York, Amerika Serikat untuk membahas masalah itu. Kabarnya permintaan itu disampaikan langsung oleh Ukraina dan Rusia.


Konflik antara Rusia dan Ukraina belum reda sejak pencaplokan Krimea pada 2014. Ukraina menuding Rusia menghasut penduduk di perbatasan sebelah timur dengan mengirim tentara bayaran dan mempersenjatai kelompok separatis.





Credit  cnnindonesia.com


Israel Tahan Lagi Gubernur Palestina untuk Yerusalem


Israel Tahan Lagi Gubernur Palestina untuk Yerusalem
Gubernur Palestina untuk Yerusalem, Adnan Gheith. (AHMAD GHARABLI / AFP)


Jakarta, CB -- Kepolisian Israel dilaporkan menahan Gubernur Palestina di Yerusalem, Adnan Gheith, untuk kedua kalinya pada Minggu (25/11) kemarin. Hakim Israel menyebut penahanan masih terkait penyelidikan penjualan tanah.

Melalui pernyataan, juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan Gheith ditahan selama satu hari untuk diperiksa tanpa penjelasan yang lebih detail.

Pengadilan Yerusalem memutuskan memperpanjang penahanan Gheith hingga Kamis (29/11) mendatang setelah hakim disebut mendapatkan bukti rahasia.


Hakim menuturkan penahanan Gheith dilakukan lantaran dia diduga bersekongkol dengan otoritas Palestina untuk melanggar perjanjian Oslo.


Gheith sempat ditahan dalam kasus yang sama pada 20 Oktober lalu. Saat itu, ia diinterogasi selama dua hari sebelum akhirnya dibebaskan.

Badan Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet), mengatakan Gheith dituduh terlibat kegiatan ilegal oleh otoritas Palestina di Yerusalem.

Gheith juga sempat diperiksa beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir. Tak hanya kantor Gheith, rumah dinasnya juga sempat digeledah polisi Israel pada 4 November lalu.

Selain penangkapan Gheith, otoritas Israel juga mencegah Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem Adnan al-Husseini, berpergian keluar negeri selama tiga bulan dan menyita paspornya pada Kamis pekan lalu.

Dikutip AFP, media Israel melaporkan penyelidikan terhadap Gheith dilakukan menyusul laporan penangkapan seorang pria pada Oktober lalu oleh otoritas Palestina. Orang tersebut diduga menjual properti di Yerusalem Timur, wilayah yang diklaim sebagai Ibu Kota Palestina di masa depan, kepada warga Yahudi.


Penjualan semacam itu dianggap bentuk pengkhianatan di kalangan warga Palestina.

Surat kabar Israel, Haaretz melaporkan sang penjual adalah warga Palestina keturunan Amerika Serikat. Meski begitu, kedutaan AS tidak segera mengonfirmasi kabar tersebut.

Penasihat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Fuad Hallaq, menganggap penangkapan kembali Gheith dilakukan sebagai tekanan Israel untuk membebaskan sang penjual tanah.

Sementara itu, pengacara Gheith memaparkan kliennya tidak pernah melakukan tindakan ilegal apa pun terkait penjualan tanah. Pengacara Gheith menuding kepolisian mencoba mencegah kliennya untuk bekerja sebagai pemimpin wilayah bersengketa tersebut.

Yerusalem memang telah lama menjadi salah satu sumber konflik Palestina-Israel, di mana kedua negara sama-sama mengklaim kota suci bagi tiga agama itu sebagai ibu kota masa depan mereka.

Israel menduduki wilayah Yerusalem timur sejak memenangkan Perang Enam Hari pada 1967 lalu. Sejak itu, Israel mencaplok kawasan yang dianggap ilegal oleh sejumlah negara.


Israel juga kerap melarang otoritas Palestina melakukan kegiatan di wilayah itu. Karena itu, Palestina memiliki seorang menteri dan seorang gubernur untuk urusan Yerusalem yang berlokasi di Al-Ram, wilayah di perbatasan Tepi Barat.





Credit  cnnindonesia.com




Dua Lagi Jet Tempur Siluman F-35 Perkuat Israel


Dua Lagi Jet Tempur Siluman F-35 Perkuat Israel
Satu dari dua pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat mendarat di Israel hari Minggu (25/11/2018). Foto/IDF

TEL AVIV - Dua jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS) mendarat di Israel selatan hari Minggu. Kedatangan dua pesawat canggih itu semakin memperkuat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang saat ini sudah memiliki selusin unit.

Pesawat F-35, yang dikenal di Israel dengan nama Ibrani "Adir", mendarat di pangkalan Nevatim Angkatan Udara Israel, di sebelah tenggara Beersheba. Kedua pesawat itu akan akan bergabung dengan Skuadron Golden Eagle.

Mengutip Times of Israel, Senin (26/11/2018), pesawat-pesawat itu lepas landas dari Amerika Serikat pekan lalu. Namun, sedikit tertunda ketika tiba di Israel, yang diduga karena cuaca buruk.

Negara mayoritas Yahudi itu mulai menerima pasokan jet tempur siluman F-35 generasi kelima dari Amerika Serikat pada Desember 2016. Pesawat itu dinyatakan beroperasi sekitar setahun kemudian.

Israel, untuk saat ini, setuju untuk membeli 50 unit pesawat tempur F-35 dari Amerika Serikat. Pengirimannya dijadwalkan secara berangsur-angsur selama tiga tahap hingga tahun 2024.

Awal tahun ini, Angkatan Udara Israel (IAF) mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan jet tempur siluman dalam pertempuran, yang diklaim menjadikan angkatan udaranya sebagai pihak pertama di dunia yang melakukannya.

"Angkatan Udara Israel telah dua kali melakukan serangan dengan F-35, pada dua front yang berbeda," kata komandan IAF Amikam Norkin pada konferensi kepala angkatan udara sedunia di Israel pada 22 Mei lalu.

"Saya pikir kami adalah yang pertama menyerang dengan F-35 di Timur Tengah, saya tidak yakin tentang daerah lain," katanya.

Militer Israel kemudian melangkah lebih jauh dengan mengatakan sebagai pengguna pertama jet tempur itu, yang tidak hanya di Timur Tengah.

Kepala angkatan udara tidak menyebutkan kapan kedua serangan itu terjadi, tetapi mengatakan bahwa F-35 tidak melakukan serangan selama pemboman besar-besaran Israel atas target Iran di Suriah pada 10 Mei.

Jet tempur F-35 generasi kelima telah dipuji sebagai "game-changer" oleh militer Israel, tidak hanya karena kemampuan ofensif dan stealth-nya, tetapi karena kemampuannya untuk menghubungkan sistemnya dengan pesawat lain dan membentuk pembagian jaringan informasi.




Credit  sindonews.com




UE Tak Terima Rouhani Sebut Israel Tumor Kanker Timur Tengah


UE Tak Terima Rouhani Sebut Israel Tumor Kanker Timur Tengah
Presiden Iran Hassan Rouhani. Foto/REUTERS/Carlo Allegri

BRUSSELS - Uni Eropa mengecam pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani yang mendesak umat Islam di seluruh dunia bersatu untuk melawan Israel dan Amerika Serikat (AS). Blok Eropa itu juga tak bisa menerima komentar pemimpin Iran yang menyebut rezim Tel Aviv sebagai tumor kanker di Timur Tengah.

"Pernyataan Presiden Rouhani yang mempertanyakan legitimasi Israel benar-benar tidak dapat diterima," kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataaan. "Hal itu juga tidak sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi perselisihan internasional melalui dialog dan hukum internasional," lanjut Uni Eropa.

"Uni Eropa menegaskan kembali komitmen fundamentalnya terhadap keamanan Israel, termasuk berkaitan dengan ancaman saat ini dan yang muncul di kawasan itu," imbuh pernyataan tersebut, yang dilansir Times of Israel, Senin (26/11/2018).


Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Rouhani pada hari Sabtu mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan Israel. Menurutnya rezim Zonis tersebut adalah agen negara-negara Barat yang didirikan sebagai sarana untuk menyebarkan pengaruhnya atas wilayah Timur Tengah.

"Salah satu hasil yang tidak menyenangkan dari Perang Dunia II adalah pembentukan tumor kanker di wilayah ini," kata Rouhani, mengacu pada Israel.

Kanselir Austria Sebastian Kurz mengutuk ucapan Rouhani dan menyamakan komentar itu dengan sikap anti-Semitisme.

"Saya sangat mengutuk pernyataan yang tidak dapat diterima dari Presiden Rouhani terkait dengan Israel. Ini benar-benar tidak dapat diterima ketika hak Israel untuk ada dipertanyakan atau penghancuran Israel sedang didesak," tulis dia di Twitter.

"Karena tanggung jawab historis kami, pertempuran menentukan melawan semua bentuk anti-Semitisme dan dukungan untuk Israel sangat penting bagi kami. Bagi Austria, keamanan Israel tidak bisa ditawar," lanjut dia.

Rouhani selama ini dikenal sebagai pemimpin Iran yang relatif moderat. Dia tidak biasa menggunakan retorika yang keras seperti itu.

Selama pidatonya di sebuah konferensi di Teheran, Rouhani meminta Arab Saudi, rival utama Iran sekaligus sekutu AS, untuk bergabung dengan negara-negara Muslim lainnya untuk melawan Israel dan AS. 



Credit  sindonews.com



Demo Mencekam di Prancis Tak Cuma soal Harga BBM, Tapi...


Foto: Reuters
Foto: Reuters


Jakarta - Paris masih tegang, demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak kembali terjadi. Bahkan, aksi unjuk rasa tersebut berujung dengan bentrokan antara ribuan pengunjuk rasa dan pasukan kepolisian di Paris, Prancis, pada Sabtu (24/11).

Bukan hanya kenaikan BBM saja, kekisruhan di Paris ini ternyata dipicu isu lain, seperti pajak dan biaya hidup masyarakat yang makin meningkat.


Menurut data Kementerian Dalam Negeri Prancis, yang dikutip dari BBC, Lebih dari 100.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi pada hari Sabtu di seluruh Prancis. Sebagian besar berjalan dengan damai - kecuali di ibu kota, yang di dalamnya terdapat 8.000 demonstran berunjuk rasa.

Kericuhan terbesar berpusat di Champs-Elysées. Para pengunjuk rasa mencoba melewati sebuah pagar keamanan di sekitar tempat-tempat yang sensitif. Sekitar 5.000 demonstran berkumpul di jalan itu. Puluhan orang ditangkap setelah bentrok dengan polisi.

Sebelumnya, harga diesel yang merupakan BBM paling banyak dikonsumsi di Prancis, meningkat hingga 23% selama 12 bulan terakhir. Harga bahan bakar ini mencapai titik tertinggi sejak dekade 2000-an, di angka 1,5 euro atau Rp 24 ribu per liter (Kurs: Rp 16.450/euro).


Meskipun harga minyak dunia sempat turun, pemerintah Prancis justru meningkatkan pajak hidrokarbon menjadi 7,6 sen per liter untuk bahan bakar diesel dan 3,9 sen untuk premium. Kebijakan itu diklaim untuk mendukung mobil dan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Keputusan pemerintah menaikkan 6,5 sen untuk diesel dan 2,9 sen untuk premium pada 1 Januari lalu, dianggap sebagai hal yang tak dapat ditoleransi lagi.

Macron selama ini menyalahkan harga minyak dunia sebagai dalang kenaikan BBM di Prancis. Di sisi lain, dia menyebut kenaikan pajak bahan bakar fosil vital untuk investasi energi terbarukan.

Lucy Williamson, dari BBC News Paris dalam analisisnya mengatakan bahwa protes yang dipaparkan kelompok demonstran jelas. Namun sebenarnya terdapat hal lain yang menyatukan Gerakan Rompi Kuning ini, di luar kemarahan mereka tentang peningkatan pajak dan biaya hidup sehari-hari.


Penggalangan massa ini adalah sinyal bahwa Macron gagal mengembalikan kepercayaan publik terhadap politik, dan membuat ketimpangan terus terjadi.

Para pengunjuk rasa yang terlibat kerusuhan dengan polisi pada hari Sabtu bukanlah warga negara yang termarjinalkan, tapi mereka yang mengklaim berjuang meski bekerja, yang merasa tak tahan dengan persoalan ekonomi Prancis, terutama saat kalangan kelas atas mendapatkan keringanan pajak.

Pemerintah Prancis menuding kelompok ultra-kanan berada di balik kekerasan di Paris. Padahal, pada unjuk rasa tersebut ada pula warga awam, baik yang turun ke jalan maupun tidak, yang mendukung Gerakan Rompi Kuning.

Keberagaman dan demokrasi Prancis selama ini telah menjadi kekuatan masyarakat negara itu, tapi juga membuat tujuan publik tak jelas serta sulit dikontrol.




Credit  finance.detik.com








Ini Dia Kapal Made in Banyuwangi yang Diekspor hingga ke Swedia


Foto: Ardan Adhi Chandra
Foto: Ardan Adhi Chandra


Banyuwangi - PT Lundin Industry Invest merupakan salah satu galangan kapal swasta yang ada di Indonesia. Bermarkas di Banyuwangi, Jawa Timur Lundin sudah mengekspor kapal ke Australia hingga Swedia.

Sejak berdiri di 1997, Lundin sudah memproduksi 278 kapal. Kapal yang diproduksi juga melayani pesanan militer dalam negeri.

"Produksi sejak berdiri sampai sekarang sudah 278 kapal. Diekspor ke berbagai negara maupun kegiatan militer Indonesia," kata Manajer Logistik Lundin Eko Budi di kantornya, Banyuwangi, Sabtu (24/11/2018).
Kinerja ekspor Lundin terbilang apik. Kualitas kapal buatan Banyuwangi pun kualitasnya tidak kalah dengan produk serupa dari negara lain.

"Ekspor peningkatan bagus. Kualitas produksi Lundin bisa diadu dengan kapal-kapal dari galangan kapal di dunia. Produk kita nggak kalah sm dunia internasional," ujar Eko.


Untuk pesanan dalam negeri, ia mengatakan bahwa TNI AL menjadi pemesan paling banyak. Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Bakamla juga memesan kapal buatan Lundin.

"Dominan militer Indonesia TNI AL, kemudian Bakamla kemudian ada KKP," tutur Eko.

Akan tetapi, pesanan kapal untuk dalam negeri belakangan ini menurun. Terakhir ia melayani pesanan dalam negeri pada pertengahan 2016 silam.

"2015 dapat pesanan 10 kapal dari KKP kemudian 15 TNI AL. Setelah 2015 pertengahan 2016 belum ada pesanan," kata Eko.





Credit  finance.detik.com




Kasus Jamal Khashoggi, Pangeran Turki Sebut Citra Saudi Rusak



Pangeran Turki Al Faisal. [ASHARQ AL-AWSAT]
Pangeran Turki Al Faisal. [ASHARQ AL-AWSAT]

CBAbu Dhabi – Pangeran Turki, yang juga bekas kepala intelijen Arab Saudi, mengatakan pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, merusak citra negaranya di pentas internasional. Pembunuhan itu tidak bisa diterima.

 
Pangeran Turki juga mengatakan para pemimpin negara bakal harus berinteraksi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, yang biasa disapa MBS, pada acara KTT G20 di Argentina pada awal Desember 2018.
“Kami harus menanggung itu. Ini bukan sesuatu yang harus dihindari. Dan kami menghadapinya,” kata Pangeran Turki seperti dilansir CNBC pada Sabtu, 25 November 2018 waktu setempat.

Pembunuhan jurnalis senior Jamal Khashoggi menimbulkan kemarahan global. Sejumlah pemimpin negara mendesak Arab Saudi untuk mengungkap kasus ini dan menghukum para pelaku dan dalangnya.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye
Lembaga intelijen Amerika Serikat CIA telah menyampaikan kesimpulan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi terlibat langsung dalam memberi perintah pembunuhan itu.
Namun, seperti dilansir Reuters, Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan sikap berbeda yang mengatakan CIA masih terus mengikuti jalannya kasus ini. Trump mengatakan MBS, yang merupakan sebutan untuk putra mahkota, membantah keras terlibat dalam kasus ini.
Trump menyebut MBS bisa saja tahu dan bisa juga tidak soal kasus ini. Namun, menurut Trump, tidak ada cukup bukti soal ini. Menurut dia, Saudi memiliki hubungan bisnis yang sangat baik dengan AS yaitu US$450 miliar atau sekitar Rp6.600 triliun berupa investasi dan pembelian senjata berteknologi canggih.

Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net


Pangeran Turki melanjutkan soal kedatangan MBS ke KTT G20 nanti. “Apakah para pemimpin di KTT akan berinteraksi secara hangat dengan putra mahkota atau tidak, saya pikir semuanya mengakui kerajaan merupakan sebuah negara dan Raja Salman dan putra mahkota merupaka orang-orang yang harus mereka hadapi,” kata Turki.

 
Menurut Pangeran Turki, Trump mengekspresikan pendapatnya terkait kepentingan AS dalam kasus pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi ini. “Dia menekankan hubungan strategis antara kedua negara dalam pernyataannya dan bagaimana Arab Saudi telah banyak membantu dalam banyak urusan – bukan hanya minyak,” kata Pangeran Turki, yang pernah menjabat sebagai dubes Saudi untuk AS dan juga kepala intelijen selama 20 tahun.



Credit  tempo.co




Manuver Bareng, 36 Jet Tempur F-35 AS bak 'Gajah-gajah Berjalan'


Manuver Bareng, 36 Jet Tempur F-35 AS bak Gajah-gajah Berjalan
Puluhan jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat saat manver bareng dari landasan pacu Pangkalan Udara Hill di Utah, 19 November 2018. Foto/CNN

UTAH - Untuk pertama kalinya, sebanyak 36 jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) melakukan latihan tempur bersamaan di Pangkalan Udara Hill (HAFB), Utah. Media setempat menjuluki manuver langka ini dengan sebutan "gajah-gajah berjalan" saat puluhan jet tempur itu muncul di landasan pacu.

Pemandangan tak biasa itu terjadi hari Senin, 19 November. Angkatan Udara AS mengatakan pengerahan puluhan jet tempur termahal itu sebagai bagian dari "latihan kekuatan tempur".

Ke-36 pesawat tempur generasi kelima Amerika itu berasal dari kontingen 388th Fighter Wing dan kontingan 419th Reserve.

Menurut Angkatan Udara AS pesawat-pesawat itu melesat beriringan dalam interval 20 hingga 40 detik. Jumlah pesawat yang terlibat manuver ini hampir sama dengan jumlah yang dikirim dari HAFB pada hari-hari biasa.

"Kami siap untuk bertarung malam ini, dan berlatih dengan banyak skuadron F-35 dapat menunjukkan kemampuan kami untuk mengalahkan musuh potensial di mana pun mereka muncul," kata Mayor Caleb Guthmann, asisten direktur operasi dan petugas proyek latihan dari Skuadron Tempur 34, dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari CNN.

"Selama latihan, (388th Fighter) Wing mengonfirmasikan kemampuan mereka untuk menggunakan kekuatan besar jet terhadap target udara dan darat, menunjukkan kesiapan  mematikan dari F-35 Lightning II," kata pihak Angkatan Udara AS.

"Peluncuran pesawat dari beberapa skuadron secara bersamaan menghadirkan berbagai tantangan dan memungkinkan 388th Fighter Wing untuk mengevaluasi kemampuan profesional pemeliharaan, pilot, tim komando dan kontrol," lanjut Angkatan Udara AS.

Pada bulan Oktober lalu, Menteri Pertahanan James Mattis memerintahkan 80 persen dari semua jet tempur, termasuk skuadron tempur F-35, siap untuk misi setiap saat tahun 2019 nanti.

Misi tempur AS pertama dengan F-35 terjadi bulan lalu. Saat itu, jet-jet tempur F-35 dari Korps Marinir meluncurkan serangan terhadap target kelompok miltan di Afghanistan. Pesawat-pesawat dalam misi itu melesat dari kapal perang USS Essex.

Banyak negara anggota NATO telah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan program F-35. Negara-negara itu antara lain Inggris, Italia, Belanda, Turki, Kanada, Australia, Denmark dan Norwegia.

Angkatan Udara AS sendiri memiliki 156 pesawat F-35. Kemudian Korps Marinir memiliki 61 unit pesawat dan Angkatan Laut memiliki 28 unit pesawat.

Jet tempur F-35, yang diklaim dirancang untuk tidak dapat terdeteksi oleh radar musuh itu, telah menjadi favorit Presiden Donald Trump. Dia beberapa kali memuji pesawat itu dengan sebutan pesawat "invisible". 






Credit  sindonews.com




Kapal Induk AS Diduga Sebabkan Kekacauan Elektronik di Hong Kong


Kapal Induk AS Diduga Sebabkan Kekacauan Elektronik di Hong Kong
Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, saat singgah di Hong Kong, Rabu lalu. Foto/Facebook/Asia Times

HONG KONG - Kekacauan perangkat elektronik terjadi di sebuah kota di Hong Kong ketika kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS) USS Ronald Reagan singgah. Para warga setempat tidak bisa membuka pintu mobil dari jarak jauh.

Selain itu, para pengguna ponsel mengeluhkan layanan yang mengalami intermittent atau berhenti sementara.

Kekacauan perangkat elektonik itu terjadi hari Rabu, tepat di saat USS Ronald Reagan menjatuhkan jangkar beberapa kilometer di sebelah selatan Pulau Tsing Yi, dekat Pelabuhan Victoria, Hong Kong.

Mengutip Asia Times, Sabtu (24/11/2018), gangguan misterius itu diduga disebabkan oleh peralatan anti-radio dan anti-spionase elektronik kapal induk USS Ronald Reagan yang diaktifkan sebelum berlayar ke Hong Kong.

Para pemilik mobil di wilayah distrik tengah dan barat Hong Kong juga mengalami masalah serupa ketika mereka menggunakan sistem kunci mobil jarak jauh.

Otoritas Komunikasi Hong Kong mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah laporan kerusakan perangkat nirkabel. Namun, Konsulat Jenderal AS di Hong Kong, melalui seorang juru bicara, mengaku tidak mengetahui masalah tentang kehadiran kapal induk di pelabuhan yang memengaruhi kendaraan sipil.

Ahli komunikasi radio di organisasi Federasi Teknologi Informasi Hong Kong mengatakan kepada surat kabar lokal bahwa dia menemukan sebagian besar mobil yang terkena dampak adalah mobil produksi Jepang.

Mobil buatan Jepang menggunakan frekuensi 315 MHz untuk sistem penguncian jarak jauh, dan frekuensi ini diduga dekat dengan radar dan peralatan elektromagnetik lainnya yang ada atas kapal induk AS.

Selama beberapa dekade Hong Kong telah menjadi lokasi rutin persinggahan Kapal perang AS. Kapal Induk USS Ronald Reagan sendiri sering berkunjung ke wilayah milik China itu sejak tahun 2003, dengan kunjungan sebelumnya terjadi bulan Oktober 2017. Sebelum kejadian ini, perangkat elektronik sipil setempat tidak pernah mengalami kekacauan.

Meskipun demikian, Kepolisian Hong Kong dilaporkan kerap menyebarkan perangkat "anti-explosive signal-jamming van" ketika pejabat asing seperti Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev atau Presiden Indonesia Joko Widodo berada di wilayah tersebut. 





Credit  sindonews.com



Imigran Frustasi dan Nekat Menerobos, AS Tutup Perbatasan


Imigran Frustasi dan Nekat Menerobos, AS Tutup Perbatasan
Ilustrasi bentrokan imigran di perbatasan Meksiko. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Jakarta, CB -- Lembaga Bea Cukai dan Penjaga Perbatasan Amerika Serikat memutuskan menutup seluruh ruas jalan kendaraan dan jalur pejalan kaki untuk pelintas batas, di pos mereka di San Ysidro, San Diego, California, yang berbatasan dengan Meksiko pada Minggu (25/11) waktu setempat.

Penyebabnya adalah ratusan pendatang dari Amerika Tengah mencoba merangsek ke Negeri Abang Sam melalui Kota Tijuana, Meksiko lantaran bosan menunggu kepastian kapan mereka boleh melintas.

Penutupan perbatasan AS dilakukan 3 hari selepas Presiden Donald Trump menebar ancaman akan bertindak keras terhadap para imigran yang nekat menerobos. Padahal, perlintasan di San Ysidro adalah salah satu yang tersibuk.


Sebagaimana dilansir AFP, Senin (26/11), Menteri Dalam Negeri Meksiko Alfonso Navarette menuding sejumlah imigran nekat akan melintas ke Amerika Serikat secara ilegal. Sebab, mereka sudah menunggu sekian lama untuk penerbitan izin yang tak kunjung diterima. Alhasil, Meksiko juga mengerahkan pasukan untuk menjaga ketertiban di perbatasan.


"Kami akan bertindak dan memulangkan mereka," kata Navarette.

Sekitar 500 imigran dari negara Amerika Tengah sempat berunjuk rasa sebelum nekat melintasi perbatasan dari Meksiko ke AS. Mereka sempat berhasil menerobos pagar perbatasan di Meksiko, tetapi kemudian dipaksa mundur karena penjaga perbatasan AS menembakkan gas air mata.

Wali Kota Tijuana, Juan Manuel Gastélum hanya berharap gejolak di perbatasan kedua negara segera berakhir. Sebab, sejumlah penduduk di kotanya bakal kesulitan jika penutupan perbatasan menjadi berkepanjangan. Sebab, sebagian dari mereka kerap bolak-balik ke AS untuk berbisnis hingga menempuh pendidikan.


Maraknya gelombang pendatang dari Amerika Selatan dan Tengah ke AS disebabkan oleh kekerasan dan krisis ekonomi serta kemiskinan yang membelit mereka. Ketimbang membantu, hal itu malah membuat Presiden Trump bersikap keras dengan mengetatkan penjagaan perbatasan dengan mengirim pasukan dan memasang halang rintang berupa kawat berduri.

Kebijakan 'America First' yang selalu didengungkan Trump membuat pemerintahannya dan imigrasinya tidak ramah terhadap pendatang. Beberapa waktu lalu dia juga melarang sejumlah warga dari negara tertentu bercorak Islam datang ke AS. Sebagian penduduknya menentang cara berpikir Trump yang dianggap egois dan tidak menunjukkan kasih sayang kepada sesama menusia.





Credit  cnnindonesia.com




Demo BBM di Prancis Rusuh, Presiden Macron Mengecam Pendemo


Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi di Prancis terkait referendum Kaledonia Baru pada Minggu, 4 November 2018. Sumber:  LUDOVIC MARIN/AGENCE FRANCE-PRESSE/GETTY IMAGES/wsj.com
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi di Prancis terkait referendum Kaledonia Baru pada Minggu, 4 November 2018. Sumber: LUDOVIC MARIN/AGENCE FRANCE-PRESSE/GETTY IMAGES/wsj.com

CBParis – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam aksi unjuk rasa di ibu kota Paris, Prancis, pada Sabtu, 24 November 2018, yang berlangsung ricuh.
Unjuk rasa ini digelar sekitar 5000 orang untuk memprotes kebijakan kenaikan pajak bahan bakar minyak, yang membuat harga solar dan bensin naik.

“Terima kasih kepada semua petugas keamanan untuk keberanian dan sikap profesionalismenya. Sikap memalukan ditunjukkan kepada orang-orang yang dengan suka rela menyerang warga negara lain dan wartawan. Sikap memalukan ditunjukkan orang-orang yang mencoba mengintimidasi para pejabat yang dipilih secara demokratis,” kata Macron lewat cuitan di akun Twitter pada Sabtu, 24 November 2018 waktu setempat. “Tidak ada tempat untuk kekerasan di Republik ini.”

Para pengunjuk rasa menyalakan api dan membakar barikade. Ini membuat polisi membubarkan massa menggunakan gas air mata dan kanon air. 130 orang telah ditangkap pada Sabtu. 42 orang ditahan di Paris.
Seorang panitia menyebut aksi ini sebagai ‘perang sipil’. “Tujuan dari aksi ini adalah menyatukan semua orang di Paris. Saya merasa kecewa karena tujuannya tidak seperti ini,” kata Thierry Paul Valette seperti dilansir CNN.

Valette menyalahkan kerusuhan yang terjadi kepada sekelompok kecil orang dari gerakan kiri dan kanan ekstrim.

Demonstran yang mengenakan rompi kuning membakar ban bekas saat memprotes atas kenaikan harga bahan bakar minyak dengan memblokir akses ke depot bahan bakar di Fos-sur-Mer, Prancis, 19 November 2018. Dikabarkan bahwan unjuk rasa tersebut berlangsung di 2000 titik dari ibu kota Paris hingga kota-kota lain. REUTERS/Jean-Paul Pelissier
Seperti dilansir Reuters, Pemerintah Prancis bakal bertemu dengan para pedagang ritel, dan perusahaan asuransi untuk mengetahui dampak dari protes nasional terhadap kenaikan biaya bahan bakar minyak.
“Besok saya bersama perwakilan dari kementerian Ekonomi akan bertemu dengan para pedagang ritel, para pengrajin, kamar dagang, dan serikat pegawai terbesar Medef untuk mengetahui situasi ekonomi, dampak pada penjualan dan ekonomi kita dan konsekuensi yang harus kita ketahui,” kata Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, seperti dilansir Reuters, Ahad, 25 November 2018 waktu setempat.

Sejumlah pengunjuk rasa bentrok dengan petugas saat berdemonstrasi menolak kebijakan pajak bbm, yang diluncurkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada akhir 2017. Para pengunjuk rasa, yang mengenakan jaket garis kuning menyala, memblokade jalan raya di seluruh Prancis sejak 17 November 2018.

 
Mereka juga membakar barikade dan mengerahkan konvoi truk yang bergerak lamban di jalan-jalan. Konvoi ini memblokade akses ke sejumlah pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik di Prancis.






Credit  tempo.co


Usai Demo Rusuh di Paris, Menteri Prancis Kumpulkan Pengusaha


Suasana kericuhan saat aksi unjuk rasa di depan monumen Arc de Triomphe di Champs-Elysees, Paris, Sabtu, 24 November 2018. Unjuk rasa yang awalnya memprotes kenaikan harga BBM, lambat laun berubah menjadi protes melawan pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron. REUTERS/Benoit Tessier
Suasana kericuhan saat aksi unjuk rasa di depan monumen Arc de Triomphe di Champs-Elysees, Paris, Sabtu, 24 November 2018. Unjuk rasa yang awalnya memprotes kenaikan harga BBM, lambat laun berubah menjadi protes melawan pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron. REUTERS/Benoit Tessier

CBParis – Pemerintah Prancis bakal bertemu dengan para pedagang ritel, dan perusahaan asuransi untuk mengetahui dampak dari protes nasional terhadap kenaikan biaya bahan bakar minyak.

 
“Besok saya bersama perwakilan dari kementerian Ekonomi akan bertemu dengan para pedagang ritel, para pengrajin, kamar dagang, dan serikat pegawai terbesar Medef untuk mengetahui situasi ekonomi, dampak pada penjualan dan ekonomi kita dan konsekuensi yang harus kita ketahui,” kata Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, seperti dilansir Reuters, Ahad, 25 November 2018 waktu setempat.
Sejumlah pengunjuk rasa bentrok dengan petugas saat berdemonstrasi menolak kebijakan pajak BBM, yang diluncurkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada akhir 2017. Para pengunjuk rasa, yang mengenakan jaket garis kuning menyala, memblokade jalan raya di seluruh Prancis sejak 17 November 2018.

Mereka juga membakar barikade dan mengerahkan konvoi truk yang bergerak lamban di jalan-jalan. Konvoi ini memblokade akses ke sejumlah pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik.
Para pedagang ritel Prancis memperingatkan protes berkepanjangan ini bisa berdampak pada belanja Natal dan mengancam pekerjaan.
Pada saat yang sama, Presiden Macron terlihat tidak akan mundur dari kebijakan pajak BBM, yang dikenakan pada solar dan bensin. Kebijakan ini untuk mendorong warga beralih ke sarana transportasi lebih bersih.

Pada Sabtu, 24 November 2018, terjadi unjuk rasa di Paris ketika ribuan orang berdemonstrasi di dekat istana Champs-Elysees. Polisi menembakkan gas air mata dan menangkap sekitar 100 orang. Unjuk rasa ini berlangsung ricuh dengan 24 orang terluka.
Sebagian pengunjuk rasa membuat laman Facebook berjudul “Act 3 Macron Mundur” untuk mengajak warga berunjuk rasa hingga pekan ketiga mendesak Macron agar mundur.


“Saya melihat tindak kekerasan yang tidak bisa diterima. Sangat penting untuk membangun kembali persatuan bangsa dan memulai lagi dialog,” kata Le Maire kepada rakyat Prancis.




Credit  tempo.co




Gempa 6.3 SR Guncang Iran


Gempa. Ilustrasi
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa itu berada pada kedalaman 65 kilometer


CB, TEHERAN -- Lembaga Geologi AS (USGS) mengatakan, gempa berkekuatan 6,3 SR telah mengguncang Iran barat dekat perbatasannya dengan Irak, Ahad (25/11). Gempa itu berada pada kedalaman 65 kilometer dan menghantam 114 kilometer barat laut kota Ilam di provinsi Kermanshah, Iran.


Televisi pemerintah Iran mengatakan enam tim penyelamat telah dikirim ke daerah itu. Belum ada korban meninggal dilaporkan sejauh ini. Menurut Aljazeera, gubernur Kermanshah Houshang Bazvand  mengatakan, sedikitnya 115 orang terluka di Sarpol-e Zahab dan kota Gilan-e Gharb di dekatnya.

"Belum ada laporan tentang korban jiwa dan sebagian besar korban terluka saat melarikan diri, bukan karena kerusakan akibat gempa," kata Pirhossein Koulivand, kepala layanan darurat negara, kepada televisi negara.


Morteza Salimi dari Bulan Sabit Merah Iran mengatakan kepada televisi negara bahwa sejak daerah itu dibangun kembali setelah gempa tahun lalu, para pejabat berharap tidak akan ada korban. Ali Moradi, kepala pusat seismologi Iran, mengatakan kepada TV negara, "gempa itu tidak di dekat kota-kota besar. Tapi itu mungkin telah menyebabkan kerusakan di desa-desa dan saya harap tidak banyak desa yang terletak di tempat itu terkena."


Media pemerintah Irak mengatakan gempa itu dirasakan di ibu kota Baghdad dan di Erbil di wilayah Kurdistan. Gempa terjadi di dekat Sarpol-e Zahab di provinsi Kermanshah Iran, tempat gempa lain, dengan kekuatan 7,3, menewaskan lebih dari 600 orang tahun lalu.


Iran terletak di sesar seismik utama dan rata-rata mengalami gempa bumi sehari, menurut kantor berita Associated Press. Pada tahun 2003, gempa berkekuatan 6,6 mengguncang kota bersejarah Bam di Iran selatan, menewaskan 26.000 orang.



Credit  republika.co.id


Jet Tempur Rusia Bombardir Aleppo Suriah untuk Respons Serangan Kimia


Jet Tempur Rusia Bombardir Aleppo Suriah untuk Respons Serangan Kimia
Pesawat-pesawat jet tempur Rusia saat luncurkan operasi militer. Foto/Sputnik/Sergey Pivovarov/File Photo

DAMASKUS - Pesawat-pesawat jet tempur Rusia membombardir sebuah wilayah di utara Aleppo, Suriah pada hari Minggu. Gempuran Moskow diklaim untuk merespons serangan senjata kimia yang diluncurkan kelompok militan pemberontak Suriah pada hari Sabtu.

Media Damaskus, SANA, melaporkan pada hari Sabtu bahwa kelompok militan di utara Aleppo meluncurkan serangan senjata senjata kimia yang menyebabkan lebih dari seratus orang dikirim ke rumah sakit dengan gejala khas keracunan seperti mati lemas.

Menurut laporan itu, ada 107 kasus warga sipil kesulitan bernapas. Jumlah itu merupakan data terbaru pada hari Minggu.

"Kami tidak dapat mengetahui jenis-jenis gas tetapi kami mencurigai klorin dan merawat pasien atas dasar ini karena gejalanya," kata Zaher Batal, kepala Sindikat Dokter Aleppo, kepada kantor berita Reuters, yang dilansir Senin (26/11/2018).

Batal mengatakan gejala termasuk kesulitan bernapas, radang mata, menggigil dan pingsan. Rumah sakit telah memulangkan banyak pasien.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa jet-jet tempur Moskow menghantam sasaran teroris yang dilaporkan menyerang Aleppo dengan gas klorin mematikan pada hari Sabtu.

Menurut kementerian itu, dinas intelijen yang beroperasi di zona de-eskalasi di mengonfirmasi adanya serangan gas klorin di Aleppo. Mereka juga menemukan bahwa para teroris sedang mempersiapkan serangan racun lainnya.

Dalam pernyataannya kementerian itu juga melaporkan bahwa kelompok teroris al-Nusra  menggunakan ranjau 120-mm buatan tangan yang berisi zat beracun untuk membunuh para warga Aleppo.

Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan kepada wartawan di Moskow bahwa pesawat tempur Rusia menghancurkan posisi pemberontak di Suriah utara dan menyalahkan mereka atas dugaan serangan gas beracun.

"Pesawat-pesawat Angkatan Pertahanan Kedirgantaraan Rusia melakukan serangan terhadap posisi artileri teroris yang terdeteksi di daerah itu, di mana penembakan terhadap warga sipil Aleppo dengan amunisi kimia dilakukan akhir-akhir ini," kata Konashenkov.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Moskow menggempur wilayah yang dikuasai pemberontak di barat dan selatan kota Aleppo. Serangan udara adalah yang pertama sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 17 September.

Sementara itu, kubu oposisi atau pemberontak Suriah membantah meluncurkan serangan gas beracun di Aleppo.

Front Pembebasan Nasional (NLF), sebuah organisasi payung pemberontak yang didukung Turki yang mencakup Tentara Pembebasan Suriah (FSA), telah menepis tuduhan bahwa mereka menggunakan gas beracun untuk menyerang kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Kepala kantor legislatif NLF, Omar Huthayfa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa koalisi itu tidak memiliki gas beracun. Dia menuduh pemerintah Assad sedang berusaha untuk membingkai mereka sebagai pelaku kejahatan.

"Saya percaya bahwa ini adalah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Kami telah melihatnya di Ghouta dan Khan Sheikhoun di masa lalu dan masyarakat internasional tetap diam," kata Huthayfa kepada Al Jazeera.

"Inilah sebabnya mengapa pemerintah memiliki keberanian untuk terus menuduh pihak oposisi melakukan serangan seperti itu ketika tahu bahwa oposisi tidak memiliki persenjataan ringan untuk membela diri," ujarnya. 




Credit  sindonews.com