Credit republika.co.id
Rabu, 17 Oktober 2018
Putra Mahkota Saudi Bantah Tahu Apa yang Terjadi dengan Khashoggi
WASHINGTON - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman membantah mengetahui apa yang terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul pada hari di mana wartawan pengkritik kerajaan, Jamal Khashogi, hilang. Bantahan itu disampaikan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui telepon.
Menurut Trump, jawaban akan segera muncul terkait kasus hilangnya Khashoggi.
Menurut Trump, jawaban akan segera muncul terkait kasus hilangnya Khashoggi.
"Telah berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi
yang benar-benar menyangkal mengetahui apa yang terjadi di konsulat
mereka (di) Turki," kata Trump dalam sebuah pesan di Twitter, Rabu
(17/10/2018), yang dikutip Reuters.
"Dan mengatakan kepada saya bahwa dia sudah mulai dan akan berkembang dengan cepat, penyelidikan penuh dan lengkap dalam masalah ini," lanjut Trump. "Jawaban akan segera muncul."
Pernyataan Trump muncul menyusul pengumuman pejabat senior administrasi Trump bahwa Arab Saudi tetap menjadi salah satu sekutu terpenting AS dalam menerapkan strategi Washington melawan Iran. Kendati demikian, kata pejabat tersebut, itu tidak berarti bahwa hilangnya Khashoggi tidak akan ditangani.
Pada awal pekan ini, Trump menyatakan bahwa dia telah berbicara melalui telepon dengan Raja Salman dari Arab Saudi. Sang raja juga membantah mengetahui apa yang terjadi dengan wartawan kritis tersebut.
Setelah percakapan telepon, Presiden Trump menyatakan Raja Salman percaya bahwa "pembunuh nakal" berada di balik hilangnya jurnalis tersebut.
Jamal Khashoggi, yang dikenal karena kritiknya terhadap kebijakan Arab Saudi, hilang pada 2 Oktober setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen untuk syarat pernikahan yang dia rencanakan dengan perempuan Turki.
"Dan mengatakan kepada saya bahwa dia sudah mulai dan akan berkembang dengan cepat, penyelidikan penuh dan lengkap dalam masalah ini," lanjut Trump. "Jawaban akan segera muncul."
Pernyataan Trump muncul menyusul pengumuman pejabat senior administrasi Trump bahwa Arab Saudi tetap menjadi salah satu sekutu terpenting AS dalam menerapkan strategi Washington melawan Iran. Kendati demikian, kata pejabat tersebut, itu tidak berarti bahwa hilangnya Khashoggi tidak akan ditangani.
Pada awal pekan ini, Trump menyatakan bahwa dia telah berbicara melalui telepon dengan Raja Salman dari Arab Saudi. Sang raja juga membantah mengetahui apa yang terjadi dengan wartawan kritis tersebut.
Setelah percakapan telepon, Presiden Trump menyatakan Raja Salman percaya bahwa "pembunuh nakal" berada di balik hilangnya jurnalis tersebut.
Jamal Khashoggi, yang dikenal karena kritiknya terhadap kebijakan Arab Saudi, hilang pada 2 Oktober setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen untuk syarat pernikahan yang dia rencanakan dengan perempuan Turki.
Pihak
berwenang Saudi mengklaim wartawan itu sudah meninggalkan konsulat pada
hari yang sama ketika dia tiba. Namun, klaim itu tanpa disertai bukti.
Setelah sumber pemerintah Turki mengklaim bahwa Khashoggi dibunuh ketika berada di dalam kantor misi diplomatik tersebut, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman menjawab bahwa pihak berwenang Turki dapat menggeledah gedung konsulat jika diperlukan.
Setelah sumber pemerintah Turki mengklaim bahwa Khashoggi dibunuh ketika berada di dalam kantor misi diplomatik tersebut, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman menjawab bahwa pihak berwenang Turki dapat menggeledah gedung konsulat jika diperlukan.
Credit sindonews.com
Iran Serang ISIS 700 Kali Pakai Drone
Ilustrasi (AFP PHOTO / SAFIN HAMED)
"Drone pembom kami telah melakukan 700 operasi militer menggunakan bom cerdas untuk melawan Daesh," kata Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh. Daesh adalah akronim dalam bahasa Arab untuk menyebut ISIS.
Iran menyebut bahwa cara ini bisa mengubah gelombang pertempuran secara signifikan. Pada 1 Oktober, Garda Revolusi menggunakan drone militer melawan ISIS di Suriah.
Hal ini dilakukan sebagai balasan atas serangan mematikan ketika Iran melakukan parade militer pada September lalu. Serangan ini terjadi di barat daya Iran yang diklaim oleh kelompok militan.
Tujuh drone militer serta enam rudal balistik menghantam "markas besar ISIS" di kota Hajin yang berbatasan dengan Irak, lapor TV negara.
Berdasarkan pemberitaan media Iran, gambar yang dipublikasi menunjukkan bahwa drone itu buatan lokal dari pabrik "Saegheh". Droni ini dibuat ulang dari drone Sentinel AS RQ-170 yang ditangkap oleh Iran pada 2011.
Kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan bahwa itu adalah serangan lintas negara pertama yang berhasil dilakukan drone itu.
Ini juga pertama kalinya Iran secara resmi mengumumkan menggunakan pesawat tempur di luar perbatasannya, kata kantor berita Tasnim yang konservatif.
Iran adalah pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Garda Revolusi Iran beroperasi di negara itu sebagai "penasihat militer".
Credit cnnindonesia.com
Selasa, 16 Oktober 2018
Malcolm X, Politisi Muslim AS yang Akhir Hidupnya Tragis
CB, Jakarta - Turki
mengganti nama jalan di mana kedutaan Amerika Serikat berdiri menjadi
Malcolm X Venue. Sebelumnya jalan ini diberi nama Olive Branch.
Malcolm X disebut sebagai politisi Muslim ternama AS dan pembela hak-hak sipil. Dia digambarkan sebagai salah satu pemimpin Afro-Amerika terbesar dan dipuji sebagai orang yang meletakkan dasar gerakan Black Power.
Malcolm lahir di Omaha, Nebraska tahun 1925. Saat dia berusia 6 tahun, ayahnya, Reverend Earl Little, seorang pendeta gereja Baptis, tewas ditabrak mobil. Ibunya, Louise Little, membesarkan Malcolm dan saudara-saudaranya. Kemiskinan yang mendera melanda kehidupan keluarga ini. Ibunya dirawat di rumah sakit jiwa ketika Malcolm berusia 13 tahun, Selama hidupnya, Malcolm tidak selalu diakui atas prestasinya. Banyak yang menganggapnya sebagai pemuda yang agresif.
Pada usia 27 tahun, Malcolm mengubah nama belakangnya menjadi X. Dia kemudian menulis bahwa Little adalah nama yang identik dengan majikan kulit putih dari budak kulit hitam yang telah dipaksakan pada leluhur ayahnya.
Di masa remajanya, Malcolm mulai terlibat dalam kegiatan kriminal sehingga dipenjara dari tahun 1946 hingga 1952. Saat di penjara, Malcolm mengalami transformasi dan akhirnya bergabung dengan Nation of Islam, sebuah gerakan Amerika Afrika yang menggabungkan Islam dengan nasionalisme kulit hitam.
Malcolm berhenti merokok dan berjudi. Dengan ambisi untuk mendidik ulang dirinya, ia menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku di perpustakaan penjara dan menghafal kamus.
Malcolm X. biography.com
Setelah dibebaskan dari penjara, Malcolm membantu memimpin Nation of Islam. Ini kemudian menandai periode pertumbuhan terbesarnya. Ia juga mulai mendirikan surat kabar Nation, Muhammad Speaks, dan memimpin administrasi masjid untuk Nation di New York, Philadelphia dan Boston.Kepedulian terhadap hak-hak sipil juga mulai ditunjukan oleh Malcolm yang ditandai dengan rasa frustrasi dan kepahitan orang-orang Afrika-Amerika selama fase utama gerakan hak-hak sipil dari tahun 1955 hingga 1965.
Malcolm menganjurkan pemisahan orang Amerika berkulit hitam dan putih, serta menolak gerakan hak-hak sipil karena penekanannya pada integrasi.
Dalam oposisi yang tajam terhadap filosofi non-kekerasan Martin Luther King, Malcolm X mengatakan: "Saya melakukan kekerasan jika non-kekerasan bermakna kita terus menunda solusi untuk masalah orang kulit hitam di Amerika."
Malcolm mendesak para pengikutnya untuk membela diri dengan cara apa pun yang diperlukan.
Malcolm juga memberikan landasan intelektual untuk Black Power dan gerakan untuk kesadaran kulit hitam di AS pada akhir 1960-an.
Setelah terjadi perseteruan mendalam dengan Elijah Muhammad atas arah politik Nation of Islam, Malcolm meninggalkan Nation pada tahun 1964.
Setelah melakukan perjalanan ke Afrika dan Timur Tengah, di mana ia melakukan ziarah Muslim untuk menjadi Haji, Malcolm memeluk Islam dan mengganti nama sebagai el-Hajj Malik el-Shabazz.Tumbuhnya permusuhan antara Malcolm dan Nation kemudian menyebabkan ancaman kematian dan kekerasan terbuka terhadap Malcolm.
Malcolm ditembak saat menyampaikan ceramah di Ballroom Audubon di Harlem, New York City pada hari Minggu, 21 Februari 1965. Tiga bulan sebelum dirinya genap berusia 40 tahun.
Meskipun Malcolm sempat dilarikan ke klinik darurat, dirinya tidak tertolong. Tiga anggota Nation of Islam didakwa atas pembunuhan tersebut.
Pengamatan publik Amerika Serikat menyatakan bahwa penguburan Malcolm di Unity Funeral Hom dihadiri oleh 14.000 hingga 30.000 pelayat.
Malcolm X disebut sebagai politisi Muslim ternama AS dan pembela hak-hak sipil. Dia digambarkan sebagai salah satu pemimpin Afro-Amerika terbesar dan dipuji sebagai orang yang meletakkan dasar gerakan Black Power.
Malcolm lahir di Omaha, Nebraska tahun 1925. Saat dia berusia 6 tahun, ayahnya, Reverend Earl Little, seorang pendeta gereja Baptis, tewas ditabrak mobil. Ibunya, Louise Little, membesarkan Malcolm dan saudara-saudaranya. Kemiskinan yang mendera melanda kehidupan keluarga ini. Ibunya dirawat di rumah sakit jiwa ketika Malcolm berusia 13 tahun, Selama hidupnya, Malcolm tidak selalu diakui atas prestasinya. Banyak yang menganggapnya sebagai pemuda yang agresif.
Pada usia 27 tahun, Malcolm mengubah nama belakangnya menjadi X. Dia kemudian menulis bahwa Little adalah nama yang identik dengan majikan kulit putih dari budak kulit hitam yang telah dipaksakan pada leluhur ayahnya.
Di masa remajanya, Malcolm mulai terlibat dalam kegiatan kriminal sehingga dipenjara dari tahun 1946 hingga 1952. Saat di penjara, Malcolm mengalami transformasi dan akhirnya bergabung dengan Nation of Islam, sebuah gerakan Amerika Afrika yang menggabungkan Islam dengan nasionalisme kulit hitam.
Malcolm berhenti merokok dan berjudi. Dengan ambisi untuk mendidik ulang dirinya, ia menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku di perpustakaan penjara dan menghafal kamus.
Malcolm X. biography.com
Setelah dibebaskan dari penjara, Malcolm membantu memimpin Nation of Islam. Ini kemudian menandai periode pertumbuhan terbesarnya. Ia juga mulai mendirikan surat kabar Nation, Muhammad Speaks, dan memimpin administrasi masjid untuk Nation di New York, Philadelphia dan Boston.Kepedulian terhadap hak-hak sipil juga mulai ditunjukan oleh Malcolm yang ditandai dengan rasa frustrasi dan kepahitan orang-orang Afrika-Amerika selama fase utama gerakan hak-hak sipil dari tahun 1955 hingga 1965.
Malcolm menganjurkan pemisahan orang Amerika berkulit hitam dan putih, serta menolak gerakan hak-hak sipil karena penekanannya pada integrasi.
Dalam oposisi yang tajam terhadap filosofi non-kekerasan Martin Luther King, Malcolm X mengatakan: "Saya melakukan kekerasan jika non-kekerasan bermakna kita terus menunda solusi untuk masalah orang kulit hitam di Amerika."
Malcolm mendesak para pengikutnya untuk membela diri dengan cara apa pun yang diperlukan.
Malcolm juga memberikan landasan intelektual untuk Black Power dan gerakan untuk kesadaran kulit hitam di AS pada akhir 1960-an.
Setelah terjadi perseteruan mendalam dengan Elijah Muhammad atas arah politik Nation of Islam, Malcolm meninggalkan Nation pada tahun 1964.
Setelah melakukan perjalanan ke Afrika dan Timur Tengah, di mana ia melakukan ziarah Muslim untuk menjadi Haji, Malcolm memeluk Islam dan mengganti nama sebagai el-Hajj Malik el-Shabazz.Tumbuhnya permusuhan antara Malcolm dan Nation kemudian menyebabkan ancaman kematian dan kekerasan terbuka terhadap Malcolm.
Malcolm ditembak saat menyampaikan ceramah di Ballroom Audubon di Harlem, New York City pada hari Minggu, 21 Februari 1965. Tiga bulan sebelum dirinya genap berusia 40 tahun.
Meskipun Malcolm sempat dilarikan ke klinik darurat, dirinya tidak tertolong. Tiga anggota Nation of Islam didakwa atas pembunuhan tersebut.
Pengamatan publik Amerika Serikat menyatakan bahwa penguburan Malcolm di Unity Funeral Hom dihadiri oleh 14.000 hingga 30.000 pelayat.
Credit tempo.co
Vladimir Putin Mau Rekrut Intelijen Inggris Jadi Agen Ganda Rusia
CB, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, berupaya merekrut mantan pejabat dan agen intelijen Inggris, MI6, untuk dijadikan agen ganda Rusia.
Upaya Putin terungkap setelah Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan memo peringatan atas taktik Vladimir Putin ini.
Dilansir dari Mirror.co.uk, 15 Oktober 2018, sebuah memo Kemenlu Inggris menyatakan, "Badan Intelijen Rusia menganggap mereka sebagai target prioritas tinggi."Presiden Rusia berada di bawah tekanan yang meningkat di tengah ekonomi yang lesu dan kebocoran operasi agen intelijen GRU, termasuk serangan novichok yang gagal di Salisbury.
Markas MI6. Thames-path.org.uk
"Ancaman yang dirasakan Putin, yang ingin menyampaikan ke warga Rusia adalah bahwa Barat mengelilingi mereka dan bahwa tanah airnya adalah korban," ungkap seorang mantan perwira intelijen Inggris.
"Agen-agen intelijennya sangat ingin mengembalikan kredibilitasnya dengan membuat terobosan ke dalam operasi intelijen Inggris dengan merekrut orang dalam," kata perwira yang enggan disebut identitasnya tersebut.
Kampanye para mata-mata Rusia ini membuat pejabat Kantor Luar Negeri mengirimkan peringatan mendesak kepada mantan staf MI6 dan diplomatnya."Badan Intelijen Rusia memiliki tradisi menggunakan tekanan dalam operasi mereka. Ini dapat digunakan terhadap mantan anggota staf dan hubungan dekat," ungkap memo Kementerian Luar Negeri Inggris.
Menteri Pertahanan Belanda, Ank Bijleveld (tengah), didampingi Kepala Intelijen Militer dan Keamanan Belanda, Onno Eichelsheim (berdiri) dan Duta Besar Inggris, Peter Wilson, menggelar jumpa pers soal adanya upaya peretasan ke kantor OPCW yang merupakan lembaga anti penggunaan senjata kimia di Hague, Belanda, pada Kamis, 4 Oktober 2018. Sputnik News
Mata-mata Rusia menggunakan berbagai teknik untuk memaksa orang menjadi agen atau membocorkan rahasia, mulai dari ancaman kekerasan yang mencolok hingga persuasi halus.
Di belakang layar selama bertahun-tahun, mata-mata Rusia telah menjadi semakin agresif terhadap para diplomat Barat, terkadang menggunakan kekerasan.
"Ini adalah taktik intimidasi, ini memunculkan rasa tidak aman, membangun ketegangan dan dianggap sebagai pelanggaran dalam standar profesional komunitas intelijen," kata seorang sumber di badan keamanan Inggris.Ketegangan antara Rusia dan Inggris meningkat pada bulan Maret dengan serangan agen saraf novichok oleh agen intelijen GRU, Anatoliy Chepiga, dan Alexander Mishkin pada mantan perwira intelijen Rusia yang berkhianat, Sergei Skripal dan putrinya Yulia.
Upaya Putin terungkap setelah Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan memo peringatan atas taktik Vladimir Putin ini.
Dilansir dari Mirror.co.uk, 15 Oktober 2018, sebuah memo Kemenlu Inggris menyatakan, "Badan Intelijen Rusia menganggap mereka sebagai target prioritas tinggi."Presiden Rusia berada di bawah tekanan yang meningkat di tengah ekonomi yang lesu dan kebocoran operasi agen intelijen GRU, termasuk serangan novichok yang gagal di Salisbury.
Markas MI6. Thames-path.org.uk
"Ancaman yang dirasakan Putin, yang ingin menyampaikan ke warga Rusia adalah bahwa Barat mengelilingi mereka dan bahwa tanah airnya adalah korban," ungkap seorang mantan perwira intelijen Inggris.
"Agen-agen intelijennya sangat ingin mengembalikan kredibilitasnya dengan membuat terobosan ke dalam operasi intelijen Inggris dengan merekrut orang dalam," kata perwira yang enggan disebut identitasnya tersebut.
Kampanye para mata-mata Rusia ini membuat pejabat Kantor Luar Negeri mengirimkan peringatan mendesak kepada mantan staf MI6 dan diplomatnya."Badan Intelijen Rusia memiliki tradisi menggunakan tekanan dalam operasi mereka. Ini dapat digunakan terhadap mantan anggota staf dan hubungan dekat," ungkap memo Kementerian Luar Negeri Inggris.
Menteri Pertahanan Belanda, Ank Bijleveld (tengah), didampingi Kepala Intelijen Militer dan Keamanan Belanda, Onno Eichelsheim (berdiri) dan Duta Besar Inggris, Peter Wilson, menggelar jumpa pers soal adanya upaya peretasan ke kantor OPCW yang merupakan lembaga anti penggunaan senjata kimia di Hague, Belanda, pada Kamis, 4 Oktober 2018. Sputnik News
Mata-mata Rusia menggunakan berbagai teknik untuk memaksa orang menjadi agen atau membocorkan rahasia, mulai dari ancaman kekerasan yang mencolok hingga persuasi halus.
Di belakang layar selama bertahun-tahun, mata-mata Rusia telah menjadi semakin agresif terhadap para diplomat Barat, terkadang menggunakan kekerasan.
"Ini adalah taktik intimidasi, ini memunculkan rasa tidak aman, membangun ketegangan dan dianggap sebagai pelanggaran dalam standar profesional komunitas intelijen," kata seorang sumber di badan keamanan Inggris.Ketegangan antara Rusia dan Inggris meningkat pada bulan Maret dengan serangan agen saraf novichok oleh agen intelijen GRU, Anatoliy Chepiga, dan Alexander Mishkin pada mantan perwira intelijen Rusia yang berkhianat, Sergei Skripal dan putrinya Yulia.
Credit tempo.co
Pesawat Siluman F-22 Rusak Parah tapi Bukan oleh Jet Tempur Lawan
News.com.au
CB - Pangkalan Udara Tyndall milik Angkatan Udara AS di Florida mendapat serangan langsung. Akibatnya, puluhan pesawat siluman F-22 Raptor yang terpakir di sana rusak parah.
Bukan oleh jet tempur lawan, pangkalan udara dan pesawat-pesawat super canggih yang ada di dalamnya itu rusak setelah diserang angin topan Michael.
Angkatan Udara AS, seperti yang diberitakan, hanya mampu membeli 187 contoh operasional pesawat siluman generasi ke-5 itu.
Dan sekarang, jumlah itu mungkin telah berkurang secara signifikan. Otoritas AS belum mengonfirmasi atau menyangkal perinciannya.
Seperti dilaporkan News.com.au, tidak semua 187 itu bisa dioperasikan dengan baik dan layar terbang.
Sebagian besar malah masih terparkir di hanggar pangkalan udara tersebut—karena terus dilakukan pemeliharaan.
Jadi, ketika badai Michael menghantam Pantai Florida dekat Pangkalan Udara Tyndell pada Kamis (11/10), sekitar 55 F-22 yang masih belum ditentukan nasibnya—bisa terbang atau tidak—masih terpakir di landasan.
Masih dari portal berita yang sama, hampir semua personel sudah dievakuasi dari Tyndall sebelum badai kategori 4 melintasi pantai Florida.
Setelah tim peninjau kembali ke pangkalan, mereka mendapati tempat itu sudah mengalami kerusakan yang amat parah.
Dan 55 F-22 Raptor memang ada di sana.
Menurut laporan, 33 F-22 sudah diamankan ke Pangkalan Udara Wright-Patterson di Ohio.
Sementara 22 yang lainnya masih belum bisa dievakuasi.
Sementara itu, foto-foto yang muncul setelah menunjukkan bagaimana pangkalan udara itu rusak parah diterjang badai berkecepatan 210 km/jam itu.
Di antara puing-puing, gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan setidaknya dua contoh bagaimana F-22 rusak parah.
Sementara foto-foto yang lain menunjukkan pesawat yang terjengkang diterjang badai.
Semua hanggar yang ada di pangkalan udara itu rusak oleh badai.
Di dalamnya ada berbagai pesawat, mulai dari pesawat latihan biasa hingga F-22 yang sangat canggih itu.
Twitter/Christine Lynch
“Kami mengantisipasi bahwa pesawat yang terparkir di dalam rusak juga,” ujar juru bicara Angkatan Udara Mayor Malinda Singleton.
“Tapi kami tidak tahu sejauh mana tim kami dapat dengan aman memasuki hanggar dan membuat penilaian.”
Yang jelas, banyaknya pepohonan yang tumbang, logam-logam dan struktur bangunan yang hancur, bukan pertanda baik bagi pesawat-pesawat itu.
Akses ke pangkalan juga masih sulit ditembus, lebih-lebih dengan banyak tiang listrik yang tumbang.
Seperti kita tahu, F-22 Raptor disebut sebagai kebanggaan armada tempur AS.
Meski begitu, pesawat siluman ini punya reputasi sebagai pesawat yang rapuh dan rewel.
Penilaian angkatan udara baru-baru ini menukan, hanya 49 persen dari 187 pesawat yang siap terbang dan siap tempur.
Dan itu adalah angka terendah dari semua jenis pesawat tempur AS.
Produksi F-22, yang disebut sebagai pesawat paling canggih, berhenti pada 2010.
Lebih lagi, garis-produksi pesawat generasi ke-5 itu dilaporkan telah dipecah dan beberapa bagiannya digunakan untuk memproduksi F-35.
Credit intisari.grid.id
Kim Jong Un Menolak Berikan Daftar Fasilitas Nuklirnya ke AS
CB, Jakarta - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un
menolak memberikan daftar fasilitas nuklirnya kepada Menteri Luar
Negeri AS Mike Pompeo sampai penandatanganan deklarasi yang mengakhiri
Perang Korea 1950-1953.
Ketika diminta untuk memberikan setidaknya sebagian daftar situs nuklir, Kim Jong Un diduga mengatakan bahwa dengan tidak adanya hubungan kepercayaan antara Washington dan Pyongyang, Amerika Serikat tidak akan percaya pada daftar itu bahkan jika mereka memilikinya, menurut surat kabar Yomiuri Shimbun Jepang, seperti dilansir dari Sputniknews, 15 Oktober 2018.
Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata tetapi perjanjian damai tidak pernah ditandatangani.
Korea Utara meledakkan lokasi uji coba peledakan bom nuklir Punggye-ri di di Gunung Mantap, yang terletak di timur laut negara itu pada Kamis, 24 Mei 2018. Guardian
Pompeo dan Kim Jong Un selama pertemuan 7 Oktober di Pyonyang setuju untuk mengarahkan kelompok kerja untuk membahas empat poin dari dokumen yang ditandatangani di Singapura, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Menteri Luar Negeri AS mengatakan setelah pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, sekarang dia dapat melihat langkah selanjutnya terkait denuklirisasi Pyongyang.
Kim Jong Un bahkan mengundang inspektur asing untuk mengunjungi situs uji coba nuklir Punggye Ri untuk memastikan bahwa tempat itu telah dibongkar. Kim dan Pompeo juga setuju untuk mengadakan pertemuan tim kerja dalam waktu dekat untuk membahas masalah yang belum terselesaikan dari KTT Singapura.
Situasi di semenanjung semakin mencair tahun ini sejak para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan memulai pembicaraan bilateral yang menghasilkan kesepakatan bersama untuk mencapai kesepakatan damai.
Pada Juni, Kim dan Trump mencapai kesepakatan yang mengharuskan Pyongyang untuk denuklirisasi dengan imbalan keringanan sanksi dan penghentian latihan militer AS-Korea Selatan.
Suasana saat situs uji coba bom nuklir Punggye-ri diledakkan untuk dihancurkan, di Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara, 24 Mei 2018. Pemerintah Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong Un, menepati janjinya untuk menghancurkan situs uji coba bom nuklir Punggye-ri sebagai langkah untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. News1/Pool via REUTERS
Namun, pada Juli, Direktur Intelijen Nasional AS, Dan Coats, mengatakan tidak mungkin Korea Utara akan membongkar program nuklirnya dalam setahun.
Media AS melaporkan sebelumnya bahwa Pyongyang terus mengembangkan program nuklirnya dan mencoba untuk menipu Amerika Serikat tentang upaya denuklirisasi.
Pompeo melakukan tur tiga hari Asia Timur awal bulan ini dengan misi untuk memajukan proses pelucutan nuklir Korea Utara dan mengatur pertemuan puncak berikutnya antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ketika diminta untuk memberikan setidaknya sebagian daftar situs nuklir, Kim Jong Un diduga mengatakan bahwa dengan tidak adanya hubungan kepercayaan antara Washington dan Pyongyang, Amerika Serikat tidak akan percaya pada daftar itu bahkan jika mereka memilikinya, menurut surat kabar Yomiuri Shimbun Jepang, seperti dilansir dari Sputniknews, 15 Oktober 2018.
Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata tetapi perjanjian damai tidak pernah ditandatangani.
Korea Utara meledakkan lokasi uji coba peledakan bom nuklir Punggye-ri di di Gunung Mantap, yang terletak di timur laut negara itu pada Kamis, 24 Mei 2018. Guardian
Pompeo dan Kim Jong Un selama pertemuan 7 Oktober di Pyonyang setuju untuk mengarahkan kelompok kerja untuk membahas empat poin dari dokumen yang ditandatangani di Singapura, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Menteri Luar Negeri AS mengatakan setelah pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, sekarang dia dapat melihat langkah selanjutnya terkait denuklirisasi Pyongyang.
Kim Jong Un bahkan mengundang inspektur asing untuk mengunjungi situs uji coba nuklir Punggye Ri untuk memastikan bahwa tempat itu telah dibongkar. Kim dan Pompeo juga setuju untuk mengadakan pertemuan tim kerja dalam waktu dekat untuk membahas masalah yang belum terselesaikan dari KTT Singapura.
Situasi di semenanjung semakin mencair tahun ini sejak para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan memulai pembicaraan bilateral yang menghasilkan kesepakatan bersama untuk mencapai kesepakatan damai.
Pada Juni, Kim dan Trump mencapai kesepakatan yang mengharuskan Pyongyang untuk denuklirisasi dengan imbalan keringanan sanksi dan penghentian latihan militer AS-Korea Selatan.
Suasana saat situs uji coba bom nuklir Punggye-ri diledakkan untuk dihancurkan, di Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara, 24 Mei 2018. Pemerintah Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong Un, menepati janjinya untuk menghancurkan situs uji coba bom nuklir Punggye-ri sebagai langkah untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. News1/Pool via REUTERS
Namun, pada Juli, Direktur Intelijen Nasional AS, Dan Coats, mengatakan tidak mungkin Korea Utara akan membongkar program nuklirnya dalam setahun.
Media AS melaporkan sebelumnya bahwa Pyongyang terus mengembangkan program nuklirnya dan mencoba untuk menipu Amerika Serikat tentang upaya denuklirisasi.
Pompeo melakukan tur tiga hari Asia Timur awal bulan ini dengan misi untuk memajukan proses pelucutan nuklir Korea Utara dan mengatur pertemuan puncak berikutnya antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Credit tempo.co
Kapal Perang AS dan China Nyaris Tabrakan, Beijing: Siapa yang Serang?
WASHINGTON
- Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) Cui Tiankai menyindir
Washington sebagai "agresor" terkait insiden nyaris tabrakan antara
kapal perang kedua negara di Laut China Selatan. Menurutnya, melihat
lokasinya sudah jelas siapa yang menyerang dan siapa yang membela diri.
Pada akhir September lalu kapal perang AS, USS Decatur, hampir saja tidak bisa menghindari tabrakan dengan Kapal perusak China, Luyang, di sekitar Kepulauan Spratly, Laut China Selatan.
Dubas Cui mengatakan kapal perang dari negaranya hanya menanggapi intervensi di "depan pintu China". Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Sunday, diplomat China itu minta semua pihak melihat jeli lokasi insiden sehingga bisa menilai siapa yang menyerang dan siapa yang membela diri.
"Di mana insiden itu terjadi, Anda benar mengatakannya di Laut China Selatan. Jadi itu di depan pintu China," katanya.
"Ini bukan kapal perang China yang pergi ke pantai California, atau ke Teluk Meksiko. Ini sangat dekat dengan pulau-pulau China dan begitu dekat dengan pantai China. Jadi siapa yang menyerang? Siapa yang membela diri? Ini sangat jelas," ujarnya, yang dilansir Senin (15/10/2018).
Pada akhir September lalu kapal perang AS, USS Decatur, hampir saja tidak bisa menghindari tabrakan dengan Kapal perusak China, Luyang, di sekitar Kepulauan Spratly, Laut China Selatan.
Dubas Cui mengatakan kapal perang dari negaranya hanya menanggapi intervensi di "depan pintu China". Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Sunday, diplomat China itu minta semua pihak melihat jeli lokasi insiden sehingga bisa menilai siapa yang menyerang dan siapa yang membela diri.
"Di mana insiden itu terjadi, Anda benar mengatakannya di Laut China Selatan. Jadi itu di depan pintu China," katanya.
"Ini bukan kapal perang China yang pergi ke pantai California, atau ke Teluk Meksiko. Ini sangat dekat dengan pulau-pulau China dan begitu dekat dengan pantai China. Jadi siapa yang menyerang? Siapa yang membela diri? Ini sangat jelas," ujarnya, yang dilansir Senin (15/10/2018).
Pentagon
selama ini mengklaim keberadaan kapal-kapal perangnya di Laut China
Selatan yang sedang disengketakan itu untuk misi kebebasan bernavigasi
di wilayah internasional. Dalam misi itu, AS mendesak China agar
mengizinkan kapal perang negara lain untuk melewati perairan teritorial
Laut China Selatan.
Pulau-pulau di Laut China Selatan sedang disengketakan oleh China dan sejumlah negara Asia seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei dan Taiwan. Namun, Beijing mengklaim hampir seluruh kawasan tersebut.
Dubes Cui juga mengungkapkan menjelaskan bahwa cara kerja di lingkaran internal Presiden AS Donald Trump bisa sangat membingungkan bagi pejabat diplomatik asing.
"Jujur, saya sudah berbicara dengan duta besar negara lain di Washington, DC, dan ini juga bagian dari masalah mereka. Mereka tidak tahu siapa pembuat keputusan terakhir. Tentu saja, mungkin, presiden akan mengambil keputusan terakhir, tapi siapa yang memainkan peran apa? Kadang-kadang bisa sangat membingungkan," katanya.
Menurut Cui, meskipun hubungan AS-China sedang tegang, dia tetap optimistis tentang pertemuan yang akan datang antara Trump dan Presiden Xi Jinping. Pertemuan diperkirakan akan berlangsung pada November mendatang.
"Ada saling pengertian yang baik dan hubungan kerja yang baik di antara keduanya. Saya berharap dan saya yakin ini akan terus berlanjut," kata diplomat tersebut.
Credit sindonews.com
Dokumen Bocor Sebut Rezim Hun Sen Bakal Perketat Pengawasan
CB, Phnom Penh –
Otoritas Kamboja sedang berencana memperketat kontrol terhadap aktivitas
publik khususnya yang bersikap kritis terhadap rezim pimpinan Perdana
Menteri Hun Sen.
Pengetatan pengawasan pemerintah ini diduga dilakukan untuk memperkuat basis kekuasaan Partai Rakyat Kamboja, yang dipimpin Hun Sen.
Sejumlah tokoh gerakan masyarakat sipil atau civil society mengatakan kepada Nikkei Asian Review bahwa taktik pengawasan dan intimidasi menyebar. Aparat pemerintah menggunakan intimidasi ini kepada orang-orang yang dianggap sebagai aktivis politik.
“Kami selalu mendapati ada mata-mata mengamati aktivitas kami dan
juga kolega saya di berbagai provinsi,” kata Soeng Sen Karuna, seorang
tokoh senior kelompok pembela Hak Asasi Manusia Adhoc seperti dilansir Nikkei Asian Review pada Jumat, 12 Oktober 2018.
Rencana pengetatan pengawasan pemerintah dan aparatnya ini terungkap lewat bocoran memo yang ditulis oleh Kepala Polisi Letnan Jenderal Sar Thet.
Dokumen itu menggambarkan berbagai rencana termasuk untuk mengerahkan 500 petugas untuk menjaga Kem Sokha, yang merupakan pemimpin oposisi yang dilarang dari Partai Penyelamat Kamboja Nasional atau CNRP.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. SBS
Baru-baru ini, Kem Sokha dilepas dari tahanan penjara dan menjalani tahanan rumah di ibu kota Phnom Penh. Sokha dituding terlibat dalam upaya kudeta, yang didukung Amerika Serikat, terhadap Hun Sen, yang telah berkuasa 33 tahun.
Bocoran dari memo tadi juga menyebut berbagai trik dan rencana aksi untuk melawan terorisme, kejahatan, dan kekacauan sosial terkait pembebasan Kem Sokha.
Dokumen itu juga menyebut mengenai rencana yang diperluas untuk menangani keresahan sosial di masyarakat.
“Otoritas akan memperketat kontrol terhadap aktivitas organisasi masyarakat sipil, serikat, orang asing, bekas para pemimpin CNRP dan 118 orang tokoh yang dilarang berpolitik,” begitu bunyi dokumen itu.
Dokumen ini bocor pasca kemenangan Partai Rakyat Kamboja pimpinan Hun Sen, yang menguasai semua kursi di parlemen sebanyak yaitu 125 pada pemilu 29 Juli 2018. Pemilu ini dikritik tidak demokratis oleh banyak lembaga internasional dan negara Barat karena CNRP tidak dilibatkan. CNRP merupakan favorit pemenang pada pemilu ini karena pernah memenangani pemilu pada 2013.
Pemimpin oposisi Kem Sokha dibebaskan dari tahanan penjara setelah sempat menjalani penahanan selama setahun menunggu digelarnya persidangan. Dia dituding melakukan pengkhianatan terhadap negara.
“Dia mengalami kadar gula tinggi dan butuh segera menjalani operasi, yang telah tertunda lama, untuk mengobati bahu kirinya,” kata Monovithya.
Reuters melansir Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang telah memerintah selama sekitar 33 tahun, mendapat tekanan dunia internasional untuk segera membebaskan semua tahanan politik seperti Kem Sokha pasca kemenangan Partai Rakyat Kamboja, yang dipimpinnya, pada pemilu Juli 2018.
Kem Sokha merupakan Presiden Partai Penyelamat Nasional Kamboja, yang telah dibubarkan Mahkamah Agung atas permintaan pemerintahan Hun Sen. Dia ditangkap pada September 2018 dalam operasi pemerintah untuk membungkam kritik.
Pengetatan pengawasan pemerintah ini diduga dilakukan untuk memperkuat basis kekuasaan Partai Rakyat Kamboja, yang dipimpin Hun Sen.
Sejumlah tokoh gerakan masyarakat sipil atau civil society mengatakan kepada Nikkei Asian Review bahwa taktik pengawasan dan intimidasi menyebar. Aparat pemerintah menggunakan intimidasi ini kepada orang-orang yang dianggap sebagai aktivis politik.
Rencana pengetatan pengawasan pemerintah dan aparatnya ini terungkap lewat bocoran memo yang ditulis oleh Kepala Polisi Letnan Jenderal Sar Thet.
Dokumen itu menggambarkan berbagai rencana termasuk untuk mengerahkan 500 petugas untuk menjaga Kem Sokha, yang merupakan pemimpin oposisi yang dilarang dari Partai Penyelamat Kamboja Nasional atau CNRP.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. SBS
Baru-baru ini, Kem Sokha dilepas dari tahanan penjara dan menjalani tahanan rumah di ibu kota Phnom Penh. Sokha dituding terlibat dalam upaya kudeta, yang didukung Amerika Serikat, terhadap Hun Sen, yang telah berkuasa 33 tahun.
Bocoran dari memo tadi juga menyebut berbagai trik dan rencana aksi untuk melawan terorisme, kejahatan, dan kekacauan sosial terkait pembebasan Kem Sokha.
Dokumen itu juga menyebut mengenai rencana yang diperluas untuk menangani keresahan sosial di masyarakat.
“Otoritas akan memperketat kontrol terhadap aktivitas organisasi masyarakat sipil, serikat, orang asing, bekas para pemimpin CNRP dan 118 orang tokoh yang dilarang berpolitik,” begitu bunyi dokumen itu.
Dokumen ini bocor pasca kemenangan Partai Rakyat Kamboja pimpinan Hun Sen, yang menguasai semua kursi di parlemen sebanyak yaitu 125 pada pemilu 29 Juli 2018. Pemilu ini dikritik tidak demokratis oleh banyak lembaga internasional dan negara Barat karena CNRP tidak dilibatkan. CNRP merupakan favorit pemenang pada pemilu ini karena pernah memenangani pemilu pada 2013.
Pemimpin oposisi Kem Sokha dibebaskan dari tahanan penjara setelah sempat menjalani penahanan selama setahun menunggu digelarnya persidangan. Dia dituding melakukan pengkhianatan terhadap negara.
“Dia mengalami kadar gula tinggi dan butuh segera menjalani operasi, yang telah tertunda lama, untuk mengobati bahu kirinya,” kata Monovithya.
Reuters melansir Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang telah memerintah selama sekitar 33 tahun, mendapat tekanan dunia internasional untuk segera membebaskan semua tahanan politik seperti Kem Sokha pasca kemenangan Partai Rakyat Kamboja, yang dipimpinnya, pada pemilu Juli 2018.
Kem Sokha merupakan Presiden Partai Penyelamat Nasional Kamboja, yang telah dibubarkan Mahkamah Agung atas permintaan pemerintahan Hun Sen. Dia ditangkap pada September 2018 dalam operasi pemerintah untuk membungkam kritik.
Credit tempo.co
AS Masukkan Hizbullah ke Daftar Kelompok Kejahatan Transnasional
WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) memasukkan kelompok Hizbullah dan empat kelompok
lainnya ke dalam daftar kelompok kejahatan transnasional. Penetapan ini
menjadikan kelompok itu sebagai target penyelidikan dan penuntutan oleh
Departemen Kehakiman AS.
Selain Hizbullah, Jaksa Agung AS Jeff Sessions juga memasukkan kelompok MS-13, Kartel Sinaloa, Clan de Golfo dan Cartel de Jalisco Nueva Generacion dalam daftar tersebut.
Sessions mengatakan penyelidikan terhadap kelompok-kelompok tersebut akan dilakukan oleh satuan tugan khusus yang baru.
"Sebuah tim khusus perdagangan narkotika internasional yang berpengalaman, terorisme, kejahatan terorganisasi, dan jaksa pencucian uang akan menyelidiki individu dan jaringan yang memberikan dukungan kepada Hizbullah," kata Sessions seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/10/2018).
Sebagian besar aktif di Lebanon, Hizbullah adalah kelompok dari negara asing dalam daftar hitam Jaksa Agung, yang fokus kepada kelompok yang memiliki hubungan dengan Amerika Latin.
Selain Hizbullah, Jaksa Agung AS Jeff Sessions juga memasukkan kelompok MS-13, Kartel Sinaloa, Clan de Golfo dan Cartel de Jalisco Nueva Generacion dalam daftar tersebut.
Sessions mengatakan penyelidikan terhadap kelompok-kelompok tersebut akan dilakukan oleh satuan tugan khusus yang baru.
"Sebuah tim khusus perdagangan narkotika internasional yang berpengalaman, terorisme, kejahatan terorganisasi, dan jaksa pencucian uang akan menyelidiki individu dan jaringan yang memberikan dukungan kepada Hizbullah," kata Sessions seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/10/2018).
Sebagian besar aktif di Lebanon, Hizbullah adalah kelompok dari negara asing dalam daftar hitam Jaksa Agung, yang fokus kepada kelompok yang memiliki hubungan dengan Amerika Latin.
“Dengan adanya gugus tugas baru ini, upaya kami akan lebih tepat sasaran dan lebih efektif dari sebelumnya,” ujar Sessions.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam 90 hari anggota satuan tugas akan memberinya rekomendasi khusus “untuk mengadili kelompok-kelompok tersebut.
"Dan pada akhirnya membebaskan mereka dari jalan-jalan kita," tukasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam 90 hari anggota satuan tugas akan memberinya rekomendasi khusus “untuk mengadili kelompok-kelompok tersebut.
"Dan pada akhirnya membebaskan mereka dari jalan-jalan kita," tukasnya.
Credit sindonews.com
Langganan:
Postingan (Atom)