Credit republika.co.id
Jumat, 03 Agustus 2018
Jet Tempur Saudi Cs Dituduh Bombardir RS Yaman, 26 Tewas
HUDAYDA
- Sebanyak 26 orang tewas oleh serangan udara pesawat jet tempur di
area rumah sakit (RS) umum di Hudaydah, Yaman. Media setempat menyebut,
jet tempur yang membombardir area rumah sakit itu milik Koalisi Arab
yang dipimpin Arab Saudi.
Serangan berlangsung hari Kamis petang. Selain 26 orang tewas, puluhan warga sipil lainnya terluka di sekitar RS.
Rekaman video dari tempat pemboman yang dirilis stasiun televisi Almasirah Yaman menunjukkan banyak jasad korban ditutupi selimut.
Jurnalis lepas lokal, Ahmad Algohbary, melaporkan pemboman tersebut menghancurkan ambulans ketika memasuki gerbang rumah sakit.
"Jet koalisi pimpinan Saudi menargetkan gerbang rumah sakit 'Althwra' di Hudaydah, Yaman. Puluhan tewas dan lainnya terluka," tulis Algohbary, melalui akun Twitter-nya, @AhmadAlgohbary, yang dikutip Jumat (3/8/2018).
Piha RS meminta warga untuk menyumbangkan darah guna menyelamatkan orang-orang yang terluka.
Algohbary mengatakan rumah sakit menjadi sasaran ketika orang-orang yang terluka dalam serangan sebelumnya di pasar ikan dibawa ke sana.
Kantor berita Reuters mengutip sumber medis setempat mengatakan bahwa 26 orang tewas dan 35 lainnya terluka pada Kamis dalam serangan Koalisi Arab di wilayah Hudaydah dan pasar ikan.
Sementara itu, Koalisi Arab pimpinan Saudi membantah sebagai pelaku serangan di rumah sakit. Koalisi menyalahkan kelompok pemberontak Houthi Yaman.
Juru bicara koalisi, Kolonel Turki Al-Maliki mengatakan kepada stasiun Al Arabiya bahwa pesawat tempur koalisi tidak melakukan serangan di daerah tersebut.
Sedangkan pemberontak Houthi mengatakan bahwa para warga sipil tewas dalam serangan "ketuk" dua kali yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi.
Youssef al-Hadri, juru bicara Departemen Kesehatan yang berafiliasi dengan Houthi, menyebut pemboman semalam sebagai kejahatan perang. Menurut data kementerian itu, 52 orang tewas dalam serangan itu dan 101 orang lagi cedera.
Hudaydah merupakan sebuah kota pelabuhan yang dikendalikan oleh pemberontak Houthi. Namun, wilayah itu dikepung oleh Koalisi Arab yang ingin memulihkan kekuasaan Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi.
Intervensi militer Koalisi Arab telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun terakhir dan menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai bencana kemanusiaan terbesar di dunia yang disaksikan hari ini.
Serangan berlangsung hari Kamis petang. Selain 26 orang tewas, puluhan warga sipil lainnya terluka di sekitar RS.
Rekaman video dari tempat pemboman yang dirilis stasiun televisi Almasirah Yaman menunjukkan banyak jasad korban ditutupi selimut.
Jurnalis lepas lokal, Ahmad Algohbary, melaporkan pemboman tersebut menghancurkan ambulans ketika memasuki gerbang rumah sakit.
"Jet koalisi pimpinan Saudi menargetkan gerbang rumah sakit 'Althwra' di Hudaydah, Yaman. Puluhan tewas dan lainnya terluka," tulis Algohbary, melalui akun Twitter-nya, @AhmadAlgohbary, yang dikutip Jumat (3/8/2018).
Piha RS meminta warga untuk menyumbangkan darah guna menyelamatkan orang-orang yang terluka.
Algohbary mengatakan rumah sakit menjadi sasaran ketika orang-orang yang terluka dalam serangan sebelumnya di pasar ikan dibawa ke sana.
Kantor berita Reuters mengutip sumber medis setempat mengatakan bahwa 26 orang tewas dan 35 lainnya terluka pada Kamis dalam serangan Koalisi Arab di wilayah Hudaydah dan pasar ikan.
Sementara itu, Koalisi Arab pimpinan Saudi membantah sebagai pelaku serangan di rumah sakit. Koalisi menyalahkan kelompok pemberontak Houthi Yaman.
Juru bicara koalisi, Kolonel Turki Al-Maliki mengatakan kepada stasiun Al Arabiya bahwa pesawat tempur koalisi tidak melakukan serangan di daerah tersebut.
Sedangkan pemberontak Houthi mengatakan bahwa para warga sipil tewas dalam serangan "ketuk" dua kali yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi.
Youssef al-Hadri, juru bicara Departemen Kesehatan yang berafiliasi dengan Houthi, menyebut pemboman semalam sebagai kejahatan perang. Menurut data kementerian itu, 52 orang tewas dalam serangan itu dan 101 orang lagi cedera.
Hudaydah merupakan sebuah kota pelabuhan yang dikendalikan oleh pemberontak Houthi. Namun, wilayah itu dikepung oleh Koalisi Arab yang ingin memulihkan kekuasaan Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi.
Intervensi militer Koalisi Arab telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun terakhir dan menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai bencana kemanusiaan terbesar di dunia yang disaksikan hari ini.
Credit sindonews.com
Koalisi pimpinan Arab Saudi amankan pelayaran Teluk Bab al-Mandab
Riyadh, Arab Saudi (CB) - Koalisi pimpinan Arab Saudi, yang
terlibat dalam perang di Yaman, Rabu (1/8), mengumumkan koalisi
tersebut telah melakukan tindakan guna mengamankan pelayaran dan
perdagangan internasional di Selat Bab Al-Mandab dan Laut Merah Selatan.
Juru bicara koalisi tersebut Kol. Truki Al-Malki menyoroti di dalam satu pernyataan bahwa berbagai langkah yang mematuhi hukum internasional akan menanggulangi sikap bermusuhan anggota Milisi Al-Houthi, kata Kantor Berita Arab Saudi.
Namun ia tidak menjelaskan sifat langkah itu, yang dikatakan dilakukan melalui kerja sama dengan masyarakat internasional.
Ia memperingatkan mengenai bencana alam dan ekonomi jika gerilyawan Al-Houthi terus menyerang kapal yang berlayar di Selat Bab Al-Mandab, dan yang paling akhir ditujukan terhadap kapal tangker Arab Saudi.
Arab Saudi pekan lalu mengumumkan pembekuan semua pengiriman minyak mentah melalui Selat Bab Al-Mandab, sebagai reaksi atas serangan gerilyawan Al-Houthi terhadap dua kapal tangker minyak raksasa Arab Saudi yang melewati selat di Laut Merah pada 25 Juli.
Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan kecil pada satu dari kedua tangker itu --Khalid Al-Falih, kata Menteri Arab Saudi Urusan Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Ia menambahkan larangan tersebut akan berlanjut sampai keamanan pelayaran melalui selat itu bisa dijamin.
Koalisi pimpinan Arab Saudi ikut-campur dalam konflik di Yaman pada Maret 2015 untuk memukul mundur gerilyawan Syiah Al-Houthi, yang didukung Iran, dan memulihkan kekuasaan Pemerintah Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi, yang kini hidup di pengasingan.
Juru bicara koalisi tersebut Kol. Truki Al-Malki menyoroti di dalam satu pernyataan bahwa berbagai langkah yang mematuhi hukum internasional akan menanggulangi sikap bermusuhan anggota Milisi Al-Houthi, kata Kantor Berita Arab Saudi.
Namun ia tidak menjelaskan sifat langkah itu, yang dikatakan dilakukan melalui kerja sama dengan masyarakat internasional.
Ia memperingatkan mengenai bencana alam dan ekonomi jika gerilyawan Al-Houthi terus menyerang kapal yang berlayar di Selat Bab Al-Mandab, dan yang paling akhir ditujukan terhadap kapal tangker Arab Saudi.
Arab Saudi pekan lalu mengumumkan pembekuan semua pengiriman minyak mentah melalui Selat Bab Al-Mandab, sebagai reaksi atas serangan gerilyawan Al-Houthi terhadap dua kapal tangker minyak raksasa Arab Saudi yang melewati selat di Laut Merah pada 25 Juli.
Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan kecil pada satu dari kedua tangker itu --Khalid Al-Falih, kata Menteri Arab Saudi Urusan Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Ia menambahkan larangan tersebut akan berlanjut sampai keamanan pelayaran melalui selat itu bisa dijamin.
Koalisi pimpinan Arab Saudi ikut-campur dalam konflik di Yaman pada Maret 2015 untuk memukul mundur gerilyawan Syiah Al-Houthi, yang didukung Iran, dan memulihkan kekuasaan Pemerintah Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi, yang kini hidup di pengasingan.
Credit antaranews.com
Ancam Tutup Selat Hormuz, Iran Bersiap Latihan Perang di Teluk Persia
TEHERAN - Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sedang bersiap mengerahkan pasukan ke Teluk Persia untuk latihan perang. Persiapan latihan perang yang waktunya tak wajar ini dilakukan usai Teheran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang jadi jalur internasional perdagangan minyak.
Selat Hormuz merupakan penghubung antara Teluk Persia (Teluk Arab) dengan Teluk Oman. Ancaman Teheran itu dilontarkan beberapa hari lalu sebagai respons atas langkah Amerika Serikat (AS) yang menyerukan semua negara untuk memblokir ekspor minyak Iran.
Dua pejabat As yang mengikuti perkembangan situasi di Teluk Persia mengatakan, latihan tempur IRGC Iran kemungkinan akan dimulai setelah dua hari ke depan.
Militer AS sendiri mengaku terus memantau gerak-gerik pasukan Iran di kawasan tersebut.
"Kami menyadari peningkatan operasi angkatan laut Iran di Teluk Arab, Selat Hormuz dan Teluk Oman. Kami memantau dengan seksama, dan akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di saluran perairan internasional," kata Kapten William Urban, juru bicara utama Komando Pusat AS, kepada CNN, Kamis (2/8/2018).
Administrasi Informasi Energi AS menyatakan Selat Hormuz merupakan chokepoint transit minyak paling penting di dunia, di mana 20 persen minyak yang diperdagangkan di seluruh dunia bergerak melalui jalur perairan tersebut.
AS untuk sementara tidak melihat tanda-tanda niat bermusuhan dari Iran. Namun, menurut para pejabat Washington, yang memperoleh informasi intelijen militer AS, prihatin dengan IRGC.
Ada tiga alasan kekhawatiran tersebut. Pertama, latihan tempur IRGC muncul sebagai retorika dari Iran terhadap AS yang memanas dalam beberapa hari terakhir. Kedua, skala latihan tempur IRGC sedang ditingkatkan menjadi lebih besar daripada upaya seripa di masa lalu. Ketiga, waktu latihan tempur kali ini tidak wajar, karena latihan militer IRGC biasanya digelar pada akhir tahun.
Sebelumnya, pada hari Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahaya yang yang dihadapi Iran jika menutup Selat Bab al-Mandab, mulut Laut Merah. Menurutnya, jika itu terjadi maka Teheran akan menghadapi pasukan koalisi internasional termasuk pasukan Israel di perairan tersebut.
Peringatan Netanyahu disampaikan sebagai respons atas serangan misterius terhadap kapal tanker minyak Arab Saudi belum lama ini.
"Awal pekan ini, kami menyaksikan bentrokan tajam dengan satelit Iran yang mencoba menyabotase pelayaran internasional di Selat (Bab al-Mandab) di mulut Laut Merah," kata Netanyahu dalam upacara wisuda perwira angkatan laut.
"Jika Iran mencoba untuk memblokir Selat Bab al-Mandab, itu akan menemukan dirinya menghadapi koalisi internasional yang bertekad untuk mencegahnya melakukan hal itu, dan koalisi ini juga akan mencakup negara Israel dan semua senjatanya," katanya lagi.
Selat Hormuz merupakan penghubung antara Teluk Persia (Teluk Arab) dengan Teluk Oman. Ancaman Teheran itu dilontarkan beberapa hari lalu sebagai respons atas langkah Amerika Serikat (AS) yang menyerukan semua negara untuk memblokir ekspor minyak Iran.
Dua pejabat As yang mengikuti perkembangan situasi di Teluk Persia mengatakan, latihan tempur IRGC Iran kemungkinan akan dimulai setelah dua hari ke depan.
Militer AS sendiri mengaku terus memantau gerak-gerik pasukan Iran di kawasan tersebut.
"Kami menyadari peningkatan operasi angkatan laut Iran di Teluk Arab, Selat Hormuz dan Teluk Oman. Kami memantau dengan seksama, dan akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di saluran perairan internasional," kata Kapten William Urban, juru bicara utama Komando Pusat AS, kepada CNN, Kamis (2/8/2018).
Administrasi Informasi Energi AS menyatakan Selat Hormuz merupakan chokepoint transit minyak paling penting di dunia, di mana 20 persen minyak yang diperdagangkan di seluruh dunia bergerak melalui jalur perairan tersebut.
AS untuk sementara tidak melihat tanda-tanda niat bermusuhan dari Iran. Namun, menurut para pejabat Washington, yang memperoleh informasi intelijen militer AS, prihatin dengan IRGC.
Ada tiga alasan kekhawatiran tersebut. Pertama, latihan tempur IRGC muncul sebagai retorika dari Iran terhadap AS yang memanas dalam beberapa hari terakhir. Kedua, skala latihan tempur IRGC sedang ditingkatkan menjadi lebih besar daripada upaya seripa di masa lalu. Ketiga, waktu latihan tempur kali ini tidak wajar, karena latihan militer IRGC biasanya digelar pada akhir tahun.
Sebelumnya, pada hari Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahaya yang yang dihadapi Iran jika menutup Selat Bab al-Mandab, mulut Laut Merah. Menurutnya, jika itu terjadi maka Teheran akan menghadapi pasukan koalisi internasional termasuk pasukan Israel di perairan tersebut.
Peringatan Netanyahu disampaikan sebagai respons atas serangan misterius terhadap kapal tanker minyak Arab Saudi belum lama ini.
"Awal pekan ini, kami menyaksikan bentrokan tajam dengan satelit Iran yang mencoba menyabotase pelayaran internasional di Selat (Bab al-Mandab) di mulut Laut Merah," kata Netanyahu dalam upacara wisuda perwira angkatan laut.
"Jika Iran mencoba untuk memblokir Selat Bab al-Mandab, itu akan menemukan dirinya menghadapi koalisi internasional yang bertekad untuk mencegahnya melakukan hal itu, dan koalisi ini juga akan mencakup negara Israel dan semua senjatanya," katanya lagi.
Credit sindonews.com
Latihan Perang di Laut Kaspia, Rusia Tembakkan Rudal Supersonik
MOSKOW
- Militer Rusia menembakkan rudal supersonik Kh-31 dari pesawat jet
tempur Su-34 dalam latihan perang di Laut Kaspia, hari Rabu waktu
setempat. Latihan tempur ini melibatkan sepuluh kapal Angkatan Laut dari
Armada Kaspia dan sekitar 50 pesawat.
Misil anti-kapal supersonik yang ditembakkan dapat mencapai kecepatan 2.685 mph, sehingga sangat sulit bagi kapal militer musuh untuk mempertahankan diri. Dalam latihan, rudal supersonik Kh-31 menghancurkan kapal musuh tiruan dalam waktu sekitar 20 detik.
Pejabat Distrik Militer Selatan (SMD) Rusia, Vadim Astafiev, mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia menggunakan kapal yang dinonaktifkan dari Caspian Flotilla untuk latihan.
SMD adalah salah satu dari lima distrik militer Angkatan Bersenjata Rusia, dengan yurisdiksi utamanya di wilayah Kaukasus Utara dan pangkalan di negara-negara pecahan Soviet di Kaukasus Selatan.
Pada bulan Juli lalu, Rusia telah menguji rudal jarak jauh canggih yang sudah siap digunakan pada awal musim panas ini.
"Uji coba dari rudal jarak jauh 40N6E untuk sistem S-400 telah diselesaikan di kisaran Kapustin Yar," tulis kantor berita negara Rusia, TASS, mengutip sebuah sumber di industri pertahanan.
"Komisi antardepartemen telah mengakuinya sebagai tes sukses dan sertifikat telah ditandatangani," lanjut laporan tersebut, yang dilansir Kamis (2/8/2018).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, misil 40N6E mampu mencapai target dengan jangkauan maksimum hampir 250 mil, pada ketinggian hingga 115 mil.
Misil 40N6E mulai masuk pra-produksi pada akhir 2013. Dua tahun kemudian, Departemen Pertahanan mengumumkan bahwa rudal baru dari jenis itu telah berhasil mencapai target udara untuk pertama kalinya.
Misil anti-kapal supersonik yang ditembakkan dapat mencapai kecepatan 2.685 mph, sehingga sangat sulit bagi kapal militer musuh untuk mempertahankan diri. Dalam latihan, rudal supersonik Kh-31 menghancurkan kapal musuh tiruan dalam waktu sekitar 20 detik.
Pejabat Distrik Militer Selatan (SMD) Rusia, Vadim Astafiev, mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia menggunakan kapal yang dinonaktifkan dari Caspian Flotilla untuk latihan.
SMD adalah salah satu dari lima distrik militer Angkatan Bersenjata Rusia, dengan yurisdiksi utamanya di wilayah Kaukasus Utara dan pangkalan di negara-negara pecahan Soviet di Kaukasus Selatan.
Pada bulan Juli lalu, Rusia telah menguji rudal jarak jauh canggih yang sudah siap digunakan pada awal musim panas ini.
"Uji coba dari rudal jarak jauh 40N6E untuk sistem S-400 telah diselesaikan di kisaran Kapustin Yar," tulis kantor berita negara Rusia, TASS, mengutip sebuah sumber di industri pertahanan.
"Komisi antardepartemen telah mengakuinya sebagai tes sukses dan sertifikat telah ditandatangani," lanjut laporan tersebut, yang dilansir Kamis (2/8/2018).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, misil 40N6E mampu mencapai target dengan jangkauan maksimum hampir 250 mil, pada ketinggian hingga 115 mil.
Misil 40N6E mulai masuk pra-produksi pada akhir 2013. Dua tahun kemudian, Departemen Pertahanan mengumumkan bahwa rudal baru dari jenis itu telah berhasil mencapai target udara untuk pertama kalinya.
Credit sindonews.com
Medali Nobel Dicuri Beberapa Menit Setelah Diberikan ke Pemenang
RIO DE JANEIRO
- Salah satu pemenang penghargaan Nobel Matematika medali emasnya
dicuri beberapa menit setelah diberikan kepadanya. Caucher Birkar,
seorang pengungsi Kurdi yang menjadi profesor matematika Universitas
Cambridge, termasuk di antara empat pemenang Medal Fields bergengsi pada
hari Rabu di Rio de Janeiro.
Itu adalah debut memalukan bagi Rio de Janeiro, kota Amerika Latin pertama yang menjadi tuan rumah upacara Medal Fields, yang berlangsung setiap empat tahun. Kurang dari satu jam sejak Birkar, seorang spesialis dalam geometri aljabar, menerima medali emas 14 karat ketika tasnya hilang.
Penyelenggara di balik acara tersebut, International Congress of Mathematicians, mengatakan sangat menyesalkan insiden tersebut. Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gambar dari acara itu sedang dianalisis dan bahwa para pejabat bekerja sama dengan polisi setempat seperti dikutip dari CBS News, Jumat (3/8/2018).
Birkar merayakan prestasinya sebagai dongeng yang menjadi kenyataan bagi orang-orang Kurdi yang terkepung. Dia berharap berita ini akan memberikan senyum di wajah 40 juta orang Kurdi.
Birkar lahir di sebuah desa di provinsi etnis-Kurdi Marivan, dekat perbatasan Iran-Irak.
"Kurdistan adalah tempat yang tidak mungkin bagi seorang anak untuk mengembangkan minat dalam matematika," katanya.
Ia kemudian pergi ke Universitas Teheran, di mana ia sempat melamun di depan potret pemenang medali, untuk mendapatkan suaka politik dan kewarganegaraan di Inggris. Ia membuktikan dirinya mempunyai otak matematika yang luar biasa.
"Untuk pergi dari titik yang saya tidak bayangkan bertemu orang-orang ini ke titik di mana suatu hari nanti saya memegang medali sendiri - saya tidak bisa membayangkan bahwa ini akan menjadi kenyataan," kata Birkar. Medal Fields mengakui prestasi matematika yang luar biasa dari para kandidat yang berusia di bawah 40 tahun pada awal tahun.
Selain Birkar, Nobel Matematika juga diberikan kepada Peter Scholze seorang profesor Universitas Bonn yang baru berusia 30 tahun, Prof Akshay Vanketesh, 36 tahun, seorang jenius matematika asal Australia yang berbasis di Princeton dan Stanford AS, dan terakhir Prof Alessio Figali, 34 tahun, dari ETH Zurich Swiss.
Itu adalah debut memalukan bagi Rio de Janeiro, kota Amerika Latin pertama yang menjadi tuan rumah upacara Medal Fields, yang berlangsung setiap empat tahun. Kurang dari satu jam sejak Birkar, seorang spesialis dalam geometri aljabar, menerima medali emas 14 karat ketika tasnya hilang.
Penyelenggara di balik acara tersebut, International Congress of Mathematicians, mengatakan sangat menyesalkan insiden tersebut. Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gambar dari acara itu sedang dianalisis dan bahwa para pejabat bekerja sama dengan polisi setempat seperti dikutip dari CBS News, Jumat (3/8/2018).
Birkar merayakan prestasinya sebagai dongeng yang menjadi kenyataan bagi orang-orang Kurdi yang terkepung. Dia berharap berita ini akan memberikan senyum di wajah 40 juta orang Kurdi.
Birkar lahir di sebuah desa di provinsi etnis-Kurdi Marivan, dekat perbatasan Iran-Irak.
"Kurdistan adalah tempat yang tidak mungkin bagi seorang anak untuk mengembangkan minat dalam matematika," katanya.
Ia kemudian pergi ke Universitas Teheran, di mana ia sempat melamun di depan potret pemenang medali, untuk mendapatkan suaka politik dan kewarganegaraan di Inggris. Ia membuktikan dirinya mempunyai otak matematika yang luar biasa.
"Untuk pergi dari titik yang saya tidak bayangkan bertemu orang-orang ini ke titik di mana suatu hari nanti saya memegang medali sendiri - saya tidak bisa membayangkan bahwa ini akan menjadi kenyataan," kata Birkar. Medal Fields mengakui prestasi matematika yang luar biasa dari para kandidat yang berusia di bawah 40 tahun pada awal tahun.
Selain Birkar, Nobel Matematika juga diberikan kepada Peter Scholze seorang profesor Universitas Bonn yang baru berusia 30 tahun, Prof Akshay Vanketesh, 36 tahun, seorang jenius matematika asal Australia yang berbasis di Princeton dan Stanford AS, dan terakhir Prof Alessio Figali, 34 tahun, dari ETH Zurich Swiss.
Credit sindonews.com
Kamis, 02 Agustus 2018
AS Waspada Iran Latihan Militer Besar di Teluk Persia
Ilustrasi militer Iran. (REUTERS/President.ir)
Latihan di Teluk Persia bisa dimulai dalam waktu dua hari ke depan, kata dua pejabat Amerika Serikat yang mengetahui langsung hasil pemantauan terhadap gerakan pasukan Garda Revolusi, Kamis (2/8).
"Kami menyadari peningkatan operasi angkatan laut di Teluk Arab, Selat Hormuz dan Teluk Oman. Kami memantau ketat, dan akan terus bekerja sama dengan rekanan untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di perairan internasional," kata Kapten William Urban, juru bicara utama Komando Pusat AS, kepada CNN.
Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia ke Laut Arab. Administrasi Informasi Energi AS menyebutnya sebagai "titik transit minyak paling penting di dunia," dengan 20 persen perdagangan minyak global bergerak melalui perairan tersebut.
Meski AS belum melihat niat permusuhan dari Iran, pertunjukan kekuatan Garda Revolusi Iran membuat intelijen militer AS sangat khawatir karena tiga alasan dasar, kata para pejabat.
Pertama, latihan dilakukan saat retorika Iran terhadap AS meningkat dalam beberapa terakhir. Kedua, Garda Revolusi tampak meningkatkan skala latihannya dibandingkan di masa lalu. Ketiga, waktu pelaksanaan lebih dini daripada biasanya.
Saat ini, AS memantau Garda Revolusi telah mengumpulkan armada lebih dari 100 kapal, kebanyakan kecil dan bergerak cepat. Diperkirakan aset udara dan darat Iran, termasuk peluru kendali pertahanan pesisir, bisa dilibatkan.
Ratusan pasukan Iran diperkirakan akan berpartisipasi beserta sejumlah tentara biasa.
Latihan Garda Revolusi dilakukan saat AS hanya punya satu kapal perang di Teluk Persia, yakni USS The Sullivans. Sejumlah kapal perang lain berada di lokasi sekitarnya berikut beberapa pesawat tempur di kawasan.
Militer AS selama ini mendorong negara-negara lain di kawasan, terutama Arab Saudi, untuk mengambil sikap keras untuk mempertahankan keterbukaan Teluk di hadapan retorika Iran. Negara-negara itu juga telah menyuarakan kekhawatiran akan perairan Yaman, di mana pemberontak sokongan Iran kerap menembaki kapal tanker.
Menteri Pertahanan AS James Mattis pada Jumat mengatakan "Iran telah mengancam untuk menutup Selat Hormuz. Mereka pernah melakukannya di masa lalu. ... Dan jelas ini akan mendapatkan respons internasional ... karena perekonomian dunia bergantung pada energi tersebut."
Credit cnnindonesia.com
Wapres AS Mike Pence Terima 55 Jasad Tentara AS dari Korut
Wapres AS Mike Pence. (REUTERS/Beawiharta)
Pence tampak tenang dengan tangan diletakkan di dada saat peti mati dijejerkan di depannya.
Puluhan pengusung jenazah mewakili Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, menurunkan peti dua0dua dari pesawat militer C-17. Musik militer di latar belakang, massa berkumpul di hanggar berdiri saat peti jenazah melints.
Dilansir CNN, sebelum upacara dimulai, Wapres Pence menyebut pemulangan jenazah tersebut sebagai 'wujud nyata upaya kita untuk mencapai perdamaian di Semenanjung Korea.
"Saya tahu Presiden Trump bersyukur bahwa Ketua Kim memenuhi kata-katanya dan yang kita lihat hari ini adalah kemajuan nyata dalam upaya mencapai perdamaian di Semenanjung Korea," kata Pence.
"Tapi hari ini baru awal. Upaya kita tidak akan tuntas hingga seluruh pahlawan kita dipulangkan. Biarlah para pahlawan yang dipulangkan hari ini akan membuka jalan bagi pemulangan yang lainnya di masa depan," kata dia.
Menurut Pence, dia merasa terhormat Presiden Donald Trump memintanya untuk hadir dalam acara itu. Bagi Pence, acara itu memiliki makna sangat personal.
"Ayah saya adalah veteran tentara di Korea. Setiap kali seseorang menyebut kata 'pahlawan', ayah saya selalu bilang, 'para pahlawan adalah mereka tidak dapat pulang'. Jadi, berada bersama mereka dengan pengorbanan keluarga untuk membela kemerdekaan kita, kemerdekaan Korea Selatan, saya merasa terhormat," kata dia.
Dua anggota keluarga tentara AS yang hilang dalam Perang Korea, Diana Brown Sanfilippo dn Rick Downes ikut dalam rombongan presiden di pesawat Air Force Two.
Ayah Sanfilippo tiada dalam Perang Korea sejak dia berusia empat tahun. Berkat sang ayah, dia terinspirasi untuk menjadi pilot pesawat P-51, jenis pesawat yang sama diterbangkan sang ayah ketika terkena tembakan Korea Utara.
Adapun ayah Downes adalah operator radar pesawat pengebom B-26. Dia baru berusia dua tahun saat ayahnya ikut Perang Korea dan tidak pernah kembali.
Downes pergi ke Korea Utara pada 2016 untuk menekan agar pemerintah Kim Jong-un memulangkan jenazah tentara AS yang hilang selama Perang Korea.
Pemulangan jasad tentara AS adalah bagian kesepakatan Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam pertemuan di Singapura.
Jasad ke-55 tenara akan diperiksa oleh ilmuwan Kementerian Pertahanan di laboratorium Pangkalan AS Pearl Harbour. Laboratoriun itu menggunakan antropologi forensik, odontologi, DNA dan metode ilmiah lain untuk mengidentifikasi jasad tentara AS yang dipulangkan Korut tersebut.
Credit cnnindonesia.com
Permata Kerajaan Swedia Raib Digasak Pencuri
STOCKHOLM
- Dua orang pencuri menggasak permata mahkota yang tak ternilai
kerajaan Swedia. Permata yang berasal dari awal tahun 1600-an itu
digasak dari sebuah katedral abad pertengahan di sebuah kota kecil pada
siang hari bolong. Para pencuri itu kemudian melarikan diri dengan
speedboat, kata polisi.
"Dua orang menghilang setelah pencurian siang hari Selasa di sebuah danau besar di sekitar Strangnas, 60 kilometer barat ibukota Stockholm," kata polisi seperti dikutip dari AP, Kamis (2/8/2018).
Para pencuri merebut dua mahkota emas dan sebuah bola yang dibuat untuk Raja Karl IX dan Ratu Kristina dalam perampokan yang terbilang berani itu. Salah satu mahkota dipenuhi dengan batu mulia. Barang-barang yang dicuri dipajang di sebuah pameran di katedral, dan pengunjung berada di dalam pada saat kejadian.
"Alarm berbunyi ketika perampok menghancurkan kaca keamanan dan mencuri artefak," kata Catharina Frojd, juru bicara katedral Strangnas abad ke-14.
Gereja menulis di situs webnya bahwa barang-barang yang dicuri itu disimpan sesuai dengan peraturan keselamatan yang berlaku yaitu di dalam display terkunci dan dipasangi alarm di katedral. Gereja itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Polisi mengirim helikopter dan perahu untuk memburu pencuri tetapi tidak menemukan apa pun. Pihak berwenang mengatakan tidak ada yang terluka dalam perampokan itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Tom Rowell, seorang pengunjung yang sedang makan siang di luar, mengatakan dia melihat dua orang berlari dari katedral menuju dermaga kecil di dekatnya di mana sebuah perahu motor ditambatkan.
"Kedua lelaki itu dengan cepat melompat ke atas dan melaju," kata Rowell, seraya menambahkan bahwa para pelaku bukanlah orang Nordik. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Juru bicara polisi Stefan Dangardt mengatakan para pelaku tampaknya telah melarikan diri menggunakan dua sepeda hitam - yang kemungkinan besar mereka curi sebelum melakukan aksinya - untuk ke kapal yang menunggu.
Tidak segera jelas apakah ada sopir yang menunggu di speedboat untuk para pencuri.
Pada hari Rabu, para penyelam mencari petunjuk di sepanjang pantai Danau Malaren, danau air tawar terbesar ketiga di Swedia. Polisi mengatakan para pencuri bisa melarikan diri lebih jauh dengan jet ski, menambahkan bahwa itu hanyalah sebuah teori.
Sementara barang-barang tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang besar, polisi ragu jika pencurian itu akan membawa keuntungan finansial bagi para pelaku.
"Barang-barang yang dicuri itu mustahil dijual karena keunikan dan visibilitasnya yang tinggi," ujar Maria Ellior dari Departemen Operasi Nasional polisi Swedia kepada kantor berita Swedia TT.
"Dua orang menghilang setelah pencurian siang hari Selasa di sebuah danau besar di sekitar Strangnas, 60 kilometer barat ibukota Stockholm," kata polisi seperti dikutip dari AP, Kamis (2/8/2018).
Para pencuri merebut dua mahkota emas dan sebuah bola yang dibuat untuk Raja Karl IX dan Ratu Kristina dalam perampokan yang terbilang berani itu. Salah satu mahkota dipenuhi dengan batu mulia. Barang-barang yang dicuri dipajang di sebuah pameran di katedral, dan pengunjung berada di dalam pada saat kejadian.
"Alarm berbunyi ketika perampok menghancurkan kaca keamanan dan mencuri artefak," kata Catharina Frojd, juru bicara katedral Strangnas abad ke-14.
Gereja menulis di situs webnya bahwa barang-barang yang dicuri itu disimpan sesuai dengan peraturan keselamatan yang berlaku yaitu di dalam display terkunci dan dipasangi alarm di katedral. Gereja itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Polisi mengirim helikopter dan perahu untuk memburu pencuri tetapi tidak menemukan apa pun. Pihak berwenang mengatakan tidak ada yang terluka dalam perampokan itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Tom Rowell, seorang pengunjung yang sedang makan siang di luar, mengatakan dia melihat dua orang berlari dari katedral menuju dermaga kecil di dekatnya di mana sebuah perahu motor ditambatkan.
"Kedua lelaki itu dengan cepat melompat ke atas dan melaju," kata Rowell, seraya menambahkan bahwa para pelaku bukanlah orang Nordik. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Juru bicara polisi Stefan Dangardt mengatakan para pelaku tampaknya telah melarikan diri menggunakan dua sepeda hitam - yang kemungkinan besar mereka curi sebelum melakukan aksinya - untuk ke kapal yang menunggu.
Tidak segera jelas apakah ada sopir yang menunggu di speedboat untuk para pencuri.
Pada hari Rabu, para penyelam mencari petunjuk di sepanjang pantai Danau Malaren, danau air tawar terbesar ketiga di Swedia. Polisi mengatakan para pencuri bisa melarikan diri lebih jauh dengan jet ski, menambahkan bahwa itu hanyalah sebuah teori.
Sementara barang-barang tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang besar, polisi ragu jika pencurian itu akan membawa keuntungan finansial bagi para pelaku.
"Barang-barang yang dicuri itu mustahil dijual karena keunikan dan visibilitasnya yang tinggi," ujar Maria Ellior dari Departemen Operasi Nasional polisi Swedia kepada kantor berita Swedia TT.
Kantor berita TT menambahkan pencurian itu akan dicatat di Interpol, memungkinkan pencarian internasional.
Credit sindonews.com
Netanyahu: Blokir Laut Merah, Iran Hadapi Pasukan Dunia Termasuk Israel
TEL AVIV
- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahaya yang
yang dihadapi Iran jika memblokir Selat Bab al-Mandab, mulut Laut Merah.
Menurutnya, jika itu terjadi maka Teheran akan menghadapi pasukan
koalisi internasional termasuk pasukan Israel di perairan tersebut.
Peringatan Netanyahu disampaikan hari Rabu sebagai respons atas serangan misterius terhadap kapal tanker minyak Arab Saudi belum lama ini.
"Awal pekan ini, kami menyaksikan bentrokan tajam dengan satelit Iran yang mencoba menyabotase pelayaran internasional di Selat (Bab al-Mandab) di mulut Laut Merah," kata Netanyahu dalam upacara wisuda perwira angkatan laut.
Sekadar diketahui, Kapal tanker besar yang membawa pasokan minyak dari Arab Saudi yang menuju Mesir diserang rudal dari Selat Bab al-Mandab pada Kamis pekan lalu. Pemberontak Houthi di Yaman, yang selama ini dianggap sebagai sekutu Teheran, bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan itu terjadi di saat Iran dan Amerika Serikat (AS) saling mengumbar ancaman. Iran telah mengancam menutup Selat Hormuz, yang jadi jalur internasional perdagangan minyak, jika masyarakat internasional memblokir ekspor minyak Teheran seperti seruan As.
AS menyerukan pemblokiran ekspor minyak Iran sebagai upaya pemberlakukan sanksi usai Washington menarik diri dari pejanjian nuklir Teheran 2015.
"Jika Iran mencoba untuk memblokir Selat Bab al-Mandab, itu akan menemukan dirinya menghadapi koalisi internasional yang bertekad untuk mencegahnya melakukan hal itu, dan koalisi ini juga akan mencakup negara Israel dan semua senjatanya," kata Netanyahu.
Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman juga melontarkan peringatan serupa."Baru-baru ini, kami telah mendengar tentang ancaman untuk merusak kapal-kapal Israel di Laut Merah," katanya.
"Saya ingin menekankan, militer Israel siap untuk menanggapi secara bersamaan di dua front, dan juga di Laut Merah. Hanya dalam hal ini kita akan kurang selektif dan bahaya bagi musuh kita akan lebih besar. Saya harap mereka memperhitungkannya," kata Lieberman, seperti dikutip Haaretz, Kamis (2/8/2018).
Kapal tanker minyak Saudi yang diserang rudal membawa sekitar 2 juta barel minyak. Menurut Washington Institute, kapal tanker minyak Saudi dihantam rudal ditembakkan dari wilayah Yaman. Rudal tersebut diduga C-802, yang disuplai Iran kepada para pemberontak Houthi.
Peringatan Netanyahu disampaikan hari Rabu sebagai respons atas serangan misterius terhadap kapal tanker minyak Arab Saudi belum lama ini.
"Awal pekan ini, kami menyaksikan bentrokan tajam dengan satelit Iran yang mencoba menyabotase pelayaran internasional di Selat (Bab al-Mandab) di mulut Laut Merah," kata Netanyahu dalam upacara wisuda perwira angkatan laut.
Sekadar diketahui, Kapal tanker besar yang membawa pasokan minyak dari Arab Saudi yang menuju Mesir diserang rudal dari Selat Bab al-Mandab pada Kamis pekan lalu. Pemberontak Houthi di Yaman, yang selama ini dianggap sebagai sekutu Teheran, bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan itu terjadi di saat Iran dan Amerika Serikat (AS) saling mengumbar ancaman. Iran telah mengancam menutup Selat Hormuz, yang jadi jalur internasional perdagangan minyak, jika masyarakat internasional memblokir ekspor minyak Teheran seperti seruan As.
AS menyerukan pemblokiran ekspor minyak Iran sebagai upaya pemberlakukan sanksi usai Washington menarik diri dari pejanjian nuklir Teheran 2015.
"Jika Iran mencoba untuk memblokir Selat Bab al-Mandab, itu akan menemukan dirinya menghadapi koalisi internasional yang bertekad untuk mencegahnya melakukan hal itu, dan koalisi ini juga akan mencakup negara Israel dan semua senjatanya," kata Netanyahu.
Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman juga melontarkan peringatan serupa."Baru-baru ini, kami telah mendengar tentang ancaman untuk merusak kapal-kapal Israel di Laut Merah," katanya.
"Saya ingin menekankan, militer Israel siap untuk menanggapi secara bersamaan di dua front, dan juga di Laut Merah. Hanya dalam hal ini kita akan kurang selektif dan bahaya bagi musuh kita akan lebih besar. Saya harap mereka memperhitungkannya," kata Lieberman, seperti dikutip Haaretz, Kamis (2/8/2018).
Kapal tanker minyak Saudi yang diserang rudal membawa sekitar 2 juta barel minyak. Menurut Washington Institute, kapal tanker minyak Saudi dihantam rudal ditembakkan dari wilayah Yaman. Rudal tersebut diduga C-802, yang disuplai Iran kepada para pemberontak Houthi.
Credit sindonews.com
Politisi Inggris Sebut Hilter Solusi untuk Masalah Israel
LONDON
- Seorang anggota dewan kota di Inggris dari Partai Buruh diselidiki
oleh pihak partai terkait komentar anti-Semit yang dibuat di media
sosial. Dia menulis di Facebook bahwa Adolf Hitler memiliki solusi untuk masalah Israel.
Hitler merupakan bekas diktator rezim Nazi Jerman di masa Perang Dunia II. Rezim Hitler dituding sebagai pembantai etnis Yahudi secara besar-besaran di kamp-kamp konsentrasi Nazi yang dikenal dengan istilah Holocaust.
Politisi Inggris yang menulis komentar di Facebook itu bernama Damien Enticott. Dia merupakan anggota Dewan Kota Bognor Regis di West Sussex.
Tulisan di media sosial itu pula yang membuat Enticott mengundurkan diri. Dia juga meminta maaf atas tulisan tersebut.
Meski telah mengundurkan diri, statusnya sebagai anggota dewan sejatinya masih "skorsing" sampai keputusan hasil investigasi dari Partai Buruh keluar.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, dia mengatakan bahwa dia telah menonton sebuah video di mana tentara Israel menembak warga sipil yang tak bersenjata, beberapa dari mereka adalah anak-anak. Tulisan di Facebook itu merupakan konteks dari video yang dia lihat.
"Saya tidak setuju dengan Hitler dan genosida dan hal-hal seperti itu. Itu hanya komentar kering yang digunakan karena frustrasi," katanya.
Gerakan Buruh Yahudi (JLM) tidak menerima penjelasan Enticott. Ketua JLM, Ivor Caplin, menyebut permintaan maaf politisi itu masih "setengah-setengah".
Caplin mengatakan dia yakin orang-orang akan melihat langsung alasan Enticott.
Enticott mengaku bahwa dia seorang yang anti-Zionis tidak anti-Semit. Dia juga mengaku tidak pernah bermaksud menyinggung perasaan komunitas Yahudi. "Saya ingin minta maaf jika itu yang terjadi, atas kata-kata yang saya gunakan," ujarnya, yang dilansir Kamis (2/8/2018).
Enticott awalnya menolak tulisannya di Facebook berkonten anti-semit. Namun, kemudian mengakui bahwa dia bertanggung jawab karena berbagi artikel, yang salah satunya membuat klaim tentang orang Yahudi yang minum darah dan membandingkan praktik sunat yang dilakukan oleh rabbi dengan paedofilia.
Dia juga menulis bahwa beberapa orang Yahudi “perlu dieksekusi".
Partai Buruh Kota Bognor Regis menegaskan bahwa mereka tidak mendukung pandangan Enticott.
Hitler merupakan bekas diktator rezim Nazi Jerman di masa Perang Dunia II. Rezim Hitler dituding sebagai pembantai etnis Yahudi secara besar-besaran di kamp-kamp konsentrasi Nazi yang dikenal dengan istilah Holocaust.
Politisi Inggris yang menulis komentar di Facebook itu bernama Damien Enticott. Dia merupakan anggota Dewan Kota Bognor Regis di West Sussex.
Tulisan di media sosial itu pula yang membuat Enticott mengundurkan diri. Dia juga meminta maaf atas tulisan tersebut.
Meski telah mengundurkan diri, statusnya sebagai anggota dewan sejatinya masih "skorsing" sampai keputusan hasil investigasi dari Partai Buruh keluar.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, dia mengatakan bahwa dia telah menonton sebuah video di mana tentara Israel menembak warga sipil yang tak bersenjata, beberapa dari mereka adalah anak-anak. Tulisan di Facebook itu merupakan konteks dari video yang dia lihat.
"Saya tidak setuju dengan Hitler dan genosida dan hal-hal seperti itu. Itu hanya komentar kering yang digunakan karena frustrasi," katanya.
Gerakan Buruh Yahudi (JLM) tidak menerima penjelasan Enticott. Ketua JLM, Ivor Caplin, menyebut permintaan maaf politisi itu masih "setengah-setengah".
Caplin mengatakan dia yakin orang-orang akan melihat langsung alasan Enticott.
Enticott mengaku bahwa dia seorang yang anti-Zionis tidak anti-Semit. Dia juga mengaku tidak pernah bermaksud menyinggung perasaan komunitas Yahudi. "Saya ingin minta maaf jika itu yang terjadi, atas kata-kata yang saya gunakan," ujarnya, yang dilansir Kamis (2/8/2018).
Enticott awalnya menolak tulisannya di Facebook berkonten anti-semit. Namun, kemudian mengakui bahwa dia bertanggung jawab karena berbagi artikel, yang salah satunya membuat klaim tentang orang Yahudi yang minum darah dan membandingkan praktik sunat yang dilakukan oleh rabbi dengan paedofilia.
Dia juga menulis bahwa beberapa orang Yahudi “perlu dieksekusi".
Partai Buruh Kota Bognor Regis menegaskan bahwa mereka tidak mendukung pandangan Enticott.
Credit sindonews.com
Pejabat Gaza Berikan Bukti Kejahatan Israel kepada ICC
GAZA
- Para pejabat di Jalur Gaza yang diblokade menyerahkan bukti
terdokumentasi pelanggaran Israel terhadap demonstran tak bersenjata
kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Anggota Komite Nasional Gaza untuk Menghancurkan Pengepungan, Salah Abdul Ati, mengatakan pihaknya telah memberikan pengadilan yang bermarkas di Den Haag bukti-bukti kejahatan Israel terhadap demonstran tak bersenjata termasuk wanita dan anak-anak.
Menurut Abdul Ati, informasi - yang dilaporkan disampaikan kepada jaksa kepala ICC - termasuk laporan khusus tentang kejahatan penjajah Israel terhadap anak-anak, jurnalis, dan tenaga medis seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (2/8/2018).
Selama tiga bulan berturut-turut, rakyat Palestina telah melakukan demonstrasi rutin di dekat zona penyangga Gaza-Israel.
Sejak unjuk rasa dimulai pada 30 Maret, lebih dari 150 warga Palestina telah menjadi martir - dan ribuan lainnya terluka - oleh tembakan tentara Israel.
Para pengunjuk rasa menuntut "hak untuk kembali" ke rumah dan desa mereka di Palestina yang bersejarah, dari mana mereka diusir pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 11 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan ekonomi wilayang kantong di pesisir dan merampas barang kebutuhan pokok kira-kira dua juta penduduk.
Credit sindonews.com
Saudi dan UEA Nyaris Serang Qatar, tapi Dicegah Rex Tillerson
WASHINGTON
- Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) nyaris meluncurkan operasi
militer terhadap Qatar pada awal krisis diplomatik pecah pada Juni tahun
lalu. Namun, rencana serangan itu dihentikan Rex Tillerson.
Rex Tillerson saat itu adalah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS). Tindakannya itu yang diduga membuatnya dipecat Presiden Donald Trump. Tillerson digantikan oleh Michael Pompeo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Central Intelligence Agency (CIA).
Laporan perihal Saudi dan UEA yany nyaris membombardir Qatar merupakan laporan situs berita investigasi The Intercept. Rencana agresi itu melibatkan pasukan darat Arab Saudi melintasi perbatasan darat ke Qatar. Sedangkan militer dari UEA memberikan dukungan untuk merangsesk masuk 100 km ke wilayah Qatar dan merebut ibu kotanya, Doha.
Laporan The Intercept bersumber dari data komunitas intelijen AS dan dua mantan pejabat Departemen Luar Negeri. Sebagian besar rencana serangan itu dirancang oleh Arab Saudi dan Pangeran Mahkota UEA Mohammed bin Zayed (MbZ). "Kemungkinan beberapa minggu lagi dari itu hendak dilaksanakan," bunyi laporan tersebut mengacu pada waktu awal krisis diplomatik pecah.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, jadi salah satu target agresi militer kedua negara Arab tersebut. Rencana itu termasuk upaya pasukan Saudi "memperdayai" Pangkalan Udara Al Udeid yang merupakan rumah bagi Komando Pusat Angkatan Udara AS dan sekitar 10.000 pasukan Amerika, dan selanjutnya merebut Doha.
Namun, setelah Tillerson diberitahu tentang rencana agresi itu oleh pejabat intelijen Qatar, dia mendesak Raja Salman dari Arab Saudi untuk tidak melakukan serangan. Tillerson juga mendorong Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis untuk menjelaskan bahaya dari invasi semacam itu kepada rekan-rekannya di Kerajaan Saudi.
Tekanan dari Tillerson menyebabkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, juga dikenal sebagai MbS, mengurungkan rencana agresi itu. MbS khawatir invasi terhadap negara kecil di Teluk itu akan merusak hubungan jangka panjang Arab Saudi dengan AS.
Persaingan Lama
Namun, intervensi Tillerson dilaporkan membuat MbZ sang Putra Mahkota UEA yang juga penguasa de facto UEA melobi Gedung Putih untuk pemecatan Tillerson.
MbZ telah memiliki persaingan jangka panjang dengan Qatar. MbZ pernah disebut mendukung upaya kudeta gagal terhadap pemerintah Qatar pada tahun 1996 ketika ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata UEA.
The Intercept, dalam laporannya, mengatakan bahwa tidak ada pejabat saat ini atau mantan pejabat AS yang dalam wawancaranya mengetahui alasan sebenarnya mengapa Trump memecat Tillerson. Namun, seorang sumber mengatakan bahwa momen itu terjadi seminggu sebelum Putra Mahkota Saudi tiba di Washington untuk kunjungan yang banyak dipublikasikan.
Tillerson, mantan eksekutif perusahaan energi Exxon, telah berulang kali mengkritik negara-negara yang memblokade Qatar sebelum pemecatannya. Pada Oktober tahun lalu, dia menuduh negara-negara yang memblokade negara kecil yang kaya itu sebagai pengobar ketegangan.
"Tampaknya ada keengganan yang nyata dari pihak-pihak yang ingin terlibat," kata Tillerson pada saat itu.
Rex Tillerson saat itu adalah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS). Tindakannya itu yang diduga membuatnya dipecat Presiden Donald Trump. Tillerson digantikan oleh Michael Pompeo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Central Intelligence Agency (CIA).
Laporan perihal Saudi dan UEA yany nyaris membombardir Qatar merupakan laporan situs berita investigasi The Intercept. Rencana agresi itu melibatkan pasukan darat Arab Saudi melintasi perbatasan darat ke Qatar. Sedangkan militer dari UEA memberikan dukungan untuk merangsesk masuk 100 km ke wilayah Qatar dan merebut ibu kotanya, Doha.
Laporan The Intercept bersumber dari data komunitas intelijen AS dan dua mantan pejabat Departemen Luar Negeri. Sebagian besar rencana serangan itu dirancang oleh Arab Saudi dan Pangeran Mahkota UEA Mohammed bin Zayed (MbZ). "Kemungkinan beberapa minggu lagi dari itu hendak dilaksanakan," bunyi laporan tersebut mengacu pada waktu awal krisis diplomatik pecah.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, jadi salah satu target agresi militer kedua negara Arab tersebut. Rencana itu termasuk upaya pasukan Saudi "memperdayai" Pangkalan Udara Al Udeid yang merupakan rumah bagi Komando Pusat Angkatan Udara AS dan sekitar 10.000 pasukan Amerika, dan selanjutnya merebut Doha.
Namun, setelah Tillerson diberitahu tentang rencana agresi itu oleh pejabat intelijen Qatar, dia mendesak Raja Salman dari Arab Saudi untuk tidak melakukan serangan. Tillerson juga mendorong Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis untuk menjelaskan bahaya dari invasi semacam itu kepada rekan-rekannya di Kerajaan Saudi.
Tekanan dari Tillerson menyebabkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, juga dikenal sebagai MbS, mengurungkan rencana agresi itu. MbS khawatir invasi terhadap negara kecil di Teluk itu akan merusak hubungan jangka panjang Arab Saudi dengan AS.
Persaingan Lama
Namun, intervensi Tillerson dilaporkan membuat MbZ sang Putra Mahkota UEA yang juga penguasa de facto UEA melobi Gedung Putih untuk pemecatan Tillerson.
MbZ telah memiliki persaingan jangka panjang dengan Qatar. MbZ pernah disebut mendukung upaya kudeta gagal terhadap pemerintah Qatar pada tahun 1996 ketika ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata UEA.
The Intercept, dalam laporannya, mengatakan bahwa tidak ada pejabat saat ini atau mantan pejabat AS yang dalam wawancaranya mengetahui alasan sebenarnya mengapa Trump memecat Tillerson. Namun, seorang sumber mengatakan bahwa momen itu terjadi seminggu sebelum Putra Mahkota Saudi tiba di Washington untuk kunjungan yang banyak dipublikasikan.
Tillerson, mantan eksekutif perusahaan energi Exxon, telah berulang kali mengkritik negara-negara yang memblokade Qatar sebelum pemecatannya. Pada Oktober tahun lalu, dia menuduh negara-negara yang memblokade negara kecil yang kaya itu sebagai pengobar ketegangan.
"Tampaknya ada keengganan yang nyata dari pihak-pihak yang ingin terlibat," kata Tillerson pada saat itu.
"Itu tergantung pada kepemimpinan kuartet ketika mereka ingin terlibat dengan Qatar karena Qatar sudah sangat jelas bahwa mereka siap untuk terlibat," imbuh Tillerson.
Pengaruh EUA terhadap Trump
Tillerson belum memberikan wawancara karena dia digantikan oleh Michael "Mike" Pompeo. Tapi, dia diyakini tidak setuju pada sejumlah masalah dengan Presiden Donald Trump, termasuk blokade Qatar oleh Arab Saudi dan para sekutu Arab-nya.
Tillerson pernah dilaporkan frustrasi dengan Trump karena Presiden Amerika itu mendukung blokade dan para pembantu Trump dicurigai berada dalam garis pidato presiden di mana Qatar dituduh mendanai terorisme pada "tingkat sangat tinggi" sebagaimana pernah ditulis oleh Duta Besar UEA Yousef al-Otaiba.
Otaiba adalah tokoh terkenal di lingkaran keamanan nasional AS. Menurut Politico, dia mempertahankan "kontak telepon dan email yang hampir konstan" dengan menantu Trump, Jared Kushner.
Intercept juga melaporkan bahwa empat sumber yang diwawancarai menunjukkan kampanye yang sedang berlangsung oleh UEA untuk mencoba memprovokasi Qatar guna meningkatkan krisis.
UEA telah membuatnya ilegal bagi orang-orang untuk mengekspresikan simpati dengan Qatar di media sosial, sementara para pejabat Emirat yang berhubungan dekat dengan pemimpinnya, berulang kali menghina perempuan Qatar.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, bersama dengan Mesir dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 5 Juni tahun lalu. Empat negara itu menuduh Doha mendukung "ekstremisme dan terorisme" dan mendakatkan diri ke Iran.
Namun, Qatar dengan keras membantah semua tuduhan itu. Menurut laporan yang dikutip Al Jazeera, Kamis (2/8/2018), keempat negara itu menginginkan Qatar untuk bergabung dengan aliansi regional melawan Iran dan menormalkan hubungan dengan Israel. Emir Qatar telah mengecam semua upaya untuk melanggar kedaulatan negaranya dan menolak semua tuntutan empat negara Arab itu.
Credit sindonews.com
Ini Fakta Senjata Api 3D yang Jadi Polemik di Amerika Serikat
CB, Jakarta - Perusahaan asal Texas, Amerika Serikat, bernama Defense Distributed, membuat cetak biru untuk senjata api
3D yang dapat dicetak secara online setelah tiga tahun lalu dilarang.
Namun sejumlah negara bagian menggugat penyebaran senjata api 3D ini dan
menjadi polemik di AS.
Dilansir dari Sputnik News, 1 Agustus 2018, Defense Distributed pada 31 Juli melaporkan lebih dari 1.000 cetak biru senjata api 3D diunduh, dan angkanya kemungkinan jauh lebih tinggi sekarang.
Proses pencetakan senjata api 3D pada dasarnya menggunakan benang plastik yang dipanaskan. Teknologi ini pertama kali dikembangkan kembali pada 1980 tetapi baru dikenal luas pada 2009. Printer ini terbatas pada senyawa plastik tertentu, sehingga struktur yang mereka buat memiliki daya tahan yang terbatas.
Dalam foto yang dirilis 10 Mei 2013, Cody Wilson, pendiri Defense Distribute, menunjukan pistol plastik yang dibuat pada printer 3D di rumahnya di Austin, Texas.[Jay Janner/Austin American-Statesman via AP, File]
Senjata pertama yang bisa dibuat dengan cetak 3D adalah Liberator. Senjata besar, Shotgun satu peluru yang lebih mirip mainan anak-anak daripada senjata sungguhan, dirancang oleh Cody Wilson yang mengklaim dirinya anarkis kiri. Wilson juga pendiri Defense Distributed.
Cetak biru senjata api 3D diunduh lebih dari 100 ribu kali sebelum Departemen Luar Negeri AS menuntut agar web mereka dihapus karena penyebarannya melanggar undang-undang ekspor senjata. Namun aturan itu tidak melarang Defense Distributed menjual cetak biru senjata 3D secara offline.
Liberator dicetak dari plastik khusus untuk printer 3D, yang memiliki pemantik logam karena plastik tidak cukup kuat memicu peluru. Pemicu logam umumnya terbuat dari paku biasa. Mencetak Liberator di AS diizinkan hanya jika blok logam dipasangkan ke tubuh senapan sehingga dapat dideteksi oleh sistem keamanan.Kekuatan senjata api 3D Liberator masih bisa diperdebatkan karena beberapa eksperimen penembakan sebelumnya telah mengakibatkan senjata itu hancur. Eksperimen lain pada 2013, Liberator, yang dicetak pada printer yang dijual bebas mampu menembakkan hingga 9 proyektil dan senjata akhirnya hancur.
Defense Distributed juga menyediakan skema disertai mesin penggiling senilai US$ 250 atau Rp 3,6 juta yang disebut Ghost Gunner, memungkinkan warga sipil dapat merakit beberapa komponen untuk senapan serbu semi-otomatis AR-15 di rumah mereka.Komponen receiver merupakan satu-satunya bagian senjata yang tidak dapat dibeli oleh warga sipil tanpa dokumen. Namun Defense Distributed menjual receiver yang keutuhannya hanya 80 persen dibandingkan receiver konvensional.
Oleh karena receiver yang tidak utuh itu, maka dia tidak masuk bagian dari komponen senjata api menurut undang-undang AS.
Receiver yang lebih rendah juga dapat dicetak 3D dari plastik, tetapi mempengaruhi kualitas dan keandalan produk.
Komponen senjata api 3D [www.ucpublicaffairs.com]
Fakta ini sebetulnya unik karena seseorang dapat mencetak senjata namun hampir tidak mengubah status quo mengenai pelanggaran kepemilikan senjata api. Mencetak senjata api 3D membutuhkan printer 3D yang andal dan tepat, yang membutuhkan biaya, dan banyak tenaga kerja manual untuk menyelesaikan dan merakit bagian-bagiannya. Pada titik ini, prosesnya lebih sulit daripada membuat senjata darurat tradisional dari logam dan kayu.
Dari sudut pandang hukum, Liberator sama dengan senjata darurat lainnya, tidak memiliki nomor seri dan tidak bisa dilacak seperti digugat oleh sejumlah negara bagian Amerika Serikat."Banyak politisi senjata api 3D dan media telah salah kaprah bahwa teknologi pencetakan 3D akan memungkinkan produksi dan proliferasi senjata api plastik yang tidak terdeteksi. Terlepas dari apa yang seseorang dapat publikasikan di Internet, senjata plastik tidak terdeteksi ilegal selama 30 tahun. Undang-undang federal yang disahkan pada 1988, dibuat dengan dukungan NRA (National Rifle Association, membuatnya melanggar hukum untuk memproduksi, mengimpor, menjual, mengirim, menyerahkan, memiliki, mentransfer, atau menerima senjata api yang tidak terdeteksi," tulis NRA, perkumpulan pemilik senjata api Amerika Serikat yang dirilis di situs resminya terkait polemik senjata api 3D.
Dilansir dari Sputnik News, 1 Agustus 2018, Defense Distributed pada 31 Juli melaporkan lebih dari 1.000 cetak biru senjata api 3D diunduh, dan angkanya kemungkinan jauh lebih tinggi sekarang.
Proses pencetakan senjata api 3D pada dasarnya menggunakan benang plastik yang dipanaskan. Teknologi ini pertama kali dikembangkan kembali pada 1980 tetapi baru dikenal luas pada 2009. Printer ini terbatas pada senyawa plastik tertentu, sehingga struktur yang mereka buat memiliki daya tahan yang terbatas.
Dalam foto yang dirilis 10 Mei 2013, Cody Wilson, pendiri Defense Distribute, menunjukan pistol plastik yang dibuat pada printer 3D di rumahnya di Austin, Texas.[Jay Janner/Austin American-Statesman via AP, File]
Senjata pertama yang bisa dibuat dengan cetak 3D adalah Liberator. Senjata besar, Shotgun satu peluru yang lebih mirip mainan anak-anak daripada senjata sungguhan, dirancang oleh Cody Wilson yang mengklaim dirinya anarkis kiri. Wilson juga pendiri Defense Distributed.
Cetak biru senjata api 3D diunduh lebih dari 100 ribu kali sebelum Departemen Luar Negeri AS menuntut agar web mereka dihapus karena penyebarannya melanggar undang-undang ekspor senjata. Namun aturan itu tidak melarang Defense Distributed menjual cetak biru senjata 3D secara offline.
Liberator dicetak dari plastik khusus untuk printer 3D, yang memiliki pemantik logam karena plastik tidak cukup kuat memicu peluru. Pemicu logam umumnya terbuat dari paku biasa. Mencetak Liberator di AS diizinkan hanya jika blok logam dipasangkan ke tubuh senapan sehingga dapat dideteksi oleh sistem keamanan.Kekuatan senjata api 3D Liberator masih bisa diperdebatkan karena beberapa eksperimen penembakan sebelumnya telah mengakibatkan senjata itu hancur. Eksperimen lain pada 2013, Liberator, yang dicetak pada printer yang dijual bebas mampu menembakkan hingga 9 proyektil dan senjata akhirnya hancur.
Defense Distributed juga menyediakan skema disertai mesin penggiling senilai US$ 250 atau Rp 3,6 juta yang disebut Ghost Gunner, memungkinkan warga sipil dapat merakit beberapa komponen untuk senapan serbu semi-otomatis AR-15 di rumah mereka.Komponen receiver merupakan satu-satunya bagian senjata yang tidak dapat dibeli oleh warga sipil tanpa dokumen. Namun Defense Distributed menjual receiver yang keutuhannya hanya 80 persen dibandingkan receiver konvensional.
Oleh karena receiver yang tidak utuh itu, maka dia tidak masuk bagian dari komponen senjata api menurut undang-undang AS.
Receiver yang lebih rendah juga dapat dicetak 3D dari plastik, tetapi mempengaruhi kualitas dan keandalan produk.
Komponen senjata api 3D [www.ucpublicaffairs.com]
Fakta ini sebetulnya unik karena seseorang dapat mencetak senjata namun hampir tidak mengubah status quo mengenai pelanggaran kepemilikan senjata api. Mencetak senjata api 3D membutuhkan printer 3D yang andal dan tepat, yang membutuhkan biaya, dan banyak tenaga kerja manual untuk menyelesaikan dan merakit bagian-bagiannya. Pada titik ini, prosesnya lebih sulit daripada membuat senjata darurat tradisional dari logam dan kayu.
Dari sudut pandang hukum, Liberator sama dengan senjata darurat lainnya, tidak memiliki nomor seri dan tidak bisa dilacak seperti digugat oleh sejumlah negara bagian Amerika Serikat."Banyak politisi senjata api 3D dan media telah salah kaprah bahwa teknologi pencetakan 3D akan memungkinkan produksi dan proliferasi senjata api plastik yang tidak terdeteksi. Terlepas dari apa yang seseorang dapat publikasikan di Internet, senjata plastik tidak terdeteksi ilegal selama 30 tahun. Undang-undang federal yang disahkan pada 1988, dibuat dengan dukungan NRA (National Rifle Association, membuatnya melanggar hukum untuk memproduksi, mengimpor, menjual, mengirim, menyerahkan, memiliki, mentransfer, atau menerima senjata api yang tidak terdeteksi," tulis NRA, perkumpulan pemilik senjata api Amerika Serikat yang dirilis di situs resminya terkait polemik senjata api 3D.
Credit tempo.co
Pengadilan Amerika Serikat Tunda Rilis Senjata Api 3D
CB, Jakarta - Hakim federal Amerika Serikat menghentikan rilis cetak biru untuk membuat senjata api plastik 3D saat Presiden Donald Trump mempertanyakan apakah pemerintahannya mesti mengizinkan rencana produksi.
Perusahaan yang mengembangkan proyek ini, Defense Distributed, yang berbasis di Austin, Texas, menyayangkan penundaan rilis yang diusulkan oleh pemerintah federal yang menginginkan cetak biru bisa dirilis.
Perintah penundaan oleh Hakim Distrik AS, Robert Lasnik, di Seattle menangguhkan rencana itu untuk sementara waktu."Ada kemungkinan kerusakan yang tak dapat diperbaiki karena proses produksi senjata ini," kata Robert Lasnik, Hakim Distrik AS.
"Kami meminta perintah penahanan nasional sementara untuk menghentikan keputusan pemerintah federal untuk mengizinkan senjata api 3D yang dapat diunduh ini tersedia di seluruh negara kami dan di seluruh dunia," kata Jaksa Agung Washington, Bob Ferguson.
Kongres partai Demokrat telah mendesak Presiden Donald Trump untuk membatalkan keputusan untuk mempublikasikan rencana tersebut.Trump mengatakan pada Selasa 31 Juli kemarin, mengatakan dia meninjau gagasan itu dan mengatakan membuat senjata api plastik 3D tersedia untuk publik sepertinya tidak masuk akal.
Dalam foto yang dirilis 10 Mei 2013, Cody Wilson, pendiri Defense Distribute, menunjukan pistol plastik yang dibuat pada printer 3D di rumahnya di Austin, Texas.[Jay Janner/Austin American-Statesman via AP, File]
Trump mengatakan dia telah berbicara dengan National Rifle Association (NRA) tentang petunjuk yang dapat diunduh kepada orang-orang untuk membuat senjata api 3D. Senjata terbuat dari plastik keras dan mudah dirakit mudah disembunyikan dan sulit dilacak.
NRA mengatakan politisi anti-senjata api dan beberapa media salah kaprah soal teknologi pencetakan 3D akan memungkinkan produksi dan proliferasi senjata api plastik yang tidak terdeteksi.
"Sebenarnya senjata plastik tidak terdeteksi telah ilegal selama 30 tahun," kata Chris W. Cox, direktur eksekutif NRA. Undang-undang federal yang disahkan pada 1988, atas dukungan NRA, melarang pembuatan, penjualan atau kepemilikan senjata api yang tidak terdeteksi.
Dilansir Reuters, rencana senjata 3D sempat ditarik dari internet pada 2013 atas perintah Departemen Luar Negeri AS berdasarkan undang-undang perdagangan senjata internasional. Cody Wilson, pendiri Defense Distributed, menggugat pada tahun 2015, mengklaim bahwa perintah itu melanggar hak konstitusionalnya.Wilson mengatakan dalam sebuah video online bahwa cetak biru itu diunduh lebih dari 400.000 kali sebelum mereka dihapus pada 2013.
Senjata Api 3D [crimeresearch.org]
Demokrat mengajukan undang-undang yang akan melarang publikasi file digital online yang memungkinkan printer 3D untuk memproduksi senjata api. Demokrat juga mengajukan RUU bahwa semua senjata memiliki setidaknya satu komponen "yang tidak bisa dilepas" yang terbuat dari logam sehingga mereka dapat dilacak oleh detektor logam.
Orang dapat menggunakan cetak biru untuk memproduksi senjata plastik menggunakan printer 3D. Namun para ahli industri telah menyatakan keraguan bahwa para penjahat akan menyalahgunakannya, karena printer yang diperlukan untuk membuat senjata dapat berharga ribuan dolar, senjata itu sendiri cenderung hancur dengan cepat sementara senjata api konvensional mudah didapat.
Perusahaan yang mengembangkan proyek ini, Defense Distributed, yang berbasis di Austin, Texas, menyayangkan penundaan rilis yang diusulkan oleh pemerintah federal yang menginginkan cetak biru bisa dirilis.
Perintah penundaan oleh Hakim Distrik AS, Robert Lasnik, di Seattle menangguhkan rencana itu untuk sementara waktu."Ada kemungkinan kerusakan yang tak dapat diperbaiki karena proses produksi senjata ini," kata Robert Lasnik, Hakim Distrik AS.
"Kami meminta perintah penahanan nasional sementara untuk menghentikan keputusan pemerintah federal untuk mengizinkan senjata api 3D yang dapat diunduh ini tersedia di seluruh negara kami dan di seluruh dunia," kata Jaksa Agung Washington, Bob Ferguson.
Kongres partai Demokrat telah mendesak Presiden Donald Trump untuk membatalkan keputusan untuk mempublikasikan rencana tersebut.Trump mengatakan pada Selasa 31 Juli kemarin, mengatakan dia meninjau gagasan itu dan mengatakan membuat senjata api plastik 3D tersedia untuk publik sepertinya tidak masuk akal.
Dalam foto yang dirilis 10 Mei 2013, Cody Wilson, pendiri Defense Distribute, menunjukan pistol plastik yang dibuat pada printer 3D di rumahnya di Austin, Texas.[Jay Janner/Austin American-Statesman via AP, File]
Trump mengatakan dia telah berbicara dengan National Rifle Association (NRA) tentang petunjuk yang dapat diunduh kepada orang-orang untuk membuat senjata api 3D. Senjata terbuat dari plastik keras dan mudah dirakit mudah disembunyikan dan sulit dilacak.
NRA mengatakan politisi anti-senjata api dan beberapa media salah kaprah soal teknologi pencetakan 3D akan memungkinkan produksi dan proliferasi senjata api plastik yang tidak terdeteksi.
"Sebenarnya senjata plastik tidak terdeteksi telah ilegal selama 30 tahun," kata Chris W. Cox, direktur eksekutif NRA. Undang-undang federal yang disahkan pada 1988, atas dukungan NRA, melarang pembuatan, penjualan atau kepemilikan senjata api yang tidak terdeteksi.
Dilansir Reuters, rencana senjata 3D sempat ditarik dari internet pada 2013 atas perintah Departemen Luar Negeri AS berdasarkan undang-undang perdagangan senjata internasional. Cody Wilson, pendiri Defense Distributed, menggugat pada tahun 2015, mengklaim bahwa perintah itu melanggar hak konstitusionalnya.Wilson mengatakan dalam sebuah video online bahwa cetak biru itu diunduh lebih dari 400.000 kali sebelum mereka dihapus pada 2013.
Senjata Api 3D [crimeresearch.org]
Demokrat mengajukan undang-undang yang akan melarang publikasi file digital online yang memungkinkan printer 3D untuk memproduksi senjata api. Demokrat juga mengajukan RUU bahwa semua senjata memiliki setidaknya satu komponen "yang tidak bisa dilepas" yang terbuat dari logam sehingga mereka dapat dilacak oleh detektor logam.
Orang dapat menggunakan cetak biru untuk memproduksi senjata plastik menggunakan printer 3D. Namun para ahli industri telah menyatakan keraguan bahwa para penjahat akan menyalahgunakannya, karena printer yang diperlukan untuk membuat senjata dapat berharga ribuan dolar, senjata itu sendiri cenderung hancur dengan cepat sementara senjata api konvensional mudah didapat.
Credit tempo.co
Kondisi Tak Layak, Polisi Satu Kota di Massachusetts Mundur
Danau Walden Pond, Massachusetts. (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, CB -- Sebuah kota bernama Blandford, Massachusetts Barat, Amerika Serikat berpenduduk 1.200 orang. Namun hanya memiliki empat polisi. Pada Senin (30/7) malam, tak ada seorang pun polisi karena semuanya mengundurkan diri.
Pengunduran diri massal seluruh anggota Departemen Kepolisian Blandford, yang dipimpin pejabat sementara Roberta Samacki, terjadi setelah mereka menganggap kondisi kerja mereka tidak aman.
"Kita menyesal telah membuat kota ini tak punya polisi," kata Samacki dan tiga polisi lainnya dalam sebuah pernyataan. "Tapi kami tak punya pilihan lain mengingat situasi yang kita hadapi."
Pengunduran diri massal seluruh anggota Departemen Kepolisian Blandford, yang dipimpin pejabat sementara Roberta Samacki, terjadi setelah mereka menganggap kondisi kerja mereka tidak aman.
"Kita menyesal telah membuat kota ini tak punya polisi," kata Samacki dan tiga polisi lainnya dalam sebuah pernyataan. "Tapi kami tak punya pilihan lain mengingat situasi yang kita hadapi."
Penduduk Blandford masih bisa menghubungi panggilan darurat 911, dan polisi Negara Bagian Massachusetts untuk kepentingan lainnya.
"Kami tetap berkomitmen terhadap kota ini dan akan mengambilalih semua tugas setelah polisi setempat mengundurkan diri. Penduduk Blandford harus yakni bahwa polisi negara bagian Massachusetts akan terus melindungi mereka," kata Kepolisian Negara Bagian Massachusetts dalam sebuah pernyataan, Selasa (31/7).
Kepolisian Blandford menyebut situasi kerja membuat mereka tidak dapat bertahan. Upah mereka US$14-US$15 per jam termasuk salah satu keluhan. Selain itu, radio yang tidak berfungsi, dan rompi anti peluru yang tidak pas atau sudah rusak juga menjadi masalah.
Mobil patroli terbaik yang mereka miliki, sebuah sedan bekas buatan Ford tahun 2010 jenis Crown Victoria tidak berpendingin dan kursinya macet di posisi berbaring.
"Para petugas tampak sangat konyol saat berpatroli dengan wajah berkeringan dan duduk dalam posisi berbaring," keluh polisi Brandford.
Mereka menuduh pihak kepolisian sengaja mengabaikan kondisi mereka karena ingin digabungkan dengan kepolisian terdekat di Kota Chester. "Kami menolak mempertaruhkan nyawa bagi sebuah kota yang tidak peduli pada kami," kata para polisi Blandford.
Permintaan CNN agar Samacki memberi komentar tambahan tidak mendapat respons.
Cara Letendre, pejabat Kota Blandford mengatakan para polisi tersebut tidak mengadukan masalahnya kepada mereka.
Menurut Letendre, mobil polisi sudah diperbaiki dan belum ada keputusan soal penggabungan dengan kepolisian Chester.
Pejabat kota bahkan memutuskan untuk membubarkan kepolisian Blandford karena 90 persen panggilan darurat ditangani polisi negara bagian Massachusetts.
"Kami dibesarkan dengan kebiasaan tidak menutup pintu," kata Letendre menggambarkan situasi Blandford yang sangat aman.
Tingkat kejahatan di kota itu juga sangat rendah. "Ini masalah yang dialami banyak kota lainnya," kata dia sambil menambahkan anggaran bagi polisi mereka hanya sekitar US$47 ribu.
Para pemimpin Kota Blandford akan mencari pengganti Sarnacki sebelum 1 September, kata pengelola kota Joshua Garcia seperti dilaporkan CNN.
Credit cnnindonesia.com
Langganan:
Postingan (Atom)