Senin, 19 Maret 2018

Jet tempur Israel serang bagian timur Gaza


Jet tempur Israel serang bagian timur Gaza

Dokumen foto konvoi kendaraan pasukan militer Israel di Jalur Gaza. (Reuters)



Kota Gaza (CB) - Jet-jet tempur Israel melancarkan serangan setelah tengah malam dengan setidaknya empat rudal ke satu fasilitas militer di bagian timur Kota Gaza menurut beberapa saksi mata dan personel keamanan Hamas.

Tak ada laporan mengenai korban cedera akibat serangan tersebut menurut petugas paramedis setempat.

Beberapa saksi mata mengatakan pesawat tempur Israel terbang di atas Kota Gaza, lalu terdengar suara beberapa ledakan di bagian Kota Gaza, Permukiman Zaytoon Timur, menambahkan bahwa serangan udara Israel merusak satu pabrik di daerah tersebut.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan di dalam satu pernyataan resmi bahwa pesawat tempur Israel mengincar pos militer gerakan Hamas di bagian timur Kota Gaza sebagai reaksi atas peledakan bom pinggir jalan di dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza.

Pada Sabtu petang, tank militer Israel menembakkan tiga bom ke bagian timur Jalur Gaza, tapi tak ada laporan mengenai korban cedera, kata beberapa pejabat keamanan Hamas di Jalur Gaza.

Penembakan tank Israel dilancarkan tak lama setelah satu bom pinggir jalan diledakkan di perbatasan antara bagian timur Kota Gaza dan Israel. Satu warga Palestina terluka ringan akibat kejadian itu menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua. 





Credit  antaranews.com


Tank-tank Israel Tembaki Wilayah Timur Gaza


Tank-tank Israel Tembaki Wilayah Timur Gaza
Militer Israel mengaku telah melancarakan serangan dengan menggunakan tank di wilayah perbatasan timur dengan wilayah Gaza, Palestina. Foto/AA


TEL AVIV - Militer Israel mengaku telah melancarakan serangan dengan menggunakan tank di wilayah perbatasan timur dengan wilayah Gaza, Palestina. Target mereka adalah basis Hamas yang berada di bagian timur Gaza.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee menyatakan, serangan ini merupakan respon atas serangan rudal yang diluncurkan dari Gaza, yang menghantam wilayah perbatasan kedua wilayah, kemarin.

"Tank-tank Israel menembakkan peluru ke perbatasan timur Gaza," kata Adraee dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun twitternya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (18/3).

"Serangan tersebut diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan bom dari wilayah Palestina yang jatuh di dekat pagar pembatas di utara Gaza. Tank Israel sukses menghancurkan "titik pemantauan" Hamas," sambungnya.

Namun, menurut seorang pejabat di Kementerian Kesehatan Gaza, serangan itu hanya menghantam sebuah lahan pertanian kosong dan memastikan bahwa tidak ada bangunan yang rudak dan tidak ada satu orangpun yang menjadi korban dalam serangan itu.



Credit  sindonews.com






Rusia Sebut 48 Ribu Warga Ghouta Timur telah Dievakuasi


Rusia Sebut 48 Ribu Warga Ghouta Timur telah Dievakuasi
Rusia menyatakan lebih dari 48 ribu warga Suriah telah meninggalkan Ghouta Timur sejak jeda kemanusiaan mulai berlaku. (Reuters)


Jakarta, CB -- Lebih dari 48 ribu warga Suriah telah meninggalkan Ghouta Timur sejak jeda kemanusiaan mulai berlaku. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan jeda kemanusiaan setiap hari di Ghouta Timur mulai 27 Februari lalu.

"Secara keseluruhan sejak jeda kemanusiaan mulai berlaku di Ghouta Timur, 48.033 orang telah di bawa keluar dengan bantuan pusat rekonsiliasi," kata Mayor Jenderal Yuri Yevtushenko, Kepala Pusat Rekonsiliasi Pihak-pihak yang saling bertikai di Suriah yang dibentuk Rusia, seperti dilansir kantor berita TASS, Sabtu (17/3).

Warga yang mengungsi dari pos pemeriksaan Muhayam al-Wafideen terdiri atas 135 warga dewasa dan 137 anak-anak Suriah. Jumlah warga yang menyelamatkan diri dari pinggiran Kota Damaskus itu berjumlah 1.328 orang.


"Sepanjang koridor kemanusiaan orang, 30.732 orang dari Arbil, Mamuria, Saqba, dan Hazze dalam 24 jam terakhir," kata Yevtushenko.



Pusat rekonsiliasi Rusia bertugas pasca kampanye militer di Suriah. Pejabat badan tersebut secara teratur berkeliling ke wilayah yang berhasil dibebaskan untuk menilai situasi kemanusiaan.

Menurut kantor berita TASS, upaya utama militer Rusia saat ini fokus pada bantuan kepada para pengungsi yang kembali ke rumah mereka dan evakuasi warga sipil dari zona de-eskalasi.

Mereka juga ditugaskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Suriah, mengkoordinasikan pemulihan infrastruktur di wilayah yang tercabik perang, membantu kembalinya pengungsi dan integrasi milisi yang telah meletakkan senjata ke dalam kehidupan yang damai, serta memantau gencatan senjata.



Credit  cnnindonesia.com




Rusia Usir 23 Diplomat Inggris dan Tutup British Council


Rusia Usir 23 Diplomat Inggris dan Tutup British Council
Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin. Foto/REUTERS/File Photo


MOSKOW - Rusia mulai melakukan pembalasan atas tindakan Inggris. Moskow pada hari Sabtu (17/3/2018) mengumumkan pengusiran 23 diplomat London dan menutup British Council.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan 23 diplomat Inggris harus hengkang dalam waktu seminggu. Menurut kementerian itu, keputusan ini sebagai balasan atas tindakan provokatif dan tuduhan tidak beralasan di Inggris terkait tuduhan bahwa Moskow mendalangi serangan racun saraf terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal di Salisbury, Inggris selatan.

Kementerian itu juga telah memanggil Duta Besar Inggris untuk Rusia, Laurie Bristow, di mana dia diberitahu tentang tanggapan Moskow terhadap perilaku London.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan bahwa 23 pegawai kedutaan besar Inggris di Moskow telah dinyatakan sebagai persona non-grata dan harus pergi dalam tempo seminggu.

Operasi British Council, sebuah organisasi kebudayaan Inggris di Rusia, dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Tak hanya itu, Moskow juga mencabut kesepakatannya mengenai pembukaan dan operasional Konsulat Jenderal Inggris di Saint Petersburg karena perbedaan jumlah fasilitas konsulat kedua negara.

"Pihak Inggris telah memperingatkan bahwa jika langkah lebih lanjut dari sifat tidak bersahabat terhadap Rusia diterapkan, pihak Rusia berhak mengambil tindakan respons lainnya," bunyi pernyataan kementerian itu seperti dikutip Russia Today.

London sebelumnya memerintahkan 23 diplomat Rusia untuk meninggalkan Inggris pada 20 Maret 2018. Perintah itu juga berlaku untuk anggota keluarga para diplomat.

Menurut Duta Besar Rusia untuk Inggris Alexander Yakovenko, sekitar 80 orang akan dicabut hak tinggalnya dari negara tersebut.

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi memerintahkan serangan racun saraf kepada Skripal dan putrinya, Yulia Skripal yang statusnya dilindungi Inggris.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut tuduhan itu mengejutkan dan tidak dapat dimaafkan.

"Cepat atau lambat pihak Inggris harus menunjukkan beberapa bukti komprehensif (keterlibatan Rusia), setidaknya, kepada rekan mereka (Prancis, Amerika Serikat, Jerman), yang menyatakan solidaritas dengan London dalam situasi ini," kata Peskov.

Moskow telah berulang kali menawarkan kerja sama penuh dalam menyelidiki insiden serangan racun sarag, yang menurut London serangan itu melibatkan racun saraf era Soviet yang dikenal dengan nama Novichok. 

Kedua negara yang berseteru ini adalah anggota Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW), yang berarti bahwa London berkewajiban untuk memasukkan Moskow ke dalam penyelidikan.

Skripal adalah mantan agen mata-mata Rusia yang pernah dihukum Kremlin karena berkhianat kepada Inggris dengan menjadi agen ganda. Dia dibebaskan atau diampuni tahun 2010 melalui kesepakatan tukar tahanan mata-mata antara Rusia dan Barat.

Sejak itu, Skripal dan keluarganya dilindungi oleh Inggris. Dia dan putrinya sampai saat ini dilaporkan kritis di rumah sakit setelah terpapar racun saraf di wilayah Salisbury, Inggris selatan, beberapa waktu lalu.



Credit  sindonews.com




NPC sahkan Li Keqiang sebagai PM China untuk kedua kalinya


NPC sahkan Li Keqiang sebagai PM China untuk kedua kalinya
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang (REUTERS/Lee Jung-hoon/Yonhap )



Beijing (CB) - Sidang umum Kongres Rakyat Nasional (NPC) atau parlemen di Beijing, Minggu, mengesahkan Li Keqiang sebagai Perdana Menteri China untuk masa lima tahun ke depan.

Dengan demikian, maka untuk periode kedua kalinya Li menduduki jabatan PM, sama dengan Xi Jinping yang terpilih kembali untuk periode keduanya sebagai Presiden China.

Hampir 3.000 anggota NPC menyetujui pengangkatan Li yang mengucapkan sumpah pada Minggu atau sehari setelah Xi melakukan hal yang sama, Sabtu (17/3).

"Saya berjanji mematuhi Undang-Undang Dasar Rakyat China, mengawal otoritas undang-undang, memenuhi kewajiban hukum saya untuk setia kepada negara dan rakyat, bersikap jujur dalam menjalankan tugas saya, menerima masukan rakyat, dan bekerja untuk negara besar sosialis modern yang makmur, kuat, demokratis, berbudaya, harmonis, dan indah," ujar politikus berusia 63 tahun atau lebih mudah setahun dari Presiden Xi itu.

Saat mulai menjabat pada 2013, Li merupakan PM ketujuh sejak Republik Rakyat China berdiri pada 1949.

Pria kelahiran 1 Juli 1955 lulusan Peking University, Beijing, jurusan hukum dan ekonomi itu mulai bergabung dengan Partai Komunis China pada 1955.

Setelah menjabat Gubernur Henan dan Gubernur Liaoning, dia ditunjuk menduduki jabatan di Komite Pengarah Biro Politik PKC pada 2007. Setahun kemudian, dia disahkan sebagai Wakil Perdana Menteri hingga 2013 saat PM China dijabat Wen Jiabao.

Dia kembali terpilih di jabatan yang sama di struktur partai berkuasa di China itu pada Kongres Nasional PKC tahun 2012 dan tahun 2017.

Saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban di depan anggota NPC, Senin (5/3), Li menyerukan kepada rakyat China agar mendukung Komite Pusat PKC pimpinan Xi Jinping.

Pada sidang umum Minggu, para anggota parlemen akan memilih beberapa Wakil PM karena pada periode 2013-2018 Wakil PM dijabat oleh empat orang.

NPC juga masih akan memilih anggota Komisi Militer Pusat yang diketuai oleh Xi Jinping dan memilih direktur komisi penasihat nasional, Mahkamah Agung, Jaksa Agung, dan Komite Pengarah NPC ke-13.

Beberapa saat setelah Xi Jinping mengucapkan sumpah untuk jabatan Presiden China periode keduanya, Wang Qishan dipilih oleh NPC sebagai Wakil Presiden menggantikan Li Yuanchao, Sabtu (17/3).




Credit  antaranews.com




Menang Pemilu, Putin Jadi Presiden Rusia 6 Tahun ke Depan


Menang Pemilu, Putin Jadi Presiden Rusia 6 Tahun ke Depan
Vladimir Putin pertama kali berkuasa di Kremlin pada 2000 silam. Kini, dua dekade kemudian ia terpilih lagi untuk menjadi presiden hingga enam tahun ke depan. (REUTERS/Kirill Kudryavtsev/Pool)


Jakarta, CB -- Presiden petahana Rusia, Vladimir Putin, berhasil kembali memenangi kontestasi pemilu presiden yang berlangsung akhir pekan lalu. Meskipun hasil seluruhnya belum keluar, dari perhitungan cepat sementara Putin telah memenangi lebih dari 70 persen suara. Sementara itu, tujuh kandidat presiden lainnya jauh di bawah Putin.

Kini, dengan berhasil kembali memenangi pemilu, Putin memiliki waktu berkuasa sebagai Presiden Rusia untuk enam tahun ke depan. Putin yang pertama kali berkuasa di Kremlin-kantor presiden Rusia-pada 2000 silam akan mengakhiri jabatannya sebagai presiden periode mendatang pada 2024. Saat itu mantan agen rahasia Rusia, KGB, tersebut akan berusia 72.



Mengutip dari kantor berita Rusia, RT, perolehan suara Putin telah melebihi dari 70 persen. Pesaing terdekat Vladimir Putin adalah kandidat dari Partai Komunis, Pavel Grudinin yang mencapai 15%. Ia disusul politikus veteran dalam ajang pilpres Rusia, Vladimir Zhirinovsky, dengan perolehan sekitar 7%. Sementara itu, lima kandidat lainnya mendapatkan suara tak lebih dari dua persen.


Dikutip dari AFP, proses pemungutan suara itu dilakukan dari yang termula di kawasan Timur Jauh sekitar pukul 8.00 waktu setempat, Sabtu (17/3) atau 03.00 WIB, Minggu (18/3). Pemungutan suara paling terakhir akan ditutup 22 jam kemudian di kawasan paling barat Rusia yaitu Kaliningrad Minggu petang atau pukul 00.00 WIB, Senin (19/3).

Kantor penyelenggara pemilu Rusia menyatakan dari 107 rakyat pemilik hak suara, sebanyak 60% menggunakan hak politik mereka di sekitar 97.000 tempat pemungutan suara untuk memilih sosok presiden di mana satu di antara delapan kandidat adalah Vladimir Putin.





Credit  cnnindonesia.com




Hitung Cepat, Putin Menangi Pilpres Rusia


Hitung Cepat, Putin Menangi Pilpres Rusia
Berdasarkan hitung cepat, Vladimir Putin kini telah mencapai perolehan suara sebesar 73,9 persen sehingga dinyatakan kembali memenangi kursi Presiden Rusia. (Reuters/Yuri Kadobnov/POOL)


Jakarta, CB -- Rusia sedang menggelar pemiihan umum untuk mencari sosok presiden periode selanjutnya. Seperti dilansir Reuters, presiden petahana Vladimir Putin, unggul jauh dalam hitung cepat hasil pemungutan suara yang berlangsung Minggu (18/3) waktu setempat.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survey, VTsIOM, Putin meraih suara 73,9 persen. Sementara itu lembaga survey FOM menyatakan sang petahana telah meraih suara 78,3 persen.



Pada hitung cepat VTsIOM. pesaing terdekat Putin-meski hasilnya jauh dari hasil hitung cepat-adalah politikus Partai Komunis Federasi Rusia, Pavel Grundin, yang hanya meraih suara sebesar 11,2 persen.


Kemudian, kepala Partai Liberal Demokratikl Vladimir Zhirinovsky meraih 6,7 suara, dan presenter televisi Ksenia Sobchak berhasil memenangkan 2,5 persen suara dalam hitung cepat tersebut.

Bagi Putin, ini adalah keempat kali dalam hidupnya ikut kontestasi pemilihan presiden di Rusia. Sebelumnya, mantan agen KGB itu diprediksi akan kembali menempati jabatannya sebagai presiden. Dalam survey sebelum proses pemilihan, Putin disebut memiliki tingkat keterpilihan hingga 70 persen.

Atase Pers Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Denis Tetiushin, mengatakan Putin memang populer di Rusia sehingga berani menempuh jalur nonpartai dalam proses pencalonan sebagai presiden.

"Vladimir Putin, presiden yang sekarang ini, beliau tanpa partai. Beliau lumayan populer di Rusia, sebab itu beliau mencalonkan diri sendiri. Elektabilitasnya saat ini kira-kira 80 persen," ujar Denis saat ditemui CNNIndonesia.com di Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, Minggu (18/3) sore.




Credit  cnnindonesia.com








Sabtu, 17 Maret 2018

Abaikan Protes China, Trump Tandatangani UU Perjalanan AS-Taiwan


Abaikan Protes China, Trump Tandatangani UU Perjalanan AS-Taiwan
Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang-undang Perjalanan AS-Taiwan. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang yang memungkinkan pejabat Amerika Serikat (AS) melakukan perjalanan ke Taiwan. Keputusan Trump ini adalah sebuah langkah yang pasti akan membuat China marah. China selama ini memandang Taiwan sebagai provinsi yang tidak patuh.

"Undang-undang, yang tidak mengikat, akan mulai berlaku pada hari Sabtu pagi (waktu setempat), bahkan jika Trump tidak menandatanganinya," kata Gedung Putih seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/3/2018).

Langkah tersebut menambah ketegangan antara kedua negara. Sebelumnya hubungan AS dan China menegang terkait perdagangan. Trump telah memberlakukan kebijakan tarif dan meminta China untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan dengan AS, bahkan saat Washington bersandar kepada Beijing untuk membantu menyelesaikan ketegangan dengan Korea Utara (Korut).

Pada hari Jumat, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengulangi bahwa Beijing menentang undang-undang tersebut. Ia juga mendesak AS untuk mematuhi kebijakan "satu China" dan menghentikan pertukaran resmi dengan Taiwan.

AS sendiri tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan. Meski begitu AS diwajibkan oleh undang-undang untuk membantunya membela diri dan merupakan sumber utama senjata di pulau itu.


Credit  sindonews.com

Produksi Plutonium Kelas Senjata, Korut Uji Coba Reaktor Nuklir


Produksi Plutonium Kelas Senjata, Korut Uji Coba Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir Korut, Yongbyon. Foto/Istimewa

SEOUL - Korea Utara (Korut) mulai menguji reaktor nuklir yang bisa digunakan untuk memproduksi plutonium tingkat senjata. Demikian laporan para analis intelijen.

Negara ini telah mengembangkan sebuah reaktor air ringan eksperimental di Pusat Riset Energi Atom Yongbyon selama beberapa tahun. Namun aktivitas tersebut dilaporkan meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Para ahli mengatakan citra satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa reaktor tersebut telah selesai secara struktural dan ada bukti pengujian telah dimulai. Menurut sebuah laporan oleh analis intelijen Jane's Intelligence Review, citra tersebut menunjukkan emisi pada gas yang tidak dapat dikondensasi dari tumpukan di reaktor.

Meski reaktor tersebut bisa digunakan untuk memproduksi plutonium kelas senjata, Korut diyakini sudah memiliki cukup bahan fisil untuk beberapa bom nuklir.

Pembangunan reaktor air ringan eksperimental selesai pada 2013 dan dioptimalkan untuk produksi listrik sipil, namun tidak beroperasi.

Joshua Pollack, peneliti senior di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, mengatakan bahwa reaktor tersebut kemungkinan akan terlalu kecil untuk menyediakan banyak listrik.

Ia mengatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya untuk mengembangkan reaktor air ringan setelah kesepakatan untuk menyediakan reaktor tenaga nuklir oleh sebuah konsorsium internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), mengalami kerusakan pada tahun 1990.

"Ini cara mereka untuk mengatakan, 'lihat, karena Anda tidak akan memberi kami apa yang Anda janjikan, kami akan melakukannya sendiri'. Mereka belum membuat kesepakatan akhir-akhir ini dengan AS sehingga pekerjaan terus berlanjut," kata Pollack seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (17/3/2018).

Laporan ini muncul saat Korea Selatan (Korsel) mengangkat pejabat untuk mempersiapkan pertemuan antara Presiden Moon Jae-in dan pemimpin Korut Kim Jong-un pada bulan April mendatang.

Presiden AS Donald Trump juga menerima undangan dari Jong-un setelah seorang utusan Korsel mengatakan kepadanya bahwa pemimpin Korut itu siap untuk membahas denuklirisasi.

Gedung Putih mengatakan bahwa pertemuan itu akan berlangsung pada bulan Mei, walaupun tempat dan tanggal pertemuan belum diputuskan.

Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho melakukan perjalanan ke Swedia pada hari Jumat. Ini menyebabkan spekulasi bahwa pertemuan Trump-Jong-un akan berlangsung di negara tersebut, atau bahwa Swedia membantu untuk mengadakan pertemuan puncak di tempat lain.


Credit  sindonews.com


Turuti Permintaan AS, UE Ajukan Sanksi Baru untuk Iran



Turuti Permintaan AS, UE Ajukan Sanksi Baru untuk Iran
Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian

BRUSSELS - Prancis, Jerman dan Inggris telah mengusulkan sanksi baru untuk Iran. Pembatasan baru akan menargetkan program dan aktivitas rudal Iran di Suriah.

Hal itu dilakukan untuk menjaga Amerika Serikat (AS) tetap berada dalam perjanjian nuklir 2015 yang ditandatangan bersama dengan Teheran.

Mengutip sebuah dokumen yang diperolehnya, Reuters melaporkan, sanksi tersebut akan diberlakukan secara khusus terhadap warga Iran yang terlibat dalam pengembangan program rudal balistik negara tersebut.

"Oleh karena itu kami akan mengerdarkan dalam beberapa hari mendatang, daftar orang dan entitas yang kami yakini harus ditargetkan berdasarkan peran publik mereka," bunyi dokumen tersebut, merujuk pada orang-orang yang terlibat dalam program rudal Iran dan dukungan terhadap pemerintah Suriah  seperti dilansir RT dari Reuters, Sabtu (17/3/2018).

Dokumen rahasia tersebut juga mengatakan bahwa ketiga negara Eropa telah terlibat dalam perundingan intensif dengan pemerintah Trump untuk mendapatkan penegasan kembali dukungan AS yang jelas dan berkelanjutan atas kesepakatan nuklir.

Diplomat yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa kekuatan Eropa mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan AS mengenai masalah ini minggu ini.

Teks dokumen tersebut juga dikirim ke Ibu Kota Uni Eropa (UE), Brussels, pada hari Jumat untuk mendapatkan dukungan atas keputusan menjatuhkan sanksi baru, yang memerlukan dukungan dari 28 negara anggota UE.

Ketiga negara percaya bahwa tindakan tersebut dibenarkan oleh kesepakatan nuklir 2015. Dokumen tersebut mengatakan bahwa penandatangan perjanjian tersebut secara sah berhak untuk menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran selama tindakan baru ini tidak terkait dengan nuklir atau tidak serupa dengan pembatasan yang sebelumnya dicabut di bawah JPCOA.

Menurut Reuters, daftar sanksi berpotensi mencakup larangan perjalanan dan pembekuan aset pada individu, serta larangan melakukan bisnis atau membiayai perusahaan publik dan swasta. Dokumen usulan itu dibangun diatas pembatasan Uni Eropa terhadap Suriah.

Berita ini muncul saat penandatangan kesepakatan tersebut menghadiri sebuah pertemuan rutin yang bertujuan untuk meninjau pelaksanaan kesepakatan itu, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA). Perwakilan dari AS, Rusia, China, Prancis, Jerman, Inggris dan Iran bertemu di Wina pada hari Jumat.

Sebelumnya, diplomat Eropa mengatakan bahwa mereka sangat ingin menyelamatkan kesepakatan dari potensi keruntuhan dengan mengecilkan hati Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan menarik dari pada bulan Mei. Pada 12 Mei, Trump diperkirakan akan memperpanjang keringanan sanksi ekonomi yang dikenakan pada Iran. Ia mengatakan, bagaimanapun, bahwa ia tidak akan melakukannya jika kesepakatan itu tidak "diperbaiki".

JCPOA dinegosiasikan pada musim panas tahun 2015 dengan ketentuan yang dimaksudkan untuk mengurangi program nuklir Teheran dengan mengurangi jumlah fasilitas pengayaannya sebesar dua pertiga, mengurangi stok uranium yang diperkaya sebesar 98 persen dan mempertahankan pengayaan di bawah tingkat senjata. Sebagai gantinya, enam negara sepakat untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada Republik Islam selama satu dekade karena program nuklirnya.

Namun, kesepakatan tersebut tidak pernah menutupi aktivitas rudal Iran atau tindakan lainnya. Iran berulang kali menolak untuk membahas program rudalnya dengan negara-negara Barat, menambahkan bahwa program rudalnya dikembangkan semata-mata untuk tujuan pertahanan.

Pada awal Maret, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran Masoud Jazayeri mengatakan bahwa Teheran akan melakukan negosiasi mengenai isu program rudal Iran hanya setelah AS dan Eropa menghancurkan senjata nuklir dan rudal jarak jauh yang mereka miliki. Pada saat yang sama, seorang penasihat senior pemimpin tertinggi Iran mengatakan bahwa Republik Islamlah yang akan memutuskan jenis rudal yang bisa dimilikinya.

Teheran juga menolak untuk menegosiasikan kembali kesepakatan 2015 dan mengatakan tidak akan menerima kesepakatan tambahan untuk itu.

"JCPOA adalah produk negosiasi panjang dan satu paket pertukaran yang telah dilakukan," ujar wakil menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, saat dia mengesampingkan adanya perubahan atau amandemen terhadap perjanjian itu.

Kepatuhan Teheran terhadap kesepakatan 2015 kemudian berulang kali dikonfirmasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sebuah badan pengawas nuklir PBB. Trump, bagaimanapun, berulang kali menyebut kesepakatan itu sebagai kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan, dan menunjukkan aspirasi yang jelas untuk membongkar hal itu dalam banyak kesempatan.

Rusia dan China tanpa henti memperingatkan AS untuk tidak secara sepihak merevisi kesepakatan tersebut, yang menurut mereka akan merugikan keamanan global. Pada akhir Januari, Moskow memperingatkan bahwa Washington "menghasut" negara-negara Eropa untuk mengubah atau memperbaiki kesepakatan nuklir dengan ancaman menarik diri dari kesepakatan tersebut dan menuntut agar "kekurangan" kesepakatan diperbaiki.





Credit   sindonews.com


Jika Terpaksa, Hizbullah Siap Berperang dengan Israel


Jika Terpaksa, Hizbullah Siap Berperang dengan Israel
Wakil Pimpinan Hizbullah Sheikh Naim Qassem. Foto/Reuters

BEIRUT - Kelompok Hizbullah mengatakan tidak mengharapkan musuh bebuyutannya, Israel, melancarkan perang saat ini. Meski begitu, kelompok yang berbasis di Lebanon ini itu siap perang jika memang terpaksa.

"Hizbullah siap menghadapi agresi jika terjadi, jika Israel memutuskan untuk melakukan tindakan bodoh," ujar Wakil Pimpinan Hizbullah Sheikh Naim Qassem.

"Kami telah berulang kali menyatakan dan sering bahwa kita, sebagai perlawanan, bekerja untuk memiliki kesiapan permanen dan kita siap menghadapi agresi Israel jika terjadi, dan karena itu kita siap untuk membela diri dengan segala cara yang ada," sambung Qassem.

"Kami bekerja untuk memperkuat front kami, dan siap," tukasnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/3/2018).

Konflik besar terakhir antara Israel dan Lebanon pecah pada tahun 2006. Konfrontasi militer, yang dikenal sebagai Perang Lebanon Kedua di Israel dan Perang Juli di Lebanon, berlangsung 34 hari dan berakhir dengan gencatan senjata yang diperantarai PBB.

Paska perang yang menghancurkan tersebut, PBB, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memastikan bahwa tidak ada lagi konflik di wilayah perbatasan kedua negara.



Credit  sindonews.com


Arab Saudi Siap Kembangkan Bom Nuklir


Arab Saudi Siap Kembangkan Bom Nuklir
Pangeran Muhammad bin Salman. Foto/Istimewa

RIYADH - Arab Saudi akan mengembangkan senjata nuklir jika saingan utamanya, Iran, melakukannya. Hal itu dikatakan oleh Pangeran Mahkota Muhammad bin Salman, meningkatkan prospek perlombaan senjata nuklir di wilayah yang telah mengalami konflik.

"Arab Saudi tidak ingin mendapatkan bom nuklir, namun tanpa diragukan lagi jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan mengikutinya secepat mungkin," kata Pangeran Muhammad bin Salman seperti disitat Reuters dari CBS dalam sebuah wawancara, Kamis (15/3/2018).

Arab Saudi terlibat perselisihan dengan Iran selama beberapa dekade. Keduanya telah terlibat perang proxy yang telah berjalan lama di Timur Tengah dan sekitarnya, memberikan dukungan kepada sekutunya dalam konflik bersenjata dan krisis politik termasuk di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.

Riyadh telah mengkritik kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan dunia di mana sanksi ekonomi terhadap Iran dicabut dengan imbalan Teheran membatasi program energi nuklirnya. Sanksi AS akan berlanjut kecuali Presiden Donald Trump mengeluarkan "keringanan" baru untuk menangguhkan mereka pada 12 Mei mendatang.

Komentar Pangeran Muhammad juga memiliki implikasi untuk Israel, sekutu AS yang tidak mengkonfirmasi atau menyangkal anggapan luas bahwa negara Zionis itu menguasai persenjataan nuklir hanya di Timur Tengah saja.

Israel telah lama berpendapat bahwa, jika Iran mengembangkan senjata nuklir, akan memicu proyek serupa di antara saingan Arabnya dan selanjutnya membuat kawasan tersebut menjadi tidak stabil.

Israel tidak pernah bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir 1970 (NPT) dan mengatakan akan mempertimbangkan inspeksi dan kontrol di bawah NPT hanya jika merasa damai dengan tetangganya di Arab dan Iran.




Credit  sindonews.com




Filipina Lapor PBB Keluar dari ICC


Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: Wu Hong/Pool Photo via AP 
 
Duterte disebut melanggar HAM saat menggelar operasi pemberantasan narkoba.
 
 
CB, MANILA -- Filipina telah memberitahu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keputusannya untuk keluar dari Pengadilan Pidana Internasional (ICC). Namun, negara itu memberikan jaminan kepada PBB tentang komitmennya terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Presiden Rodrigo Duterte akan menarik Filipina keluar dari ICC karena bulan lalu diumumkan pemeriksaan awal tuduhan kejahatan kemanusiaan di Filipina. Duterte dan pejabat tinggi negara itu diduga terlibat dalam kejahatan kemanusiaan selama menjalankan program perang terhadap narkoba.
Wakil Tetap Filipina di PBB, Teodoro Locsin, mempublikasikan surat pemberitahuan itu kepada Sekjen PBB Antonio Guterres di akun Twitter-nya. Keputusan untuk menarik diri Filipina dinilainya merupakan sikap yang mempolitisasi hak-hak asasi manusia.
Duterte, yang dikenal mengambil sikap keras terhadap perdagangan obat bius, telah berulang-ulang membantah ia memerintahkan polisi membunuh para tersangka perdagangan obat bius. Polisi membantah tuduhan-tuduhan pembunuhan dan usaha-usaha pemerintah untuk menutupi kesalahan. Para aktivis mengatakan lebih dari 4.000 orang terbunuh dalam bentrok dengan polisi bersenjata dan menolak ditahan.
"Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memerangi impunitas bagi kejahatan-kejahatan kejam, meskipun penarikannya dari Statuta Roma, khususnya sejak Filipina punya legislasi nasional yang menghukum kejahatan-kejahatan kejam," demikian pemerintah dalam sepucuk suratnya pada Kamis dan ditujukan ke Sekjen PBB.
Presiden majelis anggota ICC O-Gon Kwon dari Korea Selatan, mengatakan ia menyesalkan keputusan Presiden Duterte itu. Kwon menyarankan Filipina tetap sebagai anggota dan "melakukan dialog" daripada memilih keluar dari ICC. Menurutnya, langkah Filipina akan melukai usaha-usaha pengadilan itu untuk menghukum pelaku kejahatan-kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
"ICC perlu dukungan kuat dari masyakarat internasional untuk menjamin efektivitasnya. Saya sarankan Filipina tetap sebagai pihak yang menandatangani Statuta Roma," katanya dalam sebuah pernyataan.
Statuta Roma merupakan perjanjian yang menjadi dasar berdirinya ICC. Filipina meratifikasinya pada 2011.



Credit  republika.co.id




Stephen Hawking, Fisikawan Ateis Kini Menghadap Tuhan


Stephen Hawking

Stephen Hawking
Foto: EPA/Ramon De la Rocha
Stephen Hawking dikenal sebagai ateis atau tidak percaya Tuhan.


"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS al-Anbiya: 30).
Berabad-abad setelah ayat tersebut diterima Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam 14 abad silam, tafsir para mufasir soal ayat tersebut sedikit saja berubah. Ibnu Katsir dan Imam Suyuti menyepakati ayat itu menerangkan langit dan bumi mulanya lapisan-lapisan yang menumpuk dan kemudian dipisahkan dan disusul turunnya hujan yang menghijaukan dan menghidupkan bumi.
Belakangan, sejak pertengahan abad ke-20, ayat itu punya konotasi lain. Tak sedikit ulama dan ilmuwan Muslim yang meyakini ayat itu mengindikasikan soal peristiwa Big Bang. Teori yang kini diakui secara meluas oleh mayoritas ilmuwan fisika itu menerangkan soal awal terciptanya alam semesta dari setitik noktah tunggal yang meledak dengan akbar miliaran tahun lampau dan terus mengembang menjadi galaksi-galaksi, bintang-gemintang di dalamnya, serta planet-planet yang mengitari bintang-bintang tersebut.
Saat kemunculannya pada 1920-an, teori tersebut sempat tak dianggap di kalangan ilmuwan yang kebanyakan memercayai teori keadaan tetap alam semesta tanpa awal dan tanpa akhir. Namun, pada 1959 terjadi titik balik. Semuanya bermula saat seorang mahasiswa Universitas Oxford, Inggris, bernama Stephen Hawking menyadari ia terkena penyakit saraf motorik amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang mengancam melumpuhkan tubuhnya.
photo
Stephen Hawking
Dibayangi penyakit tersebut, Hawking mencurahkan pikiran pada bidang fisika teoritis, terutama terkait kosmologi. Seperti dilansir BBC, ia kemudian mengambil PhD di Universitas Cambridge dan mempelajari dengan tekun soal teori spekulatif tentang lubang hitam alias black hole, sebuah keadaan saat bintang tertentu mati dan menjadi objek dengan daya tarik gravitasi dahsyat yang menyedot segala materi, bahkan cahaya.
Dari telaahannya terhadap teori tersebut, Hawking menyimpulkan Big Bang adalah semacam kebalikan lubang hitam. Pada 1970, di tengah penyakitnya yang kian parah dan mulai membuat lumpuh, Hawking bersama fisikawan matematis Roger Penrose kemudian menerbitkan teori yang menyimpulkan alam semesta pasti bermula dari sebuah keadaan yang disebut singularitas.
Keadaan saat ruang dan waktu sedemikian padat sehingga tak mematuhi hukum-hukum fisika konvensional. Dari keadaan itulah kemudian alam semesta meledak dan terus mengembang.
Teori singularitas tersebut, meski belakangan dikoreksi Hawking, kemudian dianggap para fisikawan meneguhkan keberadaan lubang hitam dan kebermulaan alam semesta melalui peristiwa Big Bang. Saat ini, teori Big Bang sedemikian kuat mengakar di komunitas ilmiah sampai-sampai dipakai menafsirkan ayat ke-30 surah al-Anbiya di atas.



Stephen Hawking



Stephen Hawking yang juga Profesor Matematik Lucasian menyampaikan kuliah umum
Foto:
Stephen Hawking dikenal sebagai ateis atau tidak percaya Tuhan.
 
 
Hawking meninggal dunia pada usia 76 tahun pada Rabu (14/3) kemarin. "Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami meninggal dunia hari ini," tulis anak-anak Hawking dalam pernyataan resmi, kemarin. Keluarga tak memerinci sebab musabab meninggalnya Hawking.
Stephen William Hawking lahir di Oxford pada 8 Januari 1942. Ayahnya merupakan seorang ahli biologi. Dilansir dari BBC, Hawking tumbuh besar di London dan Saint Alban. Saat dia bersiap menikahi istri pertamanya, Jane, pada 1964, para dokter memperkirakan usianya tidak lebih dari dua atau tiga tahun lagi.
Penyakitnya ternyata berkembang lebih lambat dari yang diperkirakan. Pasangan itu memiliki tiga anak. Di tengah penyakit yang menderanya, serta melalui teori-teori selanjutnya, terutama terkait mekanika kuantum, Hawking justru memperoleh posisi semacam selebritas di kalangan ilmuwan.
Pada 1988, meski Hawking hanya bisa berbicara dengan synthesizer suara setelah menjalani trakeostomi, dia menyelesaikan karyanya, A Brief History of Time, alias Sejarah Singkat Waktu, yang merupakan sebuah panduan awam untuk kosmologi.
photoStephen Hawking melayang dalam fase gravitasi nol di atas penerbangan Boeing 727 milik Zero-Gravity Corporation di Cape Canaveral, Amerika, (26/4/2007).
Buku yang mulanya disangka tak bakal laris di pasaran itu terjual lebih dari 10 juta eksemplar. Kepopuleran buku yang hanya berisi satu persamaan fisika tersebut membawa Hawking keluar dari komunitas ilmuwan ke rengkuhan masyarakat awam.
Selain A Brief History of Time (1988), Hawking juga terkenal dengan buku The Grand Design (2010). Isinya secara umum membahas hukum-hukum fisika dan fenomena alam semesta, tetapi kemudian dikaitkan dengan eksistensi Tuhan menurut cara pandang pribadi. Kesimpulannya: tidak ada Tuhan. Sebagian orang menafsirkan dari dua buku tersebut bahwa Hawking telah berubah dalam memahami terbentuknya alam semesta.
Berangkat dari teorinya tentang penciptaan alam semesta, Hawking memiliki pemikiran sendiri tentang Tuhan. "Saat orang bertanya apakah Tuhan menciptakan alam semesta, saya mengatakan bahwa pertanyaan itu tak masuk akal. Waktu tak eksis sebelum Big Bang, jadi tak ada waktu bagi Tuhan untuk menciptakan semesta," katanya.
Selama ini Hawking dikenal sebagai ateis atau tidak percaya Tuhan. Hal inilah yang mendasarinya menuliskan pendapatnya tentang Tuhan dan alam semesta pada bukunya yang berjudul The Grand Design pada 2010. "Tidak perlu meminta Tuhan bertindak dan mengatur alam semesta," tulisnya.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin, inti pesan dari dua buku itu tidak ada perbedaan. Peran Tuhan tampaknya digambarkan sesuai dengan definisi keyakinan Hawking sehingga keberadaan hukum alam itu dianggap ada dengan sendirinya.
Kalau mau ditelusuri lagi logikanya, ungkap Thomas, ada pertanyaan belum terjawab soal dari mana hukum alam itu berasal. "Logika orang beriman segera mengarahkan bahwa pasti ada Tuhan Sang Pencipta yang menciptakan hukum-hukum di alam," papar Thomas.
Dalam bahasa Islam, kata Thomas yang lulusan Astronomi ITB, hukum alam diistilahkan sebagai sunatullah. Perintah-Nya ketika menciptakan alam, "kunfayakun, jadilah maka jadilah", bisa dipahami dalam bahasa sains bahwa Allah menciptakan alam dengan menciptakan hukum-hukum-Nya sehingga alam berproses sesuai hukum Allah (sunatullah) tersebut.
Dosen Program Studi Fisika ITB Prof Bobby Eka Gunara menambahkan, yang kontroversial dari Hawking adalah pandangannya mengenai Tuhan dalam pembentukan alam semesta. Terlepas dari hal itu, Bobby menyoroti kiprah Hawking yang banyak berkontribusi pada  perkembangan model kosmologi dan pengetahuan tentang termodinamika lubang hitam.


Peneliti astrofisika Lapan Emanuel Sungging Mumpuni berpendapat senada. Hawking berperan besar pada pengembangan pemahaman tentang lubang hitam dan mekanika kuantum. Sebut misalkan adanya Radiasi Hawking yang terpancar dari lubang hitam terkait efek kuantum pada lubang hitam.
Dua buku Hawking tentang teori terbentuknya alam semesta tersebut, menurut Sungging, merupakan cara dia memasyarakatkan pengetahuan dengan bahasa awam. "Kita tak hanya kehilangan seorang ilmuwan penting yang meletakkan pijakan pada kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga figur ilmuwan yang bisa memopulerkan pemahaman kepada masyarakat awam," katanya.
Yang menarik, menurut Sungging, adalah pandangan Hawking tentang alien atau makhluk angkasa tak dikenal. Hawking berpendapat, bisa jadi alien itu ada.
"Hawking seorang visioner, memiliki pandangan pada kehadiran makhluk planet lain, kolonisasi antariksa. Juga seorang yang peduli lingkungan sebagai pendukung pentingnya isu 'pemahaman global' demi keberlangsungan generasi mendatang," ungkap Sungging.
Pakar komputasi dan informasi kuantum dari Universitas Binus, Agung Trisetyarso, mengungkapkan, Hawking pada akhir hayatnya meyakini bumi sudah tidak bisa menampung umat manusia lagi. Ia menekankan, umat manusia harus pindah secepatnya ke planet lain agar bisa lestari.
Bagaimanapun, kehidupan Hawking adalah juga kisah soal persistensi menghadapi kondisi yang tak menguntungkan serta pencarian tak henti soal asal mula alam semesta. Cobalah memahami yang engkau lihat dan selalu bertanya-tanya apa yang menyebabkan keberadaan alam semesta.
"Sesukar apa pun hidup, selalu ada sesuatu yang bisa kau lakukan dengan baik. Ini hanya persoalan tak mudah menyerah," ujarnya.
photo Stephen Hawking menyampaikan presentasi saat peluncuran award komunikasi yang menggunakan namanya “Stephen Hawking Medal of Science Communicatioan di Inggris (16/12/2015).

Berstatus sebagai seorang ilmuwan, tidak menghilangkan sisi kemanusiaan Hawking. Saat masih hidup, Hawking menyatakan dukungannya untuk kebebasan anak-anak Palestina dalam menutut ilmu. Ia pun sempat melakukan aksi boikot untuk Israel dan menggalang dana untuk anak-anak Palestina.
Dukungan dengan wujud nyata dilakukan Hawking saat menolak menghadiri undangan konferensi di Israel pada 8 Mei 2013. Dilansir BBC, sikap Hawking pun dikecam ketua panitia konferensi, Israel Maimon.
Tak hanya aksi boikot, Hawking juga menyumbang dana untuk para penuntut ilmu di Palestina. "Saya mendukung hak-hak ilmuwan di mana-mana untuk kebebasan gerakan, publikasi, dan kolaborasi. Dalam semangat ini, saya ingin membawa proyek penggalangan dana yang bertujuan untuk menggalang dana untuk membuat sekolah fisika tingkat lanjut Palestina kedua. Harap pertimbangkan untuk membuat sumbangan hari ini untuk mendukung ilmu di Palestina," tulis Hawking dalam akun Facebook yang terverifikasi pada 13 Februari 2017.


Credit   republika.co.id


Homo sapiens awal tunjukkan kecanggihan tak terduga


Homo sapiens awal tunjukkan kecanggihan tak terduga
Infografis asal usul manusia di Afrika. (Jurnal Science)

"Pandangan saya adalah bahwa kemampuan mental dan sosial baru berkembang ..."
 
Washington (CB) - Di padang rumput Afrika, kelompok awal homo sapiens oleh para ahli dinilai terlibat dalam perilaku yang sangat canggih pada zaman itu, antara lain menggunakan pigmen warna, menciptakan alat canggih dan memperdagangkan sumber daya dengan kelompok orang lain.

Temuan tersebut dilaporkan para ilmuwan yang meneliti artefak berusia 320.000 tahun yang ditemukan di Kenya selatan, seumuran dengan fosil homo sapiens paling awal yang ditemukan di tempat lain di Afrika, demikian kutipan Reuters dari Jurnal Science.

Para peneliti menggambarkan pigmen oker yang menghasilkan warna merah terang, dan bisa digunakan untuk melukis tubuh atau ekspresi simbolis lainnya, serta alat yang dibuat dari obsidian atau batu vulkanik untuk menghasilkan pisau tajam adalah bukti kecanggihan kelompok awal homo sapiens yang kontras dengan dengan generasi sebelumnya.

Homo sapiens adalah sebutan bagi genus manusia modern atau nenek moyang umat manusia saat ini. Genus tersebut diperkirakan ada sekira 2,3 hingga 2,4 juta tahun lalu.

Para peneliti menemukan banyak bukti pengiriman obsidian jarak jauh ke lokasi Cekungan Olorgesailie dari lokasi sejauh 88 km di atas medan yang terjal, yang membuat mereka percaya bahwa benda itu diperoleh dari kelompok lain melalui perdagangan meskipun tidak diketahui apa yang diberikan sebagai alat pertukaran.

Temuan ini menunjukkan kemajuan teknologi dan struktur sosial yang tidak terduga dalam sejarah, kata mereka.

"Pandangan saya adalah bahwa kemampuan mental dan sosial baru berkembang, termasuk kesadaran akan kelompok lain, penggunaan pigmen dan teknologi inovatif termasuk titik tajam yang berada di dasar asal spesies tersebut," kata ahli paleoantropologi Rick Potts, Direktur Museum Asal Usul Alam Sejarah Smithsonian.

Ia menimpali, "Mungkin perilaku tersebut benar-benar merupakan yang membedakan garis keturunan gen dari spesies manusia purba lainnya."

Tim peneliti juga menemukan bahan pigmen, warna kecoklatan gelap dari mangan dan merah terang dari Oker.

"Pilihan untuk mengimpor Oker dari jarak jauh daripada menggunakan bahan lokal yang lebih umum agar memiliki wajah merah, rambut, atau pakaian maupun senjata juga membawa pesan simbolis," kata ahli paleoantropologi Alison Brooks dari Universitas George Washington dan Program Asal Manusia.

Para peneliti menggambarkan alat obsidian yang lebih kecil, yang lebih hati-hati dibuat dan lebih khusus daripada alat batu yang lebih besar yang disebut kapak tangan yang digunakan oleh spesies sebelumnya.

Batuan obsidian digunakan dalam berbagai alat termasuk pemecah, yang diimplementasikan dengan ujung pahat dan juga pada titik kecil yang bisa diletakkan di ujung batang kayu atau tulang untuk digunakan sebagai senjata tajam.

Credit  antaranews.com



Dalai Lama: Tibet bisa bersama China seperti Uni Eropa


Dalai Lama: Tibet bisa bersama China seperti Uni Eropa
Dalai Lama ke-14. (tibetianreview.net)


Di antara orang China, dalam pikiran mereka, tampaknya ada semacam dilema mengenai kebijakan mereka sekarang."
 
 
Beijing (CB) - Tibet dapat hidup dan berkembang di dalam China seperti semangat yang sama dengan Uni Eropa, kata Dalai Lama, pemimpin kerohanian Tibet, namun dianggap pemberontak berbahaya oleh pihak Pemerintah Beijing.

Dalai Lama lari ke India pada 1959, setelah kegagalan pemberontakan melawan China dan mendirikan pemerintahan di pengasingan di kaki bukit Dharamsala. Pasukan China menguasai Tibet sembilan tahun sebelumnya.

Dia menyatakan hanya mencari otonomi untuk tanah airnya, bukan langsung menuju kemerdekaan. Dalai Lama juga menyatakan keinginan kembali ke Tibet.

"Sebagaimana yang Anda lihat, saya selalu mengagumi semangat Uni Eropa," kata Dalai Lama, dalam pesan rekaman gambar ke Kampanye Internasional untuk Tibet pada ulang tahun 30 kelompok bermarkas di Washington DC itu, Kamis (15/3).

Ia menimpali, "Kepentingan bersama adalah kepentingan yang lebih penting daripada kepentingan nasional itu sendiri. Dengan konsep seperti itu, saya sangat bersedia untuk tinggal di dalam Republik Rakyat China. Kata Gongheguo dalam bahasa China menunjukkan semacam serikat ada di sana." Gongheguo dalam bahasa China berarti republik atau berbasis kerakyatan.

Pria bernama lahir Kun Dun itu oleh masyarakat Budha Tibet dianggap sebagai titisan Dalai Lama ke-14. Kun Dun lahir pada 6 Juli 1935, yang kemudian diberi nama resmi Lhamo Dondrub oleh para pendeta guru Budha Tibet, kemudian bernama Tenzin Gyatso sejak memimpin umatnya pada 1940.

China berpendapat bahwa Tibet sebagai bagian integral dari wilayahnya selama berabad-abad lamanya. Beijing juga mengatakan bahwa peraturannya mengakhiri perhambaan dan membawa kemakmuran ke daerah tersebut, dan sepenuhnya menghormati hak orang-orang Tibet.

Beijing menegaskan bahwa Dalai Lama adalah sosok pemecah  belah berjubah seorang biarawan, dan telah memperingatkan pemimpin asing untuk tidak bertemu dengannya, bahkan dalam kapasitas pribadi.

Donald Trump belum pernah bertemu dengan Dalai Lama sejak menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2017. Semua Presiden AS sebelum Trump, setelah 1960-an, pernah mengadakan pertemuan dengan Dalai Lama.

Dalai Lama mengulangi keinginannya untuk melakukan rekonsiliasi saat Xi Jinping memulai masa jabatan lima tahun keduanya sebagai Presiden China. Dia juga mengatakan bahwa masalah Tibet tersebut tidak akan segera selesai.

"Di antara orang China, dalam pikiran mereka, tampaknya ada semacam dilema mengenai kebijakan mereka sekarang. Apakah Anda dapat memecahkan masalah Tibet atau tidak," demikian Dalai Lama, layaknya dikutip kantor berita Reuters.



Credit  antaranews.com


Erdogan desak AS tarik gerilyawan dari timur Efrat


Erdogan desak AS tarik gerilyawan dari timur Efrat
Presiden Turki Tayyip Erdogan. (Yasin Bulbul/Presidential Pala)


Ankara (CB) - Amerika Serikat harus menarik gerilyawan Kurdi Suriah dari timur sungai Efrat di Suriah jika mereka ingin bekerja sama dengan Turki, kata Presiden Tayyip Erdogan pada Jumat.

Ketika berbicara di sebuah kongres untuk Partai AK yang berkuasa di provinsi timur laut, Erzurum, Erdogan juga mengatakan Ankara tetap terbuka untuk semua tawaran kerja sama mengenai kota Manbij di Suriah.

Namun, Ankara mengaku tidak yakin pendekatan apa yang akan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri yang baru Mike Pompeo terkait masalah itu.

Turki, yang meluncurkan operasi di wilayah Suriah barat laut, Afrin, pada Januari mengancam untuk bergerak lebih jauh ke wilayah timur, Manbij, tempat pasukan YPG Kurdi Suriah dikerahkan.

Langkah itu membuat pasukan Turki menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan Pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di sekitar kota.

Pekan ini, menteri luar negeri Turki mengatakan pasukan Turki akan menyelesaikan serangan di Afrin pada Mei dan akan melakukan serangan gabungan bersama Baghdad terhadap gerilyawan Kurdi di Irak pascapemilihan umum parlemen Irak.



Credit  antaranews.comt


Prancis minta wartawan hentikan semua perjalanan ke Suriah


Prancis minta wartawan hentikan semua perjalanan ke Suriah
Dokumentasi anggota pertahanan sipil Suriah membawa seorang anak yang terluka di kota terkepung Hamoria, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, Sabtu (6/1/2018). (REUTERS/Bassam Khabieh)


... Emmanuel Macron, pada 12 Maret menyampaikan, dia bisa secara sepihak mengintervensi dengan serangan udara jika senjata kimia telah digunakan...
 
 
Paris (CB) - Kementerian Luar Negeri Prancis mendesak wartawan agar tidak melakukan perjalanan ke Suriah mengingat eskalasi kekerasan, terutama di Ghouta timur dan wilayah Afrin.

Surat resmi langka yang dikirim ke semua media Prancis itu dikeluarkan saat Paris semakin frustrasi oleh kegagalan Rusia untuk mendorong pelaksanaan gencatan senjata yang didukung PBB.

Juga karena kecurigaan bahwa pasukan yang loyal kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mungkin telah menggunakan senjata kimia, serta keputusan Turki untuk terus melanjutkan sebuah serangan terhadap gerilyawan Kurdi.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada 12 Maret menyampaikan, dia bisa secara sepihak mengintervensi dengan serangan udara jika senjata kimia telah digunakan.

"Dalam konteks meningkatnya kekerasan di Suriah, di wilayah tertentu Ghouta timur dan wilayah Afrin... kita akan begitu bersyukur jika Anda akan menghentikan rencana untuk pergi ke negara itu atau untuk mengirim wartawan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes Von der Muhll, dalam surat itu.

Berbicara kepada radio Europe 1 pada Jumat, komandan tentara Prancis, Francois Lecointre, mengatakan, pasukannya siap untuk bertindak di Suriah jika dibutuhkan.

"Tentu saja, mungkin akan beroordinasi dengan Amerika, "katanya. "Prancis bisa bertindak independen, tapi ada solidaritas dalam bertindak dengan sekutu strategis, dan sekutu yang memiliki visi yang sama tentang situasi di Suriah dan aksi aksi melampaui batas."

Macron sejak Mei lalu memperingatkan, dia tidak akan menerima kegagalan membuka koridor kemanusiaan di Suriah atau penggunaan senjata kimia. Keduanya, katanya, adalah "melampaui batas".

Setelah laporan terus-menerus tentang serangan klorin, Macron telah mengulangi, Prancis bisa melancarkan serangan udara terhadap target pemerintah jika ada bukti jelas dari intelijen Prancis bahwa senjata kimia itu telah digunakan dengan efek mematikan.

Sementara itu pemerintah Suriah berusaha merebut Ghouta timur, daerah besar terakhir yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus, dalam serangan sengit sejak pertengahan Februari. Pertempuran itu menjadi salah satu yang paling berdarah dari perang tersebut, dengan pemberontak mengalami kekalahan terburuk sejak pertempuran Aleppo pada 2016.

PBB menyatakan 400.000 warga terjebak di Ghouta timur dengan sedikit makanan atau obat, dan meminta pengungsian mendesak bisa dilakukan terhadap 1.000 orang untuk alasan pengobatan.




Credit  antaranews.com


Balas sanksi AS, Rusia bakal tambah daftar hitam


Balas sanksi AS, Rusia bakal tambah daftar hitam
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov (REUTERS)


Moskow (CB) - Moskow berencana menanggapi paket baru sanksi, yang dikenakan Amerika Serikat, dengan menambah daftar hitam warga AS, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, Jumat setempat, seperti dikutip kantor berita RIA.

Departemen Keuangan AS pada Kamis menjatuhkan sanksi terhadap 19 warga dan lima kelompok Rusia. Tindakan tersebut adalah langkah paling berarti, yang diambil Amerika Serikat terhadap Rusia, sejak Donald Trump menjabat presiden.

"Sejak awal, kami menggunakan asas kesetaraan atas orang yang dimasukkan dalam daftar sanksi. Jadi, kami akan memperluas `daftar hitam` dengan memasukkan sekelompok (warga Amerika Serikat) lain," kata Ryabkov.

Ia menambahkan bahwa Moskow tidak menutup kemungkinan melakukan langkah tambahan sebagai tanggapan atas sanksi baru itu, yang dikeluarkan AS atas dugaan mencampuri pemilihan umum AS serta melakukan serangan dunia maya. Rusia membantah tuduhan itu.

Moskow masih menginginkan untuk menjaga dialog dengan Washington dan mengambil langkah pembalasan karena "politik Amerika yang keras kepala", kata diplomat itu seperti dikutip RIA.

"Politisi Amerika itu sedang bermain dengan api dengan menghancurkan hubungan Rusia dengan Amerika karena secara bersamaan mereka menggoyang stabilitas global," kata RIA mengutip Ryabkov.


Credit   antaranews.com







AS jatuhkan sanksi kepada Rusia karena campuri pemilu


AS jatuhkan sanksi kepada Rusia karena campuri pemilu
Steve Mnuchin (Reuters)


Washington (CB) - Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap 19 warga dan 15 kelompok Rusia, termasuk dinas intelijen Moskow, karena mencampuri pemilihan umum AS pada 2016 serta melakukan serangan dunia maya, kata Departemen Keuangan, Kamis setempat.

Sanksi tersebut berupa pemblokiran seluruh properti serta pelarangan warga Amerika untuk melakukan transaksi dengan mereka.

Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengatakan ada sanksi tambahan akan dikenakan terhadap pejabat pemerintah dan orang berkuasa Rusia "karena tindakan mereka, yang mengganggu stabilitas".

Mnuchin tidak menyebutkan kerangka waktu terkait sanksi tersebut, yang ia katakan akan memutus akses pribadi itu terhadap sistem keuangan AS.

"Pemerintah melabrak dan melawan kegiatan dunia maya Rusia, yang penuh dengan fitnah, termasuk upaya mereka mencampuri pemilihan umum AS, melakukan serangan dunia maya, yang merusak, serta penyusupan dengan mengincar prasarana sangat penting," kata Mnuchin dalam pernyataan.

Badan intelijen Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa Rusia mencampuri kampanye pemilihan presiden 2016 dengan melakukan peretasan dan propaganda. Upaya itu pada akhirnya termasuk percobaan untuk mengarahkan pemilihan yang menguntungkan Presiden Donald Trump.

Rusia membantah melakukan campur tangan dalam pemilihan tersebut.



Credit  antaranews.com






Rusia siap usir diplomat-diplomat Inggris


Rusia siap usir diplomat-diplomat Inggris
Russia (ANTARANEWS/Ardika)


Astana/London (CB) - Rusia bersiap-siap untuk mengusir para diplomat Inggris sebagai balasan atas keputusan Perdana Menteri Theresa May mendepak 23 diplomat Rusia.

Aksi pembalasan itu disiapkan Rusia pada saat hubungannya dengan London jatuh ke titik rendah pasca Perang Dingin terkait serangan dengan menggunakan racun saraf kelas militer di wilayah Inggris.

Setelah pertama kali mengetahui ada penggunaan serangan senjata seperti itu di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, May menyalahkan Moskow serta mengeluarkan tenggat satu minggu bagi 23 warga Rusia untuk pergi dari Inggris. May mengatakan kedua puluh tiga orang itu merupakan mata-mata yang berkedok sebagai diplomat di kedutaan Rusia di London.

Rusia telah membantah memiliki keterlibatan apa pun dan bahkan melemparkan dugaan bahwa London telah mengarang serangan itu sebagai upaya untuk membangkitkan histeria anti-Rusia.

Ketika ditanya oleh seorang wartawan Reuters di ibu kota negara Kazakhstan apakah Rusia berencana mengusir diplomat Inggris dari Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tersenyum dan mengatakan, "Tentu saja kami (akan melakukannya)."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia kemungkinan akan mengumumkan tanggapannya dalam waktu dekat.

Inggris, Amerika Serikat, Jerman dan Prancis pada Kamis mendesak Rusia untuk mengeluarkan penjelasan soal serangan tersebut. Presiden AS Donald Trump mengatakan tampaknya Rusia berada di balik serangan.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pertemuan puncak Uni Eropa pekan depan akan membahas masalah itu guna mencari kejelasan.

Rusia telah menolak permintaan Inggris untuk menjelaskan bagaimana Novichok, racun saraf yang dikembangkan oleh militer Soviet, sampai bisa digunakan untuk melumpuhkan Sergi Skripal (66 tahun) dan putrinya, Yulia (33 tahun), di kota Inggris selatan, Salisbury.

Inggris telah menulis surat kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia di Den Haag untuk mendapatkan verifikasi independen soal racun tersebut.

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia bertugas memantau kepatuhan pelaksanaan perjanjian global yang melarang penggunaan senjata kimia.

Skripal adalah mantan kolonel lembaga intelijen Rusia, GRU, yang menghianati puluhan agen Rusia untuk intelijen Inggris.

Ia dan putrinya masih berada dalam kondisi kritis sejak 4 Maret, ketika mereka ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku.

Seorang polisi Inggris juga terkena racun ketika mendatang mereka untuk memberikan bantuan. Polisi tersebut berada dalam keadaan kritis namun stabil.

Para menteri Inggris dan Rusia telah saling melancarkan penghinaan sementara duta besar Rusia mengatakan London sedang berupaya mengalihkan perhatian dari berbagai kesulitan yang dihadapinya dalam menjalani proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa. Demikian laporan Reuters.



Credit antaranews.com