Kamis, 18 Februari 2016

Helikopter Militer Irak Jatuh Ditembak

Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)
CB, BAGHDAD -- Sebuah helikopter militer Irak jatuh akibat tembakan musuh di barat Baghdad, Rabu malam (17/2). DI wilayah tersebut pasukan keamanan memerangi militan ISIS.

Helikopter tersebut jatuh di wilayah Fuhailat, sekitar 15 km tenggara Falluja yang dikuasai ISIS.

"Laporan awal menunjukkan helikopter ditembak jatuh oleh senapan mesin antipesawat," ujar Letnan Hani al-Jumaili dari kepolisian Kota Amriyat Falluja, Kamis (18/2).

ISIS dalam pesannya yang beredar di Twitter mengaku telah menembak jatuh helikopter itu.

Seorang anggota pasukan keamanan tewas dan dua kru terluka parah. Insiden tersebut terjadi satu hari setelah helikopter militer lainnya jatuh di selatan Irak karena kesalahan teknis.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID



ISIS Klaim Tembak Jatuh Helikopter Militer Irak


ISIS Klaim Tembak Jatuh Helikopter Militer Irak 
 Ilustrasi militan ISIS (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
 
Jakarta, CB -- Helikopter militer Irak jatuh karena "tembakan musuh" di wilayah barat Baghdad, wilayah yang menjadi medan pertempuran antara pasukan keamanan dengan gerilyawan ISIS. Kelompok militan ini kemudian mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Menurut laporan Letnan Hani al-Jumaili, perwira polisi dari kota terdekat, Amriyat Falluja, helikopter itu jatuh di daerah Fuhailat, garis depan kubu ISIS yang berjarak sekitar 15 km sebelah tenggara dari Falluja,

"Laporan awal menunjukkan helikopter ditembak jatuh oleh senapan mesin anti-pesawat," kata Jumaili pada Rabu (18/2).

Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu melalui pesan yang diedarkan oleh para pendukungnya di media sosial Twitter.

Menurut keterangan petugas dan sumber di rumah sakit Amiriyat Fallujah, insiden itu menyebabkan satu anggota angkatan bersenjata Irak tewas dan dua anggota awak helikopter terluka serius,

Insiden itu terjadi sehari setelah helikopter militer lainnya jatuh di Irak selatan karena kesalahan teknis, menewaskan sembilan orang.

Sejak meluncurkan teror pada pertengahan 2014 lalu, kelompok militan ISIS telah menguasai sepertiga wilayah di Irak maupun Suriah. Pada akhir Desember 2015 lalu, pasukan Irak berhasil merebut kota Ramadi dari cengkraman ISIS. Kemenangan ini disebut sebagai kemenangan besar pertama bagi pasukan yang dilatih Amerika Serikat.

Pasukan Irak juga mendapat bantuan militer berupa serangan udara dari koalisi internasional pimpinan AS untuk menggempur markas-markas ISIS.

Namun, sejumlah pejabat Irak yang tidak dipublikasikan namanya menyatakan frustrasi dengan tingkat kecepatan dan kedalaman serangan udara koalisi pimpinan AS. Pada Oktober lalu, tersiar kabar bahwa Irak memberikan sinyal akan menerima bantuan Rusia dalam menggempur ISIS.

Rusia telah menginvestasikan jutaan dolar di sektor energi di Irak dan tahun lalu membuka sebuah pusat komando di Baghdad di bawah perjanjian berbagai informasi intelijen dengan Irak, Iran dan Suriah untuk memerangi ISIS.

Akhir pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, mengumumkan siap menjual pesawat sipil dan akan tetap memberikan bantuan militer kepada Irak untuk membantu melawan kelompok militan ISIS.




Credit  CNN Indonesia