Rabu, 05 Oktober 2016

DNA Buktikan Nenek Moyang Orang Pasifik dari Asia

 DNA diambil dari tengkorak dan tulang rahang asal Vanuatu berusia 3.000 tahun ini.
DNA diambil dari tengkorak dan tulang rahang asal Vanuatu berusia 3.000 tahun ini.
 
CB, MELBOURNE -- Nenek moyang para pelaut awal yang tinggal di pulau-pulau Pasifik Selatan seperti Vanuatu dan Tonga berasal dari Asia. Demikian terungkap dari hasil analisis DNA terhadap empat kerangka tulang-belulang kuno.
Sebuah bukti arkeologi yang lengkap, termasuk tembikar yang rumit mengindikasikan orang yang terkait dengan kebudayaan Lapita, merupakan kelompok pertama yang menghuni pulau-pulau terpencil di Pasifik. Persebaran terakhir manusia secara besar-besaran ke wilayah tak berpenghuni itu terjadi sekitar 3.000 tahun lalu.
Tapi sebelum analisis ini dibuat, menurut Profesor Matius Spriggs dari Australian National University yang turut menulis laporan penelitian, kita tidak tahu siapa orang-orang tersebut. "Sekarang kita punya DNA dari orang-orang Lapita purba. Kejutan besarnya adalah mereka benar-benar seperti orang-orang (pribumi) Taiwan," kata Profesor Spriggs.
Hari ini, hingga derajat tertentu semua orang Kepulauan Pasifik Selatan memiliki warisan DNA yang mencakup DNA dari orang Papua maupun orang Asia Timur. Hubungan antara orang Lapita (nenek moyang orang Pasifik dari era prasejarah) dan orang Papua, yang mendominasi wilayah tersebut selama 50 ribu tahun, telah lama jadi perdebatan.
Secara bahasa dan budaya, orang Lapita mirip dengan kelompok orang Asia. Tapi banyak arkeolog mengira orang Lapita berbaur dengan penduduk Papua saat mereka melakukan perjalanan melalui Papua Nugini dan Kepulauan Solomon sebelum berangkat menuju pulau-pulau terpencil 3.000 tahun lalu.
tengkorak utama.jpg
Orang Ni-Vanuatu saat ini bisa melacak 40 hingga 50 persen asal-usul mereka dari orang Asia yang tiba sekitar 3000 tahun silam.

Kelompok Pertama tak Berbaur

Untuk mengungkap asal-usul orang-orang Lapita, Profesor Spriggs dan rekannya Stuart Bedford bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Vanuatu. Tujuannya, untuk menggali dan mengambil DNA dari kerangka di pekuburan Teouma di Vanuatu. "Ini sebenarnya upaya keempat untuk mengambil DNA purba selama dekade terakhir," kata Profesor Spriggs.
Akhirnya, analisis genetik oleh tim pimpinan Dr David Reich dari Harvard University mengungkapkan, tiga kerangka berusia antara 3.100 tahun dan 2.700 tahun tidak mengandung jejak DNA orang Papua. Tulang-belulang orang Lapita keempat yang berusia antara 2.700 dan 2.300 tahun digali di Tonga oleh tim kedua pimpinan Dr Geoffrey Clark dari Universitas Nasional Australia. Tulang-belulang itu dianalisis di laboratorium di Jerman, dan hasilnya juga tidak mengandung DNA orang Papua.
Analisis lainnya mengenai DNA 778 orang dari Asia Timur dan Oceania saat ini yang secara sukarela mengikuti riset, menunjukkan keempat tulang-belulang mengandung DNA unik yang sudah tidak ada lagi. Namun DNA-nya mirip dengan yang ditemukan dalam kelompok pribumi di Taiwan serta beberapa populasi pribumi di Filipina utara.
"Orang-orang pertama yang sampai ke Vanuatu bukanlah dari kelompok manusia yang telah hidup di kawasan itu selama 50 ributahun, mereka ini berasal dari populasi Asia," kata Profesor Spriggs.
Analisis itu juga menunjukkan gen-gen Asia pada orang Pasifik saat ini berasal dari kelompok Oseania pertama ini. "Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa asal-usul Asia (dari orang Pasifik) berasal dari orang Lapita," kata Profesor Spriggs.
Dia mengatakan temuan yang telah dimuat dalam jurnal Nature, mempertanyakan istilah seperti Melanesia dan Polinesia untuk menggambarkan orang-orang dari berbagai belahan Pasifik. "Saya ingin memanggil mereka orang Pasifika. Sebab, saya pikir kategori tua (Melanesia dan Polinesia) yang kita warisi dari abad ke-19, tidak masuk akal secara biologis atau budaya," katanya.
"Variasi itu hanya semata-mata terkait persentase warisan genetika dari kelompok pertama yang tiba di pulau-pulau ini 3.000 tahun lalu," jelasnya.


Gelombang Kedua

Data genetika ini bukan hanya menunjukkan keturunan Asia di kalangan warga Kepulauan Pasifik Selatan saat ini berasal dari orang Lapita. Namun juga lebih besarnya kemungkinan mereka berasal dari perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini menunjukkan gelombang pertama pelaut Lapita segera diikuti oleh gelombang kedua orang Papua, terutama kaum pria.
"Para pria ini kemungkinannya bergerak dari area Papua Nugini-Solomon dan mereka menikahi wanita Asia. Dan itulah percampuran yang terjadi," kata Profesor Spriggs.
Namun kapan saatnya dua garis keturunan itu bertemu di pulau-pulau yang tersebar di seluruh Pasifik itu, belum jelas. "Kami memperkirakan untuk Vanuatu hal itu terjadi pada akhir periode Lapita sekitar 2.800 hingga 2.700 tahun lalu, saat populasi yang kecil," kata Profesor Spriggs.
Namun dia mengatakan hal itu mungkin terjadi lebih kemudian untuk tempat-tempat seperti Fiji dan Polinesia. "Untuk Fiji kita tidak tahu. Tapi untuk Polinesia kita memiliki waktu pasti terjadinya, yaitu 1.000 tahun lalu," katanya.
Pada saat itu, penduduk mulai berpindah dari Tonga dan Samoa ke timur pulau-pulau Pasifik Hawaii dan Tahiti, kemudian 700 tahun lalu bergerak ke selatan dan menjadi penduduk Maori di Selandia Baru. "Ketika mereka melakukan perpindahan ini 1.000 tahun lalu, perbauran telah terjadi," katanya.
Tapi penelitian lebih lanjut DNA kuno kerangka dari berbagai era diperlukan untuk memperjelas kapan tepatnya percampuran terjadi di berbagai lokasi, demikian menurut Profesor Spriggs.

Petunjuk dan Pertanyaan

Mengomentari hasil penelitian ini, Direktur Australian Centre for Ancient DNA Professor Alan Cooper mengatakan makalah itu memberikan informasi lebih banyak tentang asal-usul orang Pasifik dan Polinesia yang sebelumnya hanya berupa dugaan. "Riset ini menjelaskan seluruh permasalahan tentang bagaimana dua kelompok manusia bersama-sama membentuk satu kelompok lain yang kemudian melakukan pelayaran paling menakjubkan," kata Profesor Cooper.
Dia mengatakan penelitian ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kapan percampuran orang Papua terjadi di Tonga dan kemudian di Polinesia, yang warganya saat ini memiliki 26 persen DNA Papua.
"(Temuan bahwa) seorang individu Tonga memiliki sedikit atau tidak ada keturunan DNA Papua mengkonfirmasi bahwa populasi leluhur orang Polinesia belum sepenuhnya terbentuk atau menyebar pada akhir era Lapita. Jadi berapa lama sebelum [orang Papua] menyusul? Itu perjalanan jauh di Pasifik," ujarnya. "Kita sadari bahwa percampuran genetika yang menghasilkan orang Polinesia terjadi sebelum mereka pergi menjelajah ke pulau-pulau tersebut," katanya.
Dia mengatakan hal itu juga menimbulkan pertanyaan tentang identitas orang Papua kuno, yang memiliki campuran DNA orang Aborigin Australia dan orang Papua. "Saya tertarik dengan yang kelompok Australia-Papua itu - dari mana asal mereka? Saya memperkirakan yang ada di pikiran saya, (mereka berasal dari) Pulau-pulau Selat Torres atau beberapa kelompok pesisir, yang mungkin melakukan perdagangan dengan kelompok orang Lapita," katanya.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID/www.australiaplus.com





Sejuta warga AS dievakuasi hindari badai Matthew

 
Sejuta warga AS dievakuasi hindari badai Matthew
Badai Matthew (ANTARA News/ Reuters)
 
Jakarta (CB) - Satu juta orang di pantai Carolina Selatan akan dievakuasi karena badai Matthew dilaporkan menuju Amerika Serikat.

Gubernur negara bagian Nikki Haley mengatakan, perintah evakuasi massal akan dikeluarkan pada Rabu sore kecuali ada perubahan besar jalur badai.

Tindakan tersebut akan menjadi evakuasi besar pertama sejak Badai Floyd pada 1999.

Matthew, yang datang dengan angin kencang, hujan deras dan gelombang besar merenggut beberapa nyawa dan mengakibatkan kerusakan di Haiti, Selasa (4/10).

Gubernur Florida Rick Scott telah mendesak warga di sepanjang Pantai Atlantik untuk mempersiapkan diri, karena evakuasi kemungkinan terjadi Kamis (6/10) malam.

"Tinggalkan sebelum terlambat. Kita harus siap menghadapi bencana badai," katanya seperti dilansir Skynews.

Presiden Barack Obama diketahui menunda acara kampanye Hillary Clinton di Sunshine State, Rabu.

Badai menerpa pantai Haiti pada Selasa dengan kecepatan angin hingga 145 mph.

Peristiwa tersebut menjadi badai Karibia terburuk dalam hampir satu dekade pertama yang menghantam barat daya pulau miskin.

Beberapa warga di lokasi kumuh telah dievakuasi ke tempat penampungan tetapi banyak yang menolak, karena takut harta benda mereka dicuri.

Menurut pejabat setempat, sejumlah rumah di bagian selatan hancur atau rusak oleh badai yang bergerak lambat, sementara pohon-pohon tumbang.

Daerah semenanjung telah terputus dari seluruh negeri setelah runtuhnya La Digue Bridge, yang menghubungkan daerah itu ke ibu kota Port-au-Prince.

Seorang pria yang sedang sakit akhirnya meninggal dunia saat pindah ke tempat penampungan, karena rumahnya di Port Salut juga diterpa badai.

Sekolah dan dua bandara ditutup hingga Rabu dengan lebih dari 500 orang dievakuasi dari kota Jeremie.

Naiknya permukaan laut menyebabkan banjir besar, dengan tingkat air setinggi bahu di Les Cayes dan badai dilaporkan menuju bagian utara menuju Kuba dan Bahama.

Haiti, negara termiskin di belahan bumi ini, sudah sangat terdampak oleh badai yang melanda di awal musim.

Seorang nelayan Haiti meninggal dunia akibat badai pada akhir pekan lalu, sementara seorang pria tewas di Kolombia dan seorang remaja tewas di St Vincent dan Grenadines saat badai bergerak melalui Karibia.


Credit  ANTARA News

Unicef: lebih empat juta anak terancam Badai Matthew

Unicef: lebih empat juta anak terancam Badai Matthew
Seorang perempuan melindungi dirinya sendiri dari hujan ketika Badai Matthew mendekat di Les Cayes, Haiti, Senin (3/10/2016). (REUTERS/Andres Martinez Casares )
 
PBB, New York (CB) - Lebih dari empat juta anak diperkirakan terancam oleh Badai Matthew, kata Dana Anak PBB (UNICEF) pada Selasa (4/10), saat Badai Kategori 4 itu memasuki daratan pulau Karibia.

"Ini adalah badai terburuk yang pernah dihadapi Haiti dalam beberapa dasawarsa dan kerusakan tak diragukan akan besar," kata Marc Vincent, wakil UNICEF di Haiti. "Penyakit yang menular melalui air adalah ancaman pertama bagi anak-anak dalam situasi serupa --prioritas pertama kami ialah memastikan anak-anak memiliki cukup air aman."

Angin kencang menerjang dan hujan lebat mengguyur pulau tersebut, sehingga meningkatkan resiko banjir serta tanah longsor, kata Xinhua, Rabu pagi. Bandar udara tetap ditutup dan anak-anak telah diberitahu agar tetap pulang ke rumah dari sekolah --terutama karena banyak sekolah digunakan untuk menampung pengungsi.

Haiti masih belum pulih dari akibat gempa bumi 2010; 55.000 orang masih berada di tempat penampungan. Pantai selatan pulau itu, tempat badai diperkirakan menimbulkan dampak paling parah, adalah salah satu bagian paling miskin dan padat penduduk di negeri tersebut.

Di negara tempat kurang dari satu dari lima orang yang tinggal di daerah pedesaan kekurangan akses ke kebersihan yang ditingkatkan dan 40 persen warga menggunakan sumber air yang tidak aman, ada kekhawatiran bahwa badai itu akan menambah parah situasi yang sudah menyedihkan.

Kolera menjadi wabah dan lebih dari 27.000 ribu kasus dugaan kolera sudah dilaporkan tahun ini --sebanyak sepertiga dari mereka adalah anak kecil-- setiap kerusakan pada prasarana air dan kebersihan atau banyak orang yang terusir dari rumah mereka bisa membuat anak-anak dan keluarga mereka menghadapi resiko penularan yang lebih besar.

UNICEF berusaha mendukung reaksi kemanusiaan Pemerintah Haiti. Pasokan penyelamat nyawa buat 10.000 orang tersedia dan siap dibagikan kepada keluarga yang paling parah terkena dampak. Pasokan tersebut meliputi kantung air dan tablet pembersihan air, peralatan kesehatan serta kelambu.
Credit  ANTARA News

Haiti panik diancam Badai Matthew

Haiti panik diancam Badai Matthew
Seorang perempuan melindungi dirinya sendiri dari hujan ketika Badai Matthew mendekat di Les Cayes, Haiti, Senin (3/10/2016). (REUTERS/Andres Martinez Casares )
 
Les Cayes, Haiti (CB) - Warga Haiti yang tinggal dekat pantai bergegas mencari perlindungan setelah badai paling dahsyat di Karibia dalam sembilan tahun terakhir, Badai Matthew, semakin mendekat ke barat daya semenanjung untuk menciptakan gelombang, angin dan hujan di kota-kota tepi laut.

Matthew, badai berbahaya Kategori 4 dengan angin berkecepatan 230 km per jam, tengah menuju bagian barat Haiti Selasa pagi waktu setempat, kata Pusat Badai Amerika Serikat (NHC) seperti dikutip Reuters.

NHC memperingkatkan hujan, angin dan gelombang maut mulai menyebar ke seantero negeri itu.

Bagian terluar rangkaian topan sudah mencapai negeri itu Senin tengah malam dengan menerjang lusinan rumah di kota Les Anglais ketika gelombang laut meningkat. Di kota Les Cayes, angin kencang menumbangkan pepohonan dan mematikan aliran listrik.

"Semua orang berusaha mencari tempat aman untuk berlindung, situasinya sangat sulit," kata Wali Kota Tiburon Remiza Denize.

Credit  ANTARA News


12 anggota ISIS tewas dalam serangan udara di Afghanistan

 
Kabul (CB) - Sebanyak 12 anggota kelompok garis keras ISIS tewas dalam satu serangan udara pada malam hari, kata Kementerian Pertahanan Afghanistan pada Selasa.

"Angkatan Udara Tentara Nasional Afghanistan melancarkan serangan udara terhadap satu posisi ISIS di Kabupaten Achin di Provinsi Nangarhar di Afghanistan Timur pada malam hari, dan menewaskan 12 gerilyawan ISIS," kata kementerian tersebut di dalam satu pernyataan tertulis.

Provinsi Nangarhar telah menjadi ajang bentrokan antara pasukan keamanan dan gerilyawan sejak kemunculan ISIS di sana pada awal 2015, kata Xinhua. Achin telah dipandang sebagai kubu gerilyawan ISIS di Nangarhar.

Selain itu, seorang komandan lokal ISIS, Murtaza alias Kaka, ditangkap bersama empat anak buahnya setelah anggota gabungan Pasukan Operasi Khusus Aghanistan melancarkan serangan darat di beberapa bagian Achin pada Senin malam (3/10), kata pernyataan tersebut.

Kelompok garis keras itu belum mengeluarkan komentar.



Credit  ANTARA News



Tokoh terkemuka Alqaida tewas di Suriah

 
Amman (CB) - Seorang tokoh terkemuka Alqaida yang menjadi pentolan Front Al Nusra di Suriah, Sheikh Abu al Faraj al Masri, tewas dalam serangan pesawat tanpa awak pada Senin waktu setempat, kata sumber-sumber.

Sumber informasi dari kelompok tersebut mengatakan Abu al Faraj yang pernah ke Afghanistan setelah menghabiskan beberapa tahun dalam tahanan di Mesir atas tuduhan bersekongkol dengan kelompok Islam fundamental, tewas setelah mobil yang ditumpangiya diserang di kota Idlib yang dikuasai pemberontak, di bagian baratlaut Suriah.

"Semoga Tuhan menerima dia sebagai seorang martir yang terbunuh dalam serangan pasukan salib," kata salah seorang jihadis bernama Abu Muhammad al Shami.

Semenjak koalisi pimpinan Amerika Serikat melancarkan operasi di Suriah, terutama terhadap kelompok ISIS, serangan udara juga menargetkan tokoh terkemuka Front Al Nusra dan membunuh banyak di antaranya.

Salah seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka menargetkan tokoh Alqaida terkemuka di Suriah.

"Kami tidak akan membahas secara spesifik mengenai operasi atau merilis informasi tentang serangan udara pada sasaran yang bernilai tinggi seperti itu, sampai bisa memastikan serangan tersebut sukses," kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.

Pihak Jabhat Fatah al Sham yang sebelumnya bernama Front al Nusra juga mengkonfirmasi kematian dari ulama Mesir itu dalam serangan udara.

Kemunculan terakhir al Masri di depan publik adalah ketika ia bersama mantan pemimpin al Nusra Abu Mohamad al-Jolani menghadiri penggantian nama kelompok itu menjadi Jabhat Fatah al Sham demi menangkal serangan dari Washington dan kekuatan lainnya.

Washington sendiri menolak langkah tersebut sebgai perbaikan diri dan menyatakan akan terus memburu mereka sebagai kelompok teroris.

Satu bulan yang lalu, komandan tertinggi al Nusra, Abu Hajar al Homsi juga terbunuh melalui serangan udara di pedalaman Provinsi Aleppo.

Berdasarkan informasi dari pihak jihadis, al Masri (60) yang memiliki nama asli Sheikh Ahmad Salamah Mabrouk pernah menjadi salah satu sahabat utama pemimpin al Qaeda Ayman al-Zawahiri di Afghanistan pada akhir 1980-an.

Masri juga merupakan salah satu pimpinan awal gerakan Jihad Islam di Mesir. Ia ditangkap setelah pembunuhan mantan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981 dan menghabiskan tujuh tahun penjara di sana.

Masri juga sempat berada dalam program rendisi CIA secara diam-diam setelah penangkapannya di Azerbaijan pada 1998 lalu.

Dikatakan juga bahwa Masri datang ke Suriah untuk bergabung dengan Front Al Nusra setelah bebas dari penjara di Mesir saat pemerintahan Presiden Muhamad Mursi yang digulingkan militer pada tahun 2013 setelah adanya protes massa terhadap kepemimpinannya, demikian Reuters melaporkan.



Credit  ANTARA News


Turki skors 12 ribu lebih polisi dalam penyelidikan kudeta

 
Turki skors 12 ribu lebih polisi dalam penyelidikan kudeta
Seorang pria membaca spanduk dengan nama-nama penduduk sipil dan polisi yang tewas saat melawan percobaan kudeta, di Taksim Square di Istanbul, Turki, Rabu (20/7/2016). Slogan (R) tertulis "Kedaulatan milik bangsa". (REUTERS/Alkis Konstantinidis )
 
Ankara (CB) - Otoritas Turki menskors 12 ribu lebih polisi yang dituduh punya kaitan dengan ulama Fethullah Gulen, yang dituding mendalangi upaya kudeta yang gagal pada Juli, menurut keterangan markas besar kepolisian negara itu, Selasa.

Dari 12.801 orang yang diskors sebagai bagian dari penyelidikan upaya kudeta, 2.523 di antaranya merupakan kepala kepolisian.

Secara keseluruhan, Turki memiliki sekitar 270 ribu aparat kepolisian.

Polisi yang diskors dituduh berkaitan dengan gerakan pimpinan Gulen yang menurut Turki mendalangi upaya kudeta untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Gulen, yang mengasingkan diri di Amerika Serikat sejak 1999, membantah keras tuduhan Ankara tersebut.

Puluhan ribu orang dari lembaga peradilan, pegawai negeri sipil, militer dan pendidikan diskors sementara 32 ribu tersangka ditahan dengan dakwaan berkaitan dengan gerakan Gulen.

Turki pada Senin memperpanjang status darurat selama 90 hari. Setelah upaya kudeta yang gagal pada Juli, Turki memberlakukan status darurat mulai 19 Oktober.

Erdogan sebelumnya menyatakan status darurat mungkin perlu dipertahankan sampai sedikitnya 12 bulan, demikian menurut warta kantor berita AFP.



Credit  ANTARA News

Turki bebastugaskan 12 ribu polisi

Turki bebastugaskan 12 ribu polisi
Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan berkumpul di Taksim Square di pusat Istanbul, Turki, Sabtu (16/7/2016). (REUTERS/Ammar Awad)
 
Ankara (CB) - Pihak berwenang Turki telah membebastugaskan 12.801 polisi karena dugaan memiliki kaitan dengan ulama Turki Fethullah Gulen dan jaringannya.

Ulama yang berada di pengasingan di Amerika Serikat ini dikambinghitamkan Ankara telah mengorkestrai kudeta gagal Juli silam.

Dari jumlah polisi yang dibebaskan itu, 2.523 polisi di antaranya adalah para kepala polisi dari tingkat polsek sampai di atasnya.

Pascakudeta gagal lalu, Turki sudah memecat atau membebastugaskan sekitar 100.000 PNS, dosen, hakim, jaksa dan lainnya, demikian Reuters.

Credit  ANTARA News

Selasa, 04 Oktober 2016

Karyawan PT Freeport Indonesia Mogok Kerja

 
CB, Jayapura - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport Indonesia (PT FI) menggelar unjuk rasa. Dalam unjuk rasa tersebut, SPSI Freeport meminta adanya keadilan pembagian bonus bagi kurang lebih 800 karyawan yang bekerja di tambang terbuka.
Sekretaris Hubungan Industrial Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Freeport Tri Puspital menyebutkan, klimaks permasalahan pada pertemuan 19 September 2016 terjadi ketimpangan pemberian bonus bagi pekerja tambang terbuka hanya 17 persen. Sementara bagi pekerja Geotek mendapatkan bonus 45 persen dari total gaji karyawan.
"Para pekerja kecewa mendapatkan bonus kecil, apalagi selama ini karyawan telah membantu perusahaan dalam operasional. Dengan adanya ketimpangan ini, maka sejak 28 September karyawan memutuskan untuk mogok kerja, hingga ada kesepakatan antara perusahaan dan karyawan," jelas Tri Puspital, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/10/2016).
Setiap harinya, tambang terbuka itu menghasilkan sekitar 200 ribu ton ore atau bijih mineral. Sementara para pekerja di tambang terbuka itu membawa alatnya masing-masing berkisar 6-7 jam per hari.
"Sementara ini yang dituntut oleh teman-teman karyawan adalah meminta transparansi dari perusahaan tentang pemberian bonus, misalnya bagaimana formula pemberian bonus, bagaimana caranya dan baru dibandingkan dengan aktual pencapaian dengan kondisi real di lapangan," urai dia.
Juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama membenarkan adanya mogok kerja sejak 28 September dari karyawan di tambang terbuka, karena masalah pemberian bonus.
"Kami sedang berupaya untuk mengatasi masalah ini dan mengembalikan operasi tambang terbuka sesegera mungkin," jelasnya.
Mogok kerja yang dilakukan karyawan Freeport Indonesia tersebut tak berdampak pada operasi tambang bawah tanah. "Operasi pabrik pengolahan juga masih beroperasi secara terbatas,"ungkap dia.



Credit  Liputan6.com


Pekerja Mogok, Bagaimana Produksi Freeport Indonesia?

 

CB, Jakarta - Para pekerja PT Freeport Indonesia melakukan aksi mogok kerja sejak 28 September 2016 lalu. Dalam mogok kerja tersebut, pekerja Freemort menuntut keadilan bonus. Lalu bagaimana kegiatan pengerukan tembaga di tambang Freeport?
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Kimia Energi Dan Pertambangan (KEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Virgo Solossa menjelaskan, pekerja Freeport yang melakukan aksi mogok adalah mereka yang berada di tambang terbuka Grasberg, Mimika, Papua. Virgo belum bisa memastikan apa tuntutan dari para karyawan Freeport tersebut.
Sedangkan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengatakan, meski kegiatan penambangan bijih tembaga di terbuka terhenti, produksi Freeport Indonesia masih bisa ditutupi dari tambang bawah tanah. "Produksi di-cover tambang underground,"‎ ucap Bambang, Senin (3/10/2016).
Sedangkan Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama‎ mengungkapkan, untuk operasi tambang bawah tanah tidak mengalami gangguan atau kegiatan penambangan tetap berjalan. "Operasi tambang bawah tanah tidak berdampak," tutup Riza. Oleh sebab itu, produksi Freeport masih bisa berjalan meskipun ada aksi mogok tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Hubungan Industrial Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Freeport Indonesia Tri Puspital menyebutkan, klimaks permasalahan pada pertemuan 19 September 2016 terjadi ketimpangan pemberian bonus bagi pekerja tambang terbuka hanya 17 persen. Sementara bagi pekerja Geotek mendapatkan bonus 45 persen dari total gaji karyawan.
"Para pekerja kecewa mendapatkan bonus kecil, apalagi selama ini karyawan telah membantu perusahaan dalam operasional. Dengan adanya ketimpangan ini, maka sejak 28 September karyawan memutuskan untuk mogok kerja, hingga ada kesepakatan antara perusahaan dan karyawan," jelas Tri Puspital, saat dihubungi Liputan6.com.
Setiap harinya, tambang terbuka itu menghasilkan sekitar 200 ribu ton ore atau bijih mineral. Sementara para pekerja di tambang terbuka itu membawa alatnya masing-masing berkisar 6-7 jam per hari.
"Sementara ini yang dituntut oleh teman-teman karyawan adalah meminta transparansi dari perusahaan tentang pemberian bonus, misalnya bagaimana formula pemberian bonus, bagaimana caranya dan baru dibandingkan dengan aktual pencapaian dengan kondisi real di lapangan," urai dia.



Credit  Liputan6.com





Wow, Emas di Bengkulu Lebih Banyak dari Freeport?



CB, Bengkulu - Provinsi Bengkulu khususnya di Kabupaten Seluma ternyata menyimpan potensi kandungan emas yang luar biasa. Hasil survei awal tim ahli geologi berbendera Berick dari Inggris menunjukkan potensi kandungan emas melebihi satu juta ounces. Dalam hitungan kasar, satu ounces setara dengan 280 gram.
Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Oktaviano, menyatakan, perkiraan potensi itu berdasarkan hasil survei di luar kawasan hutan lindung yang berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Barisan saja.
"Di luar kawasan atau di beberapa desa saja, potensi sudah di atas satu juta onzis. Kandungan terbesarnya ada di dalam kawasan, bisa jadi angka itu lebih banyak 10 hingga 20 kali lipat dari hasil survei awal," ujar Oktaviano di Bengkulu, beberapa hari lalu.
Seiring besarnya potensi ini, sangat dimungkinkan jumlah kandungan emas di Seluma lebih banyak dari kandungan emas yang dikelola oleh PT Freeport di Papua. Sebab luasan wilayah yang bisa dijangkau jika dilakukan eksploitasi mencapai 90 ribu hektare.
Saat ini sudah ada dua perusahaan yang mengajukan permohonan izin eksplorasi ke Dinas ESDM Bengkulu yaitu PT Energi Swa Dinamika Muda dan PT Prima Persada Utama. Salah satu perusahaan itu malah mengajukan izin eksplorasi di lintas provinsi, sebab peta wilayah yang diajukan, termasuk kawasan hutan yang berada di Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan.
Pihak ESDM Bengkulu segera mengeluarkan surat rekomendasi awal untuk eksplorasi di luar kawasan Taman Nasional. Untuk di dalam kawasan, mereka masih menunggu rekomendasi pinjam pakai lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan rekomendasi ini selama enam bulan terhitung September 2016.
"Jika dalam enam bulan rekomendasi itu tidak ada, maka surat persetujuan eksplorasi awal akan kami tinjau kembali," lanjutnya.
Saat ini di kawasan yang memiliki potensi kandungan emas di Kabupaten Seluma, khususnya di Desa Hulu Alas dan Semidang Alas Maras, sudah mulai dimasuki para penambang emas liar. Para Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) itu akan segera ditertibkan. Sebab selain melakukan aktivitas liar, mereka juga dikhawatirkan tidak bisa menjaga keseimbangan lingkungan dan mengancam ekosistem yang ada.
Oktaviano mengatakan pihaknya juga akan membuat zonasi kawasan atau membuat pemetaan berdasarkan daerah potensi. Jika perizinan tambang diberikan kepada perusahaan besar, maka penambang lokal atau tradisional juga akan diberikan ruang untuk beraktivitas. Tujuannya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar kawasan.
"Kami akan petakan, juga akan buat perjanjian ketat terkait rekrutmen tenaga kerja, masyarakat lokal harus diberi peluang untuk direkrut sebagai pekerja di sana," kata Oktaviano.





Credit  Liputan6.com


Punya Cadangan Luar Biasa, Bengkulu Siapkan Emas Batangan


CB, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan memperketat proses produksi kandungan emas di Kabupaten Seluma. Sebab, hasil bumi jenis galian A itu berpotensi untuk meningkatkan perekonomian Bengkulu, bahkan Indonesia secara luas.

Rekomendasi izin eksplorasi hingga eksploitasi akan disertakan dengan perjanjian terkait proses barang mineral yang bisa dikeluarkan dari Bengkulu sudah dalam bentuk setengah jadi atau berbentuk emas batangan.

Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu Oktaviano mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan rekomendasi barang tambang yang dikeluarkan berbentuk bebatuan, melainkan harus ada proses produksi di Bengkulu.

"Emas yang keluar harus dilebur dan diproses hingga berbentuk batangan, tidak boleh dikeluarkan dalam bentuk bebatuan," ungkap Okta di Bengkulu, Rabu, 28 September 2016.

Selain emas, bisanya di sekitar kawasan eksploitasi juga akan muncul mineral lain sejenis perak dan tembaga. Supaya tidak menjadi limbah, mineral lain itu juga harus diolah dan dimasukkan dalam rencana produksi eksploitasi.

Pelibatan Masyarakat

Berkaca dari penambangan emas yang dikelola PT Freeport di Papua, Pemprov Bengkulu juga akan mengatur regulasi terkait pelibatan masyarakat lokal dalam proses produksi. Salah satunya adalah jaminan untuk mempekerjakan penduduk lokal yang memiliki kemampuan dan keahlian sesuai bidangnya.

Tokoh pemuda Kabupaten Seluma, Nopetri Elmanto menyatakan, pihaknya sangat terbuka kepada para investor yang akan mengelola potensi sumber daya mineral di Kabupaten Seluma.
Tetapi, investasi itu semestinya turut mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian warga. "Jika semua sudah disepakati, silahkan, kami tidak akan menghalangi," kata Nopetri.



Credit  Liputan6.com


Emas Menumpuk di Bawah Hutan Lindung Bengkulu


CB, Bengkulu - Provinsi Bengkulu yang tercatat sebagai wilayah penghasil tambang batu bara, karet dan minyak kelapa sawit, ternyata menyimpan kandungan emas dalam jumlah besar. Namun, potensi ekonomi ini berada di dalam kawasan hutan lindung Kabupaten Seluma.

Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu Oktaviano mengatakan, potensi emas itu belum bisa digali karena kendala izin pinjam pakai lahan yang dikuasai Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).
"Sudah ada satu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang mengajukan izin eksplorasi, tetapi belum kami proses karena sebagian besar lahan ada di kawasan yang dikuasai negara," kata Oktaviano di Bengkulu, Selasa (23/8/2016).
Total lahan yang diajukan untuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) itu seluas 30.000 hektare, sebagian besar ada di dalam hutan lindung. Beberapa kawasan malah saat ini merupakan wilayah perkampungan penduduk.
Potensi kandungan emas yang ada di dalam kawasan yang diajukan untuk penerbitan IUP itu sendiri sangat besar, bahkan di salah satu titik koordinat yang sudah dilakukan survei geologi, terdapat batang urat emas atau Vien yang memiliki kandungan emas murni.
"Kami akan sangat berhati hati, sebab selain memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, persoalan izin tambang apalagi tambang emas ini beresiko tinggi dan bisa memicu konflik yang sangat luas," ia menambahkan.
Bengkulu pernah menjadi wilayah penghasil emas pada zaman pendudukan Inggris di Bengkulu. Salah satu bukti daerah ini menghasilkan emas bermutu tinggi adalah sumbangan Provinsi Bengkulu kepada Presiden Sukarno saat berencana membangun tugu Monumen Nasional (Monas) di Jakarta.
Emas yang bertengger di sana dihasilkan dari tambang emas di wilayah Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara.

"Jika tambang emas di selama ini beroperasi, potensinya bisa saja melebihi produksi emas yang dihasilkan dari Lebong Tandai," kata Oktaviano.


Credit  Liputan6.com

Pemimpin Senior Ikhwanul Muslimin Tewas dalam Baku Tembak


 
Pemimpin Senior Ikhwanul Muslimin Tewas dalam Baku Tembak
Pasca lengsernya Presiden Muhammad Morsi, Mesir melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh dan petinggi Ikhwanul Muslimin. Foto/Anadolu Agency/Ahmed Jamil
 
KAIRO - Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan seorang pemimpin senior dan anggota Ikhwanul Muslim (IM) tewas dalam sebuah baku tembak. Pemimpin senior IM yang tewas adalah sosok yang bertanggung jawab atas sayap bersenjata kelompok tersebut.

Mohamed Kamal (61), salah satu anggota pimpinan kelompok, dan Yasser Shehata, pemimpin lainnya, tewas dalam baku tembak setelah ototiritas keamanan Mesir menyerbut sebuah apartemen di kawasan Bassateen, Kairo. Pihak keamanan melakukan penggerebekan setelah mengetahui apartemen itu digunakan oleh para pemimpin IM sebagai markas seperti dikutip dari New York Times, Selasa (4/10/2016).

"Shehata dijatuhi hukuman in absentia 10 tahun penjara karena menyerang warga dan secara paksa menahan orang di markas besar Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik originasi," kata kementerian itu dalam pernyataannya. "Kamal telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada dua hal in absentia," tambah pernyataan itu.

Kamal adalah salah satu pemimpin yang paling menonjol dari IM dan anggota dari Biro Pedoman Organisasi. Ia bertanggung jawab atas Komite Administrasi tertinggi, yang dikenal sebagai komite kaum remaja. Ia mengundurkan diri dari komite pada bulan Mei 2016, karena keberadaan komite itu ditentang oleh para pemimpin top lainnya dalam organisasi.

Sementera itu, akun medial sosial milik IM mengatakan Kamal telah menghilang sejak Senin sore, namun tidak memberikan kabar lebih lanjut. IM mengatakan bahwa organisasi tersebut adalah organisasi damai.




Credit  Sindonews




Soal Papua Merdeka, Dua Negara Ini Dituduh Bela Indonesia

 
Soal Papua Merdeka, Dua Negara Ini Dituduh Bela Indonesia
Mantan Perdana Menteri Vanuatu Barak Sope, menuduh Fiji dan Papua Nugini membela Indonesia terkait kemerdekaan bagi Papua Barat. Foto/RNZ/Johnny Blades
 
PORT VILA - Mantan Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Barak Sope, menuduh Fiji dan Papua Nugini (PNG) membela Indonesia yang menentang Gerakan Pembebasan Papua Barat atau Gerakan Papua Barat Merdeka.

Kedua negara itu dia sebut “bermain” dalam KTT Melanesian Spearhead Group (MSG) dengan agenda menawarkan keanggotaan bagi Gerakan Pembebasan Papua Barat.

KTT itu awalnya dijadwalkan berlangsung pada minggu ini, tapi kembali ditunda tanpa penjelasan. Barak Sope, yang merupakan pendukung setia bagi kemerdekaan Papua Barat, mengatakan MSG menjadi tidak efektif karena Fiji dan PNG yang mendukung Indonesia, menghindari membuat keputusan.

”Pandangan saya adalah bahwa itu hanya permainan antara Pemerintah Papua Nugini dan Pemerintah Fiji,” katanya.

”Saya pikir mereka sedang bekerja dengan orang Indonesia, dan mereka tidak mendukung orang-orang Melanesia di Papua Barat yang menginginkan kemerdekaan mereka. Penundaan (KTT) hanya terus terjadi,” lanjut Barak Sope, seperti dikutip dari radionz.co.nz, semalam (3/10/2016).

Sope mengatakan tiga anggota yang tersisa dari MSG yakni, Vanuatu, Solomon Island dan New Caledonia harus melangkah ke depan dan membuat keputusan tanpa Fiji dan Papua Nugini.

Sebelumnya, enam negara di Kepualauan Pasifik—Vanuatu, Solomon Island, Tonga, Nauru, Marshall Island dan Tuvalu—di Sidang Umum PBB blak-blakan mendukung Papua Barat untuk menentukan nasibnya sendiri dengan mengusung isu pelanggaran HAM. Indonesia mengecam sikap enam negara itu karena sudah kategori ikut campur urusan dalam negeri Indonesia dan pelanggaran atas kedaulatan Indonesia.




Credit  Sindonews




Langgar Paten, Apple Dituntut Rp3,8 Triliun

 Langgar Paten, Apple Dituntut Rp3,8 Triliun
Apple mengalami kekalahan dari VirnetX dan mengharuskannya membayar ganti rugi sebesar USD302 juta. 
 
CB: Juri federal Texas, Amerika Serikat memerintahkan Apple Inc untuk membayar lebih dari USD302 juta atau sekitar Rp3,8 triliun kepada VirnetX Holding Corp. Perintah ini sebagai hukuman dari kekalahan Apple di sidang banding terkait dengan paten teknologi keamanan.

Apple dituntut VirnetX Holding Corp dengan tuduhan telah menggunakan teknologi keamanan karyanya tanpa izin di sejumlah fitur, termasuk pada aplikasi konferensi video miliknya, yaitu FaceTime.
Vonis ini juga membatalkan keputusan sebelumnya, yang menyebut Apple berhutang sebesar USD625,6 juta atau Rp7,82 triliun kepada VirnetX.

VirnetX dan Apple telah menempuh jalur hukum dalam memperebutkan paten ini selama beberapa tahun terakhir. Kasus ini dimulai pada tahun 2010 saat VirnetX mendaftarkan tuntutannya ke pengadilan federal Eastern District of Texas, dan mengklaim Apple telah melakukan pelanggaran terhadap empat paten pengamanan jaringan, yang dikenal sebagai jaringan pribadi virtual, dan tautan komunikasi aman.

Pada tahun 2012, salah seorang juri mengabulkan tuntutan senilai USD368,2 juta atau IDR4,6 triliun, namun U.S. Court of Appeals for the Federal Circuit di Washington, D.C, menolak keputusan tersebut dengan alasan terjadi permasalahan pada instruksi hakim kepada juri untuk menilai kasus tersebut.

Perwakilan Apple menolak untuk berkomentar terkait dengan keputusan dari tuntutan tersebut. Sementara itu, pengacara yang mewakili pihak VirnetX juga belum dapat dihubungi. Namun, menurut dokumen di pengadilan, Apple akan menghadapi banding lainnya yang diperkirakan bernilai lebih tinggi.

Apple juga akan menghadapi pengadilan untuk tuntutan kedua terkait pelanggaran yang dilakukannya pada versi terbaru fitur keamanan Apple, serta pada aplikasi iMessage. Sementara itu, dokumen pengadilan juga menyebut VirnetX telah memberiakn izin sebanyak empat paten pada Science Application Internasional Corp, pada tahun 2006.

Tidak hanya VirnetX, Apple juga menghadapi tuntutan terkait pelanggaran paten WiFi oleh Caltech University, dan serta terkait dengan paten pengisian daya baterai, dan juga harus membayarkan denda sebesar USD25 juta.




Credit  Metrotvnews.com



Militer AS Ingin Ubah Kapal Induk Jadi Pabrik Drone

 Militer AS Ingin Ubah Kapal Induk Jadi Pabrik Drone
Militer AS ingin kapal induk jadi pabrik drone (foto: Global Futurist) 
 
CB: Militer Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk mengembangkan teknologi produksi drone militer yang bisa dilakukan langsung di kapal induk.

Menurut Global Futurist, teknologi tersebut akan membuat kapal induk menjadi armada perang yang lebih mematikan dari sebelumnya. Tidak hanya itu, operasi militer juga bisa dilakukan lebih efektif dan minim korban jiwa dari sisi AS.
Proses produski drone di kapal induk akan melibatkan teknologi cetak 3D. Saat ini, teknologi cetak 3D telah bisa digunakan untuk menghasilkan komponen-komponen mesin berbahan metal.

Dengan memanfaatkan cetak 3D, militer AS ingin kapal induk mereka menjadi pabrik drone mengambang dan bisa dioperasikan di laut manapun di seluruh dunia.

Apa untungnya mengubah kapal induk menjadi pabrik produksi drone militer? Seperti yang telah disebutkan, penggunaan drone akan menambah nilai efektivitas kapal induk dalam sebuah operasi militer. Drone yang jauh lebih murah dan lebih mudah diproduksi menjadi salah satu alasan mengapa AS melirik teknologi tersebut. Soal serangan, drone juga semakin tidak ketinggalan ketimbang pesawat tempur.

Sebagai gambaran, pemerintah AS harus merogoh kocek setidaknya USD6 miliar untuk memboyong 70 pesawat tempur ke kapal induk.

Pesawat tempur tersebut juga sangat sulit dan membutuhkan waktu lama untuk dibuat. Angka pengeluaran tersebut bisa ditekan jika menggunakan drone, apalagi produksinya bisa langsung dilakukan di kapal induk. AS dengan mudah bisa "mengganti" drone yang jatu nantinya.

Drone juga sangat fleksibel. Desainnya bisa dirancang dengan mudah dan dapat digunakan bukan hanya untuk berperang. Teknologi drone yang semakin berkembang juga akan membantu penerapan skenario pembuatan drone di kapal induk menjadi semakin nyata.



Credit  Metrotvnews.com





Foto-foto Jepretan Rosetta Sebelum "Bunuh Diri" di Permukaan Komet

 
ESA Wajah komet Komet 67P/CG dari jarak 22,9 km jepretan wahana antariksa Rosetta sebelum kematiannya.
 
CB - Gajah mati meninggalkan gading, sementara wahana antariksa Rosetta yang "mati" di permukaan 67P/Churyumov-Gerasimenko meninggalkan foto-foto menarik dan data berharga.

Pada jam-jam terakhir sebelum aksi "bunuh dirinya", Rosetta memotret pemandangan komet targetnya dari jarak terdekat. Foto-foto itu menyuguhkan pemandangan komet yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Setelah melakukan manuver sejak Kamis (29/9/2016), Rosetta mengambil foto pertamanya pada jarak 22,9 kilometer dari permukaan komet.

Foto lain diambil dari ketinggian 16 kilometer, 15,4 kilometer, 11,7 kilometer, 8,9 kilometer, 5,8 kilometer, dan 1,2 kilometer dari atas komet. Berikut pemandagannya...

ESA Wajah komet Komet 67P/CG dari jarak 16 kilometer, diambil wahana antariksa Rosetta.
ESA Komet 67P/CG dari jarak 15,4 km di atas permukannya, diambil wahana antariksa Rosetta.
ESA Komet 67P/CG dari jarak 11,7 kilometer, diambil wahana antariksa Rosetta.
ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 8,9 km, diambil wahana Rosetta.
ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 5,8 km, diambil wahana Rosetta.
ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 1,2 kilometer, diambil wahana Rosetta.
Foto terakhir dan terdekat Rosetta diambil dari ketinggian 51 meter, tepat sebelum wahana itu menubruk permukaan komet dan mati. Inilah wajah komet dari jarak terdekat itu.

ESA Wajah komet 67P/CG dari ketinggian 51 meter, diambil wahana Rosetta.
Rosetta diluncurkan pada 2 Maret 2004 bersama wahana rekannya, Philae. Keduanya diutus menyelidiki komet kecil yang diduga menyimpan rahasia tentang pembentukan tata surya dan kaitannya dengan kehidupan di bumi.

Sebelum mencapai orbit 67P/CG pada 6 Agustus 2014, Rosetta sempat melintas dekat Jupiter dan menghasilkan memotret pemandangan menarik.

November 2014, Rosetta berpisah dengan Philae. Rosetta mengirim robot pendarat berukuran 1 meter itu ke permukaan komet.

Rosetta telah berhasil mengungkap struktur, kimia, dan perilaku komet. Wahana itu juga telah mengantarkan manusia mencetak rekor baru, mendaratkan wahana untuk pertama kali di permukaan komet.

Data-data dari misi Rosetta akan menyibukkan para ilmuwan setidaknya dalam 10 tahun ke depan. Akhir Rosetta adalah awal baru mengungkap rahasia komet.




Credit  KOMPAS.com

Rosetta Dinyatakan "Mati" Setelah Terjun "Bunuh Diri" ke Permukaan Komet

 
ESA Ilustrasi "jasad" wahana antariksa Rosetta setelah menubruk permukaan komet 67P/CG.
 
CB - Rosetta dinyatakan "mati" setelah melakukan misi "bunuh diri" terjun ke permukaan komet yang dikelilinginya, 67P/Churyumov-Gerasimenko.

Konfirmasi kematian wahana milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu diperoleh setelah pengumuman resmi dari tim kontrol misi di European Space Operations Center di Darmstadt, Jerman, Jumat (30/9/2016) petang.

Tim menyatakan "kematian" Rosetta begitu layar di pusat kontrol misi menampilkan hilangnya sinyal. Konfirmasi diterima sekitar pukul 18.19 WIB.

Dengan terjunnya Rosetta ke permukaan komet berbentuk bebek itu, berakhir pula misi pertama mengungkap rahasia komet.

Patrick Martin, pimpinan misi Rosetta lewat siaran langsung di situs web ESA, mengatakan, "Saya menyatakan kesuksesan misi ini. Kesuksesan ini adalah hasil usaha ilmiah besar."

Ia mengatakan, mengirim wahana ke komet dengan 12 tahun perjalanan di ruang angkasa adalah tantangan besar. Ia berharap, misi ini mampu menginspirasi dan memperkaya pemahaman tentang tata surya.

Rosetta diluncurkan pada 2 Maret 2004 bersama wahana rekannya, Philae. Keduanya diutus menyelidiki komet kecil yang diduga menyimpan rahasia tentang pembentukan tata surya dan kaitannya dengan kehidupan di bumi.

Sebelum mencapai orbit 67P/CG pada 6 Agustus 2014, Rosetta sempat melintas dekat Jupiter dan menghasilkan memotret pemandangan menarik.

November 2014, Rosetta berpisah dengan Philae. Rosetta mengirim robot pendarat berukuran 1 meter itu ke permukaan komet.

Pendaratan sukses, tetapi sayang, Philae mendarat di tempat yang tak tepat sehingga tak bisa memperoleh sinar matahari dan akhirnya kehabisan energi. Meski begitu, Philae berhasil mengungkap adanya zat organik di komet.

Misi Rosetta dan Philae sempat akan diperpanjang. Namun, mengingat komet 67P/CG sudah semakin mendekati Matahari, tim peneliti merasa perpanjangan takkan terlalu berguna.

Matt Taylor dari ESA mengungkapkan, meski Rosetta ditidurkan untuk menunggu komet 67/CG kembali ke bagian dalam tata surya, tak ada garansi wahana itu akan berfungsi normal. Akhirnya, ilmuwan memutuskan mengakhiri misi.

Rosetta telah berhasil mengungkap struktur, kimia, dan perilaku komet. Wahana itu juga telah mengantarkan manusia mencetak rekor baru, mendaratkan wahana untuk pertama kali di permukaan komet.

Data-data dari misi Rosetta akan menyibukkan para ilmuwan setidaknya dalam 10 tahun ke depan. Akhir Rosetta adalah awal baru mengungkap rahasia komet.

Credit  KOMPAS.com

Untuk Jadi Anggota ICAO, Indonesia Dekati Negara-Negara Afrika

 Hall keberangkatan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten.
Hall keberangkatan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten.
 
CB, JAKARTA --  Indonesia gencar mendekati negara-negara Afrika untuk menjadi Anggota Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) Kategori III periode 2016-2019.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di sela-sela kegiatan Sidang Majelis ICAO di Montreal, Senin (3/10) waktu setempat, mengatakan, salah satu pertemuan yang dilakukan dengan negara-negara Afrika, di antaranya dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Afrika Selatan dan Sekretaris Jenderal Komisi Penerbangan Sipil Afrika (AFCAC) Iyabo O Sosina.
Selain itu, Suprasetyo juga akan bertemu dengan Dirjen Perhubungan Udara Uni Eropa Hololei untuk membahas "Global Market Based Measures" (MBM) serta isu keselamatan dan keamanan penerbangan.
Untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara dari Benua Afrika, dia menjelaskan, para delegasi Indonesia juga aktif menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh AFCAC dan beberapa negara kandidat Anggota Dewan dari Afrika seperti Tanzania, Kenya, Kongo, Algeria, dan Cabo Verde.
Selain itu, Duta Besar Indonesia untuk Kanada dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura melakukan pertemuan dengan Wakil Tetap Singapura untuk ICAO Tee Chiou Ng.
"Saya berharap dengan semua pertemuan dan pendekatan yang kita lakukan, negara-negara tersebut menjadi lebih terbuka informasinya terkait peningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan yang telah Indonesia capai sehingga nantinya ketika pemilihan Anggota Dewan, mereka akan memilih Indonesia menjadi salah satu Anggota Dewan ICAO," kata Suprasetyo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus memonitor perkembangan penggalangan dukungan di Montreal dan memberikan arahan kepada delegasi Indonesia dari Jakarta. Dia mengingatkan masih ada dua hari lagi untuk menggalang dukungan negara-negara ICAO untuk memilih Indonesia sebagai salah satu Anggota Dewan ICAO pada kategori III.
Dengan menjadi anggota Dewan ICAO diharapkan Indonesia dapat memperjuangkan kepentingan nasional di dunia penerbangan internasional dan lebih jauh lagi Indonesia dapat berkontribusi secara aktif untuk menciptakan dunia penerbangan internasional yang lebih baik.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Erdogan: Tidak Ada Negara Islam di DK PBB

 Erdogan
Erdogan
 
CB, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya pada konferensi ilmu pengetahuan dan teknologi di Ankara, Turki, mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa. Menurutnya, struktur PBB tidak adil dan saat organisasi tersebut membuat keputusan.
''Dewan Keamanan PBB didirikan untuk menjamin hak asasi manusia dan menghilangkan ketidakadilan, tetapi hari ini gagal untuk melaksanakan tugas ini,'' kata Erdogan pada Senin (3/10) seperti dikutip dari laman Hurriyet Daily News.
Ia mencatat,tidak ada negara-negara Islam yang menjadi anggota di Dewan Keamanan PBB. Menurutnya, keanggotaan tetap Dewan Keamanan PBB seharusnya ditingkatkan dari 10 sampai 20 negara, 10 negara digilir setiap dua tahun, sehingga seluruh 193 negara memiliki peluang yang sama.
Erdogan juga mengecam AS terkait keinginan Turki diekstradisinya ulama Fethullah Gulen yang saat ini di Pennysylvania. Ia menyebut Gulen hidup dalam kemewahan tinggal di tanah seluas 400.000 meter persegi selama 17 tahun. Namun, AS enggan mengekstradisi Gulen.
Seperti diketahui, Turki menuding Gulen berada di balik upaya kudeta militer yang gagal 15 Juli 2016 lalu.
Erdogan juga mengeluhkan, Ankara telah meminta AS untuk membeli drone buatannya, namun hambatan terjadi di tingkat Kongres AS.
Baru-baru ini, Turki membeli 10 drone dari Israel, tetapi Ankara menghadapi masalah dalam memperbaikinya. Erdogan juga menambahkan bahwa masalah tersebut menyebabkan Turki untuk memproduksi pesawat tak berawak kita sendiri untuk digunakan dengan amunisi.
Presiden Turki juga mengecam Uni Eropa yang gagal menepati janjinya terkait bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Suriah yang berada di Ankara. Uni Eropa menjanjikan 3 miliar Euro, hanya 179 juta Euro yang diberikan sejauh ini.
''Meskipun isu pengungsi dikemukakan di dalam pertemuan Majelis Umum PBB di New York, tidak ada yang benar-benar membela mereka, katanya, Erdogan juga bersumpah bahwa Turki akan terus memenuhi tugas kemanusiaan terlepas dari apakah Uni Eropa memenuhi janjinya atau tidak.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Rusia Persiapkan Perang Nuklir Melawan Amerika


 
Rusia Persiapkan Perang Nuklir Melawan Amerika
Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin mempersiapkan warganya untuk perang nuklir dengan Amerika Serikat (AS) setelah tegang soal perang di Suriah. Foto/Ilustrasi/Express
 
MOSKOW - Rusia dilaporkan melakukan persiapan untuk perang nuklir melawan Amerika Serikat (AS), termasuk persiapan menampung 12 juta warga Moskow di penampungan bawah tanah yang telah dibangun. Media dan para pejabat Rusia mengklaim AS ingin meluncurkan serangan ke Rusia atas intervensi di Suriah.

Para pejabat Rusia mengumumkan pada hari Jumat bahwa penampungan bawah tanah jadi tempat perlindungan yang aman bagi 12 juta warga Moskow jika serangan terjadi.

”Penderita skizofrenia dari Amerika yang mengasah Moskow untuk senjata nuklir,” demikian headline Zvezda, sebuah saluran televisi Kementerian Pertahanan Rusia pada akhir pekan lalu, yang dikutip Mirror, semalam (3/10/2016).

 

Ketegangan antara Rusia dan AS telah memuncuk setelah serangan rezim Suriah yang didukung Rusia dan milisi Iran menghancurkan banyak bangunan termasuk sejumlah rumah sakit di Aleppo.

AS dan Rusia juga saling mengumbar ancaman mengerikan. AS semula mengeluarkan peringatan mengerikan, di mana Rusia akan kehilangan banyak warga dan jet-jet tempurnya akan ditembak jatuh oleh kelompok ekstremis di Suriah jika Moskow tidak menghentikan perang di Suriah.

Rusia yang tak terima dengan peringatan bernadan ancaman itu, balik memperingatkan AS bahwa Washington akan menghadapi konsekuensi “tektonik mengerikan” jika mengambil tindakan militer terhadap rezim Suriah.

 

Sejumlah media Barat melaporkan bahwa Rusia memiliki cadangan senjata nuklir terbesar di dunia dengan 8.400 hulu ledak dibandingkan dengan AS yang memiliki 7.500 hulu ledak nuklir.



Credit  Sindonews

AS Umbar Peringatan Mengerikan, Rusia Tak Terima

AS Umbar Peringatan Mengerikan, Rusia Tak Terima
Para pasukan Rusia dan jet tempurnya yang beroperasi di Suriah. | (Sputnik)

MOSKOW - Moskow tak terima dengan sikap Amerika Serikat (AS) yang mengumbar peringatan mengerikan yang akan diterima Rusia jika perang di Suriah tidak berhenti. AS memperingatkan kelompok ekstremis di Suriah akan membunuh banyak warga Rusia dan pesawat-pesawat jet tempur Moskow akan ditembak jatuh.

Rusia menegaskan, bahwa Moskow sepenuhnya siap untuk melanjutkan dialog dengan AS dalam konteks memerangi teroris di Suriah. Namun, setiap peringatan berupa ancaman mengerikan terhadap Rusia tidak bisa diterima.

Komentar Kremlin itu sebagai respons dari pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS; John Kirby, pada konferensi pers hari Rabu lalu. ”Lebih banyak nyawa Rusia akan hilang, lebih banyak pesawat Rusia akan ditembak jatuh,” kata Kirby, seperti dikutip Russia Today, semalam (29/9/2016).

“Kelompok-kelompok ekstremis akan terus mengeksploitasi kevakuman yang ada di Suriah untuk memperluas operasi mereka, yang dapat mencakup serangan terhadap kepentingan Rusia, bahkan mungkin kota-kota Rusia,” ujar Kirby. “Rusia akan terus mengirim pasukannya ke rumah dalam kantong mayat, dan akan terus kehilangan sumber daya mereka, bahkan mungkin pesawat.”

Juru bicara Departemen Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan ancaman sekecil apa pun terhadap tentara dan warga Rusia tak bisa dikompromikan. ”Sekali lagi kami menyatakan bahwa kami sepenuhnya siap untuk melanjutkan dialog dengan pihak Amerika dan melanjutkan dengan tindakan bersama untuk memerangi teroris di Suriah,” kata Konashenkov.

”Namun, isyarat ancaman sekecil apa pun bagi tentara kami dan warga Rusia harus dibuang dari dialog ini. Soal keselamatan warga Rusia, di manapun mereka berada, tidak ada tawar-menawar. Ini adalah prioritas utama kami dan tanpa syarat,” tegas Konashenkov.

Washington, yang mendukung apa kelompok pemberontak yang dikenal sebagai “opsosisi moderat” Suriah telah berjanji untuk memisahkan antara pemberontak moderat dengan organisasi teroris Jabhat Al-Nusra. Namun, tindak lanjut dari janji AS itu belum diketahui hasilnya.

Credit  Sindonews


Tindakan AS Bermusuhan, Putin Setop Buang Plutonium Nuklir

 
Tindakan AS Bermusuhan, Putin Setop Buang Plutonium Nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin membuat keputusan menghentikan pembuangan plutonium dari hulu ledak nuklir nonaktif Rusia sebagai respons tindakan bermusuhan Amerika Serikat terhadap Rusia. Foto/REUTERS/Ivan Sekretarev
 
MOSKOW - Rusia menghentikan kesepakatan pasca-Perang Dingin dengan Amerika Serikat (AS) soal pada pembuangan plutonium dari hulu ledak nuklir yang dinonaktifkan. Keputusan diambil reaksi atas tindakan bermusuhan AS terhadap Rusia.

Keputusan penghentian pembuangan plutonium dari hulu ludak nuklir Rusia muncul dalam sebuah dekrit rancangan undang-undang (RUU) yang ditandatangani oleh Presiden Rusia; Vladimir Putin.

”Perubahan radikal dalam lingkungan, ancaman terhadap stabilitas strategis yang ditimbulkan oleh tindakan bermusuhan AS terhadap Rusia, dan ketidakmampuan AS untuk memenuhi kewajiban dalam membuang plutonium senjata yang berlebihan di bawah perjanjian internasional, serta kebutuhan untuk mengambil tindakan cepat guna mempertahankan keamanan Rusia,” bunyi dekrit yang dijadikan dasar pembenaran Rusia untuk menangguhkan kesepakatan dengan AS pasca-Perang Dingin.

Meski menghentikan pembuangan plutonium, Rusia menegaskan tidak akan menggunakannya untuk tujuan militer, baik itu untuk memproduksi senjata baru atau untuk penelitian.

Meski keputusan itu sudah diteken Presiden Putin, namun harus menanti sikap parlemen Rusia, yang mungkin saja menolak keputusan pemimpin Kremlin itu. Leonid Slutsky, politikus yang hendak ditunjuk sebagai Kepala Komite Hubungan Luar Negeri di Parlemen Rusia yang baru terpilih, memberi sinyal mendukung Putin.

”Ini isu yang sangat penting. Ini tentang mengambil tindakan cepat untuk melindungi keamanan nasional Rusia. Kami akan berurusan dengan cepat usai RUU tersebut diajukan,” katanya kepada kantor berita Itar-TASS, yang dikutip Selasa (4/10/2016).

RUU sudah diajukan oleh kantor Presiden Rusia ke parlemen pada hari Senin. Inti RUU itu menyatakan bahwa kesepakatan soal pembuangan plutonium dari hulu ledak nuklir nonaktif dapat dilanjutkan, asalkan AS mengambil langkah yang bisa menghilangkan penyebab suspensi, yakni tidak bertindak bermusuhan pada Rusia.

RUU itu juga menyerukan pencabutan hukum Magnitsky dan sanksi terhadap wilayah, orang dan perusahaan Rusia yang dijatuhkan oleh AS selama krisis Ukraina. Hukum Magnitsky adalah hukum produk AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah warga Rusia yang diyakini terkait dengan kematian pengacara Rusia; Sergei Magnitsky, di dalam tahanan.



Credit  Sindonews

Keadaan Memaksa Rusia Tangguhkan Perjanjian Pelucutan Nuklir dengan AS

Keadaan Memaksa Rusia Tangguhkan Perjanjian Pelucutan Nuklir dengan AS
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyatakan keadaan memaksa Rusia untuk menagguhkan perjanjian pelucutan senjata nuklir dengan AS. Foto/Sputnik/ Evgeny Biyatov
 
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan keadaan memaksa Rusia menangguhkan perjanjian pelucutan senjata nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Moskow tidak akan membiarkan AS berbicara dengan Rusia dalam bahasa kekuatan.

Pernyataan Lavrov ini menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah menandatangani dekrit RUU tentang penagguhan Perjanjian Pengelolaan dan Disposisi Plutonium (PMDA) dengan AS sejak tahun 2000. Dekrit Putin mengamanatkan Rusia menghentikan pembuangan plutonium dari hulu ledak nuklir nonaktif dengan alasan AS melakukan tindakan bermusuhan terhadap Rusia.

“Presiden Federasi Rusia menyetujui keputusan tentang penghentian Perjanjian Pengelolaan dan Disposisi Plutonium (PMDA) dengan Amerika Serikat dari tahun 2000. Kami ingin menggarisbawahi bahwa ini adalah ‘keadaan memaksa’,” kata Lavrov, seperti dikutip Sputniknews, Selasa (4/10/2016).

 

Rusia tak terima dengan tindakan Washington yang telah mengambil sejumlah langkah tidak ramah terhadap Moskow. Secara khusus, Rusia kesal dengan penjatuhan sanksi oleh AS sejak krisis Ukraina yang oleh Moskow dianggap tindakan yang mengada-ada.

RUU yang diteken Putin itu telah diajukan ke parlemen Rusia untuk mendapat persetujuan atau tidak. ”Perubahan radikal dalam lingkungan, ancaman terhadap stabilitas strategis yang ditimbulkan oleh tindakan bermusuhan AS terhadap Rusia, dan ketidakmampuan AS untuk memenuhi kewajiban dalam membuang plutonium senjata yang berlebihan di bawah perjanjian internasional, serta kebutuhan untuk mengambil tindakan cepat guna mempertahankan keamanan Rusia,” bunyi dekrit yang dijadikan dasar pembenaran Rusia untuk menangguhkan kesepakatan dengan AS pasca-Perang Dingin tersebut.

Meski demikian, Lavrov mengklaim Rusia masih berusaha untuk menjalankan kewajiban internasionalnya terkait senjata nuklir.

Credit  Sindonews


Rusia Tuding AS Bersekutu dengan Teroris untuk Gulingkan Assad

 
Rusia Tuding AS Bersekutu dengan Teroris untuk Gulingkan Assad
Kepulan asap membumbung tinggi terlihat di belakang kastil kuno di kota Maaret al-numan yang dikuasai kelompok pemberontak pasca serangan udara di Provinsi Idlib, Suriah (25/9/2016). Foto/Reuters/Khalil Ashawi
 
MOSKOW - Moskow menuding Washington menyabotase gencatan senjata Suriah dan AS akan bertanggung jawab atas serangan teror terbaru di Suriah. Rusia menilai dengan tidak mengambil tindakan terhadap kelompok teroris Front al-Nusra, Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan sikap telah membuat kesepakatan dengan setan.

"Washington tidak pernah memberikan tekanan nyata pada Jabhat al-Nusra, melakukan tindakan delineasi agar berhasil dan tidak mengambil tindakan terhadap militan," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia dalam sebuah pernyataan menyusul keputusan AS untuk menangguhkan kerjasama terkait Suriah.
 

Rusia juga menyebut keputusan Washington untuk menangguhkan kerjasama terkait Suriah adalah sebuah refleksi dari ketidakmampuan pemerintah Obama untuk memenuhi syarat utama kerjasama Rusia-AS pada proses perdamaian Suriah. Cara menangani situasi di Suriah dalam beberapa minggu terakhir telah membuat Moskow meragukan maksud Washington sebenarnya.

"Kami menjadi lebih yakin bahwa dalam mengejar perubahan rezim di Damaskus, Washington siap untuk 'membuat kesepakatan dengan setan'. Demi mengusir Presiden Suriah Bashar al-Assad, AS tampaknya siap untuk membentuk aliansi dengan teroris, memimpikan arah sejarah akan berbalik," kata Rusia.

Rusia lantas menunjukkan keengganan AS untuk memisahkan kelompok pemberontak yang didukungnya dengan kelompok Front al-Nusra, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. "Sebaliknya, meskipun Al-Nusra tidak penah menjadi bagian kesepakatan damai, Washington menutupnya dengan perisai dari kelompok oposisi yang secara resmi mengkonfirmasi keikutsertaan mereka dalam penghentian permusuhan," kata Rusia.



Credit  Sindonews





Soal Suriah, AS Putuskan Saluran Bilateral dengan Rusia

 
Soal Suriah, AS Putuskan Saluran Bilateral dengan Rusia
Serangan udara di wilayah Aleppo Suriah belum berhenti membuat AS memutuskan saluran bilateral dengan Rusia. Foto/Reuters
 
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan pembicaraan atau saluran bilateral dengan Rusia terkait krisis Suriah. Alasannya, Rusia tidak memegang komitmennya untuk menghentikan kekerasan di Suriah.

”Amerika Serikat menangguhkan partisipasinya dalam saluran bilateral dengan Rusia yang didirikan untuk mempertahankan penghentian permusuhan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Menurut seorang pejabat senior AS, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry terakhir berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Selasa (4/10/2016). Pekan lalu, Kerry sudah mengancam akan hengkang dari pembicaraan dengan Rusia setelah Moskow menolak menghentikan serangan di Aleppo, Suriah.

Sementara itu, di Moskow, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa AS sedang berusaha untuk bergeser posisi guna menyalahkan Rusia, yang dalam beberapa hari terakhir telah mencoba untuk mempertahankan perjanjian gencatan senjata.

Terlepas dari klaim AS atau Rusia yang benar, pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung oleh milisi Iran dan kekuatan Angkatan Udara Rusia, sejak pekan lalu telah meningkatkan serangannya ke wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo. Serangan rezim Suriah ini menghancurkan sejumlah rumah sakit hingga pasokan air bersih.

Seorang pejabat intelijen AS mengatakan aksi pengeboman di Aleppo adalah salah satu yang paling mematikan sejak perang saudara meletus di Suriah tahun 2011.

”Serangan udara ini, sebagian besar difokuskan pada Aleppo, dan telah memanfaatkan berbagai amunisi mematikan, termasuk bom barel, bom thermobaric, amunisi pembakar, bom cluster dan bom busters bunker,” ujar pejabat intelijen yang berbicara tanpa bersedia menyebut nama, seperti dikutip Reuters.


Credit  Sindonews







Pejabat AS Sebut Rusia Sebar Sistem Anti Rudal di Suriah

 
Pejabat AS Sebut Rusia Sebar Sistem Anti Rudal di Suriah
Sistem anti rudal SA-23 Gladiator milik Rusia. Foto/RIA Novosti/Ramil Sitdikov
 
WASHINGTON - Tiga pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia telah mengerahkan sistem anti rudal canggih untuk Suriah pertama kalinya. Ini adalah indikasi terbaru bahwa Moskow terus meningkatkan operasi militernya di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.

Tindakan ini muncul setelah aksi Rusia yang menyebabkan runtuhnya gencatan senjata dan pemutusan pembicaraan bilateral dengan AS. Meski belum diketahui motif Moskow melakukan hal itu, para pejabat AS mengatakan sistem senjata baru ini berpotensi melawan serangan rudal AS di Suriah.

Dua pejabat AS mengatakan bahwa komponen anti rudal SA-23 Gladiator dan sistem anti pesawat, yang memiliki jangkauan sekitar 150 mil telah tiba di dermaga pada akhir pekan lalu. Komponen-komponen itu dikirimkan dari sebuah pangkalan angkatan laut Rusia di sepanjang kota pantai Mediterania Suriah, Tartus, seperti dikutip dari laman Fox News, Selasa (4/10/2016).

Ini adalah pertama kalinya Rusia telah mengerahkan sistem anti rudal SA-23 di luar perbatasan, menurut salah satu pejabat Barat mengutip penilaian intelijen baru-baru ini. "Rudal dan komponen terkait masih dalam peti mereka dan belum operasional," menurut para pejabat itu.

Menurut salah satu pejabat, komunitas intelijen AS telah mengamati pengiriman SA-23 dalam Rusia dalam beberapa pekan terakhir. "Front Al-Nusra tidak memiliki Angkatan Udara?" tanya seorang pejabat AS sinis. ISIS pun tidak memiliki pesawat terbang berawak atau pun rudal jelajah. Hal ini menujukkan jika Rusia mengerahkan sistem anti rudal tersebut untuk pertahanan dari setiap potensi serangan AS dan sekutunya.

Sistem anti rudal SA-23 dikenal oleh NATO dengan sebutan Gladiator. Sistem rudal ini dapat menembakkan dua jenis rudal. Rudal yang lebih kecil digunakan untuk rudal pesawat dan kapal pesiar. Sedangkan rudal yang lebih besar digunakan terhadap rudal balistik jarak menengah dan jamming pesawat yang dikenal sebagai Giant. Menurut military-today.com kedua rudal menggunakan hulu ledak dari jenis yang sama yang mengandung lebih dari 300 pon bahan peledak



Credit  Sindonews




Houthi Nyaris Karamkan Kapal UEA, AS Kirim 3 Kapal Perang ke Yaman


 
Houthi Nyaris Karamkan Kapal UEA, AS Kirim 3 Kapal Perang ke Yaman
Amerika Serikat mengirim tiga kapal perang termasuk USS Mason ke Yaman. Foto/REUTERS
 
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengerahkan tiga kapal perang ke dekat pantai selatan Yaman untuk mendukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Langkah AS itu menyusul tembakan empat roket pemberontah Houthi yang nyaris menenggelamkan kapal Uni Emirat Arab (UEA).

Dua pejabat pertahanan AS mengkonfirmasi pengerahan tiga kapal perang tersebut kepada Fox News. Pemberontak Houthi Yaman yang disebut-sebut didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal UEA, negara anggota koalisi yang dipimpin Saudi.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan akibat tembakan empat roket Houthi.  Al Jazeera telah merilis  video serangan roket-roket Houthi tersebut.

Dua pejabat pertahanan AS mengaku belum tahun jenis roket yang ditembakkan Houthi. Namun, dampak tembakan tersebut hampir menghancurkan kapal UEA.

Kapal UEA itu sebelumnya dikontrak untuk sebah perusahaan AS. Kapal-kapal perang AS dikirim ke ujung selatan Selat Bab al-Mandab atau dikenal sebagai Selat Mandab. Selat ini menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden.

Dua dari tiga kapal perang AS, yakni USS Mason dan USS Nitze, dipersenjatai dengan rudal jelajah Tomahawk, rudal anti-kapal Harpoon dan berbagai senapan mesin. Sedangkan satu kapal perang AS lainnya, USS Ponce, melayani pasukan operasi khusus.

“Ini adalah unjuk kekuatan,” kata seorang pejabat Pertahanan AS menggambarkan respons Washington terhadap pemberontak Houthi. ”Ini tentang kapan hal ini terjadi,” lanjut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu.

”Mengirim kapal perang ke daerah adalah pesan bahwa tujuan utama dari Angkatan Laut (AS) adalah untuk memastikan pengiriman yang terus bebas  di selat dan sekitarnya,” ujar  pejabat pertahanan AS, yang dikutip Selasa (4/10/2016).

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, mengecam serangan Houthi terhadap kapal UEA. “AS sangat mengutuk serangan tak beralasan oleh Houthi. Kami menyerukan kepada kelompok Houthi dan (loyalis mantan presiden) Saleh untuk segera menghentikan semua serangan terhadap kapal. Tindakan provokatif berisiko memperburuk konflik saat ini dan mempersempit prospek penyelesaian damai,” kata Kirby.



Credit  Sindonews