Rabu, 06 Mei 2015

6-5-1942: Pasukan AS di Filipina Menyerah Tanpa Syarat

11.500 prajurit AS menjadi tawanan perang Jepang.

6-5-1942: Pasukan AS di Filipina Menyerah Tanpa Syarat
Pasukan AS menyerah tanpa syarat di Filipina, 1942.
 
  CB - Jepang mencatatkan kemenangan besar di Bataan, memaksa pemimpin pasukan Amerika Serikat, Letjen Jonathan Wainwright melarikan diri ke Pulau Corregidor, Filipina, bersama dengan sisa pasukannya.
Dilansir dari laman History, Jepang, kemudian terus membombardir Correigidor, yang menjadi basis pertahanan terakhir kubu Sekutu di Filipina, dengan artileri dan serangan udara.

Walau berhasil menenggelamkan banyak kapal Jepang, yang berusaha mencapai pantai Correigidor, pasukan AS dan Filipina tidak mampu bertahan lebih lama dan menyerah.

Wainwright yang baru dipromosikan sebagai Letjen, serta pemimpin pasukan AS di Filipina, menawarkan untuk menyerahkan Correigidor pada Jenderal Homma dari Jepang.

Namun, Homma menuntut, agar semua pasukan AS di Filipina menyerah sepenuhnya, serta tanpa syarat. Pada 6 Mei 1942, Wainwright menyatakan menyerah, kemudian 11.500 pasukan Sekutu di penjara di Manila.

Wainwright tetap menjadi tawanan perang hingga 1945. Namun, dia diberi kesempatan untuk menyelamatkan sedikit harga dirinya, dengan hadir di USS Missouri untuk upacara penyerahan Jepang pada 2 September 1945.

Dia juga memperoleh Medali Kehormatan Kongres dari Presiden AS Harry Truman. Wainwright meninggal pada 1953, tepat delapan tahun sejak upacara menyerahnya Jepang.




Credit  VIVA.co.id


Jerman Tangkap Pemimpin Kelompok Anti-Islam

Mereka berencana melakukan serangan bom ke masjid-masjid di Jerman.

Jerman Tangkap Pemimpin Kelompok Anti-Islam
Masjid Merkez di Duisburg, Jerman. (Reuters/Ina Fassbender)
 
  CB - Polisi Jerman menangkap empat orang tersangka yang membentuk kelompok ekstremis sayap kanan dengan nama "Old School Society," dengan tujuan melakukan serangan bom ke masjid dan tempat penampungan para pencari suaka.

Pada pernyataan resmi jaksa penuntut Jerman yang dikutip Reuters, Rabu, 6 Mei 2015, disebutkan bahwa penyelidikan mengungkap tujuan kelompok itu, yaitu melakukan serangan di Jerman dalam kelompok-kelompok kecil.

Jaksa menyebut belum jelas apakah para tersangka telah memiliki sasaran spesifik, maupun waktunya. Namun mereka yang ditangkap, diketahui telah memiliki bahan peledak untuk melakukan serangan.

Empat tersangka adalah warga negara Jerman, antara lain Andreas H (56) yang bertindak sebagai pemimpin kelompok. Markus W (39) sebagai wakil, Denise Vanessa G (22) dan Olaf (47).

Pada 2011 publik Jerman dikejutkan dengan pengungkapan, bahwa sel kecil sayap kanan National Socialist Underground (NSU), telah melakukan pembunuhan sembilan imigran dan seorang polwan.

Mereka juga melakukan beberapa serangan bom dan perampokan bank. Badan keamanan dan polisi Jerman selama satu dekade gagal mendeteksi keberadaan NSU, hingga mereka berhasil melakukan serangan.

Dua anggota kelompok itu melakukan bunuh diri setelah perampokan bank, sementara tersangka ketika bernama Beate Zschaepe, kini masih dalam proses persidangan.

Credit  VIVA.co.id

Ranjau Laut Rusia, Paling Mengerikan di Seluruh Dunia


Ranjau berjangkar yang dipicu oleh hentakan mekanis ini mulai dikembangkan pada 1920. Ranjau laut M-26 milik Soviet adalah satu ranjau paling mengerikan pada zaman sebelum Perang Dunia II.


Letak titik berat M-26 yang rendah membuat ranjau ini lebih stabil untuk dipindahkan. Posisi horisontal ranjau saat berada di kereta dorong pelontar jangkar juga memudahkan proses penanaman ranjau. Namun karena tali jangkar ranjau tidak terlalu panjang, ranjau ini hanya bisa digunakan pada lokasi-lokasi dengan kedalaman tertentu saja di Laut Hitam dan Laut Jepang. Tali tersebut berguna untuk menahan ranjau agar tidak lepas dari jangkar dan menjaga jarak ranjau dari permukaan air.
Ranjau M-26 Soviet buatan tahun 1926 merupakan ranjau terberat yang pernah digunakan angkatan laut Soviet di peperangan melawan Nazi, yakni berbobot 250 kilogram. Soviet memiliki 27 ribu unit ranjau M-25 saat akan memulai pergerakan militernya dalam peperangan itu.
Selain M-26, Soviet juga memiliki inovasi cemerlang lain dalam koleksi persenjataan mereka saat itu yakni ranjau laut KB Krab. Ranjau tersebut digunakan sebagi senjata penghancur kapal laut. KB Krab menjadi ranjau pertama di dunia yang menggunakan pelindung besi cor, dan pelindung tersebut dapat terlepas di air secara otomatis. Pelindung besi itu menempel menutupi tanduk-tanduk ada ranjau laut dengan bantuan pin dan kawat baja dengan penahan dari gula. Sesaat sebelum proses penanaman ranjau, pin pelindung dicopot, lalu dilemparkan ke dalam laut. Setelah beberapa waktu, penahan kawat dari gula akan larut, dan akhirnya kawat terlepas. Setelah itu, ranjau pun telah aktif.

Pada 1941, katup pengisi air ditambahkan ke ranjau KB. Saat ranjau ini terlepas dari jangkarnya dan terbawa arus laut, katup akan terbuka dan ranjau pun dapat tenggelam dengan sendirinya karena air masuk ke rongga badan ranjau. Hal ini juga sekaligus menjaga keamanan kapal tempur mereka sendiri yang berada di dekat garis perang yang telah ditanami ranjau laut. Pada awal perang melawan Nazi, ranjau ini merupakan ranjau kapal laut termuktahir di dunia.
Dalam Perang Dunia II secara keseluruhan terdapat 700 ribu ranjau berbagai tipe yang tertanam di laut. Ranjau KB berhasil menghancurkan 20 persen kapal dan kapal induk perang dari negara lain.

Gebrakan Revolusioner
Setelah perang melawan Nazi, para pengembang senjata dunia terus berlomba untuk menjadi yang pertama. Pada 1957, badan pengembang asal Soviet menciptakan roket bawah laut yang pertama di dunia, yakni KRM, ranjau luncur dari dasar laut dengan penggerak reaktif. Ranjau ini menjadi patokan pengembangan senjata-senjata kelas baru lain seperti ranjau RM-1, RM-2, dan PRM. KRM memiliki keunikan tersendiri. Roket ini menggunakan sistem deteksi akustik aktif-pasif. Dengan sistem ini, ranjau dapat menemukan dan mengidentifikasi sasarannya, lalu mengaktifkan  komponen hulu ledak dan penggerak reaktifnya secara otomatis. Berat bahan peledak ranjau ini mencapai 300 kilogram, dan senjata ini dapat ditanam hingga kedalaman 100 meter. KRM tidak mudah tersapu oleh penjaring ranjau akustik, kontak mekanik, maupun hal-hal lain. Pengaktifan ranjau tersebut dipicu menggunakan pergerakan kapal laut dengan kecepatan tertentu.
Mina KRM. Foto: Wikipedia
Pengembangan ranjau luncur dengan penggerak reaktif dari kapal laut maupun dari pesawat terbang telah dimulai sejak 1957. Ranjau jenis ini menjadi gebrakan revolusioner. Konstruksi ranjau luncur KRM berpengaruh kuat terhadap pengembangan senjata ranjau laut Soviet selanjutnya, serta pengembangan rudal balistik dan rudal jelajah yang diluncurkan dari laut.

Tak Tertandingi
Di era 1960-an, Soviet memulai pembuatan ranjau luncur baru yakni ranjau luncur sekaligus ranjau torpedo. Angkatan Laut Soviet akhirnya mendapatkan roket luncur PMR-1 dan PMR-2 setelah sepuluh tahun menunggu, dan koleksi pada ranjau tersebut tak tertandingi di seluruh dunia.
Ada pula ranjau torpedo PMT-1 yang terdiri dari dua jenis komponen yakni mendeteksi dan mengidentifikasi sasaran. Pada ranjau tersebut, torpedo pada bagian pertama akan keluar dari wadah kedapnya dalam posisi horizontal. Sistem deteksi akustik akan menemukan sasaran dan baterai elektrolit akan mengaktifkan torpedo. Sementara bagian kedua akan meluncur dalam posisi vertikal. Torpedo ini bisa digunakan pada kedalaman 600 meter. Angkatan Laut Soviet menerima senjata canggih ini pada 1972. Untuk pertama kalinya dalam industri pembuatan ranjau dalam negeri, para pengembang menggunakan rangkaian listrik dan komponennya dalam pembuatan torpedo. Hal ini menjawab masalah perlindungan rangkaian rawan ledak dari arus berfrekuensi tinggi.
Foto: Wikipedia
Fondasi yang diciptakan oleh badan penelitian dan pengembangan senjata PMT-1 menjadi pemicu untuk penciptaan ranjau dan torpedo yang lebih baru dan muktahir. Pengembangan torpedo universal Soviet pertama selesai pada 1981. Ketika itu, para ahli dari Soviet mengatakan belum ada senjata yang dapat menyamai torpedo tersebut di seluruh angkatan laut di dunia.


Ranjau universal UDM-2 berbobot 1.350 kilogram mulai digunakan pada tahun 1978 sebagai penghancur kapal laut dan kapal selam semua kelas. Senjata ini sangat fleksibel, dapat diluncurkan baik dari kapal maupun pesawat terbang angkut dan tempur, bahkan senapan ini dapat diluncurkan dari udara tanpa menggunakan parasut. Jika ranjau jatuh di tanah atau kedalaman air yang dangkal, ia akan menghancurkan dirinya sendiri.



Credit  RBTH Indonesia

Shkval, Rudal Bawah Air yang Tak Terkalahkan


Meski telah ada terobosan teknologi dalam persenjataan konvensional, serangan torpedo oleh kapal selam masih menjadi ancaman nyata bagi kapal dan awak kapal, bahkan di paruh kedua abad ke-20.


Kapal selam yang dipersenjatai torpedo harus mendekat hingga jangkauan serang yang tak terdeteksi. Namun fitur anti-kapal selam dan antitorpoedo memungkinkan kapal permukaan dan kapal selam musuh dapat mengatasi ancaman dari bawah secara lebih efektif.
Kapal selam Soviet periode 1960-an dan 1970-an lebih inferior dibanding model AS dalam hal level deraunya, sehingga para ahli mesin Moskow berupaya untuk membuat desain senjata baru yang revolulsioner. Shkval akhirnya mulai digunakan pada 1977 setelah dikembangkan selama sepuluh tahun.
Dengan kecepatan 200 knot yang belum tertandingi, Shkval dua kali lebih cepat daripada torpedo screw-driven tradisional, yang masih menjadi senjata kapal selam utama di armada-armada dunia.
Keunggulan kecepatan ini dicapai dengan mesin roket dan menggunakan superkavitasi, moncong depan torpedo menciptakan gelembung gas di sekeliling seluruh permukaannya pada kecepatan tinggi untuk mengurangi gesekan di dalam air.
Setelah torpedo diluncurkan dari tabung, autopilot yang telah diprogram sebelumnya akan meluncurkan roket berbahan bakar padat sesuai jalur dan kedalaman yang diperlukan ketika berakselerasi untuk membentuk gelembung gas. Ketika bahan bakar motor awal habis, bagian belakang torpedo dibuang dan mesin utama yang didorong dengan bahan bakar berbasis lithium hidroreaktif akan melaju ke depan.
Air laut kemudian masuk melalui lubang di moncong kapal selam, sehingga memungkinkan torpedo ini melaju pada kecepatan penuh sampai 15 kilometer dan hanya ujungnya yang bersentungan dengan air.
Meski superkavitasi menghalangi efektivitas penggunaan sistem homing pada senjata ini, kekuatan eksplosifnya yang besar sungguh luar biasa, yakni setara dengan sebuah ledakan nuklir 150 kiloton TNT, sehingga kapal selam musuh atau kapal permukaan yang berada di radius satu kilometer jelas akan hancur.
Shkval 533 mm dimiliki oleh sebagian kapal selam nuklir Soviet dan dianggap sama efektifnya baik sebagai senjata penyerang maupun pertahanan ketika kapal selam musuh menyerang.
Shkval mampu menjangkau enam kilometer dalam satu menit dan dapat melakukan serangan balik dengan cepat. Kapal selam AS memiliki keunggulan dalam kemampuan siluman ketika mendekati dan melancarkan serangan pertama, sementara torpedo berkecepatan tinggi ini dapat ditembakkan sebelum melakukan tindakan mengelak. Jadi meski kapal selam yang mengelak itu mungkin tidak dapat memperbaiki data kendali torpedo yang sudah di dalam air, daya ledak Shkval dijamin memberi serangan balik yang dahsyat.
Senjata unik ini memungkinkan Angkatan Laut Soviet untuk menambal kelemahan kemampuan siluman kapal selamnya, sebelum hal itu berhasil diatasi pada awal 1980-an.


Shkval populer karena sebuah kasus spionase pada tahun 2000, ketika mantan perwira angkatan laut AS Edmond Pope diadili dan dihukum di Rusia karena mengambil informasi rahasia tentang senjata tersebut.
Saat ini Shkval masih merupakan senjata Rusia yang bersifat rahasia dan belum ada desain yang lebih unggul torpedo ini

Credit   RBTH Indonesia

Empat Kapal Selam Paling Dirahasiakan Milik Armada Laut Rusia

Kapal selam dengan fungsi khusus ini berada dalam tanggung jawab Direktorat Utama Penelitian Laut Dalam Rusia (CDDR) yang berada di bawah Kementerian Pertahanan. Dalam direktorat tersebut terdapat dua jenis kapal selam, yaitu kapal selam pengangkut stasiun (BS) dan stasiun nuklir perairan dalam (ADS) itu sendiri. Awak kapal untuk kapal selam ini secara khusus dipilih dengan pengalaman tak kurang dari lima tahun. Selain itu, para awak yang diterima juga telah melewati pemeriksaan kesehatan dengan standar yang sama dengan pemeriksaan astronot.

Proyek 1910 Kashalot (Paus Sperma)
Kapal selam tipe 1910 merupakan generasi pertama stasiun penelitian nuklir yang dirancang untuk pekerjaan jangka panjang di samudra-samudra paling dalam di dunia. Kapal selam ini dilengkapi dengan instrumen robotik, manipulator, dan berbagai kompleks teknologi canggih lainnya. Kapal ini tidak hanya digunakan untuk pekerjaan sains dan intelijen saja, tetapi juga sebagai alat pengangkut pasukan.
Pada saat peristiwa kecelakaan kapal selam K-141 Kursk terjadi, salah satu stasiun tipe 1910 ini turut digunakan dalam operasi pencarian dan pertolongan pada korban kecelakaan tersebut.

Proyek 1851 Paltus (Halibut)
Proyek 1851 adalah tipe pengembangan lanjutan dari proyek 1910. Fungsi penggunaan kapal selam ini adalah pelaksanaan operasi intelijen khusus, menghalangi bagi musuh pada jalur-jalur patroli kapal selam tenaga nuklir Angkatan Laut Rusia, pengangkatan objek dari dasar laut—termasuk dari kapal tenggelam, serta misi penelitian ilmiah dan teknis.
Berkat ukurannya yang kecil, kapal selam ini juga dapat digunakan untuk operasi sabotase di berbagai samudra di dunia.

Proyek 10831 Losharik
Proyek 10831 merupakan pengembangan lanjutan dari kapal selam laut dalam proyek 1851 dan 1910. Hanya ada satu unit kapal selam saja dari proyek 10831 yang dibuat, yaitu AS-12. Kapal selam ini dinilai sebagai salah satu kapal selam paling unik dan rahasia yang dimiliki Angkatan Laut Rusia. Sebutan "Losharik" didapat karena konstruksi kapal yang unik. Kapal selam ini dibuat dari bola-bola titanium yang disusun satu sama lain sehingga terlihat layaknya tokoh kartun Soviet Losharik. Berkat karya artistik perancangnya, kapal selam ini pun mendapatkan julukan yang menggemaskan.

Spesifikasi dan kemampuan kapal ini masih dirahasiakan, tapi ada data tepercaya yang menunjukkan bahwa kapal selam ini dilengkapi dengan peralatan untuk beroperasi di laut dalam. Kapal selam ini juga dikatakan mampu "menembus" garis komunikasi musuh di laut dalam atau memutuskan kabel laut dalam untuk memutus komunikasi musuh. Kapal ini pun memiliki kekuatan yang besar untuk mengangkat objek-objek rahasia dari dasar laut.
Pada musim gugur 2012 silam, ADS bersama dengan kapal selam tenaga nuklir pengangkutnya, Orenburg, ikut serta dalam ekspedisi Arktik-2012. Dalam ekspedisi ini, Losharik mampu mengebor hingga kedalaman 2.500–3.500 meter dan mengambil sampel tanah.
Pada bulan Januari 2015 lalu, Losharik telah menjadi pahlawan Rusia dalam dunia maya. Foto-foto kapal selam ini ditemukan oleh para blogger dalam Top Gear versi Rusia. Para wartawan media otomotif—tanpa mencurigai adanya kerahasiaan Losharik—yang saat itu sedang melakukan uji coba berkendara sebuah modal mobil terbaru, berhasil mengambil gambar Losharik yang sedang merapat ke pinggir pantai secara perlahan. Meski foto tersebut diambil pada 2007 lalu, fakta mengenai kapal tersebut baru diketahui baru-baru ini saja.

BS-136 Orenburg
Kapal selam tenaga nuklir BS-136 Orenburg dirancang sebagai transportasi stasiun laut dalam ke zona-zona operasi misi. Kapal selam yang berukuran lebih kecil akan bergerak "berenang" menuju Orenburg dan kemudian diantar ke stasiun tempat dilaksanakannya operasi khusus. BS-136 dibuat berdasarkan proyek kapal selam 667BDR (Delta-III). Pada tahun 2002, kapal tersebut dikonversi ke proyek 09786. Pada saat proses konversi, ruang misil dari kapal selam tersebut dihilangkan dan diganti dengan ruangan untuk mengangkut stasiun nuklir laut dalam.
Pada tahun 2012, kapal selam ini telah menjalankan perannya sebagai pengangkut ADS proyek 10831 dalam ekspedisi sains Arktik-2012.



Credit  RBTH Indonesia

Australia Upayakan Kampanye Lawan Hukuman Mati di Asia

Eksekusi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan jadi titik tolak.

Australia Upayakan Kampanye Lawan Hukuman Mati di Asia
Kendaraan lapis baja yang membawa dua terpidana mati Bali Nine tiba di pelabuhan feri untuk menuju lapas Nusakambangan, Cilacap, Rabu (04/03/2015). (REUTERS / Darren Whiteside)
 
  CB - Eksekusi mati terhadap duo gembong narkoba Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran menjadi momentum bagi Australia untuk menghapus hukuman mati. Namun, perjuangan itu ditafsirkan tidak konsisten, karena justru Australia pernah mendorong adanya eksekusi mati terhadap tiga orang yang menjadi otak di balik pengeboman Bali I tahun 2002 lalu.

BBC edisi Selasa, 5 Mei 2015 melansir, kampanye untuk mendorong penghapusan hukuman mati dimulai dari mantan Jaksa Agung, Philip Ruddock. Dia mengaku telah menulis surat kepada para diplomat lokal yang warganya terancam hukuman mati atau telah dieksekusi oleh Kejaksaan Agung RI pada tahun ini.

"(Saya menulis) untuk mengundang mereka agar bekerja bersama kami dalam kaitannya mengatasi isu ini," ujar Ruddock seperti dikutip stasiun berita ABC News.

Bahkan, dia menjelaskan secara terbuka, jika Negeri Kanguru berniat untuk memulai diskusi penghapusan hukuman mati, maka Australia harus memulainya dengan berbicara bersama Amerika Serikat.

"Jika negara maju di dunia tempat kita hidup masih mempertahankan hukuman mati, maka sangat sulit untuk berhadapan dengan negara lain seperti Iran, Tiongkok, Arab Saudi dan negara lain yang mengeksekusi dalam beberapa kasus ribuan orang," papar Ruddock.

Dia beralasan cara pencegahan terbesar kejahatan bukan dengan hukuman mati tetapi menahan pelaku. Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan oleh para kriminolog, telah terbukti hukuman mati tak memiliki efek pencegahan.

Menurut Ruddock, bagian penting dari advokasi penghapusan hukuman mati yaitu memberi informasi kepada publik.

"Jika Anda ingin melakukan sesuatu mengenai tindak kriminal, maka Anda benar-benar membutuhkan agar publik tahu efektivitas penegakan hukum di negara Anda," kata Ruddock.

Oleh sebab itu, Ruddock mendorong agar Australia menjadikan isu ini sebagai isu utama dan bersiap berada di garda terdepan untuk melobi mengenai isu ini.

Selama ini, Australia diketahui memiliki sikap penolakan terhadap hukuman mati dan tak mengeksekusi siapa pun sejak tahun 1967 lalu. Namun, sikap itu terlihat tak konsisten ketika mantan Perdana Menteri John Howard pada 2007 lalu justru mengirimkan pesan dukungan agar eksekusi terhadap pelaku bom Bali Amrozi, Imam Samudera dan Mukhlas dipercepat.

"Gagasan bahwa kita akan memohon penangguhan eksekusi terhadap orang yang telah membunuh 88 warga Australia, adalah sesuatu yang tak menyenangkan bagi publik," kata Howard kala itu.

Respons publik pun sempat mendukung penuh jika ada warganya yang dieksekusi mati di negara lain. Berdasarkan sebuah survei di tahun 1986 lalu yang dilakukan oleh Lowy Institute for International Policy, mengungkapkan lebih dari 70 persen warga Australia meyakini hukuman mati terhadap warga Negeri Kanguru di luar negeri tetap harus dijalankan.

Tetapi, seiring dengan gencarnya pemberitaan media mengenai isu Chan dan Sukumaran, angka itu berubah. Direktur Survei Lowy Institute, Alex Oliver mengatakan sebanyak 62 persen publik tak ingin Chan dan Sukumaran dieksekusi. Bahkan, 70 persen warga Negeri Kanguru berpendapat hukuman mati tidak diberlakukan bagi pelaku tindak kejahatan narkoba.

Dalam survei di tahun 2010 lalu, Oliver menyebut hampir 60 persen warga Australia menginginkan adanya penghapusan hukuman mati di negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

"Dalam 35 tahun terakhir kami melihat adanya penguatan penolakan terhadap hukuman mati secara umum," ujar Oliver.

Namun, Oliver mengingatkan pendapat tersebut bisa saja berubah, tergantung siapa yang tengah menghadapi ancaman hukuman mati dan apa tindak kejahatan mereka.

Tuduhan kemunafikan

Sementara, pandangan yang tak konsisten mengenai hukuman mati justru memunculkan tuduhan hipokrit di kalangan publik. Setidaknya itu yang diungkap oleh pengajar senior di Fakultas Filsafat, Universitas Melbourne, Patrick Stokes.

"Sebagian besar orang tak menyukai hukuman mati dan sebagian lainnya mungkin berpikir ada orang yang seharusnya dijatuhi hukuman mati atau sebenarnya mereka tak terlalu peduli terhadap pemberlakukan hukuman mati di luar negeri atau mereka hanya tidak suka warga Australia dieksekusi di beberapa negara seperti Tiongkok, Malaysia atau Indonesia," papar Stokes.

Dia melanjutkan, bisa saja sebagian publik yang peduli terhadap warga Australia yang dieksekusi di beberapa negara tertentu tak peduli jika hukuman mati masih diberlakukan di tempat lain seperti AS, Jepang, Iran atau Arab Saudi. Stokes mengatakan sebagian besar orang masih belum memiliki posisi yang jelas kecuali reaksi yang terpencar mengenai beberapa kasus tertentu.

Direktur Eksekutif Lowy, Michael Fullilove, mengatakan, Negeri Kanguru sebaiknya berupaya lebih keras jika ingin membatalkan hukuman mati, ketimbang mengupayakan penangguhan vonis tersebut sementara waktu. Paling tidak dengan begitu, bisa melindungi Australia dari tuduhan kemunafikan hanya karena memohon untuk kasus tertentu.

Fullilove menyarankan jika mereka ingin menghapus hukuman mati maka Australia bisa memulainya dari kawasan Asia. Caranya, dengan  mengajak bekerja sama beberapa negara di kawasan tersebut yang telah menghapuskan hukuman itu seperti Kamboja, Nepal, Timor Timur, Bhutan dan Filipina.

Isu ini, ujar Fullilove, harus dijadikan prioritas. "Kita harus menjadi seorang pemimpin dalam gerakan internasional melawan hukuman mati," kata dia.

Credit   VIVA.co.id


Penguatan Poros Maritim, TNI AL Targetkan Miliki 12 Kapal Selam



 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/5/2015).

JAKARTA, CB - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menargetkan TNI AL memiliki 12 kapal selam pada 2018. Hal itu demi mendukung terwujudnya visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"TNI AL juga masuk ke dalam pilar penguatan pertahanan maritim. Untuk armada kapal selam, kami targetkan pada 2017 atau 2018, secara bertahap kami memiliki 12 kapal selam," ujar Ade saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Menurut Ade, saat ini TNI AL baru memiliki dua kapal selam yang digunakan sebagai armada operasional. Tetapi, saat ini TNI AL juga sudah memesan tiga kapal selam lainnya yang sedang dalam tahap pembangunan.
Ade mengatakan, setelah tiga kapal selam selesai dibangun, masing-masing kapal selam akan diatur penempatannya. Hal itu akan disesuaikan kemudian berdasarkan kebutuhan pengamanan yang melibatkan armada laut.
Sementara itu, mengenai rencana pembentukan sektor pengamanan armada tengah, serta penambahan pangkalan utama angkatan laut (Lantamal), Ade mengatakan, pihaknya kini tengah menunggu Keputusan Presiden sebagai perintah persetujuan. Setelah itu, TNI AL juga akan melakukan validasi terkait rencana pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).
"Poros maritim itu konsep visi pembangunan, kita harus mendukung konsep itu. Kepala Staf TNI AL harus merencanakan pembangunan, meningkatkan kompetensi prajurit, dan juga infrastruktur pertahanan maritim, seperti dermaga dan lembaga pendidikan AL," kata Ade.



Credit   KOMPAS.com

RUU Baru Perancis Bebaskan Polisi Sadap Warga


RUU Baru Perancis Bebaskan Polisi Sadap Warga  
Majelis rendah parlemen Perancis meloloskan RUU terorisme yang membebaskan aparat menyadap dan melacak warga yang diduga teroris tanpa persetujuan hakim. (Reuters/Gonzalo Fuentes)
 
 
Paris, CB -- Majelis rendah parlemen Perancis meloloskan rancangan undang-undang terorisme yang kontroversial. Di bawah undang-undang ini, polisi bisa menyadap para terduga teroris tanpa persetujuan pengadilan.

Diberitakan TIME, Selasa (4/5), undang-undang tersebut diloloskan dengan perolehan suara mayoritas anggota parlemen yaitu 438, dan yang menolak hanya 86. Setelah diloloskan di parlemen, RUU ini akan menjalani pembahasan lebih lanjut di Senat.

RUU ini diajukan sejak lama, sebelum serangan ke kantor Charlie Hebdo di Paris Januari lalu untuk memperbarui undang-undang terorisme yang belum mengalami perubahan sejak 1991.


RUU ini kontroversial karena memberikan izin penegak hukum untuk memasang kamera di rumah atau alat pelacak di mobil warga yang diduga teroris tanpa meminta izin hakim terlebih dulu.

Mereka hanya harus mendapat izin dari panel independen berisi sembilan orang, terdiri dari pengadilan, anggota parlemen dan ahli komunikasi. Tapi tetap saja, izin ini bisa diabaikan untuk kasus-kasus dengan ancaman khusus.

Dalam RUU juga diatur wewenang aparat untuk memaksa perusahaan internet dan komunikasi agar memberikan metadata dari pengguna internet di Perancis. Metadata itu akan menjalani analisa algoritma untuk mengawasi tindakan atau kebiasaan mencurigakan dari pengguna internet.

Data dihadirkan tanpa nama, namun agen intelijen bisa menindaklanjutinya dengan meminta persetujuan panel independen untuk penyelidikan mendalam demi mengetahui identitas pengguna.

Berdasarkan RUU itu, masyarakat yang merasa keberatan diawasi atau disadap tanpa alasan bisa mengajukan gugatan ke pengadilan. Pemerintah Perancis berdalih, RUU ini sangat penting karena tindak terorisme dewasa ini di negara itu dilakukan oleh individu, bukan kelompok.

Para penentang mengatakan bahwa RUU yang mencakup metode penyadapan tanpa izin akan mencederai kebebasan dan privasi seseorang.

Aksi protes yang digelar oleh kelompok HAM dan aktivis kebebasan warga digelar pada Senin lalu di depan gedung parlemen. Protes yang sama dilancarkan oleh kalangan jurnalis.

"RUU itu memiliki ancaman baru yang besar untuk kerahasiaan sumber jurnalis dan tidak memiliki jaminan untuk melindungi profesi, termasuk wartawan," tulis pernyataan lembaga Reporter Lintas Batas.



Credit  CNN Indonesia




Selama Perang Irak, Tentara AS Curi Rp677 Miliar


Selama Perang Irak, Tentara AS Curi Rp677 Miliar  
Ratusan tentara AS di Irak dan Afghanistan didakwa karena pencurian, penyuapan dan pemalsuan kontrak. Kasus terbesar adalah penjualan bahan bakar militer AS. (Reuters/Lucas Jackson)
 
 
Washington, CB -- Ratusan tentara Amerika Serikat menyalahi tugas di Irak dan Afghanistan dengan melakukan pencurian, penyuapan dan pemalsuan kontrak. Total pencurian dana sekaligus kerugian bagi AS akibat ulah tentara nakal ini mencapai US$52 juta, lebih dari Rp677 miliar.

Diberitakan Sputnik yang mengutip data The Center for Public Integrity, Selasa (5/5), sedikitnya ada 115 tentara yang telah didakwa sejak tahun 2005 dan divonis penjara mulai dari tiga bulan hingga 17 tahun.


Salah satu penyimpangan yang paling besar yang dilakukan tentara adalah pencurian bahan bakar militer AS untuk dijual pada warga di Afghanistan.

Pencurian bahan bakar ini saja menghasilkan keuntungan bagi mereka hingga US15 juta, setara Rp195 miliar.

Dalam kontrak tertulis pengiriman bahan bakar militer dengan truk menghabiskan waktu hingga tujuh hari, padahal daerah tujuan cukup dekat dan hanya butuh beberapa jam untuk sampai.

Tentara membuat laporan palsu yang mengatakan bahwa bahan bakar di salah satu dari tiga truk tercecer dan kehilangan muatan hingga 11 ribu galon, atau lebih dari 800 ribu galon hanya dalam waktu setahun.

Salah satu tentara wanita yang terlibat dalam skema ini mengatakan bahwa dia tinggal membuat laporan palsu untuk memesan bahan bakar satu truk lagi untuk menggantinya. Namun bukannya dikirim ke pangkalan, truk itu akan dialihkan ke lokasi penjualan bahan bakar.

Para tentara yang terlibat mengatakan bahwa mereka mendapatkan US$5.000 (Rp65 juta) untuk setiap truknya.

Bentuk pencurian tentara lainnya adalah dengan membantu warga Irak mencuri peralatan dari pangkalan militer AS dan menerima suap dari perusahaan lokal agar mendapatkan tender.

Mudahnya kejahatan ini terjadi disebut akibat manajemen yang buruk di kemiliteran AS, pengawasan yang longgar, budaya korupsi di lokasi mereka diturunkan dan transaksi keuangan yang sulit dilacak.

Menurut Inspektur Jendera AS, masih banyak lagi pencurian oleh tentara AS yang tidak tercatat.

Saat ini masih ada 327 penyelidikan yang masih berlangsung untuk kejahatan terhadap personel militer per Februari tahun ini. Diduga, total kerugian akibat ulah para tentara itu mencapai hingga miliaran dollar.


Credit  CNN Indonesia

Abaikan AS, India Teken Kerjasama dengan Iran


Abaikan AS India Teken Kerjasama dengan Iran
Iran dan India disebut-sebut akan melakukan kerjasama dalam pembangunan dermaga di sekitar Chabahar, di perbatasan Iran dan Pakistan. (Reuters)
 
 
NEW DELHI (CB) - Pemerintah India dilaporkan sedang memantangkan kerjasama dengan pemerintah Iran. Keduanya disebut-sebut akan melakukan kerjasama dalam pembangunan dermaga di sekitar Chabahar, di perbatasan Iran dan Pakistan.

Satu hal yang patut ditekankan, sepeti dilansir Reuters pada Selasa (5/5/2015), India melakukan kerjasama ini di tengah tekanan Amerika Serikat (AS) yang meminta India untuk menunda setiap kerjasama dengan Iran.

Namun, karena China melakukan kerjasama dengan Pakistan, India mengabaikan tekanan AS. Perdana Menteri Narendra Modi langsung memerintahkan untuk melanjutkan kerjasama dengan Iran. Bukan rahasia umum bila India dan Pakistan terlibat dalam persaingan sejak dahulu.

Menurut salah seorang sumber di Kementerian Kelautan India, pihaknya sudah mengirimkan perwakilan ke Iran untuk membereskan kerjasama ini. Tidak tanggung-tanggung, Menteri Kelautan India Nitin Gadkari yang langsung turun tangan untuk membereskan kerjasama dengan Iran.

"Menteri Kelautan, Nitin Gadkari akan melakukan perjalanan ke Iran untuk menandatangani nota kesepahaman dalam pengembangan pelabuhan Chabahar," bunyi sumber kementerian tersebut.

 "Kami tidak ingin melewatkan kesempatan ini dan akan bergerak secepat mungkin," sumber kementerian itu menambahkan.



Credit  SINDOnews

Iran Bangun Simulator untuk Sistem Pertahanan


Iran Bangun Simulator untuk Sistem Pertahanan
Iran dikabarkan telah membangun ratusan simulator untuk beberapa sistem pertahanan mereka, salah satunya untuk rudal S-200. (Spuntik)
 
 
TEHERAN   (CB) - Pemerintah Iran terus mengembangkan kemampuan militer mereka, khususnya dalam hal pertahanan. Terbaru, Iran dikabarkan telah membangun ratusan simulator untuk beberapa sistem pertahanan mereka, salah satunya untuk rudal S-200.

Wakil Komandan Pangkalan Pelatihan Pertahanan Udara  Umum Khatam al Anbia,  Mohammad Qorbani, dalam wawancara dengan kantor berita FARS, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (5/5/2015), menyatakan saat ini setidaknya Iran sudah memiliki 150 simulator.

"Dulu, kami hanya menggunakan 12 simulator untuk sistem rudal S-200. Tapi, sekarang kami memiliki 150 simulator untuk sistem rudal berat dan sistem rudal ringan," kata Qorbani dalam pernyataannya.

Dirinya menambahkan, saat ini pasukan Iran sudah bisa menggunakan sebanyak 300 berbagai jenis senjata simulator. Sebelum membangun simulator ini, Iran juga berhasil mengembangkan rudal S-300 buatan Rusia, sebuah prestasi cukup mentereng bagi negara yang terkena embargo Barat.

Ini juga bukan pertama kali Iran membangun sebuah simulator. Pada 2013, Iran juga sudah membuat simulator untuk melatih pilot, simulator untuk pelatihan maritim dan meluncurkan simulator ponsel pertama untuk 140 pesawat milik Iran. Semua merupakan buatan dalam negeri.


Credit  SINDOnews


Prancis Sebut Hubungan dengan Indonesia Sangat Kuat


Prancis Sebut Hubungan dengan Indonesia Sangat Kuat
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Corinne Breuze. (Victor Maulana/Sindonews)
 
 
JAKARTA  (CB) - Pemerintah Prancis masih belum mau berspekulasi mengenai nasib hubungan dengan Indonesia, jika seorang warga mereka, Sergei Atalaoui akhirnya dieksekusi. Prancis menyatakan, sejauh ini hubungan mereka dengan Indonesia masih sangat baik, dan kerjasama keduanya masih akan terus berjalan.

"Tapi sejauh ini warga kami belum dieksekusi. Ya, tentu saja kami akan melanjutkan kerjasama dengan pemerintah dan otoritas Indonesia," kata Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Corinne Breuze saat ditemui Sindonews di Jakarta pada Selasa (5/5/2015).

Terkait proses hukum Atlaoui, Breuze menyatakan pihaknya sudah mengajukan keluhan mengenai proses yudisial, dan mengaku akan terus bekerjasama dengan otoritas Indonesia untuk menemukan solusi atas isu yang ada.

Namun, walau belum tahu ke depannya akan seperti apa hubungan Indonesia dan Prancis, Breuze dalam pernyataannya secara tersirat justru menyebutkan bahwa eksekusi terhadap Atalaoui sejatinya tidak akan banyak berpengaruh pada hubungan kedua negara. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu mitra penting Prancis.

"Kami masih akan bekerjasama dengan Indonesia, yang mana merupakan salah satu mitra penting kami. Kami menandatangani kerjasama startegis pada tahun 2001, dan kami masih bekerjasama pada banyak hal, semua masih berjalan. Dan, banyak juga pelajar Indonesia yang belajar di Prancis, tahun lalu ada 400 pelajar baru asal Indonesia, dan total ada 1.700 pelajar Indonesia di Prancis," tambahnya.



Credit  SINDOnews


Dubes Prancis: Berdasarkan UU, Atlauio Harusnya Tak Boleh Dieksekusi


Dubes Prancis Berdasarkan UU Atlauio Harusnya Tak Boleh Dieksekusi
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Corinne Breuze. (Victor Maulana/Sindonews)
 
 
 
JAKARTA  (CB) - Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Corinne Breuze menyebut Sergei Atlaoui, terpidana mati asal Prancis seharusnya tidak boleh dieksekusi dahulu. Keyakinan ini muncul, setelah dirinya melihat undang-undang hukum Indonesia mengenai eksekusi mati.

"Pengacara Atlaoui terus bekerja, karena kami melihat ada beberapa isu dalam aspek yudisial. Yakni isu mengenai, dia (Atlaloui) tidak boleh dieksekusi, sebelum semua orang yang terlibat bersamanya ditangkap. Sebab, banyak orang yang terlibat dalam kasus ini, dimana proses peradilan mereka masih terus berlanjut," kata Breuze saat  ditemui Sindonews di Jakarta pada Selasa (5/5/2015).

"Berdasarkan undang-undang Indonesia yang dibuat tahun 1964, dinyatakan semua orang yang ditangkap bersama harus dieksekusi secara bersamaan juga, jadi itu yang akan terus kami pakai, dan kami akan mencoba menjelaskan dan membawa hal ini kepada Jaksa Agung, agar haknya dihormati," lanjutnya.

Breuze merujuk pada Undang-undang nomor 2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati, dimana disebutkan apabila kejahatan dilakukan lebih dari satu orang, maka eksekusi dilakukan bersamaan terhadap para terpidana mati.

Menurutnya, langkah-langkah yang diambil oleh tim kuasa hukum Atalaoui, dengan mengangkat isu ini terbilang berhasil. Keberhasilan tim pengacara Atalaui, lanjut Breuze, tidak terlepas juga dari sikap otoritas Indonesia yang sangat menghormati hukum yang ada.

"Saya pikir hal ini berhasil, karena dia sampai saat ini dia belum dieksekusi. Saya juga yakin bahwa otoritas Indonesia sangat menghormati hukum dan proses hukum, dan kami berterima kasih atas hal ini," tambah Breuze.







Credit  SINDOnews


UE: Isu Hukuman Mati Tak Pengaruhi Kerjasama Bilateral


UE Isu Hukuman Mati Tak Pengaruhi Kerjasama Bilateral
Kuasa Usaha perwakilan tetap UE di Indonesia, Collin Crooks menyatakan, pihaknya tidak ingin mencampur adukan antara isu hukuman mati dengan kerjasama bilateral antara kedua belah pihak. (Victor Maulana/Sindonews)
 
 
JAKARTA  (CB) - Kuasa Usaha perwakilan tetap Uni Eropa (UE) di Indonesia, Collin Crooks menyatakan, pihaknya tidak ingin mencampur adukan antara isu hukuman mati dengan kerjasama bilateral antara kedua belah pihak.

"Kita juga harus membedakan hal ini (hukuman mati) dengan kerjasama pembangunan yang sedang kita kerjakan. Kami memiliki hubungan kerjasama yang sangat baik (dengan Indoensia). Ini sesuai dengan kepentingan kami, untuk Indonesia agar terus melanjutkan pembangungan, baik itu dalam hal pengembangan sumber daya manusia, demokrasi, atau juga dalam pengembangan pasar," kata Crooks pada Selasa (5/5/2015).

"UE ingin melihat Indonesia menjadi negara yang makmur, dan saya pikir akan menjadi sesuatu yang yang kontra produktif jika kami memutus kerjasama-kerjasama tersebut," sambungnya.

Dirinya menyatakan, masalah hukuman mati hanya akan berpengaruh pada masalah politik, dimana dia berpikir akan ada konsekuensi politik soal ini. Tapi, dirinya enggan berspekulasi mengenai konsukuensi seperti apa yang akan didapat Indonesia.

Diplomat senior UE itu juga menyatakan harapan, isu hukuman mati tidak menutupi isu-isu penting lainnya seputar kerjasama Indonesia dan UE. Menurutnya, banyak isu yang lain yang lebih besar dan penting yang harusnya menjadi fokus kedua belah pihak.

"Kami tidak ingin isu, seperti hukuman mati mendominasi hubungan kami dengan Indonesia. Walaupun ini adalah isu yang penting, dimana kami akan terus melakukan pendekatan mengenai hal ini. Tapi, saya juga percaya bahwa kerjasama kami dengan Indonesia akan terus berlanjut," tambahnya.



Credit  SINDOnews



UE Minta Indonesia Berlakukan Moratorium Hukuman Mati


UE Minta Indonesia Berlakukan Moratorium Hukuman Mati
Kuasa Usaha perwakilan tetap UE di Indonesia, Collin Crooks. (Victor Maulana/Sindonews)
 
 
JAKARTA  (CB) - Uni Eropa (UE) kembali menyatakan sikapnya mengenai eksekusi mati yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. UE dengan tegas menyatakan, mereka sangat anti dengan hukuman mati, bukan hanya yang dilakukan oleh Indonesia, tapi juga oleh negara lain yang masih mempraktikannya.

"Posisi UE dalam hal hukuman mati sudah sangat jelas, kami menentang hukuman mati dalam semua kasus, dalam kondisi apapun. Kami juga telah mengkampanyekan anti-hukuman mati di seluruh dunia, dan itu tidak akan pernah berubah," kata Kuasa Usaha perwakilan tetap UE di Indonesia, Collin Crooks pada Kamis (5/5/2015).

Crooks menyatakan sangat kecewa dengan eksekusi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada awal pekan lalu. Rabu pekan lalu, Indonesia mengeksekusi delapan gembong narkoba, dimana tujuh diantaranya adalah warga asing.

Diplomat UE itu mendesak Indonesia untuk kembali memberlakukan moratorium hukuman mati.
"Kami juga sangat menyesali eksekusi pada pekan lalu, kami terus mendesak pemerintah Indonesia untuk segera kembali membuat moratorium memgenai hukuman mati. Karena, kami merasa eksekusi mati tidaklah efektif untuk memberantas peredaran narkoba, tidak efektif dalam kasus apapun," tambahnya.

Namun, walaupun sangat menolak hukuman mati, Crooks menyatakan hal ini tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral antara kedua belah pihak. Sebab, lanjut Crooks, isu hukukan mati dan kerjasama bilateral adalah dua hal yang berbeda, yang tidak sepatutnya dicampur aduk.



Credit  SINDOnews

Lomba Karikatur Nabi, Kebebasan Berbicara atau Provokasi?


Lomba Karikatur Nabi Kebebasan Berbicara atau Provokasi
Lokasi penyerangan lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad di Texas, AS. Lomba itu dinilai sebagai provokasi terhadap warga Muslim. | (Reuters)
 
 
TEXAS  (CB) - Setelah tragedi berdarah di kantor majalah Charlie Hebdo, di Paris, Prancis yang menewaskan 12 orang, tragedi nyaris serupa terulang di Garland, Texas, Amerika Serikat (AS). Musababnya sama, yakni seputar kontroversi menggambar karikatur Nabi Muhammad.

Minggu malam, dua tersangka penyerang bersenjata Elton Simpson dan Nadir Soofi bergerak mendekati Curtis Culwell Centre, lokasi digelarnya lomba kontroversial itu. Mereka menembaki penjaga keamanan sebelum akhirnya ditembak mati tim SWAT yang sedang patroli di sekitar lokasi lomba tersebut.

Jika di Paris majalah Charlie Hebdo berdalih menerbitkan kartun Nabi Muhammad sebagai ekspresi kebebasan berbicara, maka di AS, Pamela Geller dan organisasi kontroversialnya, American Freedom Defense Initiative (AFDI) juga berdalih sama.

AFDI yang menjadi penggelar lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad selama ini dikenal keras bersinggungan dengan komunitas agama demi menyuarakan kebebasan berbicara.

Tapi, lomba yang diwarnai insiden berdarah di Texas itu dianggap sebagai langkah provokatif dari AFDI. Kelompok itu menyediakan hadiah US$10 ribu untuk pemenang lomba. Parahnya, apa yang dilakukan AFDI terjadi di saat ketegangan antara beberapa segmen masyarakat dan Muslim AS sedang memanas setelah dipicu film “American Sniper” yang dianggap menyudutkan kaum Muslim.

Tindakan Geller dan AFDI menimbulkan pertanyaan, apa motivasi mereka menggelar lomba yang memicu kemarahan dan kebencian dari kalangan warga Muslim?

Geller dan AFDI bukan sekali ini saja melakukan tindakan kontoversi. Dua minggu yang lalu, dia memenangkan kasus di pengadilan atas “kebebasan berbicara” terhadap Metropolitan Transportation Authority (MTA) di New York. MTA sebelumnya menolak untuk memasang salah satu iklan AFDI yang berbunyi; ”Membunuh Yahudi adalah ibadah yang menarik kita dekat dengan Tuhan”. Iklan itu sengaja untuk menyindir kelompok Hamas, Palestina.

Organisasi Geller ini juga sering bentrok dengan para pejabat di kota-kota lain di AS, termasuk di Philadelphia dan Washington. Salah satunya, karena kelompok itu pernah membandingkan Islam dengan Nazizme dengan memasang poster di kereta bawah tanah.

Tapi, pada tahun 2012, hakim federal AS memutuskan bahwa kota-kota tersebut tidak bisa menolak untuk memasang poster AFDI di kereta bawah tanah yang berbunyi;  "Dalam setiap perang antara manusia beradab dan biadab, mendukung manusia beradab. Mendukung Israel. Kalahkan Jihad.”

Banyak pendukung Geller dan organisasinya mengecam penyerangan terhadap lokasi lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad Minggu malam lalu. Tapi tidak sedikit warga AS mendorong ada batas-batas kebebasan berbicara dengan pesan bahwa kelompok itu sengaja meracuni wacana publik.

”Dan datang seperti yang terjadi tepat ketika kita, warga Amerika Serikat, benar-benar menghadapinya saat harus mempertanyakan apa yang menyatukan kami, saya dapat melihat ini berpotensi memperparah situasi. Ini sudah menantang dalam menangani beberapa pertanyaan tentang perbedaan budaya, keragaman, dan jenis masyarakat yang kita inginkan,” kata Gordon Coonfield, Direktur Studi Komunikasi Pascasarjana di Universitas Villanova, Philadelphia, Selasa (5/5/2015).

Menurut Coonfield, dari analisis tentang “Kontes Pameran Seni dan Kartun Nabi Muhammad” ada kesamaan dari beberapa penggambaran Nabi Muhammad dengan lomba poster "Der Ewige Jude," atau "The Eternal Jew", yang merupakan propaganda dari Nazi.

Dalam salah satu kartun yang dipamerkan AFDI, Nabi digambarkan sebagai sosok berkerut dan menggeram. Nabi digambarkan sebagai pria bersorban yang memegang pisau berdarah. Menurut  Coonfield, model-model kartun seperti itu identik dengan poster "The Eternal Jew".

Terlepas dari kenyataan bahwa lomba itu menyinggung perasaan umat Muslim, para pemimpin Muslim di Texas telah menyerukan pengikutnya untuk tenang dan tidak perlu memprotes acara itu.

”Kata-kata mereka bukan untuk kebebasan berbicara,” kata Linda Sarsour, Direktur Eksekutif Aosiasi Amerika-Arab di New York. ”Mereka menghasut kebencian terhadap seluruh masyarakat kita. Saya sangat kecewa dengan penembakan di Garland, Texas, tetapi pada saat yang sama, Pamela Geller bukan korban dalam situasi ini, bahwa kita berada di sini, pada saat ini.”

”Dia sengaja menempatkan peristiwa yang bersama-sama dengan harapan bahwa ia akan mendapatkan respons yang ia terima,” kecam Sarsour. ”Kami berdoa, tetapi bukan seorang Muslim dari negara bagian Texas yang keluar untuk memprotes dia,” lanjut dia.

“Para pemimpin Muslim khusus diberitahu, jangan pergi ke mana-mana. Biarkan dia melakukan apa yang dia lakukan. Kami tidak peduli. Dan tidak ada yang memprotes di luar. Sayangnya, kecuali dua orang dari Arizona, yang sudah di radar FBI,” imbuh Sarsour mengacu pada dua pria bersenjata penyerang lokasi lomba itu, seperti dilansir The Christian Science Monitor.








Credit   SINDOnews


Houthi serang daerah perbatasan Arab Saudi

Houthi serang daerah perbatasan Arab Saudi
Milisi Houthi di Sanaa, Yaman, 21 Januari 2015. (REUTERS/Khaled Abdullah)
 
 
Riyadh (CB) - Para pejuang kelompok Houthi Yaman menembakkan mortir dan roket ke satu kota perbatasan Arab Saudi pada Selasa untuk pertama kali sejak koalisi pimpinan Saudi memulai kampanye militer untuk melawan mereka akhir Maret, kata seorang juru bicara koalisi.

Proyektil-proyektil mengenai satu sekolah anak-anak perempuan dan satu rumah sakit di Najran, yang hanya tiga kilometer dari perbatasan Yaman, kata Brigadir Jenderal Ahmed Asseri.

Serangan tersebut memicu pihak berwenang menutup semua sekolah di kawasan itu. Namun sejauh ini tidak ada perincian mengenai kemungkinan jatuhnya korban.

Serangan itu terjadi setelah Riyadh menyatakan mempertimbangkan gencatan senjata untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk dan seruan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang mengasingkan diri di Arab Saudi, untuk mengadakan pembicaraan di antara faksi-faksi politik Yaman.

"Mereka melancarkan serangan mortir dan Katyusha secara acak ke arah distrik permukiman. Sayangnya mengenai satu sekolah anak-anak perempuan, mereka mengenai satu rumah sakit dan mereka mengenai beberapa rumah," kata Asseri dalam wawancara telepon dengan kantor berita Reuters.

"Kami tak akan membiarkan aksi ini tanpa reaksi. Pasukan angkatan udara dan komponen-komponen lain dari koalisi sedang mengatasi sumber serangan tersebut," tambah dia.

Ia mengatakan perincian lagi mengenai jumlah dan tipe proyektil-proyektil yang ditembakkan, dan apakah serangan-serangan itu menyebabkan orang terluka, akan disampaikan Selasa malam.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Selasa bahwa konflik di Yaman telah merenggut sedikitnya 646 jiwa, termasuk 131 anak, serta melukai 1.364 warga sipil sejak serangan-serangan koalisi mulai 26 Maret.

Arab Saudi mengatakan kampanye itu ditujukan untuk memulihkan pemerintah Hadi setelah Houthi, yang bersekutu dengan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, menguasai ibu kota Sana'a pada September, menempatkan Presiden dalam tahanan rumah pada Januari dan kemudian bergerak maju ke selatan.

Kelompok Houthi mengatakan kampanye mereka ditujukan untuk memerangi militan Al Qaida dan korupsi.

Raja Salman dari Arab Saudi pada Selasa mengumumkan pembentukan satu pusat untuk mengkoordinasi bantuan bagi Yaman, dan mengundang PBB untuk bergabung dalam tugas kemanusiaan untuk negara Arab itu.

Gambar-gambar yang ditayangkan televisi negara menunjukkan tempat-tempat bagi pejalan kaki berantakan dan rumah-rumah serta jalan-jalan yang rusak di satu distrik permukiman yang tak disebutkan, dan juga proyektil-proyektil.

Surat kabar al-Jazirah dari Arab Saudi mengatakan di lamannya bahwa penerbangan-penerbangan telah dibatalkan ke bandara udara Najran, yang berlokasi sekitar dua hingga tiga kilometer dari perbatasan dengan Yaman.

Para saksi mata di Yaman sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Saudi telah menggempur bagian perbatasan di Yaman setelah milisi Syiah itu melancarkan serangan ke arah wilayah Saudi.

Credit  ANTARA News

Presiden Jokowi tidak bertemu pimpinan OPM, Goliat Tabuni


Presiden Jokowi tidak bertemu pimpinan OPM, Goliat Tabuni
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Mungkin nanti saat HUT Kodam Cenderawasih, GT bisa hadir di tengah kita semua dan bertemu dengan kalian wartawan."
Jayapura (CB) - Presiden Joko Widodo dipastikan tidak akan bertemu dengan pimpinan tentara pembebasan nasional (TPN-OPM) Goliat Tabuni.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Fransen Siahaan kepada wartawan di Jayapura, mengaku, tidak ada agenda mempertemukan pimpinan OPM GT dengan Presiden Jokowi.

Goliat Tabuni merupakan salah satu pimpinan OPM yang beroperasi di kawasan pegunungan disekitar Kabupaten Puncak Jaya, pedalaman Papua.

"Mungkin nanti saat HUT Kodam Cenderawasih, GT bisa hadir di tengah kita semua dan bertemu dengan kalian wartawan," harap Mayjen TNI Siahaan seraya mengaku saat ini pihaknya sudah siap mengamankan kunjungan Presiden Jokowi ke Papua dan Papua Barat.

Dikatakan, selain tidak jadi bertemu GT, dalam kunkernya Presiden Jokowi juga tidak memberikan grasi atau amnesti kepada kelompok OPM yang selama ini mengangkat senjata dan melakukan aksi menganggu masyarakat.

Yang pasti selama kunker, Presiden Jokowi tidak bertemu GT ataupun memberikan pengampunan (grasi) kepada OPM, tegas Pangdam Cenderawasih.

Menurutnya, secara keseluruhan pihaknya sudah siap menggamankan kunker Presiden Jokowi baik di Jayapura maupun di Merauke dengan menggerahkan 6.000 anggota baik dari TNI maupun Polri.

Mabes TNI sendiri akan mendukung Kodam XVII Cenderawasih dengan berbagai sarana seperti helikopter dan Hercules sehingga mempermudah mobilisasi pasukan.

"Mudah-mudahan kunjungan dapat berlangsung aman dan lancar," harap Mayjen TNI Siahaan seraya menambahkan, akan menindak tegas kelompok masyarakat yang berupaya menggagalkan kunjungan Presiden Jokowi.

Selama kunjungan kerjanya di Papua, Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan penandatanganan peresmian dan pembangunan sejumlah proyek antara lain peresmian jaringan kabel optik bawah laut, dan kampus STPDN, serta pembangunan jembatan Holtekam.

Selain itu Presiden Jokowi juga akan melakukan panen raya dilahan seluas 300 hektar di Merauke.





Credit  ANTARA News  


Pangdam: jangan ganggu kunjungan kerja Presiden Jokowi


Pangdam: jangan ganggu kunjungan kerja Presiden Jokowi
Ilustrasi. Salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Ilipo Morib dari kelompok Simon Kogoya (dua kiri) dari wilayah Ilaga hingga Timika menyerahkan diri disaksikan langsung oleh Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan (kiri) di Makodim 1702 Jayawijaya, Papua Senin (9/3). Selain menyerahkan diri kepada pihak keamanan melalui Babinsa setempat juga menyerahkan senjatanya berupa sepucuk pistol jenis FN 45 berikut 5 butir amunisi dan sebuah magazine. (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra)
Jangan coba-coba mengganggu kunker Presiden Jokowi karena akan berhadapan dengan aparat keamanan."
Jayapura (CB) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan menegaskan pihaknya siap menindak setiap upaya yang dilakukan sekelompok masyarakat untuk menggagalkan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Papua, 9-10 Mei.

"Jangan coba-coba mengganggu kunker Presiden Jokowi karena akan berhadapan dengan aparat keamanan," kata Mayjen TNI Siahaan menjawab pertanyaan Antara di Jayapura, Selasa.

Ia berharap kelompok masyarakat yang hendak menggagalkan kunker Presiden segera mengurungkan niatnya.

Pangdam Cenderawasih yang wilayah kerjanya meliputi Papua dan Papua Barat itu menyatakan aparat keamanan di Papua sudah siap mengamankan kunker Presiden Jokowi.

Untuk mengantisipasi berbagai gangguan selama kunker Presiden Jokowi pihaknya, akan mengerahkan sekitar 6.000 personel TNI dan Polri.

Jumlah itu belum termasuk Papua Barat karena rencana Presiden Jokowi berkunjung ke propinsi pecahan Papua masih dalam pembahasan.

Selain mengerahkan pasukan, pihaknya juga akan didukung berbagai sarana pendukung seperti helikopter dan Hercules dari Mabes TNI.

"Kodam Cenderawasih akan didukung lima helikopter dan satu Hercules yang dapat digunakan untuk mempermudah pengamanan," kata jenderal berbintang dua itu.

Selama kunjungan kerja di Papua, Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan penandatanganan peresmian dan pembangunan sejumlah proyek antara lain peresmian jaringan kabel optik bawah laut, kampus STPDN, serta pembangunan jembatan Holtekam.

Selain itu Presiden Jokowi juga akan melakukan panen raya di lahan seluas 300 hektar di Merauke.

Credit  ANTARA News

Menag soroti kontes kartun Nabi Muhammad


Menag soroti kontes kartun Nabi Muhammad
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin ( ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
 
 
Jakarta (CB) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyoroti kontes kartun Nabi Muhammad SAW di Texas, Amerika Serikat, yang belakangan dihentikan setelah ada aksi kekerasan dari penyusup bersenjata.

"Maka dari itu, kami meminta nonmuslim untuk memahami Nabi Muhammad tidak boleh divisualisasikan dengan apapun seperti lewat kontes kartun," kata Lukman di Jakarta, Selasa.

Menag mengatakan Nabi Muhammad merupakan seorang yang maksum bagi umat Muslim, yaitu pribadi yang terpelihara atau terbebas dari dosa dan kesalahan.

Dengan alasan tersebut, kata Lukman, Nabi Muhammad tidak akan mungkin digambarkan dengan apapun.

"Umat Islam memiliki keyakinan untuk tidak memvisualisasikan sosok rasul karena khawatir sebaik apapun gambar terhadap rasul itu tentu tidak bisa secara penuh menggambarkan sosok beliau yang maksum, terjaga dan sangat menjadi dambaan umat Islam," kata dia.

Maka dari itu, lanjut Lukman, Rasulullah SAW tidak boleh divisualisasikan dengan alasan menghormati nabi.

Maka, Lukman meminta umat nonmuslim agar memahami sekaligus menghormati keyakinan umat Islam. Pelaksanaan kontes visualisasi kartun rasul di mata umat Islam menurut dia sangat tidak tepat.

"Memang kita punya hak mengekspresikan diri. Tapi tidak ada kebebasan tanpa batas. Kebebasan itu dibatasi dengan kewajiban kita menghormati orang lain," kata dia.

Sementara itu, Lukman juga meminta umat Islam untuk bertenggang rasa terhadap umat nonmuslim yang belum mengetahui arti maksum seorang Rasulullah SAW. Dengan begitu, tidak ada aksi kekerasan dari umat Muslim.

"Muslim agar tidak terprovokasi berlebihan atas kegiatan itu dengan kekerasan. Hal itu bukanlah ajaran Islam," kata Lukman.

Jika ingin melakukan protes terhadap kegiatan semacam itu, kata Lukman, bisa dengan cara yang lebih santun.

"Maka protes umat Islam bisa dengan beradab karena umat Islam itu tidak bereaksi dengan kekerasan atau hal yang tidak terpuji," katanya.

Protes, kata dia, bisa dengan berdialog dengan penyelenggara lewat menjelaskan duduk persoalannya serta menunjukkan keberatan umat Islam dengan kontes kartun tersebut.


Credit  ANTARA News

Selasa, 05 Mei 2015

TNI bentuk Komando Operasi Khusus Gabungan


TNI bentuk Komando Operasi Khusus Gabungan
Kopassus TNI AD (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Semua negara dalam menghadapi lingkungan seperti ini memiliki pasukan operasi khususnya"
Jakarta (CB) - Markas Besar TNI akan membentuk Komando Operasi Khusus Gabungan yang merupakan pasukan elite dari tiga matra, darat, laut dan udara.

"Kita bentuk bukan pasukan khusus tapi komando operasi khusus gabungan," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai meresmikan Museum Penerangan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.

Menurut Moeldoko, operasi khusus gabungan ini bisa digerakkan secepat mungkin jika ada ancaman baik dari luar maupun dalam negeri, di samping untuk mengatasi situasi tanggap darurat.

"Semua negara dalam menghadapi lingkungan seperti ini memiliki pasukan operasi khususnya. Pasukan operasi khususnya disiapkan betul-betul siaga," kata Moeldoko.

Dia melanjutkan, komando operasi khusus gabungan untuk angkatan pertama akan disiagakan atau menjadi standby force selama enam bulan pertama di Sentul, Bogor.

"Tempatnya tertentu, diberikan akomodasi dan logistik jadi sewaktu-waktu diperlukan Panglima, bisa siap. Kalau ada ancaman di mana saja, Panglima bisa peringatkan," tutur dia.

Dia menjelaskan, komando operasi khusus gabungan ini dibentuk sebagai tanggung jawab TNI kepada pemerintah, bangsa, dan negara. Pasukan ini akan terdiri atas orang-orang hebat dan memiliki kemampuan khusus.

"Panglima tinggal menggunakan demi kepentingan negara," tegasnya.

Untuk angkatan pertama, akan dikomandoi oleh Komandan Jenderal Kopassus. "Berikutnya mungkin akan dipimpin Komandan Marinir, selanjutnya dipimpin Komandan Paskhas. Itu berputar terus," kata Moeldoko.

Pasukan ini akan stand by dalam hitungan menit bahkan detik, kata Moeldoko.

Dia mengakhiri bahwa jumlah personel maksimum pasukan ini adalah 70 orang karena pasukan khusus tidak perlu memiliki banyak personel dan cukup dengan kemampuan yang mumpuni.

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat juga menghimpun satuan-satuan elite pasukan khususnya dalam Komando Operasi Khusus (USSOCOM) yang terdiri pasukan-pasukan khusus Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Korps Marinir.

Di antara misi komando khusus AS ini adalah kontraterorisme, pengintaian khusus, perang psikologis, sampai operasi antinarkotika.

Komando Operasi Khusus AS ini bermarkas di Pangalan Angkatan Udara MacDill, Tampa, Florida.

Credit  ANTARA News



TNI Bentuk Pom Mabes


Foto: Okezone
Foto: Okezone
JAKARTA   (CB) – Munculnya kasus yang melibatkan prajurit TNI, sering kali menguap dan tertutup ketika ditangani oleh polisi militer (pom) satuan setempat. Karena itu, Mabes TNI membentuk pom guna menindak personel yang indisipliner.
"Ya, tidak menutup kemungkinan (membentuk Pom Mabes TNI). Kita bahkan akan lakukan penyidikan daripada ditangani pom setempat," jelas Komandan Pom TNI Mayjen Maliki Mift, di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Ia menambahkan, adanya Pom TNI tidak akan tumpang tindih dengan pom satuan masing-masing. Terlebih, ia menyatakan memiliki kewenangan dalam menciptakan penyeragaman, mekanisme kerja, serta petunjuk teknis pom di tiap angkatan.
"Kita yang ciptakan teknis penyeragaman, mekanisme kerja di masing-masing pom angkatan," imbuhnya.
Selain itu, garis komando selama ini, Panglima TNI harus memerintahkan ke Kepala Staf sebelum memeriksa prajuritnya yang bertindak indisipliner. Namun dengan adanya Pom TNI, koordinasi dapat dilakukan tanpa melalui Kepala Staf angkatan.
"Jadi, lebih efektif. Misal, operasi gaktib, Panglima TNI cukup perintahakan Pom Mabes, jadi petunjuk teknis bisa langsung," pungkasnya.


Credit  Okezone


ISIS Jarah Persenjataan Tentara Irak dan Suriah


ISIS dilaorkan memiliki pesawat tempur jenis MIG 23 (Foto : Reuters)
ISIS dilaorkan memiliki pesawat tempur jenis MIG 23 (Foto : Reuters)
BAGHDAD  (CB)Kelompok militan ISIS diduga telah memiliki persenjataan dan kendaraan perang termasuk tank dan pesawat tempur. Perlengkapan militer itu mereka dapatkan dengan menjarah pasukan Irak dan Suriah.
Laporan dari Express, Selasa (5/5/2015), menyebutkan jenis persenjataan yang mereka terdiri dari beragam jenis mulai kendaraan tempur Humvee milik militer Amerika Serikat (AS) hingga pesawat tempur MIG 23.
Kebanyakan dari persenjataan itu mereka dapatkan dari pasukan Irak dan Suriah. Kelompok militan ISIS mendapatkan tank-tank mereka dari para pemberontak Suriah, termasuk tank T-72 buatan Soviet. Mereka juga mendapatkan senjata anti pesawat udara dan pengangkutnya. Selain jenis T-72, ISIS juga memiliki tank keluaran lama T-55 beserta beberapa roket anti tank dan peluncur granat.
Selama ini, senjata yang akrab dengan kelompok militan dan pemberontak adalah jenis automatic kalashnikov atau AK dan berbagai variannya. Namun, dikabarkan ISIS juga telah berhasil mendapatkan senjata M-16 buatan AS.
Mereka juga diketahui memiliki tiga unit pesawat tempur jenis MIG buatan Rusia. Saksi mata melaporkan, kemungkinan jenis MIG yang dimiliki ISIS adalah MIG 21 atau MIG 23. Belum jelas bagaimana ISIS merawat pesawat-pesawat mereka, akan tetapi dengan adanya kekuatan udara di pihak ISIS dikhawatirkan peristiwa yang serupa dengan 9/11 dapat terjadi lagi.
Semua perlengkapan ini membuat kekuatan ISIS semakin sulit ditakar. Pemerintah AS pernah memperkirakan bahwa ISIS berada dalam keadaan terdesak karena wilayah-wilayahnya di Irak semakin berkurang. Tapi, di Suriah kekuatan ISIS justru diperkirakan semakin besar.



Credit  Okezone