Rabu, 29 April 2015

Terpidana mati Mary Jane batal dieksekusi


Terpidana mati Mary Jane batal dieksekusi
Mary Jane warga Filipina terpidana hukuman mati kasus penyelundupan narkoba jenis heroin, Mary Jane Fiesta Veloso (kanan) memanjatkan doa dituntun rohaniawan sekaligus saksi, Romo Bernhard Kieser SJ (kiri) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta, Rabu (4/3). Sidang tersebut menghadirkan dua orang saksi yang diajukan terpidana yaitu rohaniawan Romo Bernhard Kieser SJ dan Kepala Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA Agus Darwanto. (ANTARA FOTO/Doni Monardi)
 
 
Jakarta (CB) - Terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, batal dieksekusi bersama delapan terpidana lainnya di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony T Spontana di Jakarta, Rabu dinihari, menyatakan Mary Jane batal dieksekusi.

"MJ batal dieksekusi," katanya.

Dari pemberitaan, perekrut Mary Jane, menyerahkan diri kepada Kepolisian Kota Cabanatuan, Filipina dan dari keterangannya bahwa sosok Mary Jane tidak bersalah.

Sementara itu, dari sumber Antara, pelaksanaan eksekusi terhadap delapan terpidana mati lainnya telah dilakukan secara serentak pada sekitar pukul 00.25 WIB.

Sebanyak delapan terpidana mati itu, yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Australia), Martin Anderson (Ghana), Raheem Agbaje (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Rodrigo Gularte (Brazil), serta Sylvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze (Nigeria).



Credit  ANTARA News 







Pembatalan eksekusi Mary karena permintaan Presiden Filipina


Pembatalan eksekusi Mary karena permintaan Presiden Filipina
Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Filipina Benigno Aquino dalam rangka gala dinner di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/4). (ANTARA FOTO/AACC2015/Subekti)
 
 
Jakarta (CB) - Kejaksaan Agung mengakui pembatalan eksekusi mati terhadap Mary Jane Fiesta Veloso karena adanya permintaan dari Presiden Filipina.

"Eksekusi Mary Jane ditunda karena ada permintaan dari Presiden Filipina," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana di Jakarta, Rabu dini hari.

Dia menjelaskan pelaku perdagangan manusia di negara itu telah menyerahkan diri, sedangkan Mary Jane sebagai korban mereka.

"MJ ini masih dibutuhkan keterangannya," katanya.

Pelaksanaan eksekusi mati terhadap delapan terpidana mati lainnya, telah dilaksanakan pada pukul 00.25 WIB di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Delapan terpidana itu adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Australia), Martin Anderson (Ghana), Raheem Agbaje (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Rodrigo Gularte (Brazil), serta Sylvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze (Nigeria).

Credit  ANTARA News 


Mary Jane dikembalikan ke Yogyakarta


Mary Jane dikembalikan ke Yogyakarta
Foto pada 21 April 2015 ketika Mary Jane Fiesta Veloso mengikuti lomba peragaan busana kebaya saat peringatan Hari Kartini di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta (ANTARA FOTO/Yeyen)
 
 
Cilacap (CB) - Terpidana mati kasus narkoba asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso dikabarkan telah dibawa kembali ke Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta, setelah eksekusinya ditunda.

Sumber Antara di Cilacap, Jawa Tengah menyebutkan bahwa Mary Jane dibawa ke Yogyakarta menggunakan mobil Transpas dengan pengawalan personel Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Rabu pagi bersamaan dengan pemberangkatan jenazah delapan terpidana mati yang telah dieksekusi.

"Tadi langsung dibawa ke Yogyakarta dengan mobil warna hijau (Transpas, red.) yang terlihat membawa Brimob," kata sumber tersebut.

Saat dihubungi dari Cilacap, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Yuspahruddin mengaku sempat mendengar kabar jika Mary Jane telah dibawa ke Yogyakarta.

Akan tetapi, dia belum konfirmasi kepada Lapas Besi yang dijadikan sebagai tempat isolasi bagi Mary Jane.

"Katanya begitu (sudah dibawa keluar Nusakambangan, red.) tapi saya belum konfirmasi. Saya belum bisa telepon kalapasnya sekarang," kata dia yang sedang berada di Lapas Batu, Nusakambangan.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa pihaknya yang meminta dilakukan pemindahan Mary Jane dari Nusakambangan ke Lapas Wirogunan Yogyakarta.

Menurut dia, pihaknya kesulitan jika Mary Jane terlalu lama di Nusakambangan karena selain tidak adanya blok khusus wanita, personel wanita di pulau "penjara" itu juga terbatas sehingga tidak bisa menjaga selama 24 jam.

"Kalau cuma tiga hari, kita bisa mengumpulkan dari semua lapas di Nusakambangan dan Cilacap, dari delapan lapas (tujuh di Nusakambangan dan satu di Cilacap, red.). Kalau sudah dipindahkan, berarti tugas kita selesai," katanya.

Sementara itu, Kepala Lapas Wirogunan Zaenal Arifin mengaku belum menerima pemberitahuan dari jaksa eksekutor terkait pemindahan Mary Jane dari Lapas Besi, Nusakambangan, ke Lapas Wirogunan.

"Saya belum diinformasikan dari jaksa eksekutor, kejaksaan belum menghubungi saya. Masih kemungkinan-kemungkinan saja yang saya terima," katanya melalui saluran telepon.

Kendati demikian, dia mengakui jika Mary Jane tidak mungkin terlalu lama di Nusakambangan dan jika sudah dibawa keluar tidak mungkin berada dipindah ke Lapas Cilacap.

"Saya tahu betul Nusakambangan. Kalau masuk ke kami, ya bisa saja," kata dia yang pernah menjabat Kalapas Permisan Nusakambangan.


Credit  ANTARA News

Delapan terpidana mati kasus narkoba telah dieksekusi


Delapan terpidana mati kasus narkoba telah dieksekusi
Andrew Chan (ANTARA)
 
 
Cilacap (CB) - Sebanyak delapan di antara sembilan terpidana mati kasus narkoba dikabarkan telah dieksekusi secara serentak di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu, pukul 00.25 WIB.

Sebanyak delapan terpidana mati itu, Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Rodrigo Gularte (Brazil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), dan Okwudili Oyatanze (Nigeria).

Eksekusi terhadap terpidana mati berasal dari Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, ditunda pelaksanaannya.

Berdasarkan informasi dari sumber Antara di Nusakambangan, terpidana mati Mary Jane direncanakan dibawa kembali ke Yogyakarta.

Namun, belum diketahui secara pasti kapan pemindahan tersebut akan dilaksanakan.

Dalam sejumlah pemberitaan, Jaksa Agung H.M. Prasetyo membenarkan jika eksekusi terhadap terpidana mati Mary Jane ditunda pelaksanaannya karena perekrut perempuan itu telah menyerahkan diri.



Credit  ANTARA News

Selasa, 28 April 2015

Presiden Filipina Kembali Minta Pengampunan Bagi Warganya

Veloso dapat menjadi saksi kunci untuk mengungkap pelaku sebenarnya.

Presiden Filipina Kembali Minta Pengampunan Bagi Warganya
Aksi protes meminta pengampunan bagi Mary Jane Veloso (REUTERS)
 
  CB - Presiden Filipina Benigno Aquino kembali membuat permohonan pada pemerintah Indonesia, untuk mengampuni warga negaranya yang terancam dieksekusi mati, Selasa, 28 April 2015.

Dikutip dari Reuters, itu merupakan permintaan ketiga Aquino, setelah Jaksa Agung Indonesia menolak permintaan Filipina untuk Peninjauan Kembali (PK) kedua kalinya, untuk kasus Mary Jane Veloso.

Aquino mengatakan pada para wartawan di Langkawi, Malaysia, dimana dia menghadiri pertemuan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara, bahwa Veloso telah mulai bekerjasama dengan otoritas.

Menurutnya Veloso merupakan kunci untuk mengungkap jaringan pengedar narkotika yang sebenarnya. "Tampaknya itu menjadi kepentingan kami, untuk mempertahankannya tetap hidup agar dapat membuat kesaksian," katanya.

Pengacara Veloso telah mengajukan tuntutan perdagangan manusia, terhadap Maria Cristina Sergio yang merekrut dan menjanjikan Veloso pekerjaan, sebagai pembantu rumah tangga.

Sergio dengan sukarela menyerahkan diri pada polisi di Nueva Ecija, Selasa, berharap mendapatkan perlindungan setelah mendapat ancaman pembunuhan, melalui akun media sosial dan telepon selulernya.


Credit  VIVA.co.id

Pemimpin Baru ISIS, Abu Alaa Afri

Dia akan merekonsiliasi ISIS, al-Qaeda dan al-Nusra.

Pemimpin Baru ISIS, Abu Alaa Afri
Abu Alaa Afri
 
  CB - Seorang mantan guru fisika, Abu Alaa Afri, disebut sebagai pemimpin baru ISIS, menggantikan Abu Bakr al-Baghdadi yang dilaporkan terluka parah dan akhirnya tewas, akibat serangan udara Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari laman Internasional Business Times, Senin, 27 April 2015, al-Afri telah menjalankan tampuk pimpinan setelah terlukanya al-Baghdadi, dalam serangan di distrik al-Baaj, Nineveh, sebelah barat Irak, pada 18 Maret.

Belum ada konfirmasi resmi atas laporan terluka atau tewasnya al-Baghdadi, namun penasihat pemerintah Irak, Hisham al Hashimi, mengatakan Afri dipastikan menjadi pemimpin ISIS jika terjadi sesuatu atas al-Baghdadi.

Afri yang berarti wajah bumi, merupakan figur karismatik yang dikenal oleh militan ISIS. Dia saat ini merupakan wakil al-Baghdadi, serta telah siap kapan pun harus mengambilalih kepemimpinan ISIS.

"Setelah al-Baghdadi terluka, Afri telah mulai memimpin ISIS dengan bantuan para petinggi lain. Dia akan menjadi pemimpin baru jika al-Baghdadi tewas," kata Hashimi.

Tidak banyak yang diketahui dari Afri yang juga dikenal sebagai Haji Iman. "Dia dulu guru fisika di Tal Afar, Nineveh, serta telah menerbitkan beberapa hasil studi religiusnya. Dia pengikut Abu Musaab al-Suri," ucap Hashimi.

Beberapa pakar mendukung pernyataan Hashimi, yang menyebutkan bahwa Afri merupakan "rising star" di dalam kelompok radikal itu. Analis Timur Tengah, Hassan Hassan, menyebut Afri sebagai salah satu pemain penting.

"Afri tampaknya telah menjadi penting dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah kelompok itu mulai menderita kekalahan taktik di Suriah dan Irak sejak Desember," kata Hassan.

Afri ditunjuk untuk menggantikan Abu Ali al-Anbari sebagai tangan kanan al-Baghdadi, yang belakangan tidak terlalu terlibat dalam pembuatan keputusan, karena beberapa pertimbangan terkait keamanan.

Sebelum menjadi wakil al-Baghdadi, Afri menjadi kunci dalam jalur koordinasi antara al-Baghdadi dan para petinggi ISIS lain. Afri merupakan orang yang dipercaya Osama bin Laden, untuk menjadi emir al-Qaeda di Irak pada 2010.

Afri pernah melakukan perjalanan ke Afghanistan pada 1998, sebelum menjadi anggota senior al-Qaeda. Keberadaan Afri diyakini akan memungkinkan rekonsiliasi antara ISIS, al-Qaeda dan Jabhat al-Nusra.


Credit  VIVA.co.id

Uni Eropa Harap Indonesia Batalkan Eksekusi Mati

Hukuman mati bukan solusi pencegahan tindak kejahatan narkoba.

Uni Eropa Harap Indonesia Batalkan Eksekusi Mati
Narapidana Serge Atlaoui asal Perancis dikawal polisi saat meninggalkan PN Tangerang setelah menandatangani dokumen untuk uji materi di Tangerang, Banten pada Rabu (1/4/2015). (REUTERS/Beawiharta)
 
  CB - Wakil Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN, Colin Crooks tetap berharap akan ada keajaiban sehingga pelaksanaan hukuman mati yang dijadwalkan pada malam nanti dibatalkan. Sikap UE, ujar Crooks, sejauh ini tetap sama yaitu menentang pemberlakuan hukuman mati di mana pun.

Demikian ungkap Crooks ketika dihubungi VIVA.co.id pada Selasa, 28 April 2015 melalui telepon. Namun, dia tidak ingin berspekulasi mengenai masa depan kerjasama dua wilayah, seandainya eksekusi tetap dilakukan nanti malam.

"Saya tidak ingin berspekulasi mengenai hal itu (kerja sama di masa depan)," kata Crooks.

Dalam kesempatan itu dia menepis anggapan pembatalan jumpa pers mengenai perayaan hari Eropa karena adanya isu eksekusi mati. Crooks mengklarifikasi bukan dibatalkan, melainkan hanya ditunda.

"Secara teknis, kami masih belum siap untuk menyiapkan acara itu. Tetapi, perayaan hari Eropa sendiri akan tetap digelar pada Mei mendatang, sementara jumpa pers akan menyusul belakangan," kata Crooks.

Dalam eksekusi di gelombang kedua ini, terdapat satu warga Prancis, Serge Atlaoui. Dia dituduh terlibat sebagai salah satu peracik narkoba di pabrik ekstasi terbesar ketiga di dunia.

Prancis sebagai salah satu negara UE sudah menyatakan protesnya lebih dulu. Presiden Francois Hollande mengancam, jika eksekusi tetap dilakukan nanti malam, maka akan ada konsekuensi diplomatik yang harus dihadapi oleh Indonesia.

Permohonan pembatalan eksekusi mati sebelumnya telah disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Federica Mogherini. Dalam keterangan tertulis, Mogherini menganggap eksekusi mati bukan lah jalan keluar untuk menghentikan tindak kejahatan narkoba.

"Kami menyadari fakta Indonesia harus menghadapi tingginya permasalahan terkait narkoba. Namun, berdasarkan pengalaman di negara lain, hukuman mati tidak menyelesaikan masalah. Maka, UE siap mencari jalan lain untuk mendukung upaya Indonesia melawan tindak kejahatan narkoba," papar Mogherini.

Sementara itu, di mata pengamat hubungan internasional dari Universitas Paramadina, Dinna Wisnu, jika eksekusi tetap dilakukan Indonesia, maka justru merugikan RI. Selain menodai hasil Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang diteken pada 24 April lalu, Indonesia juga akan kehilangan dukungan Prancis di forum PBB.

"Jika hubungan kedua negara memburuk, malah akan menyulitkan agenda Indonesia di PBB seperti reformasi PBB dan kemerdekaan penuh bagi Palestina," kata Dinna yang dihubungi VIVA.co.id beberapa waktu lalu.

Terlebih, Prancis merupakan bagian dari kelompok negara tetap anggota Dewan Keamanan (DK) PBB.

Credit  VIVA.co.id

Ratusan Eksekusi Mati Terjadi di Seluruh Dunia Tahun Lalu


Ratusan Eksekusi Mati Terjadi di Seluruh Dunia Tahun Lalu 
 Indonesia menjadi sorotan menyusul akan dilangsungkannya eksekusi mati di Nusakambangan. Tapi negara ini bukan satu-satunya yang disorot akibat hukuman mati. (Reuters/Murdani Usman/Files)
 
Jakarta, CB -- Indonesia tengah menjadi sorotan dunia lantaran rencana eksekusi mati terhadap beberapa tersangka kasus narkotika, di antaranya adalah dua orang anggota Bali Nine. Namun Indonesia bukan satu-satunya yang masih menerapkan hukuman mati, bahkan negara ini tergolong sedikit mengeksekusi narapidana tahun lalu.

Menurut catatan tahunan Amnesty International soal hukuman mati 2014 yang dirilis awal bulan ini, angka eksekusi memang turun 22 persen dibanding tahun sebelumnya, namun jumlah vonis mati meningkat 28 persen.

Catatan Amnesty menunjukkan bahwa pada 2014 sedikitnya ada 607 orang dieksekusi mati di seluruh dunia, menurun jika dibandingkan tahun 2013 yang berjumlah 778 orang. Sementara jumlah narapidana yang divonis mati tahun lalu meningkat menjadi sedikitnya 2,466 orang di seluruh dunia.

Hingga akhir 2014, Amnesty memperkirakan sedikitnya 19.094 orang menunggu eksekusi mati di seluruh dunia.


Tiongkok, Belarus dan Vietnam, tidak termasuk dalam data eksekusi mati Amnesty karena negara-negara tersebut menganggapnya sebagai rahasia negara sehingga tidak dipublikasikan.

Negara terbanyak mengeksekusi mati tahanan adalah Iran dengan sedikitnya 289 orang, kedua Irak 61 orang, Arab Saudi 90 orang dan Amerika Serikat 35 orang. Berdasarkan informasi yang diterima, Amnesty menduga Tiongkok telah mengeksekusi ribuan tahanan setiap tahunnya, jumlah yang lebih besar dibandingkan total tereksekusi mati di dunia.

Tiga negara - Iran, Irak dan Arab Saudi - mencakup 72 persen dari 607 eksekusi. Diduga, jumlah tereksekusi mati di Iran lebih banyak lagi karena ada yang tidak secara resmi diumumkan.

Indonesia menurut catatan Amnesty telah mengeksekusi mati enam orang tahun lalu. Di antara kejahatan yang dihukum mati di Indonesia adalah pelanggaran hukum terkait pengedaran narkoba. Menurut Amnesty, kejahatan narkoba bukan merupakan pembunuhan sehingga tidak masuk "kejahatan paling serius" yang diatur oleh Pasal 6 Kovenan Hak Sipil dan Politik Internasional, ICCPR, dengan demikian tidak layak dihukum mati.

Selain Indonesia yang menerapkan hukuman mati untuk pengedar narkoba adalah Tiongkok, Iran, Malaysia, Arab Saudi, Sri Lanka, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam.

Mengutip pemerintah Indonesia, Amnesty menuliskan bahwa ada 64 tersangka kasus narkoba yang ditolak grasinya, termasuk duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Amnesty melaporkan, sebanyak 20 tahanan akan dieksekusi di Indonesia pada 2015.

Padahal, lanjut Amnesty, pemerintah Indonesia sangat gencar meminta pengampunan terhadap warganya yang divonis mati di luar negeri, berhasil menyelamatkan 240 WNI dari hukuman mati, 46 orang di antaranya tahun lalu. Saat ini diperkirakan ada 229 WNI yang terancam eksekusi di Tiongkok, Arab Saudi, Malaysia, Singapura, Laos dan Vietnam.

Beberapa metode dilakukan untuk mengeksekusi mati, di antaranya adalah pemancungan (Arab Saudi), gantung (Afghanistan, Bangladesh, Mesir, Iran, Irak, Jepang, Yordania, Malaysia, Pakistan, Palestina, Singapura, Sudan), Suntik mati (Tiongkok, AS, Vietnam), dan tembak (Indonesia, Belarus, Tiongkok, Guinea Ekuator, Korea Utara, Palestina, Arab Saudi, Somalia, Taiwan, UEA, Yaman).

Hanya dua negara yang melakukan eksekusi di depan publik, yaitu Iran dan Arab Saudi.

Amnesty mendesak negara-negara di dunia untuk menghapuskan hukuman mati. Hal yang sama tahun lalu juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon akhir tahun lalu.

"Kita harus kuat menentang bahwa hukuman mati tidak adil dan tidak sesuai dengan hak asasi manusia," ujar Ban.


Credit   CNN Indonesia

Iran Balas Usik Senjata Nuklir Israel


Iran Balas Usik Senjata Nuklir Israel
Setelah berkali-kali dituduh berupaya membuat bom nuklir, Iran membalas mengusik senjata nuklir Israel. | (Reuters)
 
 
NEW YORK   (CB) - Setelah Israel berkali-kali menuding Iran berupaya membuat bom nuklir atau bom atom, kini Iran membalas agar dunia menghapus senjata nuklir Israel. Iran menghendaki kawasan Timur Tengah sepenuhnya bebas dari senjata nuklir.

Komentar Iran yang mengusik senjata nuklir Israel itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif di hadapan para delegasi 120 negara Gerakan Non-Blok.

Zarif yang berbicara di forum PBB untuk kelompok Negara Non-Blok mengatakan, Israel tidak pernah mengakui atau membantah asumsi bahwa negara itu memiliki senjata nuklir. Menurutnya, senjata nuklir yang telah diasumsikan banyak pihak itu telah menjadi ancaman bagi keamanan regional Timur Tengah.

“Program nuklir Israel sebagai ancaman serius terhadap keamanan tetangga dan negara-negara lain, serta mengutuk Israel yang terus mengembangkan dan menyediakan persenjataan nuklir,” tulis Reuters, Selasa (28/4/2015) mengutip pernyataan Zarif.

Israel diketahui belum menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), meskipun negara itu telah mengirim pengamat ke konferensi NPT untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

”Israel, (adalah) satu-satunya negara di wilayah yang tidak bergabung dengan NPT atau menyatakan niatnya untuk bergabung, dan meninggalkan kepemilikan senjata nuklir,” ujar Zarif.

Sedangkan Iran masih berjuang untuk meyakinkan negara-negara Barat bahwa Teheran tidak mengembangkan senjata nuklir seperti yang mereka tuduhkan. Iran dan negara-negara kekuatan dunia atau P5+1 akan melakukan perundingan nuklir tahap final dengan harapan embargo yang sudah menyengsarakan rakyat Iran selama bertahun-tahun bisa dicabut.



Credit  SINDOnews

Hacker Rusia Berhasil Baca Email Obama


Hacker Rusia Berhasil Baca Email Obama  
Bangunan Gedung Putih. (Getty Images/Alex Wong)
 
Jakarta, CB -- Beberapa email korespondensi Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dilaporkan berhasil dibaca oleh peretas Rusia setelah membobol data yang tidak terklasifikasi milik Gedung Putih, menurut penjelasan pejabat senior AS setelah dilakukan penyelidikan.

Para hacker berhasil masuk ke sistem yang tidak terklasifikasi itu setelah membobol jaringan komputer Departemen Luar Negeri AS dengan metode pengelabuan.

Akan tetapi, pejabat senior itu mengatakan peretas tidak berhasil menembus server akun email pribadi yang dijaga ketat mengontrol lalu lintas pesan dari ponsel BlackBerry milik Obama, yang selalu ia dan ajudannya bawa ke mana pun.


Gedung Putih terus menerima serangan siber setiap hari. Tetapi serangan yang diduga dari Rusia ini dilakukan secara berkelanjutan dan punya target tertentu.

"Ini telah menjadi salah satu aktor paling canggih yang telah kita lihat," kata seorang pejabat senior AS kepada New York Times.

Awal bulan ini, pemerintah AS mengungkap upaya penyusupan dari peretas Rusia ke sistem yang tak terklasifikasi.


Diketahui bahwa para staf Gedung Putih menggunakan dua komputer untuk bekerja, satu komputer yang dijaga ketat dan datanya diklasifikan, dan ada komputer yang datanya tidak diklasifikasikan.

Meski tidak diklasifikasikan, pemerintah memandang data itu tetap berharga karena memuat informasi sensitif seperti jadwal kerja Obama atau isu-isu kebijakan.

Para peretas itu disebut bekerja untuk pemerintah Rusia tetapi tidak berhasil dalam mengakses setiap jaringan rahasia AS.

Serangan ini menandakan sistem keamanan tingkat tinggi yang diterapkan pemerintah AS masih bisa dibobol oleh pihak luar, dan mengancam pencurian data rahasia milik negara.


Credit  CNN Indonesia

Kekuatan Gempa Nepal Setara dengan Bom Atom


Kekuatan Gempa Nepal Setara dengan Bom Atom  
Sebanyak lebih dari 4.000 orang tewas akibat gempa yang berpusat di sekitar 64 kilometer arah barat laut dari ibu kota Kathmandu yang padat penduduk. (Dok. Istimewa/Nirajan Bom Malla)
 
Jakarta, CB -- Gempa berkekuatan 7,9 SR yang menerjang Nepal pada Sabtu (25/4) disebut-sebut setara dengan kekuatan 20 bom atom.

Diberitakan The Independent, kekuatan gempa Nepal disebut berkali-kali lipat dari kekuatan bom atom yang menghancurkan Kota Hiroshima, Jepang pada Perang Dunia Kedua silam. Hal ini dilihat dari dampak kerusakan yang tidak hanya memorak-porandakan Kathamandu, namun juga wilayah lain di Nepal. Gempa juga memicu longsoran salju di Gunung Everest dan bahkan terasa ke negara-negara tetangga, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.

Gempa kali ini disinyalir merupakan yang terburuk dengan korban jiwa terbanyak di Nepal sejak 80 tahun terakhir.

Setidaknya 4.000 orang tewas sudah dilaporkan akibat gempa yang berpusat di sekitar 64 kilometer arah barat laut dari ibu kota Kathmandu yang padat penduduk.

Situasi dilaporkan lebih buruk di wilayah terpencil di luar Kathmandu. Jalan utama tertutup longsor, akses lain terbatas dan warga hanya bertahan dengan makanan yang bisa mereka temukan tanpa bantuan dari luar.

Pusat gempa terbilang dangkal, hanya dengan 10 km hingga 15 km, yang berarti guncangan yang terasa sangat kuat di permukaan tanah.


Sejumlah gempa susulan juga melanda negara ini beberapa saat setelah gempa utama terjadi. Tercatat, hanya sekitar 30 menit setelah gempa, terjadi gempa susulan sebesar 6,6 SR, dan puluhan gempa lainnya menyusul.

Meskipun gempa susulan berkekuatan lebih kecil, namun kerusakan yang diakibatkan sangat signifikan, utamanya karena pondasi bangunan sudah goyah karena diguncang gempa kuat pertama.

Nepal merupakan negara Himalaya yang rentan terhadap gempa bumi. Hal ini dikarenakan posisinya yang berada di persimpangan dua lempeng tektonik raksasa yang membentuk gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest.

Di Gunung Everest sendiri, sedikitnya 17 orang, termasuk warga asing, tewas akibat longsoran salju yang dipicu gempa. 

Pendakian ke Gunung Everest sering kali disertai dengan berbagai guncangan akibat salah satu lempengan batu raksasa, atau lempeng tektonik India, bergerak ke arah utara dengan kecepatan dua inchi pertahun. Pergerakan ini berlawanan dengan pergerakan lempeng tektonik Eurasia

Tubrukan kedua lempeng raksasa ini menghasilkan gesekan dan energi yang tercipta hingga memecah kerak bumi. Pergerakan inilah yang memicu gempa.

Para pakar menilai gempa di Nepal berisiko lebih buruk. Untungnya, sebagaian besar area yang diguncang gempa berada di atas batuan dasar yang solid, yang dapat mengurangi guncangan.

Gempa menghancurkan banyak bangunan bersejarah, termasuk kuil warisan dunia versi UNESCO di alun-alun Basantapur Durbar dan menara Dharara, keduanya di pusat kota Kathmandu. Sebanyak 250 orang tewas saat Dharara runtuh.

Reuters melaporkan bahwa ribuan warga berusaha meninggalkan Kathmandu baik lewat darat maupun mengantri di bandara udara yang masih tutup, karena takut akan kekurangan makanan dan air bersih.

Banyak dari mereka bermalam di udara terbuka, entah karena trauma akan banyaknya gempa susulan atau karena rumah mereka rata dengan tanah. 


 Credit   CNN Indonesia



Korban Jiwa Nepal Diprediksi Capai 10 Ribu Jiwa


Korban Jiwa Nepal Diprediksi Capai 10 Ribu Jiwa  
Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala mengkhawatirkan bahwa korban tewas akibat gempa dapat mencapai 10 ribu orang. (Palani Mohan/Handout via Reuters)
 
 
Jakarta, CB -- Tiga hari pasca gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal, Perdana Menteri Sushil Koirala mengungkapkan jumlah korban tewas dapat mencapai 10 ribu jiwa.

Dilaporkan Reuters, Koirala menginstruksikan langkah penyelamatan yang intensif, utamanya soal pasokan tenda dan obat-obatan.

"Pemerintah melakukan semua yang kami bisa dalam upaya penyelamatan dan bantuan pada keadaan genting," kata Koirala dikutip dari Reuters, Selasa (28/4).

"Ini adalah tantangan dan masa yang sangat sulit bagi Nepal," kata Koirala melanjutkan.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Nepal yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan hingga saat ini korban tewas mencapai 4.349 jiwa.

Namun, jika korban tewas mencapai 10 ribu jiwa seperti yang diprediksi Koirala maka angka tersebut melebihi korban jiwa akibat gempa besar yang terjadi di Nepal pada 1934 silam, yang menewaskan 8.500 jiwa.


Koirala tengah berada di luar negeri ketika gempa mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4). Koirala baru tiba di Nepal pada Minggu (26/4). Semenjak itu, Koirala telah menginstruksikan bantuan kepada para korban.

Namun, bantuan dari pemerintah dirasa lambat sementara korban jiwa terus berjatuhan. Korban luka bertambah menjadi lebih dari 6.500 orang. Sementara di Gunung Everest, sedikitnya 17 orang, termasuk warga asing, tewas akibat longsoran salju yang dipicu gempa.

Koirala mengungkapkan bahwa Nepal saat ini memerlukan bantuan dari luar negeri berupa tenda dan obat-obatan.

Memasuki malam ketiga pasca gempa, penduduk terlihat bermalam di udara terbuka, entah karena trauma akan banyaknya gempa susulan atau karena rumah mereka rata dengan tanah.

"Banyak orang yang tidur di luar rumah karena rumah mereka hancur lantaran tak sanggup bertahan dari puluhan gempa susulan yang melanda negeri," kata Koirala.

"Pemerintah perlu tenda dan banyak obat. Ada lebih dari 7.000 orang terluka. Pengobatan dan perawatan mereka akan menjadi tantangan besar," kata Koirala.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa ribuan warga berusaha meninggalkan Kathmandu baik lewat darat maupun mengantri di bandara udara yang masih tutup, karena takut akan kekurangan makanan dan air bersih.

Situasi dilaporkan lebih buruk di wilayah terpencil di luar Kathmandu. Jalan utama tertutup longsor, akses lain terbatas dan warga hanya bertahan dengan makanan yang bisa mereka temukan tanpa bantuan dari luar.

Credit  CNN Indonesia

Jepang dan AS Umumkan Pedoman Kerjasama Militer Baru


WASHINGTON  (CB)- Jepang dan Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan pedoman baru bagi kerjasama militer kedua negara. Pedoman tersebut akan membuat Jepang dapat lebih tegas dalam memainkan peran militernya, sekaligus menunjukkan dukungan AS untuk Negara Matahari Terbit itu.
“Pedoman yang kita hasilkan dan umumkan hari ini akan memperkuat keamanan Jepang, menghalangi ancaman, serta memberikan kontribusi bagi perdamaian dan stabilitas regional,” kata Menteri Luar Negeri AS, John Kerry seperti dikutip BBC, Selasa (28/4/2015).
Selama ini, militer Jepang cenderung bersikap pasif, karena terbelenggu oleh artikel sembilan Undang-Undang Jepang yang melarang Jepang untuk memiliki kekuatan militer dengan kapasitas yang dapat digunakan untuk melancarkan serangan ke luar negeri. Konstitusi dibuat oleh AS setelah kekalahan Kekaisaran Jepang pada Perang Dunia Kedua yang membuat Jepang bergantung kepada AS untuk menanggulangi ancaman eksternal.
Konstitusi ini kemudian diperluas sehingga Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) dapat menanggapi ancaman internal dan bencana alam. Pada masa Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe, Jepang mulai mengirimkan pasukan untuk membantu pasukan penjaga perdamaian PBB.
Dengan adanya pedoman baru ini, Jepang akan dapat memainkan peran aktif dalam situasi keamanan di wilayah Asia Pasifik. Terutama dengan potensi konflik di Laut China Selatan yang dipenuhi sengketa wilayah.
Partai berkuasa Jepang, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang dipimpin Abe, juga dikabarkan sedang menyusun rencana untuk merevisi artikel sembilan Undang-Undang Jepang, yang akan menghilangkan larangan bagi militer Jepang untuk berpartisipasi dalam pertempuran di luar negeri.



Credit    Okezone


Sukhoi T-50, Jet Tempur Baru dari Rusia


Pesawat Sukhoi Sedang Melakukan Manuver di Angkasa (Foto:IB Times)
Pesawat Sukhoi Sedang Melakukan Manuver di Angkasa (Foto:IB Times)
MOSKOW   (CB) – Setelah memperkenalkan Tank Armata T-14, Rusia kembali memperkenalkan senjata tempurnya yang diklaim terbaik sedunia.
Kali ini, Rusia memperkenalkan jet tempur Sukhoi T-50 yang diklaim memiliki kemampuan yang sama dengan pesawat F-35 dan F-22 buatan Amerika Setikat (AS). Pesawat itu kini masih dalam proses pengerjaan, diperkirakan Sukhoi T-50 akan terbang perdana pada 2016.
 
“Saya bangga dengan perkembangan produksi Sukhoi T-50 ini,” ujar teknisi militer Rusia, Richard Aboulafia, seperti dilansir IB Times, Senin (27/4/2015).
Pesawat Sukhoi T-50 merupakan jet tempur generasi terbaru. Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan 2.000 kilometer per jam. Selain itu pesawat ini mempunyai kemampuan untuk menghindar dari pantauan radar musuh.
Yang membedakan antara Sukhoi T-50 dan pesaingnya seperti F-22 dan F-35 adalah daya manuvernya yang tinggi. Pesawat ini mampu melakukan manuver yang lebih lincah dibandingkan jet tempur jenis lain, selain itu, Sukhoi T-50 mampu terbang dalam kondisi cuaca apapun.
Namun belum diketahui harga pesawat Sukhoi T-50 jika dilepas ke pasaran. Hingga kini pabrikan Sukhoi sedang memproduksi 200 pesawat jet tersebut.


Credit  Okezone

Rusia Siap Kirimkan 20 Jet Tempur ke Bolivia


Jet Tempur Rusia (Foto: Sputnik)
Jet Tempur Rusia (Foto: Sputnik)
SUCRE  (CB) – Rusia dikabarkan siap untuk menjual dan mengirimkan 20 jet tempur baru menuju Bolivia, jika Departemen Pertahanan Bolivia jadi menyodorkan kontrak kepada Pemerintah Rusia.
“Kami memang membutuhkan dua armada jet tempur. Masing-masing armada akan berisi 10 pesawat. Rusia dikabarkan telah siap mengirimkan 20 jet tempurnya, namun kami juga mendapatkan penawaran dari negara lain,” ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Bolivia, Reymi Ferreira, seperti dikutip Sputnik, Senin (27/4/2015).
“Hingga kini, kami telah mendapatkan tawaran jet tempur dari Brasil, Prancis, Rusia, dan Argentina. Namun, bukan berarti kami akan memilih satu di antara penawaran mereka,” lanjutnya.
Menhan Ferreira menambahkan, nantinya jet-jet tempur tersebut akan digunakan untuk menghadang pengiriman dan perdagangan narkoba yang sering terjadi di wilayah perbatasan Bolivia.
Seperti diberitakan, Pemerintah Rusia secara resmi telah memperkenalkan jet tempur terbarunya, yakni Sukhoi T-50. jet tempur Sukhoi T-50 yang diklaim memiliki kemampuan yang sama dengan pesawat F-35 dan F-22 buatan Amerika Setikat (AS).
Jet tempur Sukhoi T-50 dikabarkan akan dipersiapkan untuk dikirim ke Bolivia, jika Departemen Pertahanan Bolivia jadi memberikan kontrak yang berisikan permintaan pembelian jet tempur tersebut.


Credit  Okezone

Pemimpin ISIS Dikabarkan Meninggal Dunia

Pemimpin ISIS, Abu Bakr al Baghdadi (Foto: Farsnews)
Pemimpin ISIS, Abu Bakr al Baghdadi (Foto: Farsnews)
MOSUL  (CB) – Pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al Baghdadi dikabarkan meninggal dunia. Hal itu disampaikan dua kantor berita di Irak, Alghad Press dan Al Youm Al Thamen.
Menurut kantor berita tersebut, al Baghdadi ditemukan meninggal di salah satu rumah sakit dekat wilayah Dataran Tinggi Golan. Pemimpin ISIS tersebut dikabarkan terluka parah akibat serangan udara yang dilakukan pasukan gabungan Pemerintah Irak, sebelum akhirnya meninggal di sebuah rumah sakit dekat wilayah Dataran Tinggi Golan.
Seperti dikutip ABNA News, Senin (27/4/2015), menurut sumber tersebut, dengan meninggalnya al Baghdadi, kelompok ISIS yang berbasis di Irak telah menyatakan sumpah setianya kepada pemimpin yang baru, yaitu Abdul Rahman al Sheijlar.
Seperti diberitakan, pasukan gabungan Israel telah melancarkan serangan udara ke wilayah Dataran Tinggi Golan dekat dengan perbatasan Suriah pada Minggu 27 April 2015. Akibat serangan itu, empat orang tewas dalam insiden tersebut.


Credit  Okezone


Jelang Eksekusi Mati Duo Bali Nine, SBY Batal ke Perth

Jelang Eksekusi Mati Duo Bali Nine, SBY Batal ke Perth
Lukisan mantan presiden SBY dan presiden Jokowi karya terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran, selama di Lapas Kerobokan. Sabnyak 21 lukisan Myuran akan dipamerkan di Belanda. News.com.au

CB, Perth - Menjelang eksekusi terpidana mati narkoba asal Australia, mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, membatalkan kunjungan tiga harinya ke Perth.

SBY seharusnya menjadi pembicara di forum kepemimpinan "In the Zone" di University of Western Australia, Perth, Australia, pada Jumat, 1 Mei 2015. Demikian dilaporkan The Australian pada Senin, 27 April 2015.

Wakil Rektor University of Western Australia Paul Johnson mengatakan SBY menangguhkan kunjungannya karena "waktu yang sensitif".

Dua anggota Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, akan dieksekusi di hadapan regu tembak di penjara Nusakambangan dalam waktu dekat, meskipun pemerintah Australia terus meminta Presiden Joko Widodo membatalkan eksekusi itu. Sukumaran dan Chan adalah dua warga negara Australia yang memimpin jaringan narkotik yang disebut dengan Bali Nine.

Johnson mengatakan SBY masih mempertimbangkan pilihan memberikan ceramah melalui jaringan video.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Perdana Menteri Negara Bagian Western Australia Colin Barnett juga akan berbicara dalam forum tersebut.

University of Western Australia telah menawari SBY posisi guru besar tamu dan senior fellow serta berniat memberi dia gelar kehormatan.




Credit  TEMPO.CO

Duo Bali Nine Tetap Dieksekusi, Australia Tunda MoU dengan KY


Duo Bali Nine Tetap Dieksekusi, Australia Tunda MoU dengan KY  
Terpidana mati asal Australia Andrew Chan saat disidang di ruang Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, 13 Oktober 2005. (REUTERS/Bagus Othman)
 
Jakarta, CB -- Situasi panas jelas eksekusi dua warga negara Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan berimbas pada penundaan penadatangan nota kesapahaman Komisi Yudisial dengan lembaga pengawas hakim New South Wales, Australia.

Tak jelas sampai kapan penundaan ini dilaksanakan. Menurut Wakil Ketua Komisi Yudisial, Imam Anshori, kemungkinan MoU ditunda hingga hubungan kedua negara kembali normal.


Surat penundaan diterima KY kemarin diantar oleh perwakilan dari Australia. Meski tidak dinyatakan langsung soal hubungan penundaan ini dengan rencana eksekusi duo Bali Nine, namun secara samar perwakilan Australia tersebut menyatakan kaitannya.

"Sepertinya mereka menghormati publik Australia di tengah situasi seperti ini kok seperti tidak berpihak pada negaranya," kata Imam kepada CNN Indonesia, Selasa (28/4).

Jika memang hubungan dua negara setelah eksekusi mulai membaik, Australia menurut Imam akan kembali menghubungi KY soal MoU tersebut. 

MoU tentang peningkatan pengawasan hakim tersebut rencananya akan ditandatangani hari ini. MoU juga berkaitan dengan peningkatan kapasitas hakim di dua negara.

Dua warga negara Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan adalah dua dari sembilan terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat. Keduanya terbukti menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram bersama tujuh orang lainnya di Bandara Ngurah Rai, Bali 2005 silam.

Berbagai upaya hukum telah dilakukan dari mulai peninjauan kembali, permohonan grasi, hingga menggugat keputusan presiden sial grasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Namun usaha keduanya selalu kandas.

Myuran dan Andrew saat in sudah mendekam di sel isolasi penjara yang ada di Pulau Nusakambangan untuk menghadapi eksekusi mati oleh regu tembak di pulau tersebut.

Australia sendiri sudah jauh-jauh hari mengecam rencana eksekusi ini. Pemerintah negeri kanguru itu juga terus berupaya agar eksekusi keduanya bisa dibatalkan




Credit  CNN Indonesia

Regu Tembak Siap Eksekusi Sembilan Terpidana Mati


Regu Tembak Siap Eksekusi Sembilan Terpidana Mati  
TNI menerjunka pasukan elite Kopassus untuk menjaga pelaksanaan eksekusi sembilan terpidana mati di LP Limus Buntu, Nusakambangan. (Reuters/Beawiharta)
 
 
Cilacap, CB -- Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali memastikan tim regu tembak dari kepolisian telah siap mengeksekusi sembilan terpidana mati, di Lapangan Tembak Limus Buntu, Nusakambangan, Cilacap.

"Regu tembak siap, ada 14 orang tiap tim dikali sebanyak itu (sembilan terpidana)," ujar Nur Ali di Dermaga Wijayapura, Cilacap, saat jumpa pers usai mengecek kesiapan eksekusi, Selasa (28/4).

Nur memastikan, timnya telah siap melaksanakan tugas negara untuk menembak pelatuk ke jantung sembilan terpidana mati kasus narkoba. Mereka adalah regu penembak dari Brigade Mobil (Brimob) yang terdiri dari seorang Bintara, 12 orang Tamtama, di bawah pimpinan seorang Perwira.

Merujuk Pasal 1 Undang-Undang Nomor 2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati yang Dijatuhkan Oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Militer, pelaksanaan pidana mati, yang dijatuhkan oleh pengadilan di lingkungan peradilan umum atau peradilan militer, dilakukan dengan ditembak sampai mati.

Bersama dengan Nur, turut mendampingi, Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap dan Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya. Pengecekan persiapan dilakukan sekitar satu jam. Selain regu tembak, persiapan tersebut meliputi lokasi eksekusi, keamanan, tim kejaksaan, dan petugas sipir LP Besi.

Hal yang sama diutarakan eksekutor dari Tim Kejaksaan Negeri Cilacap. "Kami mengecek persiapan pelaksanaan eksekusi mati dan sudah siap," kata dia di dermaga.

Sembilan terpidana mati yang bakal dijemput maut terdiri dari tiga warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, dan Silvester Obiekwe Nwolise. Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil, Martin Anderson dari Ghana, dan Zainal Abidin dari Indonesia. Selain itu, terdapat duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Seluruh terpidana mati kini diisolasi di LP Besi.




Credit  CNN Indonesia

Australia Terima Surat dari Indonesia Terkait Eksekusi Mati


Australia Terima Surat dari Indonesia Terkait Eksekusi Mati  
Menlu Australia menerima surat dari Indonesia terkait eksekusi mati dan isinya tak mencantumkan perihal penangguhan hukuman. (Antara/Nyoman Budhiana)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan ia telah menerima surat dari Indonesia pada Senin (27/4) malam. Isinya memberi informasi mengenai eksekusi yang segera dilakukan terhadap dua terpidana mati pengedar narkoba asal Australia dan tak mencantumkan perihal penangguhan hukuman.

"Mereka tidak memberikan indikasi bahwa Presiden (Joko) Widodo akan berubah pikiran dan mengabulkan grasi yang telah kita usahakan,” kata Bishop di media Australia, Nine Network pada Selasa (28/4).

Bishop mengatakan dia tidak diberi tanggal atau waktu pelaksanaan eksekusi terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Sementara media-media Australia melaporkan bahwa Sukumaran dan Chan telah diberitahu untuk menyampaikan ucapan selamat tinggal terakhir pada pukul 14.00 WIB, sebelum eksekusi dilaksanakan tengah malam ini.

Meski begitu, belum ada keterangan resmi dari pemerintah Indonesia terkait eksekusi.

Menurut pantauan CNN Indonesia, secara bertahap keluarga calon tereksekusi mati sudah mendatangi Nusakambangan. Jika eksekusi mati jadi dilakukan malam ini, dipastikan para terpidana mati mulai diisolasi sore nanti dan hanya didampingi rohaniawan. Dan jika merujuk pada eksekusi mati jilid pertama, para terpidana mati akan dihadapkan pada regu tembak di Lapangan Tembak Lapas Limus Buntu, Nusakambangan.

Selain duo Bali Nine asal Australia, ada tujuh terpidana lain yang kini mendekam di LP Besi, Nusakambangan dan akan berhadapan dengan regu tembak yakni Mary Jane asal Filipina, Raheem Agbaje Salami asal Nigeria, Rodrigo Gularte asal Brasil, Zainal Abidin asal Indonesia, Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria, dan Martin Anderson alias Belo asal Ghana.




Credit  CNN Indonesia

Daftar WNI di Nepal yang Selamat & yang Belum Jelas


Daftar WNI di Nepal yang Selamat yang Belum Jelas
Puluhan WNI di Nepal selamat dari musibah gempa, namun ada beberapa yang belum jelas karena tidak bisa dikontak. | (Reuters)
 
 
JAKARTA   (CB) - Gempa dahsyat 7,8 SR di Nepal pada Sabtu pekan lalu dan diperparah dengan gempa-gempa susulan telah merenggut lebih dari 4 ribu jiwa pada Selasa (28/4/2015). Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Nepal sudah diketahui dalam kondisi selamat, namun ada beberapa yang belum jelas nasibnya karena tidak bisa dikontak.

Kementerian Luar Negeri dalam rilisnya yang diterima Sindonews, telah merinci beberapa WNI yang ada di Nepal. Berikut daftar WNI yang selamat dan WNI yang belum jelas nasibnya;

12 WNI menetap di Nepal yang selamat dan bisa dihubungi

1. Diah Ismaya
2. Winarti Karyono
3. Samini
4. Evi Nurlaila Ana
5. Fitri Rosdiana
6. Aprieri Dwi
7. Maya Apriyani
8. Ariani Hasanah
9. Wayan Kushle
10. Freddy Lawrens (berada di Jakarta)
11. Grace Tarigan (berada di Jakarta)
12. Ni Putu Purniawati (berada di Dubai)

6 WNI menetap di Nepal yang belum dapat dihubungi
1. Ari Isyanawati
2. Maria E. Putuhena
3. Toyibah
4. Parsiah Majudi
5. Purwanti
6. Ni Komang Widiasih

29 WNI visiting di Nepal yang selamat dan bisa dihubungi

1. Ahmad Taufan Damanik
2. Esther Indriani
3. Laura Hukom
4. Dhiana Anggraeni
5. Emmy Lucy
6. Tessy Ananditya
7. Sapta Hudaya
8. Nuri Arunbiati
9. Virgo Dirgantara
10. Handri Ramdhani
11. Nicko Ronny
12. Ong Kim Han
13. Yanti
14. Sri Purna Widari
15. Fadli Andrian
16. Yospina Opang
17. Agustina Soleh
18. Muhammad Insan Kamil
19. Cecilia Enny
20. dr. Meinardi Mastur
21. dr. Ahmad Novel
22. dr. Prabudi
23. dr. Eko Prasetyo
24. Gama Wardhani
25. Lewis Cassidy
26. Hafid Zulkarnaen
27. Kusumorini Susanto
28. Ardyan Hafizh
29. Sutansyah Marahakim

7 WNI visiting di Nepal yang belum dapat dihubungi
1. Alma Parahita
2. Kadek Andana
3. Jeroen Hehuwat
4. Hendry Renaldo
5. Dewi Pancaringtyas Asih
6. Rainul Ria
7. NN (WNI teman dari Rainul Ria)


Credit  SINDOnews


ASEAN Anggap Reklamasi Laut China Selatan Berbahaya


ASEAN Anggap Reklamasi Laut China Selatan Berbahaya
ASEAN menganggap reklamasi di Laut China Selatan oleh pihak China berbahaya bagi keamanan. | (Reuters)
 
KUALA LUMPUR   (CB) - KTT ASEAN di Malaysia mulai menyoroti tindakan China yang melakukan reklamasi di Laut China Selatan. ASEAN menganggap reklamasi di kawasan sengketa itu berbahaya bagi keamanan serta merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

Pernyataan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tersebut akan dikeluarkan setelah upacara penutupan KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada hari Senin (27/4/2015).”Itu akan menaikkan keprihatinan serius dari beberapa pemimpin atas reklamasi lahan,” demikian kutipan draf pernyataan ASEAN yang dilihat Reuters.

Dalam pernyataan itu, ASEAN menyatakan bahwa, reklamasi telah "mengikis kepercayaan dan dapat merusak perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut China Selatan”. 

 
”Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan dan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan,” lanjut pernyataan ASEAN.

China telah mengklaim 90 persen atas kawasan Laut China Selatan yang kaya minyak dan gas. Namun, klaim itu ditentang Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan.

"Mereka tidak bisa mengabaikan bahwa beberapa anggota ASEAN memiliki pernyataan yang kuat pada masalah itu, terutama Filipina, yang memiliki perhatian serius, ini yang bisa menciptakan ketegangan di kawasan itu,” imbuh seorang diplomat ASEAN yang menolak diidentifikasi karena isu itu sensitif.




Credit  SINDOnews

Rusuh Rasial di Baltimore, Maryland Berstatus Darurat


Rusuh Rasial di Baltimore Maryland Berstatus Darurat
Kerusuhan rasial pecah di Baltimore, massa membakar gedung dan menjarah. | (Reuters)
 
 
BALTIMORE  (CB) - Pemerintah negara bagian Maryland, Amerika Serikat (AS) mengumumkan status darurat setelah Kota Baltimore dilanda kerusuhan rasial. Di kota itu sejak Senin waktu setempat telah memberlakukan jam malam.

Kerusuhan pecah, di mana ratusan orang menjarah toko dan membakar bangunan menyusul pemakaman pria kulit hitam yang tewas setelah terluka di dalam tahanan polisi. Massa yang didominasi warga kulit hitam melampiaskan kemarahan kepada aparat kepolisian. Setidaknya 15 polisi terluka.

Kerusuhan rasial ini paling parah sejak kerusuhan serupa pecah di Ferguson tahun lalu yang dipicu penembakan terhadap warga kulit hitam oleh polisi kulit putih.

Gubernur Maryland, Larry Hogan, resmi mengumumkan keadaan darurat dan menyiagakan aparat Garda Nasional untuk mengatasi para perusuh dan penjarah.

Polisi, seperti dikutip Reuters, Selasa (28/4/2015) telah menangkap 27 orang dalam kerusuhan itu. Sekolah-sekolah di Baltimore juga ditutup hari ini.

Wali Kota Baltimore, Stephanie Rawlings-Blake, menyebut para perusuh sebagai “preman”. ”Terlalu banyak orang telah menghabiskan generasi yang membangun kota ini, yang lantas harus dihancurkan oleh preman,” kata Rawlings-Blake.

Sebelumnya, pria kulit hitam berusia 25 tahun, Freddie Gray, dimakamkan setelah tewas dengan luka di bagian tulang belakang. Dia tewas setelah seminggu ditahan aparat polisi Balltimore.



Credit  SINDOnews