Selasa, 14 April 2015

Rusia Cabut Embargo Rudal S-300, Iran Senang



Rusia Cabut Embargo Rudal S 300 Iran Senang
Iran senang dengan keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal S-300 pada Teheran. | (Wikimedia)
 
 
TEHERAN  (CB) - Iran senang dengan keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mencabut embargo rudal S-300 terhadap Teheran. Keputusan Rusia itu membuka jalan bagi Putin untuk memasok rudal canggih S-300 terhadap Iran.

Iran yang memuji langkah Rusia itu menganggap keputusan Putin sebagai langkah menuju penciptaan “keamanan abadi” di Timur Tengah. 


”Pengembangan kerjasama bilateral (dengan Rusia) dan dengan negara-negara tetangga di berbagai bidang dapat sangat efektif untuk stabilitas dan keamanan abadi di wilayah tersebut,” kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehqan, seperti dilansir kantor berita IRNA, Selasa (14/4/2015).

Rusia semula menandatangani kontrak senilai US$800 juta untuk menjual sistem rudal S-300 kepada Iran pada tahun 2007. Tapi, pada tahun 2010, kontrak itu ditangguhkan Dmitry Medvedev (Presiden Rusia kala itu) karena muncul keberatan dari AS dan Israel terkait akivitas program nuklir Iran.

Tapi, Rusia kini menilai embargo senjata kepada Iran sudah tidak diperlukan lagi. Alasannya, perundingan nuklir Iran sudah mengalami kemajuan.


Sementara itu, suara keberatan muncul dari Amerika Serikat (AS) dan Israel atas keputusan berani Rusia itu. AS prihatin dengan keputusan pencabutan embargo rudal S-300 oleh Rusia terhadap Iran. Langkah Rusia itu dianggap AS bisa meningkatkan kekhawatiran.

Sedangkan Israel mengecam keras keputusan Rusia tersebut. Israel menganggap pencabutan embargo senjata oleh Rusia terhadap Iran sebagai imbas langsung dari perundingan nuklir Teheran antara Iran dan enam negara kekuatan dunia yang selama ini ditentang keras oleh Israel.



Credit  SINDOnews


Rusia Cabut Embargo Rudal S-300 ke Iran, AS Prihatin


Rusia Cabut Embargo Rudal S 300 ke Iran AS Prihatin
AS prihatin dengan keputusan Iran mencabut embargo rudal S-300 terhadap Iran. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Amerika Serikat (AS) prihatin dengan keputusan Rusia yang telah mencabut sanksi atau embargo terhadap Iran, termasuk soal pengiriman rudal S-300. AS menilai tindakan Rusia bisa mempengaruhi negara-negara besar yang akan melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran.

Keprihatinan AS itu disuarakan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dan juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Menurut Gedung Putih, keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal kepada Iran bisa meningkatkan kekhawatiran.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengatakan, AS berharap tindakan Rusia ini tidak akan mempengaruhi negara-negara besar. ”Dalam pembicaraan nuklir yang akan berlangsung,” kata Harf.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin resmi mencabut larangan pengiriman rudal pertahanan udara S-300 kepada Iran. Dengan demikian, Putin bakal leluasa untuk memasok rudal canggih S-300 buatan Rusia itu kepada Iran. 

 
Larangan mengirim rudal canggih Rusia kepada Iran itu semula diperkenalkan oleh mantan Presiden Rusia, Medvedev pada tahun 2010.

”Keputusan (presiden) adalah mencabut larangan transit melalui wilayah Rusia, termasuk airlift, dan ekspor dari Federasi Rusia ke Republik Islam Iran. Juga transfer rudal sistem pertahanan udara S-300 ke Republik Islam Iran, baik melalui laut dan udara,” bunyi dokumen pencabutan sanksi oleh Rusia terhadap Iran seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti.

Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditandatangani Presiden Putin. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengomentari keputusan Presiden Putin itu. Menurutnya, embargo rudal S-300 oleh Moskow (pada Teheran) tidak diperlukan lagi. Alasannya, sudah ada kemajuan dalam perundingan nuklir Teheran di Lausanne, Swiss pada 2 April 2015 lalu.

“Selama pembicaraan di Swiss, kelompok P5 + 1 telah membuat kemajuan substansial dalam menyelesaikan program nuklir Iran,” kata Lavrov. ”Kerangka politik dari kesepakatan (nuklir Iran) akhirnya disepakati dan sangat dipuji oleh masyarakat internasional,” katanya lagi, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/4/2015).




Credit  SINDOnews


Israel Kecam Rusia yang Cabut Embargo Rudal ke Iran


Israel Kecam Rusia yang Cabut Embargo Rudal ke Iran
Israel kecam keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal S-300 terhadap Iran. | (BBC/AP)
 
 
JERUSALEM  (CB) - Setelah Amerika Serikat (AS) prihatin dengan keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal S-300 terhadap Iran, gini giliran Israel yang mengecam keputusan Rusia itu.

Israel mengecam keputusan Rusia sebagai imbas langsung dari perundingan nuklir Teheran antara Iran dan enam negara kekuatan dunia yang dianggap telah mengalami kemajuan. Israel sendiri merupakan penentang keras perundingan nuklir Iran dan enam negara kekuatan dunia atau P5+1.

“Ini adalah akibat langsung dari legitimasi yang diperoleh dari kesepakatan nuklir yang muncul,” kata Menteri Intelijen Israel, Yuval Steinitz, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/4/2015). 


Menurut Steinitz, kesepakatan pencabutan embargo senjata terhadap Iran itu menunjukkan bahwa Iran berencana untuk menggunakan bantuan dari pencabutan sanksi ekonomi untuk membeli senjata, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin resmi mencabut larangan pengiriman rudal pertahanan udara S-300 kepada Iran. Dengan demikian, Putin bakal leluasa untuk memasok rudal canggih S-300 buatan Rusia itu kepada Iran. 


Rusia semula menandatangani kontrak senilai US$800 juta untuk menjual sistem rudal S-300 kepada Iran pada tahun 2007. Tapi, pada tahun 2010, kontrak itu ditangguhkan Dmitry Medvedev (Presiden Rusia kala itu) karena muncul keberatan dari AS dan Israel terkait akivitas program nuklir Iran.

Tapi, Rusia kini menilai embargo senjata kepada Iran sudah tidak diperlukan lagi. Alasannya, perundingan nuklir Iran sudah mengalami kemajuan.

”Keputusan (presiden) adalah mencabut larangan transit melalui wilayah Rusia, termasuk airlift, dan ekspor dari Federasi Rusia ke Republik Islam Iran. Juga transfer rudal sistem pertahanan udara S-300 ke Republik Islam Iran, baik melalui laut dan udara,” bunyi dokumen pencabutan sanksi oleh Rusia terhadap Iran seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti.




Credit  SINDOnews

Menteri Susi Perpanjang Moratorium Kapal Eks Asing 6 Bulan


Menteri Susi Perpanjang Moratorium Kapal Eks Asing 6 Bulan  
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberikan keterangan terkait evaluasi dan tindak lanjut penanganan ABK kapal asing di Benjina oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta, Rabu, April 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
 
 
Jakarta, CB -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperpanjang penghentian sementara (moratorium) izin kapal eks asing selama enam bulan ke depan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kebijakan itu akan efektif berlaku setelah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2014 yang menajdi payung hukum disahkan.

"Memang diperpanjang. Nunggu dari Menteri Hukum dan HAM. Kami bikin perpanjangan. Sifatnya perpanjangan dan isinya tetap," kata Susi kepada wartawan di kantornya, Senin (13/4).

Alasan perpanjangan moratorium, jelas Susi, karena masih ditemukan  sejumlah kasus yang mencurigakan yang melibatkan kapal eks asing. "Karena kapal asing hampir semuanya identik dengan illegal fishing. Sudah bilang berkali-kali. Hampir semuanya identik dengan pencurian ikan," katanya.

Secara umum, menurut Susi, kapal eks asing yang ada di Indonesia jumlahnya 1.132 kapal. Dari jumlah tersebut, 799 kapal telah mengalami perubahan nama pada saat pergantian bendera, 280 kapal yang dibuat di luar negeri dan langsung berbendera Indonesia tanpa dokumen resmi atau deletion certificate, serta 53 kapal ikan asing yang statusnya disewa.

Selain itu, lanjutnya, banyak alat tangkap yang digunakan kapal tidak ramah lingkungan seperti pukat (trawl). Termasuk kasus PT Pusaka Benjina Resources (PBR).

Susi juga meminta pencabutan izin 101 kapal milik PBR, yang terdiri dari 92 kapal tangkap dan 9 kapal angkut. "Semestinya pemerintah komitmen lebih serius dengan moratorium itu pakai  aturan Peraturan Presiden (perpres)," katanya.



Credit  CNN Indonesia

Menko Maritim Ingin Komponen Lokal Survei Migas 50 Persen


Menko Maritim Ingin Komponen Lokal Survei Migas 50 Persen  
Menko Maritim Indroyono Soesilo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada kegiatan survei geologi dan seismik di Indonesia bisa mencapai 50 persen pada 2015. Saat ini tingkat kandungan dalam negeri atau lokal dalam kegiatan-kegiatan tersebut baru mencapai 15 persen.

"Indonesia sudah 70 tahun (bergelut) di industri migas tapi kemampuan nasional di bidang barang dan jasa masih menyedihkan. Saya ingin bersama-sama industri migas nasional meningkatkan kandungan lokal kita dengan mengoptimalkan kemampuan nasional," ujar Indroyono di Jakarta, Selasa (14/4).


Indroyono mengungkapkan, untuk menggapai peningkatan kandungan lokal di industri migas pemerintah akan memberikan sejumlah insentif khusus. Satu diantaranya perihal pembebasan pengenaan Pajak Penambahan Nilai (PPN) atau tax holiday untuk pelaku industri galangan kapal.

Selain itu, pemerintah juga telah meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku regulator hulu migas untuk melakukan inventarisir mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan guna menggapai target tingkat kandungan lokal.

"Ini juga ditujukan untuk meningkatkan tingkat kandungan lokal," tuturnya.

Selain kegiatan survey Indroyono bilang, pihaknya juga tengah berupaya meningkatkan TKDN pada kegiatan pengeboran sumur migas tahun ini. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan angka TKDN dalam kegiatan tersebut mencapai 50 persen sampai 65 persen tahun ini.

"Begitu juga dengan kemampuan (TKDN) lumpur bor yang kedepannya harus 50 sampai 60 persen," kata Indroyono.


Credit  CNN Indonesia

Sumbangan Letusan Tambora bagi Seni Eropa


Sumbangan Letusan Tambora bagi Seni Eropa "Amukan" Tambora, dua abad lalu, menginspirasi pelukis J.M.W. Turner. (CNNIndonesia Internet/NASA Earth Obesrvatory)
 
Jakarta, CB -- Matahari terbenam di mata penduduk Eropa tak pernah berwarna jingga kental. Biasanya langit hanya menggelap, atau sedikit kekuningan. Namun lukisan J.M.W. Turner menunjukkan pemandangan langit yang benar-benar berbeda.

Lihat saja lukisannya yang berjudul Chichester Canal Circa, dirampungkan pada 1828. Di atas kanal dengan perairan tenang sebening kaca itu, ada langit keemasan. Awannya seperti menyimpan sesuatu berwarna kelabu bak polusi.

Lukisannya yang lain lagi, dirampungkan pada tahun-tahun sekitar 1800-an, bernuansa sama. Atmosfernya dipenuhi warna oranye, dengan langit pekat. Kalau pun ada sinar matahari, berkas-berkasnya seperti menembus awan tebal.


Turner bukan melukis imajinasi. Pada tahun-tahun itu, Eropa memang tengah dibekap sesuatu. Ada lapisan seperti atmosfer tambahan di atas langitnya, yang membuat sinar matahari perlu tenaga ekstra untuk menembusnya.

Atmosfer tambahan itu yang membuat Eropa dilanda musim dingin berkepanjangan. Tanahnya lebih mirip es untuk ditanami. Tak heran masyarakat kala itu kelaparan. 1800-an Eropa didera "kiamat kecil". Ratusan ribu orang meninggal karena kelaparan dan kedinginan.

Tahukah Anda, apa penyebabnya?

Yang menjadi inspirasi Turner melukis langit pekat Eropa itu adalah letusan Tambora. Tahun 1815, gunung yang berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia itu memuntahkan isi perutnya. Sekitar 60 ribu orang meninggal.

Letusan tambora juga berdampak ke negara-negara lain. Tiongkok gagal panen. Rakyat Perancis sampai harus makan kucing dan tikus.

Namun letusan Tambora dua abad lalu itu juga menyumbangkan ukiran sejarah bagi dunia seni. Selain Turner yang mengabadikan kondisi langit Eropa tanpa musim panas, ada pula sebuah grup rock bernama Rasputina yang memanfaatkannya.

Mengutip Wikipedia, grup itu punya sebuah lagu berjudul 1816, The Year Without A Summer. Lagu itu muncul di album 2007, Oh Perilous World.

Masih ada penyanyi folksong, Pete Sutherland yang menciptakan lagu juga tentang ledakan Tambora. Judulnya 1800 and Froze-to-Death. Lagu itu direkam tahun 2009 untuk album berjudul Thufters and Through-Stones: The Music of Vermont's first 400 Years.

BUkan itu saja. Tahun 1800-an saat Tambora meletus juga digunakan novelis Guillermo del Toro sebagai masa penciptaan vampir. Bersama penulis Amerika, Chuck Hogan tahun 1816 direferensikan sebagai munculnya vampir karena Eropa dirundung kegelapan. Itu tertulis dalam tesis berjudul Why Vampires Never Die.

Kini, usia letusan Tambora dua abad sudah. Masyarakat dan pemerintah Indonesia memeringatinya tidak lagi dengan duka, melainkan suka cita. Berbagai kegiatan seni budaya dan kuliner digelar gegap gempita.


Credit  CNN Indonesia

Cabut Pembekuan, Rusia Siap Kirim Rudal Pertahanan Udara S-300 ke Iran


 
AP Sistem pertahanan rudal anti pesawat S-300 buatan Rusia yang dipesan Iran tahun 2010, namun kemudian dibatalkan

MOSKWA, CB - Pemerintah Rusia mencabut larangan pemasokan sistem pertahanan udara peluru kendali S-300 kepada Iran.
Pengiriman S-300 dibatalkan pada tahun 2010 setelah PBB menerapkan sanksi terhadap Iran terkait program nuklirnya.
Tetapi presiden Rusia mengizinkan pengiriman S-300 setelah Teheran menyetujui kesepakatan sementara dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, untuk menghentikan kegiatan nuklir dengan imbalan pengurangan sanksi.
Dilansir dari kantor berita Interfaxyang mengutip pejabat Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia pun menyatakan siap memasok peralatan S-300 dengan "segera". Rusia adalah satu dari enam negara adikuasa dunia yang menyepakati garis besar kesepakatan dengan Iran terkait program nuklirnya. Rusia dan Iran tetap menjadi sekutu dekat meskipun sanksi PBB diterapkan.
Kontrak pengiriman sistem pertahanan tersebut sangat dikecam Israel dan Amerika Serikat. Kedua negara khawatir hal tersebut dapat dipakai untuk melindungi situs nuklir Iran.
Ketika sempat dibatalkan oleh Rusia pada 2010, Iran mengajukan tuntutan ganti rugi senilai miliaran dolar.
Saat itu Moskwa mengatakan, pihaknya tidak memiliki pilihan kecuali membatalkan kesepakatan ketika PBB menerapkan sanksi, dan melarang penjualan senjata canggih, termasuk S-300.


Credit  KOMPAS.com

Habibie Minta Jokowi Bantu Produksi Pesawat R80


 
Kompas.com/SABRINA ASRIL Presiden Joko Widodo bersama dengan Presiden ketiga RI BJ Habibie usai bertemu di Istana Merdeka, Kamis (29/1/2015).


TANGERANG SELATAN, CB
- Presiden ketiga RI BJ Habibie memperkenalkan rancangan pesawat baru yang akan digarap oleh Regio Aviasi Industri. Pesawat itu dinamakan R80. Untuk membuat pesawat ini, Habibie meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo.
"Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian Indonesia. Bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut menyumbang dalam arti mengatakan 'silakan' karena industri pesawat terbang seperti Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama," ujar Habibie kepada Jokowi saat menunjukkan miniatur R80.
Habibie memaparkan kehebatan dari R80. Menurut dia, pesawat yang digerakkan oleh baling-baling memiliki kelebihan seperti mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, yakni antara 80-90 orang, waktu berputar yang singkat, hemat bahan bakar, dan perawatan yang mudah.
Habibie menyebut bahwa pesawat ini nantinya tidak kalah hebatnya dibandingkan Boeing 777. Pesawat R80, lanjut dia, sangat tepat digunakan untuk tipe bandara sedang yang banyak ada di Indonesia.
Saat ini, pengerjaan R80 baru dalam tahap desain awal. Regio Aviasi di mana Habibie menjadi pendiri sekaligus pemiliknya sudah melakukan studi di Amerika Serikat.
"Diharapkan pada tahun 2019 sudah mulai mengudara apabila ada bantuan pemerintah," kata Habibie.
Meski secara fisik pesawat ini belum dibuat, tetapi Regio Aviasi sudah mulai mendapat pesanan terutama maskapai penerbangan komersial dalam negeri.
Manager Marketing Regio Aviasi Industri Wuri Rejeki menyebutkan, saat ini sudah tiga perusahaan yang menandatangani letter of intent (LoI), yakni Nam Air untuk pemesanan 100 unit, Kalstar (25 unit), dan Trigana Air (20 unit).
Menurut Wuri, pesawat ini menarik minat maskapai penerbangan dalam negeri karena kecepatan yang dimiliki lebih baik dibandingkan propeller yang ada saat ini. Diharapkan dengan kecepatan lebih baik, maka pesawat bisa menambah frekuensi perjalanan yang dilakukan.
Wuri berharap pemerintah bisa membantu industri penerbangan saat ini, termasuk dalam membuat pesawat asli buatan Indonesia.
"Pabrik pesawat di tempat lain diberikan dukungan oleh pemerintahnya bukan dalam bentuk uang, tapi jaminan karena ini adalah industri strategis," ucap Wuri.
Menanggapi permintaan Habibie ini, Jokowi menyatakan siap membantu. "Ya, ini seharusnya mendapat perhatian menjadi proyek nasional," ucap dia.



Credit  KOMPAS.com

Menteri Susi: Kalau Jokowi-JK Tak Lakukan Perubahan, Berarti Kita Salah Pilih


 
TRIBUN NEWS / DANY PERMANA Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti


JAKARTA, CB - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, Pemerintahan Jokowi-JK membawa misi perubahan. Bahkan, dia mengakui salah satu faktor yang membuat dirinya tertarik menjadi Menteri Kabinet Kerja adalah karena Jokowi-JK membawa misi tersebut. Namun, kata dia, apabila pemerintah tak melakukan perubahan, maka rakyat telah salah pilih.

"Sebelumnya, tahun-tahun pemerintah sebelumnya, barangkali memperbolehkan (kapal-kapal tangkap menggunakan alat yang merusak lingkungan) tapi tidak pemerintahan Jokowi-JK. Mereka ingin Indonesia berubah, dan kita memilih mereka (Jokowi-JK) karena kita ingin perubahan. Kalau tidak berubah, berarti kita salah pilih mereka," ujar Susi saat memberikan arahan kepada 448 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (13/4/2015).

Sebagai menteri, Susi mengaku sudah berusaha melakukan berbagai perubahan di sektor kelautan dan perikanan. Bahkan beberapa kebijakan agar tercipta perubahan itu sudah dilakukan misalnya pelarangan bongkar muat kapal ikan di tengah laut dan pelarangan penggunakan alat tangkap ikan yang tak ramah lingkungan.

Selain itu Susi juga melakukan moratorium kapal-kapal eks asing sehingga kapal-kapal tersebut tak bisa seenaknya keluar-masuk perairan Indonesia. Meski begitu, dia berujar, perubahan tak bisa dilakukan oleh dirinya saja. Semua stakeholder yang terlibat baik langsung maupun tidak di sektor Kelautan dan Perikanan harus ikut memperbaiki diri sehingga sektor yang menjadi jati diri Indonesia sebagai bangsa maritim itu bisa maju.

"Kita harus berikan program pembangunan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jangan lagi bangun program atas project, atas dasar komisi, atas dasar feed back, ini semua tidak boleh ada lagi. Dan saya tidak mau mendengar hal ini kembali terjadi," kata dia.

Oleh karena itu, Susi meminta semua jajaran KKP untuk bekerjasama dan kerja sama-sama untuk menciptakan perubahan yang didambakan tersebut.



Credit  KOMPAS.com

PM Yaman dilantik sebagai wakil presiden di pengasingan


PM Yaman dilantik sebagai wakil presiden di pengasingan
Ilustrasi-Milisi Houthi, Sanaa, Yaman, January 21, 2015. (REUTERS/Khaled Abdullah)
 
 
Riyadh (CB) - Perdana Menteri Yaman Khaled Bahah, Senin, dilantik sebagai wakil presiden di kedutaan negara itu di Riyadh, sementara koalisi pimpinan Arab Saudi menggencarkan serangan udara terhadap para pemberontak Yaman.

Bahah diambil sumpah di depan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang sedang berada dalam pengasingan, satu hari setelah ia ditunjuk sebagai wakil presiden, demikian dilaporkan kantor berita resmi pemerintah Saudi, SPA.

Kantor berita itu mengatakan sejumlah menteri, pejabat dan pemimpin politik Yaman hadir dalam acara pengambilan sumpah.

Dewan Kerja Sama Teluk menyambut baik penunjukan Bahah tersebut dengan menganggapnya sebagai sebuah langkah penting dalam membantu upaya Hadi untuk "mengembalikan keamanan dan stabilitas di Yaman."

Dewan yang beranggotakan Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab itu berjanji akan "terus mendukung semua upaya" untuk mewujudkan penyelesaian politik di Yaman.

Baik Hadi maupun Bahah sebelumnya mengalami penahanan rumah di Sanaa oleh kelompok pemberontak Huthi Syiah, yang menduduki ibu kota negara itu pada September dan memperkuat cengkeraman kekuasaannya setelah kedua pemimpin tersebut menyampaikan pengunduran diri pada Januari.

Namun, sementara Hadi melarikan diri pada Februari dan muncul di Aden, Bahah membuat kesepakatan dengan milisi Syiah dukungan Iran untuk mengakhiri penahanan rumah pada Maret.

Ia kemudian pergi ke Hadramawt, provinsi di wilayah tenggara tempatnya berasal.

Pada 24 Maret, Bahah dilaporkan pergi ke New York, tempat keluarganya tinggal, sementara para pemberontak memperkuat cengkeraman di Aden, dua hari sebelum Arab Saudi meningkatkan serangan udara sebagai dukungan bagi Hadi.

Ia terbang awal bulan ini ke Riyadh, tempat Hadi mengasingkan diri sementara pertempuran sedang membara di Aden.

Bahah belajar administrasi dan keuangan di Yaman dan India. Ia pernah menjabat sebagai menteri perminyakan antara 2006 hingga 2008, sebelum mengisi pos sebagai duta besar untuk Kanada hingga 2014.

Ia kembali memegang jabatan sebagai menteri perminyakan selama beberapa bulan, sebelum menjadi duta besar Yaman untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam waktu singkat. Bahah kemudian ditunjuk sebagai perdana menteri pada Oktober 2014.

Yaman, salah satu tempat jaringan Al Qaida, merupakan negara termiskin di Semenanjung Arab dan telah mengalami banyak konflik. Sejak Huthi menguasai Sanaa, kekerasan meningkat. Demikian laporan AFP.


Credit  ANTARA News

PM Irak akan minta AS tambah senjata dan serangan



PM Irak akan minta AS tambah senjata dan serangan
Haider al-Abadi (REUTERS)
 
 
Baghdad (CB) - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan, Senin, ia akan memanfaatkan kunjungannya ke Amerika Serikat untuk mengupayakan tambahan serangan udara serta pasokan persenjataan guna membantu pertempuran Baghdad melawan para pejihad.

"Nomor satu adalah peningkatan yang nyata dalam hal serangan militer serta pengiriman senjata," kata Abadi kepada para wartawan ketika ditanya apa yang ia inginkan selama kunjungan ke Washington.

Di ibu kota negara AS itu, Abadi akan bertemu dengan Presiden Barack Obama pada Selasa.

Abadi juga mengatakan bahwa "kita menginginkan adanya langkah-langkah tegas untuk menghentikan aliran teroris-teroris asing ke Irak," dan bahwa upaya internasional diperlukan untuk menghentikan penyelundupan minyak serta barang-barang antik, yang menjadi sumber pemasukan dana bagi kelompok pejihad.

Ia diperkirakan akan meminta agar Irak dibolehkan menunda pembayaran pembelian persenjataan, mengingat negaranya sedang mengalami kesulitan dana akibat menurunnya harga minyak serta biaya yang harus dikeluarkan dalam memerangi kelompok pejihad Negara Islam (IS).

Amerika Serikat saat ini memimpin sebuah koalisi internasional yang melancarkan serangan-serangan udara ke IS serta menyediakan persenjataan dan pelatihan bagi pasukan keamanan Irak.

Kelompok pejihad itu memimpin serangan hingga menguasai banyak wilayah di Irak pada Juni lalu.

Sejumlah divisi mengalami kejatuhan pada saat-saat awal munculnya pergerakan yang dipimpin pejihad, namun pasukan Irak serta paramiliter sekutu sejak itu berhasil mengambil alih wilayah penting dari IS.

Namun, banyak daerah di dua provinsi, yaitu Nineveh di utara serta Anbar di barat, masih berada di bawah kendali IS, demikian AFP.


Credit  ANTARA News

Amerika Latin kompak kecam AS


Amerika Latin kompak kecam AS
Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner (REUTERS/Enrique Marcarian)
Menggelikan bahwa ada negara di benua kita yang bisa mengancam negara paling kuat di dunia"
Kota Panama (CB) - Para pemimpin Amerika Latin, Sabtu waktu setempat, bersatu dan berbicara pedas mengecam sanksi AS terhadap Kuba dan Venezuela sebagai sisa langkah kuno Era Perang Dingin.

Para kepala negara regional yang menghadiri Pertemuan Puncak Ke-7 Negara-negara Amerika di Kota Panama, bergantian menyeru Washington untuk mencabut embargo perdagangan selama setengah abad kepada Kuba dan mencabut dekrit yang menyatakan Venezuela "ancaman tak biasa dan luar biasa" bagi keamanan nasional AS.

Dekrit yang belum ini disampaikan itu juga berisi sanksi ekonomi terhadap para pejabat dan mantan pejabat Venezuela.

Presiden Brasil Dilma Rousseff, pemimpin ekonomi terbesar wilayah itu dan terbesar ketujuh dunia, berkata, "Hubungan baik belahan dunia tak lagi membolehkan aksi sepihak dan kebijakan pengucilan. Semua itu kontraproduktif dan tak efisien. Itu sebabnya mengapa kami menolak sanksi terhadap Venezuela."

Presiden Argentina Cristina Fernandez bahkan lebih blak-blakan dengan menyebut dekrit tersebut "menggelikan".

"Saya mengakui ... ketika saya pertama kali mendengar berita itu saya mengatakan, pasti ada kekeliruan... Menggelikan bahwa ada negara di benua kita yang bisa mengancam negara paling kuat di dunia," kata Cristina Fernandez sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia mengatakan anggaran militer AS yang jumlahnya ratusan miliar dolar AS membuat kerdil anggaran militer Venezuela.

"Memalukan bahwa pertemuan puncak ini diselimuti oleh dekrit tersebut," tambah perempuan presiden itu.

Pemimpin Kuba Raul Castro mengulangi permintaan negaranya agar AS mencabut embargo tersebut, terutama jika Washington mengupayakan normalisasi hubungan.

Tapi ia juga memuji Presiden AS Barack Obama karena berani menempatkan kembali kebijakan luar negeri AS, yang berusia setengah abad, terhadap negara pulau sosialis itu.

Raul juga mengutuk sanksi tersebut dan dekrit terhadap Venezuela, sebagaimana kepada para pemimpin lain Amerika Serikat termasuk Presiden Bolivia Evo Morales.

"Rekan Obama, sudah tiba waktunya untuk mendengarkan bukan hanya suara pemerintah dan rakyat kami, tapi juga suara rakyat Anda sendiri, yang pasti sudah lelah dengan demikian banyak perang," kata Morales. "Sudah tiba waktunya kita harus hidup berdampingan dalam kedamaian, keharmonisan dan saling menghormati."

Semua negara Amerika Latin menyambut baik pendekatan Kuba dan Amerika Serikat, tapi sependapat masih sangat banyak yang harus dilakukan sebelum hubungan diplomatik dengan AS mencerminkan kenyataan baru mengenai wilayah yang lebih independen dan bersatu.

"Saya sepenuhnya percaya bahwa kita berada pada fajar era baru," kata Maduro. "Marilah kita hadapi tantangan untuk membina hubungan dengan landasan saling menghormati dan perdamaian."



Credit  ANTARA News

Senin, 13 April 2015

Arab Saudi Tolak Permintaan Iran untuk Setop Gempur Yaman


CB, Aden - Pemerintah Arab Saudi menegaskan akan terus melanjutkan serangan di Yaman demi memberangus kelompok Houthi yang dianggap memberontak dan membuat kacau pemerintahan Presiden Abdrabbu Mansour Hadi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Saud Al Faisal, menyatakan menolak permintaan Iran untuk menghentikan operasi militer "Decisive Storm" di Yaman. Sebab gempuran dari pihaknya bersama 9 negara teluk lain merupakan permintaan Abdrabbu Mansour Hadi demi mengembalikan stabilitas negara.

Iran dituding Arab Saudi sebagai negara yang membekingi aksi pemberontakan Houthi di Yaman. Selain Iran, ada juga kelompok loyalis mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di balik Houthi.

"Bagaimanapun permintaan Iran menghentikan pertempuran di Yaman, tak bisa kami penuhi. Kami datang ke Yaman untuk membantu pemerintahan yang sah dan Iran tak berhak ikut campur di Yaman," ujar Sang Pangeran.

10 negara koalisi Arab yang melancarkan serangan "Decisive Storm" sejak 26 Maret ini adalah Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan.

Arab Saudi mengklaim ada sekitar 500 pemberontak Houthi yang tewas akibat 1.200 kali serangan "Decisive Storm" yang telah berlangsung selama 2 pekan tersebut. Demikian yang dilansir VOA. Sementara, Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan nyaris 650 orang tewas dan 2.200 lainnya cedera.

Selain itu, pihak Barat turut membeking Arab Saudi cs untuk menggempur Yaman. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menegaskan serangan diperlukan untuk mengembalikan legitimasi sepenuhnya kepada Presiden Hadi.

Palang Merah Internasional (ICRC) mengirim pesawat yang mengangkut 16 ton obat-obatan dan peralatan bedah di sekitar lokasi pertempuran di Yaman. Pada saat bersamaan, Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) juga mengirim obat-obatan dan bahan makanan untuk 20 ribu anak-anak.

"Suplai yang kami bawa menentukan hidup dan mati bagi anak-anak dan keluarga mereka," kata pejabat Unicef, Julien Harneis.

Koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, Johannes van der Klaauw, menyerukan semua pihak untuk melakukan gencatan senjata sehingga bantuan dapat disalurkan kepada warga sipil.


Credit  Liputan6.com

Lebih dari 6.000 Militan Eropa Berperang di Suriah


Lebih dari 6 000 Militan Eropa Berperang di Suriah
Uni Eropa mengkonfirmasi ada lebih dari 6.000 militan Eropa di Suriah. | (Al Arabiya)
 
 
BRUSSELS  (CB) - Uni Eropa mengkonfirmasi bahwa lebih dari 6.000 warga Eropa menjadi militan dan berperang bersama kelompok “jihadis” di Suriah. Data itu dilansir surat kabar Prancis, Le Figaro, Senin (13/4/2015).

”Di tingkat Eropa, kami memperkirakan bahwa 5.000-6.000 orang telah meninggalkan negaranya untuk Suriah,” kata Komisaris Kehakiman Uni Eropa, Vera Jourova, dalam sebuah wawancara. Menurutnya, jumlah yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena pihaknya kesulitan melacak para militan asing dalam konflik Suriah.

”Pada saat serangan di Paris dan Kopenhagen, kami memutuskan untuk tidak membiarkan diri kita dibimbing oleh rasa takut," katanya, mengacu pada serangan di Paris Januari 2015 lalu dan penembakan di pusat kebudayaan di Denmark.

Jouriva mengatakan, bahwa Uni Eropa ingin mempromosikan pencegahan sebagai cara membendung warga Eropa menjadi militan yang bergabung dengan kelompok radikal di Timur Tengah.

Dia juga mempelajari hasil penelitian di Inggris, bahwa banyaknya warga Eropa yang pergi menjadi militan di Timur Tengah karena ingin berpetualang, bosan dan tidak puas dengan situasi di negaranya. “Mereka telah memilih untuk meninggalkan keluarga mereka di belakang dan (mempertaruhkan) kepala untuk (berperang) di Suriah,” lanjut dia.

Uni Eropa kini fokus untuk mempercepat pertukaran informasi antara pasukan polisi dan sistem pengadilan dari negara-negara anggota Uni Eropa. Selain itu, Uni Eropa juga akan berbagi data intelijen satu sama lain untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin muncul dari para militan yang mudik dari Suriah.



credit  SINDOnews

Pesawat Rusia dan AS Hampir Bertabrakan di Atas Laut Baltik



Pesawat Rusia dan AS Hampir Bertabrakan di Atas Laut Baltik
Pentagon menyatakan, pesawat mata-mata mereka dan pesawat tempur Rusia hampir bertabrakan di atas laut Baltik.. Foto: istimewa
WASHINGTON  (CB) - Pentagon menyatakan, pesawat mata-mata mereka dan pesawat tempur Rusia hampir bertabrakan di atas laut Baltik. Mereka menyebut insiden ini hampir terjadi karena gaya terbang koboi pilot jet tempur Rusia.

"Pada Selasa (7/4/2015) pagi, pesawat mata-mata kami US RC-135U dicegat oleh pesawat Rusia Su-27 Flanker saat melakukan penerbangan rutin internasional. Pesawat tersebut terbang dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional," ucap juru bicara Pentagon Eileen Lainez di Washington, Amerika Serikat (AS).

Lainez, seperti dilansir Spuntik pada Sabtu (11/4/2015) menyatakan, pihaknya telah mengajukan protes kepada pemerintah Rusia atas insiden tersebut. "AS memandang serius insiden ini, dan telah mengajukan protes kepada pemerintah Rusia melalui jalur diplomatik yang kami miliki," ucapnya.

Menurut beberapa laporan media AS, pesawat Rusia tersebut terbang secara berdampingan dengan jarak yang sangat dekat. Pesawat itu, menurut laporan media di AS hanya berjarak enam meter dari pesawat AS, dimana bila terdapat sedikit saja kesalahan dengan jarak sedekat itu, bisa berakibat sangat fatal.

Sementara itu, militer Rusia membantah pilot-pilot mereka telah terbang dengan manuver yang berbahaya. Menurut Negeri Beruang Merah itu pilot mereka memiliki disiplin yang tinggi, dan sangat patuh dengan regulasi ketat yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan Rusia, yang dibuat berdasarakan peraturan internasional.

Credit  SINDOnews

Pentagon Protes Insiden Nyaris Tabrakan Pesawat AS dan Rusia




Pentagon Protes Insiden Nyaris Tabrakan Pesawat AS dan Rusia
Pentagon resmi memprotes insiden nyaris tabrakan pesawat AS dan Rusia. | (Ilustrasi/Theaviationist)
WASHINGTON (CB) - Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) resmi memprotes Rusia atas insiden nyaris tabrakan antara pesawat tempur Rusia dan pesawat AS di wilayah udara Laut Baltik.

Pentagon menyalahkan pilot pesawat tempur SU-27 Rusia yang sembrono saat mencegat pesawat AS. Pentagon mengecam pilot tempur Rusia yang mereka anggap bermanuver “tidak aman dan tidak profesional” dalam insiden pada 7 April 2015 pekan lalu. 


Juru bicara Pentagon, Mark Wright, mengatakan AS secara resmi sudah mengajukan protes kepada Rusia. Menurut Pentagon, pesawat AS, RC-135U terbang di wilayah udara internasional di utara Polandia. Namun, pesawat tempur Rusia SU-27 mencegat pesawat AS dengan kecepatan tinggi dari belakang, kemudian melewatinya.

”Pencegatan udara yang tidak profesional, memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada semua awak pesawat yang terlibat. Lebih penting lagi, tindakan ceroboh seorang pilot tunggal ini memiliki potensi untuk meningkatkan ketegangan antar-negara,” kata Wright, seperti dikutip Reuters, Senin (13/4/2015).

”Kegiatan udara ini berlangsung dalam konteks keamanan lingkungan yang kemudian berubah dalam pandangan agresi Rusia terhadap Ukraina,” ujarnya.


Ini bukan pertama kalinya AS telah memprotes Rusia atas pencegatan pesawat yang berbahaya. Sebelumnya, sebuah pesawat jet tempur Rusia mencegat pesawat pengintai pesawat AS di wilayah udara internasional di Laut Okhotsk.

Pihak Rusia sendiri sudah mengkonfirmasi alasan pencegatan pesawat AS itu. Menurut militer Rusia, pesawat mata-mata AS berusaha untuk menerobos wilayah udara Rusia, sehingga tindakan pencegatan dilakukan.



Credit  SINDOnews



Ini Alasan Pesawat Rusia Tempel Ketat Pesawat AS


Ini Alasan Pesawat Rusia Tempel Ketat Pesawat AS
Foto: sputnik
MOSKOW  (CB) - Rusia membeberkan alasan mengapa pesawat mereka memepet pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) di atas laut Baltik Selasa lalu. Menurut militer Rusia, pesawat mata-mata AS berusaha untuk menerobos wilayah udara mereka.

Pernyataan Rusia ini merupakan respon dari tuduhan Pentagon yang menyebut pesawat tempur Rusia mencegat pesawat mata-mata mereka dengan manuver berbahaya. Pentagon menyebut manuver yang dilakukan pesawat Rusia tersebut tidak aman dan tidak profesional. 


"Pesawat kami pada tanggal 7 April lalu melihat sebuah pesawat tidak dikenal mencoba memasuki wilayah kami, dan langsung bergerak dengan bermanuver pesawat tersebut untuk memastikan pesawat apa atau siapakah itu. Pesawat kami lalu memastikan bahwa itu adalah US RC-135U," ucap pejabat militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

Melansir Spuntik pada Sabtu (11/4/2015), Konashenkov juga menyatakan bahwa pesawat mata-mata AS itu mematikan alat komunikasi mereka. Selain itu, dirinya juga menyebut AS tidak berhak untuk menilai kualitas pilot-pilot Rusia.

"Saya ingin menekankan bahwa US RC-135U bergerak menuju perbatasan Rusia dengan transponder yang dimatikan. Adapun mengenai kualitas pilot kami, hanya militer Rusia yang berhak menilai, dan bukan orang lain," imbuhnya.

"Selain itu, pesawat AS tersebut hanya terbang di sekitar wilayah udara kami, dan tidak menunjukan tanda-tanda akan bergerak menuju tempat lain," tambahnya.





Credit  SINDOnews

TNI AU Bakal Tambah Empat Skuadron Baru

TNI AU Bakal Tambah Empat Skuadron Baru

JAKARTA  (CB) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berencana menambah empat skuadron tempur baru untuk menjaga kedaulatan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kemungkinan besar, skuadron baru tersebut akan dibentuk di wilayah timur Indonesia. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Hadi Tjahjanto membenarkan ada rencana penambahan rencana empat skuadron baru tersebut.

Dalam rencana strategis (renstra) yang disusun, TNI AU akan memiliki 11 skuadron pesawat tempur. Saat ini skuadron yang telah terbentuk baru ada tujuh dengan kekuatan di masing-masing skuadron sebanyak 16 pesawat tempur dari berbagai jenis. ”Sehingga masih kurang empat skuadron lagi. Ini akan dibentuk sampai rencana strategis (renstra) ketiga.

Saat ini kita masih berada di renstra kedua, mudah-mudahan mulai 2019 sampai 2024 keinginan kita untuk membentuk 11 skuadron tempur bisa terwujud. Namun, harus diingat bahwa renstra ini berbasis pada minimum essential force (MEF), bukan pada kondisi ideal,” ungkap Hadi di Jakarta kemarin.

Rencana itu termasuk pembentukan enam skuadron angkut, empat skuadron helikopter, dan skuadron pengintaian. Hadi menambahkan, saat ini keberadaan skuadron pesawat tempur milik TNI AU terkonsentrasi di bagian tengah, dalam hal ini Pulau Jawa. Kemudian di bagian barat yakni Pekanbaru, Riau yang sudah ada 1 skuadron F-16.

”Skuadron tersebut juga bisa diback up oleh skuadron yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Barang kali evaluasi itu akan ke timur, tapi semua itu akan dilihat dari tren dan spektrum ancaman,” ungkapnya.

Pengamat militer Universitas Indonesia (UI) Wawan Purwanto menilai, penambahan skuadron tempur merupakan hal yang wajar untuk diwujudkan dan kebutuhan yang selayaknya harus dimiliki dalam rangka menuju pada kekuatan minimum.

”Selama ini banyak kejadian yang tidak kita inginkan karena sistem pertahanan udara kita keropos dan alutsista yang dimiliki terbatas ditambah pesawat yang ada sudah berumur,” katanya.

Credit  Koran SINDO

Pembangkit Listrik Nuklir Pertama Akan Hadir di Kaltim


 Pembangkit Listrik Nuklir Pertama Akan Hadir di Kaltim
Pembangkit listrik nuklir. (Foto: Reuters)
JAKARTA  (CB) - Pemerintah akan mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia. PLTN tersebut, rencananya akan dibangun di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Gubernur Kalimantan Timur Awank Faroek Ishak menyatakan, akan melakukan pembangunan PLTN di wilayahnya. Dia mengklaim hal ini sudah mendapat dukungan dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
"Untuk Pergub Nomor 17 tahun 2015 Tanggal 10 April 2015, tentang PLTN, akan dimintakan izin kepada presiden," kata dia di Hotel Santika, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Dia mengatakan, permohonan izin kepada Presiden Jokowi tersebut, akan mulai diajukan besok. Menurutnya, PLTN sangat cocok untuk didirikan di Kalimantan, lantaran wilayah tersebut dari bencana alam seperti gempa bumi, dan lokasi telah disiapkan.
"Lokasinya di Taliyasan (Kabupaten Berau) dan Sangkata (Kabupaten Kutai Timur). Berdasarkan pertimbangan tapak, kesiapan teknologi, kondisi infrastruktur dan potensi pengembangan regional," tukas dia.


Credit  Okezone

Putuskan Netral di Yaman, Pakistan Bersitegang dengan UAE

UAE dinilai telah melemparkan ancaman pada Pakistan.

Putuskan Netral di Yaman, Pakistan Bersitegang dengan UAE
Demonstrasi untuk perdamaian Yaman  (REUTERS/Faisal Mahmood)
 
CB - Islamabad menyerang balik Uni Emirat Arab (UEA), karena mengutuk hasil pemungutan suara di parlemen Pakistan, yang menetapkan agar Pakistan bersikap netral dalam konflik di Yaman.

Dilansir dari laman Al-Arabiya, Senin, 13 April 2015, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, menulis di Twitter, Sabtu, 11 April 2015, bahwa sikap Pakistan bertentangan, berbahaya dan tidak diharapkan.

Gargash menuding Pakistan berpihak dengan Iran, yang dituduh mendukung pemberontak Houthi. Dia juga menambahkan bahwa sikap yang diambil Pakistan, akan dibayar dengan harga yang mahal.

Parlemen Pakistan menghasilkan resolusi dengan suara bulat, Jumat, 10 April lalu, menolak permintaan Arab Saudi untuk mengirimkan pasukan, kapal dan pesawat tempur Pakistan ke Yaman.

Menteri Dalam Negeri Pakistan, Chaudhry Nisar Ali Khan, Minggu malam, 12 April, merespon pernyataan Gargash dengan menyebut UAE sedang membuat ancaman pada Pakistan.

"Ini bukan hanya ironis, tapi saat yang provokatif, bahwa seorang menteri UAE melemparkan ancaman pada Pakistan, melanggar semua norma diplomatik berdasarkan prinsip-prinsip hubungan internasional," kata Nisar.

Dia menegaskan bahwa Pakistan merupakan bangsa terhormat, yang memiliki rasa persaudaraan dengan UAE dan Arab Saudi. Pakistan merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan UAE pada 1971.

Hubungan ekonomi kedua negara juga sangat erat, di mana UAE menjadi investor utama di Pakistan, serta 1,4 juta orang Pakistan bekerja di UAE. Pernyataan Gargash mengejutkan, karena Saudi tidak bermasalah dengan penolakan Pakistan.

Menteri Saudi, Syeikh Saleh bin Abdulaziz bin Mohammed Al Al-Syeikh, yang tiba di Islamabad pada Minggu malam, mengatakan resolusi parlemen Pakistan merupakan persoalan dalam negeri mereka.



Credit  VIVA.co.id

Indonesia Ingin Latihan Militer Rutin dengan AS di Natuna


Indonesia-AS gelar latihan militer kedua akhir pekan lalu.

Indonesia Ingin Latihan Militer Rutin dengan AS di Natuna
Pesawat P-3 Orion AS

CB - Indonesia menginginkan latihan militer rutin dengan Amerika Serikat (AS) dekat Natuna, wilayah di Laut China Selatan yang dekat dengan teritori yang diklaim China, ungkap kantor berita internasional.

Latihan militer gabungan AS-Indonesia telah digelar akhir pekan lalu di Batam, sekitar 480 kilometer dari Natuna. "Itu latihan kedua dengan AS," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut,  Laksamana Pertama Manahan Simorangkir.

Dikutip Reuters, Senin, 13 April 2015, Manahan mengatakan Indonesia ingin membuat latihan militer bersama AS, menjadi kegiatan rutin, dengan rencana latihan berikutnya pada 2016.

Saat ini China terlibat dalam konflik maritim dengan beberapa negara di Asia Tenggara, terkait dengan klaim mereka di Laut China Selatan, digambarkan dengan sembilan garis terputus (nine-dash line).

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pada Reuters pekan lalu, dia akan mengunjungi Natuna pada Mei, untuk menuntaskan rencana meningkatkan pangkalan militer.

"Telah ada bandara di Natuna, tapi tidak ada cukup pasukan, hanya beberapa marinir. Kami akan menambah pasukan di sana, mungkin dari angkatan udara, laut dan darat," katanya.

Manahan mengatakan latihan militer dengan AS, serta penambahan kekuatan di Natuna tidak ditujukan untuk merespon ancaman tertentu. "Penting untuk diingat, Indonesia tidak terlibat sengketa apa pun di Laut China Selatan," katanya.

"Kami tidak menginginkan adanya insiden di Laut China Selatan, dan berkomitmen pada pendekatan diplomatik yang selalu kami ambil," ucap Manahan.

Latihan militer yang digelar TNI AL dengan AS, melibatkan penggunaan pesawat mata-mata seperti P-3 Orion, yang bisa mendeteksi kapal laut dan kapal selam.






Credit   VIVA.co.id

Iran-Indonesia Sepakat Tingkatkan Nilai Kerjasama Ekonomi Kedua Negara


Iran-Indonesia Sepakat Tingkatkan Nilai Kerjasama Ekonomi Kedua Negara
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi didampingi Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir temui pimpinan DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/10/2014). 

CB, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan nilai perdagangan 2 miliar dolar Amerika antara Indonesia dan Iran saat ini masih kecil sehingga perlu ditingkatkan kembali.
"Kedua negara harus me-reinvigorate bentuk kerja sama ekonominya sehingga sanggup melampaui angka tersebut," kata Fachir usai menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Islam Iran Y.M. Valioallah Mohammadi Nasrabadi, Jumat (10/4/2015).
Pernyataan AM Fachir diamini Mohammadi. Ia menyatakan komitmen Pemerintah Iran bakal meningkatkan lagi nilai perdagangan bilateral. Salah satu caranya melibatkan sektor perbankan kedua negara mencari solusi bersama permasalahan atas penyelesaian transaksi ekspor dan impor.
Nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Iran pada 2013 dan 2014 hanya mencapai 568 juta dolar Amerika dan 430 juta dolar Amerika. Padahal, total perdagangan kedua negara sebelumnya selalu berada diatas 1 miliar dolar Amerika.
Penurunan signifikan terjadi pada berhentinya impor migas Indonesia dari Iran, dampak sanksi ekonomi perdagangan unilateral kepada Iran.
Potensi perdagangan kedua negara sangat besar mengingat sifatnya saling melengkapi. Iran membutuhkan hasil-hasil pertanian dan perkebunan Indonesia seperti sawit, teh, dan kopi, sementara Iran negara kaya minyak dan gas, serta unggul pada industri energi, teknologi infrastruktur, dan manufaktur.
Kendati begitu Fachir mengingatkan di tengah kondisi apa pun, pengembangan kerja sama perdagangan harus selalu diciptakan. Hal ini ditindaklanjuti saling kunjung delegasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) kedua negara.
"Diharapkan keberhasilan negosiasi nuklir antara Iran dan negara-negara P5+1 di Lausanne, Swiss, pada awal April 2015, memberikan optimisme tersendiri untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Iran," ujarnya.
Sementara untuk memajukan hubungan people-to-people linkageguna agar semakin terjalinnya saling pengertian antara masyarakat kedua bangsa, kedua pihak bakal menyepakati pengembangan kerja sama riset dan teknologi, pariwisata, budaya, dan pendidikan.
Terkait Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) 2015, Fachir mengapresiasi konfirmasi kehadiran Presiden Iran Dr Hassan Rouhani yang diyakini akan memberikan kontribusi besar, mengingat posisi Iran saat ini sebagai pemegang keketuaan Gerakan Non-Blok.
Selain itu, Fachir juga menyambut baik rencana delegasi pengusaha Iran yang akan hadir dalam ajang Asia-Africa Business Summit 2015.



Credit  TRIBUNNEWS.COM

Patroli PPRC TNI Temukan Senapan Milik Terduga Teroris

Ditemukan di pondok perkebunan di Desa Pantangolemba, Poso Pesisir.

Patroli PPRC TNI Temukan Senapan Milik Terduga Teroris
Senjata rakitan yang ditemukan saat latihan PPRC TNI di Poso (Mitha Meinansi/ Poso)
 
  CB – Seminggu mendekati masa akhir latihan perang yang digelar Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Poso, Sulawesi Tengah, patroli TNI kembali menemukan sejumlah barang bukti, yang diduga milik kelompok teroris Poso.
Setelah sebelumnya patroli TNI menemukan pistol jenis Browning buatan Belgia beserta 48 butir amunisi caliber 9 milimeter di Dusun Gayatri Desa Kilo, kali ini pasukan PPRC kembali menemukan satu pucuk senjata api rakitan laras panjang kaliber 5,56 mm, 10 bungkus mie instan, 5 bungkus kopi sachet dan 1 botol minyak goreng.

Sejumlah barang itu ditemukan di sebuah pondok perkebunan di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir, oleh anggota gabungan Tontaipur dan Sandha yang berjumlah Sembilan orang saat melakukan patroli di sekitar pegunungan Pantangolemba pada Sabtu 11 April 2015.

Sebuah informasi menyebutkan bahwa pondok tersebut bukan milik warga sekitar, melainkan pondok persembunyian kelompok teroris pimpinan Santoso. Kini sejumlah barang bukti hasil temuan itu telah diamankan di Posko PPRC di Bandara Kasiguncu Poso, dan nantinya akan dibawa ke Mabes TNI untuk dijadikan barang bukti.

Sementara itu, menurut Komandan PPRC, Panglima Divisi Infanteri 2, Majyen TNI Bambang Haryanto, selama pasukan TNI melakukan latihan gabungan di wilayah Pegunungan Poso Pesisir, Santoso dan kawan-kawannya telah menyingkir untuk sementara waktu dari wilayah latihan TNI.

"Saya belum tahu pasti mereka (kelompok teroris) menyingkir kemana, tetapi kelihatanya ada sebagian mereka yang masih bersembunyi. Tapi ada yang lainnya mungkin sementara menyingkir, tapi saya bilang ke semua prajurit yang berlatih harus selalu waspada jangan sampai kita terjebak," ujarnya Mayjen TNI Bambang Haryanto di Poso.



Credit  VIVA.co.id

Finlandia dan Swedia Merapat ke NATO, Rusia Geram



Finlandia dan Swedia Merapat ke NATO Rusia Geram
Rusia geram dengan keputusan Filandia dan Swedia yang mulai merapat ke NATO. | (Reuters)
 
 
MOSKOW   (CB) - Rusia menyampaikan “keprihatinan khusus” setelah Filandia dan Swedia ingin melakukan kerjasama yang lebih erat dengan NATO. Merapatnya dua negara Eropa ke NATO itu membuat Rusia geram karena merasa langkah itu sebagai ancaman terhadap Moskow.

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, kedua negara Nordik itu sejatinya netral atau bukan anggota NATO. Namun, keputusan kedua negara itu untuk merapat ke NATO dianggap bisa mengguncang wilayah Eropa Utara.

Rusia menyatakan, bahwa mereka tidak menentang kedua negara itu untuk memecahkan solusi terkait keamanan dan pertahanan mereka masing-masing.”Tidak diragukan lagi, itu adalah hak kedaulatan setiap negara,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia yang diterbitkan di situs resmi kementerian itu.

Tapi, Rusia mereasa kedua negara itu mulai memposisikan diri untuk jadi ancaman bagi Moskow. ”Itu bertentangan dengan beberapa tahun terakhir, kerjasama militer Eropa Utara kini memposisikan diri untuk melawan Rusia. Hal ini dapat merusak kerjasama konstruktif positif,” lanjut pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Russia Today, semalam (12/4/2015).

Rusia berharap Filandia dan Swedia masih konsisten dengan kebijakan pertahanan mereka yang non-blok. ”Alih-alih mencari dialog terbuka dan konstruktif dalam mencoba untuk meningkatkan keamanan di Eropa Utara dan di benua secara keseluruhan yang akan mencakup solusi untuk krisis Ukraina, kebijakan konfrontasi justru sedang dilakukan orang-orang di Eropa Utara,” lanjut kementerian itu.

Komentar kekecewaan Rusia itu muncul setelah deklarasi bersama dari lima negara Nordik, termasuk Denmark, Norwegia dan Islandia. Kementerian pertahanan negara-negara Nordik itu menyatakan, bahwa Eropa Utara harus siap untuk melawan ancaman Rusia.



Credit  SINDOnews