HAIV akan meledakkan asteroid sebelum sampai ke bumi.
Asteroid menghantam Bumi (foto ilustrasi) (The Sidney Morning Herald)
Pesawat dengan sistem bernama Hyper Velocity Asteroid Impact Vehicle (HAIV) bisa melindungi bumi dari potensi kehancuran.
Dikutip Daily Mail, Rabu 1 April 2015, konsep pesawat penghancur dan pengusir asteroid itu menggunakan dua bagian, yaitu pesawat pemimpin dan pesawat pengikut.
Peneliti mengatakan, salah bagian penting dari proses penangkalan asteroid ini adalah pelacakan dan penemuan asteroid yang mengancam bumi. Diharapkan proses ini bisa dilakukan secepat mungkin, sebelum batu antariksa benar-benar makin mendekat ke bumi.
Nantinya, setelah asteroid ditemukan, HAIV akan diluncurkan dengan menggunakan beberapa opsi roket. Misalnya, delta IV maupun Atlas V.
Sistem HAIV nantinya dirancang menyesuaikan dengan orbit asteroid. Kemudian pesawat pemimpin akan memisahkan dan menghantam asteroid. Tujuannya, menciptakan kawah di permukaan.
Selanjutnya pesawat pengikut yang membawa hulu ledak nuklir akan masuk ke kawah dan meledakakkn nuklir. Skema ini diperkirakan bisa membuat asteroid hancur berkeping-keping.
Nah misi ini belum selesai. Nantinya ilmuwan bertugas membelokkan kepingan asteroid itu agar tak mengancam bumi atau menimbulkan kerusakan besar.
"Misi kemanusiaan menabrak asteroid potensial merupakan sesuatu yang harus dilakukan sejak lama. Kita punya teknologi dasar sekitar setengah abad," tulis peneliti di situs website mereka.
Namun demikian misi meledakkan nuklir harus menghadapi problem keamanan dan hukum. Tapi peneliti menegaskan hal itu tak menjadi kendala dalam misi.
"Tidak ada bahan nuklir, radiasi atau gelombang kejut yang akan mencapai bumi. Demikian juga dengan kompilasi hukum, itu juga tidak," tulis peneliti.
Peneliti juga mengatakan skema penggunaan nuklir tak ilegal, sebab yang dibawa dalam misi ini bukan senjata nuklir.
Peneliti mengatakan dengan konsep HAIV, mereka berambisi menghancurkan asteroid dengan besaran 50 meter pada 2018. Kemudian secara bertahap akan meningkatkan kemampuan membidik asteroid yang lebih besar. Pada akhir dekade ini, peneliti siap menghadang batu antariksa seukuran 300 meter.
"Kami yakin sistem HAIV merupakan satu-satunya teknik yang paling tepat untuk mempertahankan bumi," ujar peneliti.
Skema misi ini diperkirakan butuh biaya sekitar US$500 juta-1,5 miliar. Tim peneliti mencari dana US$1-10 juta untuk tahun depan melalui situs penggalangan dana.
Credit VIVA.co.id