Senin, 09 April 2018

80 Diduga Tewas dalam Serangan Gas Beracun Suriah


Korban serangan kimia Suriah.
Korban serangan kimia Suriah.
Foto: AP


Serangan terjadi setelah runtuhnya gencatan senjata.



CB, DAMASKUS -- Para aktivis, petugas penyelamat dan tenaga medis Suriah mengungkapkan pada Ahad (8/4) serangan gas beracun di kota yang dikuasai pemberontak telah menewaskan sedikitnya 40 orang. Tuduhan tersebut dibantah rezim Suriah.

Serangan yang diduga dilancarkan di kota Douma, dekat ibu kota, itu terjadi pada Sabtu (7/4) malam. Serangan terjadi setelah runtuhnya gencatan senjata.

Syrian Observatory for Human Rights menyebutkan setidaknya 80 orang tewas di kota Douma pada Sabtu (7/4). Ini termasuk sekitar 40 orang yang meninggal karena mati lemas.

Penanggap pertama yang terkait dengan oposisi, yang dikenal sebagai White Helmets, juga melaporkan serangan itu. White Helmets mengatakan seluruh keluarga ditemukan mati lemas di rumah dan tempat tinggal mereka.

Laporan itu melaporkan korban tewas akibat mati lemas lebih dari 40. Syrian American Medical Society, sebuah organisasi bantuan, mengatakan 41 orang terbunuh dan ratusan lainnya terluka. Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Pasukan pemerintah Suriah melanjutkan serangan mereka terhadap kota Douma yang dikuasai pemberontak pada Jumat (6/4) sore. Setelah gencatan senjata selama 10 hari runtuh karena ketidaksepakatan mengenai evakuasi pejuang oposisi.

Serangan dilanjutkan beberapa hari setelah ratusan pejuang oposisi dan keluarga mereka meninggalkan Douma menuju daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah utara. Douma adalah benteng pemberontak terakhir di Ghouta timur.

Serangan gas yang diduga terjadi di Douma ini terjadi hampir tepat setahun setelah serangan kimia di kota Suriah Khan Sheikhoun di Irak utara dan menewaskan puluhan orang. Serangan itu mendorong Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memerintahkan serangan rudal ke pangkalan udara Suriah.

Pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, membantah terlibat dalam dugaan serangan gas. Douma berada di pinggiran Damaskus yang dikenal sebagai Ghouta timur.Sebuah serangan kimia di Ghouta timur pada 2013 yang secara luas disalahkan pada pasukan pemerintah menewaskan ratusan orang. Serangan itu mendorong AS untuk mengancam aksi militer sebelum kemudian mundur.

Suriah terus membantah pernah menggunakan senjata kimia selama perang sipil selama tujuh tahun tersebut. Suriah juga mengatakan mereka telah menghapuskan senjata kimia di bawah perjanjian 2013 yang ditengahi oleh AS dan Rusia setelah serangan di Ghouta timur.





Credit  republika.co.id



500 Orang Dilaporkan Luka Karna Serangan Gas Klorin di Ghouta


500 Orang Dilaporkan Luka Karna Serangan Gas Klorin di Ghouta
ilustrasi Suriah (AFP PHOTO / Abdulmonam EASSA)


Jakarta, CB -- Kelompok aktivis Suriah melaporkan terjadinya serangan brutal di reruntuhan kota Douma yang dikuasai pemberontak di Ghouta Timur, Suriah, Sabtu (8/4).

Serangan ini menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Kelompok-kelompok aktivis tersebut mengatakan bahwa serangan dengan gas beracun dalam bom barel yang dijatuhkan oleh helikopter di atas Douma menyebabkan orang mati lemas dan tersedak.


Kantor berita pemerintah Suriah, SANA mengutip sebuah 'sumber resmi' membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa laporan tersebut adalah sebuah upaya untuk menghalangi kemajuan militer.



SANA, mengutip sumber yang sama, menulis bahwa tentara Arab Suriah tak perlu menggunakan bahan kimia apapun seperti yang diklaim oleh afiliasi media teroris.

Gambar grafis tentang penyerangan tersebut menunjukkan bahwa orang-orang, termasuk anak-anak banyak yang tewas dan terluka. Beberapa di antaranya terlihat mengeluarkan ludah atau busa di pusat medis darurat.

Mengutip CNN, seorang petugas berwenang dari Union of Medical Care and Relief Organizations (UOSSM) mengungkapkan bahwa para dokter di Ghouta Timur melihat pasien kejang dan beberapa terlihat lumpuh, tak responsif.

Hanya saja, gambar ini belum bisa dipastikan keasliannya.

UOSSM, mengutip para dokter dan aktivis lapangan merilis pernyataan yang mengatakan bahwa serangan besar-besaran dengan gas atau bahan kimia tersebut menyebabkan 25 orang terbunuh dan 500 orang lainnya terluka.

Mengutip AFP, serangan ini diduga dilakukan dengan menggunakan gas klorin beracun.





Credit  cnnindonesia.com



Minggu, 08 April 2018

Mengintip Jet Tempur Generasi Ke-6 AS yang Diklaim Bersenjata Laser


Mengintip Jet Tempur Generasi Ke-6 AS yang Diklaim Bersenjata Laser
Cuplikan video demonstrasi jet tempur generasi keenam AS, F-X, yang menembakkan senjata laser. Foto/AFRL/YouTube

WASHINGTON - Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (AFRL) Amerika Serikat (AS) telah merilis sebuah video pada akhir Maret 2018 tentang jet siluman canggih yang diklaim sebagai jet tempur generasi keenam. Pamer video itu sebagai upaya untuk mengenalkan inisiatif "Sains dan Teknologi 2030" dari laboratorium itu.

Jet tempur generasi keenam yang ditampilkan di video itu dikenal sebagai F-X. Pesawat tersebut menembakkan senjata laser berenergi tinggi yang memotong separuh pesawat tempur.

Kendati demikian, kemampuan sebenarnya dari jet tempur generasi keenam itu belum jelas. Beberapa pihak berspekulasi bahwa F-X bisa melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik, dapat beralih di antara pesawat berawak dan tak berawak, dan banyak spekulasi lainnya.

Pihak AFRL menolak berkomentar ketika Business Insider bertanya tentang kapabilitas dari jet tempur generasi keenam yang memang belum secara resmi diakui oleh Pentagon.

Richard Aboulafia, seorang ahli penerbangan militer di Teal Group, mengulas F-X yang diklaim sebagai jet tempur generasi keenam Amerika.

"Ini akan kurang tentang kendaraan udara, dan lebih banyak tentang sistem yang menyertainya," kata Aboulafia kepada Business Insider.

"Senjata-senjata itu, drone yang ramah (loyal wingman), sensor tempel—semuanya seperti itu," ujarnya. Menurutnya, F-X tidak mungkin akan memiliki muatan yang berat karena akan mengurangi kemampuan silumannya.

"Jelas, (jet tempur) generasi berikutnya observability-nya rendah," kata Aboulafia. "Dan pasti kembali ke supercruise, yang kami miliki di F-22, tetapi tidak dimiliki F-35."

"Mungkin akan kembali ke penekanan pada kinematika, kemampuan untuk meluncurkan rudal dengan kecepatan ekstra di belakangnya," imbuh Aboulafia.

"Tapi, apa yang mungkin paling penting adalah apa yang Anda sebut hyperconnectivity," sambung Aboulafia. "Jadi, bukan saja Anda menerima data real-time instan dari sensor tempel, tetapi juga menyatu di depan Anda, sehingga pilot dapat bekerja dengan loyal wingman—pada dasarnya pesawat tanpa awak yang dapat melakukan penawaran pada Anda di medan perang," paparnya.

Aboulafia mengatakan bahwa pengembangan pesawat ini harus terus-menerus berkomunikasi tentang apa yang mungkin perlu diganti atau diperbaiki. "Semua ini sangat tidak dapat dihindarkan (dengan) peluang rendah untuk macet, (dan) kemungkinan intersepsi yang rendah. Musuh akan mencoba memacetkan semuanya," katanya.

Potensi Kerugian Laser


Menurut Aboulafia, tidak semua teknologi baru yang digunakan untuk pesawat tempur generasi keenam akan bermanfaat bagi pesawat.

"Adapun soal laser berenergi tinggi, itu bisa dibayangkan," kata Aboulafia."Tetapi pergi ke tempat itu telah memakan waktu sangat lama dan mungkin akan terus memakan waktu yang sangat lama," paparnya mengacu pada efektivitas pengembangan senjata laser untuk jet tempur.


Aboulafia menyoroti potensi bahaya dari senjata semacam itu. “Berapa kisaran dari objek ini?," dia bertanya secara retoris. "Saya tidak tahu, tetapi setelah Anda menembakannya, lebih baik Anda berhati-hati."

"Sebuah rudal air-to-air yang benar-benar baik bisa mencapai 30, 40, 50 mil," kata Aboulafia. “Anda melakukannya dengan laser, (dan) mungkin ada berbagai macam komplikasi karena apa pun yang ada di jalurnya mungkin terhantam," paparnya.

Aboulafia mengaku tidak mendukung sistem tanpa awak pada jet tempur siluman.

"Saya selalu membenci ide itu. Kendaraan tempur tanpa awak yang sempurna adalah rudal," kata Aboulafia. "Jika Anda memiliki aset yang ingin Anda lestarikan, maka memiliki seorang pilot di kokpit adalah kebijakan jaminan yang paling efektif soal biaya, jika Anda melakukan sesuatu yang melibatkan penetrasi jarak jauh seperti pembom, secara opsional tanpa awak membuat semua di dunia mendapat kesempatan yang sangat bagus, itu adalah perjalanan satu arah," terang dia.

"Tapi sebuah jet tempur? Mengapa Anda tidak menggunakan banyak rudal? Dengan kata lain, jika Anda berbicara tentang aset senilai USD100 juta, memiliki seseorang di dalamnya adalah cara yang baik untuk melestarikannya," katanya.

Meskipun demikian, Aboulafia mengatakan bahwa laser dan sistem tanpa awak ada pada daftar kemungkinan pada pengembangan jet tempur siluman generasi berikutnya.

Aboulafia berharap pesawat tempur generasi keenam dapat terbang antara Mach 2.2 (2.695 km/jam) hingga Mach 2.5 (3.062 km/jam). "Anda akan melihat pesawat terbang ini pada sekitar akhir 2020-an dan mulai beroperasi pada pertengahan 2030-an," ujarnya, yang dilansir Minggu (8/4/2018).











Credit  sindonews.com





Rusia Siap Pamerkan Su-57 hingga Terminator dalam Parade Militer


Rusia Siap Pamerkan Su-57 hingga Terminator dalam Parade Militer
Sejumlah rudal dan personel militer Rusia saat parade militer tahun lalu. Foto/Sputnik/Maksim Blinov

MOSKOW - Parade militer Rusia akan digelar di Red Square pada 28 Maret 2018. Moskow menjanjikan pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan memamerkan persenjataan termutakhir mulai dari jet tempur Su-57 hingga kendaraan tempur lapis baja BMPT Terminator.

Para demiliter tahun ini didedikasikan untuk memperingati 72 tahun kemenangan negara itu dalam Perang Patriotik Besar.

Lebih dari 10.000 tentara, lebih dari 120 kendaraan dan lebih dari 70 pesawat, termasuk lebih dari setengah lusin peralatan tempur yang belum pernah terlihat sebelumnya telah disiapkan untuk tampil di Red Square.

Panglima Angkatan Darat Rusia Kolonel Jenderal Oleg Salyukov membocorkan peralatan tempur canggih yang akan dipamerkan tersebut dalam sebuah wawancara dengan Krasnaya Zvezda, surat kabar resmi kementerian pertahanan setempat, yang dikutip Minggu (8/4/2018).

Menurutnya, kendaraan lapis baja BMPT Terminator, sistem rudal surface-to-air Tor-M2, kendaraan Typhoon-K MRAP, skema mobilitas infanteri kendaraan Garda Nasional GAZ Tigr, truk Ural-432009 6x6, dan kendaraan MRAP Patrul juga akan ditampilkan.

Peralatan militer lainnya yang disiapkan antara lain kendaraan lapis baja pengangkut personel militer Rakushka, kendaraan tempur infanteri BMP-3, Msta-S self-propelled howitzer, sistem rudal anti-pesawat Buk-M2, Pantsir-S1, sistem rudal taktis Iskander-M, dan sistem rudal balistik antar benua mobile, tank armata, Boomerang dan Kurganets IFVs dan lain-lain.

Khusus untuk pesawat tempur yang akan ditampilkan jumlahnya mencapai lebih dari 70 unit, termasuk sepasang jet tempur siluman generasi kelima Su-57. Momen itu akan menjadi penampilan kedua jet tempur Su-57 setelah beberapa waktu lalu terlihat bermanuver di wilayah udara Suriah.

Parade militer tak hanya digelar 28 Maret, tapi juga pada April dan Mei. Rusia dan republik lain dari bekas Uni Soviet bisanya merayakan Hari Kemenangan (Victory Day) pada 9 Mei untuk menandai kemenangan Sekutu atas Nazi Jerman pada 9 Mei 1945.



Credit  sindonews.com




Rostec: Sanksi AS untuk Tendang Rusia dari Pasar Senjata Dunia


Rostec: Sanksi AS untuk Tendang Rusia dari Pasar Senjata Dunia
Rostec percaya sanksi baru Amerika Serikat terhadap perusahaan senjata Moskow untuk mendepak Rusia dari pasar senjata dunia. Foto/Sputnik/Evgeny Biyatov

MOSKOW - Rostec, perusahaan teknologi milik negara Rusia, percaya ada tujuan jelek dari Amerika Serikat (AS) saat menjatuhkan sanksi sepihak terhadap perusahaan pertahanan utama Moskow. Menurut perusahaan itu, tindakan Washington sebagai persaingan tak sehat untuk menendang Rusia dari pasar senjata dunia.

Rosoboronexport, perusahaan pertahanan utama Moskow telah ditargetkan oleh serangkaian sanksi terbaru Amerika Serikat."Pembatasan AS telah mengungkap tujuan sebenarnya dari sanksi ini," kata pihak Rostec kepada media Moskow.

"Semua tuduhan Washington terhadap Moskow hanya sebuah alasan untuk mendorong Rusia keluar dari pasar senjata global," lanjut Rostec, seperti dikutip Russia Today, Minggu (8/4/2018)."Langkah AS sebagai persaingan tidak sehat."

Rosoboronexport, yang dikendalikan oleh Rostec, selama ini terlibat dalam perdagangan teknologi dan senjata militer dunia. Perusahaan ini ikut andil dalam prestasi Moskow sebagai ekportir senjata terbesar kedua dunia setelah AS.

Seperti diketahui, pada hari Jumat, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terbaru terhadap Moskow atas berbagai tuduhan, termasuk serangan racun saraf Novichok terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal di Salisbury, Inggris.

Total ada 24 tokoh dan pejabat Rusia serta 14 entitas yang masuk dalam daftar target sanksi Washington. Selain Rosoboronexport, sanksi Washington juga menargetkan beberapa perusahaan energi utama Rusia, seperti En + atau Eurosibenergo, serta kelompok industri yang beragam.

Beberapa pengusaha dan pejabat tinggi Rusia, termasuk Menteri Dalam Negeri Vladimir Kolokoltsev dan mantan kepala FSB Nikolay Patrushev tak luput dari sanksi baru Washington.

Tindakan AS ini dilakukan di saat ekspor senjata Rusia tumbuh untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Pada bulan Oktober 2017, lebih dari tiga puluh perusahaan, termasuk Rostec sendiri, dimasukkan dalam daftar target sanksi Washington.

AS selama ini juga prihatin dengan fakta bahwa Rusia berhasil menembus pasar sekutu dekat dan pembeli utama senjata utama Washington, khususnya di Timur Tengah. Persenjataan Rusia telah menarik perhatian Bahrain, Mesir, Maroko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Tunisia.

Arab Saudi, yang sejauh ini pembeli terbesar senjata AS, telah menyegel berbagai kontrak senjata dengan Rusia pada Oktober 2017 setelah Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengunjungi Moskow.

Kesepakatan itu termasuk pembelian sistem rudal anti-pesawat S-400, rudal anti-tank, sistem senjata api berat, peluncur granat, serta senapan serbu Kalashnikov AK-103. Kontrak dengan Arab Saudi itu bernilai lebih dari USD3 miliar.

Pada 2017, Uni Emirat Arab (UEA) berencana membeli lebih dari satu skuadron jet tempur Su-35. Rusia dan UAE juga berencana mengembangkan pesawat tempur ringan berbasis jet MiG-29.

Pada Januari 2018, Duta Besar Qatar untuk Rusia, Fahad bin Mohammed Al-Attiyah, mengatakan bahwa negaranya berada pada tahap lanjut negosiasi pembelian sistem rudal anti-pesawat S-400 Rusia. Diplomat itu juga memuji perjanjian kerja sama militer yang ditandatangani oleh Doha dan Moskow pada Oktober 2017.

Turki yang merupakan sekutu AS di keanggotaan NATO juga membeli sistem rudal S-400 dari Moskow. Presiden Vladimir Putin yang baru-baru ini berkunjung ke Ankara sepakat memajukan pengiriman unit sistem rudal S-400 dari 2020 menjadi Juli 2019.



Credit  sindonews.com

Lagi-lagi Helikopter Militer AS Jatuh, Dua Tentara Tewas



Lagi-lagi Helikopter Militer AS Jatuh, Dua Tentara Tewas
Helikopter Apache AH-64E milik militer Amerika Serikat. Foto/US Air Force/File Photo

WASHINGTON - Dua tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam kecelakaan helikopter militer di fasilitas pelatihan Fort Campbell di negara bagian Kentucky. Insiden ini menambah daftar rentetan kecelakaan pesawat militer termasuk jet tempur F-16 dalam beberapa hari terakhir yang juga memakan korban jiwa.

Otoritas militer AS di Fort Campbell dalam sebuah pernyataan hari Sabtu waktu setempat mengonfirmasi bahwa helikopter militer jenis Apache jatuh di area pelatihan.

"Pada sekitar 21.50 Jumat malam, dua tentara dari 101 Aviat Aviation Brigade (Divisi Airborne ke-101) tewas dalam kecelakaan helikopter Apache AH-64E di area pelatihan lokal di Fort Campbell. Nama korban tidak akan dirilis sampai 24 jam setelah pemberitahuan keluarga terdekat selesai," bunyi pernyataan militer.

"Ini adalah hari kesedihan bagi Fort Campbell dan Airborne ke-101," imbuh Brigadir Jenderal Todd Royar, wakil komandan jenderal Divisi Airborne ke-101.

Investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut ini sedang diluncurkan.

Ketua Komite Layanan Bersenjata Parlemen AS, Mac Thornberry, menyebut kematian dua tentara dalam kecelakaan helikopter Apache di Kentucky sangat memilukan, terlebih hanya berselang beberapa hari dari rentetan insiden serupa.

"Berduka atas hilangnya para pria dan wanita kami yang berseragam," katanya."Kematian tragis pasukan yang tewas dalam kecelakaan penerbangan selama sebulan terakhir sangat memilukan," ujarnya.

"Apa yang telah terbukti bagi saya untuk beberapa waktu sekarang menjadi jelas bagi rakyat Amerika. Kesiapan militer kita berada pada titik krisis," katanya.

Komentar Thornberry muncul setelah serangkaian kecelakaan udara militer AS dalam beberapa hari terakhir. Total sudah ada tujuh anggota layanan militer AS tewas dalam rentetan kecelakaan pesawat jet tempur dan helikopter militer.

Dia menekankan kepada Pentagon untuk menjadikan rentetan kasus kecelakaan ini sebagai prioritas tertinggi.

"Kongres memberikan suara untuk memberi pasukan kami dana yang mereka butuhkan untuk mulai mengubah krisis ini," katanya, seperti dikutip CNN, Minggu (8/4/2018). "Tidak ada prioritas yang lebih tinggi untuk Departemen Pertahanan ketimbang memastikan bahwa pesawat kami aman dan pilot mendapatkan pelatihan yang mereka butuhkan."


Credit  sindonews.com



Saudi Kembali Gagalkan Serangan Rudal Balistik Houthi


Saudi Kembali Gagalkan Serangan Rudal Balistik Houthi
Arab Saudi berhasil menghancurkan rudal balistik milisi Houthi di atas wilayah Najran. Foto/Istimewa

RIYADH - Pasukan pertahanan udara Arab Saudi kembali berhasil menggalkan serangan rudal kelompok pemberontak Yaman, Houthi. Pasukan Saudi berhasil menghancurkan rudal balistik yang ditembakkan milisi Houthi dari Yaman di atas wilayah Najran.

Serangan ini terjadi hanya berselang dua minggu dari serangan yang sama. Saat itu, milisi Houthi menghujani Saudi dengan tujuh rudal yang kesemuanya berhasil digagalkan.

Ini merupakan serangan rudal keempat kalinya yang dilakukan milisi Houthi dari Yaman dalam lima bulan terakhir.



Sementara itu puluhan milisi Houthi tewas pada Jumat kemarin dalam serangan pasukan koalisi dan pertempuran di Bayda, Yaman tengah. Selain itu 13 milisi Houthi lainnya ditangkap seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu (7/4/2018).

Di sisi lain, pasukan tentara Yaman dengan dukungan dari pesawat koalisi Arab mampu membebaskan gunung Mas'udah di Qanya timur, Bayda.

Pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi saat ini mengintensifkan serangan udara dengan menargetkan situs dan depot senjata milik Houthi di berbagai bagian provinsi Bayda.

Menurut sumber-sumber di lapangan, serangan tersebut menyebabkan tewasnya sejumlah anggota milisi, termasuk pemimpin Houthi yang disebut "Abu Qusay."

Tentara Yaman terus bergerak maju dengan mengendalikan sejumlah situs di mana milisi Houthi berbasis di Qanya.



Credit  sindonews.com














Pukulan Buat Spanyol Usai Jerman Tolak Ekstradisi Puigdemont


Pukulan Buat Spanyol Usai Jerman Tolak Ekstradisi Puigdemont 
 Pengadilan Jerman meniali mengekstradisi Puigdemont merupakan tindakan ilegal dengan alasan dia tidak secara pribadi terlibat dalam kekerasan selama referendum. (REUTERS/Ivan Alvarado).
 
 
Jakarta, CB -- Pengadilan Jerman menolak untuk mengekstradisi mantan Presiden Catalonia Carles Puigdemont atas tuduhan pemberontakan. Keputusan ini menjadi pukulan besar bagi Spanyol dan pemerintah Perdana Menteri Mariano Rajoy.

"Konsekuensinya sangat besar," kata Josep Ramoneda, seorang filsuf Katalan dan analis politik.

"Ini kemunduran serius bagi peradilan dan khususnya bagi Rajoy, dan dorongan untuk gerakan pro-kemerdekaan," ujar Josep dikutip AFP, Sabtu (7/4).




Spanyol bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Puigdemont atas tuduhan pemberontakan, pelanggaran, dan penyalahgunaan dana publik untuk perannya dalam upaya pemisahan diri Catalonia yang gagal Oktober lalu.

Puigdemont, yang telah tinggal di pengasingan di Belgia sejak saat itu, kemudian ditangkap ketika ia melakukan perjalanan ke Jerman.

Kemudian pada hari Kamis, pengadilan Jerman membebaskannya dengan jaminan dan mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengirimnya kembali ke Spanyol atas tuduhan pemberontakan.



Para hakim menilai, mengekstradisi Puigdemont merupakan tindakan ilegal. Pengadilan beralasan Puigdemont tidak secara pribadi terlibat dalam kekerasan selama referendum kemerdekaan Catalan.

Hal itu membuat tindakan Puigdemont tidak dapat dihukum berdasarkan hukum Jerman. Para hakim mengatakan dalam sebuah pernyataan, menolak argumen jaksa bahwa tuduhan pemberontakan di Spanyol cukup mirip dengan undang-undang pengkhianatan Jerman.

Adapun penangkapan Puigdemont di Jerman menimbulkan demonstrasi di Catalonia, Minggu malam lalu. Mereka menentang penangkapan Puigdemont dalam aksi yang berujung pada bentrokan dengan polisi.



Di luar kantor pemerintahan pusat, polisi antihuru-hara memukuli demonstran yang mengibarkan bendera Catalonia. Sekitar 100 orang terluka di seluruh penjuru wilayah, termasuk 23 anggota kepolisian Spanyol. Sementara itu, sembilan warga ditangkap.

Gelombang protes itu menyusul keputusan Mahkamah Agung Spanyol pada Jumat, yang menyatakan 25 pemimpin Catalan, termasuk Puigdemont, akan disidang atas dugaan pemberontakan, penggelapan atau penentangan terhadap pemerintah, terkait referendum kemerdekaan Oktober lalu.





Credit  cnnindonesia.com



China: Hubungan dengan Rusia di Titik Terbaik dalam Sejarah


China: Hubungan dengan Rusia di Titik Terbaik dalam Sejarah 
 Menlu China Wang Yi menyatakan hubungan negaranya dengan Rusia berada di titik terbaik. (REUTERS/Jason Lee)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut hubungan negaranya dengan Rusia berada di "titik terbaik sepanjang sejarah."

Hal tersebut disampaikan dalam kunjungannya ke Moskow, Kamis (5/4), sementara Amerika Serikat mengumumkan serangkaian langkah baru dalam perang perdagangan dengan China.

Sementara itu, Moskow tengah menghadapi dampak diplomatik internasional akibat serangan racun terhadap mantan agen ganda Rusia di Inggris.


"China menegaskan kemungkinan orde alternatif dunia, terpisah dari dan melawan Amerika ... Kedua negara punya alasan untuk melawan Amerika Serikat," kata Richard McGregor, peneliti senior di Low Institute Sydney kepada CNN.

Wang mengakhiri rangkaian kunjungannya dalam rangka menemui Presiden Vladimir Putin. Pemimpin Rusia direncanakan akan bertandang ke Beijing pada Juni.

Dalam kunjungan itu, menteri pertahanan China yang baru, Jenderal Wei Fenghe, mengatakan Beijing siap bergabung dengan Moskow mengutarakan "perhatian bersama dan posisi bersama soal masalah internasional penting."

"Pihak China datang (ke Moskow) untuk menunjukkan kepada Orang Amerika hubungan erat antara angkatan bersenjata China dan Rusia ... kami datang untuk mendukung Anda," ujarnya.

McGregor mengatakan sulit untuk menyimpulkan seberapa dalam hubungan antara China dan Rusia meski kedua negara memang makin dekat dalam beberapa dekade terakhir.

"Hal itu selalu jadi pertanyaan besar ... sejauh apa mereka meninggalkan akarnya, sebagai dua negara yang tidak pernah saling menyukai satu sama lain," ujarnya.

Rusia dan China awalnya berhubungan baik di era 1950-an, menyusul awal kekuasaan Partai Komunis di Beijing.
Hubungan pemerintahan Putin (kiri) dan Xi (kanan) semakin membaik di tengah desakan dunia.  
Hubungan pemerintahan Putin (kiri) dan Xi (kanan) semakin membaik di tengah desakan dunia. (AFP Photo/Sputnik/Konstantin Zavrazhin)
"Uni Soviet memasok mereka dengan banyak bantuan teknis--orang, uang dan teknologi," kata Peter Layton, peneliti tamu di Griffith Asia Institute, kepada CNN.

Hubungan baik kedua negara runtuh dalam beberapa dekade setelahnya, hingga Beijing sempat takut diserang oleh tetangganya di utara itu.

Dalam satu dekade terakhir, hubungan baik secara garis besar telah diperbaiki, di tengah penjualan senjata dan energi secara besar-besaran antara kedua negara.




Credit  cnnindonesia.com




AS Beri Sanksi Tambahan buat Rusia, Juga Eks-Menantu Putin


AS Beri Sanksi Tambahan buat Rusia, Juga Eks-Menantu Putin 
 Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap tujuh oligarki Rusia, termasuk mantan menantu Presiden Vladimir Putin. (AFP PHOTO / SPUTNIK / Mikhail KLIMENTYEV)
 
 
Jakarta,CB -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjatuhkan sanksi tambahan terhadap tujuh orang yang berpengaruh di Rusia, yang memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin, bersama 12 perusahaan mereka. Salah seorang di antaranya adalah mantan menantu Putin.

Langkah itu diumumkan Departemen Keuangan Amerika Serikat, Jumat (6/4). Selain ketujuh oligarki Rusia, sanksi juga diberikan kepada 17 pejabat pemerintah beserta perusahaan senjata pemerintah, Rosoboronexport, dan anak perusahaannya, Russian Financial Corporation Bank.

Hukuman tersebut adalah langkah terbaru AS untuk menindak lingkaran dalam Putin yang diduga terlibat dalam pemilihan presiden 2016 yang memenangkan Trump. Selain itu, menghukum Rusia atas keterlibatannya di Krimea, Ukraina dan Suriah.


Dilansir CNN, Sabtu (7/4), Gedung Putih menyatakan bahwa sanksi tersebut akan memastikan bahwa oligarki Rusia yang mengambil keuntungan dari kegiatan-kegiatan destabilitasi Kremlin, termasuk campur tangannya terhadap pemilihan demokratis di Barat pada 2016 dan 2017, menerima konsekuensi atas tindakan mereka.

"Kami tidak bisa membiarkan mereka yang menabur kebigungan, perselisihan dan dendam menjadi sukses," kata Presiden Donald Trump lewat pernyataan yang dirilis Gedung Putih.



Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengutip penjajahan Rusia di Krimea, serta upaya berkelanjutan untuk membantu Pemerintah Bashar Al Assad di Suriah sebagai salah satu alasan jatuhnya sanksi.

Pejabat senior AS yang membrifing wartawan terkait sanksi tersebut mengatakan, mereka telah mempertimbangkan sanksi tersebut selama beberapa waktu. Sanksi itu, menurut pejabat yang tidak disebut namanya itu, tidak berlaku hanya sebagai tanggapan satu peristiwa. Melainkan "tanggapan atas fitnah pemerintah Rusia di seluruh dunia."

Daftar nama pengusaha Rusia yang terkena sanksi antara lain, Oleg Deripaska, miliader Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Ketua Kampanye Trump, Paul Manafort. Lalu Kiril Shamalov, eksekutif energi yang pernah menikahi putri bungsu Putin,Katerina Tikhonova. Juga Suleiman Kerimov, yang diduga membawa uang tunai jutaan euro ke Perancis dalam sebuah koper.


Sanksi dijatuhkan setelah 60 diplomat AS meninggalkan Rusia sebagai balasan atas pengusiran diplomatnya di Washington terkait kasus peracunan eks agen ganda Rusia di Inggris. Langkah AS diikuti 20 negara lainnya sebagai solidaritas terhadap Inggris dengan mengusir lebih dari 100 diplomat dan perwira intelijen Rusia.

Sebanyak 17 pejabat senior Rusia yang asetnya dibekukan antara lain Nikolai Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Vladimir Kolokoltsev, Menteri Dalam Negeri Rusia serta Evgeniy Shkolov, ajdan Putin.

Perusahaan-perusahaan yang dibidik AS termasuk GAZ Group, produsen kendaraan komersial terkemuka Rusia milik Deripaska, dan Russian Machines dan Renova Group, dana investasi dan manajemen yang beroperasi di sektor energi di Rusia.

Kementrian Luar Negeri Rusia menyatakan akan memberikan tanggapan keras atas sanksi tersebut.

"Washigton terus menakut-nakuti dengan penolakan visa Amerika dan mengancam pengusaha Rusia dengan membekukan properti dan aset keuangan, melupakan bahwa penyitaan properti pribadi dan uang orang lain adalah perampokan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernaytaannya.

Ditambahkan bahwa bahasa sanksi tidak akan berhasil untuk Rusia.

"Kami sarankan kepada Washington untuk menyingkirkan ilusi bahwa kita bisa bicara dengan bahasa sanksi," kata pernyataan tersebut.

Kedutaan Rusia di Washington juga mengecam sanksi tersebut. "AS kembali mengambil langkah keliru dengan menghancurkan kebebasan berusaha dan persaingan, proses integrasi dalam perekonomian global," kata kedutaan seperti dilansir CNN.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa AS ingin memecah belah rakyat Rusia, dan itu tidak akan berhasil. "Di bawah tekanan dari luar, negeri ini selalu bersatu di sekitar pemimpinnya. Pemilihan Presiden Rusia baru-baru ini menunjukkan dukungan mayoritas warga Rusia kepada Vladimir Putin," kata kedutaan Rusia.

Juru bicara Rosoboronexport menyatakan sanksi terbaru AS adalah bentuk persaingan tidak sehat.

Adapun Oleg Deripaska menggambarkan keputusan AS sebagai "tidak beralasan, konyol dan absurd."


Credit  cnnindonesia.com






Eks Bos OPCW: Mustahil Tahu Racun Penyerang Skripal dalam 24 Jam


Eks Bos OPCW: Mustahil Tahu Racun Penyerang Skripal dalam 24 Jam
Tim ahli senjata kimia Inggris saat memeriksa lokasi dugaan serangan racun saraf terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, di Salisbury. Foto/REUTERS/Peter Nicholls

MOSKOW - Pemimpin pertama Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW), Jose Bustani, mengatakan mustahil untuk mengetahui jenis racun saraf yang digunakan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya dalam waktu singkat.

Namun, Inggris menuduh Rusia sebagai dalang serangan racun saraf Novichok terhadap Skripal dalam waktu kurang dari 24 jam setelah serangan.

"Anda tidak dapat memutuskan dalam 24 jam apa jenis racun yang digunakan dan dari mana asalnya," kata Bustani, yang juga seorang diplomat Brasil, dalam sebuah wawancara dengan Russia Today.

Mantan bos OPCW itu merasa heran dengan pemerintah Inggris yang tidak segera memanggil OPCW ketika menduga Skripal diserang racun saraf ganas.

"Mengapa mereka tidak segera memanggil OPCW?," tanya Bustani. "Dan mengapa OPCW tidak secara sukarela mengambil tindakan? Karena itu adalah peran organisasi untuk segera pergi dan menganalisis para korban."

"Pengawas senjata kimia, menjadi organisasi internasional untuk melakukan jenis pekerjaan ini," papar Bustani, yang dilansir Minggu (8/4/2018). Menurutnyam, OPCW memiliki semua kemampuan yang diperlukan untuk menyelidiki setiap contoh penggunaan agen atau racun saraf.

"Mereka bisa melakukannya sebelumnya, sebelum menuduh Rusia secara langsung," ujarnya."Tuhan tahu apa yang akan terjadi," imbuh dia yang menyerukan semua pihak sabar sampai penyelidikan organisasi di bawah PBB itu selesai.

Di tengah penyelidikan, Inggris meminta bantuan OPCW dan melibatkan Prancis. Namun, London menolak tawaran kerja sama Moskow dan tuntutan untuk menyodorkan bukti atas tuduhannya.

Sebelumnya, misi tetap Rusia di OPCW mengirim surat ke sekretariat teknis pengawas senjata kimia tersebut. Surat itu berisi 13 pertanyaan tentang transaksi Inggris dengan OPCW, prosedur OPCW, dan keterlibatan Prancis dalam penyelidikan.

“Dan kemudian, sekali lagi, ada banyak pertanyaan yang berkaitan dengan racun ini. Misalnya, bagaimana Anda mengontrol dan membatasi penggunaan racun ini hanya untuk dua orang?," ujar Bustani yang merasa kasus Skripal janggal.

"Jika itu adalah Novichok, seperti yang mereka umumkan, itu bukan sesuatu yang tidak akan memengaruhi lebih banyak orang di sekitar Anda. Ada begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab," imbuh dia.

Namun, Bustani percaya Rusia akan mempercayai penyelidikan OPCW jika itu dilakukan secara profesional. "Kami bisa mengandalkan hasil pemeriksaan, saya lebih suka berpikir seperti ini," katanya.




Credit  sindonews.com



Bos Pertama OPCW Diancam John Bolton sebelum AS Invasi Irak


Bos Pertama OPCW Diancam John Bolton sebelum AS Invasi Irak
Jose Bustani (kiri), kepala pertama OPCW, diancam diplomat AS John Bolton sebelum Washington menginvasi Irak. Foto/Russia Today

MOSKOW - Jose Bustani, kepala Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) mengaku diancam John Bolton sebelum Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak tahun 2003 atas tuduhan rezim Saddam Hussein memiliki senjata kimia. Ancaman muncul saat dia mencoba memasukkan Irak dan Libya ke organisasi di bawah PBB itu.

John Bolton adalah mantan Duta Besar AS untuk PBB di era Presiden Bush. Bolton kini ditunjuk menjadi Penasihat Keamanan Nasional AS oleh Presiden Donald Trump untuk menggantikan Jenderal HR McMaster.

Upaya Bustani mengajak Irak dan Libya bergabung di OPCW adalah untuk membuang senjata kimia seperti yang dituduhkan rezim Bush kala itu, sehingga invasi AS dan sekutunya terhadap Irak tidak terjadi.

Tuduhan kepemilikan senjata kimia itu ternyata palsu, dan rezim Saddam Hussein digulingkan. Dampak invasi AS terhadap Irak adalah kekacauan karena memunculkan konflik sektarian yang hingga kini masih terjadi.

Bustani, seorang diplomat Brasil, memimpin OPCW dari tahun 1997 hingga 2002. Dia disingkirkan karena tidak disukai oleh AS kala itu. Ancaman dari Bolton pada saat itu adalah tekanan agar dia mengundurkan diri dalam waktu 24 jam sejak berupaya memasukkan Irak dan Libya ke OPCW.

"Jelas bahwa selama Perang Irak pertama semua (senjata kimia) telah hancur (oleh Irak)," katanya."Tidak ada yang tersisa bagi Irak untuk dituduh memiliki senjata kimia," katanya dalam wawancaranya dengan Russia Today, yang dilansir Minggu (8/4/2018).

Pada tahun 2001, inspektur OPCW memeriksa fasilitas Irak. Menurut Bustani, itu adalah operasi yang sukses. Setelah dialog informal Bustani dengan Irak dan Libya, dua negara itu hendak diajak bergabung dengan OPCW.

Namun, upaya diplomatik dan perdamaian yang dilakukan Bustani tidak sesuai dengan kehendak Washington."Karena mereka sudah memiliki rencana untuk mengambil tindakan militer terhadap Irak," kata Bustani.

Tak lama setelah itu, pemerintahan Bush mulai dengan agresif melobi untuk pemecatannya sebagai kepala OPCW.

"Saya mendapat telepon dari John Bolton. Ini adalah pertama kalinya saya dihubungi dia, dan dia mengatakan dia mendapat instruksi untuk diberitahukan kepada saya bahwa saya harus mengundurkan diri dari organisasi, dan saya bertanya mengapa," papar Bustani.

"Dia (Bolton) mengatakan bahwa gaya manajemen (saya) tidak menyenangkan kepada Washington," kenang Bustani.

Dia dengan tegas menolak untuk mengundurkan diri dan hanya melihat Bolton di markas OPCW di Den Haag beberapa minggu setelah percakapan telepon. "Dia datang ke kantor saya dan berkata; 'Anda harus mengundurkan diri dan saya memberi Anda waktu 24 jam, ini yang kami inginkan. Anda harus pergi, Anda harus mengundurkan diri dari organisasi Anda, direktur jenderal'," beber Bustani menirukan ancaman Bolton.

Bustani mengatakan bahwa dia tidak berutang kepada AS, karena penunjukannya sebagai kepala OPCW atas kehendak semua negara di organisasi itu. Dia saat itu tetap menolak mengundurkan diri. Bolton melanjutkan ancamannya dengan berkata;"Oke, jadi akan ada pembalasan. Bersiaplah untuk menerima konsekuensinya. Kami tahu di mana anak-anak Anda berada."

Menurut Bustani, dua anaknya berada di New York pada saat itu, dan satu lagi berada di London. Dia memberi tahu Bolton; "Keluarga saya tahu apa yang terjadi, jadi (mereka) siap menghadapi konsekuensi".Jawaban Bustani itu membuat Bolton terkejut.

Pada 21 April 2002, sebuah pertemuan khusus akhirnya diadakan di Den Haag. Bustani akhirnya digulingkan melalui voting. Sebanyak 48 suara menentang atau menuntut Bustani lengser dan tujuh suara membela diplomat Brasil tersebut. Sebanyak 43 suara abstain.

Menurut Bustani, mereka yang abstain berasal dari negara-negara berkembang. Tragisnya, pemerintahannya sendiri di Brasil tidak membelanya.



Credit  sindonews.com

Najib Razak: Dari Tokoh Reformasi ke Pemimpin Berskandal


Najib Razak: Dari Tokoh Reformasi ke Pemimpin Berskandal 
 Nama Najib Razak mencuat sebagai tokoh reformasi. Namun, belakangan dia dikaitkan dengan skandal korupsi 1MDB. (REUTERS/Olivia Harris)
 
 
Jakarta, CB -- Pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak selama ini diguncang dugaan keterlibatannya dalam upaya penjarahan yayasan investasi negeri Malaysia, 1MDB (1Malaysia Development Berhad).

Namun, dengan pembungkaman lawan-lawan politik dan peningkatan perekonomian domestik, dia diperkirakan akan memenangkan masa jabatannya yang ketiga lewat pemilihan umum beberapa pekan ke depan.

Najib membubarkan parlemen pada Jumat (6/4) dan komisi pemilu setempat akan menentukan tanggal pemungutan suara dalam hitungan hari.


Dia sudah berkuasa sejak 2009, menggantikan Abdullah Ahmad Badawi yang dinilai menunjukkan performa buruk pemerintahan.

Saat itu, Najib yang merupakan pendukung partai berkuasa UMNO sekaligus putra pendiri negara Malaysia, mempresentasikan diri sebagai tokoh reformasi.

Dia membuat sejumlah perubahan terbatas, seperti mengganti peraturan keamanan yang banyak dikritik karena dianggap merupakan alat pembungkam perbedaan pendapat, menawarkan secercah harapan bahwa kekuasaan represif koalisi pimpinan UMNO yang telah berlangsung selama enam dekade mungkin akan berakhir.
Skandal 1MDB sempat memicu protes besar.  
Skandal 1MDB sempat memicu protes besar. (AFP Photo/Mohd Rasfan)
Namun, tak lama setelah memenangkan masa jabatan keduanya pada 2013 lalu, 1MDB, yayasan yang diluncurkan Najib untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, tergelincir ke dalam lubang utang dan dugaan penyelewengan dana.

Pada 2015, The Wall Street Journal mempublikasikan sejumlah dokumen yang diduga menunjukkan bahwa Najib menerima $681 juta atau Rp9 triliun dari yayasan tersebut ke rekening pribadinya.

Najib dan 1MDB terus menampik tudingan tersebut.

Sejak saat itu, dugaan-dugaan lain terus bermunculan. Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan sipil untuk menyita $1,7 miliar (Rp23 triliun) aset yang diduga dibeli dengan uang dari 1MDB, mulai dari real estate hingga barang kesenian dan yacht mewah.

Dalam pidato tahun lalu, Jaksa Agung AS Jeff Sessions mengkritik pihak-pihak yang diduga terlibat dalam skandal: "Ini merupakan kleptokrasi terburuk."

Belok kanan

Sementara kontroversi menguat, Najib menikung tajam ke kanan dalam spektrum politik.

Musuh-musuhnya ditangkap atas beragam tuduhan dan para pengkritik dibersihkan dari pemerintahan, sementara penyelidikan domestik membersihkan namanya dari dugaan kejahatan.

UMNO telah memimpin Malaysia sebagai kepala koalisi Barisan Nasional (BN) sejak kemerdekaan dari Inggris dan mempunyai cengkraman yang kuat.

Bahkan dengan oposisi Mahathir Mohamad, lelaki 92 tahun yang sempat menjabat sebagai PM selama dua dekade, sejumlah analis mengatakan masih ada banyak halangan untuk menggulingkan Najib.

Meski 1MDB merebut perhatian internasional, di wilayah-wilayah pedesaan negara mayoritas Islam itu skandal tersebut bukan merupakan isu utama.
Keberadaan Mahathir dianggap bisa mempersulit upaya Najib kembali berkuasa.  
Keberadaan Mahathir di koalisi oposisi dianggap bisa mempersulit upaya Najib kembali berkuasa. (AFP Photo/Manan Vatsyayana)
Para pemilih lebih khawatir dengan peningkatan biaya hidup dan masalah agama serta ras.

Najib mendapatkan dorongan kuat dari peningkatan ekonomi dan janjinya melindungi etnis Melayu, yang telah lama menikmati posisi menguntungkan di masyarakat di bawah program pemerintah.
 
 
Walau demikian, sejumlah pihak meyakini langkah kontroversial pemerintah beberapa pekan terakhir, mengajukan pemetaan ulang kursi parlemen, juga hukum baru tentang berita palsu, bisa membuat Najib kehilangan suara.

"Najib membuat pemilu ini tidak hanya tentang dirinya sendiri, tapi tentang masa depan demokratis negaranya," kata Bridget Welsh, pakar Malaysia dari John Cabot University kepada AFP.





Credit  cnnindonesia.com





Bubarkan Parlemen Malaysia, Najib Luncurkan Manifesto Mirip Trump


Bubarkan Parlemen Malaysia, Najib Luncurkan Manifesto Mirip Trump
Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak luncurkan manifesto dalam kampanye Partai Barisan Nasional (BN), Sabtu (7/4/2018). Manifesto diluncurkan usai dia membubarkan parlemen. Foto/REUTERS

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak meluncurkan manifesto mewah dengan slogan kampanye mirip dengan jargon Donald Trump saat pemilu Amerika Serikat 2016. Manifesto diluncurkan sehari setelah dia membubarkan parlemen.

Pada hari Jumat, Najib mengumumkan pembubaran parlemen Malaysia dan membuka jalan bagi pemilu dalam waktu 60 hari.

Pemimpin berdarah Bugis berusia 64 ini bertekad membuat Barisan Nasional (BN), partai berkusa, memenangkan pemilu dengan slogan kampanye "buat Malaysia hebat". Jika menang pemilu, dia akan berkuasa untuk masa jabatan yang ketiga kalinya.

Pemilu tahun ini akan jadi pertaruhan Najib setelah dia dirundung skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan lembaga keuangan negara atau 1MDB. Kasus korupsi ini sedang diselidiki di Amerika Serikat dan negara-negara lain karena melibatkan praktik pencucian uang lintas batas.

Manifesto BN setebal 220 halaman mencakup 364 janji. "Jadikan negara saya hebat dengan BN," bunyi slogan kampanye BN dalam manifesto tersebut. Slogan ini mirip jargon kampanye Donald Trump saat pemilu AS 2016 yang berbunyi; "Jadikan Amerika hebat lagi".

"Pemilu ini bukan tentang Najib melawan pemimpin oposisi. Pemilihan ini bukan tentang BN melawan oposisi," kata Najib di hadapan puluhan ribu pendukungnya dalam upacara peluncuran manifesto di stadion olahraga dekat Kuala Lumpur.

"Pertanyaan kuncinya adalah pihak mana yang dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Anda, keluarga Anda, anak-anak dan cucu Anda, serta masa depan mereka," sambung Najib.

Dia mengatakan jika koalisi BN mempertahankan kekuasaan, dia akan menaikkan upah minimum menjadi 1.500 ringgit (USD388) per bulan, memodernisasi infrastruktur transportasi, menciptakan 3 juta pekerjaan baru, menyediakan perumahan yang lebih terjangkau dan pengasuhan anak universal dan memperkuat institusi keagamaan.

"Pemilu ke-14 adalah persimpangan jalan. Ini adalah pemilu yang akan menentukan kelangsungan hidup Malaysia. Itu akan menentukan takdir kita," katanya, seperti dilansir Reuters, Minggu (8/4/2018).

"BN akan terus berjuang untuk nasib masing-masing warga Malaysia, setiap warga Malaysia penting bagi BN," imbuh dia.

Najib dan koalisinya menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari mantan mentornya yang juga mantan perdana menteri Mahathir Mohamad. Dalam pemilu kali ini, Mahathir bergabung dengan musuh lamanya.


Credit  sindonews.com




Duterte: Jika Pesawat Saya Meledak, Tanya ke CIA


Duterte: Jika Pesawat Saya Meledak, Tanya ke CIA
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto/Istimewa

MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak mengesampingkan Amerika Serikat (AS) mungkin akan sangat terganggu dengan kebijakannya mendapatkan senjata dari Rusia dan China. Menurutnya, keputusannya itu bisa dinilai Washington sebagai ancaman.

Filipina tengah mencari senjata modern dan senjata ringan untuk meningkatkan pertempuran melawan kelompok yang terkait dengan ISIS. Namun, Washington menolak untuk memasok senjata untuk Manila dengan alasan hak asasi manusia.

Duterte pun mencari pemasok baru. Manila, yang telah lama bergantung pada AS untuk senjata, beralih ke China dan Rusia untuk mengisi kekosongan itu.

"Faktanya adalah, Amerika benar-benar tidak menghormati kata-kata mereka,” kata Duterte menjelaskan keputusannya untuk mencari mitra alternatif seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (6/4/2018).

Beijing dan Moskow menjawab seruan itu, bahkan setuju untuk memberikan beberapa senjata secara gratis.

“Jadi saya pergi ke China untuk meminta Presiden China Xi Jinping membantu kami: 'Saya butuh senjata,'” kata Duterte dalam pidato panjangnya.

"Xi Jinping berkata, 'Tidak masalah. Jangan bayar saya, itu semua milik Anda'," imbuhnya.

“Jadi saya pergi ke Rusia. Saya datang ke sini untuk meminta bantuan Anda! Tidak apa-apa, saya akan memberikannya kepada Anda, gratis,'" Duterte meniru pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan mereka tahun lalu.

Menyusul kunjungan Duterte ke Moskow pada Mei tahun lalu, Rusia memang mengirimkan pengiriman senjata sederhana ke negara Asia. Pada Oktober tahun lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu secara pribadi mengawasi pengiriman sekitar 5.000 senapan serbu Kalashnikov dan sekitar satu juta butir amunisi, yang disumbangkan sebagai bagian dari hubungan baru antara Moskow dan Manila.

Selain senapan mesin dan amunisi, Armada Pasifik Rusia juga mengirimkan 20 truk militer untuk Angkatan Bersenjata Filipina.

Beijing juga mengirim senjata ke Manila, menyumbangkan ribuan serangan dan ratusan senapan sniper, serta amunisi, ke Filipina sebagai isyarat hubungan yang ramah dan kooperatif pada bulan Juni dan Oktober tahun lalu.

Namun, tidak satupun dari ini berarti Manila berusaha menjauhkan diri dari Washington dan bergabung dengan blok militer Beijing atau Moskow yang entah bagaimana dapat mengancam AS, pemimpin Filipina menekankan.

"Tidak ada aliansi militer. Saya belum siap untuk itu," katanya.


"Sampai hari ini Rusia dan China belum meminta bahkan untuk meminta selembar kertas atau pensil," sambungnya.

"Setidaknya, jika pesawat saya meledak, atau jika beberapa bom di tepi jalan meledak, mungkin Anda bisa bertanya pada CIA," cetus Duterte dalam bahasa campuran Filipina dan Inggris, tidak mengesampingkan bahwa beberapa di AS mungkin menemukan argumennya tidak meyakinkan.

“Itu pengalaman saya. Saya berbagi dengan Anda," tukasnya.



Credit  sindonews.com


Serangan Udara Afghanistan Tewaskan Panglima ISIS


Serangan Udara Afghanistan Tewaskan Panglima ISIS 
 Ilustrasi. (REUTERS/Omar Sobhani)
 
Jakarta, CB -- Militer Afghanistan menewaskan seorang panglima milisi negara Islam (ISIS) dalam sebuah serangan udara, satu tahun setelah dia membelot dari Taliban dan mendirikan ISIS di Afghanistan.

"Qari Hekmat tewas dalam serangan pesawat tanpa awak di Distrik Darz Aab, Provinsi Jawzjan, sebelah utara Afghanistan, Kamis sore," kata Hanif Rezaee, juru. bicara Korps Udara Tentara Nasional Afghanistan seperti dilaporkan kantor berita Reuters, Sabtu (7/4).

Dia menyatakan Mawlavi Habib Ur Rahman telah ditunjuk sebagai penerus kepemimpinan ISIS di wilayah utara Afghanistan.


Kelompok milisi yang juga dikenal sebagai Daesh, mendirikan kubu. baru di provinsi itu tahun lalu, setelah Hekmat membelot dari Taliban, dan menarik perhatian militer Amerika Serikat.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri dekat masjid-masjid Syhiah di Herat dan Kabul bulan lalu. Baik peemrintah yang didukung Barat di Kabul maupun kelompok milisi Islam Taliban sama-sama melawan ISIS.

Kelompok milisi itu pertama kali muncul di Afghanistan, tiga tahun lalu. Demikian pula kubu utamanya di wilayah timur Provinsi Nangarhar, yang berbatasan dengan Pakistan, dimana anggota-anggota milisinya telah aktif di Afghanistan Utara.

Adapun kekerasan sektarian di Afghanistan yang mayoritas Sunni sangat jarang, serangkaian serangan dalam beberapa tahun terakhir telah menewaskan ratusan warga Syiah. Sebagian besar diklaim oleh ISIS.




Credit  cnnindonesia.com



Militer Suriah serang Ghouta Timur setelah pembicaraan gagal


Militer Suriah serang Ghouta Timur setelah pembicaraan gagal
Tentara Suriah berjaga di sebelah kendaraan lapis baja, di perbatasan kota Harasta, wilayah timur Damaskus, pinggiran Ghouta, Suriah, Kamis (22/3/2018).(REUTERS/OMAR SANADIKI)


Damaskus, Suriah (CB) - Pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan darat ke Distrik Douma di Ghouta Timur, pinggiran ibu kota Damaskus, setelah kegagalan pembicaraan mengenai evakuasi gerilyawan dan keluarga mereka menuju Suriah Utara.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berpusat di London, mengatakan pasukan Suriah, yang didukung oleh serangan udara Rusia, melancarkan serangan darat terhadap Tentara Islam di Distrik Douma dari dua arah.

Total ada 300 serangan udara dan pengeboman udara yang menyasar Douma pada Jumat (6/4), sehari setelah rombongan keempat gerilyawan Tentara Islam dan keluarga mereka menolak meninggalkan Douma sebagaimana direncanakan di dalam kesepakatan yang dicapai belum lama ini antara kelompok gerilyawan itu dan pihak Suriah serta Rusia.

Kelompok pengawas pro-gerilyawan tersebut mengatakan pertempuran sengit berkecamuk antara anggota Tentara Islam dan pasukan Pemerintah Suriah, dengan pengeboman bertubi-tubi dari pasukan Suriah dan Rusia ke Douma menurut siaran kantor berita Xinhua.

Pasukan Suriah melancarakn serangan mereka terhadap Douma dari daerah pertanian Rehan di sebelah timur Douma dan kota kecil Mesraba di sebelah barat-daya Douma, kelompok tersebut menambahkan.

Observatorium menyatakan jumlah korban jiwa akibat serangan udara dan pemboman itu mencapai 32.

Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan personel Garda Republik militer Suriah mulai memasuki lahan pertanian Douma pada Jumat, dan menuduh gerilyawan merusak kesepakatan dengan tidak mengosongkan distrik tersebut, menembakkan bom mortir ke Damaskus, dan menolak membebaskan orang-orang yang culik.

Pasukan militer Suriah telah memasuki lahan pertanian di pinggir Douma, kata SANA, menambahkan empat orang tewas akibat serangan mortir gerilyawan di Damaskus pada Jumat. 

 

Seorang pria berjalan dengan sepedanya di daerah yang rusak di kota kecil Douma yang terkepung di Ghouta Timur,dekatn Damaskus, Suriah, 30 Maret 2018. (REUTERS/BASSAM KHABIEH)

Di dalam laporan sebelumnya, Observatorium mengatakan Tentara Islam sedang membahas kesepakatan baru dengan pihak Suriah dan Rusia setelah menangguhkan pengungsian dan pembebasan orang yang mereka culik.

Menurut laporan tersebut, kelompok Tentara Islam mengajukan saran baru kepada pihak Rusia, terutama mengenai tetap tinggal di Douma dengan senjata mereka.

Usul baru itu juga menyentuh situasi Tentara Islam di Douma dan daerah kantung lain, tempat anggotanya masih ada di wilayah Qalamoun Timur dan Damaskus Selatan.

Setelah itu, Observatorium menyiarkan apa yang dikatakannya sebagai reaksi Rusia bagi tuntutan Tentara Islam. Rusia mendesak gerilyawan menyerahkan senjata mereka dalam jangka waktu tiga hari.

Mereka yang menyerahkan senjata akan dibersihkan catatannya dan akan dimasukkan ke dalam daftar pasukan polisi lokal yang akan dibentuk Rusia di Douma.

Setelah pembersihan catatan gerilyawan, batalion polisi akan dibentuk di Douma dari bekas petempur Tengara Islam, yang akan menerima senjata buatan Rusia dan ikut dalam perang melawan gerilyawan yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida serta ISIS di sebelah selatan Damaskus. Tapi perundingan tersebut tampaknya tidak mencapai akhir yang baik, yang menjelaskan serangan baru itu.

Douma adalah area terakhir yang dikuasai gerilyawan di Ghouta Timur setelah kota-kota pinggiran lain menyaksikan evakuasi 43.000 gerilyawan dan keluarga mereka menuju Provinsi Idlib.


Credit  antaranews.com




Berlin serukan penyelidikan penembakan demonstran Gaza


Berlin serukan penyelidikan penembakan demonstran Gaza
Pengunjuk rasa Palestina berlari saat bentrok dengan pasukan Israel di perbatasan Israel-Gaza di bagian selatan Jalur Gaza pada 5 April 2018. (REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)



Berlin, Jerman (CB) - Pemerintah Federal Jerman menyampaikan keprihatinan mengenai laporan-laporan bahwa tentara Israel menembakkan peluru aktif ke demonstran Palestina di perbatasan Jalur Gaza.

Semua tindakan untuk mempertahankan kepentingan keamanan Israel perlu dilakukan "secara sepadan", kata Reiner Breul, Juru Bicara Kantor Kementerian Luar Negeri Jerman, kepada pers di Berlin pada Jumat (6/4)

Breul menekankan bahwa "para pemrotes tak boleh ditembaki", dan menyatakan bahwa rakyat Palestina juga harus menahan diri dari melanggar hak kebebasan berekspresi dan demonstrasi damai.

Menurut juru bicara tersebut, Pemerintah Jerman telah menyaksikan "laporan yang bisa dipercaya" mengenai banyaknya pemrotes yang cedera di rumah sakit di Kota Gaza.

"Banyaknya jumlah korban dengan luka tembak sulit disandingkan dengan pelaksanaan tindakan terukur hak untuk membela diri," kata Breul sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Sebagai akibat dari peristiwa tersebut, Berlin mengharapkan penyelidikan menyeluruh mengenai insiden tersebut.

Sedikitnya 18 orang Palestina dan lebih dari 1.000 orang lagi cedera sejak protes dimulai pada 30 Maret di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel. Demonstrasi lanjutan diumumkan untuk Jumat, yang memicu militer Israel mengancam mereka dengan respons keras.

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi Zeid Ra'ad Al-Hussein telah mendesak Israel mencegah penggunaan kekuatan secara berlebihan atas nama Angkatan Bersenjatanya.


Credit  antaranews.com




Satu Wartawan Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel

 
Satu Wartawan Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel 
 Dua warga Palestina, termasuk seorang wartawan tewas setelah ditembak tentara Israel dalam bentrokan di perbatasan. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
 
 
Jakarta, CB -- Dua warga Palestina, termasuk seorang wartawan tewas setelah ditembak tentara Israel dalam bentrokan di perbatasan. Kematian mereka menambah jumlah korban kekerasan terbaru di Jalur Gaza menjadi sembilan orang.

Ribuan pengunjung rasa mendekati pagar perbatasan di sekitar Jalur Gaza untuk Jumat kedua berturut-turut. Mereka membakar ban-ban dan melemparkan batu ke arah tentara Israel, yang membalas dengan gas air mata dan peluru tajam.

Selain sembilan tewas, sedikitnya 491 orang luka-luka akibat tembakan Israel, kata Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.


Di antara mereka yang tewas adalah Yasser Murtaja, seorang fotografer yang bekerja untuk kantor berita Ain Media di Gaza. Dia meninggal akibat luka tembak oleh tentara Israel.

Perusahaan media tempat Murtaja bekerja, memastikan kematiannya. Para saksi mengatakan dia berada di depan aksi protes di Gaza Selatan saat tertembak. Sebuah foto yang dilansir AFP memperlihatkan dia tewas dengan mengenakan rompi pers.

Sindikat Jurnalis Palestina menyatakan lima jurnalis lainnya juga ditembak saat aksi protes. Meski mereka mengenakan pakaian yang jelas menunjukkan bahwa mereka wartawan.

Kementerian Kesehatan Gaza juga mengumumkan kematian Hamza Abdel Aal, 20 tahun, yang ditembak di Al-Bureij, Gaza tengah. Sembilan korban tewas akan dimakamkan, Sabtu.



Muslim Imran, Presiden Organisasi Kebudayaan Palestina di Malaysia (PCOM) mengungkapkan jumlah korban tewas selama delapan hari mencapai 29 orang, 2.850 luka-luka. Dari jumlah tersebut 24 di antaranya perempuan, 81 anak-anak.

"29 warga Palestina tewas dan 2.850 luka-luka dalam delapan hari. Di antaranya 1.296 akibat peluru tajam dan 79 mengalami luka yang serius.," kata Imran lewat pesan WhatsApp kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (7/4).

Dilansir kantor berita , Israel memperkirakan jumlah aksi mencapai 20 ribu orang. Mereka disebut-sebut ingin menerobos perbatasan.

Namun menurut Imran, aksi tersebut merupakan aksi damai warga Palestina untuk kembali ke rumah-rumah mereka di Jalur Gaza yang dikuasai militer Israel sejak 1948.

Aksi damai tersebut dihadang serangan tentara Israel yang menembak dengan peluru tajam, gas air mata dan peluru baja berlapis karet. Pada aksi Great Return March (GRM) pertama yang digelar pada 30 Maret lalu, sebanyak 18 warga Palestina tewas dan 1.400 lainnya luka-luka.

Aksi GRM adalah upaya serius para pengungsi Palestina untuk merebut hak-hak mereka untuk kembali ke tanah yang dicaplok Israel dan menembus pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza selama 12 tahun terakhir.

Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) 194 tertanggal 11 Desember 1948 memberikan dasar hukum bagi GRM.

Dalam resolusi tersebut dinyatakan dengan jelas bahwa pengungsi Palestina dapat kembali ke rumah dan tinggal secara damai dengan tetangga mereka. "Hukum internasional, khususnya dalam kerangka hukum hak-hak pengungsi, serta prinsip-prinsip hak asasi manusia universal mewajibkan komunitas internasional untuk membantu para pengungsi kembali ke rumah mereka," kata Imran.

Aksi GRM juga menyerukan kepada PBB untuk bertanggung jawab penuh melindungi para pengungsi Palestina agar dapat kembali ke Tanah Air-nya. "Setelah 70 tahun penjajahan dan berbagai upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik, warga Palestina menuntut untuk mengakhiri tekanan penjajahan aparheid Israel, " kata Imran.

Aksi GRM menyerukan "Kami lelah menunggu. Kami akan kembali di bawah konvensi hak asasi manusia internasional."  Aksi tersebut rencananya akan digelar hingga pertengahan Mei, di Hari Bencana atau Nakba, peringatan dimulainya penjajahan Israel atas tanah Palestina.  Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut-sebut akan berkunjung untuk meresmikan pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, sesuatu yang terlarang menurut hukum internasional.


Credit  cnnindonesia.com







Bentrokan di Gaza Berlanjut, Sembilan Warga Palestina Tewas


Bentrokan di Gaza Berlanjut, Sembilan Warga Palestina Tewas 
 Kementerian Kesehatan di Gaza Palestina menyatakan 9 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam aksi demonstrasi kedua di perbatasan Israel-Gaza. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
 
 
Jakarta, CB -- Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan sembilan warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam aksi demonstrasi Jumat kedua di perbatasan Israel-Gaza.

Dilansir media Israel, Haaretz, Sabtu (7/4), Kementerian Kesehatan mencatat 1.070 demonstran Palestina luka-luka, 293 di antaranya akibat luka tembakan militer Israel. Dua belas perempuan dan 48 anak-anak termasuk dalam korban luka-luka.

Sebanyak 25 korban yang tertembak dalam kondisi kritis, dan dua tewas akibat luka-lukanya.


Sebanyak 442 demonstran dievakuasi ke rumah-rumah sakit di Gaza. Lebih banyak lagi yang diobati di lokasi kejadian, sebagian besar karena terlalu banyak menghirup asap.

Juru bicara militer Israel, Ronen Manelis menyatakan 20 ribu warga Palestina menggelar aksi protes di lima tempat di seluruh Jalur Gaza. Para demonstran melempar batu-batu dan bom molotov ke arah pagar perbatasan.'



Ketegangan di dua sisi perbatasan Gaza-Israel menjelang "Jumat Api" atau "Ban-ban Jumat", kedua dalam rangkaian aksi "Pawai Pulang", yang rencananya bakal digelar hingga pertengahan Mei.

Tujuan dari aksi "Pawai Pulang" adalah untuk menyeberangi pagar perbatasan untuk kembali ke tanah air Palestina, yang dicaplok Israel tujuh dekade lalu.

Jelang aksi pawai Jumat, warga Palestina mengumpulkan ribuan ban untuk dibakar di perbatasan sisi Gaza. Tujuannya menciptakan tirai asap hitam untuk mengaburkan pandangan para penembak jitu Israel.



Credit  cnnindonesia.com




Israel Kalap di Gaza, Total 30 Demonstran Palestina Dibunuh



Israel Kalap di Gaza, Total 30 Demonstran Palestina Dibunuh
Para demonstran Palestina beraksi d perbatasan Gaza. Mereka menghadapi pasukan Israel yang mengerahkan sniper, tank hingga pesawat tempur. Foto/REUTERS


GAZA - Pasukan Israel semakin kalap di Gaza dengan membunuh delapan demonstran Palestina pada hari Jumat. Jumlah korban tewas terbaru ini menambah daftar korban jiwa di pihak Palestina menjadi 30 orang sejak demon pekan lalu.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan ratusan demonstran dirawat di rumah sakit pada hari Jumat.

Situasi di sepanjang perbatasan Gaza semakin bergejolak ketika demonstran Palestina membakar tumpukan ban untuk membuat asap hitam guna menghalangi pandangan sniper Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dalam insiden hari Jumat sebanyak 1.070 orang terluka, termasuk 293 orang yang terkena tembakan pasukan Israel.

Dari 293 korban dengan luka tembak, 25 orang di antaranya berada dalam kondis serius.

Demo "Great Return March" yang dimulai sejak pekan lalu itu akan berlanjut hingga beberapa minggu ke depan. Para demonstran menyatakan aksi itu sebagai pesan kepada dunia bahwa rakyat Palestina tidak akan pernah melupakan tanahnya yang diduduki Israel.

"Israel mengambil segala sesuatu dari kami, tanah air, kebebasan, masa depan kami," kata Samer, 27, seorang demonstran Palestina yang menolak memberikan nama lengkap karena khawatir akan menerima pembalasan dari Israel.

"Saya punya dua anak, laki-laki dan perempuan, dan jika saya mati, Tuhan akan merawat mereka," ujarnya.

Jumlah pengunjuk rasa pada hari Jumat lebih besar dari pada beberapa hari terakhir. Militer Israel memperkirakan massa demonstran yang beraksi di perbatasan Gaza kemarin sekitar 20.000 orang.

Juru bicara pemerintah Israel, David Keyes, menuduh Hamas telah menghasut protes dengan kekerasan di sepanjang perbatasan Gaza.

"Ini adalah parodi bagi rakyat Palestina bahwa pemerintah Hamas mendorong rakyatnya untuk menyerang Israel, (kelompok) itu mendorong orang-orangnya untuk melakukan tindakan kekerasan," katanya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/4/2018).

Seorang pejabat Hamas, Yehya Al-Sinwar, yang berbicara di sebuah perkemahan demonstran memuji massa Palestina yang tetap berani menghadapi pasukan Israel.

"Kami akan mencabut perbatasan, kami akan mencabut hati mereka, dan kami akan berdoa di Yerusalem," katanya sembari menegaskan bahwa demo akan terus berlanjut.

Sebelumnya, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mendesak para pengunjuk rasa untuk menjaga agar aksi unjuk rasa berlangsung damai. "Mempertahankan sifat damai dari protes akan menyerang semua propaganda Zionis yang rapuh," kata Qassem dalam sebuah pernyataan.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang memegang sedikit kekuasaan di Gaza, mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai "tindakan pembunuhan dan penindasan Israel terhadap demonstran damai".

Pembunuhan pasukan Israel terhadap puluhan demonstran Palestina secara brutal telah memicu kecaman masyarakat internasional dan kelompok-kelompok HAM. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengerahkan sniper, menggunakan tank dan pesawat tempur untuk membunuh para demonstran di Gaza.




Credit sindonews.com


20.000 orang Palestina ikuti aksi di perbatasan Gaza-Israel

20.000 orang Palestina ikuti aksi di perbatasan Gaza-Israel
Aktivis Palestina mengumpulkan ban untuk dibakar di sepanjang perbatasan Israel-Gaza, di selatan Jalur Gaza, Selasa (3/4/2018). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)


Jerusalem (CB) - Sebanyak 20.000 orang Palestina berdemonstrasi di lima lokasi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Israel, puncak kedua pertemuan terbuka anti-Israel selama enam-pekan, yang dikenal dengan nama "Pawai Akbar Kepulangan".

Pada Jumat pagi, kantor hak asasi manusia PBB mencela penggunaan kekuatan secara berlebihah oleh tentara Israel, yang diberitakan, selama protes pekan lalu di Jalur Gaza. Lebih dari 16 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang lagi cedera dalam peristiwa pekan lalu.

Namun, protes pada Jumat lebih kecil dalam jumlah dibandingkan dengan Jumat lalu, yang diperkirakan diikuti oleh sebanyak 30.000 orang Palestina.

Militer Israel menanggapi dengan cara pembubaran huru-hara, dan melepaskan tembakan sejalan dengan doktrin keterlibatan, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat sore.

Berbagai upaya dilakukan oleh orang Palestina guna menyusup ke dalam wilayah Israel dengan tameng asap tebal, selain bahan peledak dan bom api yang dilemparkan ke arah prajurit IDF, kata Xinhua. Orang Palestina juga berusaha merusak pagar keamanan, kata IDF.

"IDF takkan membiarkan kerusakan apapun pada prasarana keamanan atau pagar keamanan, yang melindungi warga sipil Israel, dan akan bertindak melawan perusuh serta pelaku teror yang berusaha melakukannya," katanya.

Asap tebal yang diciptakan oleh ban yang dibakar menghalangi sebagian pandangan pemrotes, tapi suara tembakan senjata api dan teriakan dapat terdengar dengan jelas.

"Kami telah menyaksikan banyak upaya untuk menaruh bom di sepanjang pagar, upaya untuk melintasi pagar dan upaya untuk menyabot pagar," kata Juru Bicara Militer Isrel Let. Kol. Jonathan Conricus di lokasi di dekat perbatasan antara Israel Israel dan bagian utara Jalur Gaza.

"Keprihatinan kami ialah HAMAS akan berusaha memanfaatkan kerusuhan ini sebagai kedok dan mengirim agennya untuk melewati pagar dan kemudian menyerang sasaran Israel," kata Conricus.

Militer Israel pada Kamis mengancam HAMAS dengan reaksi militer yang lebih keras terhadap demonstrasi yang direncanakan diselenggarakan Jumat di perbatasan Israel dan Jalur Gaza.

Jumat pekan lalu, hari pertama aksi "Pawai Akbar Kepulangan", berakhir dengan tewasnya 16 orang Palestina dan cederanya lebih dari 1.000 orang lagi, demikian laporan Kementerian Kesehatan Palestina.



Credit  antaranews.com





Ingin Beli 110 Jet Tempur, India Buka Lelang Tender


Ingin Beli 110 Jet Tempur, India Buka Lelang Tender
India ingin membeli 110 jet tempur baru melalui lelang tender terbuka. Foto/REUTERS

NEW DELHI - India sedang mencari kontraktor pertahanan top dunia yang cocok untuk memproduksi sekitar 110 pesawat jet tempur. New Delhi ingin membeli ratusan jet tempur tersebut melalui lelang tender.

Angkatan Udara India mengumumkan pembukaan persaingan tendera tersebut pada hari Jumat (6/4/2018). Nilai proyek ratusan jet tempur ini mencapai lebih dari USD15 miliar.

Boeing, Lockheed Martin, Saab dan Dassault Aviation adalah beberapa kontraktor pertahanan yang diharapkan ikut bersaing.

Ke-110 jet tempur yang akan dibeli harus dibangun di India. Proyek ini bagian dari upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk membangun basis industri domestik.

Menurut Angkatan Udara India, 85 persen harus pembuatan jet-jet tempur itu wajib dikerjakan di India oleh Badan Produksi India.

Seorang juru bicara Dassault Aviation yang membuat mesin kembar Rafale menolak berkomentar.

Sebelumnya, kementerian pertahanan setempat telah meminta pernyataan minat dari kontraktor pertahanan Lockheed Martin dan Saab.

Negara yang jadi rival China di kawasan Asia ini sedang mencari pesawat-pesawat tempur baru untuk menggantikan pesawat jet tempur MiG buatan era Soviet yang sudah uzur.

Lockheed Martin Amerika Serikat (AS) diketahui telah bekerja sama dengan Tata Advanced Systems India untuk membangun pesawat lokal. Sedangkan Saab Swedia telah menjalin kemitraan dengan Adani Group.

Kontraktor pertahanan lainnya belum mengumumkan mitra lokalnya sebagai daya tawar untuk merebut proyek besar tersebut.

Menurut pengumuman Angkatan Udara India yang dilansir Reuters, informasi lelang tender terbuka ini berlaku hingga Juli 2018.

Permintaan untuk proposal akan dikeluarkan setelah evaluasi penawaran dan negosiasi kontrak. Prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Credit sindonews.com


Texas kirimkan 250 personel Garda Nasional ke perbatasan Meksiko


Texas kirimkan 250 personel Garda Nasional ke perbatasan Meksiko
Arsip: Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS/Carlos Barria)



Texas (CB) - Garda Nasional Texas sudah mulai mengerahkan pasukannya untuk membantu mengamankan perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko di selatan saat Presiden Donald Trump belum berhasil membuat Kongres atau Meksiko bersedia mendanai pembangunan dinding di sepanjang perbatasan tersebut.

Pengiriman pasukan, yang diumumkan oleh para pejabat Texas, dilakukan setelah Trump memerintahkan Menteri Pertahanan James Mattis agar meminta personel Garda Nasional untuk membantu Departemen Keamanan Dalam Negeri mengamankan perbatasan di empat negara bagian AS di barat daya, termasuk Texas.

Mattis pada Jumat mengesahkan pendanaan bagi pengerahan 4.000 anggota pasukan Garda Nasional untuk mejalankan operasi hingga 30 September, menurut nota Departemen Pertahanan.

Pasukan itu akan berada di bawah "komando dan pengendalian" gubernur masing-masing, bunyi surat keterangan tersebut.

Trump selama ini gagal membujuk pemerintah Meksiko ataupun Kongres AS untuk secara penuh mendanai pembangunan dinding perbatasan yang diinginkannya.

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto pada Kamis mengecam Trump atas rencana itu.

Garda Nasional Tentara Texas mengatakan bahwa 250 personel serta pesawat, kendaraan dan peralatan pengawas akan dikirimkan ke perbatasan Texas-Meksiko dalam 72 jam mendatang.

Kepastian rinci soal misi tersebut, termasuk jumlah keseluruhan tentara yang dikerahkan beserta biayanya, belum ditentukan, kata komandan Garda Nasional Tentara Texas, Brigadir Jenderal Tracy Norris, dalam acara jumpa pers.

Garda Nasional telah menjalankan operasi di sepanjang perbatasan selama berpuluh-puluh tahun. Sekitar 100 anggota Departemen Militer Texas saat ini ditugaskan di sepanjang perbatasan dengan tugas untuk "mengamati dan melaporkan", kata Norris.

Di Arizona, sekitar 150 anggota Garda Nasional akan dikirimkan ke perbatasan pekan depan, kata Gubernur Arizona Doug Ducey pada Jumat melalui Twitter.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS telah mengidentifikasi kerentanan keamanan yang bisa ditangani oleh Garda Nasional, kata Mattis dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen dalam pernyataan bersama pada Jumat.

Nielsen mengatakan pekan ini bahwa pasukan tersebut tidak akan dilibatkan dalam tugas-tugas penegakan hukum.

Sebagai pendukung, pasukan Garda Nasional akan membantu para personel Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dalam menghentikan imigran-imigran ilegal memasuki wilayah AS, kata Nielsen, demikian Reuters.

Credit  antaranews.com


Jepang kerahkan kapal perang perkuat pertahanan


Jepang kerahkan kapal perang perkuat pertahanan
Kapal induk pasukan Pasukan Bela DIri Maritim Jepang, Izumo, meninggalkan pangkalan laut Yokosuka (latar belakang) di Perfektur Kanagawa, barat daya Tokyo, Senin (1/5/2017). (Mandatory credit Kyodo/via REU)

... keadaan pertahanan dan keamanan semakin sulit di sekitar Jepang, pertahanan pada kepulauan kami menjadi mandat penting...
 
 
Sasebo/Tokyo (ANTARA News) - Jepang, Sabtu, untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, mengerahkan satuan kapal perang Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Pengerahan pasukan di kepulauan Jepang ini di sepanjang tepi Laut Cina Timur, yang ditakutkan Tokyo rentan terhadap serangan China.

Dalam upacara di pangkalan militer dekat Sasebo di pulau barat daya, Pulau Kyushu, sekitar 1.500 anggota Brigade Tanggap Cepat Amfibi (ARDB), yang mengenakan samaran, berbaris di luar di tengah cuaca dingin berangin.

"Mengingat keadaan pertahanan dan keamanan semakin sulit di sekitar Jepang, pertahanan pada kepulauan kami menjadi mandat penting," kata Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Tomohiro Yamamoto, dalam pidatonya.

Pasukan itu menyimulasikan operasi militer merebut kembali pulau terpencil selama 20 menit dari kekuatan musuh.

Pembentukan brigade laut Jepang dianggap kontroversial, karena unit amfibi ini dapat memproyeksikan kekuatan militer dan kritikus memperingatkan hal ini dapat digunakan untuk mengancam negara tetangga Jepang. Dalam konstitusi Jepang pasca-Perang Dunia Kedua, Jepang tidak memiliki angkatan perang.

Brigade tersebut merupakan komponen terbaru dari angkatan laut yang sedang berkembang, mencakup kapal induk helikopter, kapal amfibi, pesawat terbang militer tiltrotor Bell-Boeing V-22 Osprey pengangkut pasukan dan kendaraan serbu amfibi, yang dimaksudkan untuk menghalangi China saat mereka mendorong akses yang lebih mudah ke Pasifik Barat.

China, yang mendominasi Laut China Selatan, melampaui Jepang dalam hal pembelanjaan pertahanan. Pada 2018, Beijing, yang mengklaim sekelompok pulau tak berpenghuni di Laut Cina Timur yang dikendalikan Tokyo, akan membelanjakan 1,11 triliun yuan (176,56 miliar dolar Amerika Serikat) untuk angkatan bersenjatanya, tiga kali lipat lebih banyak dari Jepang.

Aktivasi dari 2.100 ARDB yang kuat membawa Jepang selangkah lebih dekat untuk menciptakan kekuatan yang mirip dengan Unit Ekspedisi Laut Amerika Serikat (MEU), yang mampu merencanakan dan melaksanakan operasi di laut yang jauh dari pangkalannya.

"Mereka telah menunjukkan kemampuan untuk menyusun MEU untuk saat ini. Tetapi untuk memiliki kemampuan MEU yang solid dan kokoh membutuhkan upaya bersama," menurut Grant Newsham, seorang peneliti di Forum Jepang untuk Studi Strategis.

"Jika Jepang berpikir hal tersebut, dalam satu tahun atau satu setengah tahun mereka dapat memiliki kemampuan yang layak," jelasnya.

Newsham, yang membantu melatih pasukan amfibi pertama Jepang sebagai perwira penghubung kolonel Marinir Amerika Serikat yang ditugaskan ke Pasukan Bela Diri Darat (GSDF) Jepang, mengatakan, Jepang masih membutuhkan kapal markas amfibi Angkatan Laut Gabungan untuk mengoordinasikan operasi serta lebih banyak kapal amfibi untuk membawa pasukan dan peralatan.

Perencana militer Jepang telah mempertimbangkan beberapa tambahan tersebut. Angkatan Pertahanan Diri Udara (ASDF) ingin mendapatkan F-35B Lighting II untuk beroperasi dari kapal induk Izumo dan Ise, atau dari pulau-pulau di sepanjang Laut Cina Timur, menurut sumber.

Amerika Serikat pada bulan lalu mengerahkan F-35B Lighting II untuk operasi pertama mereka di atas kapal penyerangan amfibi USS Wasp, yang berbasis di Sasebo. Pelabuhan di Kyushu juga merupakan rumah bagi kapal induk Jepang, Ise, dan dekat dengan basis ARDB.

Secara terpisah, GSDF dapat memperoleh kapal amfibi kecil hingga sepanjang 100 meter panjang untuk mengangkut pasukan dan peralatan antar pulau-pulau dan dari kapal ke pantai, menurut dua sumber yang akrab dengan diskusi itu. Pasukan darat Jepang belum mengoperasikan kapal mereka sendiri sejak Perang Dunia II.

"Idenya adalah membawa pasukan dan perlengkapan di kapal besar ke pulau utama Okinawa dan kemudian menyebarkannya ke pulau lain dengan kapal lebih kecil," kata sumber, yang meminta tidak dikenali karena tidak berwenang berbicara dengan media.





Credit  antaranews.com