Rabu, 06 Desember 2017

Rusia Nyatakan Siap Gunakan 'Pengaruhnya' terhadap Korut


https: img-z.okeinfo.net content 2017 12 06 18 1825823 rusia-nyatakan-siap-gunakan-pengaruhnya-terhadap-korut-vv6MBrlf0l.jpg
Rudal antarbenua milik Korut, Hwasong-15. (Foto: Task Purpose)



MOSKOW - Ulah Korea Utara (Korut) yang kembali meluncurkan uji coba rudal telah memicu keresahan dunia internasional untuk kesekian kalinya. Sebagai negara sahabat, kini giliran Rusia yang angkat suara dan menyatakan akan menggunakan kedekatannya dengan Korut untuk menghentikan aksi provokatif tersebut.
Rusia melalui Kremlin (istana kepresidenan) menyatakan, jika pihaknya memiliki saluran komunikasi dengan Pyongyang. Dan berdasarkan hal tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Igor Morgulov menyebut, Moskow siap mengerahkan pengaruhnya kepada Pyongyang.

"Kami memiliki saluran dengan Korut yang akan kami gunakan untuk melakukan dialog, dan kami siap untuk menerapkannya. Kami siap mengerahkan pengaruh kami kepada Korea Utara," ujar Morgulov dalam sebuah konferensi di Berlin, Jerman.
Morgulov juga menyebut, ketimbang Pyongyang pada dasarnya Washington (Amerika Serikat) telah menginginkan perang yang sesungguhnya. Salah satu pejabat tinggi di Negeri Beruang Merah tersebut percaya terdapat 'skenario' semacam itu.
Sebagaimana diketahui, Rusia sejauh ini cenderung melindungi negara tertutup itu meski sebenarnya uji coba rudal juga telah membuat Moskow kesal. Pihak Rusia meyakini jika sanksi yang diarahkan ke Korut tidak akan efektif untuk menghentikan pengembangan program rudal dan nuklir mereka.
"Kami percaya bahwa langkah mengisolasi Korut tidak akan berhasil dan tidak akan membawa kemajuan. Dengan melakukan itu, kita hanya akan memperburuk situasi yang semakin berbahaya. Kami benar-benar berada di ambang perang yang sesungguhnya," imbuh Morgulov.
Sementara itu di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS menegaskan, jika Presiden Donald Trump pada dasarnya menginginkan solusi damai dan diplomatik terhadap ancaman nuklir dan rudal dari Pyongyang. Namun, Negeri Paman Sam menilai Korut justru telah menunjukkan tanda-tanda tak tertarik dengan perundingan.

Dalam akhir pidatonya, Morgulov menyebutkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia menyebutkan, bahwa Korut sesungguhnya tengah mencari peluang untuk bisa berdialog dengan AS mengenai program nuklirnya tanpa meminta jaminan keamanan dari China dan Rusia.

Credit  okezone.com



Pesawat Pengebom AS Terbang di Atas Semenanjung Korea

Pesawat pengebom atau bomber AS supersonic B-1B Lancer.
Pesawat pengebom atau bomber AS supersonic B-1B Lancer.

CB, PYONGYANG -- Pesawat pengebom B-1B Lancer milik Amerika Serikat (AS) terbang di atas Semenanjung Korea pada Rabu (6/12) waktu setempat sebagai bagian dari latihan udara dengan Korea Selatan (Korsel) pekan ini. Informasi tersebut diberitakan oleh kantor berita Yonhap mengutip sumber militer.

Latihan yang dimulai sejak Senin dan akan berlangsung sampai Jumat itu dilakukan setelah Korea Utara (Korut) menguji coba rudal balistik antarbenua yang paling maju. Rudal balistik tersebut bisa menjangkau wilayah AS.
Korut telah memperingatkan bahwa latihan tersebut akan mendorong Semenanjung Korea keambang perang nuklir.
Ketika ditanyakanke seorang pejabat kementerian pertahanan Korsel, ia tidak dapat segera memverifikasi laporan Yonhap tersebut.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


China Latihan Tempur di Dekat Lokasi Manuver AS-Korsel



China Latihan Tempur di Dekat Lokasi Manuver AS-Korsel
Pesawat tempur J-7 militer China. Beijing gelar latihan tempur udara di dekat lokasi manuver gabungan AS-Korea Selatan. Foto/Ilustrasi/www.aviationintel.com



BEIJING - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) memulai latihan tempur udara gabungan terbesarnya mulai Senin kemarin untuk melawan provokasi Korea Utara (Korut). China ternyata juga melakukan latihan serupa di dekat semenanjung Korea.

Namun, Beijing tidak mengungkapkan tanggal mulai latihan dan lokasinya secara detail. Laporan media lokal menunjukkan bahwa pesawat tempur China yang terlibat latihan tempur terbang melalui rute dan area yang belum pernah diterbangi sebelumnya di atas Laut Kuning dan Laut Timur.

Juru bicara Angkatan Udara China Shen Jinke mengumumkan manuver militer Beijing itu saat berada di sebuah bandara di China utara pada hari Senin. Mengutip laporan South China Morning Post, Selasa (5/12/2017), latihan China ini dipentaskan sebagai demonstrasi nyata tentang kekuatannya kepada Washington dan Seoul.

Shen menolak mengungkapkan kapan waktu mulai latihan dan lokasinya. Dia hanya berujar bahwa pesawat tempur Beijing berkelana ke area yang tidak diketahui.

Latihan tersebut melibatkan pesawat pengintai udara, pesawat jet tempur, dan pesawat peringatan dini. Menurut Shen, operasi gabungan dengan unit rudal air-to-air juga menjadi bagian dari latihan tempur tersebut.

Song Zhongping, seorang pakar militer di Hong Kong, mengatakan kepada media lokal bahwa pesawat-pesawat tempur Beijing kemungkinan bermanuver di area sensitif zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) China di atas Laut China Timur. Zona yang dibuat pada tahun 2011 ini tumpang tindih dengan wilayah udara Jepang dan Korea Selatan.

Song menambahkan bahwa pesawat pengintai China yang terlibat dalam latihan tersebut akan membantu Beijing dalam mengumpulkan informasi intelijen tentang penempatan militer AS terbaru di semenanjung Korea.

Pakar militer yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan bahwa latihan udara China sebagai ajang pamer kekuatan pada AS dan Korsel yang sedang melakukan hal serupa.

”Waktu pengumuman tingkat tinggi oleh PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) ini juga menjadi peringatan bagi Washington dan Seoul untuk tidak memprovokasi Pyongyang lebih jauh,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, latihan tempur udara gabungan AS dan Korsel bertajuk “Vigilant ACE” digelar setelah rezim Kim Jong-un menguji coba rudal balistik antarbenua terbaru dan paling kuat, Hwasong-15. Lebih dari 230 pesawat tempur, termasuk enam pesawat F-22 Raptors dan enam pesawat F-35, serta 12.000 personel militer AS dan Korsel dilibatkan dalam latihan tempur besar-besaran ini.




Credit  sindonews.com





4 Pesawat Militer Rusia Mendarat di Biak Numfor, Ada Apa?



Pesawat bomber Rusia Tupolev TU-95 MS yang memiliki bentang sayap hingga 50 meter. (Wikipedia)



BIAK, CB — Pemandangan berbeda tampak di Bandara Internasional Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Selasa (5/12/2017). Empat pesawat Rusia yang mengangkut 110 personel militer Rusia mendarat di bandara tersebut.
Empat pesawat tersebut terdiri dari dua pesawat angkut jenis Ilyushin-76/78813 dan Ilyushin -76/78810, serta dua Bomber Tupolev TU-95 MS yang merupakan jenis pesawat pengebom strategis bermesin turboprop empat yang memiliki panjang 46,2 meter dan sayap 50,10 meter.
Komandan Lanud Manuhua Kolonel PNB Fajar Adriyanto mengungkapkan, keempat pesawat dengan 110 personel itu diterima langsung beberapa pejabat TNI AU yang ada di Biak.
Fajar menjelaskan, kedatangan pesawat Rusia tersebut untuk melaksanakan misi Navigasi Exercises atau latihan penentuan kedudukan (position) dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta dan juga untuk wisata alam di Indonesia, khususnya di Biak.
“Mereka datang untuk melaksanakan misi latihan navigasi jarak jauh dari Angkatan Udara Rusia. Kabupaten Biak dipilih sebagai lokasi titik akhir navigasi yang sudah dikaji oleh staf ahli Mabes TNI dan Rusia. Ini merupakan program kerja staf Mabes TNI dan Mabes AU,” kata dia.
Dalam kegiatan ini, lanjut Fajar, tidak ada unsur lain, kecuali hanya terbang navigasi yang didahului pesawat angkut Ilyushin -76 sebanyak dua pesawat yang telah mendarat dini hari di Biak dan disusul oleh dua


“Dua pesawat Bomber ini datang tanpa dilengkapi dengan amunisi dan kamera intai, jadi murni hanya terbang navigasi. Terbang navigasi itu sendiri adalah terbang dari poin ke poin dengan mengandalkan ketepatan koordinat yang tidak melenceng arahnya dengan melewati spesifik daratan dan lautan serta mencoba pertama kali untuk terbang melintas garis khatulistiwa. Untuk misi penerbangan ke sini tidak ada unsur ancaman ataupun misi lain,” ujar dia.
Menurut Fajar, pendaratan militer rusia ke Biak ini merupakan kesempatan bagi warga di Kabupaten Biak untuk mengenalkan kesenian tari yosipancar, adat dan budaya Papua, serta tidak kalah pentingnya sebagai destinasi wisata alam dari Dinas Pariwisata Biak untuk mereka yang selama ini mencari daerah panas yang eksotik.
"Mereka akan berada di Biak selama lima hari dan akan dibawa ke tempat wisata. Mereka terbang dari Rusia dengan suhu –37 derajat celsius dan landing di Biak dengan suhu 37 derajat celsius, perbedaan suhu yang signifikan antara suhu Rusia sebagai home base mereka dan suhu di Indonesia, khususnya di Biak. Sekaligus kesempatan bagi mereka untuk menguji kesiapan dan ketahanan pesawat mereka yang selama ini hanya terbang di daerah bersuhu dingin," tutur Fajar.



Credit  KOMPAS.com


Bawa 4 Pesawat, Militer Rusia 'Numpang' Latihan Navigasi di Papua


Bawa 4 Pesawat, Militer Rusia Numpang Latihan Navigasi di Papua
Militer Rusia dan TNI AU (Wilpret Siagian/detikcom)

Jayapura - Militer Rusia akan melaksanakan latihan di Biak, Papua. Mereka membawa 4 pesawat untuk 'numpang' latihan navigasi di Papua selama 5 hari.

Dua pesawat yang dibawa Rusia sudah tiba di Bandara Frans Kaisepo pada Selasa (5/12/2017). Dua pesawat itu mengangkut 81 tentara Rusia.

"Kehadiran tentara Rusia itu dalam rangka Uji Navigasi Pesawat serta Wisata di wilayah Kabupaten Biak Numfor," kata Danlanud Manuhua Biak Numfor, Kolonel Pnb Fajar Adriyanto, dalam press release, Selasa (5/12).

Pesawat militer Rusia tiba di Bandara Frans Kaisepo, Biak
Pesawat militer Rusia tiba di Bandara Frans Kaisepo, Biak (Wilpret Siagian/detikcom)
Fajar mengatakan personel militer Rusia itu akan berada di Biak pada 4-9 Desember 2017. "Mereka hanya akan tinggal di Biak untuk berwisata, mereka tidak akan pergi ke tempat lain," ujar Fajar.

Selain dua pesawat angkut berat Rusia jenis Ilyushin-76 itu, akan ada dua pesawat Rusia lagi yang datang ke Biak, yaitu pesawat bomber Tupolev TU-95. Nantinya ada total 110 personel militer Rusia yang akan tiba di Biak.

Fajar menjelaskan kedatangan pesawat Rusia itu merupakan bagian dari kolaborasi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan mitranya dari Rusia yang memilih Biak sebagai lokasi latihan. Penerbangan ini akan menjadi latihan pertama pesawat militer Rusia melintas di Khatulistiwa.

"Pesawat terbang langsung dari Rusia selama 12 jam, dan ini akan menjadi pertama kalinya mereka terbang di dekat Khatulistiwa. Pesawat Rusia tidak dilengkapi dengan radar, amunisi, atau kamera karena latihan navigasi hanya akan mencakup pengecekan keakuratan jarak jauh yang melayang di atas lautan," tambahnya.

Pesawat militer Rusia parkir di Bandara Frans Kaisepo, Biak
Pesawat militer Rusia parkir di Bandara Frans Kaisepo, Biak (Wilpret Siagian/detikcom)


Secara terpisah, Kadispen AU Marsma TNI Jemi Trisonjaya mengatakan Angkatan Udara (AU) Rusia juga akan unjuk kebolehan bermanuver di angkasa. Warga Biak juga diberi kesempatan untuk melihat pesawat militer Rusia dari jarak dekat.

"Di samping itu, pihak AU Rusia juga akan melaksanakan static show, dan memberikan kesempatan kepada warga Biak untuk bisa melihat dari dekat pesawat mereka mulai Rabu hingga Jumat (8/12) mendatang," kata Jemi.

Jemi berharap kerja sama di antara kedua negara bisa meningkatkan wawasan militer kedirgantaraan. Selain itu, kerja sama ini dinilai membawa nilai positif bagi pariwisata Indonesia.

"Diharapkan kegiatan kunjungan AU Rusia ini dapat meningkatkan kerja sama angkatan udara kedua negara dan mengenalkan potensi wisata di Indonesia. Di samping itu, kunjungan tersebut dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tambahan bagi personel TNI AU tentang kemampuan operasional pesawat-pesawat Rusia melalui interaksi dengan personel AU Rusia," pungkasnya.                





Credit  detik.com







Panglima TNI Mutasi 85 Perwira Tinggi


Panglima TNI Mutasi 85 Perwira Tinggi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.Foto/Dok/SINDOnews


JAKARTA - Sebanyak 85 perwira tinggi (Pati) di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimutasi. Mutasi ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982/XII/2017 yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada 4 Desember 2017.

Mutasi Jabatan 85 Perwira Tinggi TNI, terdiri dari 46 perwira tinggi TNI Angkatan Darat, 28 perwira tinggi TNI Angkatan Laut, dan 11 perwira tinggi TNI Angkatan Udara. Mutasi jabatan di lingkungan TNI ini untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier Perwira Tinggi TNI, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis.

Dari 46 perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang dimutasi, yaitu Letjen TNI Edy Rahmayadi dari Pangkostrad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pension dini). Jabatan Pangkostrad diisi Mayjen TNI Sudirman yang semula menjabat Asops Kasad.
Lalu, Mayjen TNI AM Putranto dimutasi dari Pangdam II/Sriwijaya menjadi Asops Kasad. Kemudian, Mayjen TNI Subiyanto dari Aspers Kasad menjadi Pangdam II/Sriwijaya.

Sedangkan dari 28 perwira tinggi TNI Angkatan Laut yang dimutasi, antara lain Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono dari Dankormar menjadi Dankodiklat TNI, Brigjen TNI (Mar) Hasanudin dari Kas Kormar menjadi Dankormar, Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah dari Danpasmar II Kormar menjadi Kas Komar, dan Kolonel Mar Edi Juardi dari Asops Kormar menjadi Danpasmar II Kormar.

Adapun 11 perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang dimutasi, antara lain Marsda TNI Imran Baidirus dari Pangkoopsau I menjadi Pangkohanudnas, Marsma TNI Nanang Santoso dari Kadisopslatau menjadi Pangkoopsau I, Marsma TNI Tamsil Gustari Malik dari Kas Kohanudnas menjadi Kadisopslatau, dan Marsma TNI Heraldy Dumex Dharma dari Pangkosek Hanudnas IV Bik menjadi Kas Kohanudnas. 






Credit  sindonews.com










Selasa, 05 Desember 2017

Ilmuwan Teliti Misteri Yeti Lewat DNA, Hasilnya?


Ilmuwan Teliti Misteri Yeti Lewat DNA, Hasilnya?
Ilustrasi Mahluk Yeti.

CB, Jakarta - Misteri binatang misterius dari pegunungan Himalaya, Yeti, diungkap para ilmuwan lewat pemeriksaan DNA. Mereka memeriksa sembilan spesimen yang selama ini diklaim menjadi bukti keberadaan makhluk salju yang menyerupai gorila itu.
Dr Charlotte Lindqvis, pakar genom beruang dari University of Buffalo, New York, mengklaim bahwa sains moderen telah berhasil memecahkan misteri Yeti. "Saya seorang ahli biologi dan ahli genetika dan pasti Yeti hanyalah mitos, yang sama sekali tidak pernah menggunakan sudut pandang ilmiah," kata Lindqvst, seperti yang dilansir oleh LA Times.
Legenda Yeti mulai muncul setelah sebuah jurnal tahun 1832 menerbitkan laporan seorang penjelajah Inggris tentang seekor makhluk yang penuh bulu panjang dan gelap yang dilihatnya di pegunungan Himalaya, daerah Nepal dan Tibet.
Lindqvis dan timnya telah menganalisis DNA dari sembilan spesimen purba yang diklaim merupakan bukti adanya Yeti, termasuk tulang, gigi, kulit, rambut, dan sampel tinja. Hasilnya, satu DNA berasal dari keluarga anjing, delapan lainnya berasal dari beruang Asia, satu dari beruang hitam Asia, satu dari beruang cokelat Himalaya, dan enam lainnya dari beruang cokelat Tibet.
"Temuan kami sangat mengesankan bahwa dasar-dasar biologis legenda Yeti dapat ditemukan di beruang lokal, dan penelitian kami menunjukkan bahwa genetika harus dapat mengungkap misteri serupa lainnya," kata Lindqvist, seperti yang dilansir oleh futurity.
Hasil penelitian Lindqvist ini bertentangan dengan hasil studi Bryan Sykes, seorang ahli genetika manusia di Oxford, tahun 2014. Ia mengklaim menemukan kecocokan genetik antara dua sampel yang diduga Yeti dan beruang kutub cokelat yang yang hidup puluhan tahun yang lalu dan bukan berasal dari Himalaya.
Menurut Lindqvst, berdasarkan analisis DNA secara menyeluruh menunjukkan bahwa spesimen Yeti semuanya cocok dengan subspesies beruang yang diketahui tinggal di pegunungan tertinggi di Bumi tersebut.
“jika didasarkan dengan bukti genom mitokondria, mungkin terlalu pendek. Namun, berdasarkan bukti spesimen yang ia miliki ada kaitannya dengan beruang,” kata Lindqvst
Dalam memecahkan misteri Yeti ini, Sykes dan Lindqvst diminta oleh perusahaan produksi televisi Inggris Icone Films untuk meneliti ilmu pengetahuan dibalik misteri tersebut.
Menurut Lindqvst, ketika Icon Films menelepon, dia dengan senang hati masuk ke proyek tersebut karena dia ingin belajar lebih banyak tentang keragaman genetik beruang di wilayah terpencil di dunia tersebut.
Dalam proyek tersebut, selama 1,5 tahun Lindqvst menganalisis urutan genetik dari total 24 spesimen, diantaranya adalah 12 sampel beruang coklat Himalaya yang dikumpulkan dari Taman Nasional Khunjerab di utara Pakistan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa, beruang cokelat Himalaya  memiliki komposisi genetik yang menyimpang dari beruang nenek moyang, sekitar 658.0000 tahun yang lalu, hal tersebut menyebabkan percabangan subspesies beruang cokelat Himalaya pertama. Sedangkan, Beruang Tibet merupakan percabangan dari beruang Amerika Utara dan Eurasia pada 342.0000 tahun yang lalu.
Lindqvst menyimpulkan, meskipun beruang coklat Tibet dan Himalaya hidup berdekatan satu sama lain, tampaknya hanya ada sedikit pembaharuan dari dua subspesies tersebut. Menurutnya, hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh kondisi topografi wilayah Himalaya. “tapi saya juga berharap bisa memberi perhatian pada kelompok beruang yang telah berevolusi secara independen selama ratusan ribu tahun ini," katanya.




Credit  TEMPO.CO





Replika DNA Bisa Bunuh Sel Kanker


Replika DNA. Ilustrasi
Replika DNA. Ilustrasi


CB, JAKARTA -- Sepanjang masa hidup manusia, sel membelah diri untuk menciptakan sel baru agar tubuh tetap berjalan, memastikan persediaan blok bangunan biologis. Proses ini tidak hanya melindungi terhadap penyakit, bahkan menurut studi baru, bisa membantu melawan sel kanker.

Studi terbaru dari University of Copenhagen di Denmark menggunakan, spektrometri massa untuk menganalisis cara replikasi DNA diatur agar tetap berjalan dengan lancar. Ilmuwan telah dapat secara tepat memetakan aliran nukleotida, unit dasar DNA dan RNA.

"Kami menemukan sebuah mekanisme yang secara instan memperlambat replikasi DNA ketika RNR, pabrik nukleotida, keluardari ritme itu, tapi jauh sebelum pasokan nukleotida menjadi sangat rendah," kata salah satu peneliti, Jiri Lukas dikutip dari Sciencealert.

Tim peneliti mengatakan, dengan meniru sinyal kimia yang terjadi di dalam sel-sel itu, manusia berpotensi menyebabkan sel-sel kanker mengalami kecelakaan dan terbakar dengan cara mereplikasi terlalu cepat tanpa rem. "Kita dapat melihat bahwa proses ini mengikuti irama periodik yang sama," kata Lukas.

Ketika enzim ribonukleotida reduktase (RNR)tidak menghasilkan unit nukleotida yang cukup, sebuah pesan akan melewati rantai untuk memperlambat replikasi DNA juga. Itu penting karena sel membelah, jika informasi DNA tidak persis sama di kedua sel yang baru terbelah, maka kode genetik akan teracak, yang dapat menyebabkan banyak penyakit di tubuh.

Protein yang disebut PRDX2 diidentifikasi oleh para periset sebagai pembawa pesan kimia yang terlibat, memperlambat penyalinan sel (dan DNA) bila ada hambatan di dalam rantai. Akhirnya, produksi nukleotida bisa menyusul.

"Kami menemukan bahwa sel-sel kankermenyalin DNA mereka agak lambat, karena mereka memiliki genom abnormal dan DNAyang bereplikasi harus mengatasi banyak rintangan," jelas salah satu tim Kumar Somyajit.

Sel kanker ini dilakukan dengan mematikan sinyal kimia yang memperingatkan tentang penurunan nukleotida. Dengan cara itu,sel kanker mungkin menghasilkan kesalahan yang cukup untuk membunuh diri mereka sendiri.

"Ketika kita menghapus kemampuan mereka untuk menyalin genom mereka secara perlahan, sel kanker mati karena mereka tidak dapat mengatasi terlalu banyak benjolan pada tempelan DNA mereka," ujar Somyajit.

Jenis pengobatan berdasarkan temuan yang sudah dipublikasikan pada Science ini masih jauh. Namun, saat ini lebih dapat dimengerti fungsi biologis untuk membantu mencegah penyakit dan mengobati penyakit di masa depan.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




NASA Akan Menggali Planet Mars dengan Robot InSight


NASA Akan Menggali Planet Mars dengan Robot InSight
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA kembali menyiapkan ekspedisi lanjutan mengarungi Planet Mars. Kali ini Nasa menyiapkan robot yang akan membawa misi ke Mars. FOTO/ Doc NASA


NEW YORK - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA kembali menyiapkan ekspedisi lanjutan mengarungi Planet Mars. Kali ini Nasa menyiapkan robot yang akan membawa misi menggali isi perut permukaan Planet Merah tahun 2018.

Seperti dilansir dari situs resmi NASA,  robot rover terbaru mereka bernama InSight akan meneliti proses pembentukan bebatuan dan komponen alam lain di dalam Mars.

Ilmuwan NASA Bruce Banerdt mengatakan, perubahan interior planet bisa dibilang lebih pasif ketimbang yang ada di Bumi selama 300 miliar tahun terakhir.

“Karena lebih lambat, maka itu kita mesti kulik dan cari paham apakah Mars benar-benar menyimpan bukti yang otentik terkait pembentukan bebatuan yang ada di dalamnya,” kata Bandert

NASA menargetkan peluncuran InSight pada Mei 2018. Untuk saat ini, mereka tengah menyempurnakan beberapa fitur yang masih dikembangkan selama setahun terakhir.

InSight sendiri bakal menjadi robot pertama yang akan langsung terjun ke dalam perut Mars. Ia dibekali dengan berbagai instrumen canggih, seperti seismometer untuk mencatat gelombang seismik, sensor panas untuk bisa menggali isi Mars hingga kedalaman tiga meter, hingga transmisi radio untuk bisa berkomunikasi dengan Bumi.

Sebelumnya, InSight direncanakan akan diluncurkan pada tahun ini. Namun, peluncuran itu ditunda akibat adanya masalah teknis. Salah satunya adalah ada kebocoran pesawat yang merupakan peralatan penting dalam misi ini.

“Tujuan dari InSight sangat menarik. Dari sebab itu NASA dan CNES berencana untuk mengatasi tantangan teknis yang mungkin terjadi,” ujar John Grunsfeld, Associate Administrator NASA.

Rencananya, InSight meluncur dari pada 5 Mei 2018 dan mendarat di Mars  26 November 2018. Jika berhasil, InSight akan menjadi misi kedua sesudah rover Curiosity yang ditujukan untuk mempelajari permukaan Mars. 




Credit  sindonews.com








Pangkalan Militer AS di Korsel Diselidiki Terkait Korupsi


Pangkalan militer AS Camp Humphreys di Korea Selatan.
Pangkalan militer AS Camp Humphreys di Korea Selatan.


CB, SEOUL -- Jaksa Korea Selatan (Korsel) kini tengah menyelidiki dan mengumpulkan dokumen informasi terkait konstruksi pangkalan militer AS Camp Humphreys.

Dikutip di laman USA Today, Selasa (5/12), perluasan Camp Humphreys di Korea Selatan (Korsel) menjadi salah satu proyek konstruksi terbesar sepanjang sejarah militer Amerika Serikat (AS). Setelah selesai pada 2020, pangkalan yang terletak 40 mil selatan Seoul, akan menjadi instalasi militer luar negeri AS terbesar di dunia.

Humphreys akhirnya akan menjadi rumah bagi 42 ribu personel militer AS sedang dibangun di sana sehingga mereka tidak akan rindu rumah. Kenyamanan rumah ini mencakup puluhan makanan cepat saji AS, lapangan golf, taman air, dan stadion sepak bola.

Berdasarkan kesepakatan pertahanan AS-Korea Selatan yang dikenal sebagai Special Measures Agreement, Korea Selatan membayar sebagian besar biaya ekspansi Humphreys senilai 11 miliar dolar AS. Ini adalah tambang emas potensial bagi perusahaan pembangunan Korsel.
Baru-baru ini terungkap sebuah kelompok pengembangan utama Korsel membayar mantan pejabat Angkatan Darat AS untuk mendapatkan akses terhadap kontrak yang menguntungkan.

Pada Jumat, jaksa Korea Selatan di Seoul menggerebek kantor SK Engineering and Construction, sebuah afiliasi dari SK Group. Mereka mengumpulkan hard drive dan dokumen dengan informasi kontrak konstruksi SK di Humphreys sehubungan dengan penyelidikan mereka. SK telah membangun beberapa bangunan di pangkalan, bersama dengan jaringan jalan, air dan listrik.

Menurut Departemen Kehakiman, antara 2008 dan 2012, Duane Nishiie, pada saat itu seorang perwira kontraktor untuk Korps Insinyur Angkatan Darat AS, dan seorang mantan pejabat Kementerian Pertahanan Korea, Seung-Ju Lee, didakwa melakukan beberapa kejahatan yang berkaitan dengan pengarahan kontrak senilai 400 juta dolar AS untuk SK dengan imbalan sogokan tiga juta dolar AS. Jaksa menuduh keduanya menyembunyikan dana di rekening bank yang dikelola oleh Lee.

Nishiie meninggalkan profesinya sebagai tentara pada 2012 untuk menjadi pelobi yang mencari kontrak pertahanan AS. Baik Nishiie dan Lee didakwa pada September 2017.
Korupsi yang meluas

Skandal korupsi Humphreys hanyalah kasus terakhir yang melanda SK dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2013, Ketua SK Chey Tae Won menghabiskan dua tahun di penjara karena menggelapkan lebih dari 42,24 juta dolar AS. Setelah dibebaskan pada 2015, dia kembali memegang kendali SK.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Wall Street Journal, Won menerima banyak hak istimewa selama masa penahanannya dan lebih dari 1.700 mengunjunginya, yang secara efektif mengizinkannya untuk menjalankan perusahaan tersebut.

Sejak Mei, Presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in telah berjanji membersihkan korupsi yang meluas dalam bisnis Korsel. Kasus SK tersebut menyoroti janjinya. Militer AS memiliki sekitar 28.500 orang yang ditempatkan di Korsel.

AS saat ini sedang dalam proses pergerakan historis. Setelah berpuluh-puluh tahun, markas AS Yongsan di jantung kota Seoul ditutup. Namun kehadiran militer AS di Korsel adalah sumber ketegangan yang konstan. Selain biaya untuk pembayar pajak, perpindahan pasukan secara besar-besaran memiliki konsekuensi lingkungan.
Pada Rabu, sebuah laporan lingkungan diterbitkan yang mengungkapkan pencemaran berat air tanah di dekat pangkalan di Yongsan. Sebuah tes mengidentifikasi tingkat Benzol karsinogen, 700 kali dari batas yang diterima.

Retorika yang memanas antara Presiden AS Donald Trump dan diktator Korea Utara Kim Jong-un juga menyoroti kehadiran militer AS di Korsel. Ini telah membuat banyak orang Korsel merasa terganggu, dan telah terjadi demonstrasi besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut diplomat, Angkatan Bersenjata AS menganggap Humphreys sebagai platform proyeksi daya terbesar di Pasifik. Tetapi tidak peduli siapa yang mengumpulkan uang untuk bangunan pangkalan ini, militer AS akan berada di Korsel untuk masa yang akan datang. 





Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Gadis Rohingya Dijadikan Budak Seks di Bangladesh



Gadis Rohingya Dijadikan Budak Seks di Bangladesh
Bocah pengungsi Rohingya mengumpulkan batu bata di kamp pengungsian Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh, 13 November 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

CB, Jakarta - Para gadis dan perempuan Rohingya di kamp penampungan pengungsi di Cox Bazar, Bangladesh, dijual menjadi budak seks. Keterangan tersebut disampaikan oleh para korban dan lembaga bantuan internasional sebagaimana dikutip Al Jazeera.


Puluhan anak-anak pengungsi Rohingya berkumpul saat menunggu untuk mendapatkan makanan di pusat distribusi kamp pengugsian Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 17 November 2017. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kahrtoun, bukan nama sebenarnya, mengatakan kepada Al Jazeera, gadis berusia 15 tahun itu dijual menjadi budak seks setelah tiba di Bangladesh dengan perahu guna meloloskan diri dari kebrutalan militer di Myanmar.
Dia berada di kamp pengungsi Bangaldesh, sementara ayah, ibu dan saudara perempuannya tewas terkena sambaran mortir militer Myanmar saat melakukan sweeping terhadap warga Rohingya.
Sejumlah bocah pengungsi Rohingya mengantre untuk mengambil air bersih di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2017. REUTERS/Navesh Chitrakar
Ketika Khartoun tiba pada September 2017, dia didekati dua perempuan di tepi pantai dan mengatakan bahwa keduanya siap menolongnya.
"Mereka mengatakan kepada saya agar saya mengikutinya untuk dirawat dan membantu mendapatkan suami," kata Khartoun.
Sebagai gantinya, dia disekap selama tiga minggu untuk dijual kepada seorang pria Bangladesh. Pria ini memerkosanya dan melakukan pelecehan seksual selama 12 hari.
Mohammad Zubair bekerja di kios sayuran milik ayahnya di kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh, 12 November 2017. Zubair juga pernah bekerja di sebuah toko teh selama sebulan. Ia bekerja dua shift per hari dari jam 6 pagi sampai lewat tengah malam dan mendapatkan jatah istirahat selama empat jam pada sore hari. REUTERS / Navesh Chitrakar
"Dia mengatakan, saya akan mencekikmu. Saya akan menusukmu. Saya akan membunuhmu. Apakah kamu ingin mati seperti militer melakukan pembunuhan di Myanmar? Saya tidak ingin kamu pergi ke sana," ucap Khartoun kepada Al Jazeera.

PBB dan lembaga bantuan internasional mengatakan, perbudakan dan perdagangan seks di kamp pengungsi kian memburuk dengan hadirnya lebih dari 620 ribu Rohingya.
Militer Myanmar melakukan pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pembakaran terhadap warga Rohingya yang dituduh melakukan serangan terhadap markas militer pada Agustus 2017. Menurut PBB, militer Myanmar telah melakukan pembersihan etnis.




Credit  TEMPO.CO





Thailand Menindak Keras Puluhan Biksu Nakal Penikmat Seks


Thailand Menindak Keras Puluhan Biksu Nakal Penikmat Seks
Wirapol Sukphol (kiri) biksu Thailand bergaya hidup mewah yang ditangkap Juli lalu setelah diekstradisi dari AS. Kini puluhan biksu di Thailand ditindak keras atas berbagai pelanggaran. Foto/YouTube


BANGKOK - Biro Investigasi Pusat (CIB) Thailand melancarkan tindakan keras terhadap puluhan biksu nakal yang menikmati seks, penipuan, transvestisme dan politik.

Kepala CIB Letnan Jenderal Polisi Thitiraj Nhongharnpitak mengatakan, 95 biksu yang diduga merusak citra para biksu dan Buddhisme akan diadili jika ditemukan melanggar hukum.

”Ini adalah kelompok pertama yang ditindak CSD (Divisi Penindakan Kejahatan) dan akan terus mengawasi lebih banyak lagi. Jika melanggar peraturan perilaku monastik, mereka akan diminta untuk meninggalkan kerahiban.

“Mereka juga akan menghadapi tindakan hukum jika melanggar hukum,” ujar Nhongharnpitak, seperti dikutip Bangkok Post, Senin (4/12/2017).

Data hasil operasi sementara menyebutkan, 35 biksu diduga terlibat dalam kegiatan seksual, 24 biksu mengklaim memiliki kekuatan supranatural, 11 biksu terlibat dalam aktivitas politik dan 25 biksu mempraktikkan transvestisme.

Sumber CIB mengatakan hasil tindakan keras ini akan terungkap dalam dua minggu. Operasi ini sejalan dengan perintah Dewan Sangha yang menginstruksikan para biksu senior untuk menguatkan prosedur penyaringan bagi pria yang ingin menjadi biarawan.

Langkah CIB ini menyusul penangkapan Somkiat Khanthong, seorang biarawan senior di Phetchabun, yang sebelumnya dikenal sebagai Phra Khru Kitti Phacharakhun, pada pekan lalu.

Somkiat Khanthong dituduh melakukan kegiatan seksual terhadap beberapa wanita dan tindakan yang tidak benar. Dia ditahan di Penjara Remand Bangkok setelah Pengadilan Pidana menolak jaminan pembebasannya. 




Credit  sindonews.com






Palestina Minta Dukungan Indonesia Jadikan Yerusalem Ibu Kota


Palestina Minta Dukungan Indonesia Jadikan Yerusalem Ibu Kota
Duta Besar Terpilih Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun dalam pembukaan Seminar “Memberdayakan Rakyatnya, Memperkuat Negaranya: Konsistensi Dukungan Indonesia terhadap Palestina dalam Bidang Kerja Sama Teknis” di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa (5/12). (CNN Indonesia/Natalia Santi)



Jakarta, CB -- Duta besar terpilih Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, meminta pemerintah Indonesia terus mendukung negaranya meraih kemerdekaan penuh dan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota di masa depan.

“Sebagai saudara dan sesama negara Muslim, kami meminta dan berharap pemerintah Indonesia mendukung serta memastikan perdamaian dan kemerdekaan bisa diraih Palestina, di mana Yerusalem akan menjadi ibu kota masa depan kami,” tutur Al Shun dalam pidatonya di seminar internasional soal Palestina di Jakarta, Selasa (5/11).

Permintaan itu diutarakan Al Shun menyusul kabar Amerika Serikat akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dengan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke kota itu.


Kabar itu kembali mencuat sementara Presiden AS Donald Trump dikejar tenggat waktu memutuskan apakah akan menandatangani penangguhan undang-undang relokasi kedutaan AS untuk Israel ke Yerusalem untuk enam bulan ke depan.

UU tersebut telah disahkan Kongres sejak 1995 lalu, tapi selama ini setiap presiden AS selalu mengeluarkan perintah penangguhan pemindahan kedubes tersebut demi menghindari memburuknya konflik di Timur Tengah.

“Dan keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu adalah perubahan sikap AS yang sangat radikal terkait isu ini. Kami meminta dunia internasional untuk menanggapi sikap ini sebelum terlambat,” kata Al Shun.

Al Shun juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Indonesia karena menjadi salah satu negara vokal yang terus mendukung Palestina meraih kemerdekaan penuh.

“Sejak 2008, Indonesia terus menyalurkan bantuan teknis yang mendorong pembangunan di Palestina, seperti pembangunan kapasitas dan infrastruktur melalui kerangka kemitraan strategis Asia-Afrika. Bantuan ini sangat membantu Palestina dalam berbagai sektor,” ujar Al Shun.
Palestina Minta Dukungan Indonesia soal Yerusalem
Dubes terpilih Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun (kedua kanan) bersama Menlu RI Retno Marsudi (kedua kiri). (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Sementara itu, Indonesia mengungkapkan keprihatinannya terkait perubahan sikap AS tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel bisa merusak proses perdamaian antara Israel-Palestina yang telah diupayakan selama bertahun-tahun.

Retno juga mengatakan telah memanggil duta besar AS untuk RI, Jospeh R Donovan, dan berupaya berkomunikasi dengan Menlu Rex Tillerson untuk meminta kejelasan terkait rencana Negeri Paman Sam tersebut.

“Kepemimpinan dan kebijaksanan AS sangat dibutuhkan dalam penyelesaian konflik ini,” kata Retno.

“Indonesia menyerukan seluruh negara untuk mematuhi resolusi internasional tahun 1976 terkait legalitas status Yerusalem yang selama ini dianggap sebagai bangain integral dari wilayah Palestina."

Selain Indonesia, Mesir juga menyatakan dukungannya untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Dubes Mesir untuk Indonesia, Ahmed Amr Ahmed Moawad, mengatakan isu kemerdekaan Palestina akan terus menjadi prioritas pemerintahnya.

“Hubungan Mesir dan Palestina telah berakar dalam sejarah. Mesir telah banyak berperang untuk memastikan hak rakyat Palestina ditegakkan,” kata Moawad.



Credit  CNN Indonesia


Duta besar Palestina minta bantuan hentikan perubahan Jerusalem



Duta besar Palestina minta bantuan hentikan perubahan Jerusalem
Dokumentasi lapisan salju menutup Kubah Batu di Kompleks al-Haram al-Sharif atau Bait Allah, di Kota Tua Yerusalem, Israel, Rabu (10/1). Badai salju terburuk dalam 20 tahun terakhir yang menimpa sejumlah negara di Timur Tengah itu telah menutup transportasi publik, jalan-jalan, dan sekolah-sekolah di Yerusalem, serta di sepanjang kawasan Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon. (REUTERS/Ammar Awad)




Jakarta (CB) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, menyampaikan permintaan bantuan kepada negara-negara sahabat dan komunitas internasional untuk menghentikan rencana kebijakan Amerika Serikat yang akan memindahkan kedutaannya ke Kota Jerusalem dan mengubah status kota itu sebagai ibu kota Israel.

"Trump tengah berusaha menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ini adalah isu perubahan yang sangat radikal. Kami meminta tindakan pencegahan dengan cepat sebelum terlambat," kata al-Shun, di Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa.

Selain itu, ia juga berharap pasukan perdamaian yang bersiaga di Palestina dapat mempertahankan kedudukannya dan memberikan dukungan situasi positif di negara tersebut.

Secara khusus ia pun meminta dukungan serta bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia yang hubungan keduanya lebih diibaratkan sebagai hubungan persaudaraan, ujar dia.

Sementara itu, seorang pejabat senior Palestina, Senin (4/12), menyerukan Amerika Serikat agar menghindari setiap tindakan yang akan mempengaruhi status quo atas Jerusalem.

Memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Jerusalem dan pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel takkan diterima dan akan membawa resiko, kata Wakil Perdana Menteri Palestina, Ziad Bu Amr, selama pertemuannya dengan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jerusalem.

Tindakan itu akan "menjadi pelanggaran dan bertolak-belakang dengan peran Pemerintah AS sebagai penengah dan penjaga proses perdamaian", kata pejabat Palestina itu.

Menanggapi situasi tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, telah bertemu dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Joseph R Donovan, perihal rencana Trump yang akan mengubah status kota Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Saya sudah bertemu duta besar Amerika kemarin dan menyampaikan pemerintah Indonesia sangat memperhatikan isu ini. Kami sampaikan bahwa perubahan apapun di Jerusalem akan merusak perdamaian di sana," ujar Marsudi.

Dia menilai, informasi mengenai perubahan status Jerusalem menjadi ibu kota Israel merupakan kabar yang sangat mengkhawatirkan dan dapat memperburuk keadaan di Palestina.

Dalam isu ini pesan Indonesia sangat jelas, katanya melanjutkan, situasi di Palestina menjadi kebutuhan bagi kita untuk bekerja sama membantu masyarakat Palestina dan mendukung mereka mendapatkan status sebagai negara penuh.

"Dalam perjuangan pemerintah Indonesia selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat di dalam negeri, kemana pun Palestina menuju pasti mereka juga selalu membutuhkan dukungan dari Indonesia," kata Marsudi.





Credit  antaranews.com






Negara Muslim serukan KTT bila Trump akui Yerusalem



Negara Muslim serukan KTT bila Trump akui Yerusalem
Seorang pengunjung berjalan menuju Masjid Kubah Batu atau Kubah Shakhrah saat memasuki wilayah yang disebut dengan Al Haram Asy Syarif oleh umat Islam di Kota Tua Yerusalem. (REUTERS/Ammar Awad)




Riyadh (CB) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) negara-negara muslim bila Amerika Serikat mengambil keputusan kontroversial untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Presiden Donald Trump pekan ini menghadapi sebuah keputusan penting mengenai status Yerusalem, yang berpotensi membalikkan kebijakan Amerika Serikat yang sudah berjalan selama bertahun-tahun dan memicu respons keras dari warga Palestina dan dunia Arab.

Sebanyak 57 negara anggota OKI berusaha meningkatkan perhatian mengenai kemungkinan tindakan tersebut dalam pertemuan darurat di Kota Jeddah, Laut Merah, Arab Saudi, Senin (4/12).

"Kalau Amerika Serikat mengambil langkah untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, kami dengan suara bulat merekomendasikan penyelenggaraan pertemuan di tingkat dewan menteri luar negeri yang dilanjutkan dengan sebuah KTT Islam sesegera mungkin," kata badan pan-Islam tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

OKI juga memperingatkan bahwa mengakui Yerusalem atau mendirikan misi diplomatik di kota yang disengketakan itu akan dianggap sebagai "serangan terang-terangan terhadap negara-negara Arab dan Islam."

Wakil Perdana Menteri Turki pada Senin juga memperingatkan akan "malapetaka besar" jika Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Jika status Yerusalem saat ini diubah dan langkah lain diambil... itu akan menimbulkan malapetaka besar," kata Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag dalam konferensi pers yang ditayangkan di TV.

"Itu akan sepenuhnya menggagalkan proses perdamaian yang rapuh di kawasan ini, dan memicu konflik baru, perselisihan baru dan kerusuhan baru."

Status Yerusalem adalah salah satu isu yang paling sering diperdebatkan dalam konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lama.

Sebagian besar masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, tidak secara formal mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, bersikeras bahwa masalah tersebut hanya dapat diselesaikan melalui negosiasi status akhir.

Inti dari masalah pengakuan itu adalah pertanyaan tentang apakah Trump, yang semasa kampanye menyatakan di bawah kepemimpinannya Amerika Serikat akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memutuskan untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem.

Semua kedutaan besar asing berada di Tel Aviv dengan perwakilan konsuler di Yerusalem.

Israel, yang merebut sektor timur Yerusalem yang mayoritas berpenduduk Arab selama Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya, mengklaim kedua bagian kota itu sebagai "ibu kota abadinya yang tak terbagi."

Warga Palestina menginginkan sektor timur sebagai ibu kota negara mereka dan menentang keras upaya apapun yang dilakukan Israel untuk memperluas kedaulatan di sana.

Beberapa rencana perdamaian lepas karena perdebatan mengenai apakah dan bagaimana membagi kedaulatan atau mengawasi kota yang disucikan oleh warga Muslim, Nasrani dan Yahudi itu.


Credit  antaranews.com


Liga Arab Gelar Pertemuan Khusus Bahas Yerusalem


Liga Arab Gelar Pertemuan Khusus Bahas Yerusalem
Liga Arab dikabarkan akan menggelar pertemuan luar biasa untuk membahas rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Foto/Istimewa


KAIRO - Liga Arab dikabarkan akan menggelar pertemuan luar biasa untuk membahas rencana Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dengan memindahkan Kedutaan Besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (4/12), mengatakan bahwa perwakilan Liga Arab akan segera mengadakan pertemuan mengenai Yerusalem pada hari Selasa. Pertemuan ini digelar berdasarkan permintaan Palestina.

Organisasi yang berbasis di Kairo, Mesir itu sebelumnya telah mengeluarkan kecaman atas rencana Trump tersebut. Liga Arab menyebut pengakuan ini akan mendorong ekstrimisme dan meningkatan kekerasan di kawasan.

"Kami mengatakan dengan sangat jelas bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan. Ini tidak akan menghasilkan ketenangan atau stabilitas, namun akan mendorong ekstremisme dan meningkatkan kekerasan," ucap Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.

"Itu hanya menguntungkan satu sisi, pemerintah Israel, yang memusuhi perdamaian," sambungnya dalam sebuah pernyataan.

Otoritas Palestina sendiri telah memperingatkan AS untuk tidak mengakui Yeruselam sebagai Ibu Kota Israel. Penasihat Presiden Palestina, Mahmoud Habash mengatakan, dunia akan membayarnya jika Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Menurut Habash, pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel akan menjadi penghancuran proses perdamaian secara total.



Credit  sindonews.com






KTT-38 Digelar, Apakah GCC akan Jadi Kepanjangan Saudi?


 KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

CB, KUWAIT CITY -- KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) ke-38 akan diselenggarakan di tengah blokade terhadap Qatar oleh Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Mesir sudah memasuki bulan keenam.
Masih belum jelas apakah KTT di Kuwait itu akan berefek positif terhadap krisis yang sedang berlangsung antara Qatar dan sejumlah negara Teluk lainnya.
GCC, aliansi politik dan ekonomi negara-negara di Jazirah Arab, didirikan pada 1981 untuk mendorong kerja sama sosial ekonomi, keamanan, dan budaya. Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan UEA berkumpul setiap tahun untuk membahas kerja sama dan urusan regional.

Menjelang KTT tahun ini, Sekretaris Jenderal GCC Abdullatif bin Rashid Al-Zayani telah tiba di Kuwait. Ia bertemu dengan Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmed Al Sabah untuk membahas persiapan KTT.

Menurut sebuah sumber diplomatik, menteri luar negeri dari keenam negara anggota GCC akan bertemu pada Senin (4/12) di Kuwait City untuk melakukan pertemuan pendahuluan. Agenda pertemuan KTT tahun ini belum diumumkan, namun ada harapan krisis akan menjadi bahasan utama dalam diskusi.

"Ada kekhawatiran serius tentang kelangsungan krisis dan dampaknya bahkan terhadap negara-negara yang memblokir," kata Mahjoob Zweiri, profesor bidang politik Teluk di Universitas Qatar.

Zweiri mengatakan keinginan untuk menemukan solusi muncul karena adanya kenyataan bahwa tidak ada yang bisa dicapai dari pemblokiran. "Qatar telah menolak tuntutan yang diajukan oleh kuartet Arab, serta belum mencapai apapun dan belum banyak kehilangan secara ekonomi," kata dia seperti dikutip Aljazirah.

Apakah GCC masih memiliki fungsi dan peran yang relevan di wilayah ini, tentunya hal tersebut patut dipertanyakan. Meskipun dibuat untuk tujuan memperkuat barisan serikat pekerja, blokade yang diberlakukan terhadap Qatar oleh negara-negara tetangganya tampaknya telah membatalkan prinsip-prinsip itu.

Luciano Zaccara, pengamat politik Teluk di Universitas Qatar, mengatakan peran GCC telah berkurang sejak invasi AS ke Irak pada 2003. Kekacauan meningkat saat gelombang protes melanda Timur Tengah pada 2011, yang dikenal sebagai Arab Spring.

"Arab Spring menimbulkan pendekatan yang beragam terhadap ancaman regional dan internal, membuat negara-negara anggotanya sulit memutuskan apa yang dianggap sebagai prioritas terkait ancaman dan tantangan dan bagaimana cara mengatasinya," kata Zacarra.

Ia merujuk pada perang Yaman, krisis Bahrain, dan perang saudara Suriah yang sedang berlangsung. Menurutnya, krisis-krisis itu menunjukkan adanya peran dominan Arab Saudi dalam GCC.

Pada 2014, terjadi keretakan antara negara-negara GCC selama delapan bulan. Saat itu Arab Saudi, UEA, dan Bahrain menangguhkan hubungan dengan Qatar karena mendukung Ikhwanul Muslimin, kelompok yang telah dicap sebagai organisasi teroris.

Doha dituduh melanggar perjanjian keamanan GCC 2013 dan membuat jaringan media yang tidak bersahabat, yaitu Aljazirah. Pada saat itu, Zaccara mengatakan, telah jelas ada satu negara, yaitu Arab Saudi, yang bertekad untuk memaksakan kriterianya kepada seluruh negara di GCC.

Mengacu pada krisis yang sedang berlangsung saat ini, Zaccara mengatakan krisis telah menunjukkan kesia-siaan GCC dalam menentukan prioritasnya serta mengatasi masalah. "Saya akan mengambil risiko untuk mengatakan, GCC tidak memiliki peran untuk dapat dimainkan saat ini," ujar Zacarra.

Setelah perang di Yaman, Oman berada di ambang terusir dari GCC karena tidak mematuhi agenda geopolitik Arab Saudi. "Jelas bagi saya sejauh GCC tidak mengikuti prioritas yang ditetapkan oleh Arab Saudi, tidak mungkin dewan tersebut akan efektif, bahkan jika Qatar, dan mungkin juga Oman, berada di luar dewan. GCC dengan lima, empat, atau bahkan tiga negara bagian hanya akan menjadi perpanjangan dari kebijakan Saudi," paparnya.

Qatar telah mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam KTT GCC tahun ini. Jocelyn Sage Mitchell, profesor ilmu politik di Northwestern University di Qatar mengatakan hal tersebut menyiratkan Doha tidak akan meninggalkan GCC secara sukarela.

"Itu (meninggalkan GCC), akan terlihat provokatif dan akan memperburuk situasi. Namun, perlu dipertimbangkan apakah dewan tersebut masih memiliki peran," kata Mitchell.

Sejak pembentukannya, GCC sebagian besar berfungsi sebagai mekanisme perlindungan bagi para penguasa untuk melawan ancaman internal, terutama dengan bersatu di jalan konservatif yang dipimpin oleh Arab Saudi. Namun, Mitchell yakin blokade tersebut telah membantu Qatar secara politis dan sosial.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Ini Beragam Versi Bagaimana Houthi Membunuh Saleh


Ali Abdullah Saleh
Ali Abdullah Saleh


CB, SANAA -- Sejumlah gambar tersebar di Yaman, yang menunjukkan orang-orang bersenjata Houthi menyerang konvoi mobil yang membawa mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Menurut sebuah sumber, Saleh meninggalkan rumahnya di ibu kota Sanaa ke kampung halamannya di Distrik Sinhan, di bawah kesepakatan dengan Houthi.

Dalam kesepakatan itu, Houthi disebut setuju memberikan keamanan perjalanan bagi Saleh. Al-Arabiya melaporkan, Saleh meninggalkan rumahnya di Sanaa hanya dengan satu mobil, bersama putranya dan dua pemimpin Partai Kongres Rakyat Umum (GPC).

Mobil Saleh tiba di daerah Sayan, beberapa kilometer dari Desa Beit al-Ahmar di Sanhan. Namun kemudian mobilnya diblokir oleh tujuh mobil yang penuh dengan militan Houthi. "Mobil yang membawa Saleh tidak bisa lepas karena tujuh mobil Houthi benar-benar menghalangi mereka," kata sumber tersebut.

Militan Houthi memaksa Saleh dan teman-temannya untuk keluar dari mobil dan menembakkan senapan ke perut dan kepala mereka. Beberapa sumber mengatakan setidaknya 35 peluru amunisi telah ditembakkan ke arah Saleh.

Namun sumber lain menceritakan dengan versi berbeda. Saleh sebelumnya disebut telah bertemu dengan orang-orang kepercayaan dan anggota partainya pada Senin (4/12) dini hari di dekat 60th Street, Sanaa. Menurut informasi yang ada, milisi Houthi mulai mengebom rumah Saleh di Sanaa dengan granat RPG.

Bentrokan sempat meletus saat Houthi mencegat iring-iringan mobil Saleh. Beberapa pengawal Saleh dan anggota partai GPC tewas terbunuh dalam bentrokan itu.

Saleh dan sejumlah asistennya, termasuk putra saudaranya, Tarek, yang memimpin Yemen' Republicans Guard, sempat dikejar oleh konvoi militer milisi Houthi yang berjumlah sekitar 20 kendaraan.

Pemimpin Partai GPC, Ali al-Bukhiti, mengatakan seorang penembak jitu menembak Saleh di kepala. Sementara laporan lainnya mengatakan Houthi menahan Saleh dan sejumlah asistennya, lalu membunuh mereka dari jarak yang dekat.

Di sisi lain, milisi Houthi telah mengatakan mereka membunuh Saleh dengan menyerang iring-iringan mobilnya dengan peluru tajam dan granat berpeluncur roket. Sebuah video yang diterbitkan oleh Houthi menunjukkan sebuah adegan yang mirip dengan pembunuhan Pemimpin Libya Muammar Qadafi.

Orang-orang bersenjata Houthi membungkus tubuh Saleh dalam selimut dan menunjukkan luka peluru di sisi kiri kepala Saleh. Khaled, putra Saleh, dilaporkan terluka dan ditangkap oleh milisi Houthi.

Namun nasib Tariq Saleh, keponakan Saleh, dan Arif Zuka, Sekretaris Jenderal Partai GPC saat ini masih tetap menjadi misteri.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Abdullah Saleh Tewas, Saudi akan Serang Besar-besaran Yaman?


Tank militer Arab Saudi berjaga di wilayah pegunungan Baihan, Yaman.
Tank militer Arab Saudi berjaga di wilayah pegunungan Baihan, Yaman.



CB, RIYADH -- Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Senin (4/12) mengeluarkan peringatan buat warga Sana'a agar menjauhi lokasi militer gerilyawan Syiah Al-Houthi demi keselamatan mereka. Demikian dilaporkan jaringan berita daring Ash-Sharq Al-Awsat.

Sebelumnya Koalisi Arab tersebut, yang berperang di Yaman, melancarkan serangan udara ke lokasi militer Al-Houthi pada Ahad malam (3/12) di dekat bandar udara Sana'a dan Pangkalan Dulaimi.

Sumber Al Arabiya mengkonfirmasi koalisi Arab pimpinan Arab Saudi menyerang posisi milisi Al-Houthi di sebelah barat Ibu Kota Yaman, Sana'a, pada Ahad. Serangan udara tersebut dilancarkan sehari setelah koalisi mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan dukungannya buat aksi perlawanan rakyat Yaman terhadap Al-Houthi.

Tiga hari belakangan warga Yaman telah menyaksikan bentrokan mematikan antara pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan anggota milisi mantan sekutunya, Al-Houthi.

Pertempuran berkecamuk saat fajar pada Sabtu (2/12) antara kedua pihak itu, yang mengakibatkan tewasnya tak kurang dari 80 pendukung kedua pihak. Ali Abdullah Saleh pun tewas dalam pertempuran. 

Sementara itu, Presiden Yaman terpilih Abd-Rabbu Mansour Hadi menyeru staf PBB dan organisasi internasional agar meninggalkan Yaman demi keselamatan mereka.

Pada Senin, pemimpin milisi Al-Houthi mengatakan petempur milisi Syiah tersebut telah menggagalkan rencana oleh mantan presiden Saleh untuk melibatkan semua rakyat Yaman dalam konflik bersenjata.

Pemimpin Al-Houthi Abdul-Malik Al-Houthi mengeluarkan pernyataan itu melalui saluran televisi satelit milik kelompoknya, Al-Masirah, pada Senin, beberapa jam setelah petempurnya menewaskan mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

"Saya telah menyeru Saleh agar mundur dari mendukung agresi dan perang yang ia umumkan," kata Abdul-Malik. Ia merujuk kata "agresi" kepada koalisi militer pimpinan Arab Saudi.

Ia juga menyatakan media musuh mendukung Saleh dalam tindakannya dan mendukung dia dengan serangan udara terhadap Sana'a. "Sayangnya, Saleh membalikkan tubuh dari semua seruan kami," kata Abdul-Malik.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Pimpinan Arab Saudi desak warga Sana`a jauhi lokasi Al-Houthi


Pimpinan Arab Saudi desak warga Sana`a jauhi lokasi Al-Houthi

Gambar diambil dari video yang dibagikan oleh stasiun televisi Yaman pro-Houthi Al Masirah, Minggu (5/11/2017), memperlihatkan apa yang dikatakan sebagai peluncuran rudal balistik oleh pasukan Houthi yang ditujukan ke Bandara King Khaled di Riyadh pada hari Sabtu. (Houthi Military Media Unit via)



Riyadh, Arab Saudi (CB) - Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Senin (4/12) mengeluarkan peringatan buat warga Sana`a agar menjauhi lokasi militer gerilyawan Syiah Al-Houthi demi keselamatan mereka, kata jaringan berita daring Ash-Sharq Al-Awsat.

Koalisi Arab tersebut, yang berperang di Yaman, melancarkan serangan udara ke lokasi militer Al-Houthi pada Ahad malam (3/12) di dekat bandar udara Sana`a dan Pangkalan Dulaimi, demikian konfirmasi beberapa sumber kepada media lokal, Al-Arabiya.

Sumber itu mengkonfirmasi koalisi Arab pimpinan Arab Saudi menyerang posisi milisi Al-Houthi di sebelah barat Ibu Kota Yaman, Sana`a, pada Ahad.

Serangan udara tersebut dilancarkan sehari setelah koalisi mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan dukungannya buat aksi perlawanan rakyat Yaman terhadap Al-Houthi.

Tiga hari belakangan telah menyaksikan bentrokan mematikan antara pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan anggota milisi mantan sekutunya, Al-Houthi.

Pertempuran berkecamuk saat fajar pada Sabtu (2/12) antara kedua pihak itu, yang mengakibatkan tewasnya tak kurang dari 80 pendukung kedua pihak.

Sementara itu, Presiden Yaman terpilih Abd-Rabbu Mansour Hadi menyeru staf PBB dan organisasi internasional agar meninggalkan Yaman demi keselamatan mereka, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Pada Senin, pemimpin milisi Al-Houthi mengatakan petempur milisi Syiah tersebut telah menggagalkan rencana oleh mantan presiden Saleh untuk melibatkan semua rakyat Yaman dalam konflik bersenjata.

Pemimpin Al-Houthi Abdul-Malik Al-Houthi mengeluarkan pernyataan itu melalui saluran televisi satelit milik kelompoknya, Al-Masirah, pada Senin, beberapa jam setelah petempurnya menewaskan mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

"Saya telah menyeru Saleh agar mundur dari mendukung agresi dan perang yang ia umumkan," kata Abdul-Malik. Ia merujuk kata "agresi" kepada koalisi militer pimpinan Arab Saudi.

"Pendirian Saleh muncul pada saat para pemimpin koalisi memerintahkan tentara mereka agar bergerak maju ke Ibu Kota Yaman, Sana`a," katanya.

Ia juga menyatakan media musuh mendukung Saleh dalam tindakannya dan mendukung dia dengan serangan udara terhadap Sana`a.

"Sayangnya, Saleh membalikkan tubuh dari semua seruan kami," kata Abdul-Malik. Ia menambahkan, "Takkan ada masalah dengan Kongres Rakyat Umum dan kami akan melanjutkan kemitraan kami dengan mereka dalam mengurus negeri ini dan menghadapi agresi (koalisi)."

Saleh, kerabatnya dan pembantu seniornya tewas tiga hari setelah bentrokan pertama kali meletus pada Sabtu antara pengikutnya dan petempur Al-Houthi di Sana`a.

Banyak pengamat mengatakan kematian Saleh dapat meningkatkan perang perwalian sektarian antara Arab Saudi --yang pro-Sunni-- dan Iran, yang pro-Syiah.



Credit antaranews.com


Mesir Tegaskan Komitmen Penyelesaian Konflik Yaman


Ali Abdullah Saleh
Ali Abdullah Saleh


CB, KAIRO -- Mesir prihatin dengan perkembangan terkini di Yaman, setelah mantan presiden Ali Abdullah Saleh dibunuh oleh petempur Syiah Al-Houthi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid kembali menyampaikan pendirian Mesir yang menyerukan diberikannya komitmen pada penyelesaian politik bagi krisis Yaman termasuk dialog nasional dan gagasan Teluk.

Saleh, kerabatnya dan pembantu seniornya tewas tiga hari setelah bentrokan pertama kali meletus pada Sabtu (2/12) antara pengikut setianya dan petempur Al-Houthi di Ibu Kota Yaman, Sana'a.

Partai Saleh, sebagaimana dilaporkan Xinhua, mengatakan di dalam satu pernyataan perang melawan Gerakan Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, akan berlanjut sampai Sana'a direbut kembali.

Banyak pengamat mengatakan kematian Saleh dapat meningkatkan perang perwalian sektarian yang berkecamuk antara Arab Saudi, yang pro-Sunni, dan Iran yang pro-Syiah.

Ahram Online melaporkanPresiden Mesir Abdul Fattah As-Sisi membahas perkembangan regional dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin selama percakapan telepon pada Senin (4/12). Kedua pemimpin tersebut juga membahas perkembangan terkini di Suriah dan Libya, serta cara mencapai penyelesaian politik di masing-masing negara itu.

"Mereka tak ketinggalan membahas masalah Palestina, dan Putin menyampaikan penghargaannya atas upaya Mesir guna mewujudkan perujukan antar-faksi Palestina," katanya.

Selama perbincangan tersebut, Putin juga menyampaikan belasungkawanya kepada timpalannya dari Mesir sehubungan dengan serangan teror yang menewaskan ratusan orang Mesir yang sedang beribadah di Masjid Ar-Rawda di Sinai Utara pada 24 November.

Putin menyatakan negaranya mendukung upaya Mesir dalam perang melawan teror. Kedua pemimpin itu juga membahas hubungan bilateral berkaitan dengan sektor militer, komersial dan transportasi, serta kerja sama mereka dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Ed-Dabaa di Gubernuran Matrouh, Mesir.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden


Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden
Foto yang diambil dari video itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Kabar tewasnya Saleh disampaikan pertama kali oleh kementerian dalam negeri yang berbasis di Sanaa, yang dikuasai oleh pemberontak Houthi. REUTERS

CB, Jakarta -Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Senin, 4 Desmeber 2017.
Sejumlah tank milisi Houthi berpatroli di jalan-jalan di Sanaa setelah pengambilalihan Sanaa.
Houthi juga mengendalikan semua posisi para musuhnya setelah Saleh mengumumkan dukungannya kepada pasukan koalisi Arab Saudi.

Seorang perempuan yang loyal pada Houthi membawa senjata bazooka saat melakukan parade sebagai dukungan gerakan di Sanaa, Yaman, 17 Januari 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Saleh tewas dua hari setelah ia mengumumkan perang di Yaman berakhir. Perang selama tiga tahun antara milisi Houthi yang didukung Iran melawan pasukan pemerintah Yaman yang didukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Saleh mengatakan, ia ingin membuka lembaran baru dengan membangun relasi baik dengan koalisi Saudi yang melancarkan serangan militer terhadap milisi Houthis di Yaman pada tahun 2015 lalu, seperti dikutip dari CNN.
Sejumlah analis politik memperkirakan ekskalasi kekerasan di Yaman akan semakin meningkat setelah kematian Saleh ditangan Houthi.elain rakyat Yaman pendukung Saleh yang marah, Arab Saudi dan koalisinya diyakini akan bereaksi atas kematian Saleh.

"Saya percaya peristiwa ini akan membuat koalisi dan pemerintahan yang resmi mendapat kesempatan untuk membuat tekanan militer melawan Houthi dalam sjeumlah front untuk mendapatkan keuntungan dari perkembangan baru ini," kata Hafez Albukari, analis dari Pusat Polling Yaman kepada Reuters.



Credit  TEMPO.CO


Houthi Yaman: Eks Presiden Saleh Dibunuh karena Berkhianat


Houthi Yaman: Eks Presiden Saleh Dibunuh karena Berkhianat
Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Dia tewas diserang kelompok pemberontak Houthi Yaman, Senin (5/12/2017). Foto/REUTERS


SANAA - Pemimpin pemberontak Houthi Yaman, Abdul Malik al-Houthi, memuji kematian mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Menurutnya, Saleh dibunuh karena berkhianat.

Kelompok bersenjata itu menyatakan kematian Saleh sebagai kemenangan melawan koalisi militer Arab yang dipimpin Arab Saudi.

Partai Kongres Rakyat Umum (GPC), partai pimpinan Saleh, telah mengonfirmasi laporan bahwa pemimpin mereka tewas dalam serangan di pinggir jalan pada hari Senin dekat Ibu Kota Yaman, Sanaa.


Dalam pidato panjang yang ditayangkan di stasiun televisi Al Masirah yang dikelola Houthi, Abdul Malik al-Houthi mengatakan bahwa pejuangnya membunuh Saleh karena "pengkhianatannya".

”Selamat kepada rakyat Yaman pada hari bersejarah, luar biasa dan agung di mana persekongkolan pengkhianatan gagal, hari kelam ini untuk pasukan agresi,” ujarnya mengacu pada koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi.

Houthi dan kubu Salah selama ini bersekutu melawan pasukan pemerintah Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi. Namun, Salah membuat keputusan mengejutkan di mana pihaknya berbalik melawan Houthi dan memilih akan bekerja sama dengan pasukan koalisi pimpinan Saudi.


Abdul Malik al-Houthi mengatakan bahwa, pengkhianatan pasukan loyalis Saleh terhadap kelompok Houthi adalah ancaman terbesar yang dihadapi negara Semenanjung Arab. Namun, kata dia, masalah itu telah diatasi dalam tiga hari.

Dia mengatakan kelompok Houthi—yang secara resmi bernama Ansar Allah—akan mempertahankan sistem republik negara tersebut dan tidak akan membalas dendam terhadap partai pimpinan Saleh.

”Masalahnya bukan dengan Kongres Rakyat Umum (GPC) sebagai partai atau dengan anggotanya,” kata Abdul Malik al-Houthi. 


GPC sejatinya adalah partai penguasa Yaman di bawah pimpinan Saleh, namun sekarang terbelah. Abdul Malik al-Houthi mengaku tahu tentang komunikasi antara Saleh dengan koalisi Arab dan upaya untuk melawan kelompoknya.

Menurutnya, beberapa peringatan juga telah dikirim kepada Saleh. ”Kami telah memberitahu pemimpin pengkhianat dan milisi kriminal untuk menarik kembali (keputusan bersekutu dengan koalisi Arab), bersikaplah bijak, untuk menghentikan milisi-militannya untuk terus melakukan kejahatan,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (5/12/2017).




Credit  sindonews.com










Jet tempur Israel bombardir Suriah



Jet tempur Israel bombardir Suriah
Jet tempur Israel (REUTERS/Amir Cohen)




Beirut (CB) - Jet tempur Israel membombardir kawasan dekat ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin malam (4/12), menurut laporan Observatorium HAM Suriah.

"Armada pesawat Israel menyerang daerah Jamaraya dekat Damaskus termasuk pusat riset ilmiah dan gudang penyimpanan senjata dan amunisi milik pemerintah dan sekutu mereka," ujar Rami Abdel Rahmane, direktur Observatorium,

Menurut laporan koresponden AFP, suara ledakan juga terdengar di Damaskus.

"Pertahanan udara kita mencegat serangan rudal Israel di salah satu posisi kita di Provinsi Damaskus dan menembak jatuh tiga target," menurut laporan media nasional Suriah.

Israel mengaku melancarkan serangan udara di Suriah sejak awal perang Suriah enam tahun silam dengan dalih untuk menghentikan pengiriman senjata kepada pasukan Hizbullah.

Israel pada Oktober silam mengatakan menyerang artileri pemerintah Suriah menyusul penembakan yang melintasi garis gencatan senjata dan mendarat di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan. Israel kemudian mengancam akan menggencarkan serangan balasan terhadap Suriah, demikian AFP.




Credit  antaranews.com





Lantik kabinet baru, Presiden Zimbabwe desak publik bersatu



Lantik kabinet baru, Presiden Zimbabwe desak publik bersatu
Emmerson Mnangagwa diambil sumpah sebagai Presiden di Harare, Zimbabwe, Jumat (24/11/2017). (REUTERS/Mike Hutchings)




Harare (CB) - Presiden baru Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, menyerukan persatuan publik untuk menghidupkan kembali ekonomi negara yang memburuk ketika kabinet barunya mulai menjabat pada Senin (4/12).

"Saya percaya dengan tim (kabinet) saya, kami akan menghadapi tantangan ini," katanya sebagaimana diwartakan AFP.

"Saya ingin mereka (warga Zimbabwe) bersatu, kita harus menumbuhkan ekonomi kita," tambahnya.

Mnangagwa dipandang sebagai penerus favorit untuk menggantikan presiden lama Robert Mugabe, namun kemudian dipecat oleh sang presiden.

Mugabe memberhentikannya setelah ibu negara saat itu, Grace Mugabe, menuduhnya merencanakan untuk menggulingkan suaminya.

Mnangagwa mengasingkan diri selama beberapa waktu, tetapi kembali setelah militer melakukan intervensi dan partai yang berkuasa memberhentikan Mugabe serta sekutunya. Presiden veteran tersebut mengundurkan diri pada 21 November setelah 37 tahun berkuasa di Zimbabwe.

Mnangagwa, yang dipilih oleh partai berkuasa untuk menggantikan Mugabe, menunjuk sebuah kabinet baru pada Kamis.

Dia mendapat kritik karena mempertahankan sebagian besar menteri yang bertugas di bawah Mugabe (93), dan menunjuk perwira dari militer yang menjadi tokoh kunci dalam peristiwa yang menyebabkan dirinya menjadi presiden Zimbabwe.

Kabinet beranggota 22 orang tersebut terdiri dari Marsekal Udara Perrance Shiri, yang ditunjuk sebagai menteri pertanian dan tanah, dan Mayjen Sibusiso Moyo, yang sekarang bertanggung jawab atas urusan luar negeri.

Kedua pejabat tersebut harus mencopot posisi mereka di militer, karena mereka tidak diizinkan untuk memegang dua jabatan, demikian AFP.





Credit  antaranews.com







Prancis dan Jerman Desak Iran Hentikan Program Rudal


Prancis dan Jerman Desak Iran Hentikan Program Rudal
Prancis dan Jerman sepakat bahwa Iran harus menghentikan program rudal balistik mereka, untuk mengakhiri godaan hegemonik Iran di Timur Tengah. Foto/Istimewa


PARIS - Prancis dan Jerman sepakat bahwa Iran harus menghentikan program rudal balistiknya. Kedua negara menyatakan, langkah ini harus dilakukan guna mengakhiri "godaan hegemonik Iran" di Timur Tengah.

Kesepakatan itu dicapai pasca terjadi pertemuan antara Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, dan Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel di Paris.

"Kami juga memiliki pandangan yang sama mengenai perlunya Iran untuk menghentikan program rudal balistiknya, dan godaan hegemoniknya," kata Le Drian, saat melakukan jumpa pers dengan Gabriel, seperti dilansir Reuters pada Senin (4/12).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi sebelumnya telah menegaskan bahwa program rudal Teheran bukanlah sesuatu yang bisa dinegosiasikan. Qassemi menuturkan, Prancis harus lebih banyak memperhatikan situasi, sebelum berbicara lebih banyak.

"Prancis harus tahu bahwa program rudal Iran bukanlah sebuah isu yang dapat dinegosiasikan. Pejabat Prancis dan pejabat lain, yang ingin berbicara mengenai urusan Iran perlu memperhatikan perkembangan mendalam yang telah terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa dekade terakhir dan perubahan besar antara situasi saat ini dan masa lalu. Iran pasti tidak akan bernegosiasi mengenai masalah pertahanan dan rudal," kata Qassemi. 



Credit  sindonews.com







Lima Mahasiswa Indonesia Ditahan di Mesir, Tidak Jelas Alasannya



Lima Mahasiswa Indonesia Ditahan di Mesir, Tidak Jelas Alasannya
Ilustrasi Penjara Indonesia. Getty Images

CB, Jakarta - Lima mahasiswa asal Indonesia yang tinggal di Kairo, Mesir ditahan oleh pihak kemanan setempat. Kelima mahasiswa tersebut terkena razia pada 22 November 2017 di kawasan Tabbah, Nasr City, Mesir. Mereka yang ditangkap adalah Dodi Firmansyah Damhuri, Muhammad Jafar, Muhammad Fitrah Nur Akbar, Ardinal Khairi, dan Hartopo Abdul Jabbar.
"Dodi dan Muhammad Jafar telah dibebaskan karena masih memiliki izin tinggal yang masih valid. Sementara tiga lainnya masih ditahan di Kantor Polisi Nasr City II," dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Selasa, 5 Desember 2017.

Muhammad Fitrah, Ardinal dan Hartopo ditahan karena Badan Keamanan Nasional  dan Kementerian dalam Negeri Mesir masih mendalami masalah mereka.
Kedutaan Besar Indonesia atau KBRI di Kairo telah menyampaikan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Mesir dan Badan Keamanan Nasional. Selain itu, KBRI telah mengupayakan kondisi yang layak untuk mereka selama berada di tahanan dengan memberikan bantuan makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Hingga 27 November 2017, KBRI  belum menerima notifikasi tertulis apapun mengenai penahanan ketiga mahasiswa tersebut dari instansi terkait, khususnya Kementerian Luar Negeri Mesir, Grand Shekh Al Azhar, dan Badan Keamanan Nasional, dan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Usai menggelar pertemuan dengan Badan Keamanan Nasional dan Kementerian Dalam Negeri Mesir, KBRI di Kairo menerima penjelasan bahwa hasil investigasi yang dilakukan memutuskan untuk mendeportasi  Ardinal Khairi dan Hartopo Abdul Jabbar.

"Keduanya dideportasi deNgan alasan keamanan nasional. Namun demikian, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Mesir, National Security tidak akan menyampaikan notifikasi resmi mengenai keputusan deportasi tersebut kepada KBRI Kairo," ujar pernyataan KBRI.
Sedangkan  Muhammad Fitrah Nur Akbar masih ditahan oleh pihak keamanan setempat di Kantor Polisi Nasr City II.  KBRI pun telah mengirim kembali nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Mesir dan Badan Keamanan Nasional untuk meminta untuk pembebasan mahasiswa itu  dalam watu yang tidak terlalu lama karena yang bersangkutan masih berstatus sebagai mahasiswa Al-Azhar dan memiliki izin tinggal hingga 2018.


Credit  TEMPO.CO

Situasi Mesir Tak Kondusif, KBRI Imbau Setop Kirim WNI


Situasi Mesir Tak Kondusif, KBRI Imbau Setop Kirim WNI
Demonstrasi anti-Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada 15 April 2016. KBRI Kairo menilai situasi keamanan Mesir tidak kondusif setelah berlakunya status darurat. Aparat kerap merazia warga asing dan mendeportasinya tanpa notifikasi dengan alasan keamanan nasional. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)



Jakarta, CB -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir tengah mempertimbangkan untuk menghentikan pengiriman mahasiswa. Kasus terbaru menimpa lima mahasiswa asal Indonesia pada 22 November 2017 lalu.

"KBRI Kairo pada 22 Nopember 2017 telah menerima informasi secara informal dari Dodi Firmansyah Damhuri mengenai penangkapan lima mahasiswa Indonesia di Mesir," tulis KBRI Kairo lewat rilisnya kepada wartawan, Senin (4/12).

Mereka adalah Dodi Firmansyah Damhuri, Muhammad Jafar, Muhammad Fitrah Nur Akbar, Ardinal Khairi, dan Hartopo Abdul Jabbar. Kelimanya ditangkap dalam azia aparat keamanan Mesir di kawasan Tabbah, Nasr City.


Dua di antaranya, yakni Dodi Firmansyah Damhuri dan Muhammad Jafar telah dibebaskan oleh aparat keamanan Mesir karena masih memiliki ijin tinggal yang masih valid.


Adapun tiga WNI lainnya masih ditahan di kantor polisi Nasr City II. Alasannya, aparat masih memerlukan pendalaman investigasi dari Keamanan Nasional, dan Kementerian Dalam Negeri Mesir.

"Menanggapi hal tersebut, KBRI telah menyampaikan nota diplomatik ke Kemlu Mesir, Kantor Grand Syaikh Al Azhar dan National Security, meminta Pemerintah Mesir membebaskan ketiga WNI dimaksud," tulis KBRI Kairo dalam rilisnya.

KBRI Kairo juga telah mengupayakan kondisi yang layak untuk mereka selama berada di dalam tahanan, yaitu dengan memberikan bantuan berupa makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Namun hingga 27 November 2017, KBRI Kairo tidak menerima notifikasi tertulis apapun mengenai penahanan ketiga mahasiswa tersebut dari instansi terkait, khususnya Kemlu Mesir, Grand Shekh Al Azhar, dan National Security, Kementerian Dalam Negeri Mesir.


"Untuk itu, KBRI telah melakukan koordinasi dengan National Security dan kembali menyampaikan permohonan untuk membebaskan ketiga WNI tersebut," kata KBRI Kairo.

Dalam pertemuan dengan KBRI Kairo, dijelaskan bahwa sesuai dengan hasil investigasi yang dilakukan oleh National Security, kedua mahasiswa atas nama Ardinal Khairi dan Hartopo Abdul Jabbar diputuskan untuk dideportasi dengan alasan “Keamanan Nasional” oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir.

"Namun demikian, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Mesir, National Security tidak akan menyampaikan notifikasi resmi mengenai keputusan deportasi tersebut kepada KBRI Kairo," kata KBRI Kairo lewat rilisnya.

Pihak KBRI telah memfasilitasi keduanya pulang ke Indonesia pada 30 November 2017.

Hingga Senin (4/11) nasib satu mahasiswa WNI lagi bernama Muhammad Fitrah Nur Akbar belum diketahui. KBRI Kairo masih terus mengupayakan untuk mengetahui keberadaan mahasiswa tersebut dan berjanji akan segera memberi kabar.


"KBRI Kairo kembali menyampaikan diplomatik kepada Kemlu Mesir, Grand Shekh Al Azhar dan National Security, Kementerian Dalam Negeri Mesir untuk kiranya dapat membebaskan satu WNI tersebut secepatnya," kata KBRI Kairo. Selain yang bersangkutan masih berstatus sebagai mahasiswa Al Azhar, Muhammad Fitrah Nur Akbar juga memiliki izin tinggal yang valid hingga 2018.

Menurut KBRI Kairo aparat Mesir kerap menggelar razia terhadap warga negara asing sejak berlakunya status darurat pada April 2017 dan diperpanjang mulai 13 Oktober 2017.


Hingga Senin (4/12), KBRI Kairo telah memfasilitasi deportasi 18 mahasiswa WNI. Jumlah WNI di Mesir per Oktober 2017 mencapai 7.594. Dari jumlah tersebut 4.975 di antaranya berstatus mahasiswa.

"Mempertimbangkan besarnya jumlah mahasiswa di Mesir yang potensial sebagai sasaran razia aparat keamanan Mesir, KBRI Kairo telah mengkomunikasikan saran tindak lanjut terhadap kasus ini kepada instansi terkait di Indonesia, termasuk mempertimbangkan untuk menghentikan pengiriman mahasiswa ke Mesir selama situasi dan prosedur keamanan di Mesir belum kondusif," kata KBRI Kairo dalam rilisnya.





Credit   cnnindonesia.com






Pengadilan AS Izinkan Larangan Imigrasi Trump Berlaku Penuh


Pengadilan AS Izinkan Larangan Imigrasi Trump Berlaku Penuh
Kebijakan larangan imigrasi ala Presiden Donald Trump kini bisa berlaku secara penuh. (REUTERS/Jonathan Ernst)



Jakarta, CB -- Mahkamah Agung Amerika Serikat mengizinkan pemberlakuan penuh larangan imigrasi yang digagas Presiden Donald Trump untuk mengincar warga dari enam negara berpenduduk mayoritas Islam, meski gugatan hukum masih berjalan di tingkat yang lebih rendah.

Majelis beranggota sembilan orang itu mengabulkan permintaan pemerintahan Trump untuk mengangkat dua putusan blokade parsial yang dijatuhkan pengadilan tingkat lebih rendah. Hanya dua orang di antara para anggota majelis yang menyatakan menentang pemberlakuan versi ketiga dari kebijakan yang didorong Trump sejak mulai menjabat ini.

Langkah MA berarti larangan itu kini akan berlaku penuh untuk orang-orang dari Chad, Iran, Libya, Somalia, Suriah dan Yaman yang berniat untuk memasuki wilayah AS. Presiden dari Partai Republik itu menyebut larangan tersebut dibutuhkan untuk melindungi Amerika Serikat dari terorisme kelompok bersenjata Islamis.


Dalam pernyataan yang dikutip Reuters pada Selasa (5/12), Jaksa Agung Jeff Sessions menyebut langkah Mahkamah Agung itu sebagai "kemenangan substansial bagi keselamatan dan keamanan warga Amerika." Sessions mengatakan pemerintahan Trump senang sekali mayoritas hakim "memperbolehkan proklamasi legal Presiden melindungi keamanan nasional negara ini berlaku secara penuh."

Kebijakan pelarangan ini digugat secara terpisah oleh negara bagian Hawaii dan American Civil Liberties Union (ACLU). Kedua penggugat mengatakan versi terbaru larangan itu pun, seperti yang sebelumnya, mendiskriminasi Muslim dan melanggar Konstitusi AS sehingga tidak diizinkan di bawah hukum imigrasi.

Sebagai kandidat presiden, Trump sempat berjanji untuk menjatuhkan "penutupan penuh dan total untuk Muslim yang hendak memasuki Amerika Serikat." Pekan lalu, dia membagikan video anti-Muslim yang disebarkan pemimpin partai ekstrem kanan Inggris melalui Twitter.

"Prasangka anti-Muslim Presiden Trump bukan rahasia--dia telah berulang kali mengonfirmasinya, termasuk pekan lalu di Twitter," kata pengacara ACLU, Omar Jadwat.




Credit  cnnindonesia.com