
Slamet Rahardjo (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Frankfurt (CB) - Ketua Komite Pertunjukan, Pameran dan
Seminar Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Slamet Rahardjo Djarot mensyukuri
keberhasilan misi kesenian Indonesia dalam ajang Museums Uferfest atau
Festival Tepi Sungai di Frankfurt, Jerman.
"Saya bersyukur kepada Tuhan karena enam bulan persiapan merupakan
kerja yang cukup berat. Sekarang saya ingin laporkan kepada seluruh
masyarakat Indonesia bahwa misi kami membawa branding Indonesia sebagai
negara penuh inspirasi, ternyata diterima dengan baik dan luar biasa,"
kata Slamet Rahardjo usai penutupan Museums Uferfest yang berakhir
Minggu (30/8) tengah malam atau Senin pagi WIB.
Ia mengatakan, tema
17.000 Islands of Imaginations diwujudkan
dengan penampilan tim kesenian Indonesia yang memadukan musik
tradisional dan musik modern, yang membuat publik Eropa, khususnya warga
Jerman sangat kagum.
Slamet mengklaim bahwa dalam lima tahun terakhir penyelenggaraan
Museums Uferfest ini, penampilan Indonesia yang merupakan tamu
kehormatan di festival tersebut adalah yang terbaik.
"Indonesia sudah semakin dikenal publik di Jerman dan kita
memberikan bukti bahwa Indonesia patut menjadi sahabat dan patut
dikatakan setara dengan mereka," katanya.
Senada dengan itu, Ketua Komite Nasional Indonesia Frankfurt Book
Fair (FBF) 2015 Goenawan Mohamad mengatakan, momentum Museums Uferfest
2015 akan dikenang sepanjang masa dan yang terpenting adalah kini
Indonesia tidak bisa dianggap "enteng" oleh Jerman dan Eropa.
"Saya senang warga Indonesia di sini benar-benar bangga, dan jujur saya juga merasa bangga," katanya.
Ia menilai, ukuran keberhasilan misi kesenian Indonesia dilihat dari
maraknya liputan media di Jerman dan Eropa yang cukup banyak dan
positif, serta pengunjung yang hadir menyaksikan penampilan seniman dan
musisi Indonesia di panggung utama festival ini.
"Ini akhir festival yang luar biasa. Musik dangdut akan melekat dan dikenang di sini, bukan samba dan lainnya," katanya.
Credit
ANTARA News
Sambutan penonton Frankfurt terhadap musisi Indonesia luar biasa

Musisi
Jazz Dwiki Dharmawan (kiri) tampil dalam pergelaran musik "3rd Ramadhan
Jazz Festival 2013" di Plaza Mesjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta,
Jumat. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Frankfurt (CB) - Musisi Djaduk Ferianto mengapresiasi
sambutan penonton di Frankfurt, Jerman, yang luar biasa ketika
manyaksikan penampilan para seniman dan musisi Indonesia saat pembukaan
Museums Uferfest, Jumat (28/8) petang.
"Saya surprise saja, ternyata sangat luar biasa antusias penonton
warga sini. Artinya masyarakat Jerman mengapresiasi kerja kawan-kawan,"
ujarnya di Frankfurt, Sabtu, menanggapi sambutan masyarakat setempat
terhadap penampilan para musisi dan seniman di ajang Museums Uferfest
atau Festival Tepi Sungai Main yang merupakan salah satu festival seni
budaya terbesar di Eropa itu.
Pada pembukaan acara tersebut, Djaduk bersama grup musiknya Kua
Etnika tampil memeriahkan acara yang dibuka oleh Wali Kota Frankfurt
Peter Feldmann didampingi Dubes RI untuk Jerman Fauzi Bowo.
Selain Djaduk, tampil pula Barong Banyuwangi, Dwiki Dharmawan and
friends, penyanyi Bonita, Dira Sugandi, Mian Tiara, serta rapper J-Flow.
Saat itu, ratusan penonton terlihat memadati arena panggung
Indonesia seluas 800 meter persegi untuk menyaksikan seniman dan musisi
Indonesia yang menampilkan musik yang memadukan unsur tradisional dan
modern itu.
Menurut Djaduk yang juga salah satu putra dari seniman Bagong
Kusudiardjo itu, hal itu membuktikan bahwa musik merupakan bahasa
universal yang dapat menjadi sarana diplomasi kedua
(second track diplomation) antara masyarakat Indonesia dan Jerman.
"Paling tidak, pemahaman orang luar terhadap Indonesia akan semakin
terbuka dan mereka mengapresiasi kerja para musisi dan seniman
Indonesia," katanya.
Ia menambahkan, berbeda dengan kebijakan pemerintah masa lalu yang
kerap hanya menampilkan kesenian tradisional seperti tari-tarian di
ajang internasional, namun sekarang ini sangat berbeda dengan
menampilkan sesuatu yang lebih modern.
"Karena orang luar ingin melihat sesuatu yang baru dari Indonesia
dan kali ini mereka melihat penampilan Indonesia yang lebih beragam,
memadukan seni tradisional dengan modern," katanya.
Senada dengan itu, musisi Dwiki Dharmawan juga menilai sambutan
warga Frankfurt sangat impresif sekali terhadap penampilan musisi dan
seniman Indonesia.
"Ini sangat positif untuk promosi Indonesia. Tadi saat sambutan,
Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann juga sangat mengapresiasi penampilan
musisi Indonesia," katanya.
Wali Kota Frankfurt, katanya, mengagumi semboyan Bhinneka Tunggal
Ika dan bisa merasakan bahwa Indonesia adalah negeri yang besar dan
penuh keberagaman seni dan budaya.
Credit
ANTARA News
Panggung Indonesia di Uferfest dapat sambutan meriah
Frankfurt (CB) - Panggung Indonesia yang menyuguhkan
penampilan sejumlah seniman dan musisi Tanah Air di ajang Museums
Uferfest atau Festival Tepi Sungai, Frankfurt, Jerman, mendapat sambutan
meriah dari warga setempat saat pembukaan acara tersebut, Jumat (28/8)
petang.
Ratusan orang tampak berkerumun di depan panggung Indonesia yang
merupakan panggung utama arena Museum Uferfest untuk menyaksikan
penampilan para seniman dan musisi Indonesia, yang menyuguhkan karya
apik yang merupakan perpaduan seni tradisional dan musik modern.
Tidak ketinggalan, Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann pun turut
hadir menyaksikan penampilan Indonesia yang menjadi tamu kehormatan di
acara tersebut.
Peter Feldmann didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Fauzi
Bowo, naik ke atas panggung dan membuka secara resmi Museums Uferfest
2015 yang akan berlangsung hingga 30 Agustus 2015.
Ia mengatakan acara Museums Uferfest merupakan agenda tahunan dan
merupakan salah satu festival seni budaya terbesar di eropa. Pada tahun
2015 ini Indonesia menjadi Tamu Kehormatan.
Menurut dia, warga Jerman mengapresiasi apa yang ditampilkan para
seniman dan musisi Indonesia yang menunjukkan keberagaman seni dan
budaya, yang sesuai dengan motto Bhinneka Tunggal Ika.
Sedangkan Dubes RI untuk Jerman, Fauzi Bowo, menyampaikan rasa
terima kasihnya kepada masyarakat Jerman, khususnya di Frankfurt yang
sudah memberikan sambutan baik dan apresiasi terhadap Indonesia.
Dalam pembukaan tersebut, para seniman dan musisi Indonesia yakni
grup musik Kua Etnika pimpinan Djaduk Ferianto, Barong Banyuwangi,
musisi Dwiki Dharmawan, penyanyi Dian Sugandi, Bonita, Mian Tiara
Hanuraga, dan rapper J-Flow yang bertindak sebagai pemandu acara,
menunjukkan kebolehan mereka di hadapan ratusan warga yang memadati
arena di sepanjang sungai Main.
Panggung Indonesia seluas 800 meter persegi itu pun terlihat
dipenuhi oleh para pengunjung yang tidak hanya menyaksikan penampilan
seniman dan musisi Indonesia, tetapi juga sambil menikmati kuliner khas
Indonesia yang dijajakan di gerai-gerai di sekitar lokasi tersebut.
Credit
ANTARA News