AMERIKA SERIKAT (AS) berada di peringkat kedua dalam daftar negara-negara yang banyak melakukan perang sepanjang 2015 menurut Institute for Economic and Peace (IEP).
IEP menggunakan keterlibatan negara-negara di dunia dalam konflik
bersenjata baik di dalam maupun di luar negeri untuk menentukan
peringkat tersebut.
Laporan dari The Independent, Senin (31/8/2015), dari 162 negara yang dianalisis oleh IEP, sebanyak 81 negara, atau separuhnya dinilai tidak pernah terlibat dalam konflik eksternal. Jumlah ini, mungkin berubah jika Jepang menghapuskan undang-undang yang melarang militer mereka untuk berperang keluar negeri.
Rwanda dan Inggris mengikuti AS duduk di peringkat ketiga dan keempat dalam daftar tersebut. Penarikan pasukan Inggris di Afghanistan, menurut IEP memperbaiki posisi Negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Mengalahkan AS, Uganda didapuk sebagai negara paling sering terlibat perang selama 2015. Negara itu terlibat di dalam konflik bersenjata di Republik Demokratik Kongo dan bertempur menghadapi pasukan pemberontak Lord’s Resistance Army (LRA) di wilayah perbatasannya.
Laporan dari The Independent, Senin (31/8/2015), dari 162 negara yang dianalisis oleh IEP, sebanyak 81 negara, atau separuhnya dinilai tidak pernah terlibat dalam konflik eksternal. Jumlah ini, mungkin berubah jika Jepang menghapuskan undang-undang yang melarang militer mereka untuk berperang keluar negeri.
Rwanda dan Inggris mengikuti AS duduk di peringkat ketiga dan keempat dalam daftar tersebut. Penarikan pasukan Inggris di Afghanistan, menurut IEP memperbaiki posisi Negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Mengalahkan AS, Uganda didapuk sebagai negara paling sering terlibat perang selama 2015. Negara itu terlibat di dalam konflik bersenjata di Republik Demokratik Kongo dan bertempur menghadapi pasukan pemberontak Lord’s Resistance Army (LRA) di wilayah perbatasannya.
Credit Okezone