CB, Beijing – Perdana Menteri Mahathir
Mohamad mengkritik kebijakan pemerintah era Barisan Nasional pimpinan
bekas PM Najib Razak, yang dinilai terlalu akomodatif terhadap Cina
sehingga terkesan pemerintah saat itu ingin menjual Malaysia.
Mahathir melontarkan pernyataan keras ini pada hari ketiga kunjungannya ke Cina, yang berlangsung hingga Selasa pekan ini.
“Pasar Malaysia sangat terbuka. Pemerintah sebelumnya ingin menjual seluruh Malaysia ke Cina,” kata Mahathir kepada sejumlah pebisnis Malaysia di Beijing, Ahad, 19 Agustus 2018 seperti dilansir Today Online dan Malaysia Kini.
Mahathir bakal bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping, dan PM Li Keqiang besok. Sejumlah proyek infrastruktur di Malaysia yang dikerjakan oleh kontraktor dari Cina mendapat perhatian dalam kunjungan pertama Mahathir ke Cina ini.
Ini seperti jalur kereta di pesisir timur East Cost Rail Link (ECRL), dan Kuala Lumpur-Singapore High Speed Rail, yang merupakan proyek kereta cepat yang menghubungkan KL dan Singapura.
Sebelumnya, ada isu mengenai struktur pembayaran pada proyek ECRL dan pipanisasi gas, yang memungkinkan proses pembayaran dilepaskan dari tahapan pengerjaan proyek. Isu sensitif ini diungkap Menteri Keuangan Lim Guan Eng.
Menurut media Global Times asal Cina, Mahathir juga mengungkapkan rencana pemerintah Malaysia untuk menerima investor Cina. “Kami pikir seiring Cina menjadi makmur, kami bisa memiliki bagian dari pertumbuhan Cina dengan meningkatkan hubungan bilateral dengan menambah investasi Cina di Malaysia. Jadi kami menyambut investasi Anda di Malaysia,” kata Mahathir dalam sesi pertemuan dengan para pengusaha lokal di China Entrepreneur Club Leaders Forum di Beijing.
Dalam kunjungan ini, Mahathir juga bertemu dengan konglomerat Cina, Jack Ma, yang merupakan pendiri toko ritel raksasa Alibaba. Alibaba dianggap sebagai pesaing berat Amazon asal Amerika Serikat. Mahathir juga mengunjungi perusahaan manufaktur drone terbesar dunia yaitu DJI, yang menyuplai hingga 70 persen kebutuhan dunia.
“Pasar Malaysia sangat terbuka. Pemerintah sebelumnya ingin menjual seluruh Malaysia ke Cina,” kata Mahathir kepada sejumlah pebisnis Malaysia di Beijing, Ahad, 19 Agustus 2018 seperti dilansir Today Online dan Malaysia Kini.
Mahathir bakal bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping, dan PM Li Keqiang besok. Sejumlah proyek infrastruktur di Malaysia yang dikerjakan oleh kontraktor dari Cina mendapat perhatian dalam kunjungan pertama Mahathir ke Cina ini.
Ini seperti jalur kereta di pesisir timur East Cost Rail Link (ECRL), dan Kuala Lumpur-Singapore High Speed Rail, yang merupakan proyek kereta cepat yang menghubungkan KL dan Singapura.
Sebelumnya, ada isu mengenai struktur pembayaran pada proyek ECRL dan pipanisasi gas, yang memungkinkan proses pembayaran dilepaskan dari tahapan pengerjaan proyek. Isu sensitif ini diungkap Menteri Keuangan Lim Guan Eng.
Menurut media Global Times asal Cina, Mahathir juga mengungkapkan rencana pemerintah Malaysia untuk menerima investor Cina. “Kami pikir seiring Cina menjadi makmur, kami bisa memiliki bagian dari pertumbuhan Cina dengan meningkatkan hubungan bilateral dengan menambah investasi Cina di Malaysia. Jadi kami menyambut investasi Anda di Malaysia,” kata Mahathir dalam sesi pertemuan dengan para pengusaha lokal di China Entrepreneur Club Leaders Forum di Beijing.
Dalam kunjungan ini, Mahathir juga bertemu dengan konglomerat Cina, Jack Ma, yang merupakan pendiri toko ritel raksasa Alibaba. Alibaba dianggap sebagai pesaing berat Amazon asal Amerika Serikat. Mahathir juga mengunjungi perusahaan manufaktur drone terbesar dunia yaitu DJI, yang menyuplai hingga 70 persen kebutuhan dunia.
Credit tempo.co