Ilustrasi. (Reuters/KCNA)
Seperti dilansir Al Arabiya, pertempuran di perbatasan terus berlanjut sejak perundingan damai antara pemerintah dan kelompok pemberontak Al-Houthi gagal pada akhir pekan lalu.
Koalisi tersebut menggempur Houthi demi membantu pasukan pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang kian terdesak sejak awal tahun lalu.
Berbagai kelompok pemerhati hak asasi manusia mengkritik serangan udara itu. Pasalnya, serangan itu tak hanya menewaskan pasukan Houthi, tapi juga warga sipil.
Kali ini saja, tercatat 9 warga sipil tewas dalam serangan di sebuah pabrik keripik kentang di distrik Nahda, Sanaa.
Seorang peneliti dari Human Rights Watch, Kristine Beckerle, pun menyayangkan penjualan senjata oleh AS ini.
"Kampanye koalisi pimppinan Saudi di Yaman sangat merugikan warga sipil dan AS seharusnya menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi, jangan terima lagi," katanya.
Credit CNN Indonesia