"Saya pikir kalau Presiden mempertimbangkan beliau (Archandra Tahar) untuk dipakai di Indonesia, 1000 % saya setuju," kata Luhut usai mengikuti Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Dia juga mengatakan Archandra juga dapat memetakan operasi laut dalam di Makassar dan juga mengenai struktur harga-harga gas yang telah mahal.
Luhut mencontohkan harga gas di Singapura bisa 4 dollar AS, namun di Indonesia masih di kisaran 6-7 dollar serta harga avtur Indonesia lebih mahal 20 % dari negara tetangga.
Menurut dia, hal-hal tersebut bisa memperbaiki dan memiliki nilai tambah bagi Indonesia.
"Itu menghemat puluhan miliar dollar dan itu akan menguntungkan kita dan membuat harga-harga mungkin menjadi murah karena kita bisa tahu struktur cost dengan baik," katanya.
Luhut mengatakan kemungkinan dipakai kembali Archandra bisa saja terjadi dan itu tergantung dari penilaian Presiden jika memberikan nilai tambah bagi bangsa dan negara.
"Kita jangan mempersoalkan itu, kalau dia (Archandra) bisa memberikan nilai tambah bagi bangsa ini, itu kita harus apresiasi," kata Luhut.
Menko Maritim mengungkapkan saat ini ada 70 profesor Indonesia di Amerika, yang sebagian berwarga negara adidaya, telah komitmen kembali ke Indonesia.
"Ada 24 kemarin yang sudah komit kembali ke Indonesia, membantu Indonesia, dan membantu Presiden, karena tidak pada level menteri, tidak kelihatan, sebagian dari mereka warga negara Amerika," ungkapnya.
Luhut berharap harus dihargai upaya mereka untuk kembali ke Indonesia, namun jika ada perbedaan jangan melihat dari sisi negatifnya terus tapi juga sisi positifnya.
"Kita jangan terus lihat dari segi negatifnya tapi kita lihat juga positifnya, karena mereka membawa nilai tambah untuk membawa Indonesia menjadi lebih bagus," katanya.
Luhut berharap untuk belajar mengapresiasi kelebihan orang lain dan tidak terus berpikiran negatif bagi orang-orang yang akan kembali ke Indonesia.
Ketika ditanya posisi Archandra sebagai staf ahli, Luhut mengatakan bisa apa saja kedudukannya asalkan bisa membangun Indonesia lebih baik.
"Ya bisa saja (staf ahli), apa saja bisa, saya sudah katakan tadi peluang apa saja bisa terjadi, buat Pak Candra atau orang lain, Candra-Candra lain untuk membangun Indonesia," katanya.
Mantan Menteri ESDM Archandra Tahar datang ke Istana Merdeka sebelum Upacara Penurunan Bendera Merah Putih, namun ketika ditanya tentang kedatangannya ke Istana tidak mau memberikan keterangan.
Credit Kontan.co.id