Pesawat luar angkasa Cassini milik NASA. (Dok. Wikipedia)
Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, terlibat dalam pendanaan penelitian Sub Titan sebagai bagian dari program tahap kedua Innovative Advanced Concepts (NIAC).
Laut di sana dipenuhi dengan zat hidrokarbon, metana, dan etana. Sejumlah zat lain diduga ada di sana yang belum terungkap rahasianya oleh para peneliti di Bumi.
"Konsep misi kami mau mengusungkan untuk memelajari dan menyelidiki oseanografi yang penuh fenomena, yaitu komposisi kimia dari caran, permukaan dan arus, pasang, angin, gelombang, sampai fitur bawah dan komposisi," ujar Steven Oleson, peneliti utama misi kapal selam Titan dari Glenn Research Center di NASA.
Penelitian ini mengajukan ide untuk menjelajahi Kraken Mare dan tentu membutuhkan waktu yang panjang, yang diprediksi butuh dua tahun untuk desain studi dan proyek teknologi.
Sub Titan merupakan satu dari tujuh proyek studi yang akan didanai NASA.
Proyek ini merancang miniatur kapal selam yang kelak diluncurkan dari pesawat antariksa induk. Kapal bakal dirancang agar dapat berjalan di suhu ekstrim di kawah yang dalam.
Credit CNN Indonesia