Jumat, 10 Juli 2015

Ilmuwan: Vampir Itu Nyata

Vampir sebenarnya manusia biasa yang ingin berbaur dengan manusia lain

Ilmuwan: Vampir Itu Nyata
Ilustrasi vampir (the sun)
 
CB - Vampir dipercaya telah ada sejak lama. Bahkan, seorang peneliti dari Idaho State University mengaku telah bertemu dengan banyak orang yang hidup layaknya vampir dan meyakini diri mereka sebagai vampir. Awalnya, DJ William, Director of the Social Work Program di Idaho State University mengaku hanya tertarik dengan kisah Vampir. Namun, semua berubah saat ia bertemu dengan seorang wanita yang mengidentifikasi dirinya sebagai vampir sejati.
"Saya baru sadar jika ada orang-orang yang hanya bisa makan dari darah orang lain, langsung melalui leher mereka, meskipun tidak memiliki taring. Orang sulit mempercayai mereka," ujar William yang telah mempublikasikan temuannya dalam jurnal Critical Social Work, seperti dikutip Newsweek, Jumat, 10 Juli 2015.
William mengatakan, tidak ada yang perlu ditakuti dari vampir-vampir itu. Mereka memang meminum darah orang lain, namun dari leher yang sedikit dilubangi dengan silet.
"Donor yang mereka hisap pun diberi makan untuk menjaga stamina fisik dan psikologi mereka, serta kesehatan spiritual. Tidak jarang banyak vampir yang kemudian menjalin cinta dengan donor yang memberikan mereka darah," ujar William dalam laporannya.
Bahkan, William pernah menemukan aliansi Vampir Atlanta. Sebuah grup vampir yang terdiri dari 11 vampir dewasa yang bergabung bukan karena hubungan darah. Mereka hanya saling terbuka sebagai seorang vampir kepada anggota lainnya, bukan kepada orang lain. Mereka takut, jika identitas mereka terbongkar akan berimbas pada kehilangan pekerjaan, bahkan anak mereka berpotensi dibawa oleh pekerja sosial.
Ada juga vampir lain yang terang-terangan muncul di layar televisi. Misalnya Don Henrie, seorang peserta acara reality Mad Mad Hous, yang disiarkan oleh Syfy. Dia mengklaim tidur di keranda mayat untuk bisa mengatasi penyakit fibromyalgia (sindrom yang menyerang otot dan jaringan tubuh, termasuk sakit otot, lelah, susah tidur) yang dideritanya. Bahkan Daily Mail pernah memuat kisah pasutri yang saling meminum darah pasangannya.

Sebuah website pernah mengungkapkan 38 cara untuk menentukan apakah seseorang itu vampir atau bukan. Caranya dengan mengecek kondisi tubuh berupa kulit pucat, bertahan dalam kecelakaan hanya dengan luka ringan, jarang sakit, dan memiliki kemampuan melihat dalam gelap. Situs itu juga menyarankan untuk melihat pola napas seseorang, perubahan mood, dan kuku jari yang jernih seperti gelas.
Stigma masyarakat untuk melawan vampir, kata William, muncul sejak lama. Pada 2009, peneliti University of Florence mempublikasikan foto seorang wanita di abad ke-16 yang diduga vampir. Dia meninggal dan dimakamkan dalam posisi batu bata di dalam mulutnya, untuk mencegah dia memakan korban usai meninggal. Bahkan pada abad ke-18 dan 19, tubuh manusia ditemukan membusuk karena mereka diduga vampir dan meninggal secara misterius.
"Vampir yang sebenarnya itu sepertinya adalah mirip manusia biasa yang mencoba untuk berbaur. Mereka minoritas yang takut akan mayoritas. Ingin sukses dalam hubungan dan karir, menangani stres, dan berusaha mengerjakan tugas sehari-hari. Yang berbeda adalah, mereka meminum darah."


Credit  VIVA.co.id