Sedikitnya 10 orang ditahan karena
merencanakan serangan di tanggal 4 Juli. Mereka direkruit oleh ISIS
melalui dunia maya dan jalur internet rahasia. (Reuters/Andrew Kelly)
Diberitakan Reuters, yang mengutip Direktur FBI James Comey, Kamis (9/7), sedikitnya 10 orang ditahan dalam empat bulan terakhir karena terlibat ISIS dan merencanakan serangan di AS. Comey melanjutkan, para tersangka ini direkruit secara online oleh ISIS yang kini menguasai sebagian Irak dan Suriah.
Comey tidak menjelaskan lebih rinci rencana serangan seperti apa yang berhasil digagalkan. Namun dia mengatakan, para tersangka yang ditahan memenuhi panggilan ISIS untuk melakukan serangan sebanyaknya dan dengan cara apa pun namun sederhana, seperti pistol, pisau atau senjata lainnya.
FBI memperhatikan adanya pola yang sama dengan serangan teror di luar AS. Mereka dikendalikan oleh "aktor" di luar negeri yang merekruit dan mendorong melakukan pembunuhan di tanah AS.
FBI mengaku kesulitan melakukan pelacakan karena percakapan mereka dilakukan melalui jalur internet rahasia yang datanya terenskripsi. Akhirnya FBI memaksa perusahaan teknologi untuk membuka enskripsi yang dipakai pengguna agar tidak terlihat di dunia maya itu.
Comey menyebut taktik ini sebagai "terorisme crowd-sourcing", sebuah bukti bahwa internet dan media sosial adalah alat yang cukup ampuh bagi ISIS untuk menggalang kekuatan.
Apalagi, ujar Comey, ISIS saat ini memiliki 21 ribu pengikut berbahasa Inggris di Twitter yang menjadi alat propaganda yang jitu.
"Dengan media sosial, mereka yang terekruit memiliki setan di kantong mereka yang mengatakan setiap hari 'Bunuh, bunuh, bunuh'," ujar Comey.
Sebelumnya FBI dan Kementerian Keamanan Luar Negeri telah memperingatkan penegak hukum lokal untuk mewaspadai serangan teroris pada peringatan Kemerdekaan AS tahun 1776. Acara tersebut tetap digelar meriah tanpa ada gangguan serangan apa pun.
Credit CNN Indonesia