Senin, 04 Maret 2019

India Setop Serangan Udara, Tuntut Pakistan Perangi Teroris



India Setop Serangan Udara, Tuntut Pakistan Perangi Teroris
India tidak berencana untuk melakukan serangan baru di perbatasan dengan Pakistan. Foto/Istimewa


MOSKOW - India tidak berencana untuk melakukan serangan baru di perbatasan dengan Pakistan dan ketegangan di Kashmir secara bertahap akan stabil. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar India untuk Rusia Shri D. Bala Venkatesh Varma mengatakan kepada Sputnik dalam sebuah wawancara.

"Tidak, kami tidak punya rencana (seperti) itu pada saat ini," kata Varma menjawab pertanyaan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (3/3/2019).

Menurut utusan India itu, New Delhi telah dengan jelas menyatakan tidak tertarik dengan eskalasi dan cara terbaik agar situasi kembali normal adalah Pakistan memerangi kelompok teroris.

"Ini bukan perjuangan antara India dan Pakistan. Ini adalah masalah perlindungan India terhadap kepentingannya dalam menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok teroris. India bukan satu-satunya negara di kawasan yang menderita atas tindakan mereka," ujarnya.

Menurut Varma, dengan mengatakan India menolak gagasan dilibatkannya mediator untuk melesaikan krisis dengan Pakistan, ia percaya bahwa Islamabad perlu mengambil langkah-langkah spesifik untuk memerangi kelompok teroris.

"Saya perlu mengklarifikasi bahwa tidak ada tawaran mediasi resmi. Dan bahkan jika itu dibuat, kami tidak akan menerimanya. Tidak ada negara yang menawarkan untuk menengahi antara India dan Pakistan. Ada percakapan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi tadi malam, dan titik mediasi tidak disebutkan sama sekali," ungkap Varma.

Ia menekankan bahwa posisi Rusia sangat mendukung tindakan India. Pakistan harus mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok teroris di wilayahnya.

"Kami selalu siap untuk dialog dengan Pakistan dalam suasana yang bebas dari terorisme," kata duta besar.

Lebih lanjut Varma mengatakan bahwa Rusia dapat mempengaruhi Islamabad untuk berhenti membiarkan kelompok-kelompok teroris menggunakan wilayah negara itu.

"Peran Rusia adalah terus memberikan pengaruhnya pada Pakistan untuk tidak mengizinkan wilayahnya digunakan oleh kelompok teror," ucapnya.

Dia mencatat bahwa Rusia telah mengambil posisi yang jelas dan tidak ambigu mengenai peningkatan hubungan India dan Pakistan saat ini.

"Presiden Vladimir Putin menyatakan dukungannya dalam percakapan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi," tambah diplomat India itu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow akan mengatur platform untuk pembicaraan Indo-Pakistan jika kedua negara menyatakan keinginan untuk menegosiasikan perselisihan tersebut.

Pernyataan itu muncul setelah Angkatan Udara India melakukan serangan terhadap dugaan pangkalan teroris di Kashmir yang dikuasai Pakistan, menghancurkan beberapa fasilitas pada 26 Februari lalu. Serangan udara New Delhi dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan bunuh diri yang diklaim oleh organisasi teroris yang berbasis di Pakistan Jaish-e-Mohammad pada 14 Februari lalu.

Setelah serangan itu, India menuduh Pakistan mendukung kelompok-kelompok teroris. Islamabad, pada gilirannya, menolak tuduhan itu sebagai tuduhan yang tidak berdasar, menyarankan untuk melakukan penyelidikan bersama dengan New Delhi atas insiden tersebut.

Insiden itu memperumit hubungan yang sudah tegang antara New Delhi dan Islamabad, sekali lagi menempatkan wilayah itu di ambang konflik militer. 




Credit  sindonews.com




Agresi Militer India - Pakistan, Begini Nasib Warga Kashmir



Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters
Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters

CB, Jakarta - Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Ada yang melarikan diri dari rumah, ada yang berlindung di bunker, ada pula yang menggali tanah agar bisa melihat pertempuran pasukan militer India dan Pakistan.
Wilayah Garis Kendali atau LoC atau Kashmir saat ini telah menjadi medan pertempuran India dan Pakistan. Agresi militer dipicu serangan bom mobil pada 14 Februari 2019 di Kashmir yang menewaskan 40 tentara India. Kashmir adalah wilayah yang masih diperebutkan India dan Pakistan.


Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019. Pakistan membebaskan pilot India yang ditahan setelah pesawatnya ditembak jatuh di wilayah Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui
Pertempuran pasukan India dan Pakistan meletup dua pekan setelah serangan bom mobil. Masyarakat Kashmir melihat jet-jet tempur berseliweran di atas kepala mereka dan tiarap di bawah hujan tembakan.
Dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 3 Maret 2019, setidaknya dua ribu orang yang tinggal di wilayah perbatasan meninggalkan tempat tinggal mereka. Otoritas berwenang meliburkan sekolah. Di sejumlah distrik terlihat eksodus warga.

"Semakin banyak orang meninggalkan tempat tinggal mereka dan berlindung ke tempat yang lebih aman," kata Umar Azam, pejabat senior Kotli, Kashmir.
Di sejumlah wilayah khususnya area perbatasan, akses internet sudah terputus. Perempuan, laki-laki dan anak-anak dengan membawa tas-tas besar berduyun-duyun di jalan-jalan utama Kashmir untuk mengungsi. Ada pula mereka yang mengungsi itu ambil membawa hewan ternak mereka.
Habib Ullah Awan, 46 tahun, seorang pemilik toko sembako di Chakothi, wilayah perbatasan India - Pakistan, mengatakan hujan peluru masih terjadi ketika dia meninggalkan rumahnya bersama delapan anggota keluarga yang lain pada Rabu pagi.
Sebagian besar masyarakat desa Chakothi mengungsi ke Muzaffarabad, jantung wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan atau tinggal menumpang di rumah sanak - saudara di desa yang lain. Mereka yang tak punya kerabat yang bisa menampung, pergi ke kamp Hattian Bala yang dibangun oleh pemerintah setempat. 




Credit  tempo.co






Delapan Tewas dalam Pertempuran India-Pakistan di Kashmir



Delapan Tewas dalam Pertempuran India-Pakistan di Kashmir
Sedikitnya 8 orang tewas dalam pertempuran India-Pakistan di Kashmir. Foto/Ilustrasi


SRINAGAR - Tentara India dan Pakistan kembali terlibat pertempuran. Tentara masing-masing negara menjadikan pos dan desa di sepanjang perbatasan Kashmir yang bergejolak menjadi sasaran. Sedikitanya enam warga sipil dan dua tentara Pakistan tewas dalam insiden tersebut.

Pertempuran kembali pecah pada Jumat malam. Militer Pakistan mengatakan dua tentaranya tewas dalam baku tembak dengan pasukan India di dekat Garis Kontrol yang memisahkan Kahsmir dengan dua negara bermusuhan itu. Ini adalah korban tewas pertama bagi pasukan Pakistan sejak Rabu, ketika ketegangan meningkat secara dramatis kedua negara.

Sementara itu, polisi India mengatakan dua saudara kandung dan ibu mereka terbunuh di Kashmir yang dikuasai negara itu. Ketiganya tewas setelah sebuah peluru yang ditembakkan oleh tentara Pakistan menghantam rumah mereka di wilayah Poonch dekat Garis Kontrol. Ayah anak-anak itu terluka parah.

Di Kashmir yang dikuasai Pakistan, pejabat pemerintah Umar Azzam megatakan pasukan India dengan senjata berat membidik membidik penduduk desa perbatasan tanpa pandang bulu di sepanjang Garis Kontrol, membunuh seorang anak lelaki dan melukai tiga orang lainnya. Dia mengatakan beberapa rumah dihancurkan oleh penembakan India.

Setelah sempat jeda selama beberapa jam, penembakan kembali berlanjut pada Sabtu (2/3/2019). Militer Pakistan menyatakan dua warga sipil tewas dan dua lainnya cedera dalam pertempuran baru itu. Tentara India mengatakan pasukan Pakistan menyerang pos-pos India di beberapa tempat di sepanjang garis militer seperti dilansir dari AP.

Ketegangan telah meningkat sejak pesawat India melintas ke Pakistan Selasa lalu. India menyebut hal itu sebagai serangan pendahuluan terhadap gerilyawan yang dituduh melakukan bom bunuh diri pada 14 Februari lalu di Kashmir yang dikuasai India yang menewaskan 40 tentara India. 

Pakistan kemudian membalas, menembak jatuh sebuah jet tempur India pada hari Rabu dan menahan pilotnya, yang kemudian dikembalikan ke India pada hari Jumat kemarin dengan sikap damai.

Kekerasan saat ini menandai eskalasi paling serius dari konflik yang lama membara sejak 1999, ketika militer Pakistan mengirim pasukan darat ke Kashmir yang dikuasai India. Pada tahun itu juga sebuah jet tempur India menembak jatuh sebuah pesawat angkatan laut Pakistan, menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 16. 





Credit  sindonews.com




Korban Berjatuhan dalam Baku Tembak India-Pakistan


Korban Berjatuhan dalam Baku Tembak India-Pakistan
Inida-Pakistan tampaknya tidak berdamai dalam waktu dekat. (Foto: REUTERS/Danish Ismail)



Jakarta, CB -- Tensi semakin meninggi antara India dan Pakistan setelah pada Sabtu (2/3) terjadi baku tembak yang berakhir dengan terbunuhnya tujuh orang dari kedua pihak.

Hanya dalam 24 jam, dua tentara dan dua warga sipil Pakistan disebut AFP tewas tertembak. Di pihak seberang, seorang wanita dan dua anaknya meninggal setelah rumah mereka dihancurkan oleh mortir.

Di wilayah Kashmir di India, warga setempat diminta berlindung di bunker sementara polisi memerintahkan pengosongan jalan. Panglima Angkatan Darat India harus tergopoh-gopoh menuju Udhampur untuk meninjau keamanan perbatasan.


Pekan lalu, situasi menjadi semakin riuh ketika India menyebut dua pasukan paramiliter dan pejabat polisi unit kontra terorisme mereka meninggal dalam sebuah kontak senjata. Keesokannya, seorang pengunjuk rasa meninggal ditembak polisi India.

Padahal, pada Kamis (28/2), Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi menyatakan pihaknya siap memulangkan pilot helikopter India yang ditangkap di Kashmir, jika tindakan tersebut memang dapat meredakan ketegangan dengan Pakistan.

Jumat (1/3), janji tersebut ditepati. Abhinandan Varthaman pulang dengan pengawalan ketat melalui pos perbatasan di Kota Lahore, Pakistan. Namun kemudian beredar sebuah video yang menampilkan Varthaman memuji para penculiknya dan mengkritik media India.

Laporan-laporan media lokal mengatakan bahwa video itu dibuat di bawah paksaan Pakistan.

Perdana Menteri India, Narendra Modi menegaskan, tidak ada seorang pun yang boleh mengancam India yang baru, yang tak kenal takut dan berani menentukan langkah. Ia juga mengatakan bahwa negaranya membutuhkan pesawat jet tempur Rafale yang ingin dibeli di Prancis.



"Jika India menyelesaikan pengadaan Rafale tepat waktu, maka hasil pertempuran baru-baru ini dengan Pakistan bisa berbeda," katanya.

Melalui Adel al-Jubeir sebagai Menteri Luar Negeri, Arab Saudi pun angkat suara, menawarkan diri membantu mengakhiri permusuhan ini.

"Dia [al-Jubeir] mengunjungi kami dan juga akan mengunjungi India. Dia adalah teman kami dan kami memiliki hubungan sejarah dengan Arab Saudi," kata Qureshi, dilansir AFP.




Credit  cnnindonesia.com




India dan Pakistan Bombardir Kashmir, Korban Sipil Berjatuhan




Kereta yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara India di sebuah stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 Februari 2019. Konflik antara India dengan Pakistan dipicu serangan bom mobil terhadap konvoi tentara India di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari lalu. REUTERS
Kereta yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara India di sebuah stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 Februari 2019. Konflik antara India dengan Pakistan dipicu serangan bom mobil terhadap konvoi tentara India di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari lalu. REUTERS

CB, Jakarta - Pakistan dan India saling menembakkan artileri di sepanjang perbatasan Kashmir setelah pembebasan pilot tempur India.
Menurut laporan Aljazeera, 3 Maret 2019, pertempuran terjadi di sepanjang garis perbatasan Line of Control (LoC), dan menewaskan lima warga sipil dan dua tentara.
Kedua negara nuklir tersebut mulai menembakkan peluru mortir dan artileri setelah pembebasan pesawat tempur India yang ditangkap, usai pesawat MiG-21 Angkatan Udara India ditembak jatuh Pakistan.

Pertempuran yang terjadi pada Sabtu sore membuat dua kakak=beradik dan ibunya tewas akibat peluru artileri yang ditembakkan militer Pakistan di wilayah Poonch, dekat dengan LoC, yang membagi wilayah Himalaya dengan dua negara.
"Pukul 6 pm, Pakistan mulai membombardir selama tiga jam. Salah satu peluru yang ditembakkan Pakistan menghantam rumah, menyebabkan satu keluarga tewas, termasuk dua anak-anak," kata penduduk Poonch, Mohammad Saleem. Sang ayah dari keluarga tersebut dilaporkan kritis dan dibawa ke rumah sakit.

Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters




Sementara penduduk di Uri, 50 kilometer dari Poonch, mengungsi ke wilayah yang lebih aman karena takut terkena bombardir artileri Pakistan di sepanjang garis LoC.
Di wilayah Kashmir Pakistan, seorang pria dan bocah laki-laki di Nakiyal tewas. Rumah sakit setempat mengatakan seorang pria juga terluka di Tatta Pani.
Militer Pakistan mengkonfirmasi dua tentaranya tewas di Nakiyal.

Pemerintah India dan Pakistan saling menyalahkan atas setiap konfrontasi militer yang terjadi di Kashmir. Baik India dan Pakistan mengatakan tentara mereka hanya membalas aksi satu sama lain karena melanggar pelanggaran perjanjian gencatan senjata 2003 di beberapa sektor di sepanjang perbatasan Kashmir, yang menargetkan kedua pos tentara serta desa.




Credit  tempo.co




India Tolak Tunjukkan Bukti Serangan di Pakistan Tewaskan Militan



India Tolak Tunjukkan Bukti Serangan di Pakistan Tewaskan Militan
India menolak menunjukkan bukti serangan udara di di Pakistan menewaskan militan. Foto/Ilustrasi/Istimewa


SRINAGAR - Seorang menteri utama India mengatakan pemerintah tidak akan membagikan bukti bahwa "sejumlah besar" gerilyawan tewas dalam serangan udara di Pakistan minggu ini. Hal itu disebabkan munculnya keraguan adanya korban dalam serangan udara yang memicu ketegangan dengan Pakistan.

Pesawat-pesawat tempur India melakukan serangan udara pada hari Selasa di dalam Balakot Pakistan timur laut yang disebut New Delhi sebagai kamp-kamp militan. Namun Islamabad membantah ada kamp seperti itu, sama seperti penduduk desa setempat.

Pakistan mengatakan bom-bom India menghantam lereng bukit yang sebagian besar kosong tanpa melukai siapa pun. Beberapa pemimpin oposisi India pun meminta pemerintah untuk memberikan bukti serangan.

Tetapi Menteri Keuangan India Arun Jaitley, salah satu pembantu utama Perdana Menteri Narendra Modi, mengatakan tidak ada lembaga keamanan yang pernah berbagi rincian operasional.

"Ini sikap yang sangat tidak bertanggung jawab," kata Jaitley pada konferensi yang diselenggarakan oleh kelompok media India Today.

"Angkatan bersenjata harus memiliki, dan badan-badan keamanan dan intelijen kita harus memiliki, kelonggaran penuh dalam menghadapi situasi, dan jika ada yang ingin rincian operasional diumumkan kepada publik dia tentu saja tidak memahami sistem," cetusnya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (3/3/2019).

Para pejabat Angkatan Udara India sebelumnya mengatakan hal itu tergantung kepada para pemimpin politik untuk memutuskan kapan dan bagaimana merilis bukti serangan Balakot.

Jaitley menepis anggapan bahwa peningkatan ketegangan yang cepat dengan Pakistan ada hubungannya dengan politik dalam negeri India menjelang pemilihan umum yang akan diadakan Mei nanti. Lembaga survei berharap partai yang berkuasa mendapat manfaat dari semangat nasionalistis yang melanda negeri itu.

Ketegangan meningkat dengan cepat setelah aksi bom mobil bunuh diri pada 14 Februari yang menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India di Kashmir yang dikuasai India. India menuduh Pakistan menyembunyikan kelompok Islamis Jaish-e Mohammad yang mengklaim melakukan pemboman. 



Credit  sindonews.com



Koalisi AS Diduga Gunakan Bom Fosfor Putih untuk Serang ISIS



Bom fosfor terlihat saat latihan perang pasukan marinir Amerika Serikat di Queensland, Australia pada 13 Agustus 2013. [GLOBALNEWS.AC]
Bom fosfor terlihat saat latihan perang pasukan marinir Amerika Serikat di Queensland, Australia pada 13 Agustus 2013. [GLOBALNEWS.AC]

CB, Jakarta - Pasukan SDF dilaporkan menggunakan bom fosfor dalam serangan melawan ISIS di Baghouz, Suriah. Serangan dilakukan untuk merebut wilayah terakhir yang dikuasai ISIS di timur Suriah.
Menurut media Suriah Ikhbarya, dikutip dari Sputnik, 4 Maret 2019, melaporkan bombardir fosfor dilakukan pada Ahad malam, dan diduga beberapa warga sipil terluka, menurut sumber warga. Koalisi AS menggunakan bom fosfor putih selama serangan kantong terakhir ISIS, Baghouz.

Sejumlah laporan telah bermunculan di media Suriah tentang korban sipil akibat fosfor. Penggunaan fosfor putih dilarang berdasarkan konvensi internasional.
Amerika Serikat berulang kali membantah menggunakan fosfor putih dalam serangan udara. Menanggapi tuduhan sebelumnya, Pentagon menyatakan bahwa amunisi yang digunakan oleh AS di Suriah mematuhi semua aturan internasional.

Asap tebal terlihat di langit Baghouz, selama serangan ke kantong terakhir ISIS.[Sky News]
Dalam beberapa bulan terakhir, SDF yang dipimpin Kurdi telah melakukan operasi terhadap gerilyawan ISIS di Suriah, dengan dukungan dari koalisi yang dipimpin AS.
Koalisi yang dipimpin AS, yang terdiri dari lebih dari 70 negara, sedang melakukan operasi militer terhadap ISIS di Suriah dan Irak.
Pada Ahad, ISIS mengerahkan bom mobil terhadap pasukan SDF yang menyerang Baghouz, dalam upaya terakhir untuk menjaga wilayah terakhirnya, menurut laporan Reuters.

SDF memulai pertempuran yang menentukan pada Ahad setelah maju secara bertahap selama 18 jam untuk menghindari ranjau darat yang disebar ISIS. ISIS juga menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan penyergapan, sementara SDF maju perlahan didukung serangan udara Koalisi AS.




Credit tempo.co



ISIS Terdesak, Mulai Sembunyi di Bawah Tanah dan Gunakan Sniper



Ledakan dari pertempuran terlihat di Baghouz, Deir Al Zhour, Suriah, 3 Maret 2019.[REUTERS]
Ledakan dari pertempuran terlihat di Baghouz, Deir Al Zhour, Suriah, 3 Maret 2019.[REUTERS]

CB, Jakarta - Pasukan SDF Kurdi mengatakan ISIS memberikan perlawanan sengit saat serangan ke wilayah terakhir mereka di Baghouz, timur laut Suriah.
SDF mengerahkan tembakan artileri dan serangan udara untuk menekan perlawanan ISIS.
Aljazeera melaporkan, 4 Maret 2019, terlihat asap hitam tebal di desa Baghouz, Provinsi Deir Az Zor, ketika serangan pertama diluncurkan, ujar komandan SDF.

Milisi ISIS melawan balik dengan sniper, bom bunuh diri dan perangkap.
Komandan SDF mengatakan milisi mengirim bom mobil menuju posisi SDF pada Sabtu malam.
Juru bicara SDF, Mustafa Bali, serangan udara koalisi AS menghancurkan beberapa bom mobil selama dua hari serangan.

Asap tebal terlihat di langit Baghouz, selama serangan ke kantong terakhir ISIS.[Sky News]
Pada Ahad, SDF maju secara bertahap untuk menghindari ranjau darat yang ditanam ISIS. Selain itu, SDF juga waspada serangan dari terowongan bawah tanah yang digali ISIS.

Diperkirakan ada ratusan milisi ISIS yang terjebak di Baghouz, dan kebanyakan adalah warga asing.
"Milisi ISIS menggunakan rompi bunuh diri dan bom mobil untuk memperlambat serangan SDF dan bersembunyi dari serangan udara koalisi di Baghouz," kata Kolonel Sean Ryan, juru bicara koalisi, dikutip dari Reuters.

Ryan mengatakan ISIS bersembunyi di bawah tanah sehingga sulit berapa jumlah mereka yang tersisa.
Baghouz adalah kantong terakhir ISIS. Kekuasaan ISIS semakin menyempit setelah kampanye militer koalisi dan pemerintah Suriah. Ribuan milisi ISIS akhirnya kabur ke Baghouz, desa di timur Suriah di tepi sungai Eufrat yang berbatasan dengan Irak.




Credit  tempo.co




Trump Akui Kebijakan AS di Timur Tengah Telah Gagal



Trump Akui Kebijakan AS di Timur Tengah Telah Gagal
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui bahwa kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah telah gagal. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui bahwa kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah telah gagal. Dia menuturkan, pemerintahannya akan fokus pada memperbaiki infrastruktur Amerika daripada ikut dalam perang tanpa akhir.

Berbicara dalam Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC), Trump mengatakan bahwa ISIS akan dikalahkan "seratus persen" dalam satu atau dua hari. Ia juga kembali menegaskan sikap pemerintahannya untuk menarik pasukan Amerika dari Suriah dan juga mungkin Irak.

"Kami akan meninggalkan sekelompok kecil tentara pria dan wanita, tetapi kami ingin membawa orang-orang kami pulang, sudah waktunya. Kami seharusnya berada di Suriah selama 4 bulan, tetapi kami berakhir 5 tahun," ucap Trump, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3).

Dia lalu mengecam kebijakan Timur Tengah yang telah diambil pemerintah AS sebelumnya, dengan mengingat kunjungan pertamanya ke Irak pada 2017 ketika pesawat yang dia tumpangi harus mematikan semua lampu sebelum mendarat untuk tujuan keamanan.

"Pikirkan ini. Kami menghabiskan USD 7 triliun di Timur Tengah dan kami tidak dapat mendaratkan pesawat dengan lampu menyala, 20 tahun kemudian. Betapa buruknya itu!" ungkap Trump.





Credit  sindonews.com



16 Dewan Negara Arab Bersatu Adang Sikap AS Atas Yerusalem


permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat
permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat
Foto: VOA

Keputusan AS yang mengakui Israel sebagai ibu kota Israel adalah gegabah.



CB, AMMAN -- Konferensi parlemen antar-Arab digelar di Amman Yordania dengan menjadikan Yerusalem sebagai topik utama. Konferensi tersebut bertujuan menarik dukungan untuk menentang keputusan AS yang telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel secara sepihak.

"Topik utama konferensi kami adalah soal Yerusalem pascakeputusan AS yang merusak semua prinsip manusia," kata Ketua Uni Parlemen Arab, Ali Abdelal pada sesi pembukaan, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin (4/3).

Abdelal menuturkan, keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu gegabah. Sebab keputusan tersebut sebetulnya bertentangan dengan seluruh prinsip hukum internasional dan secara hukum pun tidak sah.

Sementara itu, Ketua Parlemen Yordania, Atef Tarawneh menyerukan untuk menggalang dukungan dari negara-negara Arab dengan tujuan agar menghasilkan langkah-langkah yang patut ditempuh atas keputusan Presiden AS Donald Trump.

Konferensi yang berlangsung selama dua hari itu menghadirkan pembicara dari 16 parlemen Arab bersama dengan perwakilan dari majelis-majelis lain.


Pada akhir 2017 lalu, pihak AS secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israels sehingga memicu kemarahan dunia.

Yerusalem tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah yang telah berlangsung beberapa dekade. Warga Palestina berharap, Yerusalem Timur yang diduduki oleh Israel sejak 1967, suatu hari nanti dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina.




Credit  republika.co.id




Saudi Tegaskan Kemerdekaan Palestina Tetap Jadi Prioritas



Saudi Tegaskan Kemerdekaan Palestina Tetap Jadi Prioritas
Jubeir menegaskan Saudi akan tanpa henti untuk mengejar kemerdekaan Palestina sesuai dengan perjanjian perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem sebagai Ibu Kotanya. Foto/Reuters


ABU DHABI - Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel Jubeir menegaskan Saudi akan tanpa henti untuk mengejar kemerdekaan Palestina, sesuai dengan perjanjian perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem sebagai Ibu Kotanya.

"Perjuangan Palestina adalah prioritas bagi Riyadh dan tidak akan berhenti sampai pembentukan negara Palestina," ucap Jubeir saat berbicara di pertemuan ke-46 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, seperti dilansir Arab News pada Minggu (3/3).

Dalam pertemuan itu, Jubeir juga turut menyinggung mengenai Iran. Dia mengatakan, Iran terus dengan kegiatan teroris dan perilaku agresifnya di kawasan itu, dengan memicu ketegangan sektarian dan mencampuri urusan negara-negara lain.

Dirinya, dalam pertemuan tersebut mengutuk pelanggaran HAM terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Jubeir lalu menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan praktik-praktik semacam itu dan memberikan hak minoritas kepada kaum Muslim tanpa diskriminasi atau klasifikasi etnis.

Selain Saudi, dukungan terhadap Palestina di pertemuan OKI juga turut digaungkan oleh Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan dukungan konkret untuk Palestina adalah satu-satunya pilihan bagi OKI.

"Saya ingin mengingatkan kembali anggota OKI mengenai pekerjaan kita yang belum selesai, yaitu isu Palestina, yang situasinya semakin memburuk," kata Retno dan menyatakan saat tidak ada pilihan lain bagi OKI selain memberikan dukungan nyata, solid dan konkret bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.  



Credit  sindonews.com



Al-Azhar Kairo Kecam Serbuan Israel ke Al-Aqsha


Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Foto: Screen Capture Youtube

Israel menutup pintu gerbang Ar-Rahmah dengan rantai dan gembok.




CB, KAIRO -- Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mengecam serangkaian pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Termasuk penahanan terhadap warga Palestina dan penggerebakan di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.

Al-Azhar dalam sebuah pernyatannya, seperti dilansir dari Anadolu Agency, mengatakan, mendukung Palestina di Yerusalem atas praktik sewenang-wenang Israel seperti penutupan pintu Al-Aqsha. Tindakan Israel jelas tidak dapat diterima.

Pernyataan tersebut juga menyerukan adanya aksi segera, termasuk langkah-langkah politik dan hukum terhadap pelanggaran Israel dan dukungan bagi rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka.

Ketegangan meningkat di Yerusalem sejak pekan lalu ketika polisi Israel menutup gerbang Masjid Al-Aqsa, Ar-Rahma, sehingga ini membuat para jamaah Palestina tak bisa memasuki situs tersebut dan memicu aksi demonstrasi dari para warga Palestina.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Pada akhir 2000, kunjungan politisi Israel kontroversial Ariel Sharon ke Al-Aqsa memicu apa yang kemudian dikenal sebagai "Intifada Kedua," selama lima tahun. Ribuan warga Palestina syahid.




Credit  republika.co.id




Jet Israel Tabrak Pos Militer Milik Hamas



Seorang perempuan Palestina berlari membawa bendera Palestina dan menghindari serangan gas air mata dari tentara Israel.
Seorang perempuan Palestina berlari membawa bendera Palestina dan menghindari serangan gas air mata dari tentara Israel.
Foto: aljazeera

Ketegangan di dekat pagar Gaza-Israel meningkat.

CB, YERUSALEM -- Jet tempur Israel menabrak sebuah pos militer milik kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. Jet tersebut menyerang pos militer milik Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, di Jalur Gaza tengah.


Dilansir dari Anadolu Agency, Senin (4/3), Menteri Kesehatan Palestina belum bisa memberikan rincian tentang cedera atau korban tewas. Pihak Hamas yang memerintah Jalur Gaza juga belum memberikan komentar atas kejadian tersebut.

Ketegangan di dekat pagar Gaza-Israel meningkat di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung. Demonstran asal Palestina menuntut hak untuk kembali ke rumah mereka di tanah Palestina yang bersejarah.




Demonstrasi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghancurkan pengepungan Israel selama satu dekade di Jalur Gaza. Sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada 30 Maret, sejumlah demonstran Palestina telah meninggal dunia akibat tembakan tentara Israel.




Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan agresi pemerintah Israel di wilayah Palestina memang menjadi persoalan tersendiri. Sebab selain Israel, ada beberapa pihak lain yang hendak mengacaukan wilayah Palestina.




"Tidak hanya serangan Israel terhadap hak rakyat Palestina, tetapi beberapa aktor lain secara sepihak dan ilegal juga hendak mengacaukan wilayah itu," kata dia.




Cavusoglu juga menekankan, membela perjuangan Palestina di arena internasional adalah prioritas utama bagi Turki. Ia juga memberikan belasungkawa bagi warga Palestina yang syahid dan juga Abdulkarim al-Khatib, konsul Palestina di Istanbul, yang baru-baru ini meninggal dunia.




"Kami tidak akan pernah membiarkan upaya-upaya seperti itu membayangi tujuan kami dalam menciptakan perdamaian yang adil dan abadi melalui dialog dan diplomasi. Semakin Israel mengintensifkan kegiatan ilegal, semakin kita akan berjuang untuk keadilan dan perdamaian," ucapnya.



Credit  republika.co.id




AS Selidiki Klaim F-16 Digunakan Pakistan untuk Tembak Jatuh Jet India



AS Selidiki Klaim F-16 Digunakan Pakistan untuk Tembak Jatuh Jet India
Pesawat jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Akhtar Soomro/File Photo


ISLAMABAD - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui kedutaan besarnya di Islamabad mengatakan bahwa Washington sedang menyelidiki klaim bahwa Pakistan menggunakan jet tempur F-16 untuk menembak jatuh pesawat jet tempur MiG-21 India. Jika klaim itu benar, maka Islamabad melanggar perjanjian perdagangan peralatan militer Washington yang hanya membolehkan penggunaan jet tempur AS untuk misi kontra-terorisme.

"Kami mengetahui laporan ini dan mencari lebih banyak informasi," kata Kedutaan AS melalui seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Senin (4/3/2019). "Kami menanggapi semua dugaan penyalahgunaan dengan sangat serius," lanjut Kedutaan AS.

Pakistan dan India sama-sama melakukan misi pemboman udara Rabu pekan lalu, di mana jet tempur MiG-21 India ditembak jatuh di atas wilayah Kashmir dan pilotnya ditangkap militer Pakistan. Namun, India juga mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan dengan jet tempur MiG-21.

Pakistan telah menyerahkan kembali pilot India yang ditangkap pada hari Jumat sebagai langkah nyata untuk mewujudkan perdamaian.

Pakistan sendiri membantah telah menggunakan jet tempur F-16 selama pertempuran udara dengan pesawat tempur India. Namun, Islamabad belum bersedia mengungkap pesawat tempur apa yang digunakannya. Laporan lain dari seorang pensiunan militer Pakistan mengklaim jet tempur JF-17 yang dirancang China adalah pesawat yang menjatuhkan jet tempur MiG-21 India.

Pakistan memiliki sejarah panjang dalam membeli perangkat keras militer AS, terutama pada tahun-tahun setelah 2001 ketika Islamabad dipandang sebagai mitra utama dalam perang melawan teror oleh koalisi pimpinan AS.

Pakistan membeli beberapa pesawat F-16, yang diproduksi oleh Lockheed Martin Corp AS, sebelum hubungan memburuk dan AS menghentikan penjualan peralatan militer bersubsidi pada 2016.

Tidak jelas apa yang sebenarnya disebut sebagai "perjanjian pengguna akhir" yang membatasi Pakistan untuk menggunakan jet tempur AS untuk serangan ofensif terhadap negara lain. "Pemerintah AS tidak mengomentari atau mengonfirmasi investigasi yang masih menunggu," imbuh Kedutaan AS di Islamabad.

Pada hari Kamis, para pejabat India menunjukkan bukti puing-puing rudal buatan AS yang hanya dapat ditembakkan dari jet F-16. Puing-puing rudal itu merupakan bukti pemboman udara oleh militer Pakistan di perbatasan Kashmir pada hari Rabu. Puing rudal itu pula yang dijadikan bukti oleh New Delhi bahwa Islamabad menggunakan jet tempur F-16 dalam pertempuran udara.

Di Kashmir yang dikelola India, pasukan New Delhi menembak mati dua gerilyawan pada hari Minggu setelah pertempuran tiga hari yang juga menewaskan lima personel pasukan keamanan India. Kematian itu menambah total korban tewas dalam konflik Kashmir menjadi 25 orang dalam dua minggu terakhir.

Serangan anti-militan diluncurkan India setelah kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed menewaskan 40 polisi paramiliter India dalam sebuah bom bunuh diri pada 14 Februari. 





Credit  sindonews.com



Pakistan-India Masih Saling Serang di Kashmir


Pakistan-India Masih Saling Serang di Kashmir
Ilustrasi pasukan India di Kashmir. (REUTERS/Danish Ismail)




Jakarta, CB -- Pertikaian antara India dan Pakistan di wilayah Kashmir masih terjadi. Kedua negara saling serang dengan melepaskan tembakan meriam dan kontak senjata.

Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (2/3), serangan artileri Pakistan menghantam sebuah rumah warga di daerah Pooch, wilayah Kashmir bagian India. Akibatnya seorang ibu dan dua anaknya meninggal. Sedangkan suaminya kritis.

Pasukan India juga melepaskan serangan balasan ke wilayah Kashmir bagian Pakistan. Bom itu jatuh di sebuah desa dan menewaskan seorang anak dan melukai tiga orang lain.


Selain itu, dua tentara Pakistan meninggal dalam kontak senjata dengan pasukan India di wilayah Nakiyal.

Pada Kamis lalu, India menyatakan dua pasukan paramiliter dan pejabat polisi unit kontra terorisme mereka meninggal ketika terlibat kontak senjata dengan kelompok bersenjata. Keesokan harinya, seorang pengunjuk rasa meninggal ditembak polisi India.

Kedua belah negara mengklaim aksi saling serang itu dilakukan karena pasukan India dan Pakistan menargetkan pos penjagaan.

Warga sipil yang tinggal di wilayah dekat Garis Kendali (LoC) Kashmir mengungsi menghindari pertempuran yang terus terjadi. Namun, posisi mereka rentan karena masih berada di tengah-tengah konflik.

Ketegangan di Kashmir ini meningkat setelah bom bunuh diri menerjang konvoi militer India di wilayah itu pada 14 Februari lalu dan menewaskan 40 personel di dalamnya. India menuding Pakistan menyembunyikan dalang serangan itu, yakni kelompok Jaish-e-Muhammad.

India lantas mengirim dua jet tempurnya ke wilayah Kashmir bagian Pakistan tetapi berhasil dihalau. Keesokan harinya militer Pakistan mengirim pesawat ke wilayah Kashmir bagian India dan menjatuhkan bom sebagai aksi menggertak. Hal itu dilakukan supaya India tidak lagi menerobos perbatasan.

Saat itu, India juga mengirim jet tempur dan mencegat pesawat Pakistan. Kedua belah pihak terlibat pertempuran udara, dan akibatnya dua pesawat dari masing-masing negara ditembak jatuh.

Meski hidup bertetangga, relasi India dan Pakistan selalu terganjal konflik di Kashmir. Sejak merdeka dari Inggris, Kashmir dibagi dua menjadi wilayah untuk India dan Pakistan. Kedua negara kemudian bertarung untuk memperebutkan keseluruhan wilayah Kashmir.

India dan Pakistan tercatat telah berperang sebanyak dua kali memperebutkan wilayah Kashmir, yakni pada Perang India-Pakistan pada 1947 dan pada 1999 dalam Perang Kargil. Masing-masing juga menyimpan lebnih dari seratus hulu ledak nuklir.

Pemerintah Pakistan memenuhi janji dengan memulangkan pilot jet tempur India, Abhinandan Varthaman, yang pesawatnya ditembak dan jatuh di Kashmir bagian Pakistan. Dia dikembalikan dengan pengawalan ketat melalui pos perbatasan di Kota Lahore, Pakistan, pada Jumat kemarin, pukul 20.50 waktu setempat 




Credit  cnnindonesia.com




India Mengaku Tak Butuh Mediasi dengan Pakistan



India Mengaku Tak Butuh Mediasi dengan Pakistan
Duta Besar India untuk Rusia, Venkatesh Varma menuturka India tidak akan menerima tawaran mediasi dengan Pakistan. Foto/Istimewa


NEW DELHI - Duta Besar India untuk Rusia, Venkatesh Varma menuturkan, tidak ada negara yang menawarkan untuk menyelesaikan krisis antara India dan Pakistan, dan India tidak akan menerima tawaran mediasi.

Rusia dan Turki adalah sejumlah negara yang telah menawarkan diri untuk menjadi mediator pembicaraan antara India dan Pakistan. Baik Rusia ataupun Turki akan melakukan itu jika diminta oleh salah satu pihak.

"Saya ingin menekankan bahwa kami tidak menerima tawaran mediasi formal. Bahkan, jika kami melakukannya, kami tidak akan menerimanya. Sejauh ini, tidak ada negara yang menawarkan untuk menengahi dalam menyelesaikan konflik," ucap Varma, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3).

Varma di kesempatan yang sama menegaskan bahwa India tidak tertarik untuk meningkatkan ketegangan dengan Pakistan.

"India telah dengan jelas menyatakan bahwa mereka tidak tertarik pada eskalasi situasi. Dan cara terbaik untuk mencapai keadaan normal di kawasan itu terletak pada tindakan Pakistan dalam perang melawan kelompok-kelompok teroris," ungkapnya.

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah serangan 14 Februari di Pulwama oleh kelompok teror yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed. Serangan bom bunuh diri dengan mobil yang sarat bahan peledak itu menewaskan lebih dari 40 polisi paramiliter India.

Sebagai respons, militer India membombardir fasilitas pelatihan Jaish-e-Mohammed di Balakot, Pakistan, sekitar 80 km dari Garis Kontrol (LoC) Kashmir. Pakistan menganggap serangan itu sebagai pelanggaran kedaulatan dan membalas dengan menyerang posisi militer India di dekat perbatasan.

Aksi saling serang itu mencapai puncaknya ketika jet-jet tempur kedua pihak terlibat pertarungan udara atau dogfight pada hari Rabu. Militer Pakistan mengklaim menembak jatuh dua jet tempur MiG-21 Bison yang salah satunya diterbangkan pilot Abhinandan Varthaman. Namun, India hanya mengaku kehilangan satu jet tempur.

Sebaliknya, militer India mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan dengan pesawat tempur MiG-21 Bison. Sayangnya, Pakistan membantah telah kehilangan jet tempur. Islamabad juga tidak mengakui maupun membantah telah menggunakan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat dalam dogfight dengan jet tempur New Delhi. 






Credit  sindonews.com




AS Hentikan Latihan Militer Skala Besar dengan Korsel


AS Hentikan Latihan Militer Skala Besar dengan Korsel
AS bersiap untuk mengumumkan latihan bersama skala besar tahunan yang dilakukan dengan Korsel dihentikan. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) bersiap untuk mengumumkan latihan bersama skala besar tahunan yang dilakukan dengan Korea Selatan (Korsel) dihentikan. Latihan tersebut kerap dilakukan setiap musim semi.

Dua pejabat pertahanan AS mengatakan latihan utama AS-Korsel sedang dibatasi sebagai bagian dari upaya pemerintahan Trump meredakan ketegangan dengan Korea Utara (Korut). Latihan tersebut - yang dikenal sebagai Key Resolve dan Foal Eagle - akan diganti dengan pelatihan khusus misi yang lebih kecil.

Sejak menjabat, Presiden Donald Trump telah berulang kali mengeluhkan latihan skala besar. Ia mengatakan latihan itu terlalu mahal dan AS menanggung terlalu banyak beban keuangan.

Menurut pejabat senior pertahanan militer telah melakukan latihan besar untuk mempertahankan kesiapan pasukannya menghadapi rezim Korea Utara (Korut).

Seorang pejabat AS mengatakan kepemimpinan militer kini sedang mengerjakan bagaimana serangkaian latihan yang lebih kecil dan pelatihan yang akan datang dapat digunakan untuk memastikan kesiapan pasukan. Dengan kemajuan teknologi, beberapa pelatihan dapat dilakukan secara virtual dan tidak lagi membutuhkan ribuan pasukan.

"AS telah mengidentifikasi cara untuk mengurangi potensi masalah kesiapan dengan melihat tugas misi yang disyaratkan dibandingkan harus melakukan latihan skala besar," kata seorang pejabat pertahanan seperti dilansir dari NBC News, Sabtu (2/3/2019).

Rencananya hal ini akan diumumkan kurang dari 48 jam setelah pertemuan puncak antara Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un berakhir tiba-tiba tanpa kesepakatan. Setelah pertemuan itu, Trump mengatakan bahwa latihan tahunan militer dengan Korsel sangat mahal dan pemerintah di Seoul hari membayar lebih untuk itu.

Berita tentang pengumuman yang direncanakan datang kurang dari 48 jam setelah pertemuan puncak antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berakhir dengan tiba-tiba tanpa kesepakatan. Trump mengatakan setelah itu bahwa latihan militer tahunan dengan Korea Selatan "sangat, sangat mahal" dan pemerintah di Seoul harus membayar lebih untuk itu.

Namun pejabat AS mengatakan keputusan itu tidak terkait dengan pertemuan di Hanoi, tetapi telah dipertimbangkan dalam beberapa waktu.

Setelah pertemuan puncak pertamanya dengan Kim Jong-un di Singapura pada Juni lalu, Trump mengumumkan bahwa AS akan menangguhkan latihan militer skala besar bersama Korsel, tetapi latihan dan pelatihan yang lebih kecil terus berlanjut.

Tetapi beberapa ahli terhadap masalah Korut mempertanyakan apakah latihan besar dapat ditunda tanpa secara signifikan mempengaruhi kemampuan pasukan memerangi ancaman.

"Itu akan bertentangan dengan apa yang dikatakan militer selama beberapa dekade," kata Bruce Klingner, mantan perwira CIA yang mengikuti perkembangan Korut dan sekarang menjadi pengajar senior di Heritage Foundation.

"Militer perlu berlatih," tegasnya.

"Jika Anda terus membatasi latihan Anda, di dalam suatu waktu hal itu mencapai proporsi bencana?" Klingner menambahkan.

"Sulit untuk diukur. Tapi tahukah Anda, seiring berjalannya waktu, pasti ada degradasi," tukasnya.

Namun pejabat AS bersikeras latihan dan skenario perlu beradaptasi untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah di wilayah tersebut. Sementara seorang juru bicara Pentagon menolak berkomentar. 



Credit  sindonews.com




China Tak Sudi Akui India dan Pakistan sebagai Negara Nuklir



China Tak Sudi Akui India dan Pakistan sebagai Negara Nuklir
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang. Foto/REUTERS


BEIJING - Pemerintah China menegaskan sikapnya yang tidak akan pernah mengakui India dan Pakistan sebagai negara bersenjata nuklir. Sikap yang sama juga berlaku untuk sekutunya, Korea Utara.

"Saya ingin mengatakan bahwa China tidak pernah mengakui India dan Pakistan sebagai negara-negara yang memiliki senjata nuklir," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang dalam sebuah media briefing di Beijing, pada hari Jumat.

"Posisi China dalam perjanjian tentang non-proliferasi senjata nuklir tetap kokoh dan tidak berubah," katanya lagi, seperti dikutip India Today, Sabtu (2/3/2019).

Sikap China itu, kata Lu Kang, mengacu pada Perjanjian Non-Proliferasi yang tidak ditandatangani oleh India maupun Pakistan. China telah memblokir masuknya India ke dalam Kelompok Pemasok Nuklir (NSG) yang beranggotakan 48 negara dengan alasan bahwa mereka belum menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir. India telah secara resmi mengajukan keanggotaan NSG pada Mei 2016.

Dalam reaksi pertamanya terhadap serangan udara Angkatan Udara India (IAF) terhadap kamp teror Jaish-e-Mohammed di Garis Kontrol (LoC) Kashmir, China mendesak India dan Pakistan untuk menahan diri. China telah meminta New Delhi untuk memerangi terorisme melalui kerja sama internasional.

Sementara itu, Prancis pada hari Jumat memberikan dukungan penuh kepada India dalam perang melawan terorisme dalam segala bentuknya. Paris juga menyambut baik pembebasan pilot jet tempur India, Komandan Angkatan Udara Abhinandan Varthaman, yang ditangkap militer Pakistan pada hari Rabu setelah jet tempur MiG-21-nya ditembak jatuh.

"Saya menyambut pelonggaran ketegangan antara India dan Pakistan serta pembebasan pilot Angkatan Udara India yang ditahan di Pakistan," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian. "Saya memuji pilihan kedua pemerintah untuk menahan diri dan bertanggung jawab dan mendesak mereka untuk melanjutkan dialog bilateral."

Le Drian mengatakan Prancis akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan 14 Februari di Pulwama dikenai sanksi. Jaish-e-Mohammed yang berbasis di Pakistan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan lebih dari 40 polisi paramiliter India itu.

Bersama dengan Amerika Serikat dan Inggris, Prancis telah mengajukan proposal baru di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memasukkan pemimpin Jaish-e-Mohammed; Masood Azhar, ke dalam daftar hitam pelaku terorisme. Tiga anggota tetap Dewan Keamanan PBB telah meminta komite sanksi Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara untuk membuat Azhar terkena embargo senjata, larangan perjalanan global, dan pembekuan aset.

Prancis sendiri telah mengambil alih kepresidenan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat. 





Credit sindonews.com





Sebut Patut Dicontoh, PM India Sambut Pilot yang Dibebaskan Pakistan



Sebut Patut Dicontoh, PM India Sambut Pilot yang Dibebaskan Pakistan
Komandan Sayap Abhinandan Varthaman, 35, pilot jet tempur India saat dibebaskan militer Pakistan di wilayah perbatasan, Jumat (1/3/2019) malam. Foto/REUTERS


NEW DELHI - Perdana Menteri (PM) Narendra Modi memuji keberanian pilot Angkatan Udara India (IAF) yang ditangkap militer Pakistan dan telah dibebaskan lagi pada hari Jumat. PM Modi menyambut kepulangan pilot bernama Abhinandan Varthaman tersebut.

Komandan Sayap Abhinandan Varthaman, 35, ditangkap militer Islamabad setelah pesawat jet tempur MiG-21 Bison yang dia terbangkan ke wilayah Kasmir Pakistan ditembak jatuh. Pilot tersebut sempat dipukuli warga Pakistan di Kashmir hingga wajahnya berlumuran darah sebelum akhirnya diamankan militer Islamabad. Jet tempurnya ditembak jatuh pada hari Rabu lalu.

"Dunia memperhatikan apa yang dilakukan India. India memiliki kekuatan untuk mengubah arti kata-kata dalam kamus, Abhinandan dulu berarti selamat datang. Dan sekarang makna bahasa Abhinandan akan berubah," kata PM Modi di Delhi, Sabtu (2/3/2019), dikutip NDTV.

Kata-kata pertamanya ketika dia berjalan menyeberang dari wilayah Pakistan melalui perbatasan Attari-Wagah adalah; "Senang bisa kembali ke negara saya."

Sebelumnya, PM Modi melalui Twitter pada Jumat malam menyambut Komandan Sayap itu kembali ke India. "Selamat datang di rumah, Komandan Sayap Abhinandan! Bangsa ini bangga dengan keberanianmu yang patut dicontoh. Angkatan bersenjata kita adalah inspirasi bagi 130 crore India. Vande Mataram!," tulis PM Modi.

Pembebasan pilot tempur India itu atas perintah PM Pakistan Imran Khan sebagai langkah nyata Islamabad untuk perdamaian. PM Khan berupaya meredam ketegangan Pakistan dan India yang sudah di ambang perang.

Konfrontasi kedua negara pecah setelah serangan 14 Februari di Pulwama oleh kelompok teror yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed. Serangan bom bunuh diri dengan mobil yang sarat bahan peledak itu menewaskan lebih dari 40 polisi paramiliter India.

Sebagai respons, militer India membombardir fasilitas pelatihan Jaish-e-Mohammed di Balakot, Pakistan, sekitar 80 km dari Garis Kontrol (LoC) Kashmir. Pakistan menganggap serangan itu sebagai pelanggaran kedaulatan dan membalas dengan menyerang posisi militer India di dekat perbatasan.

Aksi saling serang itu mencapai puncaknya ketika jet-jet tempur kedua pihak terlibat pertarungan udara atau dogfight pada hari Rabu. Militer Pakistan mengklaim menembak jatuh dua jet tempur MiG-21 Bison yang salah satunya diterbangkan pilot Abhinandan Varthaman. Namun, India hanya mengaku kehilangan satu jet tempur.

Sebaliknya, militer India mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan dengan pesawat tempur MiG-21 Bison. Sayangnya, Pakistan membantah telah kehilangan jet tempur. Islamabad juga tidak mengakui maupun membantah telah menggunakan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat dalam dogfight dengan jet tempur New Delhi. 





Credit  sindonews.com




Penjelasan Pakar Mengapa MiG-21 India Bisa Jatuhkan F-16 Pakistan



Penjelasan Pakar Mengapa MiG-21 India Bisa Jatuhkan F-16 Pakistan
Pesawat jet tempur MiG-21 India. Foto/REUTERS/Ajay Verma


NEW DELHI - Militer India telah membuktikan bahwa jet tempur MiG-21 miliknya menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan. Insiden ini mengejutkan, pesawat tempur buatan Amerika Serikat (AS) yang jauh lebih modern bisa dijatuhkan jet tempur buatan Rusia yang sudah tua.

Sejauh ini, militer Pakistan tetap menyangkal bahwa F-16 miliknya ditembak jatuh. Namun, bukti yang disodorkan militer India cukup kuat termasuk puing rudal AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile atau AIM-120 AMRAAM buatan Amerika Serikat yang memang menjadi senjata F-16.

Pakar militer Mikhail Khodarenok kepada Russia Today, Jumat (1/3/2019), mengatakan jatuhnya F-16 oleh MiG-21—jika dikonfirmasi militer Islamabad—maka sepenuhnya kesalahan pilot Pakistan, bukan faktor pesawat tempurnya.

IAF (Angkatan Udara India) mengonfirmasi bahwa salah satu dari pesawat tempur MiG-21 miliknya menjatuhkan F-16 PAF (Angkatan Udara Pakistan) pada hari Kamis, dua hari setelah Pakistan mengklaim menembak jatuh dua jet tempur India ketika ketegangan terus meningkat antara dua kekuatan nuklir tersebut di wilayah Kashmir yang disengketakan.

"Laporan berita dari zona pertempuran sering mengandung ketidakakuratan atau disinformasi yang disengaja, tetapi itu tidak berarti bahwa MiG-21 tidak dapat mencapai F-16, meskipun kedua pesawat itu sepenuhnya dari generasi yang berbeda," kata Khodarenok, yang merupakan pensiunan kolonel yang pernah bertugas di pasukan pertahanan rudal Rusia.

MiG-21 adalah pesawat jet tempur dan pencegat supersonik generasi ketiga, yang diperkenalkan ke militer Soviet pada tahun 1959. Sedangkan F-16 adalah pesawat tempur multirole supersonik generasi keempat, yang memasuki layanan Angkatan Udara AS hampir dua dekade kemudian .

Jelas, F-16 memiliki karakteristik yang jauh lebih maju, termasuk radius tempur 547 km, dibandingkan dengan MiG-21 yang memiliki radius tempur 370 km.

Namun, Khodarenok menjelaskan bahwa MiG-21 Bison yang digunakan oleh Angkatan Udara India adalah versi pesawat yang sebagian besar dimodernisasi.

"Sistem radar 'Spears' memungkinkan pelacakan pesawat musuh yang masuk pada jarak hingga 57 kilometer di depan dan hingga 30 kilometer di belakang. Ia dapat melacak delapan target pada saat bersamaan, dengan pencarian cepat dan penangkapan otomatis terhadap target yang diamati secara visual dalam mode pertempuran jarak dekat, yang diakhiri dengan penggunaan peluru kendali atau pun meriam," katanya.

MiG-21 Bison memiliki rudal jarak jauh R-77 sebagai bagian dari arsenalnya. "Jadi MiG-21 bisa menembak jatuh F-16 dengan baik. Dan bisa melakukannya dengan mudah," kata Khodarenok. “Selain itu, pesawat terbaik adalah yang memiliki pilot terbaik di dalam," imbuh dia.

Kemarin, komandan Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut bersama-sama berbicara di konferensi pers dan mengungkapkan kebohongan Pakistan bahwa militer Islamabad tidak melibatkan F-16 dalam serangan balasan mereka yang menargetkan instalasi militer India pada hari Rabu. "Ada cukup bukti untuk menunjukkan F-16 digunakan dalam misi ini dan Pakistan berusaha menyembunyikan fakta ini," kata wakil komandan IAF, Marsekal Udara RGK Kapoor. 







Credit  sindonews.com