Kamis, 15 Juni 2017

Kapal Militer Iran Bidik Helikopter AS dengan Laser di Selat Hormuz


Kapal Militer Iran Bidik Helikopter AS dengan Laser di Selat Hormuz
Kapal perang Amerika Serikat USS Bataan. Foto/US Navy


WASHINGTON - Sebuah kapal militer Angkatan Laut Iran yang dipersenjatai rudal mengarahkan laser ke arah helikopter marinir Amerika Serikat (AS) di kawasan Selat Hormuz. Pejabat Pentagon menyebut tindakan kru kapal Iran tidak profesional dan tidak aman.

Helikopter marinir AS itu tidak sendirian. Ada dua kapal perang Angkatan Laut Washington dan sebuah kapal kargo yang sedang keluar dari Teluk Persia melalui Selat Hormuz, pada hari Selasa malam.

Pengunaan laser oleh kapal militer Iran dalam latihan tersebut memicu respons dari kru helikopter AS, yakni dengan mengeluarkan suar terhadap kapal Teheran.

Kapal Iran itu berada dalam jarak 800 yard dari dua kapal perang AS.

Pejabat Pentagon, Bill Urban, dalam sebuah pernyataan mengkritik tindakan kru kapal militer Iran. Menurutnya, interaksi dengan laser merupakan tindakan tidak profesional.

”Helikopter yang diterangi dengan laser di malam hari berbahaya, karena menyebabkan bahaya dalam navigasi yang dapat mengganggu penglihatan dan dapat membingungkan para pilot yang menggunakan kacamata penglihatan malam,” kata Urban, yang dikutip dari Fox News, Kamis (15/6/2017).

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah pesawat jet tempur F-15 AS menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Iran di Suriah selatan.

Pesawat nirawak Teheran itu ditembak jatuh karena melepaskan tembakan ke pasukan oposisi Suriah yang didukung AS di sebuah kamp latihan militer di dekat Al Tanf, wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Yordania. 




Credit  sindonews.com





Tegang dengan Saudi Cs, Qatar Borong 36 Jet F-15 AS Rp159 Triliun


Tegang dengan Saudi Cs, Qatar Borong 36 Jet F-15 AS Rp159 Triliun
Qatar sepakat memborong 36 pesawat jet tempur AS senilai lebih dari Rp159 triliun pada Rabu (14/6/2017). Foto/REUTERS/Hamad I Mohammed


WASHINGTON - Qatar menandatangani kesepakatan pembelian 36 pesawat jet tempur F-15 dari Amerika Serikat (AS) senilai USD12 miliar atau lebih dari Rp159 triliun. Kesepakatan untuk memborong puluhan jet tempur Washington ini terjadi di tengah ketegangan antara Qatar dengan Arab Saudi dan koalisinya.

Menteri Pertahanan Qatar Khalid Al-Attiyah dan Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis  menyelesaikan kesepakatan itu pada hari Rabu di Washington. Pentagon telah mengonfirmasi penandatanganan kesepakatan tersebut.

“Penjualan tersebut akan memberi Qatar kemampuan canggih dan meningkatkan kerjasama keamanan dan interoperabilitas antara Amerika Serikat dan Qatar,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (15/6/2017).

Kongres AS pada tahun lalu menyetujui penjualan 72 unit pesawat jet tempur F-15 kepada Qatar dalam sebuah kesepakatan senilai USD21 miliar. Persetujuan Kongres itu sekaligus menjadi dukungan untuk kesepakatan yang diselesaikan pada hari Rabu.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan beberapa negara koalisi Arab telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah Doha dituduh mendukung dan mendanai kelompok  teroris. Namun, Qatar telah membantah tuduhan itu.

Pemutusan hubungan diplomatik oleh Saudi dan koalisinya itu diikuti dengan isolasi terhadap Qata di bidang perdagangan dan transportasi.

Penjualan puluhan pesawat jet tempur F-15 ini menyoroti posisi kompleks yang dimiliki pemerintahan Presiden Donald Trump. Pemerintah Trump dipaksa untuk menyeimbangkan fokusnya dalam memerangi terorisme dan mengatasi persaingan regional di antara sekutu Washington. Saudi dan Qatar adalah dua negara yang sama-sama menjadi sekutu AS.

Qatar menjadi tuan rumah bagi pasukan AS di pangkalan udara al-Udeid yang digunakan untuk menyerang ISIS di Irak dan Suriah.

”Ini membingungkan, dan hal terburuk yang ingin Anda lakukan dalam situasi yang panas dan rumit seperti ini adalah dengan memberikan pesan yang beragam,” kata Paul Sullivan, seorang spesialis Timur Tengah di Universitas Georgetown di Washington, merespons pengumuman Pentagon.

Kementerian Pertahanan Qatar mengatakan kesepakatan tersebut akan menciptakan 60.000 pekerjaan di 42 negara bagian AS sambil mengurangi beban pasukan Washington. 




Credit  sindonews.com




Senator AS Gagal Blokir Penjualan Senjata Rp6,7 Triliun ke Saudi

Senator AS Gagal Blokir Penjualan Senjata Rp6,7 Triliun ke Saudi
Senjata artileri pasukan Arab Saudi. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Upaya sejumlah senator Amerika Serikat (AS) untuk menghalangi penjualan amunisi berpresisi ke Arab Saudi gagal, karena kalah dalam voting Senat. AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump sepakat menjual senjata ke Saudi senilai USD510 juta atau sekitar Rp6,7 triliun.

Kesepakatan penjualan senjata senilai USD510 juta itu hanya bagian awal dari paket penjualan senjata yang lebih besar kepada Saudi. Kesepakatan tercapai ketika Trump melakukan kunjungan ke Riyadh bulan lalu.

Dalam voting senat, 47 suara senator menolak penjualan senjata Washington ke Riyadh. Namun, 53 suara senator lainnya mendukung.

Para senator yang berupaya memblokir penjualan senjata berpendapat bahwa rudal AS digunakan Saudi di Yaman yang membunuh banyak warga sipil.

Kubu penentang penjualan senjata itu dipimpin senator Rand Paul dari Partai Republik, Chris Murphy dari Partai Demokrat dan Al Franken dari Partai Demokrat.

“Arab Saudi bukanlah sekutu yang andal. Arab Saudi seharusnya tidak mendapatkan senjata ini,” tulis Paul melalui akun Twitter-nya, @RandPaul, yang dikutip Rabu (14/6/2017).

”Kongres akhirnya memperhatikan bahwa Arab Saudi menggunakan amunisi AS untuk secara sengaja mencapai target sipil di Yaman,” imbuh Senator Murphy dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara.

”Kampanye militer Arab Saudi di Yaman telah menyebabkan ribuan korban sipil dan menyebabkan kekosongan keamanan yang telah memberdayakan kelompok teroris seperti al-Qaeda dan ISIS,” imbuh senator asal Connecticut itu, seperti dikutip Russia Today.

Pada tahun 2016, Paul dan Murphy juga bermitra untuk memblokir kesepakatan penjualan senjata AS senilai USD1,15 miliar kepada Arab Saudi. Kesepakatan itu tercapai di era pemerintahan Presiden Barack Obama.

Upaya dua senator itu juga gagal karena suara penentang penjualan senjata hanya 27 senator, sedangkan yang mendukung penjualan senjata 71 senator.

Arab Saudi mulai membom Yaman sejak Maret 2015 dan akhirnya juga mengerahkan pasukan darat. Riyadh berusaha memulihkan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi yang sedang digulingkan kelompok Houthi.

Menurut data PBB, lebih dari 10.000 orang tewas akibat perang di Yaman. Saat ini, wabah kolera juga sedang menjangkiti warga Yaman. 




Credit  sindonews.com










Kesal Diremehkan Trump, Korut Ancam Jatuhkan Nuklir di New York


Kesal Diremehkan Trump, Korut Ancam Jatuhkan Nuklir di New York
Pemimpin Korut, Kim Jong-un memeriksa roket balistik strategis jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12). Foto/Istimewa


SEOUL - Korea Utara (Korut) mengancam akan menjatuhkan bom nuklir di New York. Pyongyang mengeluarkan ancaman itu untuk membuktikan cuitan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump salah.

Korut telah mengisyaratkan bahwa mereka dapat menguji rudal jarak jauh yang mampu menyerang New York. Ini terjadi beberapa bulan setelah Presiden Donald Trump bersikeras: "Itu tidak akan terjadi".

Menganggap pemimpin AS itu telah meremehkan kemampuan negara komunis yang penuh rahasia tersebut, sebuah artikel di surat kabar negara Rodong Sinmun mengemukakan bahwa negara itu telah berhasil mengembangkan rudal yang mendekati rudal balistik antar benua (ICBM).

"Trump terkejut awal tahun ini (sehingga mengatakan) bahwa akses terakhir senjata nuklir Korut yang bisa mencapai daratan AS tidak akan pernah terjadi," bunyi editorial media tersebut.

"AS merasa tidak nyaman karena ini terbukti dalam praktik. Uji senjata strategis yang dilakukan oleh Korut dengan jelas membuktikan bahwa saat uji coba ICBM-nya tidak jauh sama sekali," sambung artikel itu.

Ditambahkan: "Korut berjarak sekitar 10.400 km dari New York, tapi ini tidak jauh untuk penyerangan hari ini," seperti dikutip dari Independent, Rabu (14/6/2017).

Kutipan tersebut awalnya dilaporkan di majalah Foreign Policy.

Pada bulan Januari lalu, Trump berkicau di akun Twitternya setelah menerima laporan bakwa Korut mungkin akan menguji ICBM.

"Korut baru saja menyatakan bahwa pada tahap akhir mengembangkan senjata nuklir yang mampu mencapai bagian-bagian AS," tulisnya. "Itu tidak akan terjadi!"

Negara paria itu menanggapinya dengan sebuah pernyataan mereka akan melakukan uji coba rudal sesuai dengan keinginan pemimpinnya Kim Jong-un.

Bulan lalu, Letnan Jenderal Vincent Stewart, kepala Badan Intelijen AS, mengatakan bahwa tak terelakkan bahwa senjata nuklir yang diluncurkan dari Korut akan sampai ke daratan AS.

Pada akhir bulan lalu, Korut merilis foto rudal tipe Scud yang diluncurkan dan jatuh ke air di lepas pantai barat Jepang. Ini adalah pertunjukan ketiga semacam agresi militer dalam waktu tiga minggu.

Dalam beberapa pekan terakhir, AS telah mengirim armada kapal perang ke perairan Korut. AS juga membawa beberapa peluncur baru untuk sistem rudal pertahanan ke Korea Selatan (Korsel) untuk mengatasi ancaman militer dari utara perbatasan. 

Korut berpendapat bahwa pengejaran senjata nuklirnya semata-mata merupakan alat untuk mempertahankan diri dari kekuatan asing seperti AS.





Credit  sindonews.com



Membom Serbia dengan 15 Ton Uranium, NATO Digugat


Membom Serbia dengan 15 Ton Uranium, NATO Digugat
NATO membom Serbia dengan 15 ton depleted uranium (DU) pada perang 1999. NATO kini digugat karena menyebabkan bencana lingkungan di negara itu. Foto/Istimewa/US Air Force


BELGRADE - Tim hukum internasional sedang mempersiapkan sebuah tuntutan hukum terhadap NATO atas tuduhan mengebom Serbia dengan 15 ton uranium selama perang tahun 1999. Penggunaan uranium itu telah menyebabkan banyaknya penyakit terkait kanker di seluruh wilayah negeri selama bertahun-tahun.

”Pemboman NATO di Serbia pada tahun 1999 menggunakan 10 hingga 15 ton depleted uranium (DU), yang menyebabkan bencana lingkungan besar,” kata Srdjan Aleksic, seorang pengacara Serbia yang memimpin tim hukum internasional yang terdiri dari para pengacara Uni Eropa, Rusia, China dan India.

”Di Serbia, 33.000 orang jatuh sakit karena ini setiap tahun. Satu anak setiap hari,” ujar Aleksic.

Kantor layanan pers NATO mengaku sudah mengetahui tuduhan dari Serbia, namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Tim pengacara internasional itu menjawab pertanyaan mengapa baru menggugat NATO setelah berselang 19 tahun. ”Mengingat konsekuensi mengerikan bagi populasi kami, tidak ada kata terlambat untuk menuntut seseorang yang telah menyebabkan bencana lingkungan, seseorang (yang) membom Serbia dengan senjata kuasi-nuklir, yaitu uranium yang habis,” lanjut pengacara Serbia itu, seperti dikutip Russia Today, Rabu (14/6/2017).

Aleksic mengatakan 19 negara yang merupakan bagian dari NATO pada saat itu perlu membayar kompensasi. ”Atas kerugian finansial dan non-finansial kepada semua warga yang meninggal atau jatuh sakit sebagai bukti pemboman NATO,” imbuh Aleksic.

”Kami mengharapkan anggota NATO memberikan perawatan kepada warga kami yang menderita kanker,” ujar dia.”Blok tersebut juga harus menyediakan teknologi dan peralatan yang diperlukan untuk menghapus semua jejak uranium yang habis dari Serbia.”

Menurut tim pengacara, penggunaan senjata terlarang oleh aliansi militer pimpinan AS di Balkan merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi dan peraturan internasional yang melindungi orang-orang dari jenis senjata mematikan seperti itu.

Tim pengacara itu juga menuduh NATO menggunakan uranium yang habis dalam perang Irak pada tahun 1991. ”Aliansi tersebut belum diadili atas tindakan ini, tapi konsekuensinya adalah bencana,” kata Aleksic.

Dalam laporannya pada tahun 2000 tentang DU, NATO mengonfirmasi penggunaan amunisi tersebut baik di Irak maupun di Balkan.

”Di Irak, sekitar 300 metrik ton amunisi DU ditembakkan oleh tentara Amerika dan Inggris. Baru-baru ini, NATO mengonfirmasi penggunaan amunisi DU di medan perang Kosovo, di mana sekitar 10 metrik ton DU digunakan,” papar dia. 




Credit  sindonews.com







Koalisi Pimpinan AS Akui Gunakan Bom Fosfor di Mosul


Koalisi Pimpinan AS Akui Gunakan Bom Fosfor di Mosul
Selandia Baru, sebagai anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi koalisi telah menggunakan amunisi yang dilengkapi dengan fosfor putih dalam serangan di Mosul. Foto/Istimewa


WELLINGTON - Selandia Baru, sebagai anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi koalisi telah menggunakan amunisi yang dilengkapi dengan fosfor putih dalam serangan di Mosul. Pernyataan ini datang  di tengah meningkatnya kritik atas penggunaan senjata serbaguna, yang bisa sangat berbahaya bagi warga sipil.

"Kami telah menggunakan fosfor putih di Mosul barat untuk membuat warga sipil keluar dengan aman," kata Brigadir Jenderal Hugh McAslan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (14/6).

Konfirmasi tersebut muncul saat Human Rights Watch (HRW) mengkritik koalisi tersebut karena mengerahkan jenis amunisi yang kontroversial dalam perang melawan ISIS.

"Tidak peduli bagaiman fosfor putih digunakan, ini menimbulkan risiko tinggi akan bahaya mengerikan dan lama di kota-kota ramai seperti Raqqa dan Mosul dan daerah-daerah lain dengan konsentrasi penduduk sipil," kata Direktur urusan senjata HRW, Steve Goose.

"Pasukan pimpinan AS harus melakukan semua tindakan pencegahan yang layak untuk meminimalkan bahaya sipil saat menggunakan fosfor putih di Irak dan Suriah," sambungnya.

Fosfor putih terbakar saat bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan panas dengan suhu tinggi dan asap putih. Amunisi dengan bahan kimia dapat digunakan sebagai senjata pembakar, untuk membuat layar asap, atau sebagai sinyal.  




Credit  sindonews.com








Pesawat nirawak China bertenaga surya dekati orbit





Beijing (CB) - Pesawat nirawak bertenaga surya pertama milik China, Caihong, mampu terbang di atas ketinggian 20 kilometer dari permukaan laut.

Tim proyek di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Luar Angkasa dan Kerja Sama Teknologi China (CASTC) mengemukakan bahwa Caihong terbang mendekati orbitnya selama lebih dari 15 jam sebelum mendarat dengan aman.

Di dekat orbit yang berjarak sekitar 20 hingga 100 kilometer dari permukaan laut itu udaranya sangat tipis yang dapat mengurangi kemampuan teknis pesawat berbahan bakar minyak.

Namun drone bertenaga surya seperti Caihong mampu menjelajah dengan baik di area tersebut dan diperkirakan mampu terbang selama beberapa bulan pada masa mendatang, demikian kata Direktur Proyek Caihong, Li Guangjia, sebagaimana dikutip media resmi China di Beijing, Rabu.

Drone dengan bentang sayap 45 meter yang dilengkapi dengan panel surya itu bisa menekan biaya dan tidak mengharuskan pengisian bahan bakar untuk misi jangka panjang, demikian kata Shi Wen selaku kepala teknis proyek tersebut.

Caihong yang berarti "pelangi" itu juga tidak menyebabkan polusi udara sehingga ramah terhadap lingkungan, tambah Shi.

Dengan keberhasilan menerbangkan Caihong, maka China menjadi negara pionir ketiga dalam mengembangkan teknologi drone bertenaga surya yang mampu mendekati orbit setelah Amerika Serikat dan Inggris.

AS telah mengembangkan drone sejenis yang diberi nama "Helios" dan Inggris telah mengirimkan "Zephyr" di atas ketinggian 15 kilometer pada 2007.

Tim Proyek Caihong mengklaim berhasil mengatasi hambatan utama teknologi, seperti aerodinamika, sistem kendali, dan efisiensi penggunaan energi selama mengembangkan drone tersebut.

Dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengatasi sistem kendali dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca sebelum Caihong layak diterbangkan.

Menurut rencana proyek tersebut, Caihong dapat menjalankan fungsi-fungsi satelit komunikasi dengan memberikan pelayanan data.

Caihong juga diproyeksikan menjadi "hub Wi-Fi mobile" dan memberikan akses internet di daerah atau kepulauan terpencil.

Bahkan menurut Shi, drone tersebut juga mampu melakukan survei forestrasi dan pertanian, termasuk juga memberikan peringatan dini atas bencana alam.

"Saat gempa, banjir, atau kebakaran hutan yang menyebabkan terputusnya saluran telekomunikasi, drone tersebut masih bisa memberikan pelayanan komunikasi di beberapa daerah terdampak," ujarnya. 




Credit  antaranews.com




Siapa Makhluk Hidup di Bumi yang Berusia Lima Ribu Tahun?


Siapa Makhluk Hidup di Bumi yang Berusia Lima Ribu Tahun? 
Ilustrasi (REUTERS/Shannon Stapleton)


Jakarta, CB -- Tak banyak makhluk hidup di Bumi yang usianya menyentuh atau melampaui usia 100 tahun. Kura-kura adalah salah satu hewan yang dikenal luas bisa mencapai usia tersebut.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa umur 100 tahun bukanlah batas usia paling tinggi bagi suatu makhluk hidup. Manusia sendiri tercatat beberapa kali menembus usia satu dekade. Violet Brown, perempuan asal Jamaika, saat tercatat sebagai manusia tertua yang masih hidup dengan usia 117 tahun.

Namun pemegang rekor makhluk hidup tertua di dunia saat ini tentu saja bukan Brown atau kura-kura. Adalah kelompok pepohonan yang terbukti mampu hidup jauh melebihi makhluk lain di muka planet.

Ahli kehutanan Tony Kirkham memastikan bahwa pohon lebih berumur panjang ketimbang hewan. Ada sejumlah cara untuk membuktikannya.

"Pertama, kita bisa melihat catatan sebelumnya untuk mengetahui apakah ada sebuah pohon yang tumbuh di waktu ditentukan. Lalu kita tengok lukisan dan karya seni untuk memastikan kehadiran pohon itu," ujar Kirkham seperti dimuat oleh BBC, Senin (12/6).

Dari sekian pohon berusia panjang itu, adalah pohon pinus Great Basin yang tercatat sebagai makhluk hidup tertua di dunia. Pohon pinus yang terletak di White Mountains, California, Amerika Serikat, itu diketahui telah hidup selama 5.062 tahun.

Dengan usia seperti itu, pohon pinus bernama latin Pinus longaeva ini berarti sudah hidup semenjak kerajaan Romawi bangkit hingga runtuh. Pohon ini pun tegak berdiri sejak bangsa Mesir baru mulai membangun piramida.

Selain pohon pinus tak bernama itu, sebenarnya masih ada pohon lain bernama "Pando" yang juga berusia sekitar 5.000-an tahun. Namun usia pohon ini sulit diidentifikasi karena pohon ini lebih menyerupai sebuah hutan. Dengan 50 ribu lebih dahan yang mirip pohon tunggal, Pando punya luas seukuran Kota Vatikan.

"Ada beragam perkiraan namun pohon aslinya dipastikan sudah tidak ada," ujar Prof Karen Mock dari Utah State University.

Ketiadaan pohon inti itu memusnahkan harapan peneliti untuk mengetahui usia asli Pando. Dengan keadaan seperti sekarang, para peneliti hanya bisa menebak usia Pando di kisaran ribuan hingga 80.000 ribu tahun.

Selain tumbuhan, ada pula organisme yang diperkirakan berusia sangat panjang seperti kura-kura Galapagos dan bunga karang kaca di lautan Antartika. Bahkan nama kedua diperkirakan sudah hidup selama 15.000 tahun.

Kendati begitu, para peneliti sepakat bahwa pohon pinus tak bernama di California tadi sebagai spesies tertua yang masih hidup sampai sekarang. Menurut mereka, baik usia Pando maupun usia bunga karang kaca Antartika masih berupa tebakan. Sementara pohon pinus tadi sudah terbukti secara ilmiah hidup selama 5.062 tahun di muka Bumi.                    





Credit  CNN Indonesia






Ragam Stun gun, Alat Kejut Listrik untuk Bela Diri


Ragam <i>Stun gun</i>, Alat Kejut Listrik untuk Bela Diri 
Ilustrasi stun gun yang bisa melemparkan


Jakarta, CB -- Insiden perampokan yang terjadi berturut-turut menyebabkan Kepolisian Republik Indonesia mengeluarkan izin bagi masyarakat untuk memiliki alat kejut listrik alias stun gun. Polisi menilai stun gun bisa jadi alat bela diri individu dari serangan rampok dan semacamnya.

Lalu, apakah stun gun? Senjata ini mungkin tak begitu dikenal di Indonesia. Namun di luar negeri, stun gun cukup populer sebagai senjata pribadi.

Setidaknya ada beberapa alasan stun gun efektif jadi pelindung diri. Diantaranya, efek lumpuh yang ditimbulkan dan ukurannya yang mudah dibawa.



Pada prinsipnya, stun gun melumpuhkan target dengan melepas muatan listrik yang cukup kuat ke tubuh target. Meski voltase besar, namun muatan listriknya tak begitu kuat, sehingga tak sampai membunuh.

Ada sejumlah jenis stun gun yang bisa diperoleh di pasaran yaitu tipe standar, taser, dan stun gun cair. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Stun gun standar

Stun gun tipe standar ini adalah tipe yang paling umum diketahui orang. Bentuknya didesain sebagai alat yang dipakai untuk jarak dekat. Sengatan yang dihasilkan bervariasi dari sekedar ribuan volt hingga ada yang mengklaim bisa menghasilkan jutaan volt.

Pada prakteknya, bukan kuat arus (volt) yang menyebabkan suatu sarangan listrik menyakitkan atau tidak. Melainkan berapa banyak jumlah listrik yang dialirkan (ampere).

Stun gun tipe standar ini, digadang-gadang sebagai yang paling efektif. Harganya pun relatif lebih murah ketimbang yang lain. Tenaganya juga bisa diisi ulang sehingga mudah untuk dibawa kemana pun.

Kelemahan dari jenis stun gun ini adalah ia tak bisa dipakai dari kejauhan. Untuk melumpuhkan target, pemiliknya harus menyentuh langsung target.

Taser

Taser sebenarnya tidak bisa dikategorikan sebagai stun gun. Namun alat ini termasuk alat kejut listrik untuk membela diri.



Perbedaan utama taser dengan stun gun biasa adalah dari jarak penggunaan. Taser yang umumnya berbentuk menyerupai pistol. Perangkat ini bisa melumpuhkan target dari jarak 4,5 meter sampai 6,4 meter.

Taser bekerja dengan melontarkan semacam "peluru" untuk mengunci sasaran yang ingin disengat. Listrik yang dihantarkan diklaim bisa mencapai kecepatan 50 ribu volt.

Tak hanya "peluru", Taser juga dilengkapi dengan penyengat jarak dekat sehingga bisa melumpuhkan target dengan menyentuhnya langsung.

Penggunaan taser untuk menembak dari jarak jauh punya risiko. Seperti halnya penggunaan pistol, jika pemilik taser tak pandai menembakkannya, maka "peluru" bisa jadi salah sasaran. Selain itu, taser juga lebih mahal ketimbang stun gun biasa. Terutama karena baterainya tak bisa diisi ulang. Pemilik harus membeli baterai baru ketika tenaganya habis.

Terakhir, kepemilikan taser biasanya diawasi lebih ketat.

Liquid stun gun

Stun gun ini menggunakan medium cairan sebagai pengantar listrik. Secara prinsip, cara kerja jenis ini serupa dengan taser. Bedanya, stun gun ini memakai cairan sebagai peluru ketimbang kawat kecil untuk mengantarkan listriknya.

Cairan yang dipakai merupakan gabungan dari air, garam dan elemen konduktor lainnya. Saat pemiliknya menarik pelatuk, listrik akan mengalir menuju target yang sudah ditembakkan cairan tersebut.

Kelebihan jenis ini adalah jangkauannya yang lebih jauh ketimbang taser. Ia juga bisa ditembakkan secara beruntun.

Repotnya dari senjata ini adalah pemiliknya harus membawa serta perangkat yang menampung cairan khusus tadi. Sehingga agak merepotkan saat dibawa bepergian.






Credit  CNN Indonesia





Polisi Izinkan Stun Gun, Bagaimana Cara Kerjanya?


Polisi Izinkan Stun Gun, Bagaimana Cara Kerjanya? 
Stun gun atau senjata kejut listrik kini diperbolehkan dipakai sebagai alat bela diri (dok. Thinkstock/Arijuhani)


Jakarta, CB -- Kasus kejahatan di masyarakat kian meresahkan. Untuk itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochmad Iriawan mempersilakan warga menggunakan senjata kejut listrik atau stun gun untuk membela diri.

Hal ini disampaikan Iriawan menanggapi kasus penembakan Davidson Tantono di SPBU Cengkareng, Jakarta Barat dan Italia Chandra Kirana di Karawaci, Tangerang baru-baru ini.



Cara kerja stun gun
Cara kerja senjata kejut ini menggunakan perangkat yang bisa menghasilkan voltase tinggi dari sumber berarus lemah, biasanya berasal dari baterai. Umumnya, stun gun ukurannya sebesar lampu senter. Biasanya perangkat ini ditenagai oleh baterai 9-volt.

Arus listrik ini digunakan untuk melumpuhkan sementara mekanisme otot. Orang yang dikenai sengatan listrik ini akan kesulitan bergerak. Ia akan merasakan sakit dan lumpuh sementara ketika senjata tengah ditujukan padanya.

Tingkat sakit yang diakibatkan, tergantung dari besaran tegangan listrik yang dihasilkan perangkat. Keterkejutan yang timbul diakibatkan oleh berkedutnya otot secara tak terkendali pada bagian yang dikenai arus listrik atau disebut juga kejang otot.

Cara paling efektif untuk menggunakan senjata semacam ini adalah dengan mengarahkannya ke area sensitif tubuh lawan. Sebab, efeknya akan lebih menyakitkan.

Meski perangkat ini menggunakan tegangan tinggi, namun biasanya tak sampai menyebabkan kematian. Namun, kemungkinana akan menimbulkan efek yang membahayakan jika dikenai di area sekitar jantung.

Gandakan voltase

Baterai ini memasok listrik ke sirkuit yang berisi berbagai komponen elektronik. Sirkuit ini berisi bermacam transformator. Ini adalah komponen untuk meningkatkan tegangan listrik di sirkuit. Para produsen banyak yang mengklaim bahwa alat ini bisa menghasilkan tegangan dari ribuan hingga jutaan volt.

Padahal, bukan kuat arus (volt) yang menyebabkan suatu sarangan listrik menyakitkan atau tidak. Melainkan berapa banyak jumlah listrik yang dialirkan (ampere).

Di dalamnya juga terdapat osilator. Ini adalah komponen yang memfluktuasi arus untuk menghasilkan pola denyut kelistrikan yang tertentu.



Arus ini lantas disimpan di kapasitor. Dari kapasitor, listrik akan dilepaskan ke elektroda yang digunakan untuk menyerang.

Elektroda ini adalah dua plat metal dibagian luar perangkat. Keduanya yang ditempatkan berjarak dan saling berhadapan. Keduanya memiliki perbedaan tegangan yang tinggi.

Jika jarak antara dua elektroda ini diberi konduktor, misal badan penyerang, denyutan listrik akan mencoba berpindah dari satu elektroda ke elektroda lainnya. Hal ini akan mengantarkan listrik ke sistem syaraf penyerang.

Pada beberapa stun gun, ada yang menempatkan dua pasang elektroda. Elektroda bagian dalam dan luar. Bagian luar memiliki jarak lebih jauh dari bagian dalam.


Elektroda bagian dalam bisa bisa menampakkan percikan listrik dan bunyi. Hal ini terjadi karena letak kedua elektrodanya lebih berdekatan. Fungsi percikan dan bunyi listriki ini adalah untuk memberi peringatan kepada penyerang.

Tapi, ada juga jenis stungun lain yang sengaja tak menampilkan percikan dan bunyi. Stungun ini lebih menekankan aspek fungsional dan efek kejut. Bahkan, perangkat ini ada yang disamarkan dalam bentuk payung, senter, atau objek lain yang umum. Dengan demikian, pengguna bisa menyerang tiba-tiba tanpa peringatan.

Sementera itu, stun gun yang digunakan oleh polisi dan militer biasanya lebih rumit. Selain itu, besaran voltase sengatannya pun lebih beragam. 




Credit  CNN Indonesia


Rawan Rampok, Polisi Persilakan Warga Gunakan Setrum Stun Gun


Rawan Rampok, Polisi Persilakan Warga Gunakan Setrum Stun Gun 
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochmad Iriawan mempersilakan warga menggunakan alat kejut elektronik atau stun gun untuk membela diri dari pelaku kejahatan. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)


Jakarta, CB -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochmad Iriawan mempersilakan warga menggunakan alat kejut elektronik atau stun gun untuk membela diri dari pelaku kejahatan.

Pernyataan itu disampaikan agar masyarakat lebih waspada, berkaca pada kasus penembakan Davidson Tantono di SPBU Cengkareng, Jakarta Barat dan Italia Chandra Kirana di Karawaci, Tangerang baru-baru ini.

"Kalau membela diri bisa. Silakan, tidak masalah asal ada perizinannya," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/6).

Iriawan mengatakan, Italia termasuk warga yang berani melaporkan kejahatan di sekitarnya. Diketahui, saat hendak mencegah pencuri mengambil motornya, Italia sempat berteriak dan melawan salah satu perampok.

Hanya saja, kata Iriawan, wanita itu tewas tertembak oleh dua pencuri yang juga membawa senjata api.

"Korban (Italia) memang berani dan cukup cerdik," ujarnya.

Iriawan menambahkan, pihaknya sedang melakukan pengajaran terhadap pelaku, baik kawanan perampok di Cengkareng maupun di Karawaci.

Iriawan pun berpesan agar polisi tidak segan-segan memberikan tindakan tegas kepada pelaku jika tertangkap nantinya.

"Kami akan memburu pelaku tersebut semaksimal mungkin karena cukup sadis," kata Iriawan.

Wakil Kapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana sementara itu mengatakan, pihaknya belum mendapatkan hasil resmi puslabfor terkait senjata yang digunakan oleh pelaku perampokan.



Credit  CNN Indonesia





ASEAN Pertimbangkan Patroli Gabungan Hadapi Terorisme


ASEAN Pertimbangkan Patroli Gabungan Hadapi Terorisme 
Menhan Malaysia menyebut wacana pembentukan patroli gabungan negara ASEAN tengah dibahas sebagai upaya menghadapi ancaman meningkatnya terorisme di kawasan. (Foto: AFP PHOTO/Roslan RAHMAN)


Jakarta, CB -- Negara anggota ASEAN dikabarkan tengah mempertimbangkan melakukan patroli maritim dan udara bersama menyusul meningkatnya ancaman teror di kawasan tersebut.

"Kita harus mengerahkan seluruhnya untuk mencegah ISIS mendarat di kawasan ini. Negara ASEAN berkomitmen menguatkan upaya [pencegahan] ini, dengan memulai patroli maritim gabungan di kawasan dalam waktu dekat," ucap Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein di Kuantan, Rabu (14/6).

"Setelah itu, kami [ASEAN] mungkin akan meluncurkan patroli udara gabungan di kawasan," katanya menambahkan.

Strategi ini meniru patroli maritim gabungan antara Filipina, Indonesia, dan Malaysia yang telah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Hishammuddin mengatakan, skema tersebut terbukti efektif menumpas kejahatan pembajakan kapal di sekitar perairan selatan Filipina, Sabah, dan Selat Malaka.



Beberapa tahun terakhir, Asia Tenggara menjadi sasaran meningkatnya kemunculan gerakan ekstremis.

Tak sedikit kelompok militan di kawasan mulai menyatakan mendukung kelompok teroris binaan Abu Bakr al-Baghdadi yang bermarkas di Irak dan Suriah tersebut.

Sejumlah pihak khawatir bahwa ISIS tengah menguatkan jaringannya di sejumlah kawasan seperti di Asia Tenggara, menyusul semakin tertekannya kelompok tersebut di Timur Tengah akibat gempuran koalisi negara Barat.

Apalagi sejak memasuki Ramadan sekitar akhir Mei lalu, ISIS dan pendukungnya terlihat menggencarkan serangannya di berbagai belahan dunia termasuk Asia Tenggara, khususnya Filipina.

Sejak akhir Mei lalu, pemberontak Maute terus memberi perlawanan sengit pada militer Filipina di Marawi, Mindanao.



Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS ini bahkan sempat menancapkan bendera hitam yang menyalahi lafaz 'la ilaha ilallah' atau 'tiada Tuhan selain Allah' khas kelompok itu di hampir seluruh penjuru kota.

Beberapa pengamat menganggap, jika insiden di Marawi ini berkepanjangan, ditakutkan akan menjadi basis baru bagi ISIS di kawasan dan menjadi daya tarik bagi militan di negara tetangga untuk ikut bergabung di sana.

Karena itu, Hishammuddin menegaskan, ASEAN juga harus bisa meyakinkan negara lainnya luar kawasan mengenai bahaya dan ancaman terorisme ini.

"Jika ini dibiarkan tidak terkendali, bukan hanya kawasan ASEAN yang akan terpengaruh tapi juga negara tetangga seperti China, Selandia Baru, dan Australia," kata Hishammuddin, seperti dikutip Strait Times.






Credit  CNN Indonesia





Pangkalan Udara Travis Ditutup Karena 'Insiden Penembakan'


Pangkalan Udara Travis Ditutup Karena 'Insiden Penembakan' 
Pangkalan udara Travis di California ditutup berkaitan dengan insiden penembakan. (AFP PHOTO / SAUL LOEB)


Jakarta, CB -- Penutupan pangakalan udara Travis di California disebabkan adanya insiden penembakan. Hal tersebut dikonfirmasi juru bicara Travis Air Force Base.

“Terdapat insiden penembakan di dalam pangkalan udara yang menyebabkan pangkalan ditutup,” ujar Sersan Nicole Leidholm, juru bicara Travis Air Force Base kepada AFP, dikutip Kamis (15/6). 

Dia juga menambahkan seluruh staf di pangkalan yang berlokasi 90 kilometer dari San Francisco itu sudah diminta mencari tempat aman untuk berlindung dan masyarakat diimbau menjauhi area.

Leidholm menyebut alarm di pangkalan berbunyi sekitar pukul 15.15 petang dan hingga berita ini diturunkan belum ada laporan korban luka ataupun tewas.

Sebelumnya, otoritas Pangkalan Udara Travis di California, Amerika Serikat, mengimbau para staf dan pengunjung untuk mencari ‘tempat berlindung’ berkaitan dengan ‘insiden keamanan internasional’, pada Rabu (14/6) petang, waktu setempat.


“Pangkalan Udara Travis saat ini menanggapi insiden keamanan internasional. Rincian lebih lanjut akan dirilis segera. Masyarakat diminta untuk menjauh dari pangkalan agar responden darurat bisa melakukan pengamanan,” demikian bunyi imbauan di laman Facebook Travis Air Force Base.

Sementara itu, melalui akun Twitter, Pangkalan Udara Travis mengimbau para staf mengunci pintu dan jendela, serta menunggu informasi lebih lanjut.

Di sisi lain, insiden penembakan juga terjadi di Gedung UPS di San Franciso. Otoritas menyarankan masyarakat berlindung dalam rumah hingga ada instruksi lebih lanjut.

Rekaman pantauan udara menunjukkan polisi membawa puluhan orang berseragam coklat keluar gedung. Kendaraan taktis tiba di lokasi tak lama setelahnya.



Credit  CNN Indonesia


'Insiden Internasional', Pangkalan Udara California Ditutup


'Insiden Internasional', Pangkalan Udara California Ditutup 
Pangkalan udara Travis di California ditutup berkaitan dengan insiden keamanan internasional. (Reuters/Mike Blake)


Jakarta, CB -- Otoritas Pangkalan Udara Travis di California, Amerika Serikat, mengimbau para staf dan pengunjung untuk mencari ‘tempat berlindung’ berkaitan dengan ‘insiden keamanan internasional’, pada Rabu (14/6) petang, waktu setempat.

Hal itu diumumkan di laman sosial media mereka.

“Pangkalan Udara Travis saat ini menanggapi insiden keamanan internasional. Rincian lebih lanjut akan dirilis segera. Masyarakat diminta untuk menjauh dari pangkalan agar responden darurat bisa melakukan pengamanan,” demikian bunyi imbauan di laman Facebook Travis Air Force Base.

Sementara itu, melalui akun Twitter, Pangkalan Udara Travis mengimbau para staf mengunci pintu dan jendela, serta menunggu informasi lebih lanjut.



Belum diketahui insiden apa yang menyebabkan pemberitahuan tersebut.

Di sisi lain, terjadi dua insiden penembakan di AS pada Rabu. Insiden pertama berlokasi di Eugene Simpson Stadium Park, Alexandria, Virginia, yang tak jauh dari Washington. Insiden itu melukai legislator senior Partai Republik Steve Scalise dan lima orang lainnya, termasuk dua orang polisi.

Sementara, pelaku penembakan sendiri dikabarkan tewas.

Adapun insiden ke-dua terjadi di Gedung UPS di San Francisco. Otoritas menyarankan masyarakat berlindung dalam rumah hingga ada instruksi lebih lanjut.



Antonio Salic, seorang saksi, mengatakan ia sedang bekerja di sebuah rumah di seberang gedung UPS ketika penembakan terjadi.

“Saya sedang bekerja dan tiba-tiba terdengar tembakan dan saya mengintip ke luar jendela,” ujarnya kepada CNN. “Saya melihat orang-orang keluar dan mereka terluka. Orang-orang berlarian.”

Rekaman pantauan udara menunjukkan polisi membawa puluhan orang berseragam coklat keluar gedung. Kendaraan taktis tiba di lokasi tak lama setelahnya.

Lokasi tersebut berada di daerah Potrero Hill, sebuah kawasan perumahan.

Polisi tampak terkonsentrasi di sekitar UPS San Francisco Customer Center, beberapa blok di bagian timur Franklin Square. 




Credit  CNN Indonesia


Penembakan Di Pangkalan Udara Travis Bahaya Palsu


Penembakan Di Pangkalan Udara Travis Bahaya Palsu 
Insiden penembakan yang terjadi di pangkalan udara Travis di California ternyata bahaya palsu. (Reuters/Shawn Nickel)


Jakarta, CB -- Juru Bicara Pangkalan Udara Travis di Calfornia menyebut insiden penembakan di bandara militer tersebut sebagai bahaya palsu dan penutupan pangkalan dibatalkan.

“Kami menerima laporan adanya insiden penembakan di Pangkalan Udara Travis dan responden darurat langsung menangani insiden tersebut,” kata Juru Bicara Travis Air Force Base Sersan Nicole Leidholm kepada AFP, Kamis (15/6).

“Namun, setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, tidak ditemukan adanya pelaku penembakan dan kini pangkalan sudah dibuka kembali,” paparnya.



Leidholm menyebut alarm berbunyi di pangkalan militer tersebut pada pukul 15.15 waktu setempat yang memicu respon darurat dari semua pihak. Otoritas setempat langsung meminta para staf untuk mencari tempat berlindung dan menutup pangkalan.

Imbauan itu disebarluaskan melalui akun media sosial Facebook serta Twitter.

“Pangkalan Udara Travis saat ini menanggapi insiden keamanan internasional. Rincian lebih lanjut akan dirilis segera. Masyarakat diminta untuk menjauh dari pangkalan agar responden darurat bisa melakukan pengamanan,” demikian bunyi imbauan di laman Facebook Travis Air Force Base.



Sementara itu, melalui akun Twitter, Pangkalan Udara Travis mengimbau para staf mengunci pintu dan jendela, serta menunggu informasi lebih lanjut. 




Credit  CNN Indonesia






Amerika tak menang di Afghanistan; ini pengakuan menteri pertahanannya



Amerika tak menang di Afghanistan; ini pengakuan menteri pertahanannya
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James (Jim) Mattis. (Reuters)


Washington (CB) - Menteri Pertahanan AS Jim Mattis pada Selasa (13/6) mengatakan Amerika Serikat masih "belum menang" dalam perang paling lama AS di Afghanistan.

"Kita tidak menang di Afghanistan saat ini," kata Mattis di Washington dalam satu acara dengar pendapat di Kongres, sebagaimana dikutip Xinhua. "Dan kita akan memperbaiki ini sesegera mungkin."

Menurut Mattis, Pentagon mendefinisikan menang di Afghanistan sebagai situasi tempat Pemerintah Afghanistan, dengan bantuan internasional, akan bisa menangani kerusuhan dan menurunkannya ke tingkat pasukan keamanan lokal dapat menanganinya.

"Mungkin perlu kekuatan tambahan yang melakukan dan memelihara pelatihan dan kemampuan yang baik," kata Mattis. "Ke depan akan ada era bentrokan kecil sering terjadi dan kita perlu perubahan dalam pendekatan."

Mattis bukan pejabat senior pertama Pemerintah Presiden AS Donald Trump yang secara terbuka memperingatkan prospek suram bagi situasi keamanan di Afghanistan.

Direktur Intelijen Nasional AS Dan Coats pada Mei juga memperingatkan bahwa situasi keamanan di Afghanistan sangat mungkin akan memburuk pada masa depan sekalipun Amerika Serikat dan sekutunya memberi bantuan militer tambahan.

Peringatan tersebut disampaikan saat Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan apakah akan mengirim tambahan ratusan prajurit AS ke Afghanistan, atau tidak.

Mantan presiden AS Barack Obama pernah berencana mengurangi jumlah tentara AS saat ini, 9.800 personel, di Afghanistan jadi sebanyak 5.500 personel sampai akhir 2015 dan menarik semua tentara AS pada akhir 2016, ketika masa jabatan presidennya berakhir.

Namun, mengingat situasi keamanan yang memburuk di Afghanistan, Pemerintah Obama berulangkali menunda penarikan itu.

Saat ini, ada sebanyak 8.400 prajurit AS dan sebanyak 5.000 personel lagi dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di lapangan di Afghanistan untuk melatih dan membantu pasukan Afghanistan menghadapi Taliban, serta melakukan misi kontra-terorisme.





Credit  antaranews.com





PBB: serangan AS makan banyak korban sipil di Raqqa


PBB: serangan AS makan banyak korban sipil di Raqqa
Pasukan koalisi Arab-Kurdi yang tergabung dalam Koalisi Demokratik Suriah (SDF) bergerak untuk menguasai ibu kota ISIS di Raqqa. (Reuters)


Jenewa (CB) - Tim penyidik kejahatan perang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu menyatakan bahwa serangan udara oleh koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat terhadap benteng pertahanan kelompok bersenjata ISIS di Raqqa, Suriah telah memakan "korban sipil dalam jumlah besar."

Pihak koalisi membombardir kota tersebut sebagai dukungan udara untuk operasi militer darat oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah kelompok gabungan milisi Kurdi dan Arab. Mereka memulai serangan untuk membebaskan Raqqa dari ISIS sejak pekan lalu, lapor Reuters.

Pasukan SDF, dengan dukungan serangan udara yang besar, telah berhasil merebut bagian barat, timur, dan utara kota tersebut.

Di sisi lain, kepala komisi penyelidikan kejahatan perang PBB, Paulo Pinheiro, mengatakan kepada Dewan HAM PBB bahwa ada 10 perjanjian antara pemerintah Suriah dan sejumlah kelompok oposisi bersenjata di wilayah Aleppo timur "yang beberapa di antaranya bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang."

Menurut Pinheiro, perjanjian itu membuat warga sipil "tidak mempunyai pilihan" dalam proses mekanisme evakuasi warga sipil dan anggota oposisi bersenjata dari garis depan medan pertempuran.





Credit  antaranews.coma




Tentara Amerika Serikat siaga dekat Marawi, tidak terlibat pertempuran



Tentara Amerika Serikat siaga dekat Marawi, tidak terlibat pertempuran
Asap hitam membubung dari bangunan yang terbakar di wilayah komersial di jalan Osmena, kota Marawi, Filipina, Rabu (14/6/2017). (REUTERS/Romeo Ranoco)


Marawi, Filipina (CB) - Sejumlah tentara Amerika Serikat tengah bersiaga di dekat Marawi di kawasan selatan Filipina, meski tidak terlibat langsung dalam operasi militer kelompok bersenjata yang menguasai sebagian kota tersebut selama lebih dari tiga pekan.

Sebelumnya pihak militer Filipina juga mengatakan bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan teknis dalam upaya pembebasan kota Marawi dari kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS.

"Ada beberapa personil militer Amerika Serikat yang mengoperasikan peralatan untuk memperoleh informasi," kata juru bicara angkatan bersenjata Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, pada Rabu.

"Saya belum mengetahui jumlah pastinya. Mereka diperbolehkan membawa senjata untuk melindungi diri, namun tidak boleh ikut bertempur," kata dia.

Tentara Amerika Serikat itu berasal dari kontingen pasukan khusus yang bermarkas di kota Zamboanga.

Sementara itu seorang sumber pejabat di Washington mengatakan bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan berupa sebuah pesawat mata-mata P-3 dan juga pengumpulan informasi intelejen dari pesawat nir-awak itu.

Pesawat itu kemudian jatuh pada Sabtu setelah putus kontak komunikasi dengan operatornya, kata sumber yang sama.

Pada Rabu, pasukan pemerintah Filipina menyerang posisi gerilyawan di Marawi dengan menggunakan bom, tembakan tank, dan juga helikopter tempur. Sejumlah tembakan jitu jarak jauh juga terdengar.

Pertempuran mereda pada siang hari setelah turun hujan lebat.

Rabu adalah hari ke-23 pertempuran pembebasan Marawi, dan hingga kini belum ada tanda-tanda keberhasilan dari kubu pemerintah.

"Kami tidak lagi menetapkan target waktu. Mungkin operasi ini akan membutuhkan waktu lama," kata Padilla, merujuk pada janji militer untuk membebaskan kota Marawi selambatnya 12 Juni atau bertepatan dengan hari kemerdekaan Filipina.

Di Washington, seorang sumber pejabat keamanan mengatakan bahwa pertempuran di Marawi tidak mengalami kemajuan signifikan.

"Hingga kini tidak bisa disimpulkan pemerintah telah mendapatkan kemajuan yang signifikan," kata sumber tersebut.

"ISIS menunjukkan determinasi dan kesuksesan yang besar dalam merebut dan mempertahankan kota Mosul di Irak. Upaya mereka di Marawi juga punya kualitas yang sama," kata dia.

Jatuhnya kota Marawi membuat negara-negara Asia Tenggara waspada. Mereka khawatir ISIS tengah berupaya mendirikan benteng pertahanan baru di pulau Mindanao yang tentu akan mengancam stabilitas kawasan.

Pihak militer mengatakan 290 orang telah tewas, termasuk 206 anggota gerilyawan, 58 tentara, dan 26 warga sipil dalam operasi militer pembebasan Marawi.

Sekitar 100 gerilyawan di telah terkepung, kata militer, bersama dengan sekitar 300-600 warga sipil.

Kantor berita ISIS, Amaq, mengklaim bahwa pihaknya menguasai dua pertiga kota Marawi. Sementara pihak pemerintah mengestimasi sekitar 20 persen wilayah yang dikuasai kelompok itu.

Konflik di wilayah selatan Filipina bukan hal baru, Pemerintah telah berperang dengan gerilyawan Maoist dan Muslim selama hampir 50 tahun di sana.

Sejumlah pengamat mengatakan bahwa aksi militer tidak cukup untuk menciptakan perdamaian di wilayah yang sudah lama diabaikan secara politis dengan angka kemiskinan tinggi.



Credit  antaranews.com



Filipina: pasukan AS berada dekat Marawi, namun tidak terlibat peperangan


Filipina: pasukan AS berada dekat Marawi, namun tidak terlibat peperangan
Pasukan marinir Filipina bergerak di bawah perlindungan tank tempur di kota Marawi yang sempat diduduki pemberontak milisi Maute yang berafiliasi ke ISIS. (Reuters)
Saya tidak tahu jumlah pasti dan misi mereka secara spesifik. Mereka diizinkan membawa senapan untuk membela diri, namun tidak diperbolehkan bertempur, mereka hanya memberikan dukungan."

Marawi (ANTARA News) - Pasukan bersenjata Amerika Serikat berada di daerah dekat kota Marawi, Filipina selatan, namun tidak terlibat dalam memerangi petempur yang telah memegang kendali beberapa bagian kota itu lebih dari tiga minggu belakangan, kata seorang juru bicara militer Filipina.

"Ada beberapa anggota pasukan AS yang mengoperasikan peralatan untuk memberikan informasi terkait situasi kepada pasukan kami," kata Brigadir Jenderal Restituto Padilla dalam sebuah konferensi pers, lapor Reuters.

"Saya tidak tahu jumlah pasti dan misi mereka secara spesifik. Mereka diizinkan membawa senapan untuk membela diri, namun tidak diperbolehkan bertempur, mereka hanya memberikan dukungan," katanya.

Militer Filipina sebelumnya mengatakan bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan teknis untuk mengakhiri pendudukan beberapa bagian dari kota Marawi oleh petempur yang bersekutu dengan kelompok ISIS.

Belum jelas seberapa dekat keberadaan pasukan AS itu dari medan petempuran. Mereka berasal dari kesatuan pasukan khusus di kota Zamboanga, kata militer Filipina sebelumnya.

Kedutaan Besar AS di Manila tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan keterangan.

Pejabat AS di Washington, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan jatidirinya, mengatakan bahwa Amerika Serikat menyediakan sebuah pesawat pengintai P-3 serta pengumpulan informasi intelijen dari sebuah pesawat nirawak.

Pesawat nirawak itu jatuh pada Sabtu setelah hilang kontak dengan operatornya, kata pejabat tersebut.

Pada Rabu, pasukan pemerintah membombardir posisi pemberontak di Marawi dengan tembakan tank, asap tebal dapat terlihat membumbung dari kota yang dilanda pertempuran. Beberapa tembakan penembak jitu juga dapat terdengar.

Pertempuran di Marawi memasuki hari ke-23, namun masih tidak terlihat tanda bahwa pertempuran akan berakhir dalam waktu dekat.

"Tidak akan ada lagi tenggat waktu," kata Padilla, merujuk janji militer untuk membebaskan kota pada 12 Juni lalu, bertepatan dengan hari kemerdekaan Filipina.

"Mungkin perlu sedikit waktu lagi," ujarnya.

"Kelompok ISIS menunjukkan tekad dan usaha dalam merebut dan mempertahankan Mosul di Irak dan usaha mereka di Marawi memiliki kualitas yang sama," tambahnya.

Pihak militer mengatakan bahwa 290 orang telah tewas sejauh ini, termasuk 206 gerilyawan, 58 tentara dan 26 warga sipil.

Sekitar 100 petempur berada di daerah yang terkepung, kata militer. Diperkirakan 300-600 warga sipil terjebak atau disandera di kota itu.

Filipina telah memerangi pemberontakan kembar dari pemberontak pimpinan Maois dan separatis Muslim di wilayah selatan hampir 50 tahun belakangan. Kritikus berpendapat bahwa aksi militer tidak cukup untuk menghadirkan perdamaian di wilayah yang telah lama mengalami pengabaian politik dan kemiskinan.






Credit  antaranews.com














Selasa, 13 Juni 2017

Menhan AS: Korut Jadi Ancaman Keamanan Paling Mendesak


Peluncuran rudal korut.
Peluncuran rudal korut.

CB, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menilai, program rudal dan nuklir Korea Utara (Korut) menjadi ancaman paling mendesak bagi keamanan nasional negaranya. Dalam beberapa bulan terakhir, pengembangan jenis senjata itu dilaporkan terjadi cukup signifikan.
Pada Mei lalu, Pemerintah Korut mengklaim kesuksesan dalam pengembangan peluru kendali balistik antarbenua (ICBM). Rudal jenis ini memiliki jangkauan yang sangat jauh dan diperkirakan mencapai 12 ribu kilometer.
Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu selama ini juga mengatakan, telah mengembangkan rudal jarak jauh, menjangkau antarbenua. Bahkan, disebut mampu mencapai daratan AS dan di dalam rudal tersebut terpasang hulu ledak nuklir.
Korut sepanjang tahun ini telah melakukan sembilan kali tes rudal. Namun, belum ada satupun yang dinilai sebagai ICBM, melainkan hanya sebagai rudal jarak menengah. Meski demikian, negara itu dinilai mengalami kemajuan secara cukup signifikan.
"Program senjata nuklir yang dikembangkan oleh Korut merupakan bahaya yang sangat nyata bagi semua orang dan merupakan tindakan provokatif yang nampakya tak akan mereda," ujar Mattis dalam sebuah pernyataan tertulis, Senin (12/6).
Sejak 2006 lalu, Dewan Keamanan PBB telah memberikan sanksi terhadap Korut atas uji coba program nuklir yang dilakukan. AS sebagai negara anggota tetap juga hendak melakukan strategi baru, yaitu bekerja sama dengan Cina yang merupakan sekutu sekaligus mitra dagang dan pemberi bantuan ekonomi utama untuk Korut.

Meski demikian, Mattis menilai sanksi dan tekanan bagi Korut tidak membuat negara itu menghentikan program nuklir dalam waktu dekat. Bahkan, sekalipun Cina telah turut campur dalam menekan perekonomian sekutu terdekatnya tersebut.
"Ini menjadi perang yang tidak akan berakhir seperti apa yang kami lihat sejak 1953. Tidak ada pilihan selain AS harus menghadapi Korut dengan kekuatan apapun," jelas Mattis. 





Credit  REPUBLIKA.CO.ID





TNI akan Gelar Doa Bersama 171717


Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

CB, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan, akan menggelar doa bersama masyarakat pada 17 Agustus 2017, pukul 17.00 WIB. Gelaran doa bersama yang diberi nama 'Doa Bersama 171717' itu akan dilaksana di masing-masing wilayah Indonesia dan dilaksanakan di markas atau kantor satuan jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
"Diharapkan masyarakat ikut serta dalam kegiatan doa bersama ini," kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/6).
Gatot menjelaskan, kegiatan bertemakan “Muroja'ah Untuk Lebih Berkasih Sayang” itu merupakan cara mengaplikasikan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, bagi yang beragama Islam khusus para hafiz Alquran atau penghafal Alquran untuk khataman bersama dan bagi yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu berdoa bersama selama 1 jam, mulai pukul 17.00 s.d.18.00 sesuai waktu masing-masing wilayah Indonesia.
"Hal ini mengaplikasikan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kita berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh memohon pada waktu yang sama dan Tuhan maha mengabulkan doa orang banyak. Mudah-mudahan semuanya dikabulkan dan kita penuh dengan kasih sayang serta tidak ada  keributan," ucap Gatot.
Dipilihnya tanggal 17 Agustus, lanjut Gator, karena hari tersebut merupakan hari bersejarah dan hari kemerdekaan bangsa Indonesia berkat jasa para Pahlawan Kesuma Bangsa. "Tanggal 17 Agustus 2017 kita gelorakan sebagai Hari kasih sayang Indonesia, kita berdoa bersama seluruh komponen anak bangsa dan memohon kepada Tuhan agar kita penuh dengan kasih sayang antar sesama, rukun dan damai sebagai bangsa pemenang,” tuturnya.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Muslim Uighur Dilarang Berpuasa, MUI Minta PBB Bertindak


Muslim Uighur di Cina
Muslim Uighur di Cina


CB, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan dan mengutuk keras tindakan Pemerintah Cina yang melarang umat Islam melaksanakan ibadah di Uighur. MUI pun meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk segera menindaklanjuti permasalahan yang menimpa Muslim di Uighur.
"Ini jelas-jelas tidak bisa ditolerir karena tindakan ini jelas-jelas merupakan sebuah pelanggaran besar terhadap hak asasi manusia umat Islam di Uighur," kata Sekjen MUI, Anwar Abbas kepada Republika.co.id, Senin (12/6). Ia mengatakan,
MUI mengimbau PBB, lembaga HAM Internasional dan badan-badan dunia lainnya untuk mengambil tindakan terhadap permasalahan yang menimpa Muslim di Uighur. Diharapkan mereka segera membuat langkah-langkah agar pelarangan puasa dan sholat dihentikan Pemerintahan Cina.
"MUI juga mendesak negara-negara yang tergabung dalam organisasi konferensi Islam untuk melakukan konsolidasi dan memaksa Pemerintahan Cina menghentikan kebijakannya tersebut agar hak-hak umat Islam di Uighur dapat ditegakkan," ujarnya.
Di samping itu, dia menyampaikan, MUI juga meminta Pemerintah Indonesia untuk tidak tinggal diam. Pemerintah Indonesia lakukan langkah-langkah diplomasi agar hak-hak beragama umat Islam di Uighur dapat dipulihkan.
Sebelumnya, Pemerintah Xinjiang, Cina membuat aturan untuk melarang Muslim di Uighur melaksanakan puasa dan sholat selama Ramadhan. Bahkan, mereka memerintahkan pejabat pemerintahan tinggal di setiap rumah Muslim untuk memastikan larangannya berjalan.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID

Dilarang Beribadah, Dunia Islam Bisa Boikot Produk Cina


Muslim Cina dari etnis Uighur (ilustrasi)
Muslim Cina dari etnis Uighur (ilustrasi)

CB, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi berharap, Pemerintah Cina segera menghentikan larangan beribadah terhadap Muslim Uighur di daerah otonom Xinjiang. Hal ini demi menjaga hubungan baik antara-dunia Islam dan Pemerintah Cina.
"Apabila Pemerintah Cina tidak mengindahkan, bukan hal yang mustahil Negara Arab dan Islam akan melakukan pemboikotan terhadap produk Cina," kata KH Muhyidin kepada Republika.co,id, Senin (12/6).
Dia mengatakan, MUI sebenarnya sudah melakukan protes mengenai permasalahan yang menimpa Muslim Uighur ke Kedutaan Besar (Kedubes) Cina di Jakarta. Mengutip Kedubes Cina, permasalahan yang menimpa Muslim Uighur karena sebagian pejabat dan petinggi pemerintahan di daerah sana tidak paham kebijakan.
Mengutip Kedubes Cina, Muhyidin mengatakan bahwa pelarangan tersebut merupakan kebijakan yang dulu. Sekarang kebijakan tersebut sudah dianulir.
Meski demikian, menurut KH Muhyidin, sangat disayangkan pejabat yang baru tidak memahami kebijakan yang sudah dianulir tersebut.  "Tapi bagaimana pun MUI menyampaikan bahwa itu melanggar HAM," ujarnya.
Ia menjelaskan, pelarangan ibadah terhadap Muslim Uighur sangat bertentangan dengan sistem manajemen pemerintah di abad modern. Sebab, bertentangan dengan HAM yang menghargai kebebasan orang beragama.
Menurutnya, kalau pelarangan ibadah puasa dan shlat terhadap Muslim Uighur masih saja dilakukan Pemerintah Cina. Dikhawatirkan akan berdampak fatal, mungkin saja umat Islam di dunia akan marah kepada Pemerintahan Cina.
"Dan mereka bisa melakukan tindakan balasan terhadap orang-orang Cina yang ada di negara masing-masing," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Xinjiang, Cina membuat aturan untuk melarang Muslim Uighur melaksanakan puasa dan sholat selama Ramadhan. Bahkan, mereka memerintahkan pejabat pemerintahan tinggal di setiap rumah Muslim untuk memastikan larangannya berjalan.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID

Pelarangan Puasa Muslim Uighur Cina Melanggar HAM


Muslim Uighur di Cina
Muslim Uighur di Cina

CB, JAKARTA -- Pemerintah Distrik Xinjiang, Cina, melarang warga muslim Uighur menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Bahkan, selama bulan Ramadhan, pemerintah Distrik Xinjiang meminta restoran dan rumah makan untuk tetap buka seperti biasa.

Setidaknya sekitar 10 juta warga muslim Uighur tinggal di sekitar barat laut Distrik Xinjiang, yang berbatasan langsung dengan Mongolia, Rusia, dan Asia Tengah. Warga Muslim Uighur merupakan warga minoritas dan kerap mendapatkan tindakan represif dari pemerintah Cina terkait aktivitas keagamaan mereka. Termasuk dengan larangan berpuasa selama bulan Ramadhan.
Kebijakan ini telah dijalankan oleh Pemerintah Cina dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada bulan Ramadhan tahun ini. Menanggapi pelarangan ibadah puasa ini, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini, mengkritik kebijakan tersebut.

Menurut Jazuli, pelarangan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). ''Tindakan pemerintah Cina, yang melarang Muslim Uighur untuk berpuasa jelas melanggar hak asasi manusia. Untuk itu, kami menghimbau Pemerintah Cina agar memperkenankan Umat Islam untuk menjalankan ibadahnya,'' ujar Jazuli dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (7/6).

Jazuli menambahkan, sebagai salah satu negara besar di dunia, Cina seharusnya memberi contoh dalam mempromosikan penghormatan terhadap HAM. Terlebih, hal ini terkait dengan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masyarakat Muslim Uighur.

''Di zaman modern, dengan arus informasi yang demikian maju, rasanya tidak semestinya pelarangan-pelarangan beribadah masih dilakukan. Apalagi dilakukan oleh negara sekaliber Cina,'' tegas anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Kebijakan pelarangan ibadah puasa tersebut merupakan salah satu tindakan represif terhadap umat Islam. Kebijakan ini justru bakal menciptakan instabiltas di dalam negeri Cina sendiri. ''Kebijakan ini justru merugikan Cina sendiri, karena dapat menimbulkan instabilitas dalam negeri dan juga protes dari negara-negara lain,'' tuturnya.

Pemerintah Distrik Xinjiang, Cina, mengeluarkan pengumuman terkait pelarangan ibadah puasa terhadap seluruh warga Xinjiang, termasuk Muslim Uighur. Pelarangan tersebut berlaku kepada seluruh anggota Partai Komunis, Pegawai Negeri Sipil, pelajar, dan warga minoritas.

''Anggota partai, kader, PNS, pelajar, dan warga minoritas, tidak diperkenankan berpuasa selama bulan Ramadhan. Selain itu, mereka tidak ambil bagian dalam aktivitas religius lainnya. Selama Ramadhan, bisnis makanan dan minuman tidak boleh tutup,'' tulis pengumuman resmi Pemerintah Distrik Xinjiang seperti dikutip AFP.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Cina Diduga Larang Muslim Uighur Berpuasa, Turki: Kami Sedih


Muslim Uighur yang mendiami wilayah Zinjiang bagian barat.
Muslim Uighur yang mendiami wilayah Zinjiang bagian barat.

CB, ANKARA -- Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas berita, bahwa Beijing telah menanamkan pembatasan segmen populasi Muslim selama bulan suci Ramadan.
“Kami sedih mendengar laporan umat muslim Uighur Turki dilarang memenuhi tugas agamanya,” katanya.
Slogan-slogan para demonstran seperti “neraka hidup panjang untuk para penyiksa orang di dunia" teriak para demonstran. Kepala Cabang AGD Antalya Siddik Uyar telah mengklaim dalam sebuah pernyataanya, bahwa lebih dari 100 Uighur Turki telah menjadi martir di Cina mencoba mengikuti agama mereka.
Dia menambahkan bahwa umat Islam di Cina juga telah dipaksa untuk minum alkohol. “Umat Muslim harus mulai boikot dan berhenti membeli produk-produk Cina,” kata ketua Asosiasi Hak Asasi Manusia Pembela, Ali Akbas, seperti yang dilansir. Anadolu Agency. Kamis (02/7).
Dia menambahkan, pihaknya juga ingin Turki merevisi perjanjian politik dan ekonomi dengan Cina. “Kecuali negara tersebut mengakhiri penyiksaan Uighur," katanya.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Rusia Berencana Bangun Pabrik Suku Cadang Sukhoi di Indonesia


Sebagai bagian dari imbal dagang kedua negara, Rusia berencana membangun pabrik suku cadang pesawat Sukhoi.

The iPad visualisation method is just part of the lean production concept that is being introduced at the Sukhoi factory. Source:
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menyebutkan, Indonesia akan mendapat keuntungan jika rencana tersebut direalisasikan. Sumber: ITAR-TASS


Rusia berencana membangun pabrik suku cadang pesawat Sukhoi di Indonesia sebagai bagian dari imbal dagang (barter) pembelian pesawat tempur canggih tersebut, demikian hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu.
“Mereka (Rusia) akan buat pabrik di sini untuk suku cadang. Jadi tidak perlu dibawa lagi ke Rusia — mahal,” ujar Ryamizard, Senin (12/6), seperti yang diberitakan Kompas.com.
Menurut Ryamizard, Indonesia akan mendapat keuntungan jika rencana tersebut direalisasikan karena negara-negara tetangga yang menggunakan Sukhoi akan membeli suku cadang dari pabrik di Indonesia.
“Jadi, nanti (negara) yang punya Sukhoi, seperti Malaysia, perbaikannya akan dikirim ke kita,” ujarnya.
Sebelumnya, Rusia mengutarakan minatnya untuk membarter peralatan militernya, termasuk pesawat tempur Sukhoi, dengan produk karet asal Indonesia. Rencananya, imbal dagang dengan Rusia itu akan bernilai sekitar 600 juta dolar AS (7,97 triliun rupiah).
Rusia dan Indonesia telah mencapai kesepakatan untuk pembelian jet tempur Sukhoi Su-35. Kontrak perjanjian terkait disebut akan segera ditandatangani tahun ini.






Credit  indonesia.rbth.com





Korut Kemungkinan Lakukan Uji Coba Rudal Dua Minggu Sekali



Korut Kemungkinan Lakukan Uji Coba Rudal Dua Minggu Sekali
Korut disebut bakal melakukan uji coba rudal setiap 2 minggu sekali. Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian


WASHINGTON - Korea Utara (Korut) kemungkinan akan terus menembakkan rudal dari Semenanjung Korea, kira-kira setiap dua minggu untuk sisa tahun ini. Hal itu berdasarkan perhitungan seorang ahli AS di Korea Economic Institute of America.

"Jika tes Korut berlanjut dengan kecepatan yang sama seperti tahun ini, kita dapat memperkirakan tes rudal baru setiap 2,1 minggu dan 13-14 tes lainnya," tulis Troy Stangarone dalam sebuah artikel untuk situs the KEI The Peninsula.

Jumlah tes rudal dari Pyongyang telah meningkat hampir setiap tahun sejak 2012. Stangarone menemukan Korea Utara meluncurkan rata-rata 0,25 rudal per bulan pada 2012, 0,42 pada 2013, 1,3 pada 2014, 0,83 pada 2015, 1,7 pada 2016, dan 1,8 sejauh ini pada 2017.

Analis tersebut mengungkapkan bahwa sementara Pyongyang menguji hanya delapan rudal pada 2012 dan 2013, angka tersebut meningkat menjadi 15,3 tes setiap tahun pada tahun 2015 dan 2016 seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (13/6/2017).

Meski begitu, Stangrone mengakui bahwa perhitungannya mungkin tidak benar karena dalam meluncurkan rudal Korut jarang sekali mengikuti pola linier. Namun, jika kepemimpinan di Pyongyang terus melakukan uji coba seperti saat ini, Korut akan melampaui jumlah tes rudal tahun lalu dengan 3-4 tes.

Ia lantas menyarankan bahwa sanksi adalah salah satu pilihan terbaik yang tersedia untuk menghadapi kemampuan rudal Pyongyang yang meluas.

"Pemimpin dari seluruh dunia harus siap untuk lebih cepat menanggapi langkah maju uji coba rudal Korut dengan menyiapkan menu pengetatan opsi sanksi multilateral yang telah disetujui secara informal sebelumnya," katanya.

Sementara penilaian intelijen pasti bisa berubah seiring berjalannya waktu. CIA telah mengumpulkan sebuah laporan untuk Dewan Intelijen Nasional AS yang berjudul "Korut: Kemungkinan Menanggapi Sanksi Ekonomi". Laporan itu menyimpulkan bahwa sanksi tidak akan mendorong Pyongyang keluar dari jalur yang diinginkan untuk mendapatkan gudang senjata nuklir yang kuat.

Laporan tersebut, yang diklasifikasikan sebagai "rahasia" pada tahun 1990, menyatakan komunitas intelijen percaya bahwa sanksi ekonomi tidak akan menyebabkan Korea Utara meninggalkan program senjata nuklirnya. Ditambahkan bahwa jika Pyongyang melihat sanksi apapun sebagai ancaman kelangsungan hidup, kemungkinan akan menyerang Korea Selatan (Korsel) sebagai pembalasan. 





Credit  sindonews.com